Dokumen tersebut membahas tentang pedoman supervisi pendidikan yang meliputi evaluasi kurikulum, membantu guru dan kepala sekolah, serta memecahkan masalah. Supervisi bertujuan melayani pembelajaran dan administrasi secara akademik, meneliti aktivitas pembelajaran, dan mengevaluasi komponen pendidikan. Kegiatan supervisi diarahkan untuk membangkitkan semangat belajar, mengembangkan metode pembelajaran, serta meningkatkan kualitas
1. DISUSUN OLEH : KELOMPOK VI
Titin
Hardiana utari
Juwi rahayu ningsih
2. DALAM SUPERVISI PENDIDIKAN, PEDOMAN
UTAMA YANG HARUS DIPEGANG ADALAH
CARA KERJA SUPERVISI YANG MERUPAKAN
FUNGSI SUPERVISI ITU SENDIRI.
PEDOMAN SUPERVISI ADALAH SEBAGAI
BERIKUT:
A. Pedoman Supervisi
3. Mengadakan evaluasi terhadap kurikulum
dengan segala sarana dan prasarananya;
Membantu serta membina guru/kepala
sekolah dengan cara memberikan
petunjuk, penerangan dan pelatihan agar
mereka dapat meningkatkan keterampilan
dan kemampuan mengajarnya;
Membantu kepala sekolah/guru untuk
menghadapi dan menyelesaikan masalah.
4. Tiga pedoman tersebut mengisyaratkan bahwa tata kerja yang harus
dilakukan dalam melaksanakan supervisi pendidikan berkaitan dengan hal-
hal berikut:
Supervisi adalah pelayanan seluruh kegiatan pembelajaran dan
pengadministrasiaanya secara akademik;
Penelitian terhadap semua aktivitas pembelajaran yang berkaitan
dengan keadaan sarana dan prasarana belajar, keadaan
siswa, kemajuan prestasi akademik siswa, permasalahan yang
dihadapi sekolah dan seluruh aktivitasnya, pencarian solusi
masalah dan penerapan serta pelaksanaan model baru untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang lebih baik;
Pengawasan akademik dan pengadministrasiannya;
Evaluasi terhadap semua yang berkaitan dengan
pendidikan, yaitu kaitannya dengan guru dan
kinerjanya, kurikulum, anak didik, alat-alat pendidikan, sistem
evaluasi, dan kelembagaan lainnya;
Penerbitan kesesuaian jabatan dan tugas para
karyawan, staf, para guru, dan seluruh pihak terkait.
5. Kegiatan supervisi pada dasarnya akan diarahkan pada
hal-hal sebagai berikut :
Membangkitkan dan merangsang semangat
guru dan pegawai sekolah.
Mengembangkan dan mencari metode-
metode belajar mengajar yang baru yang
lebih sesuai dan lebih baik.
Mengembangkan kerjasama yang baik dan
harmonis antara guru dan siswa, serta guru
dengan seluruh tenaga pengajar yang
lain, kepala sekolah dan seluruh staf yang
berada dalam sekolah yang bersangkutan.
Berusaha meningkatkan kualitas wawasan
dan pengetahuan guru dan pegawai dengan
cara melakukan pembinaan secara berkala.
6. 1. Fungsi dan Jenis Penilaian
a. Fungsi Penilaian
Penilaian memiliki fungsi sebagai berikut.
Menggambarkan penguasaan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi.
Membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan
tentang langkah berikutnya, menyelesaikan masalah, baik untuk
perencanaan program pembelajaran, pengembangan
kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik, dan menjadi alat diagnostikuntuk
membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti
remedial atau pengayaan.
Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang
sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran
berikutnya.
Mengendalikan kemajuan perkembangan peserta didik.
Memotivasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
7. B. JENIS PENILAIAN
Jenis-Jenis Penilaian telah diatur berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan dan Permendiknas RI Nomor 20 Tahun
2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis
penilaian meliputi: Ulangan Harian, Ulangan Tengah
Semester, Ulangan Akhir Semester, Ulangan
Kenaikan Kelas, Ujian Sekolah,dan Ujian Nasional.
8. 1. Teknik Penilaian
Dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik
dapat digunakan berbagai teknik penilaian di
antaranya adalah:
tes (tes tertulis, tes lisan, tes
kinerja/tes praktik),
observasi dan penugasan baik
perorangan maupun kelompok dapat
berbentuk tugas rumah atau
proyek, produk dan
portofolio, penilaian afektif.