2. Depresiasi:
• Definisi: Depresiasi merujuk pada penurunan nilai aset tetap yang biasanya
terjadi karena penggunaan atau keausan seiring waktu.
• Contoh: Jika suatu perusahaan memiliki mesin produksi, nilai mesin
tersebut mungkin akan menurun seiring berjalannya waktu karena keausan
dan pemakaian.
• Tujuan: Mengakui penurunan nilai aset tetap dalam laporan keuangan
seiring berjalannya waktu untuk mencerminkan nilai yang lebih realistis.
• Dalam semua kasus ini, penurunan nilai tersebut direkam sebagai biaya
dalam laporan laba rugi perusahaan dan diakui sebagai pengurangan nilai
aset dalam neraca. Metode yang umum digunakan untuk menghitung
depresiasi, deplesi, dan amortisasi antara lain metode garis lurus, metode
saldo menurun, atau metode unit-produksi, tergantung pada sifat dan
karakteristik aset yang bersangkutan.
3. Deplesi:
• Definisi: Deplesi umumnya digunakan dalam konteks sumber daya
alam, seperti penurunan cadangan alam atau sumber daya yang
terjadi karena eksploitasi atau penggunaan.
• Contoh: Jika suatu perusahaan mengeksploitasi tambang batubara,
jumlah cadangan batubara di dalam tambang dapat berkurang seiring
berjalannya waktu.
• Tujuan: Mencerminkan penurunan nilai sumber daya alam yang
dimiliki perusahaan karena eksploitasi atau penggunaan.
4. Amortisasi:
• Definisi: Amortisasi berkaitan dengan penurunan nilai aset tidak
berwujud, seperti hak paten, merek dagang, atau hak lisensi, yang
memiliki umur manfaat terbatas.
• Contoh: Jika perusahaan memiliki hak paten untuk produk tertentu,
nilai hak paten tersebut mungkin akan berkurang seiring berjalannya
waktu karena hak paten tersebut memiliki batas waktu perlindungan.
• Tujuan: Mengakui secara sistematis penurunan nilai aset tidak
berwujud dalam laporan keuangan selama masa manfaatnya.
5. METODE PERHITUNGAN DEPRESIASI, DEPLESI
DAN AMORTISASI
• Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan dalam perhitungan
depresiasi, deplesi, dan amortisasi:
1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method):
• Depresiasi: Dalam metode garis lurus, depresiasi dihitung dengan cara meratakan
biaya aset selama umur manfaatnya.
• Biaya Depresiasi per Tahun = (Biaya Awal −Nilai Residu) : Umur Manfaat
• Deplesi: Metode ini tidak biasa digunakan untuk deplesi karena sumber daya
alam cenderung mengalami penurunan tidak merata.
• Amortisasi: Untuk amortisasi, rumus yang digunakan serupa dengan depresiasi.
6. 2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance
Method):
• Depresiasi: Dalam metode saldo menurun, tingkat depresiasi dihitung
berdasarkan persentase tetap dari nilai buku aset pada awal tahun.
• Biaya Depresiasi per Tahun = Persentase Depresiasi × Nilai Buku Awal
• Deplesi: Tidak umum digunakan untuk deplesi.
• Amortisasi: Sama seperti depresiasi, namun dihitung berdasarkan nilai
buku aset yang tersisa.
7. 3. Metode Unit-Produksi (Units-of-Production
Method):
• Depresiasi: Dalam metode unit-produksi, biaya depresiasi dihitung
berdasarkan jumlah unit yang dihasilkan atau digunakan oleh aset.
• Biaya Depresiasi per Unit = (Biaya Awal − Nilai Residu ) : Total Unit
Produksi
• Deplesi: Metode ini sering digunakan untuk deplesi karena lebih sesuai
dengan penurunan sumber daya alam seiring eksploitasi.
• Amortisasi: Tidak umum digunakan untuk amortisasi.
8. Catatan Penting:
• Biaya Awal: Merupakan biaya aset pada saat pembelian.
• Nilai Residu: Nilai yang diperkirakan dapat diperoleh dari penjualan aset
setelah berakhirnya umur manfaat.
• Umur Manfaat: Perkiraan waktu yang diharapkan aset dapat memberikan
manfaat.
• Persentase Depresiasi: Persentase tetap dari nilai buku atau biaya aset.
• Setiap perusahaan dapat memilih metode yang paling sesuai dengan
karakteristik aset yang dimilikinya dan kebijakan akuntansi yang dianut.
Pemilihan metode depresiasi, deplesi, atau amortisasi dapat berdampak pada
laporan keuangan perusahaan dan perlu diungkapkan dengan jelas dalam
catatan akuntansi.
9. Contoh:
• Misalkan suatu perusahaan membeli mesin produksi seharga
$10,000 dengan nilai residu $1,000 setelah umur manfaat 5
tahun. Selain itu, perusahaan memiliki tambang batubara
dengan sumber daya awal 50,000 ton dan memperkirakan
sumber daya tersebut dapat dieksploitasi selama 10 tahun.
10. Perhitungan Depresiasi (Metode Garis
Lurus):
• Biaya Depresiasi per Tahun= (Biaya Awal−Nilai Residu) :
Umur Manfaat
• Biaya Depresiasi per Tahun= $10,000−$1,0005 = $1,800
• Jadi, biaya depresiasi per tahun untuk mesin produksi adalah
$1,800.
11. Perhitungan Deplesi (Metode Unit-
Produksi):
• Biaya Depresiasi per Unit= (Biaya Awal−Nilai Residu) :
Total Unit Produksi
• Biaya Depresiasi per Unit= ($10,000−$1,000) : 50,000 = $0.18
• Jika dalam satu tahun perusahaan mengeksploitasi 10,000 ton
batubara, maka biaya depresiasi untuk tahun tersebut adalah
$0.18×10,000=$1,800$0.18×10,000=$1,800.