1. join facebook.com/suryaonline
hal
2
DIGITAL NEWSPAPER
edisi pagisurabaya.tribunnews.com surya.co.id | SELASA, 30 JULI 2013 | Terbit 2 halaman
Spirit Baru Jawa Timur
follow @portalsurya
Pemain Bola
Pilihan
Pekerjaan
SURYA Online - Vitamin
B dalam dosis tinggi bisa
mengurangi laju penyusutan
otak pada orang tua hingga
50% yang menunjukkan
gejala penyakit Alzheimer.
Penyusutan otak meru-
pakan salah satu gejala pe-
nurunan daya ingat ringan,
yang sering menyebabkan
dementia.
Peneliti mengatakan, ini
mungkin menjadi langkah
pertama ke arah penemuan
cara menangguhkan mulai
berkembangnya Alzheimer.
Penelitian yang diterbit-
kan dalam Public Library of
Science One, mencermati
168 orang tua yang meng-
alami tingkat penurunan
mental yang dikenal sebagai
mild cognitive impairment.
Kondisi yang ditandai de-
ngan kehilangan daya ingat
ringan dan masalah bahasa,
di luar yang bisa dijelaskan
dengan penuaan normal
dan bisa menjadi gejala
pendahuluan Alzheimer dan
bentuk lain dementia.
Setengah dari relawan di-
berikan tablet harian yang mengandung
kadar folate vitamin, B6 and B12 di atas
dosis harian yang direkomendasikan.
Setengah relawan lain diberi placebo.
Setelah dua tahun, laju penyusutan
otak diukur.
Rata-rata otak menyusut dengan laju
0,5% setelah usia 60. Otak orang yang
mengalami penurunan daya kognitif
ringan menyusut dua kali lebih cepat.
Pasien Alzheimer mengalami penyusut-
an otak 2,5% per tahun.
Tim dari Proyek Oxford untuk
meneliti Ingatan dan Penuaan (Optima),
mendapati pada orang-orang yang
mengonsumsi suplement vitamin,
penyusutan otak rata-rata melambat
lebih dari 50%, dan membuat atrofi
otak mereka tidak lebih parah dari yang
dialami orang yang tidak mengalami
penurunan kognitif.
Vitamin B tertentu, seperti
folic acid, vitamin B6 dan
B12 - mengendalikan kadar
zat yang dikenal sebagai
homocysteine di dalam darah.
Homocysteine terkait dengan
penyusutan otak lebih cepat
dan penyakit Alzheimer.
Professor David Smith
mengatakan, hasil lebih signi-
fikan daripada yang diperki-
rakan,”Ini dampak yang lebih
besar daripada yang diprediksi
siapa pun.’’
“Vitamin-vitamin ini
mungkin melakukan sesuatu
terhadap struktur otak --
mereka melindunginya--, dan
itu sangat penting, sebab
kita perlu melindungi otak
guna mencegah Alzheimer,”
ujarnya.
Dia mengatakan, riset
lanjutan diperlukan untuk
melihat apakah vitamin B
dosis tingggi benar-benar
mencegah perkembangan
Alzheimers pada orang-
orang yang mengalami mild
ognitive impairment.
‘’Ini hasil yang sangat pen-
ting, dengan vitamin B kini
menunjukkan kemungkinan
melindungi sebagian orang
dari Alzheimer pada usia
tua,” kata Chief Executive
The Alzheimer’s Research
Trust Rebecca Wood.
“Temuan kuat ini harus
mengilhami ujicoba yang
diperluas untuk memantau
orang yang diperkirakan
mengidap Alzheimer.”
Vitamin B ditemukan
secara alamiah di banyak
pangan, termasuk daging,
ikan, telur dan sayur mayur
hijau.
Tim pakar tidak mengan-
jurkan dosis yang lebih tinggi
dari yang dianjurkan dengan
pertimbangan hasil-hasil penelitian.
Chris Kennard, Pimpinan Dewan Ke-
sehatan Mental dan Neurosciences pada
Medical Research Council, mengatakan:
“Kita harus hati-hati ketika mereko-
mendasikan suplemen seperti Vitamin
B, sebab ada risiko kesehatan terpisah
jika dosis terlalu tinggi.’’
Deteksi Lewat Darah
Alzheimer merupakan penyakit yang
berkembang saat manusia bertambah
tua. Peneliti percaya mereka semakin
dekat dengan pengembangan tes darah
yang dapat mendiagnosa penyakit
Alzheimer.
Saat ini, belum ada tes definitif untuk
Alzheimer dan dokter bergantung pada
tes kognisi dan scan otak.
Sebuah riset yang diterbitkan dalam
jurnal Genome Biology menunjukkan,
perbedaan dalam fragmen kecil dari
material genetik yang mengambang
dalam darah, dapat digunakan untuk
mengidentifikasi pasien. Tes ini akurat
pada 93% dalam percobaan pada 202
orang.
Salah satu tujuan utama penelitian
Alzheimer adalah untuk menemukan
cara untuk mendeteksi penyakit lebih
awal.
Penyakit ini dimulai tahunan sebelum
gejala muncul dan diperkirakan bahwa
pengobatan masa depan perlu diberikan
sebelum sebagian besar otak rusak.
Tim dari Saarland University, di
Jerman, menganalisa 140 microRNA
(fragmen kode genetis) pada pasien
dengan penyakit Alzheimer dan orang
sehat.
Mereka menemukan 12 microRNAs
dalam darah pada pasien Alzheimer
memiliki tanda yang berbeda. Inilah
menjadi landasan penelitian mereka.
Uji coba awal ini berhasil dan mampu
membedakan dengan akurasi diagnostik
tinggi antara pasien penyakit Alzheimer
dan orang sehat.
Namun, penelitian lebih lanjut dibu-
tuhkan untuk meningkatkan akurasi dan
apakah memungkinkan untuk diterap-
kan di klinik.
Eric Karran, dari lembaga amal Riset
Alzheimer Inggris mengatakan,”Ini ada-
lah sebuah pendekatan menarik untuk
mempelajari perubahan dalam darah
pada pasien Alzheimer dan menunjuk-
kan bahwa microRNA bisa memainkan
peran dalam penyakit ini.”
“Sebuah tes darah untuk membantu
mendeteksi Alzheimer bisa menjadi
tambahan yang berguna bagi diagnostik
dokter, tetapi tes tersebut
harus juga divalidasi
sebelum dipertimbangkan
untuk digunakan,” kata
Eric.
“Kita perlu melihat
temuan ini dikonfirmasi
dalam sampel yang lebih
besar dan kerja lebih
lanjut diperlukan untuk
membedakan Alzheimer
dari kondisi neurologis
lainnya,” tambahnya.
(BBC)
Tunda Kepikunan
KHASIATVITAMINB
2. join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
SELASA, 30 JULI 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com2
SURYA Online - Ditengah membeng-
kaknya populasi penduduk dunia,
termasuk Indonesia yang kini mencapai
300 juta jiwa, berimplikasi pada
banyaknya pengangguran dan krimi-
nalitas yang main meningkat. Untuk
itu, Pemerintah selaku penyelenggara
Undang-Undang yang mewajibkan
memberikan kehidupan yang layak bagi
setiap warga negara, perlu memberikan
dorongan-dorongan dan stimulus untuk
menciptakan peluang pekerjaan. Tidak
hanya berkutat pada memanage APBN
dan APBD, apalagi sampai bagaimana
bisa ‘mengurangi’-nya untuk sebuah
kenyamanan dan kemapanan.
Salah satu ide yang cukup menginspi-
rasi adalah hasil sebuah survei di Inggris
yang memperlihatkan bahwa pemain se-
pak bola dan guru merupakan pekerjaan
yang paling diminati anak-anak.
Dari sebanyak 1.645 anak-anak yang
mengikuti survei lewat internet, terca-
tat bahwa pemain sepak bola menjadi
pekerjaan yang paling banyak dipilih
oleh anak laki-laki, yaitu 24%.
Pekerjaan yang menjadi pilihan di
tempat kedua adalah polisi sebesar 6%.
Sedangkan di kalangan anak perem-
puan, proporsi terbesar (16%) memilih
pekerjaan guru disusul dengan penata
rabut yang dipilih oleh 13% responden.
Namun survei juga menemukan
lebih banyak anak-anak yang khawatir
tidak akan bisa mendapat pekerjaan
ketika mereka dewasa, dengan proporsi
mencapai 55%.
Temuan lain dari survei yang dila-
kukan program TV BBC berita untuk
anak-anak, Newsround bersama dengan
lembaga Childwise, adalah anak laki-
laki berpendapat bahwa uang menjadi
hal yang penting dalam pekerjaan (33%)
Sementara di kalangan anak pe-
rempuan, yang lebih penting adalah
membantu seseorang, seperti diung-
kapkan oleh 35% anak. Hanya sekitar 7%
anak yang berpendapat bahwa menjadi
terkenal merupakan bagian penting
dalam pekerjaan sehari-hari.
Survei menyatakan pula tokoh
idola mereka dan 41% memilih anggota
keluarga mereka, dengan ayah dan ibu
berada di bagian paling atas.
Lebih dari sete-
ngah anak laki-laki
ingin menjadi David
Beckham sedangkan
35% anak perempuan
memilih Rihanna yang
ingin mereka tiru.
Survei yang melibat-
kan anak-anak berusia
delapan hingga 12
tahun ini dilaksanakan
4 hingga 28 Juni 2013.
Kembali ke Indo-
nesia, dengan jumlah
penduduk sebesar itu,
namun tanpa prestasi
sepak bola yang dapat
diharapkan, tentu ada
yang salah. Tengok
saja Brasilia, dengan
kondisi negara yang
jauh lebih miskin dari
Indonesia dan tingkat
kemajuan negara juga
jauh di bawah Indo-
nesia, namun mampu
menjadi negara bola.
Ini tidak lain karena
Pemerintahnya benar-benar serius ikut
berbangga dengan sepak bola. Selain
banyak pemain bola Brasil yang berhasil
menjadi milyader di negeri orang.
Juga nama bangsa dan negaranya ikut
terangkat, meski tingkat kemakmuran
Brasil jauh di bawah Indonesia. Tidak
ada kata terlambat dalam hidup ini,
asal ada kemauan dan kerja keras.
Dengan menyisakan sedikit waktu
untuk merumuskan bagaimana sepak
bola agar bisa menjadi lahan pekerjaan,
Pemerintah mestinya tidak sulit. Karena
Sumber Daya Manusia (SDM)-nya sudah
ada, potensi masyarakatnya sudah
ada, dan tentu saja teknologinya sudah
mencukupi. Hanya tinggal bagaimana
merumuskannya dengan serius dan
selalu dipantau dan dilihat serta diukur
tingkat keberhasilannya. Sebagai
pondasi awal, tentunya keberadaan SSB
(Sekolah Sepak Bola) yang jumlahnya
ratusan di negeri ini, bagaimana me-
ningkatkan kualitasnya sehingga mampu
menelorkan pemain-pemain handal.
Begitu juga dengan kelanjutannya,
seperti apa yang harus dilakukan agar
pemain terus mampu mengembangkan
kemampuannya sebagai pemain bola.
Tidak hanya cabang sepak bola saja,
bulu tangkis yang pernah mengantarkan
Indonesia sebagai negara jujugan, ma-
sih mempunyai potensi untuk menjadi
lapangan pekerjaan. (wahjoe harjanto)
Pemain Bola
PILIHANPEKERJAAN