SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Evaporasi
(penguapan)
EVAPORASI
• Memekatkan atau menaikkan
konsentrasi zat padat dari
bahan yang berupa fluida.
• Larutan yang pekat adalah
produk yang diinginkan dan
cairan yang diuapkan adalah
yang dibuang.
• Pemekatan dilakukan dengan
penguapan air dalam produk.
PRINSIP EVAPORASI
• Proses pemekatan dilakukan dengan penguapan
air dalam produk.
• Suhu produk dinaikkan sampai mencapai titik
didihnya, kemudian terus dipanaskan selama waktu
tertentu sampai didapatkan konsentrasi produk yang
diinginkan.
• Karena komposisi fluida yang dipekatkan biasanya
rentan terhadap pemanasan, maka evaporasi sering
dilakukan pada kondisi hampa (vacuum
evaporation).
CONTOH PROSES EVAPORASI
• Penguapan air laut menjadi awan
• Proses pembuatan susu bubuk sebelum
proses drying dalam spray dryer
• Industri garam
• Proses pembuatan gula sebelum tahap
pengkristalan
• Proses pembuatan pasta tomat dari air jus
tomat
EVAPORASI
1. Tangki evaporasi
2. Sumber panas, harus dapat menyediakan
panas untuk penguapan air sebanyak yang
diinginkan.
3. Pengembun, harus mampu untuk
mengembunkan uap air yang terbentuk.
4. Cara untuk mempertahankan kondisi hampa
Sistem Evaporasi terdiri dari 4 Komponen :
KECEPATAN EVAPORASI
 Kecepatan perpindahan panas dari media
pemanas ke produk
 Jumlah panas yang diperlukan untuk
penguapan cairan (pelarut).
 Suhu maksimal yang dibolehkan untuk
setiap cairan.
 Tekanan dalam tangki evaporasi
 Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
dalam cairan selama proses evaporasi
berlangsung.
EVAPORATOR
SINGLE EFFECT
MULTIPLE EFFECT
(EX : DOUBLE EFFECT)
SINGLE EFFECT
EVAPORATOR
Panas laten kondensasi dari uap (steam) pada bagian
pemanas dipindahkan melalui satu permukaan
pemanas untuk menguapkan air dari larutan yang
mendidih di dalam ruang penguapan.
NERACA MASSA :
F = V + L
F . xf = V . yv + L . xl
NERACA ENERGI :
F . cpf .Tf + S . Hs = V. Hv + L. cpl .Tl + S . hs
F . cpf . Tf + S . λ = V. Hv + L . cpl . Tl
SINGGLE EFFECT EVAPORATOR
KETERANGAN :
F = feed, kg/h
xf = mass fraction of feed
hf = enthalpy of feed, J/kg
Tf = temperature of feed, K
V = vapor, kg/h
yV = mass fraction of vapor
Hv= enthalpy of vapor
L = liquid, kg/h
xl = mass fraction of liquid
hl = enthalpy of liquid, J/kg
S = steam kg/h
Ts = temperature of steam, K
Hs = enthalpy of steam, J/kg
hs= enthalpy of condensate, J/kg
cpf = heat capacity of feed, kJ/kg.K
cpl = heat capacity of liquid, kJ/kg.K
λ = latent heat of the steam, kJ/kg
λ = Hs – hs
Kecepatan Perpindahan Panas
Rate of Heat Transfer
q = U . A . T
q = U . A (Ts – Tl)
q = S (Hs – hs) = S . λ
keterangan:
U = overall heat transfer coefficient, W/m2.K (btu/h.ft2.°F)
A = heat transfer area, m2 (ft2)
Ts = temperatur of the condensing steam, K (°F)
Tl = boiling point of the liquid, K (°F)
q = rate of heat transfer, W (btu/h)
Effisiensi proses evaporasi berdasrkan penggunaan uap =
CONDENSER
Dalam evaporator yang bekerja dibawah tekanan atmosfer, ada kondensor
untuk memindahkan uap dengan mengkondensasi menjadi liquid.
JET CONDENSER
CONDENSER
Surface Condenser
• More expensive
• More cooling water
Direct Condenser
• Baromatic condenser
• Jet condenser
MULTIPLE EFFECT
EVAPORATOR
 Dua evaporator atau lebih dihubungkan,
sehingga uap (vapour) dari evaporator pertama
dihubungkan menjadi uap (steam) bagi
evaporator kedua.
 Pada evaporator pertama:
q1 = U1.A1.(Ts – T1) = U1.A1.ΔT1
 Pada evaporator kedua:
q2 = U2.A2.(T1 – T2) = U2.A2.ΔT2
 Di persamaan kedua ini, perlu diingat bahwa
uap (steam) di evaporator kedua berasal dari
uap (vapour) evaporator pertama, dan akan
terkondensasi pada suhu yang hampir sama
dengan titik didihnya.
 Jika evaporator bekerja seimbang dan semua
uap (vapour) dari evaporator pertama
terkondensasi di evaporator berikutnya, juga
panas yang hilang dapat diabaikan, maka:
q1 = q2
 Jika kedua evaporator dibuat dengan A1 = A2,
maka persamaannya:
=
• Pada two-effect evaporator (evaporator ganda),
suhu uap (steam) di evaporator pertama lebih tinggi
daripada di evaporator kedua dan titik didih di
evaporator kedua lebih rendah daripada evaporator
pertama.
• Konsekuensinya, tekanan pada evaporator kedua
harus diturunkan dibawah evaporator pertama.
• Pada beberapa kasus, di evaporator pertama
menggunakan tekanan atmosfer, di evaporator
kedua menggunakan tekanan yang lebih rendah,
dan evaporator berikutnya dengan tekanan vacuum.
• Dengan kondisi seperti ini, umpan akan mengalir
tanpa pompa, ini yang disebut forward feed. Dan
berarti, cairan yang paling pekat akan terbentuk pada
evaporator terakhir.
EVAPORASI BAHAN RENTAN
PANAS
 Pada evaporator dengan volume yang besar,
waktu retensi dari produk pangan di dalam
evaporator harus dipertimbangkan.
 Pada bahan yang rentan panas, hal ini dapat
menyebabkan penurunan kualitas produk.
 Masalah ini dapat diatasi dengan evaporator
berkecepatan aliran tinggi (high flow rate
evaporator).
 Contoh: evaporator pipa panjang (long-tube
evaporator) dan evaporator plat (plate
evaporator).
TIPE-TIPE EVAPORATOR
open pans
horizontal-
tube
evaporators
vertical-tube
evaporators
forced-circulation
evaporators
Falling film
evaporator
Vertical long-
tube evaporators
SELAMAT BELAJAR

More Related Content

Similar to Evaporasi.pptx

TERMODINAMIKA turbin Potential Energy adalah sebagai energy yang timbul berhu...
TERMODINAMIKA turbin Potential Energy adalah sebagai energy yang timbul berhu...TERMODINAMIKA turbin Potential Energy adalah sebagai energy yang timbul berhu...
TERMODINAMIKA turbin Potential Energy adalah sebagai energy yang timbul berhu...JonoDeso05
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxdokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxirwankurniawan45
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamikacucucuit
 
Dokumen.tips turbin uap-kuliahppt
Dokumen.tips turbin uap-kuliahpptDokumen.tips turbin uap-kuliahppt
Dokumen.tips turbin uap-kuliahpptambarpratomo
 
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Pipi Haqiqi
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporatorIffa M.Nisa
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatMaRis Aini
 
Pengaruh kalor terhadap besaran termodinamis
Pengaruh kalor terhadap besaran termodinamisPengaruh kalor terhadap besaran termodinamis
Pengaruh kalor terhadap besaran termodinamisAndalia Ayu Putry
 

Similar to Evaporasi.pptx (20)

Siklus Rankine dan Studi Kasus
Siklus Rankine dan Studi KasusSiklus Rankine dan Studi Kasus
Siklus Rankine dan Studi Kasus
 
EVAPORASI - NEW.ppt
EVAPORASI - NEW.pptEVAPORASI - NEW.ppt
EVAPORASI - NEW.ppt
 
Pertemuan 7 boiler
Pertemuan 7  boiler Pertemuan 7  boiler
Pertemuan 7 boiler
 
TERMODINAMIKA turbin Potential Energy adalah sebagai energy yang timbul berhu...
TERMODINAMIKA turbin Potential Energy adalah sebagai energy yang timbul berhu...TERMODINAMIKA turbin Potential Energy adalah sebagai energy yang timbul berhu...
TERMODINAMIKA turbin Potential Energy adalah sebagai energy yang timbul berhu...
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxdokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamika
 
3 steam jet
3 steam jet3 steam jet
3 steam jet
 
Dokumen.tips turbin uap-kuliahppt
Dokumen.tips turbin uap-kuliahpptDokumen.tips turbin uap-kuliahppt
Dokumen.tips turbin uap-kuliahppt
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
tugas Perpan 5 david.pptx
tugas Perpan 5 david.pptxtugas Perpan 5 david.pptx
tugas Perpan 5 david.pptx
 
Siklus rankine
Siklus rankineSiklus rankine
Siklus rankine
 
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
EVAPORASI_4_pptx.pptx
EVAPORASI_4_pptx.pptxEVAPORASI_4_pptx.pptx
EVAPORASI_4_pptx.pptx
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
 
Pengaruh kalor terhadap besaran termodinamis
Pengaruh kalor terhadap besaran termodinamisPengaruh kalor terhadap besaran termodinamis
Pengaruh kalor terhadap besaran termodinamis
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (6)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Evaporasi.pptx

  • 2. EVAPORASI • Memekatkan atau menaikkan konsentrasi zat padat dari bahan yang berupa fluida. • Larutan yang pekat adalah produk yang diinginkan dan cairan yang diuapkan adalah yang dibuang. • Pemekatan dilakukan dengan penguapan air dalam produk.
  • 3. PRINSIP EVAPORASI • Proses pemekatan dilakukan dengan penguapan air dalam produk. • Suhu produk dinaikkan sampai mencapai titik didihnya, kemudian terus dipanaskan selama waktu tertentu sampai didapatkan konsentrasi produk yang diinginkan. • Karena komposisi fluida yang dipekatkan biasanya rentan terhadap pemanasan, maka evaporasi sering dilakukan pada kondisi hampa (vacuum evaporation).
  • 4. CONTOH PROSES EVAPORASI • Penguapan air laut menjadi awan • Proses pembuatan susu bubuk sebelum proses drying dalam spray dryer • Industri garam • Proses pembuatan gula sebelum tahap pengkristalan • Proses pembuatan pasta tomat dari air jus tomat
  • 5. EVAPORASI 1. Tangki evaporasi 2. Sumber panas, harus dapat menyediakan panas untuk penguapan air sebanyak yang diinginkan. 3. Pengembun, harus mampu untuk mengembunkan uap air yang terbentuk. 4. Cara untuk mempertahankan kondisi hampa Sistem Evaporasi terdiri dari 4 Komponen :
  • 6. KECEPATAN EVAPORASI  Kecepatan perpindahan panas dari media pemanas ke produk  Jumlah panas yang diperlukan untuk penguapan cairan (pelarut).  Suhu maksimal yang dibolehkan untuk setiap cairan.  Tekanan dalam tangki evaporasi  Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam cairan selama proses evaporasi berlangsung.
  • 8. SINGLE EFFECT EVAPORATOR Panas laten kondensasi dari uap (steam) pada bagian pemanas dipindahkan melalui satu permukaan pemanas untuk menguapkan air dari larutan yang mendidih di dalam ruang penguapan. NERACA MASSA : F = V + L F . xf = V . yv + L . xl NERACA ENERGI : F . cpf .Tf + S . Hs = V. Hv + L. cpl .Tl + S . hs F . cpf . Tf + S . λ = V. Hv + L . cpl . Tl
  • 9. SINGGLE EFFECT EVAPORATOR KETERANGAN : F = feed, kg/h xf = mass fraction of feed hf = enthalpy of feed, J/kg Tf = temperature of feed, K V = vapor, kg/h yV = mass fraction of vapor Hv= enthalpy of vapor L = liquid, kg/h xl = mass fraction of liquid hl = enthalpy of liquid, J/kg S = steam kg/h Ts = temperature of steam, K Hs = enthalpy of steam, J/kg hs= enthalpy of condensate, J/kg cpf = heat capacity of feed, kJ/kg.K cpl = heat capacity of liquid, kJ/kg.K λ = latent heat of the steam, kJ/kg λ = Hs – hs
  • 10. Kecepatan Perpindahan Panas Rate of Heat Transfer q = U . A . T q = U . A (Ts – Tl) q = S (Hs – hs) = S . λ keterangan: U = overall heat transfer coefficient, W/m2.K (btu/h.ft2.°F) A = heat transfer area, m2 (ft2) Ts = temperatur of the condensing steam, K (°F) Tl = boiling point of the liquid, K (°F) q = rate of heat transfer, W (btu/h) Effisiensi proses evaporasi berdasrkan penggunaan uap =
  • 11. CONDENSER Dalam evaporator yang bekerja dibawah tekanan atmosfer, ada kondensor untuk memindahkan uap dengan mengkondensasi menjadi liquid. JET CONDENSER
  • 12. CONDENSER Surface Condenser • More expensive • More cooling water Direct Condenser • Baromatic condenser • Jet condenser
  • 13. MULTIPLE EFFECT EVAPORATOR  Dua evaporator atau lebih dihubungkan, sehingga uap (vapour) dari evaporator pertama dihubungkan menjadi uap (steam) bagi evaporator kedua.  Pada evaporator pertama: q1 = U1.A1.(Ts – T1) = U1.A1.ΔT1  Pada evaporator kedua: q2 = U2.A2.(T1 – T2) = U2.A2.ΔT2  Di persamaan kedua ini, perlu diingat bahwa uap (steam) di evaporator kedua berasal dari uap (vapour) evaporator pertama, dan akan terkondensasi pada suhu yang hampir sama dengan titik didihnya.
  • 14.  Jika evaporator bekerja seimbang dan semua uap (vapour) dari evaporator pertama terkondensasi di evaporator berikutnya, juga panas yang hilang dapat diabaikan, maka: q1 = q2  Jika kedua evaporator dibuat dengan A1 = A2, maka persamaannya: =
  • 15. • Pada two-effect evaporator (evaporator ganda), suhu uap (steam) di evaporator pertama lebih tinggi daripada di evaporator kedua dan titik didih di evaporator kedua lebih rendah daripada evaporator pertama. • Konsekuensinya, tekanan pada evaporator kedua harus diturunkan dibawah evaporator pertama. • Pada beberapa kasus, di evaporator pertama menggunakan tekanan atmosfer, di evaporator kedua menggunakan tekanan yang lebih rendah, dan evaporator berikutnya dengan tekanan vacuum. • Dengan kondisi seperti ini, umpan akan mengalir tanpa pompa, ini yang disebut forward feed. Dan berarti, cairan yang paling pekat akan terbentuk pada evaporator terakhir.
  • 16.
  • 17. EVAPORASI BAHAN RENTAN PANAS  Pada evaporator dengan volume yang besar, waktu retensi dari produk pangan di dalam evaporator harus dipertimbangkan.  Pada bahan yang rentan panas, hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas produk.  Masalah ini dapat diatasi dengan evaporator berkecepatan aliran tinggi (high flow rate evaporator).  Contoh: evaporator pipa panjang (long-tube evaporator) dan evaporator plat (plate evaporator).