SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
Hikmah Idul Qurban

DIGITAL NE WS PA PER

Tingkatkan
Kebaikan
hal

2

Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

| KAMIS, 17 OKTOBER 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Dinasti Politik atau Penyelamatan
SURYA Online - DPR
dan Pemerintah sepakat
memasukkan aturan
pembatasan praktek
dinasti politik dalam
Rancangan Undang-undang
Pemilihan Kepala Daerah
(RUU Pilkada).
Rancangan pasal itu
menyebutkan, keluarga
kepala daerah baru
dibolehkan mencalonkan
diri sebagai pemimpin
daerah setelah lima tahun
sejak kepala daerah itu
turun dari jabatannya.
“Argumennya, dinasti
politik itu ada kecenderungan menyalahgunakan
wewenang. Karena itu perlu ada jedah waktu bahwa
keluarga yang bersangkutan tidak boleh mencalonkan diri,” kata Agus
Purnomo, Anggota Komisi II
DPR kepada wartawan BBC
Indonesia, Heyder Affan,
melalui telepon, Jumat
(11/10/2013).
Sementara, peneliti
dan pengamat politik dari
Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), Siti Zuhroh
yang juga pernah dilibatkan dalam pembahasan
RUU Pilkada mengatakan,
praktek dinasti politik tidak
boleh dibiarkan karena
saat ini telah mewabah
dan menjalar di berbagai
daerah Indonesia.
“Jumlahnya juga meningkat
secara signifikan menjadi 58
kasus politik dinasti sehingga
harus direspon cepat oleh

Pemerintah dan DPR untuk
memberikan payung hukumnya,” kata Siti Zuhroh dihubungi BBC Indonesia, Jumat
(11/10/2013).
Mengapa baru sekarang,
pasca reformasi, dinasti politik
itu dipersoalkan? Padahal di
era Orde Baru pun dinasti
politik itu juga terjadi, tetapi
tidak masalah. Inilah yang
menarik perhatian saya. Menurut hemat saya, ada dua hal
yang membuat keresahan soal
dinasti politik ini. Pertama,

join facebook.com/suryaonline

karena menduduki kekuasaan
itu sangat enak, bisa melakukan apa saja, terutama era
otonomi daerah. Yang kedua,
karena dengan mengangkat
dinastinya ke lingkaran kekuasaan, para penguasa tersebut
dapat menutupi masalah yang
pernah dibuatnya.
Sebenarnya
situasi seperti itu
wajar-wajar saja
dalam sebuah
logika politik
atau pemikiran
pemerintahan,
bahkan di era kerajaan pun dulu
lebih parah lagi,
karena dinasti
raja berkuasa
absolut.
Lagi-lagi
pola-pola pemikiran ini
terjadi karena pendulum
yang meluncur pada era
yang berubah tanpa bentuk
dan tujuan jelas sekarang
ini, sangat mudah untuk
mengeruk kekayaan pribadi.
Hal ini menjadi pembuktian
pepatah yang mengatakan
manusia tidak akan pernah
puas, sehingga yang dari
yang tidak punya pun

ketika berkuasa juga menjadi
serakah untuk mendapatkan
dan mengalami yang tidak
pernah dialaminya. Tidak ada
lagi kesederhanaan seperti
ketika masih tidak punya
apa-apa. Karena ada kesempatan, peluang dan kekuasaan,

ditambah godaan setan.
Yang bisa mengerem
situasi ini adalah keimanan
dan moralitas seseorang.
Fatalnya, agama sekarang ini
justru banyak dipakai sebagai
alat untuk meraih kekuasaan
dan kenikmatan hidup dengan
cara apapun, bukan untuk
mendekatkan diri menghadapi
hari akhir yang menanti di
alam baka.

Yang kedua, masalah
dinasti kekuasaan, bagaimana penguasa menutupi
kesalahan-kesalahan yang
pernah dibuat agar tidak
diincar oleh lawan-lawan
politiknya atau oleh
penegak hukum. Karena
sistem pemerintahan kita
sekarang, dengan menjadi penguasa, boleh dibilang bisa mengendalikan
apapun, termasuk hukum
yang berlaku. Saya masih
ingat guyonan almarhum
Haji Susanto (Haji Santo),
politikus yang menurut
saya jenius itu, bahwa di
Indonesia ini hanya ada
dua hal yang tidak bisa
dilanggar, yakni masuk
masjid memakai sepatu
dan menyalakan korek
api di SPBU. Jika dinasti
penguasa tersebut berkuasa, tentu akan lebih
aman, paling tidak untuk
sementara waktu karena
mampu mengendalikan
dan mengatur semuanya.
Oleh sebab itu, kita semua
wajib mendukung KPK untuk
diperluas dapat menjamah
seluruh penjuru Tanah Air, dan
yang tidak kalah pentingnya
kita berdoa kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa, agar petugaspetugas
KPK mampu
mempertahankan
imannya
karena
bagaimanapun
petugas
KPK juga
manusia,
yang
selalu bisa
tergoda
oleh setan.
Yang tidak kalah pentingnya
adalah kita semua perlu
selalu dan selalu berdoa agar
penguasa-penguasa Negeri ini
diberi hidayah, sadar bahwa
menjadi penguasa itu adalah
amanah dan harus dilaksanakan
untuk membangun Negeri dan
kemakmuran rakyat. Bukan untuk membangun rumah mewah,
mobil mewah dan tambah istri
simpanan. (wahjoe harjanto)
follow @portalsurya
2

KAMIS, 17 OKTOBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Hikmah Idul Qurban

TINGKATKAN KEBAIKKAN
SURYA Online - Kekuatan
suatu bangsa akan sangat tergantung dari visi keberagamaan yang mereka hayati, yaitu
bermula dari cinta kepada
Allah kemudian dikembangkan
cinta kepada bangsa dan cinta
kepada sesama makhluk.
Bisa saja suatu bangsa
berhasil menciptakan kemakmuran yang ditandai oleh
tingkat pertumbuhan ekonomi
yang tinggi sebagaimana yang
dialami masyarakat modern.
Akan tetapi, apabila kehidupan bangsa itu tidak dilandasi
nilai keberagamaan, kehidupan masyarakat menjadi tidak
tenteram.
Kalaupun kelihatan sepintas
mereka makmur dan serasi,
hanyalah bersifat sementara
karena titik temunya hanyalah
karena di antara mereka ada
persamaan kepentingan. Oleh
karena itu, perlu dorongan
bagi setiap umat Islam untuk
memiliki sikap asketisme
intelektual, yaitu kerelaan
menunda kenikmatan sementara untuk meraih kenikmatan
yang abadi.
Jadi, Islam memandang
hidup ini secara komprehensif mencakup rohani dan jasmani, kesatuan
akal dan wahyu, ilmu dan agama, serta
pribadi dan sosial. Musuh bagi seorang
mukmin maupun muslim tidak ditujukan
kepada seseorang atau pribadi. Akan
tetapi ditujukan kepada ide maupun
paham yang bertentangan dengan
prinsip keadilan terhadap diri maupun
lingkungannya.
Dengan menjadikan diri sebagai
bagian dari keislaman paripurna (Islam

kafah), seorang muslim akan terlepas
dari syirik dan dia kemudian muncul
sebagai orang yang adil dan terhindar
dari sikap memonopoli kebenaran.
Belakangan ini, berbagai istilah yang
berkembang di tengah masyarakat, seperti radikalisme dan fundamentalisme
yang sesungguhnya merupakan gambaran sikap keangkuhan karena hanya
memandang diri maupun kelompoknya
yang benar.
Adalah menjadi tugas semua pihak

untuk menyadarkan kelompok yang
memiliki pandangan pola keberagamaan
cenderung menonjolkan kelompoknya
dan memandang rendah kelompok
muslim lainnya.
Islam tidak
hanya menyuruh berbuat
baik kepada
sesama
muslim,
tetapi juga

kepada yang bukan
muslim. Oleh karena itu,
perlu upaya untuk mempertemukan persaudaraan seiman.
Dan itu hendaklah diawali
dengan saling memperluas
wawasan pemikiran guna
dapat menangkap pesan Islam
dengan penuh tenggang rasa
(tasamuh).
Ajaran Islam tidak akan
mampu mendekatkan
join facebook.com/suryaonline

hubungan sesama muslim
manakala sikap keberagamaan
masih terpaku pada penonjolan
pada egoisme pribadi atau
kelompok.
Hal ini sebagai gambaran
dalam kehidupan sehari-hari
selalu dihadapkan kepada dilema ini, yaitu antara konsisten
menegakkan kebenaran atau
kepada tarikan kehidupan
duniawi, apalagi ketika
seseorang sedang memegang
kendali kekuasaan.
Islam menyatakan bahwa
berbagai kelebihan yang
dimiliki seseorang tidak lebih
dari sekadar barang titipan
(amanah) yang harus dipertanggungjawabkan di kemudian
hari. Cinta kepada Allah harus
dijadikan sebagai yang paling
utama, sedang cinta kepada
makhluk haruslah memperkuat
cinta kepada Allah. Bisa saja
yang dicintai itu, istri, anak,
harta, jabatan, status sosial,
keahlian, profesi, dan lain
sebagainya. Namun semuanya
harus ditujukan sebagai wujud
cinta kepada Allah.
Bukankah kisah Nabi Ibrahim
dengan putranya Ismail menggambarkan umat bahwa pertarungan
batin yang dihadapi oleh dua generasi
yang berbeda, yaitu tokoh generasi tua
(Ibrahim) dan generasi muda (Ismail).
Namun keduanya dapat mempertemukan pola berpikirnya sekalipun
sebagai

dua pribadi
yang berbeda jauh usianya.
Bandingkan sekarang ini betapa
banyak para orang tua, pendidik,
pemimpin masyarakat, maupun pejabat
mengalami kesulitan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan terhadap
remaja karena generasi tua sibuk
bernostalgia terhadap masa lalu dan
tidak dapat mengikuti perkembangan
zaman. (antara)
follow @portalsurya

More Related Content

What's hot

Salahfaham terhadap islam
Salahfaham terhadap islamSalahfaham terhadap islam
Salahfaham terhadap islamSharifahNurAbu
 
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam sajaHukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam sajaFlamencoRizky
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAlif Hassan
 
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PHKonsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PHAbdul Ghani
 
Buku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi IslamBuku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi IslamAnas Wibowo
 
Masyarakat madani
Masyarakat madani Masyarakat madani
Masyarakat madani 1l2j3n
 
Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik dalam Pembangunan SosialAmalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik dalam Pembangunan SosialYasmin Shamira Yusman
 
sistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islamsistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islamImanina Baim
 
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan DemokrasiiSistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan Demokrasiiatuulll
 

What's hot (15)

Salahfaham terhadap islam
Salahfaham terhadap islamSalahfaham terhadap islam
Salahfaham terhadap islam
 
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam sajaHukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam saja
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
 
Keruntuhan akhlak
Keruntuhan akhlakKeruntuhan akhlak
Keruntuhan akhlak
 
Erti Kemerdekaan Hakiki
Erti Kemerdekaan HakikiErti Kemerdekaan Hakiki
Erti Kemerdekaan Hakiki
 
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PHKonsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
Konsep kekeluargaan malaysia perspektif PH
 
Buku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi IslamBuku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi Islam
 
Masyarakat madani
Masyarakat madani Masyarakat madani
Masyarakat madani
 
Politik dalam islam
Politik dalam islamPolitik dalam islam
Politik dalam islam
 
Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik dalam Pembangunan SosialAmalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
 
sistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islamsistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islam
 
Institusi ekonomi
Institusi ekonomiInstitusi ekonomi
Institusi ekonomi
 
Alamiyyah (Sejagat)
Alamiyyah (Sejagat)Alamiyyah (Sejagat)
Alamiyyah (Sejagat)
 
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan DemokrasiiSistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
 
Isb djgjhjy
Isb djgjhjyIsb djgjhjy
Isb djgjhjy
 

Similar to Digital surya 17 oktober 2013

Perpaduan ke manakah hala tuju kita
Perpaduan ke manakah hala tuju kitaPerpaduan ke manakah hala tuju kita
Perpaduan ke manakah hala tuju kitaShazira Yazik
 
Bunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
Bunga Rampai dalam Jambangan Media SosialBunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
Bunga Rampai dalam Jambangan Media SosialKiki Alhadiida
 
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...Mohd Shuhaimi Padzil
 
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...ELASONIARTI
 
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan SosialAmalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan SosialAMALIHUSNA
 
Sistem politik islam
Sistem politik islamSistem politik islam
Sistem politik islamIzal Faizal
 
Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi atuulll
 
Murtad Bukan Hak Asasi
Murtad Bukan Hak AsasiMurtad Bukan Hak Asasi
Murtad Bukan Hak AsasiYumie Mie
 
Resume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMIResume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMIseptizhafira
 
Pandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datangPandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datangSiti Khoirunika
 
Aktivitas politik menuju perubahan yang hakiki
Aktivitas politik menuju perubahan yang hakikiAktivitas politik menuju perubahan yang hakiki
Aktivitas politik menuju perubahan yang hakikiRizky Faisal
 
Bedah Kasus Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.pptx
Bedah Kasus Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.pptxBedah Kasus Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.pptx
Bedah Kasus Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.pptxMuhammadGymnastiar3
 
Kedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islamKedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islamHaan Herdiantara
 
Konsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di indonesia
Konsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di indonesiaKonsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di indonesia
Konsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di indonesiaDimebag Darrell
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HAlat_Survey_Pemetaan
 
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptxRizkyMocin1
 

Similar to Digital surya 17 oktober 2013 (20)

Perpaduan ke manakah hala tuju kita
Perpaduan ke manakah hala tuju kitaPerpaduan ke manakah hala tuju kita
Perpaduan ke manakah hala tuju kita
 
Bunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
Bunga Rampai dalam Jambangan Media SosialBunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
Bunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
 
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...
 
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
 
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan SosialAmalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
 
Sistem politik islam
Sistem politik islamSistem politik islam
Sistem politik islam
 
Kapitalis
KapitalisKapitalis
Kapitalis
 
Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi
 
Murtad Bukan Hak Asasi
Murtad Bukan Hak AsasiMurtad Bukan Hak Asasi
Murtad Bukan Hak Asasi
 
Resume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMIResume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMI
 
Pandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datangPandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datang
 
Islam dan demokrasi
Islam dan demokrasiIslam dan demokrasi
Islam dan demokrasi
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Aktivitas politik menuju perubahan yang hakiki
Aktivitas politik menuju perubahan yang hakikiAktivitas politik menuju perubahan yang hakiki
Aktivitas politik menuju perubahan yang hakiki
 
Bedah Kasus Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.pptx
Bedah Kasus Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.pptxBedah Kasus Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.pptx
Bedah Kasus Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.pptx
 
Kedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islamKedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islam
 
Konsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di indonesia
Konsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di indonesiaKonsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di indonesia
Konsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di indonesia
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
 
Politik dan dakwah
Politik dan dakwahPolitik dan dakwah
Politik dan dakwah
 
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
 

More from Portal Surya

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Portal Surya
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Portal Surya
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Portal Surya
 

More from Portal Surya (20)

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
 

Digital surya 17 oktober 2013

  • 1. Hikmah Idul Qurban DIGITAL NE WS PA PER Tingkatkan Kebaikan hal 2 Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com surya.co.id | KAMIS, 17 OKTOBER 2013 | Terbit 2 halaman edisi pagi Dinasti Politik atau Penyelamatan SURYA Online - DPR dan Pemerintah sepakat memasukkan aturan pembatasan praktek dinasti politik dalam Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada). Rancangan pasal itu menyebutkan, keluarga kepala daerah baru dibolehkan mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah setelah lima tahun sejak kepala daerah itu turun dari jabatannya. “Argumennya, dinasti politik itu ada kecenderungan menyalahgunakan wewenang. Karena itu perlu ada jedah waktu bahwa keluarga yang bersangkutan tidak boleh mencalonkan diri,” kata Agus Purnomo, Anggota Komisi II DPR kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, melalui telepon, Jumat (11/10/2013). Sementara, peneliti dan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhroh yang juga pernah dilibatkan dalam pembahasan RUU Pilkada mengatakan, praktek dinasti politik tidak boleh dibiarkan karena saat ini telah mewabah dan menjalar di berbagai daerah Indonesia. “Jumlahnya juga meningkat secara signifikan menjadi 58 kasus politik dinasti sehingga harus direspon cepat oleh Pemerintah dan DPR untuk memberikan payung hukumnya,” kata Siti Zuhroh dihubungi BBC Indonesia, Jumat (11/10/2013). Mengapa baru sekarang, pasca reformasi, dinasti politik itu dipersoalkan? Padahal di era Orde Baru pun dinasti politik itu juga terjadi, tetapi tidak masalah. Inilah yang menarik perhatian saya. Menurut hemat saya, ada dua hal yang membuat keresahan soal dinasti politik ini. Pertama, join facebook.com/suryaonline karena menduduki kekuasaan itu sangat enak, bisa melakukan apa saja, terutama era otonomi daerah. Yang kedua, karena dengan mengangkat dinastinya ke lingkaran kekuasaan, para penguasa tersebut dapat menutupi masalah yang pernah dibuatnya. Sebenarnya situasi seperti itu wajar-wajar saja dalam sebuah logika politik atau pemikiran pemerintahan, bahkan di era kerajaan pun dulu lebih parah lagi, karena dinasti raja berkuasa absolut. Lagi-lagi pola-pola pemikiran ini terjadi karena pendulum yang meluncur pada era yang berubah tanpa bentuk dan tujuan jelas sekarang ini, sangat mudah untuk mengeruk kekayaan pribadi. Hal ini menjadi pembuktian pepatah yang mengatakan manusia tidak akan pernah puas, sehingga yang dari yang tidak punya pun ketika berkuasa juga menjadi serakah untuk mendapatkan dan mengalami yang tidak pernah dialaminya. Tidak ada lagi kesederhanaan seperti ketika masih tidak punya apa-apa. Karena ada kesempatan, peluang dan kekuasaan, ditambah godaan setan. Yang bisa mengerem situasi ini adalah keimanan dan moralitas seseorang. Fatalnya, agama sekarang ini justru banyak dipakai sebagai alat untuk meraih kekuasaan dan kenikmatan hidup dengan cara apapun, bukan untuk mendekatkan diri menghadapi hari akhir yang menanti di alam baka. Yang kedua, masalah dinasti kekuasaan, bagaimana penguasa menutupi kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat agar tidak diincar oleh lawan-lawan politiknya atau oleh penegak hukum. Karena sistem pemerintahan kita sekarang, dengan menjadi penguasa, boleh dibilang bisa mengendalikan apapun, termasuk hukum yang berlaku. Saya masih ingat guyonan almarhum Haji Susanto (Haji Santo), politikus yang menurut saya jenius itu, bahwa di Indonesia ini hanya ada dua hal yang tidak bisa dilanggar, yakni masuk masjid memakai sepatu dan menyalakan korek api di SPBU. Jika dinasti penguasa tersebut berkuasa, tentu akan lebih aman, paling tidak untuk sementara waktu karena mampu mengendalikan dan mengatur semuanya. Oleh sebab itu, kita semua wajib mendukung KPK untuk diperluas dapat menjamah seluruh penjuru Tanah Air, dan yang tidak kalah pentingnya kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar petugaspetugas KPK mampu mempertahankan imannya karena bagaimanapun petugas KPK juga manusia, yang selalu bisa tergoda oleh setan. Yang tidak kalah pentingnya adalah kita semua perlu selalu dan selalu berdoa agar penguasa-penguasa Negeri ini diberi hidayah, sadar bahwa menjadi penguasa itu adalah amanah dan harus dilaksanakan untuk membangun Negeri dan kemakmuran rakyat. Bukan untuk membangun rumah mewah, mobil mewah dan tambah istri simpanan. (wahjoe harjanto) follow @portalsurya
  • 2. 2 KAMIS, 17 OKTOBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com Hikmah Idul Qurban TINGKATKAN KEBAIKKAN SURYA Online - Kekuatan suatu bangsa akan sangat tergantung dari visi keberagamaan yang mereka hayati, yaitu bermula dari cinta kepada Allah kemudian dikembangkan cinta kepada bangsa dan cinta kepada sesama makhluk. Bisa saja suatu bangsa berhasil menciptakan kemakmuran yang ditandai oleh tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi sebagaimana yang dialami masyarakat modern. Akan tetapi, apabila kehidupan bangsa itu tidak dilandasi nilai keberagamaan, kehidupan masyarakat menjadi tidak tenteram. Kalaupun kelihatan sepintas mereka makmur dan serasi, hanyalah bersifat sementara karena titik temunya hanyalah karena di antara mereka ada persamaan kepentingan. Oleh karena itu, perlu dorongan bagi setiap umat Islam untuk memiliki sikap asketisme intelektual, yaitu kerelaan menunda kenikmatan sementara untuk meraih kenikmatan yang abadi. Jadi, Islam memandang hidup ini secara komprehensif mencakup rohani dan jasmani, kesatuan akal dan wahyu, ilmu dan agama, serta pribadi dan sosial. Musuh bagi seorang mukmin maupun muslim tidak ditujukan kepada seseorang atau pribadi. Akan tetapi ditujukan kepada ide maupun paham yang bertentangan dengan prinsip keadilan terhadap diri maupun lingkungannya. Dengan menjadikan diri sebagai bagian dari keislaman paripurna (Islam kafah), seorang muslim akan terlepas dari syirik dan dia kemudian muncul sebagai orang yang adil dan terhindar dari sikap memonopoli kebenaran. Belakangan ini, berbagai istilah yang berkembang di tengah masyarakat, seperti radikalisme dan fundamentalisme yang sesungguhnya merupakan gambaran sikap keangkuhan karena hanya memandang diri maupun kelompoknya yang benar. Adalah menjadi tugas semua pihak untuk menyadarkan kelompok yang memiliki pandangan pola keberagamaan cenderung menonjolkan kelompoknya dan memandang rendah kelompok muslim lainnya. Islam tidak hanya menyuruh berbuat baik kepada sesama muslim, tetapi juga kepada yang bukan muslim. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mempertemukan persaudaraan seiman. Dan itu hendaklah diawali dengan saling memperluas wawasan pemikiran guna dapat menangkap pesan Islam dengan penuh tenggang rasa (tasamuh). Ajaran Islam tidak akan mampu mendekatkan join facebook.com/suryaonline hubungan sesama muslim manakala sikap keberagamaan masih terpaku pada penonjolan pada egoisme pribadi atau kelompok. Hal ini sebagai gambaran dalam kehidupan sehari-hari selalu dihadapkan kepada dilema ini, yaitu antara konsisten menegakkan kebenaran atau kepada tarikan kehidupan duniawi, apalagi ketika seseorang sedang memegang kendali kekuasaan. Islam menyatakan bahwa berbagai kelebihan yang dimiliki seseorang tidak lebih dari sekadar barang titipan (amanah) yang harus dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Cinta kepada Allah harus dijadikan sebagai yang paling utama, sedang cinta kepada makhluk haruslah memperkuat cinta kepada Allah. Bisa saja yang dicintai itu, istri, anak, harta, jabatan, status sosial, keahlian, profesi, dan lain sebagainya. Namun semuanya harus ditujukan sebagai wujud cinta kepada Allah. Bukankah kisah Nabi Ibrahim dengan putranya Ismail menggambarkan umat bahwa pertarungan batin yang dihadapi oleh dua generasi yang berbeda, yaitu tokoh generasi tua (Ibrahim) dan generasi muda (Ismail). Namun keduanya dapat mempertemukan pola berpikirnya sekalipun sebagai dua pribadi yang berbeda jauh usianya. Bandingkan sekarang ini betapa banyak para orang tua, pendidik, pemimpin masyarakat, maupun pejabat mengalami kesulitan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan terhadap remaja karena generasi tua sibuk bernostalgia terhadap masa lalu dan tidak dapat mengikuti perkembangan zaman. (antara) follow @portalsurya