Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas perayaan Imlek yang dilakukan secara sederhana oleh warga keturunan Tionghoa di daerah Sewan Lebak wangi, Tangerang serta potensi besar dana yang akan dikelola oleh BPJS Kesehatan namun belum jelas siapa yang akan mengawasinya.
1. PUBLICA POS
Tabloid Dwi Mingguan
Info Publik Terpercaya
“Tidak penting apapun agama atau sukumu
kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang
baik untuk semua orang.
Orang tidak pernah tanya apa agamamu....”
(K.H. Abdurrahman Wahid)
Hal. 5...
KPK Laporkan Polri
Dra. Hj. Siti Masrifah, M.A.:
Dorong Perempuan Cerdas
Politik
Sosok
Hal. 20...
Razia Apel Impor Berbakteri
Ekonomi & Bisnis
Hal. 7...
Hukum
Perayaan imlek
warga Sewan Lebak
wangi tak jauh
berbeda dengan
Warga Tionghoa
Cina benteng lainnya
yang disikapi dengan
kesederhanaan.
“Banyak makam
Tionghoa di
kawasan kebon
karet yang kini telah
berubah menjadi
perumahan,” tukas
Khoiron,
Makam buyutnya pun tak luput dari
penggusuran, hingga dipindahkan dekat
rumahnya. Saat ini Khoiron dan keluarganya
mendiami rumah yang terbuat dari
kayu nangka, sentul, dan kecapi warisan
engkongnya. Sayangnya, bagian pendopo
rumah rela dirobohkan dan berganti lahan
keluarga yang menghadap ke
pintu depan.
Seperti ritual jelang imlek
pada umumnya, setiap keluarga
keturunan Tionghoa biasanya
menyiapkan sesajian untuk
menghormati arwah leluhur. Tjok
Ho San (78) yang sudah berkurang
pendengarannya itu sibuk
membuat kim chua (replika uang
perak dari kertas). Keluarga ini
telah menyiapkan buah-buahan,
nasi, teh, dan berbagai menu
masakanuntuksambutimlek.Alen
melengkapinya dengan 12 menu
lauk dan sayur, kue wajik, kue mangkok, kue
keranjang, dan hidangan wajib atau samseng
yang terdiri atas seekor ikan bandeng, sekerat
daging babi, dan seekor ayam bekakak.
Tiga hidangan terakhir itu dikukus dan
dibumbui hanya dengan garam saja supaya
lebih tahan lama.
Sementara Tangerang kota gegap gempita
menyambut imlek dengan riuhnya petasan,
alat musik cai-cai, nong, tambur, dan liukan
barongsai, tidak demikian dengan Sewan
Lebak wangi di Tangerang udik.
Jelang beberapa hari sebelum imlek,
rumah 7 X 4 meter persegi milik Khoiron
alias Khong Hoi (65) tampak sepi. Tak ada
lampion merah atau tanda-tanda perayaan
imlek lainnya.
Siang itu istri Ruswati alias A len (59)
tengah sibuk di dapur menyiapkan menu
masakan dan buah-buahan untuk sesaji di
meja abu keluarga, sedangkan suaminya
duduk santai di kursi malas tua di paseban
rumahnya. “Saya lakukan sendiri saja,
ngga ada yang bantuin. Udah biasa kok,”
ujar Alen tersenyum sembari merapikan
tumpukan dua kue keranjang buatannya
yang berbungkus daun pisang. Tak lupa
taplak merah bermotif dewa-dewa mitologi
Tionghoa turut mempercantik meja abu
yang disewakan untuk usaha. Sebagian
besar warga China Benteng di Cukanggalih
maupun Sewan Lebak wangi tak sepenuhnya
memahami makna di balik simbol yang
mewakili perayaan imlek tersebut. Seperti
Khoiron, A Len dan Tjok Ho san yang tetap
senang bisa menyiapkan upacara tinggalan
leluhur meski mereka tak mengerti makna
di balik menu-menu masakan yang mereka
sajikan.
Bisa jadi orang tua mereka pun tak pernah
mengajarkan makna simbolik tersebut
karena hanya mengikuti tradisi.
Namun, perayaan imlek tak kehilangan
makna sejatinya. Selain melestarikan
tradisi, makna imlek bagi mereka adalah
berkumpulnya sanak keluarga, anak dan
cucu, mengenang dan mendoakan leluhur.
Sebuah makna berbeda dari Imlek
bersahaja di tengah pesona perayaan di
kota yang bersifat kesenangan dan duniawi
semata.(tgh)
Imlek di Balik Keprihatinan Warga Cina Benteng
www.publicapos.com
fanpage: publicapos.com
@publicaposcom
publicapos@gmail.com
Terbit 20 Halaman
Edisi I/II/II - 2015
KPK Dilemahkan,
BPJS Siapa Mengawasi?
Dok: Publicapos
Tjok Ho San (78) di beranda rumahnya.
Akan ada dana lebih dari 500 triliun berputar dalam progran BPJS sejak 2015
hingga2019nanti,hampirseperempatdariAPBNIndonesia.KonsepdasarJaminan
Kesehatan Nasional (JKN) adalah pemenuhan hak rakyat, bukan penjualan
asuransi kepada rakyat. Namun praktik yang terjadi justru sebaliknya, rakyat
dipaksa untuk mensubsidi dirinya sendiri dengan sistem kapitasi asuransi.
Potensi ini sangat rentan dimanipulasi dan disimpangkan, sementara kondisi
KPK semakin dilemahkan. Lantas siapa akan mengawasi BPJS ?
2. Edisi II/II/II - 2015S O R O T2 P u b l i c a P o s
Cabut BPJS Sekarang Juga
Publicapos (Jakarta)- Ada potensi dana
luar biasa dibalik penyelnggaraan program
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial
(BPJS) Ketenagakerjaan, program yang
efektif berjalan pada 1 Juli 2015 men
datang ditargetkan bisa mencapai Rp500
Triliun pada 2020.
“Tahun depan target kita (dana pengelo
laan) Rp220 triliun, lima tahun lagi kita
harapkan sampai Rp500 triliun,” papar
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan
Elvyn saat diwawancarai usai RDP dengan
Komisi IX DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta,
Senin (26/1) lalu.
Menurutnya, saat ini total dana pengelo
laan BPJS Ketenagakerjaan mencapai
Rp187 triliun. Jumlah tersebut meningkat
tajam jika dibandingkan akhir 2008 yang
hanya mencapai Rp61 triliun.
Saat ini beban iuran untuk BPJS Ke
tenagakerjaan adalah 8 persen dari gaji
atau 5 persen pemberi kerja, 3 persen
pekerja. Namun besaran iuran tersebut
disebutkan belum final. Pasalnya pihak
BPJS Ketenagakerjaan harus menunggu
peraturan pemerintah yang menetapkan
besaran iuran dana pensiun.
Secara terpisah, Dirut BPJS, Fahmi Idris
mengatakan, semua hambatan teknis
penerapan CoB akan diselesaikan dengan
segera. Lebih lanjut Fahmi mengatakan,
jumlah angkatan kerja di seluruh Indonesia,
sebanyak 42 juta. Dari jumlah tersebut,
ternyata hanya 3,3 juta yang masuk dalam
skema asuransi komersial
Melihat Potensi dana BPJs yang
Potensi Dana BPJS Rp500
Triliun, Siapa Mengawal
Photo: Ilustrasi
demikian besar, kecurigaan beragam
pihakpun berdatangan. Dalam rapat dengar
pendapat antara Komisi IX DPR RI dan
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan),
beberapa anggota DPR melontarkan
beberapa pertanyaan bernada curiga, hingga
tak sungkan lagi meminta perincian gaji yang
diterima Direktur Utama beserta jajarannya.
Anggota Komisi IX Fraksi PDIP Rieke
Diah Pitaloka menyebutkan penjabaran gaji
diperlukan agar pengelolaan dana di BPJS
Ketenagakerjaan bisa transparan. “Saya
minta diberikan penjabaran jelas berapa
gaji dari Direktur Utama hingga jajaran
lain di BPJS Ketenagakerjaan, sehingga ada
transparasi di sini,” sebut Rieke. Selain itu
Rieke juga meminta BPJS Ketenagakerjaan
menjabarkan biaya iklan yang digunakan
perusahaanuntukmemublikasikanprogram
yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan.
“Saya beberapa kali lihat wajah bapak di
televisi swasta, yang saya ingin tanyakan
berapa biaya iklan yang digunakan BPJS?
Karena menggunakan slot televisi itu
biayanya tidak sedikit, mohon data dan
penjelasannya pak,” tukasnya.
Senada dengan Rieke, Anggota Komisi IX
Fraksi PDIP Ketut Sustiawan mengatakan
bahwa penjabaran aset dan pengelolaan
aset sangat penting, hal ini diperlukan
agar nantinya tidak terjadi konflik dalam
pengelolaan aset BPJS.
“Transformasi dari Jamsostek ke BPJS
Ketenagakerjaan, ini kalau dilihat data
2013, total aset Jamsostek Rp153 triliun,
kemudian total investasi Jamsostek Rp150
triliun, kemudian dari hasil perolehan
investasi tersebut kira-kira Rp15 triliun.
Kita ingin mendapat lebih detail, di mana
dana Jamsostek ini di investasikan dan
termasuk di dalamnya bahwa kita harus
ada transparasi data keuangan,” ucapnya.
Dia menyebutkan bahwa gaji atau dana
yang diperoleh komisaris juga perlu segera
diberikanpenyelarasanuntukmenghindari
kemungkinan korupsi di kemudian hari.Hal
yang sama diungkapkan Anggota Komisi
IX Fraksi PDIP Daniel tobing. Pihaknya
bahkan meminta laporan detail Jamsostek
sebelum beralih ke BPJS Ketenagakerjaan
dari tahun 2008 hingga 2013.
“Saya minta laporan detail dari 2008
sampai 2013, dan laporan BPJS tahun 2014,
ini kan sudah tutup buku, data itu perlu
supaya bisa dikomentarin, kalau gak ada
data apa yang mau dikomentarin? Data-
data ini penting buat komisi IX supaya kita
bisa follow up per triwulan,” tukasnya.(tgh)
Photo: RuaJurai.com
Foto 1: Winda Sari, pasien tunawisma korban tabrak lari yang diduga di usir oleh pihak RSUD Abdul Moeloek, Lampung saat di angkut menggunakan gerobak oleh suaminya.
Foto 2: Pengusiran Winda Sari memancing reaksi keras dari berbagai lapisan masyarakat, salah satunya spanduk protes di depan papan nama Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Foto 3: Setelah beberapa kali di rawat berpindah-pindah akhirnya Winda Sari menjalani perawatan terakhirnya di RSUD Abdul Moeloek, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya di sana.
Publicapos (Jakarta)- Melihat potensi
luar biasa besar dari pengelolaan dana BPJS,
melahirkan kecemburuan luar biasa besar
dari beberapa perusahaan asuransi yang
menilai negara telah melakukan monopoli
pelayanan asuransi kesehatan. Logika ini
bertolak belakang dengan prinsip jaminan
kesehatanyangmenjaditugasnegarakepada
warganya. Guru Besar Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Prof.
Hasbullah Thabrany menilai Peraturan BPJS
nomor 4/2014 ini melanggar hak rakyat.
"Konsep dasar Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) adalah pemenuhan hak rakyat, bukan
penjualan asuransi kepada rakyat. Maka,
syarat-syarat yang ditetapkan BPJS menjadi
tidak perlu. Dan yang paling membahayakan
buat BPJS adalah pasal 10 ayat 2 yang
menyatakan masa berlaku peserta 7 hari
setelah pembayaran. Artinya, seseorang yang
telahmembayariuranharusmenunggu7 hari
sebelum bisa dijamin JKN," katanya.
Bahkan, Hasbullah juga menyampaikan
idealnya aturan ini di rubah, peraturan
ini melanggar hak penduduk mengingat
dalam hukum asuransi komersial, jaminan
segera berlaku setelah seseorang membayar
iuran. Sebagai contoh, seseorang calon
penumpang membeli asuransi kecelakaan
di bandara pada hari minggu. Sejam setelah
membeli asuransi dan pembeli terbang,
pesawat mengalami kecelakaan. Padahal
uang yang dibayar belum masuk rekening
atau kas perusahaan asuransi. Mengacu
pada hal tersebut, Hasbullah sendiri me
nyarankan peraturan BPJS tersebut (meski
telah diundangkan) harus dicabut karena
tidak sejalan dengan janji Presiden yang
menjamin kesehatan warganya. Bahkan
pakar kesehatan ini juga mengancam akan
melakukan uji materi ke MK jika peraturan
ini tidak dirubah,
“Kalauwargamendaftarkandiri,sedangkan
kartunya baru terbit tujuh hari kemudian.
Siapa yang berani menjamin bahwa dalam
rentang waktu menunggu itu tidak akan
terjadi apa-apa pada warga tersebut. Ini
harus dirubah logika berpikirnya. Saya sudah
sampaikan, kalau tidak di rubah akan saya
uji materi kan, “ tutur Hasbullah ujarnya saat
ditemui di sela-sela acara diskusi di gedung
DPR, beberapa waktu lalu.
Dia melanjutkan, BPJS juga dapat digugat
dan dituntut miliaran rupiah per orang.
Semisal apabila dalam 7 hari setelah mem
bayar iuran, ia mengalami kecelakaan atau
serangan jantung yang memerlukan biaya
besar atau perawatan intensif yang meng
habiskan ratusan juta atau dia tidak bisa
membayar uang muka kemudian RS tidak
memberikan layanan dan ia mati, maka
BPJS bisa dituntut ganti rugi.
"Logika berpikirnya, jika saja BPJS dan RS
menjamin karena tahu pasien akan dijamin
BPJS mendapatkan layanan kesehatan, ada
peluangpasientidakmati.Tapikarenapasien
mati, maka keluarga pasien kehilangan
peluang mendapatkan penghasilan orang
tersebut, mungkin sampai 20-40 tahun
kemudian. Artinya keluarga pasien menga
lami kerugian peluang yang bisa jadi besar
nya puluhan miliar per orang," tegasnya
Sinyalmen ancaman dari pakar ke
sehatan ini kemudian hari terbukti, bebe
rapa perusahaan asuransi menggugat
pemerintah untuk mencabut program BPJS
karena dinilai telah memonopoli asuransi
kesehatan melalui BPJS, dan menutup
celah bagi masyarakat untuk berpartisipasi
dalam memberikan jaminan pemeliharaan
kesehatan.
"Ada monopoli oleh negara dalam
pelayanan kesejatan," ujar kuasa hukum
pemohon Aan Eko Widiarto dalam pers
rilisnya Rabu (7/1) sebagaimana diterima
publicapos.LebihlanjutAanmengemukakan
bahwa beberapa badan pelaksana jaminan
kesehatan masyarakat tidak bisa beroperasi
karena satu satunya penyelenggara jaminan
kesehatan masyarakat adalah BPJS.
"Ini menutup akses masyarakat untuk
berpartisipasi beri pelayanan kesehatan
masyarakat," jelas Aan. Uji perkara di MK ini
dimohonkan oleh PT. Papan Nirwana, PT
Cahaya Medika Health Care, PT Ramamuza
Bakti Usaha, PT Abdiwaluyo Mitrasejahtera,
serta dua orang dari unsur pekerja yaitu Sarju
dan Imron Sarbini.
Sementara itu, pihak Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) seperti enggan berkomentar
banyakterkaitgugatanbeberapaperusahaan
asuransi pada kebijakan BPJS tersebut.
"Itu hak mereka, kita pasif saja, meski OJK
awasi BPJS dari sisi keuangan dan program
yang mengawasi DJSN (Dewan Jaminan
Sosial Nasional," kata Kepala Eksekutif
Pengawas Industri Keuangan Non Bank
(IKNB) OJK, Firdaus Djaelani ditemui di
gedung Radius Prawiro Bank Indonesia
(BI), Jakarta, Rabu (21/1). Menurut Firdaus,
jika yang menjadi masalah pendaftaran
BPJS memicu monopoli industri asuransi,
seharusnya pemerintah bisa menjawab
permasalahan tersebut dengan jelas.
Dia mengungkapkan, hadirnya BPJS
merupakan keinginan pemerintah dalam
memberikan pelayanan kesehatan gratis
bagi kalangan masyarakat tidak mampu.
Sebanyak 86 juta masyarakat tidak mampu
yang bisa disubsidi oleh pemerintah melalui
program BPJS.
Dengan cara itu, keinginan pemerintah
agar program Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) kepada masyarakat bisa
memiliki perlindungan dasar di bidang
kesehatan dapat terpenuhi.
Namun, sayangnya monopoli jaminan
kesehatan ini tidak dibarengi dengan
kualitas layanan, negara justru dianggap
telah memaksa warganya untuk mensubsidi
dirinya sendiri dan melepas tanggung jawab
memenuhi hak rakyat.(tgh)
1 2 3
3. 3P u b l i c a P o sEdisi II/II/II - 2015 S O R O T
KPK Laporkan POLRI
ke Ombudsman
KPK VS Polri:
Mari Kembali ke NuraniPublicapos (Jakarta)- Pakar
hukum tata negara dari
Universitas Indonesia Refly
Harun mengatakan solusi untuk
penyelesaian polemik antara
Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dan Polri harus didasarkan
pada hati nurani.
“Solusinya adalah, kembali
pada akal sehat, hati nurani,
rasionalitas, untuk memastikan
bahwa tersangka tidak dilantik
menjadi pejabat publik,” kata
Refly dalam Diskusi Bulanan
Forum Alumni PPMI di Jakarta,
Minggu (1/2).
Menurut dia, Presiden Joko
Widodo tidak perlu khawatir
untuk mengambil kebijakan tidak
melantik Komisaris Jenderal
Polisi Budi Gunawan sebagai
Kapolri. “Presiden tidak perlu
khawatir mengambil kebijakan
tidak melantik seorang tersangka,
biar permasalah ini selesai,” ujar
dia.
Reflymenegaskansituasiseperti
ini lebih tepat menggunakan hati
nurani dan rasionalitas untuk
membuat kebijakan ketimbang
berdasar pada hukum.
“Kalau kita berpegang pada hati
nurani,kitaharusmemegangetika
tertinggi bahwa kita tidak boleh
Publicapos(Jakarta)- Wakil Ketua
KPK Bambang Widjojanto meng
adukan pihak kepolisian kepada
Ombudsman RI terkait dengan
proses penangkapannya pada
Jumat (23/1), karena menjadi
tersangka dugaan menyuruh
saksi memberikan keterangan
palsu dalam sengketa Pilkada
Kotawaringin Barat di MK 2010.
"Saya sehat dan waras, banyak
orang sehat tapi gak waras," kata
Bambang, saat tiba di gedung
Ombudsman Jakarta, Kamis.
Bambang ditemani sejumlah
pengacara, salah satunya Ketua
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum
IndonesiaAlfons,danditerimaoleh
Komsioner Bidang Penyelesaian
Laporan Pengaduan Budi Santoso
dan Ketua Ombudsman Danang
Girindrawardana.
"Kita respon dan apresiasi
adanya inisiatif Mas Bambang dan
kuasa hukumnya untuk melapor
kan masalah itu ke Ombudsman.
Kita butuh waktu untuk menela
ah itu, dan kita dalam posisi
independen," ucap Danang.
Ia mengaku pelaporan tersebut
membutuhkan waktu 14 hari
untuk diproses.
"Paling cepat dalam waktu 14
hari untuk diproses. Hasilnya
akan memberikan rekomendasi
ke tiga pihak, presiden, kepolisian,
dan KPK," tambah Danang.
Sebelumnya, pengacara
Bambang, Uli Parulian Sihombing
sudah melakukan konsultasi ke
Ombudsman pada Rabu (28/1).
"Ombudsman lebih ke pelayan
an publiknya, karena ombudsman
ini punya kewenangan untuk me
monitor pelayan publik. Kepolisi
an sebagai pelayanan publik," ujar
Uli.
Selain ke Ombudsman,
Bambang dan pengacaranya
juga sudah melaporkan ke
Komnas HAM pada Selasa (27/1)
membiarkan siapapun dia, entah
itu Budi Gunawan atau bukan
Budi Gunawan, yang mendapat
status tersangka dilantik menjadi
pejabat publik,” ujar dia.
Secara pribadi Refly berharap
Komjen Pol Budi Gunawan mau
legawa untuk mengundurkan
diri sebagai calon Kapolri. “Kalau
dia legowo, sebaiknya mengun
durkan diri. Di era SBY yang
dijadikan tersangka disuruh
mengundurkan diri. Ini belum
menjadi pejabat kok ngga mau
mengundurkan diri,” ujar dia.
Menurut Refly, rekomendasi
yang diberikan oleh tim
independen bentukan presiden
dinilai sudah tepat dan dianggap
mewakili suara masyarakat.
“Rekomendasi itu cukup me
wakili suara publik, mewakili
rasionalitas dan hati nurani. Jadi
ada ruang bagi kepoilisian untuk
memperbaiki diri dan ada ruang
bagi KPK untuk memperbaiki
diri,” kata dia.
Photo: ANTARA
Aksi protes aktor Pong Harjatmo menuntut KPK dan Polri untuk kembali bersinergi membasmi korupsi, yang digelarnya secara solo di gedung KPK
beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Ketua Mahkamah
Agung HM Hatta Ali juga ber
pendapat polemik KPK-Polri
sebaiknya tidak didasarkan se
mata-mata pada hukum. Hatta
berpendapat, keutuhan bangsa
dan negara lah yang seharusnya
menjadi tujuan.
“Menurut saya sebaiknya
(permasalahan KPK-Polri) tidak
semata-mata hukum, tapi ada
penyelesaian demi keutuhan
bangsa dan negara. Itu penyele
saian yang lebih baik dan di atas
penyelesaian hukum,” ujar Hatta.
Presiden Joko Widodo sampai
saat ini belum memutuskan kebi
jakan terkait perseteruan antara
KPK dan Polri. Kasus Bambang
Widjojanto terkait dugaan
rekayasa kesaksian palsu dan
kasus Abraham Samad yang di
duga menyalahi etika profesi
karena melobi petinggi partai
masih menjalani proses di Badan
Reserse Kriminal Polri.
Sementara sidang praperadilan
status tersangka Budi Gunawan
oleh KPK digelar di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan pada Senin
(2/2). Dalam sidang tersebut,
pihak KPK menolak untuk hadir
karena menilai telah terjadi per
ubahan materi gugatan.(tgh)
Didesak Mundur:
BG Menunggu Proses
Peradilan
Publicapos (Jakarta)- Pelaksana
Tugas Kapolri Komjen (Pol)
Badrodin Haiti menegaskan
bahwa Calon Kapolri Komjen
(Pol) Budi Gunawan masih
menunggu proses praperadilan
yang kini berlangsung untuk me
mutuskan mundur atau tidak dari
pencalonannya.
"Kemarin kan Pak Mensesneg
sudah mengimbau untuk mengun
durkan diri, tapi setelah kita
komunikasikan, Pak Budi Gunawan
masih akan menunggu proses pra
peradilan selesai, beliau sudah
bisa menentukan sikapnya untuk
mundur atau tidak," kata Badrodin
HaitikepadawartawandiKompleks
Istana Presiden Jakarta, Rabu (4/2).
Badrodin mengatakan tidak
ada masalah dengan hal tersebut
karena bila sidang praperadilan
dilangsungkan secara marathon
maka dalam satu pekan ke depan
sudah ada keputusan.
"Insya-Allahpraperadilan,kalau
sidang marathon bisa selesai
dalam satu minggu," katanya.
Sebelumnya (3/2), Menteri
Sekretaris Negara Pratikno
mengatakan Presiden Joko
Widodo akan segera mengumum
kan keputusannya soal nasib
calon Kapolri tunggal Komisaris
Jenderal Polisi Budi Gunawan
yang dijadikan tersangka kasus
korupsi oleh Komisi Pemberan
tasan Korupsi.
"Presiden hadapi realita
calon Kapolri disetujui oleh
parlemen tapi kenyataannya yang
bersangkutan berstatus tersangka.
Dua dilema ini tidak mudah dicari
solusinya. Akan lebih indah kalau
pak BG mundur. Kalo tidak maka
dilemainiharusdiselesaikan.Pada
akhirnya Presiden akan segera
putuskan," kata Pratikno.
Sejauh ini, Tim Independen yang
dibentuk Presiden Jokowi telah
merekomendasikan agar Presiden
tidak melantik Budi Gunawan.
Selain itu, Presiden juga telah
bertemu dengan sejumlah pihak
untuk mendengarkan aspirasi
soal disharmonisasi KPK-Polri dan
pelantikan Budi Gunawan pada
hari Kamis (29/1) lalu.
Namun kepastian pelantikan
Komjen Pol Budi Gunawan,
yang belakangan ditetapkan
sebagai tersangka kasus dugaan
kepemilikan rekening gendut
oleh KPK, ada di tangan Jokowi
selaku pemegang hak prerogratif.
(tgh)
Terbit sejak 15 Januari 2015,
Publica Pos hadir sebagai tabloid
dwi mingguan yang bertekad men
jadi rujukan informasi publik ter
percaya.
Semua naskah yang dikirim ke
Redaksi dan diterbitkan menjadi
milik Publica Pos. Semua wartawan
Publica Pos dibekali tanda pengenal
dan tidak menerima maupun me
mintaimbalandarisiapapun.Semua
Tabloid Dwi
Mingguan
Publica Pos
isi artikel/tulisan yang berasal dari
luar, sepenuhnya tanggung jawab
penulis yang bersangkutan.
Dewan Redaksi:
Ujianto Singgih Pr, Mohammad Mulyadi,
Achmad M Fahham, Sahat Aditua Silalahi,
Prianter J. Hairi, Ansel Alaman
Pemimpin Umum: Achmad M Fahham
Pemimpin Perusahaan: Abdul Mukhit KD,
Pemimpin Redaksi: Ahmad DH
Redaktur Pelaksana Tabloid:
T. Kurniawan,
Redaktur Pelaksana Online:
Dawam Multazam
Staf Redaksi:
Helmi Yusuf, Fikry Rakatamala, Arik Dj,
Abdul Kholik, Abu Roiz, Muhammad
Ainuzzaki, Abas Firdaus Basuni
Manajer Keuangan: Miftachul Chusnah
Manajer Iklan dan Pemasaran:
M. Arief Setiawan, Ahmad Amin
mengenai proses penangkapan
tersebut.
Bambang menjadi tersangka
dalam kasus ini berdasarkan pe
laporan politisi Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan Sugianto
Sabranpada19Januari2015,selaku
calon bupati Kotawaringin Barat
yang bersengketa di MK pada 2010.
Bambang sempat ditahan oleh
Bareskrim Polri sejak ditangkap
pada Jumat (23/1) pagi hingga
dilepaskan pada Sabtu (24/1) dini
hari, setelah didesak oleh koalisi
masyarakat sipil dan pemberian
jaminan oleh dua komioner KPK
Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja.
Sugianto membuat pelaporan
karena menilai ada saksi yang
memberikan keterangan palsu
di MK yaitu Ratna Mutiara sudah
diadili di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat dengan dakwaan
memberikan keterangan palsu
di MK, dan pada 16 Maret 2011
sudah divonis 5 bulan penjara.
Menurut Sugianto, pelaporan
tersebut juga tidak ada kaitannya
dengan kasus Komjen Pol Budi
Gunawan yang ditetapkan sebagai
tersangka dugaan penerimaan
suap terkait transaksi-transaksi
mencurigakan di KPK.(tgh)
Bambang Widjojanto wakil ketua KPK.
Penerbit:
PT Publica Media Utama
Alamat Redaksi / Iklan :
Ruko Taman Cinangka A-5,
Cinangka, Sawangan, Depok, 16516
Telp. 021-49116822
Email Redaksi: publicapos@gmail.com
4. Edisi II/II/II - 2015P O L I T I K4 P u b l i c a P o s
Publicapos (Jakarta) – Jelang
Kongres Partai Amanat Nasional
VI pada tanggal 28 Februari
hingga 2 Maret 2015 di Bali,
aroma persaingan perebutan
kursi ketua umum mulai
memanas. Setidaknya, dua nama
telah disebut-sebut bakal meng
hangatkan bursa ketua umum.
Mereka adalah incumbent Hatta
Rajasa dan Zulkifli Hasan yang
kini menjabat ketua Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
Dengan adanya dua calon kader
PAN suara terpecah pada dua
calon tersebut. Kelompok yang
mendukung Hatta mengklaim
bahwasemuapengurusdaerahse
pakat meminta Cawapres nomor
urut satu tersebut untuk kembali
maju menjadi ketua, karena di
bawah kepemimpinannya Pan
berhasil meningkatkan perolehan
suara pada pemilu 2014 lalu.
"Kawan-kawan dari daerah
mendesak saya untuk maju lagi,”
ungkap Hatta pada satu wawan
cara dengan media.
Dukungan dari DPW seluruh
daerah terhadap pencalonan
Hatta untuk kembali maju, di
benarkan oleh Ketua DPW PAN
NTT Eurico Guterres. Menurutnya
sebanyak 24 DPW seluruh
Indonesia meminta agar Hatta
kembali menjadi ketua umum.
"Pada kesempatan ini kami dari
ketua-ketua DPW, sekretaris DPD,
ada organisasi otonom empat di
sini. DPW ada 24 ditambah dengan
pengurus DPP yang juga hadir,
pengurusfraksiPANyangjugahadir,
saya ditunjuk sebagai jubir tim pak
Hatta caketum 2015-2020," kata
Eurico saat jumpa pers di Hotel Puri
Denpasar, Jakarta, Kamis (8/1).
Lebih lanjut Guterres menye
butkan DPW-DPW PAN yang
memberikan dukungan terhadap
Hatta, antara lain Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Utara, Gorontalo,
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan
dan Sulawesi Tengah. Kemudian
Sulawesi Barat, Sulawesi
Tenggara, Bali, Papua, Papua
Mempertahankan Tradisi atau Mengabaikan Risiko
Publicapos(Jakarta)- Dari dua
calonketuaumum PANyangmakin
gencar melakukan penggalangan
suara, yaitu Hatta rajasa dan
Zulkifli hasan pengamat politik
dari UI, Arbi Sanit pada Publicapos
mengatakan kemungkinan Hatta
akan mengalahkan Zulkifli hasan
pada kongres di Bali nanti.
Arbi menilai Hatta Rajasa
mempunyaipengaruhyangsangat
kuat di daerah dan wilayah. "Yang
mempunyai suara itu pengurus
DPD dan DPW. Basis massa Hatta
ada di situ," paparnya Jumat
(30/1).
Menurut Arbi, Hatta mempunyai
prestasi mampu menaikkan suara
PAN di Pemilu 2014. "Di bawah
Hatta PAN itu melakukan per
ubahan dengan mengajak kalang
an muda yang mempunyai basis
suara. Dan itu terbukti di Pemilu
2014," ujar Arbi.
Sementara itu, Arbi menilai
pesaing Hatta Rajasa, Zulkifli
Hasan hanya kuat di kalangan
elit DPP PAN. "Mungkin karena
pengaruh Amien Rais, DPP
banyak yang memilih Zulkifli
Hasan," papar Arbi.
Sedangkan Hatta, lanjut Arbi
mampu memainkan politik
setelah kalah di Pilpres 2014
dengan bergabung di Koalisi
Merah Putih (KMP).
Namun pada kesempatan yang
lain pengamat politik Muhamad
Budyatna memiliki pandangan
berbeda ia menilai agar keduanya
tidak maju dalam kongres di
Bali nanti. Ia berharap Hatta dan
Zulkifli sebaiknya legowo untuk
mengundurkan diri dari proses
pencalonan sebelum kongres
dilaksanakan.
“Menurut saya, lebih baik PAN
memilih nama-nama lain dari
Menanti Kejutan di Kongres VI Partai Amanat Nasional
kader-kader terbaiknya di luar
dua nama itu. Saya yakin masih
banyak kader yang mampu mem
bawa PAN lebih besar ke depan,”
katanya.
Ungkapan Budyatna ini bukan
tanpa alasan, Hatta sebagai kader,
sudah banyak menikmati apa
yang bisa diraih seorang politikus,
seperti menjabat menteri sejak er
reformasi bergulir, menjadi ketua
umum, dan puncaknya menjadi
cawapres.
”Itu sudah raihan luar biasa.
Maka, sebaiknya Hatta lengser
untuk memberikan kesempatan
kepada kader lainnya,” ungkapnya
Sedangkan Zulkifli, menurut
Budyatna dinilai memiliki rekam
jejak yang kurang bagus, beberapa
kali dipanggil oleh KPK untuk di
mintai keterangan terkait beberapa
kasus saat dirinya menjadi
menteri kehutanan, dan itu sangat
Barat, Bengkulu, Sumatera
Selatan, Riau, Maluku, Maluku
Utara, NTT, Aceh, Sumatera Utara,
Jambi, dan Jawa Barat.
Namun jalan Hatta untuk
kembali melenggang maju
menjadi ketua umum PAN seperti
tidaklah mudah, pasalnya Zulkifli
Hasan yang saat ini menjadi
ketua MPR RI 2014-2020 juga
menyatakan keinginannya untuk
ikut maju sebagai calon ketua
umum.
Keseriusan Zulkifli Hasan untuk
maju jadi kcalon ketua umum
dibuktikan dengan kehadirannya
di Surabaya, pada acara
silaturrahmi dengan sejumlah
ketua dan sekretaris dari 20 DPW
PAN dan sejumlah ketua DPD dari
seluruh Indonesia
Dalam kesempatan tersebut
Zulkifli berjanji bahwa, kepeng
urusan PAN yang akan datang
harus mengakomodasi perwakilan
dariseluruhdaerah,baikdariJawa,
Sumatera, Papua, Kalimantan,
Sulawesi, dan lainnya.
“Kepengurusan(PAN)takhanya
didominasi oleh (perwakilan)
beberapa daerah saja,” tegas
Zulkifli yang juga Ketua MPR ini di
Hotel Shangri-La Surabaya, Senin
(19/1).
Langkah mantan menteri
kehutanan era SBY ini mendapat
dukungan dari ketua majelis
pertimbangan partai (MPP) PAN,
Amien Rais. Dukungan tersebut
terlihat dari pernytaan Amien
yang mengatakan bahwa jabatan
ketua umum cukup diemban satu
periode saja.
Amien kemudian mencon
tohkan saat dirinya memilih
mundur di tahun 2005 dan kemu
dian memilih menjadi Ketua
Majelis Pertimbangan Partai.
"Usia 60 tahun pas selesai ketua
MPR, saya tidak menjadi ketua
PAN. Walaupun kalau saya maju,
kira-kira agak mutlak menang
nya," jelas Amien.
Dukungan terhadap pencalon
an Zulkifli Hasan tersebut tidak
hanya datang dari Amien Rais,
sejumlah pengurus juga menya
takan dukungannya terhadap
pencalonan tersebut. Dukungan
para pengurus tersebut terlihat
pada akhir acara silaturrahimi
di Surabaya yang dihadiri oleh
Amien Rais dan AM Fatwa.
Seluruh pengurus DPW dan DPD
yang hadir membentangkan
spanduk dukungan terhadap
Zulkifli Hasan sebagai calon ketua
umum.(adh)
Adu Kuat Hatta dan Zulkifli
di Ajang Kongres
Kongres penentuan ketua umum PAN kini tengah dilanda Dilemma antara dua pilihan, mempertahankan
satu periode kememimpinan atau memaksakan kader yang terindikasi memiliki rekam jejak yang kelak
akan menyulitkan partai.
Foto:adh/Publicapos
Suasana Kantor Partai Amanat Nasional Saat Rakernas 2014.
Foto:adh/publicapos
Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan Dua Kandidat yang Akan Bersaing Memperebutkan Ketua Umum PAN.
rentan terseret kasus dugaan
penyalahgunaan wewenang saat
menjadi Menteri kehutanan.
”Tanpa mengesampingkan asas
praduga tidak bersalah, akan
lebih aman bagi PAN memilih
pemimpin yang tidak memiliki
celah bagi lawan politik untuk
menjatuhkan mereka,” tandasnya.
(adh)
5. 5P u b l i c a P o sEdisi II/II/II - 2015 H U K U M
Publicapos(Jakarta)- DPD RI
mengusulkan mengusulkan Ran
cangan Undang-Undang tentang
Percepatan Peradilan Pejabat
Tinggi Negara atau peradilan
khusus agar peradilan terhadap
pejabat tinggi negara berjalan
cepat sehingga tidak terjadi ke
kosongan jabatan.
"Selama ini kasus hukum yang
dihadapi pejabat negara kadang-
kadang penyelesaiannya sangat
lamban dan terkatung-katung
sehingga terjadi kekosongan
jabatan," kata Anggota DPD
RI, John Pieris pada diskusi di
Gedung MPR/DPR/DPD RI,
Jakarta, Kamis.
Menurut John Pieris, beberapa
kasus hukum yang dihadapi
pejabat negara penyelesaiannya
sangat lamban, terkatung-katung,
dan bahkan dipolitisasi untuk ke
pentingan politik tertentu yang
merugikan bangsa dan negara.
Percepatan peradilan untuk
pejabatnegarayangdiusulkanDPD
RI, menurut John, akan dilakukan
oleh lembaga penegak hukum
permanen, tapi hakimnya ber
Wacana Pengadilan
Khusus Pejabat
Dok: DPR.go.id
Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsudin (kanan) bersama pakar hukum pencucian uang Yenti Garnasih (kiri) dan Anggota DPD RI John Pieris (tengah)
menjadi pembicara dalam diskusi “Undang-undang Percepatan Pengadilan bagi Pejabat Negara yang Menjadi Tersangka Pidana” di Ruang Wartawan DPR
RI, Senayan, Jakarta. Kamis (29/1)
sifat ad-hoc di bawah Mahkamah
Agung, sedangkan putusannya
bersifat final dan mengikat.
"Proses hukum dipengadilan, di
usulkankan laping lama 10 hari di
luar proses penyidikan," katanya.
John Pieris mencontohkan,
jika RUU tersebut saat ini sudah
diundangkan, maka kasus hukum
yang disangkakan kepada calon
KapolriKomjenPolBudiGunawan
serta Wakil Ketua KPK Bambang
Widjojanto, bisa diproses secara
cepat.
Pimpinan Kelompok DPD RI
di MPR RI ini menambahkan,
majelis hakim pada pengadilan
terhadap pejabat negara ini harus
ahli hukum yang terhormat, serta
memiliki moral baik, integritas
tinggi, serta tidak memiliki ke
pentingan politik apapun.
"Mereka ini bisa diambil dari
Pengadilan Tinggi, bukan dari
pengadilan negeri. Proses
seleksinya bisa seperti seleksi
untukhakimMahkamahKonstitusi
(MK)," katanya.
John Pieris menjelaskan,
hakim-hakim berintegritas tinggi
itu dibutuhkan untuk menangani
kasus hukum yang dihadapi
pejabat negara sehingga berjalan
dengan baik.
Ketua Komisi III DPR RI, Aziz
Syamsuddin mengatakan men
dukung usulan DPD RI tersebut
sehingga pengadilan terhadap
pejabat negara tidak membutuh
kan proses panjang.
Dasar pemikiran dari usulan
tersebut, kata Aziz, sangat baik
dan ideal tapi jika usulan itu di
terima dia meragukan pene
rapannya dapat berjalan baik.
Menurut dia, pengadilan
terhadap pejabat tinggi negara
yang tersangkut kasus hukum
haris diadili oleh majelis hakim
dari kalangan pakar hukum dan
sudah tidak memiliki kepentingan
dunia lagi.
"Untuk menerapan pengadilan
khusus terhadap pejabat negara,
maka perlu dukungan dengan
revisi UU KUHP dan KUHAP.
Namun, realitasnya, sudah
selama 30 tahun revisi UU KUHP
dan KUHAP, belum juga selesai,"
katanya.(tgh)
Publicapos(Jakarta)- Undang-
Undang Nomor 42 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2014
tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD
(UU MD3) kembali diajukan ke
Mahkamah Konstitusi.
Permohonan untuk uji materi ini
terkait dengan sejumlah hak dan
komposisi jabatan wakil komisi
DPR.
"Undang-Undang Nomor 17
ini menurut kami telah meng
akibatkan lembaga negara DPR
tidak bisa melaksanakan fungsi
nya dengan baik," ujar kuasa
hukum pemohon Habiburokhman
di Gedung Mahkamah Konstitusi
Jakarta, Rabu (28/1) sore.
Habiburokhman selaku kuasa
hukum mewakili Abu Bakar
sebagai pihak pemohon.
Habiburokhman menjelaskan
bahwa sebagai warga negara, pe
mohon merasa hak warga negara
untuk dapat hidup sejahtera akan
sulit terwujud bila negara tidak di
kelola dengan baik, salah satunya
karenaDPRsebagailembaganegara
tidak melaksanakan fungsinya
MD3 Kembali
Digugat
dengan baik.
"Dalam hal ini terutama dalam
konteks melaksanakan haknya,
melaksanakan fungsinya, mengaju
kan hak interpelasi, hak menyata
kanpendapat,dantigahaltersebut,"
ujar Habuburokhman.
Akibatnya,pemohonber
pendapat
bahwa DPR tidak bisa mengawasi
penyelenggaraan negara oleh
pemerintah, sehingga berdampak
pada kesejahteraan rakyat.
Pemohon kemudian mengajukan
pengujian formil maupun materil
karena menganggap lahirnya UU
MD3 merupakan akibat dari ke
pentingan politik.
"Pasal 22A UUD 1945 menye
butkanbahwaketentuanlebihlanjut
mengenai perubahan peraturan
perundang-undangan ditentukan
oleh undang-undang berarti per
ubahan ini melanggar banyak
prinsip dalam undang-undang di
maksud," ujar Habiburokhman.
Terkait dengan konteks uji
materiil, pemohon merasa bahwa
perubahan tersebut mengakibatkan
DPR tidak dapat lagi maksimal
melaksanakan fungsinya.(tgh)
Publicapos(Jakarta)- Ketua Per
himpunan Advokat Indonesia
(Peradi) Otto Hasibuan menga
takan pemanggilan seorang advokat
oleh kepolisian harus melalui
Peradi terlebih dulu melalui Dewan
Kehormatan Peradi.
Otto di Jakarta, Kamis, menga
takan hal tersebut telah diatur
dalam nota kesepahaman yang
dibuat antara Peradi dengan Polri.
"MoU itu mengatur satu hal
saja, pemanggilan dan penyitaan.
Jadi kalau ada pemanggilan oleh
polisi harus melalui Peradi, itu
MoU-nya," ujar Otto.
Berdasarkan pengalaman, kata
Otto, banyak advokat yang di
panggil kepolisian namun per
masalahan hanya terdapat di
ranah kode etik profesi.
"Kenapa harus melalui Peradi,
karena banyak sekali advokat
dipanggil, tapi itu menyangkut
ranah profesi," kata dia.
Peradi: Pemanggilan
Advokat Lewat Peradi
Namun demikian, Otto tidak
mengatakan bahwa Polri telah me
langgar nota kesepahaman tersebut
karena telah melakukan penang
kapan dan pemeriksaan terhadap
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto
padaJumat(23/1)pekanlalu.
Sebelumnya Otto mengatakan
Undang-Undang tentang Advokat
menyebutkan bahwa seorang
advokat yang menjalankan tugas
profesinya di muka persidangan
dengan itikad baik tidak dapat di
tuntut secara perdata maupun
pidana.
Otto menyampaikan apa yang
dilakukan BW merupakan tugas dia
sebagai advokat.
"Jadi harus ditentukan dulu
apakah saudara Bambang ini
melakukan tugas profesi dengan
itikad baik atau tidak, yang berhak
menentukan itu adalah Dewan
Kehormatan Peradi," ujar dia.(tgh)
Publicapos(Jakarta)-Kementerian
Sosial menyiapkan rencana aksi
nasional (RAN) bagi penyandang
disabilitas sebagai upaya peme
nuhan hak politik mereka.
"Saat ini, RAN penyandang
disabilitas sedang diproses dan di
padukan dengan RANHAM 2015-
2019. Sekaligus menjadi salah satu
komponen aksi pemenuhan hak
azasi manusia yang termuat dalam
RANHAM tersebut," kata Menteri
Sosial Khofifah Indar Parawansa
saat menutup pertemuan ketiga
jaringan pemilihan umum untuk
penyandang disabilitas di Jakarta,
Kamis.
Mensos juga mengajak semua
pihak mengawal lahirnya undang-
undang baru yang lebih men
jawab upaya pemenuhan hak-hak
RUU Disabilitas:
Tameng Baru Bagi Sang "Liyan"
penyandang disabilitas.
"KitaberharapDPRRImengambil
inisiatif agar bisa memosisikan RUU
Penyandang Disabilitas ini sebagai
prioritas Prolegnas 2015," kata
Khofifah.
Dalam pertemuan tersebut juga
membahas agenda pemenuhan hak
politik penyandang disabilitas me
liputi; pertama, memperluas ke
sempatan penyandang disabilitas
bekerjapadainstitusipemerintahdan
swasta.
Kedua, melibatkan perwakilan
penyandang disabilitas dalam rapat
konsultasi perencanaan pembangun
an di pemerintah dan parlemen, baik
di tingkat pusat maupun daerah;
ketiga, menyediakan tempat pe
mungutan suara (TPS) pemilu
dan pilkada yang mudah diakses
penyandangdisabilitas.
Keempat, mengakomodasi ke
pesertaan penyandang disabilitas
dalam daftar pemilih tetap (DPT)
pemiludanpilkada;kelima,mening
katkan pendidikan politik bagi
perempuan penyandang disabilitas.
Melalui dialog yang digelar, bisa
mendiskusikan berbagai praktik
terbaik untuk meningkatkan
akses politik dan kepemiluan bagi
penyandang disabilitas di wilayah
Asia Tenggara.
Selain itu, bisa menghasilkan ke
sepakatan atau rekomendasi yang
mendorong pemerintah, partai
politik dan organisasi-organisasi
penyandang disabilitas agar ber
sinergiuntukmewujudkankesetara
an politik penyandang disabilitas.
(tgh)
Publicapos(Jakarta)- Belakang
tengah ramai kisruh antara Polri
dengan KPK. Tensi semakin
meninggi setelah polisi menang
kap Wakil Ketua KPK Bambang
Widjojanto. Bambang disangka me
minta saksi memberikan kesaksian
palsu saat menjadi pengacara kasus
sengketapilkadaKotawaringinBarat.
Tak hanya Bambang, Wakil
Ketua KPK Adnan Pandu Praja
juga dilaporkan ke Bereskrim
Mabes Polri. Adnan dituduh
pemalsuan surat notaris dan peng
hilangan saham PT Desy Timber,
perusahaan yang beroperasi di
Berau, Kalimantan Timur.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon
mengatakan, sebaiknya pimpinan
KPK tidak perlu mendapatkan hak
imunitas. Walaupun KPK adalah
KPK Dilemahkan, Hak
Imunitas Diwacanakan
lembaga hukum, namun semua
samakedudukannyadimatahukum.
"Bukantidakperlu,tapikonstitusi
kita mengarahkan setiap warga
negara sama kedudukannya di
mata hukum. Mau Presiden, KPK,
siapapun sama di mata hukum,"
kata Fadli saat ditemui di Gedung
DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/1).
Fadli mengutarakan, apabila
wacana dari berbagai pihak yang
mendorong Presiden Joko Widodo
untuk menerbitkan Perppu hak
imunitas terealisasi, maka akan
bertentangan konstitusi. "Hak
imunitas bukannya tidak perlu
ya. Tapi bertentangan dengan
konstitusi. Jika ada orang yang
bersalah ya harus dihukum, kalau
tidak bersalah ya dibebaskan,"
ucapnya.(tgh)
6. Edisi II/II/II - 2015KESEJAHTERAAN & SOSIAL6 P u b l i c a P o s
Publicapos(Jakarta)- Mantan
Menteri Kelautan dan Perikanan
Rokhmin Dahuri menyatakan
nelayan tradisional pada era
pemerintahan Presiden Joko
Widodo seharusnya bisa lebih
sejahteradarimasapemerintahan
presiden sebelumnya.
"Nelayan pada masa Jokowi-
JK seharusnya lebih baik dan di
untungkan," kata Rokhmin Dahuri
dalam acara Orasi Kebangsaan
dan Dialog Kelautan di Gedung
Joeang 45, Jakarta, Selasa.
Menurut Rokhmin, pada
zaman Presiden Megawati
Soekarnoputri yang mengurus
nelayan hanya Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP),
tetapi sekarang ada dua ditambah
dengan Kementerian Koordinator
Kemaritiman.
Ia juga membandingkan,
anggaran KKP pada saat dirinya
menjadi Menteri Kelautan dan
Perikanan hanya sekitar Rp2
triliun per tahun, tetapi pada saat
ini jumlah anggarannya lebih dari
Rp10 triliun.
Rokhmin juga menyatakan
bahwa maksud Presiden Jokowi
pada saat ini seharusnya menjadi
kan sektor kelautan sebagai
sumber kemakmuran bangsa.
Apalagi, ujar dia, bila berbicara
terkait sektor kelautan dan
perikanan maka hal tersebut
juga terkait dengan 11 sektor
perekonomian lainnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan
dan Perikanan Susi Pudjiastuti
menginginkan pengusaha per
ikanan dapat memberdayakan
nelayan lokal sehingga tidak lagi
bergantung kepada awak kapal
asing yang dinilai kerap lebih ahli.
"Pengusaha maunya awak kapal
asing yang sudah jadi, mengapa
tidak berdayakan nelayan yang
sudah ada," kata Susi Pudjiastuti
dalam rapat kerja Menteri
Kelautan dan Perikanan dengan
Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin
(26/1).
Untuk itu, ujar Susi, pihaknya
juga bakal bekerja sama dengan
Kementerian Tenaga Kerja agar
ABK asal Indonesia lebih dihargai.
Kebijakan KKP
Disorot Tajam
Photo: ANTARA
Pasangan pengantin asal China Benteng saat mengikuti prosesi nikah massal yang di gelar di Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu.
Selama ini, lanjutnya, bila ingin
gaji besar, ABK asal Indonesia
kerap bekerja di kapal luar negeri
seperti Korea dan melaut di laut
seperti Bering. "Bila terjatuh dari
kapal sudah pasti mati karena
suhunya yang dingin," ucapnya.
Pemerintah melalui KKP telah
menyiapkan pekerjaan alternatif
bagi anak buah kapal (ABK)
eks-kapal asing yang berpotensi
kehilangan pekerjaannya karena
kebijakan moratorium perizinan.
"Guna mengantisipasi Permen
KP tentang moratorium izin
kapal penangkap ikan, BPSDM
KP menyiapkan berbagai jenis
pelatihan mata pencaharian
alternatif bagi para mantan Anak
Buah Kapal (ABK) eks kapal
asing tersebut. Pelatihan mata
pencaharian alternatif," kata
Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM)
KKP Suseno Sukoyono.
Menurut dia, model pelatihan
seperti itu telah diterapkan guna
memberikan mata pencaharian
alternatif bagi nelayan pada saat
nelayan mengalami paceklik
ikan dikarenakan musim angin
dan gelombang tinggi, sehingga
mereka tidak bisa melaut untuk
menangkap ikan.
Adapun jenis pelatihannya
antara lain pembuatan kerajinan
dari kulit kerang, pembuatan
garam skala rumah tangga, pem
benihan ikan air tawar, budidaya
ikan lele dalam kolam terpal,
budidaya ikan hias, budidaya
rumput laut, budidaya cacing
tanah, pembuatan pakan ikan,
pembuatan makanan olahan ikan,
pembuatan olahan rumput laut,
perawatan dan perbaikan mesin
kapal.
Di samping pelatihan
teknis perikanan, BPSDM
juga mengadakan pelatihan
profisiensi kepelautan meliputi
pelatihan sejumlah sertifikasi
Ahli Teknika Kapal Penangkap
Ikan, Ahli Nautika Kapal
Penangkap Ikan dan Basic Safety
Training (BST) sesuai dengan
standar International Maritime
Organization (IMO).(tgh/ant)
Jika ingin menghayati narasi lain dari potret warga Tionghoa di Indonesia,
melawatlah ke Sewan Lebak Wangi, di Kecamatan Neglasari, Tangerang.
Kesenyapan menyergap kala kita menelusuri jalan kumuh di gang sempit
perkampungan mereka.
Pemerintah Gagas UN
Berbasis Komputer
Publicapos(Tangerang)- Jika
ingin menghayati narasi lain
dari potret warga Tionghoa
di Indonesia, melawatlah
ke Sewan Lebak Wangi, di
Kecamatan Neglasari, Tangerang.
Kesenyapan menyergap. Hampir
di setiap pekarangan rumah kita
temukan secarik kertas kuning
menempel dengan goresan aksara
China. Atau di sudut rumah yang
sempit itu selalu ada jambangan
kecil penuh hio, dan beberapa
batang lilin, menemani sebingkai
foto dari seseorang yang telah
meninggal.
Warga kampung ini memang
mayoritas keturunan Tionghoa.
Tapi berbeda dengan Tionghoa
kebanyakan, mereka punya
sebutan khusus: “China Benteng”.
Sebuah klenteng besar di tengah
kampung, Hong Tek Tjeng Sin—
ini klenteng tertua ketiga di
Tangerang.
Menyuruk ke belakang, berjejer
rumah di sepanjang aliran sungai.
Banyak keluarga menetap di tepi
sungai itu. Mereka mandi, mem
buang sampah, dan mencuci di
sana.
Di tepi sungai itu, ada sebuah
rumah kecil. Penghuninya se
orang lelaki, Khoiron ( 65) alias
tjoe kun. Rumah itu berada paling
depan, terbuat dari bambu, dan
siap menyambut siapa saja yang
menginjakkan kaki ke kampung
di bantaran sungai itu..
Sejarah Cina Benteng
Pada akhir tahun 1800-an,
sejumlah orang Cina dipindahkan
ke kawasan Pasar Baru dan sejak
itu mulai menyebar ke daerah-
daerah lainnya. Mengenai asal-
usul kata Cina Benteng.
M. Sobirin, sosiolog dari
Desantara Foundation menutur
kan bahwa istilah cina benteng
tidak terlepas dari kehadiran
Benteng Makassar. Benteng yang
Cina Benteng:
Narasi Lain tentang
Indonesia
dibangun pada zaman kolonial
Belanda itu sudah rata dengan
tanah.
Pada saat itu, kata alumnus
UGM tersebut, banyak orang Cina
Tangerang yang kurang mampu
tinggal di luar Benteng Makassar.
Mereka terkonsentrasi di daerah
sebelah utara, yaitu di Sewan
dan Kampung Melayu. Mereka
berdiam di sana sejak tahun
1700-an. Dari sanalah muncul,
istilah “Cina Benteng”.
Tahun 1740, terjadi pembe
rontakan orang Cina menyusul
keputusan Gubernur Jenderal
Valkenier untuk menangkapi
orang-orang Cina yang dicurigai.
Mereka akan dikirim ke Sri
Lanka untuk dipekerjakan di per
kebunan-perkebunan milik VOC.
Sejak itu banyak orang Cina
mengungsi untuk mencari tempat
baru di daerah Tangerang, seperti
Mauk, Serpong, Cisoka, Legok,
dan bahkan sampai Parung di
daerah Bogor.
Kemiskinan dan Akulturasi
Budaya
Menurut Sobirin, kehidupan
masyarakat cina benteng
memang keras agar bisa bertahan
hidup. Sebab, sebagian besar
pekerjaan mereka bukan dalam
bidang ekonomi, tetapi sebagai
petani di pedesaan. Yang unik
dari masyarakat Cina Benteng
adalah bahwa mereka sudah
berakulturasi dengan kebudayaan
lokal, mereka sudah tidak dapat
lagi berbahasa Cina. Dalam
beberapa acara hajatan, mereka
memainkan musik gambang
kromong yang merupakan bentuk
lain akulturasi masyarakat
Cina Benteng. Sebab, gambang
kromong selalu dimainkan dalam
pesta-pesta perkawinan, umum
nya diwarnai tari cokek yang
sebenarnya merupakan budaya
tayub masyarakat Sunda pesisir
seperti Indramayu.
Meski demikian, masyarakat
Cina Benteng masih memper
tahankan dan melestarikan adat
istiadat nenek moyang mereka
yang sudah ratusan tahun. Ini
terlihat pada tata cara upacara
perkawinan dan kematian. Salah
satunya tampak pada keberadaan
“Meja Abu” di setiap rumah orang
Cina Benteng.
“Tidak usah dipertentangkan.
Realitasnya, masyarakat Cina
Benteng memang sudah ber
akulturasi dengan lingkungan
lokal, tapi mereka juga masih me
megang adat istiadat kepercaya
an nenek moyang dan leluhur
mereka,” tambah Sobirin.
Yang khas dari masyarakat Cina
Benteng adalah pakaian peng
antin yang merupakan campuran
budaya Cina dan Betawi. Secara
ekonomi, masyarakat tradisional
Cina Benteng hidup pas-pasan
sebagai buruh serabutan, petani,
ataupun nelayan.
Fenomena Cina Benteng, kata
Sobirin merupakan bukti nyata
betapa harmonisnya kebudayaan
Cina dengan kebudayaan lokal.
Lebih dari itu, keberadaan Cina
Bentengseakanmenegaskanbahwa
tidak semua orang Cina memiliki
posisi kuat dalam bidang ekonomi.
Sobirin lebih melihat fenomena
Cina Benteng sebagai contoh dan
bukti nyata proses pembauran yang
terjadi secara alamiah.
Bagi mereka, wajar kalau
perayaan Tahun Baru Imlek
menjadi pengharapan agar rezeki
di tahun baru ini lebih baik dari
tahun sebelumnya. Wajar pula
bahwa meski sudah berakulturasi
begitu dalam, mereka tetap mem
beli bunga sedap malam dan
bersembahyang di kelenteng-
kelenteng. Melihat kehidupan
masyarakat Cina Benteng kita
seperti melihat wajah lain
Indonesia.(tgh/adj)
Publicapos(Jakarta)- Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) tengah menggagas
ujian nasional (UN) berbasis
komputer. Penerapan ujian ber
basis komputer ini akan meng
hemat anggaran. Namun, pihak
Kemdikbud memastikan tidak
ada proyek pengadaan dalam
pelaksanaan Ujian Nasional (UN)
berbasis komputer yang mulai di
rintis pada tahun ini.
"Tidak akan ada pengadaan
barang," ujar Kepala Pusat Pe
nilaian Pendidikan Badan Pene
litian dan Pengembangan Kem
dikbud, Nizam, dalam konferensi
pers di Jakarta, Kamis (29/1) lalu
Pengadaan barang yang di
maksud berupa perangkat kom
puter yang dipergunakan untuk
ujian hingga genset untuk anti
sipasi listrik mati saat ujian.
Kemdikbud mulai merintis UN
berbasis komputer pada tahun
ini, yang dilangsungkan di 862
Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Sekolah tersebut menjadi
proyek percontohan. Untuk
mengetahui, apakah hasil ujian
berbasis kertas dan komputer
sama," katanya menambahkan.
Untuk melaksanakan UN ber
basis komputer tersebut tentu saja
diperlukan perangkat komputer
dan genset jika disaat ujian listrik
mati.
Sedangkan soal UN tetap ber
variasi dengan tujuan menutup
peluang kecurangan.
"Kalau berbasis komputer,
soal bisa essai. Berbeda dengan
sekarang, yang pilihan ganda
semua," papar dia.
UN berbasis komputer baru
akan dilangsungkan secara ke
seluruhan pada 2016.
Disinggung mengenai berapa
penghematan yang bisa didapat
dengan UN berbasis komputer ter
sebut, anehnya Nizam mengaku
tidak mengetahuinya.
Setiap tahunnya sekitar Rp500
miliar uang negara yang diguna
kan untuk penyelenggaraan UN.
(tgh/ant)
7. 7P u b l i c a P o sEdisi II/II/II - 2015 E K O N O M I & B I S N I S
Publicapos (Jakarta)- Menteri
Perdagangan Rachmat Gobel
mengatakan,pemerintahbersama
dengan asosiasi pengusaha
melakukan operasi pasar terkait
dengan beredarnya apel impor
asal AS yang mengandung
bakteria Listeria monocytogenes.
"Pemerintah dan asosiasi
sedang turun tangan untuk
melakukan operasi pasar," kata
Rachmat Gobel ketika ditemui
seusai rapat di Kementerian
KoordinatorBidangKemaritiman,
Jakarta, Kamis. Menurut Rachmat,
hasil operasi pasar masih belum
dikemukakan karena operasi
tersebut sedang dilaksanakan.
Karena menurut Mendag, apel
yang terkontaminasi diketahui
berasal dari California serta
kontaminasi juga diketahui
bukan karena di perkebunan
tetapi dalam proses pengepakan.
Sebelumnya, Duta Besar Amerika
Serikat untuk RI, Robert Blake
mengatakan pemerintahnya
menanggapi dengan serius per
masalahan beredarnya apel
impor asal AS yang mengandung
bakteri `Listeria monocytogenes`
di Indonesia.
"Pemerintah AS menanggapi
Pemerintah Gencar
Razia Apel Impor
Berbakteri
Photo: ANTARA
Pedagang buah sedang menata dagangannya. Gejolak apel impor berbakteri yang beredar membuat omzet mereka menjadi turun
permasalahan apel impor ini
secara serius, tidak hanya dengan
menghentikan ekspor namun juga
mencari akar permasalahannya,"
ujar Blake di Pusat Kebudayaan
AS, Jakarta, Rabu (28/1).
Kementerian Perdagangan
telah melarang impor apel asal
Amerika Serikat, khususnya apel
yang dikemas di Bidart Bros,
Bakersfield, California, Amerika
Serikat dikarenakan adanya
indikasi terkontaminasi bakteri
Listeria Monocytogenes.
Pakar Microbiologi Pangan
IPB Prof Ratih Dewanti, MSc
mengatakan pemerintah perlu
mewaspadai perkembangan
bakteri Listeria Monocytogenes
pada apel lokal "Karena bakteri
ini ada di tanah, udara dan
air, jadi kalau mengenai buah
dan barang-barang pertanian
lainnya lazim-lazim saja terjadi,"
katanya. Dosen Departemen Ilmu
dan Teknologi Pangan Fakultas
Teknologi Pertanian IPB ini
mengatakan, kasus bateri Listeria
Monocytogenes bukan baru
pertama kali terjadi.
Kasus terebut muncul pada
pertengah Oktober dan Desember
2014 lalu, setelah mengkonsumsi
karamel apel sebanyak 31 orang
dikabarkan sakit terinfeksi bateri
Listeria Monocytogenes. Dan
DNA sama persis dengan bateri
yang ada pada pasien.
"Hasil investigasi bakteri ada
di pabrik pengepakan apelnya
Bidart Bros, jadi diduga apelnya
yang membawa bakteri Listeria
Monocytogenes ini," katanya.
Pada tahun 2011 di Kanada
juga terjadi, "Kasus ini pertama
kali dipublikasi muncul pada
tahun 1981 terjadi pada coleslaw
atau kubis salad. Lalu pada tahun
1985 bakteri mengontaminasi
keju yang terbuat dari susu
mentah," katanya. Dikatakannya
dampak dari bakteri Literia
Monocytogenes jarang membikin
sakit, tetapi bagi orang-orang
dengan sistem kekebalan tubuh
lemah seperti Lansia dan ibu
hamil akan mengakibatkan
sakit yang menyerupai flu. Bagi
lansia, serangan bakteri Literia
Monocytogenes dapat menggaggu
lebih jauh ke dalam tubuhnya,
sedangkan yang lebih menjadi
korban adalah ibu hamil. Bakteri
menyerang janin yang berakhir
dengan keguguran atau bayi yang
dilahirkan meninggal.(tgh/ant)
Pemerintah bersama dengan asosiasi pengusaha melakukan operasi pasar
terkait dengan beredarnya apel impor asal AS yang mengandung bakteria
Listeria monocytogenes.
Jakarta (Antara) - Gubernur
Papua Lukas Enembe menya
takan masyarakat Papua akan
menutup dan mengusir PT
Freeport dari provinsi itu jika
tidak membangun smelter
atau pengolah bahan mineral
di daerah itu juga. "Seluruh
masyarakat Papua menolak pem
bangunan smelter Freeport di
Gresik Jawa Timur sementara
bahan mentahnya dari Papua,"
kata Lukas Enembe di Kompleks
Istana Kepresidenan Jakarta,
Kamis malam. Ia menyatakan
Papua tidak akan mengalami
kemajuan jika hanya dikeruk
sumber daya alamnya tanpa
ada pengolahan di lokasi yang
sama. "Kapan Papua akan maju,
kami dan para bupati sepakat
agar smelter dibangun di Papua,
kalau tidak sekalian saja Freeport
keluar dari Papua," katanya. Lukas
menyebutkan tersedia lahan yang
luas untuk pembangunan smelter
di daerah itu "Kalau Freeport
tidak mau membangun smelter
maka kami akan membangun
sendiri dan nanti investor dari
mana pun harus menggunakan
smelter milik Provinsi Papua,"
katanya. Lukas menyebutkan
selain membahas masalah
penolakan Freeport membangun
smelter di Jawa Timur, pertemuan
dengan Presiden Joko Widodo
itu juga membahas mengenai
RUU Otonomi Khusus Papua. Ia
menyebutkan dokumen resmi ter
kait RUU itu sudah ada di DPR dan
DPD. "Kami sampaikan kepada
Presiden agar menempuh jalan
yangterbaikuntukmenyelesaikan
Lukas Enembe:
Usir Freeport dari Papua
masalah di Papua.
Senada dengan ancaman
Gubernur Papua, Fraksi Partai
Gerindra meminta pemerintah
mencabut izin ekspor PT Freeport
karena dinilai melanggar Undang-
Undang nomor 4 tahun 2000
tentang Mineral dan Batu Bara.
"Hal ini terkait perpanjangan
`Memorandum of Understanding`
pemerintah dengan PT Freeport.
Salah satu butir isi dari MoU
tersebutberisitentangpemberian
izin ekspor konsentrat," kata
Sekretaris Fraksi Gerindra DPR RI
Fary Djemi Francis sebagaimana
dalam keterangan tertulisnya
yang diterima Publicapos.
Dia mengatakan pemerintah
telah melakukan kesalahan men
dasar terhadap ketentuan hukum
dan perundangan yang berlaku.
Izin itu, katanya, telah melanggar
Pasal 170 Undang-Undang Nomor
4 tahun 2009 tentang Minerba.
"Karena dinyatakan dalam undang-
undang tersebut bahwa setelah
lima tahun sejak diundangkan, PT
Freeport harus melakukan pemur
nian," ujarnya.
Komisi VII DPR RI dan
Menteri ESDM telah bersepakat
pemerintah akan melakukan
larangan ekspor mineral mentah
terhitung sejak 12 Januari 2014.
Fraksi Partai Gerindra DPR RI
meminta kepada pemerintah
untuk mencabut izin ekspor yang
telah dikeluarkan kepada PT
Freeport. Hal itu, katanya, karena
secara nyata telah melanggar
undang-undang dan tidak ber
pihak kepada kepentingan
nasional.(tgh/ant)
Publicapos (Jakarta)- PT
Merpati Nusantara Airlines di
usulkan memperoleh tambahan
modal melalui Penyertaan Modal
Negara (PMN), sebesar Rp800
miliar.
Hal ini terungkap pada Rapat
Panja PMN Komisi VI DPR, Kamis
(29/1), di Kompleks Parlemen,
Senayan.
Dalam kesempatan tersebut,
hadir jajaran direksi PT Perusaha
Perubahan Asumsi Kurs
Rupiah Rp12.500
an Pengelola Aset (PPA), yang
mengajukan proposal penam
bahan modal kepada Merpati.
"Kami mengusulkan tambahan
modal sebesar 800 miliar khusus
untuk menyelamatkan Merpati,"
ungkap direktur utama PPA,
Saiful Manan.
"Kami sadar bahwa Merpati
adalah aset negara yang berharga
dan kami dengan pihak Kemen
terian BUMN sepakat untuk
Merpati Diusulkan Dapat Tambahan
Modal Rp800 Miliar
Publicapos(Jakarta)- Bank
Indonesia menyatakan per
ubahan asumsi kurs rupiah
yang menjadi lebih lemah dari
Rp12.200 menjadi Rp12.500
pada Rancangan APBN-Perubah
an 2015 masih relevan dengan
kondisi dan tantangan per
ekonomian global.
Salah satu kondisi dan tantang
anperekonomianglobalituadalah
kecenderungan penguatan kurs
dolar Amerika Serikat terhadap
mata uang lainnya yang terus
berlanjut, seiring dengan laju
pemulihan ekonomi di AS, kata
Gubernur BI Agus Martowardojo
di Jakarta, Rabu.
"Itu adalah suatu yang perlu
kita perhitungkan karena terjadi
tekanan pada nilai tukar kita,"
kata Agus, seusai peluncuran
buku "Legacy Sang Legenda"
tentang kiprah dan pengalaman
Gubernur BI periode 1973-1983,
Rachmat Saleh,
Dengan perkiraan penguatan
kurs dolar tersebut, Agus menga
takan, perubahan asumsi kurs
yang lebih lemah sebesar Rp300
itu akan sesuai dengan postur
belanja dan pendapatan negara
yang diinginkan pada APBN-
Perubahan (APBNP) 2015.
Perubahan asumsi nilai tukar
ini akan mempengaruhi besaran
belanja dan pendapatan negara
dalam APBNP 2015.
"Jadi kami merasa nilai tukar
Rp12.500/dolar lebih mencermin
kan APBNP 2015," kata Agus.
Ia menuturkan selain faktor
kondisi dan tekanan per
ekonomian global, perubahan
asumsi kurs rupiah juga mem
pertimbangkan neraca transaksi
berjalan yang telah mengalami
defisit dalam tiga tahun terakhir.
Adapun pada 2015, BI mem
proyeksikan defisit neraca
transaksi berjalan tetap di atas
3 persen terhadap PDB, karena
gencarnya pembangunan infra
struktur akan menaikkan impor
barang modal.
Bank Indonesia, kata Agus, akan
selalu memperhatikan kondisi
pasar keuangan, dan tetap fokus
untuk menyesuaikan laju per
tumbuhan dengan stabilitas per
ekonomian.
"Tetapi kita tidak ada me
nargetkan nilai tukar tertentu. Itu
hanya asumsi untuk menyimpan
postur anggaran," ujar Agus.
Sebelumnya, pemerintah ber
sama Komisi XI DPR RI sepakat
untuk menurunkan asumsi
makro dalam rancangan RAPBN-
Perubahan 2015.
Sejumlah asumsi makro yang
berubah selain kurs rupiah
terhadap dolar AS adalah per
tumbuhan ekonomi dari usulan
sebelumnya sebesar 5,8 persen
menjadi 5,7 persen, tingkat inflasi
5,0 persen dan suku bunga SPN 3
bulan sebesar 6,2 persen.(tgh)
mengajukan usulan tambahan
modal ini," lanjut Saiful.
Menanggapi usulan ini Pimpin
an Komisi VI, Azam Azman
Natawijana, selaku ketua rapat
mengakui usulan ini positif.
"Kami menanggapi positif
usulan ini. Kami harap langkah-
langkah penyelamatannya dapat
dibuat sedetail dan sekompre
hensif mungkin," demikian
ungkap Azam. (andi)
8. Edisi II/II/II - 2015MEGAPOLITAN8 P u b l i c a P o s
Di awal Tahun 2015 DPRD Kota
Depok langsung mengggelar
Rapat Paripurna dalam rangka
Pembukaan Masa Sidang Kedua
Tahun Sidang 2015. Rapat
Paripurna yang dilaksanakan pada
hariSenin5Januari2015dipimpin
oleh Ketua DPRDKota Depok
Hendrik Tangke Allo,S.Sos dalam
sambutannya mengatakan bahwa
dalam Paripurna ini masing-
masing Alat Kelengkapan Dewan
(AKD) menyampaikan Rencana
Kerjanya selama Masa Sidang
Kedua, berbagai kegiatan akan
dilaksanakan dengan semangat
tinggi dalam rangka untuk pem
benahan di semua sektor guna
meningkatkan pengawasan serta
melaksanakan program kerja yang
telah diagendakan.
Komisi A yang membidangi
masalah Pemerintahan dalam
penyampaian rencana kerjanya
pada masa sidang kedua ini yang
disampaikan oleh Wakil Ketua
Hamzah, SE.MM menyampaikan
bahwa Komisi A akan melanjutkan
beberapa kegiatan yang belum
terselesaikan pada masa sidang
pertama ditambah beberapa ke
giatan baru yang menjadi fokus
pembahasan Komisi A pada masa
sidang kedua ini. Komisi A akan
membahas beberapa permasalah
anyangmenjadifokuspembahasan
Komisi A pada masa sidang II
ini antara lain: a). Pengawasan
terhadap pemenuhan kebutuhan
SDM di Lingkungan Pemerintah
Kota Depok dan pengawasan
terhadap kinerja pelayanan
khususnya di Kecamatan dan
Kelurahan sebagai ujung tombak
pelayanan kepada masyarakat
b). Telaahan dan usulan revisi
terhadap PERDA terkait dengan
PerizinankhususnyaPerdaIMB.c).
Pengawasan terhadap penegakan
Perda Kota Depok, khususnya
Perda yang terkait dengan
Perijinan, minuman keras dan
ketertiban umum. d). Pengawasan
terhadap pelayanan administrasi
kependudukan, khususnya pen
cetakan Akte Kelahiran, KK dan
E-KTP.
Komisi B yang membidangi
masalah Perekonomian dalam
Program Kerja Alat Kelengkapan
DPRD (AKD) Kota Depok
Tahun Sidang II/Tahun Anggaran 2015
penyampaian rencana kerjanya
pada masa sidang kedua ini yang
disampaikan oleh Wakil Ketua
T. Farida Rachmayanti,SE.M.Si,
diawali dengan kata-kata puitis
yaitu Tahun telah berganti semoga
segala kebaikan yang kita rangkai
bersama tetap memberikan
inspirasi untuk terus memberikan
yang terbaik buat masyarakat
Kota Depok. bahwa Komisi B
akan melanjutkan beberapa
kegiatan yang belum terselesaikan
pada masa sidang pertama dan
telah menyusun rencana kerja
untuk empat bulan kedepan.
Sebagaimana telah disampaikan
bahwa Visi Komisi B adalah
Keberdayaan Potensi Ekonomi
Lokal dan Keandalan Pengelolaan
Keuangan Daerah. Untuk pen
capaiannya dituangkan dalam
empat misi, salah satunya adalah
mengembangkan Industri Kreatif
dan Pariwisata yang berwawasan
lingkungan. Fokus program kami
tetap pada Pengelolaan Pariwisata
Alam. Mengapa Komisi B berangkat
dari Pariwisata? Ada beberapa
alasan kami memilih untuk
mengawal pengembangan sektor
ini. Pertama, Dalam pandangan
kami Pariwisata dapat berperan
sebagai sektor pengungkit. Sektor
yang mendinamisasi bergeraknya
sektor lain, termasuk ekonomi dan
keuangan. Pariwisata juga dapat
diumpamakan sebagai mesin yang
menghidupkan gerak ekonomi
masyarakat. Ketika pariwisata
terselenggara dengan baik maka
UMKM akan meluas pasarnya.
Ketika Pariwisata dihidupkan
maka Ekonomi kreatif menemukan
panggungnya. Ketika Pariwisata
dikembangkan roda perdagangan
dan jasa semakin berputar. Potensi
ekonomi lokal menjadi berdaya,
kesertaan masyarakat pada sektor
ekonomipun semakin kuat yang
pada gilirannya bukan hanya
menumbuhkan kesejahteraan
tetapi juga memberi pengaruh
pada peningkatan PAD, contoh
sederhana ada 2 Pajak Daerah yang
secara signifikan sangat berpotensi
untuk bisa bertambah adalah Pajak
Restaurant dan Pajak Hotel.
Komisi C yang membidangi
masalah Pembangunan dalam
penyampaian rencana kerjanya
pada masa Sidang Kedua ini yang
disampaikan oleh Wakil Ketua
Edy Masturo,SE menyampaikan
bahwaKomisiCakan melanjutkan
beberapa kegiatan yang belum
terselesaikan pada masa sidang
pertama. Komisi C DPRD Kota
Depok merupakan salah satu Alat
Kelengkapan DPRD yang sesuai
dengan Tata Tertib DPRD Kota
melaksanakan Tugasnya Komisi
C DPRD Kota Depok berpedoman
pada Peraturan Tata Tertib
DPRD Kota Depok sesuai dengan
bidang urusanya secara umum
yaitu Bidang Pembangunan Fisik,
Perhubungan, Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup.
Berbekal Tugas dan Fungsi dari
Komisi C DPRD Kota Depok
tersebut maka dipandang perlu
adanya Koordinasi, Rapat Kerja,
Konsultasi dengan OPD terkait
sebagai mitra kerjanya dan
Rapat Dengar Pendapat dengan
Masyarakat, dengan tujuan untuk
mencari Data dan Informasi
sebagai bahan masukan dan
saran untuk dipertimbangan
dalam memberikan Rekomendasi
kepada Pemerintah Kota Depok.
Komisi D yang membidangi
masalah Kesejahteraan
Masyarakat dalam penyampaian
rencana kerjanya pada masa
sidangkeduainiyangdisampaikan
langsungolehKetuanya Lahmudin
Abdullah, S.Kom menyampaikan
bahwaKomisiDakanmelanjutkan
beberapa kegiatan yang belum
terselesaikan pada masa sidang
pertama ditambah beberapa ke
giatan baru yang menjadi fokus
pembahasan Komisi D pada masa
sidang kedua ini. Rencana Kerja
Komisi D pada masa Sidang Kedua
Tahun 2015 akan melaksanakan
rangkaian kegiatan Pengawas
an, Koordinasi serta evaluasi
terhadap beberapa kebijakan
yang dilakukan oleh Pemerintah
Kota Depok. Adapun yang menjadi
hal penting dalam Rencana Kerja
Komisi D di antaranya: Bidang
Pendidikan, kita ketahui bersama
bahwa sistem pendidikan harus
mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, pening
katan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan
untuk menghadapi tantangan se
suai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan
global sehingga perlu dilakukan
pengawasan, evaluasi dan
koordinasi pendidikan secara
terencana, terarah, dan berke
sinambungan mengusung ter
bentuknya insan religius, ber
jiwa kreatif, memiliki keahlian
atau kompetensi spesifik, berke
mampuan wirausaha dan cinta
lingkunganhidup,untukmencapai
tujuan mulia pendidikan di Kota
Depok.
Bidang Kesehatan, yang di
dalamnya merupakan salah satu
bentuk perlindungan sosial di
BidangKesehatanuntukmen
jamin
agar memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang layak, bersifat
pelayanan kesehatan menyeluruh
(komprehensif) mencakup
pelayanan promotif, preventif dan
rehabilitatif yang diberikan secara
berjenjangan dengan mutu yang
terjamin dan yang paling penting
adalah terlayaninya masyarakat
tidak mampu untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang baik.
(Adv)
Humas DPRD Kota Depok
Suasana Sidang Paripurna DPRD Kota Depok
Advetorial
Publicapos(Jakarta)- Untuk
memberikan pelayanan fasilitas
kesehatan kepada para penderita
Demam Berdarah (DBD),
Pemerintah Kota Depok tidak me
mungutbiayabagiparapasienpen
derita DBD di RSUD Depok. Namun
perawatan hanya khusus untuk
kelastigasajadanbiayaditanggung
oleh APBD Depok.
“Sebenarnya sudah lama kita
memberikan fasilitas ini, khusus
bagi penderita DBD kami berikan
Pemkot Depok Gratiskan Pasien
Demam Berdarahperawatan gratis asalkan mau
dirawat di kelas tiga,” jelas Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota
Depok Noerzamanti Lies.
Wanita yang akrab disapa
Dr. Lies ini mengatakan bahwa
fasilitas gratis ini sudah ada sejak
2012 untuk segala kalangan
masyarakat, baik yang kaya
maupun miskin. Meskipun saat
ini masyarakat sudah memiliki
Jamkesda maupun Jamkesmas,
namun Dr. Lies tetap menghimbau
kepada masyarakat yang tidak me
milikinya untuk berobat ke RSUD.
“Untuk yang tidak memiliki
asuransi, Jamkesmas atau
Jamkesda, jika terkena penyakit
DBD saya sarankan untuk pergi
RSUD Depok,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan juga
mengajak kepada masyarakat
Depok untuk melakukan pen
cegahan dengan menerapkan
PHBS (perilaku hidup bersih dan
sehat) dan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN)
“Masyarakat diharapkan bisa
melakukan pencegahan dengan
menerapkan PHBS (prilaku hidup
bersi dan sehat) dan PSN,” kata
Lies baru-baru ini.
Dijelaskan Lies, Dinkes Depok
bekerjasama dengan puskesmas
yang ada di setiap kecamatan
memberdayakan peran PKK untuk
melakukan pemeriksaan jentik
berkala seminggu sekali. Selain
itu juga mempunyai gerakan Pem
berantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Gerakan PSN ini dengan
melakukan 3 M (menguras, menu
tup, mengubur) di tempat-tempat
yang memungkinkan air tegenang,
sepertibakmandi,tempayan,kaleng
bekas, ban bekas, tempat air minum
binatang, dan lainnya,” terang Lies.
Ia menuturkan pencegahan
terbaik demam berdarah adalah
membangun kesadaran sendiri
“Kalau bukan kita sendiri siapa
lagi”, tutup Lies.(tgh)
9. 9P u b l i c a P o sEdisi II/II/II - 2015 MEGAPOLITAN
Publicapos(Tangsel)- Ratusan
warga yang didominasi kalangan
ibu rumah tangga berbondong-
bondong mendatangi Lapangan
Kampung Dadap, Kelurahan
Rawa Buntu, Serpong, Kota
Tangerang Selatan. Ketika acara
dibuka, warga langsung membuat
antrean panjang mengular dan
Walikota Airin Rachmi Diany
pun tak kalah sibuk sumringah
melayani warganya satu persatu.
Pemandangan itu terjadi bertepat
an dengan digelarnya kegiatan
bazzar murah bersama Menteri
Perdagangan Rachmat Gobel.
Usai membuka seremonial
acara, kedua Pimpinan tersebut
melayani langsung warga yang
telah mengantongi kupon pem
belian minyak goreng. “Kegiatan
bazzar murah minyak goreng
ini diharapkan dapat membantu
masyarakat memperoleh minyak
goreng dengan harga terjangkau,”
ungkap Menda Rahmat Gobel di
lokasi acara, Minggu, 1 Februari
2015.
Sebenarnya kegiatan ini telah
dilaksanakan Kementerian
Perdagangan dalam bentuk pasar
murahdiberbagaidaerah.Mendag
Gobel menjelaskan, tujuan utama
program ini tentunya dalam
Warga Padati Bazar
Murah Tangsel
rangka membantu meringankan
beban masyarakat.
Bagi masyarakat kalangan
ekonomi menengah ke bawah
bazzar murah tentunya sangat
dibutuhkan. “Mereka jadi
bisa memikul beban untuk
menyediakan kebutuhan pangan
sehari-hari,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, Managing
Director Sinarmas - Gandi
Sulistiyanto mengutarakan, dari
adanya program bazzar murah
dapat mendorong masyarakat
untuk membeli minyak goreng.
Program ini juga berperan mem
bantu menurunkan harga minyak
goreng di pasaran.
Pasalnya, harga pasar minyak
goreng saat ini masih meng
gunakan banderol lama. Apalagi
jumlah stok minyak goreng masih
banyak, sedangkan harga bahan
bakar minyak sudah diturunkan
oleh Pemerintah.
“Minyak goreng sekarang
harganya sekitar Rp 14-15 ribu
per liter untuk yang branded
(merk terkenal). Dengan bazzar
kita jual Rp 9 ribu per liter, agar
masyarakat membeli degan harga
murah sehingga harga minyak
goreng turun karena stok-stok
lama terjual. Sehingga ambil stok
baru dengan harga yang lebih
rendah,” utaranya.
Gandi menambahkan, program
bazzarmurahtelahrutindiseleng
garakan setiap tahun. Bazzar
murah telah menjadi bagian
dari tanggung jawab sosial atau
Coorporate Social Responsibility
(CSR) PT. Sinarmas Agribusiness
and Food.
Kegiatan ini dilakukan di
seluruh Indonesia sejak 2015, dan
dalam sebulan diselenggarakan
di 100 titik lokasi dengan kuota
per lokasi 5.000 liter. “Tapi tadi
pak menteri minta untuk saat-
saat sekarang agar ditambah,”
tambahnya.
Pada hari yang sama sebelum
nya, Walikota Airin juga men
dampingi Menteri Gobel meninjau
langsung ke Pasar Modern BSD.
Kesempatan itu dimanfaatkan
untuk langsung melihat harga dan
stok kebutuhan bahan pokok
“Pantauan ini untuk mengetahui
secara riil terkait harga dan
pasokan sembako di masyarakat
pasca kebijakan Pemerintah
menurunkan harga BBM beberapa
waktu lalu,” terang Walikota Airin.
Pihaknya berjanji akan terus
memantau harga dan pasokan
kebutuhan bahan pokok(tgh)
Humas Pemkot Tangerang Selatan
Ratusan warga yang didominasi kalangan ibu rumah tangga berbondong-bondong mendatangi Lokasi Bazar Murah di Lapangan Kampung Dadap, Kelura-
han Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Publicapos(Jakarta)-GubernurDKI
Basuki Tjahaja Purnama menyam
paikan dana hibah untuk daerah
penyangga tidak akan dihapuskan.
Namun, jumlah dana tersebut akan
berkurang jika dibanding dengan
alokasinyatahunlalu.
"Kita kasih yang dilaporin. Tapi
enggak apa-apa, 2016 kita kasih
lagi. Total masih Rp 3,6 sampai
Rp 3,9 triliun yang kita setujuin.
Tahun lalu cuma Rp 5 miliar," tutur
Basuki di Jakarta, Senin (2/2) lalu.
Ahok, sapaan Basuki menyam
paikan, daerah penyangga
yang dimaksud adalah Bogor,
Tangerang, Bekasi, dan Depok.
Sebelumnya Kepala Badan
Pengelola Keuangan Daerah
(BPKD) DKI, Heru Budi Hartono
Publicapos(Depok)- Kepolisian
dinilai harus berani mengusut
tuntas masalah pembegalan
sepeda motor yang belakangan ini
marak terjadi di sejumlah tempat.
Sebab aksi-aksi pembegalan ber
potensi untuk terjadi lagi jika
tidak dilakukan tindakan tegas.
Kriminolog Universitas
Indonesia (UI), Ahmad Mustofa
mengatakan untuk mengatasi
kasus begal, lebih baik polisi
melakukan penelusuran men
dalam hingga ke akarnya.
Meski cara polisi menghabisi
dan menangkap penjahat sudah
baik dilakukan, namun sebaiknya
ada tindakan lebih lanjut dalam
mengusut asal muasal pelaku.
"Kepolisian tidak hanya mem
basmi hama, tapi juga membasmi
akar masalahnya," jelasnya saat
Publicapos(Depok)- Pengajuan
pemasangan CCTV oleh pihak
kepolisian kota Depok ke
pemerintah daerah pada bebe
rapa waktu lalu dikabulkan oleh
pemkot kota Depok.
Hal ini terkabul akibat marak
nya aksi begal motor yang pada
saat ini terjadi di kota Depok.
Rencananya kamera kamera
pengintai tersebut akan dipasang
di beberapa titik lokasi yang di
anggap rawan terjadinya aksi
begal dan aksi kriminalitas lain
nya. (Baca: Polresta Depok Ajukan
CCTV di Beberapa Titik Rawan
Begal)
Kepala Bagian Operasional
Polresta Tri Yulianto ketika di
konfirmasi mengenai hal tersebut
membenarkannya. Bahwa saat
ini pihaknya, Dinas Perhubungan
dan pemerintah kota Depok telah
berkoordinasi untuk penam
bahan dan pemasangan CCTV
pada lokasi-lokasi yang dianggap
Ahok: Hibah Daerah
Penyangga Masih
Berlaku
mengatakan hingga batas akhir
penyerahan LPJ 31 Januari, ada
empat kota yang belum melapor
kan hasil pertanggungjawaban.
Empat kota mitra yang tahun lalu
mendapatkandanahibahtapibelum
menyerahkan laporan pertanggung
jawaban, yakni Pemkab Bogor,
Pemkot? Bekasi, Pemkot Tangerang
Selatan, dan Pemkot Tangerang.
Keempat kota tersebut dipastikan
tidak akan menerima dana hibah
dari Pemprov DKI pada tahun ini.
Dana hibah sendiri diperun
tukkan bagi program pencegahan
banjir di daerah hulu, seperti
Bogor. Adapun provinsi yang
berbatasan langsung dengan
Ibu Kota adalah Jawa Barat dan
Banten.(tgh)
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyam
paikan dana hibah untuk daerah penyangga tidak
akan dihapuskan. Namun, jumlah dana tersebut
akan berkurang jika dibanding dengan alokasinya
tahun lalu.
Pemkot Depok
Anggarkan Pemasangan
CCTV
rawan aksi kejahatan, ujarnya.
Sampai saat ini jumlah CCTV
yang telah terpasang kurang
lebih sebanyak enam buah, untuk
kedepannya pemerintah kota
Depok akan menambahkan lagi.
Semua CCTV yang ada nantinya
akan terkoneksi dengan pihak
kepolisian. Hal ini dimaksudkan
untuk mempermudah pihak
kepolisian kota Depok dalam
menangani aksi aksi yang me
resahkan warga Depok.
Ketika ditanya kapan akan di
realisasikan pemasangan CCTV
ini, pihaknya juga masih belum
mengetahui kapan akan dilak
sanakannya. Tetapi hal ini sudah
disetujui oleh pemkot Depok.
Kepala Sub-Bagian Humas
Pemkot Depok Nasrudin juga
membenarkan hal tersebut,
bahwa pihaknya akan segera me
masang CCTV di beberapa lokasi
yang rawan terjadi aksi aski begal
dan kriminalitas lainnya.(tgh)
Kriminolog: Ungkap Begal Hingga
Akarnya
dihubungi, Senin (2/2).
Menurutnya ada kemungkinan
jika pelaku pembegalan itu me
miliki komplotan khusus. Ke
polisian harus menyelidiki juga
potensi adanya tempat belajar
atau tempat perekrutan pelaku
begal.
"Tidak mungkin anak putus
sekolah, anak-anak remaja
tanggung, langsung bisa melaku
kan pembegalan, pasti ada yang
melatih," katanya.
Selainitu,unsursekolah,rumah,
dan orang tua juga berpengaruh
karena secara usia, para pelaku
seharusnya masih berada dalam
pengawasan.(tgh)
Sumber: Depoknews.com
Tiga Orang Pelaku begal Berhasil di bekuk Jajaran Satuan Buru Sergap (Buser) Polresta Depok.
Publicapos(Jakarta)- Jakarta
yang menduduki peringkat ter
akhir di antara 50 kota besar di
dunia dalam hal keamanan mem
buat Pemerintah Provinsi DKI
berniat menempatkan penembak
jitu di setiap gedung bertingkat
jika dibutuhkan.
"Kalau perlu kita akan pasang
penembak jitu itu di gedung-
gedung yang berada di kawasan
rawan," kata Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
di Balai Kota, Kamis.
Jika hal tersebut dibutuhkan,
kata Basuki, pihaknya akan
menggandeng pihak kepolisian
dan TNI.
"Penembak jitu itu akan di
pasang di tempat berbahaya agar
orangtidakberanimacam-macam
dan enggak benar atau kamu akan
Tangkal Kejahatan,
Ahok Siagakan Sniper
dilumpuhkan," ujar Basuki.
Untuk meningkatkan keamanan
di Ibu Kota, kata dia, pada bulan
Februari 2015 pihak akan
memasang banyak closed circuit
television (CCTV) di tempat yang
dianggap rawan.
"Kami akan memasang banyak
CCTV sebagai pengawas di setiap
jalan dan tempat rawan," katanya.
Pada bulan Februari, DKI
Jakarta akan memasang 500 unit
CCTV untuk memantau lalu lintas
dan keamanan.
Kabid Humas Polda Merto Jaya,
Martinus Sitompul di Jakarta,
menjelaskan penempatan penem
bak jitu, menurut Martinus harus
melalui berbagai mekanisme
dan berdasarkan bukti cukup
terkait dengan ancaman yang
membahayakan.(tgh)
10. Edisi II/II/II - 2015O P I N I10 P u b l i c a P o s
Demokrasi, ada yang mengatakan biayanya
mahal dan tidak mesti mahal. Demokrasi
menjadi sebuah alat yang sangat ampuh
untuk mengukur sebuah negara dikatakan
mampu dewasa dalam berpolitik.
Selama ini banyak kontroversi yang
muncul atas disahkannya UU Pilkada No.
22 Tahun 2014, ini karena dianggap meng
ambil hak demokrasi rakyat untuk memilih
langsung pemimpinnya. Padahal sistem
pemilihan menurut UU ini sebenarnya juga
demokratis apabila ditelaah dari segi tata
negara, karena DPRD juga merupakan wakil
yang dipilih rakyat.
Tetapi tentu lebih demokratis pemilihan
langsung, karena pandangan pemilihan
langsung lebih demokratis, maka sistem ini
dianggap lebih baik daripada pilkada tidak
langsung. Padahal, ada juga kekurangan
dalam sistem pilkada langsung, yang sudah
dijalankan selama sembilan tahun ini.
Dalam berbagai diskusi tentang pemilih
an kepala daerah, banyak juga ahli yang
berpendapat kepala daerah tidak perlu lagi
dipilih langsung oleh rakyat, wacana ini
muncul karena mahalnya ongkos pilkada
langsung Gubernur/Wakil Gubernur,
Bupati/Wakil Bupati yang menghabiskan
dana sampai puluhan bahkan ratusan miliar.
Biaya politik yang tinggi dalam penye
lenggaraan pilkada dituding menjadi salah
satu problem serius yang semestinya men
dapat perhatian lebih. Kelemahan penga
turan dana politik telah menjadikan pilkada
sebagai ajang transaksional dan pertarungan
“Darurat” Pemilihan Kepala Daerah
Mohammad Mulyadi
Doktor Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran Bandung, Tahun 2008
Peneliti Pada Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Setjen DPR RI
para pemodal. Biaya politik yang “tidak tak
terbatas” menyebabkan para calon terpilih
tersandera untuk mengembalikan modal
politiknya. Ini diperparah oleh pengaturan
danapolitikdalampemilukadayangmemang
sangat minimalis.
Selain itu, pilkada langsung menyebabkan
biaya sosial yang tinggi. Hasil Pilkada
seringkali tidak dapat diterima dengan
baik oleh massa pendukung salah satu
calon kepala daerah yang kalah. Sehingga
menimbulkan kericuhan dan aksi anarkis.
Rusuh hingga amuk massa seringkali terjadi
dalam merespons hasil pilkada. Berdasarkan
data Ditjen Otda Kemendagri 2005 hingga
Mei 2013, rekapitulasi kerugian pasca konflik
pilkada di provinsi maupun kabupaten dan
kota menyebutkan antara lain jumlah korban
meninggal dunia 59 orang, korban luka 230
orang, kerusakan rumah tinggal 279 unit,
kerusakan kantor pemda 30 unit, kantor
polisi 6 unit, dan kantor Komisi Pemilihan
Umum (KPU) daerah 10 unit. Jumlah ke
rusakan fasilitas umum 156 lokasi, kantor
partai politik 11 unit, kantor media/surat
kabar 3 unit, kendaraan 25 unit dan kawasan
pertokoan 1 unit.
Berbagai fenomena sebagai akibat
pelaksanaan pilkada secara langsung
tersebut itulah yang membuat
Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen
Otonomi Daerah menginisiasi perlunya
mengubah mekanisme pemilihan kepala
daerah dari langsung oleh rakyat menjadi
tidak langsung dan setelah menyusun
rancangannya selama ± 7 Tahun, pada
tanggal 25 September 2014 Pemerintah
bersama DPR RI sepakat mensahkan UU
No. 22 tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota.
Dengan disahkannya UU No. 22 Tahun
2014yangmengubahmekanismepemilihan
kepala daerah dari langsung menjadi tidak
langsung, membuat beberapa kelompok
masyarakat dan partai politik melakukan
perlawanan dengan menganggap ini adalah
bentuk pencabutan hak kedaulatan rakyat
untuk memilih pemimpinnya. Berbagai
alasan dari banyaknya aspirasi yang
menghendaki agar pilkada langsung dapat
dilaksanakankembaliitulahyangmendasari
Presiden SBY kala itu mengeluarkan Perppu
No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota.
Terkait hak konstitusional DPR untuk
menerima atau menolak Perppu, ada 2
hal yang mungkin akan disoroti. Pertama,
apakah ada ikhwal yang memaksa sehingga
Perppu itu harus dikeluarkan. Kedua, apakah
muatan Perppu itu dinilai lebih baik dari UU
Pilkada yang telah disahkan oleh DPR.
Setelah melalui berbagai diskusi dan lobi
di antara partai politik di DPR, maka Komisi
II DPR sepakat mengesahkan Perpu Pilkada
menjadi RUU dan akan disahkan lagi menjadi
Undang-undang. Di mana sebelumnya
dilakukanrapatkerjaKomisiIIDPRRIdengan
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham),
Yasonna Laoly dan Menteri Dalam Negeri
(Mendagri), Tjahjo Kumolo memutuskan
Meracik Emas di Lekukan “Pulau K”
Ansel Alaman
Tenaga Ahli di Komisi Infrastruktur DPR RI
SELAMA 9 hari saya ditugasi menjumpai
pimpinan struktural di 13 kabupaten/ kota
se Sulawesi Tengah, tanggal 5 hingga 14
Januari 2015. Perjalanan singkat ke lekukan
pulau “K” itu tidaklah mungkin merekam
banyak hal. Tetapi setidaknya perjalanan
darat sekitar 2.550 km itu, menggores
keindahan alam dan potensi ‘provinsi
teluk’ nan indah. Kondisi yang terungkap
ini sebagai potret batin saya dan rekaman
dialog dengan kawan-kawan DPC dari Palu
hingga Banggai Laut dan Kepulauan.
Bahana
Betapa kagum mengalami indahnya
Teluk Palu, menyusuri belasan km pesisir
Donggala, mendaki gunung di sisi Buol
dengan hamparan perkebunan kelapa
dan kelapa sawit, lalu menuruni dataran
persawahan Toli-Toli utara. Dari itu naik
lagi ke gunung samping Toli-Toli, harus
bergulat sebentar dengan pekatnya kabut
dan jalan lumpur, untuk menjemput
subuh dengan menuruni lembah samping
Teluk Tomini dan berpapasan sunrise saat
memasuki Perigi Moutong. Perjalanan
berikut, bercanda dengan deburan ombak
partai Tojo Una-Una, Morowali selatan
depan laut lepas Arafura, perbatasan
Maluku.
Dan ketika lari pagi menyusuri indahnya
pantai Kota Luwuk, aku coba berkejaran
dengan ombak, tetapi ternyata gulungan
buih putih itu terlalu lincah bagi si ‘anak
gunung’ ini. Aku tertegun menyaksikan
sang ombak ‘marah-marah’ dengan
meninju dinding kota pantai itu. Aku
berguman sambil melantunkan lirik lagu
Sceeter Davis (maaf kalau salah) ‘Why does
the sunshine go on shinning, why does the
sea rose to shore? Don’t they know it’s the
end of the world? Ah… aku bimbang untuk
melanjutkan dengan: ‘it’s end because you
don’t love me again’. …He…he…he... Oh….oh
indahnya bahana cinta negriku… tanahku
Indonesia.
Gundah
Tetapi serentak aku gundah. Mengapa
provinsi ini disejajarkan dengan ‘sobatnya’
NTT, NTB, Malut, Papua, Papua Barat dan
Babel sebagai provinsi belum naik kelas’
hal akuntabilitas anggaran? Akuntabilitas
sering ditujukan untuk mengukur besaran
PAD agar menambah tebal pundi APBD
demi mewujudkan ‘money follow function’
dalam desentralisasi fiskal itu. Aku tidak
percaya bahwa ‘provinsi teluk’ ini tidak
bisa mengepak sayap buat wisata bahari,
ekonomi maritim, tanaman perdagangan
seperti kelapa, kakao, pertambangan
untuk menambah pundi negara dan lokal.
Aku bertanya mengapa provinsi ini tidak
menjadi salah satu destinasi wisata bahari,
sesuai UU.No.10 tahun 2009 tentang
Kepariwisataan? Apalagi jika dikaitkan
dengan legenda sapi Donggala, Teluk
Tomini, Teluk Palu, dan lain. Sapi Donggala
mengingatkan saya, mantan gubernur
terkenal Aziz Lamadjido. Sayang kini ada
pejabat lokal seperti mantan bupati Buol
terjerat skandal korupsi proyek kelapa
sawit.
Legenda sapi Donggala itu kini dirusak
‘tangisan’ bumi sepanjang pesisir
Donggala akibat galian C, menyembur
partikel debu mengancam pernapasan
akut. Kutanya sopir yang membawaku,
siapa pemilik galian C yang begitu banyak
dan mengoyak perut bumi? Kata dia,
pemilik banyak orang kaya dari Jakarta.
Anehnya masing-masing perusahaan
memiliki dermaga sendiri sehingga bahan
mentah galian langsung di antarpulaukan.
Banyak pengusaha mengantongi izin
pertambangan atau galian C dari pemda
setempat sesuai UU.Minerba, yang katanya
berniat menggenjot PAD, tetapi nyatanya
mengeruk dan menghancuri lingkungan.
Sementara pantai indah di bawah lubang
galian itu dibiarkan telanjang tanpa perduli
untuk budidaya bakau atau lain. Mata ilmu
politik dan otonomiku seperti kabur oleh
debu galian C ini, seakan tak berdaya
berhadapan dengan penelanjangan moral
pembangunan negriku. Apalagi DPR RI
kini tengah membahas Perppu pilkada
dan Pemerintahan Daerah dalam bingkai
Negara Kesatuan yang berotonomi. Apa
bisa membawa revolusi moral dalam
pelaksanaan otonomi?
Moral Negara Kesatuan berotonomi
ini bermuara pada konstitusi sepatutnya
difokuskan pada kesejahteraan rakyat
secara adil. Dan perinsip keadilan dalam
tatapan John Rawls (Rawls, 1995) di
antaranya kesetaraan yang fair atas
kesempatan. Tapi yang saya rekam, galian
C itu jauh dari kesetaraan fair, hanya ada
monopoli dan oligopoli pemodal dan
pemilik kuasa. Sebuah bentuk kapitalisasi
pasar dan negara.
Atas kapitalisasi itu, aku menggugat
komitmen moral Ekonom legendaris John
Maynard Keynes yang pernah mengikrar
kan ekonomi kerakyatan (Koesters, 1987;
Mark Skounsen, 2005). Keynes menentang
kapitalisme Marxian dan liberalisme
Smithian. Keynes mengedepankan full
employment untuk menekan pengangguran.
Dalam implementasi, Keynes menerapkan
kebijakan ekonomi laissez faire, mungkin itu
yang menyebabkan ia ditinggalkan banyak
negara setelah terobsesi propaganda
ekonomi kerakyatan (komunalisme)
oleh rivalnya marxisme. Persoalannya,
komunalisme sejalan dengan Keynesian
yang kedepankan kerakyatan? Dimana
pendulum pembedanya?
Social Capital
Pendulumnya bagiku, marxianisme
anti kapitalisme dan tergiur ekonomi
‘sama rata-sama rasa’ sebagai spirit
komunalisme. Komunalisme ter-explore
menjadi ‘proletarianisme’ berwujud
gerakan terorganisir di bawah ideologi
komunisme (Jules Townshend, Politics of
Marxism, 2003; Leon Trotsky,1930?). Jelas
Marxianisme melegalkan revolusi proletar
perebutan kekuasaan seperti Revolusi
Bolshevic 1917 (Robert Gellately, Lenin,
StalinandHitler,2007).Sementaraekonomi
kerakyatan memimpikan kesejahteraan
sosial spirit Keynesian bermuara pada
hak tiap individu mendapatkan keadilan
pelayanan negara, menuju welfare State,
seperti spirit Skandinavian. Keynesianisme
memang menolak kapitalisme tetapi
dengan membarui pola kebijakan (policy)
negara bukan revolusi.
Di sini nilai kemanusiaan (humanisme),
kesetaraan (equality), demokrasi dan
keadilan (justice) sebagai pilihan dasar.
Jelaslah pendulum utama pembeda
keduanya adalah social capital (modal
sosial). Ekonomi kerakyatan seharusnya
dituntun nilai-nilai itu. Kenyataannya,
banyak usaha pertambangan menjadikan
rakyat hanya pekerja kasar, sementara
perusakan lingkungan, lubang galian
tidak direklamasi, sebuah kapitalisasi
perdesaan yang menusuk batin kita.
Pemda seperti dinasti feodal-borjuis
penunggu setoran. Jika potret ini berlanjut,
rakyat Donggala dan banyak daerah lain di
negri ini sepantasnya melakukan gerakan
mengembalikan bumi yang terkoyak nafsu
uang dan kuasa dalam tameng PAD.
Lain di Donggala, lain di Parigi Moutong
(Parimo), Tojo Una-Una (Touna) dan
Poso. Di kiri jalan Parimo, Touna, Poso
tergambar ideologi keabadian. Komunitas
Bali (transmigran) tersimbol dalam janur
kuning yang dipancang depan setiap
rumah dan pura. Di seberang jalan terlihat
rumah kolong beraroma Bugis-Makassar
dengan masjid indah. Ada minoritas Jawa,
Minahasa dan lain. Sementara sebagian
penduduk asli di Poso, Tentena, Beteleme
dan Morowali tampak beraroma ‘kota
gereja’. Apa yang kini terjalin di antara
nafas perbedaan mereka? Danau indah
Poso meyakinkanku bahwa social capital
rakyat kini bergulat dengan makna
‘toleransi sejati, persahabatan lintas-batas,
dialog karya, asimilasi budaya, nilai, dan
lain. Keyakinanku itu telah disuluh karya
tulis Hasrullah (2014) bahwa di masa lalu
konflik Poso bukan konflik agama tetapi
konflik antar elit lokal, soal politik dan
ekonomi. Sayang memang, agama diseret
masuk dan dijadikan tameng.
Tetapi kini aku yakin meracik ‘emas’ di
lekukan provinsi “Huruf K”. Emas karatan
dari Donggala, Buol, Poso tapi emas murni
dari Teluk Palu, Tomini, Banggai/ Luwuk,
Laut dan Kepulauan (Bangkep). Kini aku
terus berenung bagimana aku menjadi
bagian dari racikan ‘emas murni’ ekonomi
kerakyatan negriku? Wallahualam.(*)
menyetujui Perppu Nomor 1 Tahun 2014
tentang pilkada dan Perppu Nomor 2 Tahun
2014 tentang pemerintahan daerah (Pemda)
menjadi Rancangan Undang-undang (RUU).
Namun anggota DPR juga sudah sepakat
nantinya UU Pilkada itu akan direvisi lagi
karenabanyakmasalahdidalamnya.Takhanya
persoalan substansi, tapi secara redaksional
saja banyak kesalahan dalam penulisan. Ketua
komisi IIRambeKamaruzzaman optimisrevisi
UU Pilkada yang mengatur 204 Pilkada secara
serentakditahun2015ituakanselesaidirevisi
dalamwaktusatubulan,tepatnya17Februari.
Salah satu persoalan dalam Perppu
tersebut adalah ketidakkonsistenan. Misal
nya, pasangan calon gubernur/bupati/
walikota, tapi di pasal berikutnya tidak
menyebut pasangan melainkan hanya
gubernur/bupati/walikota saja
Pilkada Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota adalah pelaksanaan kedaulatan
rakyat di Provinsi dan Kabupaten/Kota
untuk memilih Gubernur, Bupati, dan
Walikota secara langsung dan demokratis.
Melalui pilkada, pemerintahan
sebelumnya yang tidak memihak rakyat
bisa diganti. Jika pemimpin yang dipilih oleh
rakyat pada pilkada sebelumnya ternyata
kebijakannya tidak memihak rakyat maka
rakyat bisa bertanggungjawab dengan tidak
memilihnya lagi di pilkada berikutnya.
Inilah kelebihan demokrasi melalui
pilkada langsung. Cara seperti ini
(Bersambung ke hal 11 kol 2-3)