SlideShare a Scribd company logo
1 of 168
KESELAMATAN
DAN
KESEHATAN KERJA
Keselamatan
Dan
Kesehatan Kerja
Oleh :
IYAN ANDRIANA
Jurusan Teknik Industri
Universitas Komputer Indonesia
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 3
Sistem Penilaian
 Kehadiran : 20%
 Tugas BESAR : 40 %
 Presentasi : 40%
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 4
SILABUS
 PENDAHULUAN
 SEJARAH PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA
 ORGANISASI & PERUNDANG-UNDANGAN KESELAMATAN
KERJA
 OBJEK-OBJEK KESELAMATAN KERJA
- KEBAKARAN
- PESAWAT, PENGAMAN MESIN DAN ALAT MEKANIK
- KELISTRIKAN DAN KESELAMATAN LIF
- BAHAN BERBAHAYA, ALAT-ALAT TANGAN DAN TANGGA
 PENDEKATAN KESELAMATAN KERJA & KELOMPOK TENAGA
KERJA
 PENYULUHAN, PENGGAIRAHAN & LATIHAN DALAM
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 5
Referensi
1. PK, Suma’mur, Keselamatan Kerja dan Pencegahan
Kecelakaan, (1987), CV Masagung, Jakarta
2. International Labor Office Geneva,(1989),
Pencegahan Kecelakaan, Pustaka Binaman
Pressindo
3. Suardi, Rudi, (2005), Sistem Manajemen
Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja, Penerbit PPM
1. Brauer Roger, L. (2006), Safety And Health For
Engineers, John Wiley&Sons
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 6
Keselamatan kerja
Keselamatan yang bertalian
dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan
tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan
(Suma’mur)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 7
Sasaran
Segala tempat kerja (darat, di dalam tanah,
permukaan dan dalam air, udara)
 Industri
 Pertanian
 Pertambangan
 Perhubungan
 Pekerjaan umum
 Jasa
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 8
Tujuan keselamatan kerja
 Melindungi tenaga kerja atas hak
keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional
 Menjamin keselamatan setiap orang lain
yang berada di tempat kerja
 Sumber produksi dipelihara dan
dipergunakan secara aman dan efisien
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 9
Kecelakaan kerja
Kecelakaan yang berkaitan
dengan hubungan kerja pada
perusahaan
Kecelakaan terjadi karena
pekerjaan atau pada waktu
melaksanakan pekerjaan
Kecelakaan pada waktu cuti ??
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 10
Korban K3
 Antara 1939-1944 di Amerika :
- Korban akibat perang : 22.088
orang/bulan
- Korban akibat K3 :160.747
orang/bulan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 11
Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja
1. Kerugian Langsung
- Penderitaan pribadi, rasa
kehilangan dari anggota keluarga
korban
2. Kerugian Tak langsung
(tersembunyi)
- Kerusakan mesin dan peralatan,
terganggunya produksi,
terganggunya waktu kerja
karyawan dll.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 12
Hubungan K3
Dengan Produktivitas
 Produktivitas =
 cost per unit =
 Bila terjadi kasus K3, unit cost
menjadi:
t
revenue
cos
produced
units
x
cost
variable
cost
fixed 
produced
units
z)
-
(x
v
cost
variable
cost
fixed 

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 13
Sehingga:
Unit cost tambah mahal
Susah bersaing
Profit margin turun
Produktivitas turun
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 14
Kompensasi akibat kecelakaan
Di Indonesia :
 Kasus kecelakaan thn 2001: 54447
kasus
 Klaim : Rp 59.639.500.271,-
 Rata-rata: Rp 1.095.367,-
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 15
 Perbandingan antara jumlah
kerugian langsung dengan tak
langsung: 2-5 kali
 Perhitungan besarnya kerugian
penting untuk memperkirakan biaya
pencegahan kecelakaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 16
Biaya Pencegahan Kecelakaan
 Biaya disain
 Biaya operasional
 Biaya untuk merencanakan dan
membatasi akibat kecelakaan sehubungan
dengan usaha melindungi masa depan
* Biaya pencegahan besar kerugian
akibat kecelakaan berkurang
* Bagaimana jika biaya pencegahan lebih
besar dari kerugian ??
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 17
Sebab-sebab kecelakaan
1. Tindak perbuatan manusia yang tidak
memenuhi keselamatan (unsafe human
acts)
2. Keadaan- keadaan lingkungan yang
tidak aman (unsafe conditions)
Faktor utama:
1. Peralatan teknis
2. Lingkungan kerja
3. Pekerja
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 18
80-85% kecelakaan disebabkan oleh
kelalaian atau kesalahan manusia
Suatu pendapat: Langsung atau
tidak langsung semua kecelakaan
disebabkan oleh semua manusia
yang terlibat dalam suatu kegiatan.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 19
Teori penyebab kecelakaan yang pernah
diajukan
1. Teori kemungkinan murni (pure change
theory)
2. Teori kecenderungan untuk celaka
(Accident prone theory )
 Tidak dapat menjelaskan asal usul
penyebab sesungguhnya kecelakaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 20
Metoda Klasifikasi Majemuk
Diusulkan oleh ILO tahun 1962
Kecelakaan dapat diklasifikasikan :
1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan
2. Klasifikasi menurut penyebab
3. Klasifikasi menurut sifat luka atau
kelainan
4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau
luka di tubuh
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 21
Klasifikasi Menurut Jenis
Kecelakaan
 Terjatuh
 Tertimpa benda jatuh
 Terjepit
 Tertumbuk benda-benda jatuh
 Pengaruh suhu tinggi
 Terkena arus listrik
 Kontak dengan bahan
berbahaya/radiasi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 22
Klasifikasi Menurut Penyebab (1)
1. Mesin
- Mesin- mesin pertanian, pertambangan,
pengolah kayu,pengerjaan logam dll
2. Alat angkut dan alat angkat
- Mesin angkat, alat angkut di udara, air,
diatas rel, angkutan lain yang beroda
3. Peralatan lain
- Bejana tekan, instalasi
listrik,tungku,tangga, dll
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 23
Klasifikasi Menurut Penyebab (2)
4. Bahan-bahan zat-zat dan radiasi
- Bahan peledak
- Debu, gas, cairan dan zat kimia
5. Lingkungan kerja
- Di luar dan dalam bangunan
- Di bawah tanah
6. Penyebab- penyebab lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 24
Klasifikasi Menurut Sifat Luka
 Patah tulang
 Keseleo
 Luka dipermukaan
 Luka bakar
 Keracunan
 Akibat cuaca
 Pengaruh listrik, radiasi
 Dan lain-lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 25
Klasifikasi Menurut Letak Kelainan
Atau Luka Di Tubuh
 Kepala
 Leher
 Badan
 Anggota atas, bawah
 Banyak tempat
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 26
 Sebagian besar kecelakaan ternyata tidak
terjadi pada mesin-mesin atau bahan yang
berbahaya, tetapi terjadi pada tindakan
biasa-biasa saja seperti tersandung,
terjatuh, tertimpa benda jatuh,
penanganan barang dan alat-alat yang
keliru dll
 Di Inggris, dari total kecelakaan di pabrik :
30 % terjadi pada pekerjaan penanganan
barang
16 % akibat terjatuh
14 % akibat mesin
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 27
Analisis Sebab Kecelakaan
 Penentuan sebab-sebab kecelakaan sulit :
analisa kecelakaan tidak mudah
 Bagaimana dan mengapa terjadi
kecelakaan harus secara tepat dan jelas
diketahui
 Analisis perlu untuk: menentukan siapa
yang bertanggung jawab atas terjadinya
kecelakaan dan mencegah terulangnya
peristiwa yang serupa
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 28
 Contoh:
Seorang menaiki tangga dan terjatuh,
disebabkan
satu anak tangga tidak ada
Analisis kecelakaan menemukan:
1. Terdapat tangga diruang kerja dengan
salah satu anak tangga hilang
2. Seorang tenaga kerja mengambil tangga
itu dan menggunakannya
3. Sesudah pekerjaan selesai ia turun tanpa
mengingat ada satu anak tangga tidak
ada
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 29
 Faktor penyebab kecelakaan yang
perlu ditonjolkan adalah faktor yang
akan membantu pencegahan
selanjutnya
tangga yang tidak lengkap anak
tangganya adalah sebab utama
 Faktor lain merupakan penyebab
tambahan perlu ada peraturan
penggunaan tangga yang tidak baik
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 30
Pemeriksaan
Penyebab Kecelakaan:
 Harus dilakukan dilokasi kecelakaan
 Tempat kecelakaan tidak boleh
dirubah
 Perlu diadakan rekonstruksi
kecelakaan
 Pemeriksaan laboratorium (apabila
perlu)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 31
Berbagai Cara Pencegahan
1. Peraturan perundangan
2. Standarisasi
3. Pengawasan
4. Penelitian bersifat teknik, medis, psikologis,
statistik
5. Pendidikan
6. Pelatihan
7. Persuasi
8. Asuransi
9. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 32
Asal Mula Upaya
Pencegahan Kecelakaan
 Dimulai pada masa revolusi industri di
Eropa
 Pada awalnya ditujukan pada
perlindungan tenaga kerja anak-anak
 Dibentuk undang-undang perlindungan
bagi para pekerja tahun 1802 di Inggris
 Perundangan pabrik mula-mula tidak
menganggap perlu dibentuknya badan
penegak hukum khusus tuntutan dibuat
oleh karyawan yang mengalami
kecelakaan.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 33
Sejarah Keselamatan Kerja
Di Indonesia
 Abad 17-19 ,masalah keselamatan bertujuan
untuk melindungi modal yang ditanam oleh
pengusaha
 Undang-undang Uap 1853
 Undang-undang pemasangan dan pemakaian
jaringan listrik tahun 1890
 Veiligheids Reglement 1905
 UU kerja (1948-1951)
 UU Kecelakaan (1947-1957)
 Berdiri Lembaga Kesehatan dan Keselamatan
Kerja tahun 1957
 Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 34
Perundang-Undangan Dalam
Keselamatan Kerja
 Dasar: UUD 45
Setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghasilan yang
layak bagi kemanusiaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 35
Kelompok Perundangan
1. Yang bersasaran pencegahan kecelakaan
akibat kerja :
 UU nomor 1 tahun 1970 dan peraturan
lain yang diturunkan atau dapat dikaitkan
dengannya
 UU kerja (1948-1951)
2. Yang bersasaran pemberian kompensasi
 UU Kecelakaan (1947-1957) dan
peraturan yang diturunkannya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 36
Sistem Manajemen K3
UU tenaga Kerja 2003 :
 Setiap tenaga kerja mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
1. Keselamatan dan kesehatan kerja
2. Moral dan kesusilaan
3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama
Permenaker 05/MEN/1996
 Perusahaan wajib untuk menerapkan dan melaksanakan sistem
manajemen K3 untuk diintegrasikan dalam sistem manajemen
umum perusahaan
 Audit dan sertifikasi perusahaan oleh institusi yang berwenang
(mis: Sucofindo)
OHSAS 18001
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 37
Organisasi Keselamatan Kerja
 Organisasi Pemerintah
 Organisasi di Tingkat Perusahaan
 Organisasi Non Pemerintah dan
Asosiasi Profesional
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 38
Organisasi Pemerintah
 Direktorat Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan
 Direktorat Pengawasan Norma K3 (PNKK)
 Fungsi:
- Melaksanakan pembinaan, pengawasan, penyelidikan,
pelatihan,
pemasyarakatan K3
- Sertifikasi terhadap operator
- Sub direktorat mekanik, pesawat uap dan bejana tekan
- Sub direktorat kesehatan dan lingkungan kerja
- Sub direktorat pemberdayaan dan Keahlian K3
- Sub direktorat konstruksi bangunan, instalasi listrik dan
penanggulangan kebakaran
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 39
Organisasi Di tingkat Perusahaan
 Organisasi sebagai bagian dari struktur
organisasi perusahaan dan disebut bidang,
bagian keselamatan kerja
 Panitia Keselamatan Kerja
- Pembentukannya wajib menurut UU
- Terdiri dari wakil pimpinan perusahaan,
wakil buruh, teknisi keselamatan kerja,
dokter perusahaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 40
Statistik Kecelakaan
 Meliputi kecelakaan yang disebabkan
oleh atau diderita pada waktu
menjalankan pekerjaan yang
berakibat kematian atau kelainan-
kelainan dan meliputi penyakit akibat
kerja
 Satuan perhitungan kecelakaan
adalah peristiwa kecelakaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 41
Statistik Kecelakaan
 Memberi gambaran situasi secara lengkap
mengenai:
1. Berapa banyak kecelakaan yang terjadi
2. Jenis kecelakaan
3. Seberapa parah
4. Golongan pekerja yang terkena
5. Mesin dan peralatan yang digunakan
6. Perilaku yang menyebabkan kecelakaan
7. Waktu dan tempat kecelakaan paling
sering terjadi
8. Dan lain-lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 42
Penyusunan Statistik Kecelakaan
 Data dapat disusun untuk :
 Setiap perusahaan, wilayah, industri
atau untuk keseluruhan industri pada
suatu negara
 Berbagai kecelakaan tertentu (mis
:kecelakaan listrik, kecelakaan
tangga)
 Kelas pekerja tertentu (mis:muda
usia)
 Informasi lainnya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 43
 Data harus dapat dibandingkan:
Dari tahun ke tahun
Antar industri
Antar wilayah
Antar negara
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 44
Asas Penyusunan Statistik
1. Statistik kecelakaan harus disusun
berdasarkan suatu definisi yang
seragam untuk setiap kecelakaan
dalam industri. Secara umum harus
disusun berdasarkan kerangka untuk
upaya pencegahan kecelakaan dan
khususnya untuk penggambaran
tingkat risiko. Semua kecelakaan
yang demikian harus dilaporkan dan
ditabulasikan secara seragam
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 45
2. Frekuensi dan tingkat keparahan
(beratnya kecelakaan) harus disusun
atas dasar metoda yang seragam.
Harus ada pembatasan-pembatasan
seragam tentang kecelakaan, cara-
cara seragam untuk mengukur waktu
menghadapi resiko dan besarnya
resiko.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 46
3. Klasifikasi industri dan pekerjaan
untuk tujuan statistik kecelakaan
harus seragam
4.Klasifikasi kecelakaan menurut
keadaan terjadinya dan menurut
sifat dan letak luka atau kelainan
harus seragam. Dasar-dasar yang
dipakai untuk menetapkan kriteria
pemilihan dalam setiap kasus harus
selalu sama.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 47
Perhitungan Angka Kecelakaan
 Angka frekuensi kecelakaan (F) :
Yaitu: banyaknya kecelakaan untuk setiap juta jam
manusia
Contoh :
Suatu perusahaan:
Jumlah tenaga kerja: 500 orang
Waktu kerja : 50 minggu/tahun dan 48 jam/ minggu
Jumlah kecelakaan : 60 kali/tahun
Disebabkan penyakit, kecelakaan, dll tenaga kerja tidak
masuk kerja sebanyak 5 % dari seluruh waktu kerjanya
total
manusia
jam
1000000
x
kecelakaan
banyaknya
F 
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 48
 Jam manusia keseluruhan:
(500 x 50 x 48)- 5% ( 60.000) =
1.140.000
 Jadi angka kecelakaan:
Artinya dalam setahun terjadi kira-kira 53
kecelakaan pada setiap 1.000.000 jam
manusia
52,63
1.140.000
1.000.000
x
60
F 

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 49
 Angka beratnya kecelakaan (S) :
Yaitu jumlah total hilangnya hari kerja per
1000 jam manusia
 Jadi :
total
manusia
Jam
1000
x
kerja
hari
hilangnya
Jumlah
S 
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 50
 Jumlah hari hilang adalah 1200 sebagai
akibat 60 kecelakaan, maka:
 Artinya: setiap tahun kira-kira 1 hari
hilang pada setiap 1000 jam manusia.
1,053
000
.
140
.
1
1000
x
1200
S 

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 51
Jika terjadi cacat menetap atau
kematian,
perhitungan hari yang hilang:
1. Hari benar-benar hilang dalam
tahun yang bersangkutan sejak
kematian
2. Dinyatakan hilang 6000 hari kerja
(USA)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 52
 Jika terjadi 1 kecelakaan lagi yang
berakibat kematian pada hari 200 hari
lagi menjelang habisnya tahun yang
bersangkutan, maka:
SA)
(menurut U
32
,
6
1.140.000
1000
x
7260
S
ILO)
(menurut
63
,
7
1.140.000
1000
x
8700
S
)
sebenarnya
yang
hari
(menurut
23
,
1
1.140.000
1000
x
1400
S
5
,
53
1.140.000
1.000.000
x
61
F








Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 53
Sector
kegiatan
ekonomi
Angka frekuensi
Angka
beratnya
kecelakaan
Kematian dan
cacat
menetap
seluruhnya
Cacat
sebagian
menetap
Cacat total
sementara
Semua
kecelakaan
dengan cacat
Pertambangan
batubara di
bawah tanah
0,64 1,45 20,98 23,07 5,770
Perkayuan 0,19 0,09 21,04 22,32 2,436
Konstruksi 0,28 0,06 18,22 19,10 2,375
Perhubungan 0,01 0,01 0,97 0,99 58
Tembakau 0 0,16 3,11 3,27 82
Sumber Chicago National Safety edisi 1957
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 54
Asas-Asas Pencegahan
1. Kebakaran
2. Mesin
3. Listrik
4. Tangga
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 55
Keselamatan Kerja
Bidang Kebakaran
 Kebakaran mengakibatkan:
1. Korban dan penderitaan manusia
2. Musnahnya harta benda
3. Hilangnya lapangan kerja
4. Kegoncangan moril serta mengurangi
kegairahan kerja bagi korban
5. Pangkal bencana yang dapat mempengaruhi
stabilitas politik dan ekonomi serta dapat
merupakan
ancaman dan hambatan terhadap jalannya
pembangunan nasional
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 56
Unsur-unsur Penyebab Kebakaran
 3 Unsur sebagai syarat terjadinya pembakaran
(combustion) yang menimbulkan api:
1. Oksigen
2. Bahan mudah terbakar
3. Panas
 Prinsip dasar pencegahan kebakaran adalah
mengontrol atau mengisolasi sumber bahan
bakar dan panas sehingga tidak terjadi
pembakaran
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 57
Penyebab Kebakaran (1)
1. Merokok
2. Zat cair yang mudah terbakar
3. Nyala api terbuka
4. Kerumahtanggaan yang buruk
5. Mesin yang tidak terawat dan menjadi
panas
6. Kabel listrik
7. Kelistrikan statis
8. Alat las
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 58
Penyebab Kebakaran (2)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 59
Merokok
Kecuali di 
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 60
Zat Yang Mudah Terbakar
 Sifat-sifat bahaya kebakaran bahan
tergantung pada :
- Titik nyala (flash point)
- Suhu menyala sendiri
- Sifat terbakar karena pemanasan
- Berat jenis
- Perbandingan berat uap terhadap udara
- Sifat bercampur air
- Keadaan fisik
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 61
Titik Nyala
 Titik nyala (Flash Point) suatu zat
cair : temperatur terendah dimana
zat cair tersebut menyebabkan
cukup uap untuk membentuk
campuran yang dapat menyala
dengan udara
 Semakin rendah titik nyala semakin
mudah terbakar
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 62
Suhu Menyala Sendiri
 Adalah suhu terendah dimana zat
(padat, cair, gas) akan menyala
sendiri tanpa adanya bunga api atau
nyala api.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 63
Sifat Terbakar Akibat Pemanasan
 Minyak biji-bijian, minyak tumbuh-
tumbuhan, lemak, arang, serbuk
logam dapat mengalami proses
pemanasan sendiri dan dapat
menyala dengan zat asam di udara.
 Jerami dan biji-bijan dapat terbakar
akibat fermentasi dan oksidasi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 64
Berat Jenis Dan Perbandingan
Berat Uap Terhadap Udara
 BJ zat cair < BJ air : zat cair terapung berakibat
kebakaran terus terjadi dan dapat menyebar
 BJ menentukan pemilihan bahan pemadam
kebakaran
 Masa uap zat cair > masa udara  kebakaran
lebih merambat dan meluas di permukaan
 Kebanyakan masa gas yang mudah terbakar <
masa udara
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 65
Sifat Bercampur Dengan Air
 Zat yang mudah menyala + air 
titik nyala naik
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 66
Keadaan Fisik
 Bentuk serbuk, debu, potongan halus
mudah terbakar
 Bentuk gumpalan, dalam wadah,
bejana, tidak mudah terbakar
 Mis : magnesium
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 67
Sifat- sifat Bahaya Kebakaran Bahan
Bahan Berat
jenis
Perbandin
gan
terhadap
udara
Titik Nyala
(oC)
Batas
untuk
menyala
(%)
Suhu
menyala
sendiri
(oC)
Nyala atas
pemanasa
n
Campuran
dengan air
Ammonia - 0,6 Gas 16-25 651 Tidak Ya
Asetilen - 0,9 Gas 2,5-81 300 Tidak Ya
Aseton 0,79 2 -18 2,6-12,8 538 Tidak Ya
Bensin 0,8 3,4 -43 1,4-7,6 371 Tidak Tidak
Benzene 0,88 2,8 -11 1,3-71 562 Tidak Tidak
Etil alkohol 0,79 1,6 13 4,3-19 423 Tidak Ya
Etil eter 0,71 2,6 -45 1,9-48 180 Tidak Sedikit
Eter
minyak
bumi
0,6 2,5 32 1,1-5,9 288 Tidak Tidak
Hidrogen 0,09 0,1 Gas 4-75 585 Tidak Sedikit
Kamper 0,99 5,2 66 0,6-3,5 466 Tidak Tidak
Karbon
disulfida
1,26 2,6 -30 1,3-4,4 100 Tidak Tidak
Karbon
monoksida
- 1 Gas 12,5-74 609 Tidak Ya
Kloretan 0,9 2,2 -50 3,8-15,4 519 Tidak Tidak
Minyak
kastroli
1 - 230 - 449 Ya Tidak
Minyak
linsid
0,9 - 222 - 343 Ya Tidak
Minyak
tanah
1 - 38 0,7-5 229 Tidak Tidak
Parafin 0,9 - 199 245 Tidak Tidak
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 68
Jenis Industri Dengan Resiko
Kebakaran
Industri Sumber Bahaya Kebakaran
Tekstil Kapas
Kimia dan Farmasi Alkohol, ester, dll
Vernise dan perlak Alkohol, ester, dll
Karet Benzena
Plastik Formaldehid
Ekstraksi pelarut N-pentan, n-heksan
Kayu Bubuk kayu
Rayon viskos Karbon disulfida
Kertas Bahan yang mengandung
selulosa
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 69
Flammable Liquid
 Dalam suatu tempat kerja perlu diketahui
bahan mana yang termasuk flammable
 Perlu penyimpanan ditempat khusus yang
terisolasi dari sumber panas
Flammability
rating
0 will not burn
1 must be preheated
to burn
2 ignites when
moderately heated
3 ignites at normal
temperature
4 extremely
flammable
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 70
Pencegahan Kebakaran
 Perencanaan (design) bangunan pabrik harus
memperhatikan
- Lokasi (jarak cukup jauh dari kantor, pasar, apotik, dll)
- Konstruksi bangunan
 Konstruksi tahan api pada:
1. Tempat-tempat vital:
- Gudang penyimpanan barang, pusat tenaga listrik,
laboratorium dll
2. Tempat kerja yang sangat berharga
3. Bangunan bertingkat
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 71
Konstruksi Bangunan dan Material
3 elemen penting dalam suatu struktur tahan api
1. Insulation
Bersifat mencegah berpindahnya panas secara konduksi
melalui bagian struktur (mis. dinding)
2. Integrity
Bersifat mencegah menyebarnya api dan gas panas melalui
bagian struktur
3. Stability
Ketahanan bangunan terhadap rubuh (umumnya min. 30
menit)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 72
 Harus didisain terbuat dari material
tahan api (batu bata, beton):
1. Dinding
2. Pintu
3. Atap
4. Tangga
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 73
Pintu Tahan Api (Fire Door)
 Dapat menahan api, panas, asap
sampai 3 jam
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 74
Sistem Tanda Kebakaran
 Sistem non otomatis
- dioperasikan manual: bel, gong, alarm (sirene)
 Sistem otomatis
Yang memberikan tanda secara sendiri tanpa
dikendalikan orang ketika kebakaran terdeteksi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 75
Fire Alarm
 Pendeteksi asap (Smoke detector)
 Pendeteksi panas (Heat detector)
 Pendeteksi api (Flame detector)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 76
Smoke Detector
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 77
Heat Detector
 Teraktivasi ketika temperatur sekitar
melewati temperatur tertentu yang
telah disetting pada alat
 Ruangan boiler, dapur
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 78
Fire Detector
 Mendeteksi sinar ultraviolet atau
infra merah yang dipancarkan oleh
nyala api
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 79
Mencegah Membesarnya Api
 Mengurangi bahan untuk menyala
 Mengurangi jumlah oksigen
 Menghilangkan sumber panas
(pendinginan)
 Pencegahan dengan reaksi oksidasi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 80
Mengurangi Bahan Untuk Menyala
 Memindahkan benda yang mudah
terbakar dan belum terbakar dari
sumber api
 Memisahkan benda yang sudah
terbakar dari benda yang belum
terbakar
 Membagi benda yang telah terbakar
menjadi bagian kecil
 Menutup saluran gas apabila
kebakaran disebabkan oleh gas
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 81
Mengurangi Oksigen
 Penggunaan busa (foam) pada
permukaan cairan yang terbakar
 Penggunaan gas mulia
 Mengisolasi api dalam ruangan dari
udara luar
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 82
Pendinginan
 Memberikan substansi pendingin,
sehingga bahan tidak dapat
mencapai temperatur nyala
 Pendingin : air
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 83
Pencegahan Dengan Reaksi
Oksidasi
 Api timbul akibat reaksi radikal
bebas yang berantai
 Memutuskan reaksi dengan bahan
kimia ,digunakan: chloro-, bromo-,
fluoro hydrocarbon, powder
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 84
Kelas Kebakaran
 Kelas A
Kebakaran yang melibatkan benda
padat, biasanya benda organik,
seperti kayu, kertas, fiber
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 85
Kelas B
 Kebakaran yang melibatkan cairan
seperti minyak tanah, oli, gemuk
cair.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 86
Kelas C
 Kebakaran yang melibatkan gas
seperti metana, propana, butana, dll.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 87
Kelas D
 Kebakaran yang melibatkan bahan
logam seperti magnesium,
alumunium,sodium, potasium
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 88
Alat Pemadam Kebakaran
 Terpasang tetap di tempat
 Dapat bergerak atau dibawa
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 89
Lihat juga tabel pada hal 97 ref. 1
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 90
Kode Pada Alat Pemadam
Kebakaran
 Pada setiap tabung alat pemadam
kebakaran terdapat :
1. Kelas Kebakaran
2. Kode warna
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 91
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 92
Lokasi Meletakkan Alat Pemadam
Kebakaran
 Alat pemadam harus ditempatkan
pada
- jalan keluar (exit route)
- tempat yang tidak terhalang oleh
barang-
barang dan peralatan
- tempat yang jauh dari temperatur
ekstrim
- pada lokasi yang sama di setiap
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 93
Automatic Sprinkler
 Terdapat katup yang dilengkapi elemen yang sensitif
terhadap panas
 Air memancar secara otomatis apabila temperatur elemen
melebihi yang ditentukan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 94
 Seorang, tidak tergantung dimana
kebakaran terjadi, harus dapat berjalan
secara aman sepanjang route
penyelamatan (escape route) yang telah
diketahui, dengan usahanya sendiri,
menuju suatu tempat yang aman
Jalan Untuk
Menyelamatkan Diri
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 95
Karakterisitik Escape route
 Jarak yang harus ditempuh seseorang menuju tempat
aman tergantung pada tingkat risiko tempat kerja
 Apabila jalan langsung menuju tempat benar-benar aman
tidak memungkinkan, jarak yang harus ditempuh menuju
suatu tempat yang relatif aman harus sesuai dengan yang
ditentukan
 Jalan (jalur) menuju tempat yang aman (escape route)
harus terlindung dari efek-efek kebakaran
 Escape route harus cukup lebar untuk dilalui sejumlah
orang, contoh: min lebarnya 1,05 meter
 Untuk setiap ruangan, tingkat dan bangunan jumlah jalan
keluar harus cukup serta mempunyai lebar yang memadai
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 96
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 97
Upaya Yang Perlu Dilakukan (Di
Perusahaan)
 Menyusun Emergency Plan
 Mengadakan Training
 Mengadakan Simulasi Kebakaran
 Pemeriksaan berkala terhadap
fasilitas keselamatan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 98
Emergency Plan
Tujuan: Setiap pekerja akrab dengan semua prosedur
keselamatan terhadap kebakaran, sehingga pada saat
terjadi kebakaran dapat mengambil langkah yang tepat dan
mampu menyelematkan diri menuju tempat yang aman
Mencakup prosedur:
- mengoperasikan sistem alarm
- memanggil petugas dari dinas pemadam kebakaran
- mengevakuasi pekerja
- apabila dimungkinkan, memadamkan api
- menghentikan mesin, peralatan, dan power supplies
- menutup pintu
- bekerja sama dengan petugas dinas pemadam kebakaran
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 99
Pengaman Mesin
 Kecelakaan akibat mesin 15-25 % dari
total kecelakaan dengan angka berat
kecelakaan yang tinggi
 Untuk menekan kecelakaan pada mesin
dipasang pengaman mesin
 Pengaman harus memenuhi Model Code of
Safety Regulation for Industrial
Establishment yang dikeluarkan ILO
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 100
Mesin Tanpa pengaman. BERBAHAYA !
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 101
Bahaya Kecelakaan Pada Mesin
 Pada titik operasi, mis pada operasi
potong, gurdi, serut, dll
 Pada peralatan transmisi daya, mis: puli,
sabuk, rantai, spindle, roda gigi, dll
 Pada komponen lain yang bergerak ketika
mesin beroperasi
- Yang bergerak :
- berputar
- bolak balik
- transversal
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 102
Bahaya Pada Komponen Berputar
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 103
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 104
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 105
Bahaya Pada Komponen Yang
Bergerak Bolak Balik
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 106
Bahaya Pada Komponen Yang
Bergerak Secara transversal
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 107
Bahaya Pada Proses
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 108
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 109
Persyaratan Umum Pengaman Mesin
 1. Pengaman harus memberikan perlindungan yang
positif. Artinya mesin berhenti secara otomatis apabila
pengaman tidak dioperasikan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 110
 2. Pagar pengaman harus mencegah
masuknya tenaga kerja atau bagian
tubuhnya ke semua tempat
berbahaya
Tidak ada pengaman Ada pengaman
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 111
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 112
 3. Pengaman tidak boleh
menyebabkan ketidaknyamanan dan
gangguan pada pekerja
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 113
 4. Pengaman tidak boleh secara
tidak perlu mengganggu produksi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 114
 5. Pengaman harus bekerja secara
otomatis atau dengan diperlukan
hanya sedikit upaya bagi pekerjanya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 115
 6. Sebaiknya pengaman merupakan
bagian integral dari mesin
Guard
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 116
 7. Pengaman harus memungkinkan
peminyakan, pengecekan,
penyetalan, perbaikan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 117
 8. Pengaman harus tahan lama
dengan perawatan minimum
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 118
 9. Pengaman harus tahan api (dan
korosi)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 119
 10. Pengaman tidak boleh
merupakan suatu bahaya tersendiri
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 120
 11. Pengaman harus memberikan
perlindungan terhadap hal-hal yang
tak terduga
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 121
Klasifikasi Pengaman
 Tetap (fixed)
 Interlocked
 Dapat distel (Adjustable)
 Menyetel sendiri (Self-adjusting)
 Sensor (photoelectric, radio
frequency,dll)
 Pullback
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 122
Fixed Fixed
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 123
Interlocking
Adjustable
Self Adjusting
Self Adjusting
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 124
Photoelectric
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 125
Radio frequency
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 126
Pullback
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 127
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 128
Pencegahan Kecelakaan Lainnya
 Penggunaan alat pelindung tubuh
 Pemasangan tanda, label
 Kondisi lingkungan tempat kerja
yang baik - pengaturan dan
penataan barang-barang yang baik
- penerangan yang cukup,
- ventilasi dan pengaturan suhu yang
baik
- dan lain-lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 129
Alat Pelindung Tubuh (APD)
 Secara umum harus memenuhi syarat:
1. Memberikan cukup perlindungan
terhadap bahaya
2. Ringan, awet
3. Tidak membuat rasa kurang nyaman
pada saat dipakai (tidak terlalu sempit,
longgar)
4. Tidak menghalangi
mobilitas,penglihatan,dsb.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 130
Jenis Pelindung
 Pelindung Tubuh
 Pelindung Mata
 Pelindung Kepala
 Pelindung Kaki
 Pelindung Tangan
 Pelindung Alat Pendengaran
 Pelindung Alat Pernafasan
 Dan lain-lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131
Pelindung Mata
 Melindungi mata dari:
 1. partikel, geram
 2. debu
 3. sinar (mis: pada pengelasan)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 132
Pelindung Wajah Dan Alat
Pernafasan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 133
Pelindung Telinga
 Gunakan pelindung telinga jika intensitas suara
di atas 90 db
 Kebisingan menyebabkan:
- komunikasi sulit
- isyarat atau peringatan tidak terdengar
- rusaknya alat pendengaran
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 134
Ketika Bekerja Dan
Berada Di Tempat Kerja
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 135
Pemasangan Label
Explosive
Flammable
Toxic
Irritant
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 136
Pengaturan Dan
Penataan Tempat Kerja
 Tempat kerja harus dijaga tetap
bersih dan rapih
 Barang-barang yang menganggu lalu
lintas harus disingkirkan
 Jalan harus diberi tanda dengan jelas
 Peralatan (tools), setelah digunakan
harus disimpan pada tempatnya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 137
Penerangan
 Penerangan yang cukup diperlukan:
- Agar dapat bekerja dengan baik
dan
aman
- Dapat mengidentifikasi dan
menghindari
kecelakaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 138
Ventilasi Dan Pengaturan Suhu
 Ventilasi
- menyingkirkan debu, partikel dari
udara
- menyingkirkan uap, gas yang
berbahaya
dari udara
 Air Conditioning (AC)
- menjaga suhu ruangan agar tetap
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 139
Keselamatan Kerja Listrik
 Kelistrikan dan alat-alat listrik dapat
menimbulkan atau memicu berbagai
bahaya langsung maupun tidak
langsung
 Bahaya langsung :
- Shock (kejutan)
- Panas
- Kebakaran
- Peledakan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 140
 Bahaya tidak langsung kelistrikan :
 - Sinar X, sinar laser dll
 - Medan magnet
 Bahaya tidak langsung yang
disebabkan barang-barang elektronik
- Peralatan komputer, sensor dll
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 141
Shock
 Peristiwa dimana arus listrik
mengalir melalui badan atau anggota
tubuh manusia dan yang
menyebabkan kecelakaan
 Terjadi apabila badan atau anggota
tubuh menjadi bagian dari suatu
rangkaian listrik
 Tubuh manusia menjadi konduktor
yang mengalirkan listrik
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 142
Resistansi Tubuh
Bagian Badan Tahanan (ohm)
Kulit kering 100.000 - 600000
Kulit basah 1000
Bagian dalam 400 - 600
Telinga 400
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 143
Efek Shock
 Fungsi dari :
 - jumlah arus listrik yang mengalir
 - besar tegangan
 - jenis arus (AC atau DC)
 - frekuensi arus (50 atau 60 Hz)
 - waktu
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 144
Efek Shock Pada Tubuh
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 145
Efek Shock Pada Tubuh
 Terbakar listrik
R kulit besar terjadi panas di
permukaan kulit oleh arus listrik
 Terbakar loncatan api listrik
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 146
Panas Dan Kebakaran
 Arus yang melebihi kapasitas design peralatan
menghasilkan panas yang berlebihan dan
akhirnya menimbulkan kebakaran
 Hubungan pendek (Short) : arus mengalir melalui
jalur yang tidak dirancang untuk dilewati
 Penyebab short :
- maintenance yang buruk
- vibrasi
- kerusakan fisik
- penggunaan yang salah
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 147
Peledakan
 Busur listrik (Arching) : loncatan
listrik melalui udara
 Dapat menyebabkan peledakan
apabila udara mengandung debu dan
gas yang bersifat mudah terbakar
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 148
Pencegahan Bahaya Listrik
 Kontrol fisik
 Penggunaan peralatan arus berlebih
(overcurrent devices)
 Penggunaan Switching Devices
 Pembumian (grounding)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 149
Kontrol Fisik
1. Material yang digunakan, disain
komponen,pengaturan letak
komponen
a. Ukuran dan panjang kabel
R= ρ. L ,
ρ= resistansi bahan
l= panjang bahan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 150
Kontrol Fisik (2)
b. Lokasi : sulit dijangkau
c. Penambahan pelindung (cover)
pada saluran kabel-kabel
d. Isolasi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 151
Overcurrent Devices
 Sekering (fuse)
 Pemutus rangkaian (circuit breaker)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 152
Switching Devices
 Lockout
 Interlock
 Pembatas temperatur
 Pembatas kecepatan motor
 Dan lain-lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 153
Grounding
 Ground: suatu hubungan antara
rangkain atau peralatan listrik
dengan bumi atau tanah
 Setiap rangkaian, dan peralatan
listrik harus dihubungkan ke bumi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 154
Grounding
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 155
Grounding (2)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 156
Hand And Power Tools
 Alat-alat tangan (hand tools): Alat-alat yang sumber tenaganya
adalah tangan, mis: palu, obeng, kunci-kunci, dll
 Power tools : peralatan yang menggunakan sumber daya bukan
tenaga manusia. Mis: tenaga listrik, udara yang dikompresi,
batere, dll
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 157
Kecelakaan Akibat Hand Tools
 Jumlah kecelakaan besar
- Kekakuan otot dan sendi
- Mati rasa pada tangan dan pergelangan tangan
- Tertusuk, terpotong
- Luka pada mata
- Dan lai-lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 158
Persyaratan Alat Tangan
1. Alat-alat tangan hanya boleh dipakai sesuai
dengan maksud pembuatannya
2. Alat yang cacat tidak boleh digunakan
- obeng yang sudah rusak ujungnya
- pahat yang sudah tumpul
3. Jika terdapat kemungkinan ledakan dari bahan
di udara oleh loncatan api semua alat tangan
harus bebas kemungkinan akan terjadinya
loncatan api
- Terbuat dari plastik, kayu, alumunium,
kuningan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 159
Persyaratan Alat Tangan
4. Terbuat dari bahan yang berkualitas
baik
5. Ergonomis
6. Alat-alat harus dirawat dengan
benar dan disimpan pada tempat
khusus
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 160
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 161
Keselamatan Tangga
 Tangga : Alat untuk turun dan naik
dari satu tempat ke tempat lainnya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 162
Tangga
 Fixed dan non fixed
 Di AS terjadi 65000 kasus
kecelakaan tangga per tahun
 Harus memenuhi syarat keselamatan
 Pembuatan sesuai standard
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 163
Material Tangga
 Fiberglass: kuat, ringan, non
conductive, mahal
 Metal : tidak dapat digunakan pada
tempat yang mempunyai bahaya
kelistrikan,ringan
 Kayu: berat, non conductive, cepat
rusak
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 164
Bahaya Kecelakaan Tangga
 Dapat terjadi apabila:
 - Menggunakan jenis tangga yang
salah
 - Cara penggunaan yang salah
 - Menggunakan tangga yang cacat
Duty rating
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 165
Persyaratan Tangga (1)
 Spasi anak tangga jaraknya tidak
boleh lebih dari 12 inch (304,8 mm)
dan harus pararel
 Jaak minimum antara rel tidak
kurang dari 11.5 inch (292 mm)
 Lebar minimum rel tidak kurang dari
1 inch (25,4 mm)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 166
Persyaratan Tangga (2)
L
1/4L
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 167
Pemicu Kecelakaan Tangga (1)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 168
Pemicu Kecelakaan Tangga (2)

More Related Content

Similar to jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt

Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfBahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfafri7
 
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxM. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxKetutSujane1
 
K3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfK3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfVicqeenWidi
 
Makalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifahMakalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifahE Fitriawan
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3babeaja
 
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJADASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAheruprass0707
 
Kecelakaan Kerja.pptx
Kecelakaan Kerja.pptxKecelakaan Kerja.pptx
Kecelakaan Kerja.pptxMichailJibran
 
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan BahayaK3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan BahayaMokh Afifuddin Machfudz
 
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptX_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptNurrahma448559
 
Uu & k3 pertambangan 2011
Uu & k3 pertambangan 2011Uu & k3 pertambangan 2011
Uu & k3 pertambangan 2011irfaaaaaaaaaaan
 
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfMateri 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfagussetiawan534534
 
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Eko Supriyadi
 
Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3ridho0chir
 

Similar to jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt (20)

Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfBahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
 
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxM. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
 
K3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfK3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdf
 
Makalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifahMakalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifah
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJADASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Modul k3 lh
Modul k3 lhModul k3 lh
Modul k3 lh
 
Kecelakaan Kerja.pptx
Kecelakaan Kerja.pptxKecelakaan Kerja.pptx
Kecelakaan Kerja.pptx
 
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan BahayaK3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
 
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptX_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Topik 2 hazard dan risiko
Topik 2 hazard dan risikoTopik 2 hazard dan risiko
Topik 2 hazard dan risiko
 
Uu & k3 pertambangan 2011
Uu & k3 pertambangan 2011Uu & k3 pertambangan 2011
Uu & k3 pertambangan 2011
 
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfMateri 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
 
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3
 
PERTEMUAN 2-4 EPROF.pptx
PERTEMUAN 2-4 EPROF.pptxPERTEMUAN 2-4 EPROF.pptx
PERTEMUAN 2-4 EPROF.pptx
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt

  • 2. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Oleh : IYAN ANDRIANA Jurusan Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia
  • 3. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 3 Sistem Penilaian  Kehadiran : 20%  Tugas BESAR : 40 %  Presentasi : 40%
  • 4. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 4 SILABUS  PENDAHULUAN  SEJARAH PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA  ORGANISASI & PERUNDANG-UNDANGAN KESELAMATAN KERJA  OBJEK-OBJEK KESELAMATAN KERJA - KEBAKARAN - PESAWAT, PENGAMAN MESIN DAN ALAT MEKANIK - KELISTRIKAN DAN KESELAMATAN LIF - BAHAN BERBAHAYA, ALAT-ALAT TANGAN DAN TANGGA  PENDEKATAN KESELAMATAN KERJA & KELOMPOK TENAGA KERJA  PENYULUHAN, PENGGAIRAHAN & LATIHAN DALAM KESELAMATAN KERJA
  • 5. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 5 Referensi 1. PK, Suma’mur, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, (1987), CV Masagung, Jakarta 2. International Labor Office Geneva,(1989), Pencegahan Kecelakaan, Pustaka Binaman Pressindo 3. Suardi, Rudi, (2005), Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Penerbit PPM 1. Brauer Roger, L. (2006), Safety And Health For Engineers, John Wiley&Sons
  • 6. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 6 Keselamatan kerja Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara- cara melakukan pekerjaan (Suma’mur)
  • 7. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 7 Sasaran Segala tempat kerja (darat, di dalam tanah, permukaan dan dalam air, udara)  Industri  Pertanian  Pertambangan  Perhubungan  Pekerjaan umum  Jasa
  • 8. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 8 Tujuan keselamatan kerja  Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional  Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja  Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien
  • 9. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 9 Kecelakaan kerja Kecelakaan yang berkaitan dengan hubungan kerja pada perusahaan Kecelakaan terjadi karena pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan Kecelakaan pada waktu cuti ??
  • 10. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 10 Korban K3  Antara 1939-1944 di Amerika : - Korban akibat perang : 22.088 orang/bulan - Korban akibat K3 :160.747 orang/bulan
  • 11. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 11 Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja 1. Kerugian Langsung - Penderitaan pribadi, rasa kehilangan dari anggota keluarga korban 2. Kerugian Tak langsung (tersembunyi) - Kerusakan mesin dan peralatan, terganggunya produksi, terganggunya waktu kerja karyawan dll.
  • 12. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 12 Hubungan K3 Dengan Produktivitas  Produktivitas =  cost per unit =  Bila terjadi kasus K3, unit cost menjadi: t revenue cos produced units x cost variable cost fixed  produced units z) - (x v cost variable cost fixed  
  • 13. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 13 Sehingga: Unit cost tambah mahal Susah bersaing Profit margin turun Produktivitas turun
  • 14. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 14 Kompensasi akibat kecelakaan Di Indonesia :  Kasus kecelakaan thn 2001: 54447 kasus  Klaim : Rp 59.639.500.271,-  Rata-rata: Rp 1.095.367,-
  • 15. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 15  Perbandingan antara jumlah kerugian langsung dengan tak langsung: 2-5 kali  Perhitungan besarnya kerugian penting untuk memperkirakan biaya pencegahan kecelakaan
  • 16. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 16 Biaya Pencegahan Kecelakaan  Biaya disain  Biaya operasional  Biaya untuk merencanakan dan membatasi akibat kecelakaan sehubungan dengan usaha melindungi masa depan * Biaya pencegahan besar kerugian akibat kecelakaan berkurang * Bagaimana jika biaya pencegahan lebih besar dari kerugian ??
  • 17. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 17 Sebab-sebab kecelakaan 1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts) 2. Keadaan- keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe conditions) Faktor utama: 1. Peralatan teknis 2. Lingkungan kerja 3. Pekerja
  • 18. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 18 80-85% kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia Suatu pendapat: Langsung atau tidak langsung semua kecelakaan disebabkan oleh semua manusia yang terlibat dalam suatu kegiatan.
  • 19. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 19 Teori penyebab kecelakaan yang pernah diajukan 1. Teori kemungkinan murni (pure change theory) 2. Teori kecenderungan untuk celaka (Accident prone theory )  Tidak dapat menjelaskan asal usul penyebab sesungguhnya kecelakaan
  • 20. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 20 Metoda Klasifikasi Majemuk Diusulkan oleh ILO tahun 1962 Kecelakaan dapat diklasifikasikan : 1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan 2. Klasifikasi menurut penyebab 3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan 4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh
  • 21. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 21 Klasifikasi Menurut Jenis Kecelakaan  Terjatuh  Tertimpa benda jatuh  Terjepit  Tertumbuk benda-benda jatuh  Pengaruh suhu tinggi  Terkena arus listrik  Kontak dengan bahan berbahaya/radiasi
  • 22. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 22 Klasifikasi Menurut Penyebab (1) 1. Mesin - Mesin- mesin pertanian, pertambangan, pengolah kayu,pengerjaan logam dll 2. Alat angkut dan alat angkat - Mesin angkat, alat angkut di udara, air, diatas rel, angkutan lain yang beroda 3. Peralatan lain - Bejana tekan, instalasi listrik,tungku,tangga, dll
  • 23. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 23 Klasifikasi Menurut Penyebab (2) 4. Bahan-bahan zat-zat dan radiasi - Bahan peledak - Debu, gas, cairan dan zat kimia 5. Lingkungan kerja - Di luar dan dalam bangunan - Di bawah tanah 6. Penyebab- penyebab lain
  • 24. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 24 Klasifikasi Menurut Sifat Luka  Patah tulang  Keseleo  Luka dipermukaan  Luka bakar  Keracunan  Akibat cuaca  Pengaruh listrik, radiasi  Dan lain-lain
  • 25. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 25 Klasifikasi Menurut Letak Kelainan Atau Luka Di Tubuh  Kepala  Leher  Badan  Anggota atas, bawah  Banyak tempat
  • 26. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 26  Sebagian besar kecelakaan ternyata tidak terjadi pada mesin-mesin atau bahan yang berbahaya, tetapi terjadi pada tindakan biasa-biasa saja seperti tersandung, terjatuh, tertimpa benda jatuh, penanganan barang dan alat-alat yang keliru dll  Di Inggris, dari total kecelakaan di pabrik : 30 % terjadi pada pekerjaan penanganan barang 16 % akibat terjatuh 14 % akibat mesin
  • 27. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 27 Analisis Sebab Kecelakaan  Penentuan sebab-sebab kecelakaan sulit : analisa kecelakaan tidak mudah  Bagaimana dan mengapa terjadi kecelakaan harus secara tepat dan jelas diketahui  Analisis perlu untuk: menentukan siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan dan mencegah terulangnya peristiwa yang serupa
  • 28. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 28  Contoh: Seorang menaiki tangga dan terjatuh, disebabkan satu anak tangga tidak ada Analisis kecelakaan menemukan: 1. Terdapat tangga diruang kerja dengan salah satu anak tangga hilang 2. Seorang tenaga kerja mengambil tangga itu dan menggunakannya 3. Sesudah pekerjaan selesai ia turun tanpa mengingat ada satu anak tangga tidak ada
  • 29. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 29  Faktor penyebab kecelakaan yang perlu ditonjolkan adalah faktor yang akan membantu pencegahan selanjutnya tangga yang tidak lengkap anak tangganya adalah sebab utama  Faktor lain merupakan penyebab tambahan perlu ada peraturan penggunaan tangga yang tidak baik
  • 30. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 30 Pemeriksaan Penyebab Kecelakaan:  Harus dilakukan dilokasi kecelakaan  Tempat kecelakaan tidak boleh dirubah  Perlu diadakan rekonstruksi kecelakaan  Pemeriksaan laboratorium (apabila perlu)
  • 31. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 31 Berbagai Cara Pencegahan 1. Peraturan perundangan 2. Standarisasi 3. Pengawasan 4. Penelitian bersifat teknik, medis, psikologis, statistik 5. Pendidikan 6. Pelatihan 7. Persuasi 8. Asuransi 9. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
  • 32. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 32 Asal Mula Upaya Pencegahan Kecelakaan  Dimulai pada masa revolusi industri di Eropa  Pada awalnya ditujukan pada perlindungan tenaga kerja anak-anak  Dibentuk undang-undang perlindungan bagi para pekerja tahun 1802 di Inggris  Perundangan pabrik mula-mula tidak menganggap perlu dibentuknya badan penegak hukum khusus tuntutan dibuat oleh karyawan yang mengalami kecelakaan.
  • 33. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 33 Sejarah Keselamatan Kerja Di Indonesia  Abad 17-19 ,masalah keselamatan bertujuan untuk melindungi modal yang ditanam oleh pengusaha  Undang-undang Uap 1853  Undang-undang pemasangan dan pemakaian jaringan listrik tahun 1890  Veiligheids Reglement 1905  UU kerja (1948-1951)  UU Kecelakaan (1947-1957)  Berdiri Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja tahun 1957  Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
  • 34. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 34 Perundang-Undangan Dalam Keselamatan Kerja  Dasar: UUD 45 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan
  • 35. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 35 Kelompok Perundangan 1. Yang bersasaran pencegahan kecelakaan akibat kerja :  UU nomor 1 tahun 1970 dan peraturan lain yang diturunkan atau dapat dikaitkan dengannya  UU kerja (1948-1951) 2. Yang bersasaran pemberian kompensasi  UU Kecelakaan (1947-1957) dan peraturan yang diturunkannya
  • 36. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 36 Sistem Manajemen K3 UU tenaga Kerja 2003 :  Setiap tenaga kerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : 1. Keselamatan dan kesehatan kerja 2. Moral dan kesusilaan 3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama Permenaker 05/MEN/1996  Perusahaan wajib untuk menerapkan dan melaksanakan sistem manajemen K3 untuk diintegrasikan dalam sistem manajemen umum perusahaan  Audit dan sertifikasi perusahaan oleh institusi yang berwenang (mis: Sucofindo) OHSAS 18001
  • 37. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 37 Organisasi Keselamatan Kerja  Organisasi Pemerintah  Organisasi di Tingkat Perusahaan  Organisasi Non Pemerintah dan Asosiasi Profesional
  • 38. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 38 Organisasi Pemerintah  Direktorat Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan  Direktorat Pengawasan Norma K3 (PNKK)  Fungsi: - Melaksanakan pembinaan, pengawasan, penyelidikan, pelatihan, pemasyarakatan K3 - Sertifikasi terhadap operator - Sub direktorat mekanik, pesawat uap dan bejana tekan - Sub direktorat kesehatan dan lingkungan kerja - Sub direktorat pemberdayaan dan Keahlian K3 - Sub direktorat konstruksi bangunan, instalasi listrik dan penanggulangan kebakaran
  • 39. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 39 Organisasi Di tingkat Perusahaan  Organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi perusahaan dan disebut bidang, bagian keselamatan kerja  Panitia Keselamatan Kerja - Pembentukannya wajib menurut UU - Terdiri dari wakil pimpinan perusahaan, wakil buruh, teknisi keselamatan kerja, dokter perusahaan
  • 40. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 40 Statistik Kecelakaan  Meliputi kecelakaan yang disebabkan oleh atau diderita pada waktu menjalankan pekerjaan yang berakibat kematian atau kelainan- kelainan dan meliputi penyakit akibat kerja  Satuan perhitungan kecelakaan adalah peristiwa kecelakaan
  • 41. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 41 Statistik Kecelakaan  Memberi gambaran situasi secara lengkap mengenai: 1. Berapa banyak kecelakaan yang terjadi 2. Jenis kecelakaan 3. Seberapa parah 4. Golongan pekerja yang terkena 5. Mesin dan peralatan yang digunakan 6. Perilaku yang menyebabkan kecelakaan 7. Waktu dan tempat kecelakaan paling sering terjadi 8. Dan lain-lain
  • 42. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 42 Penyusunan Statistik Kecelakaan  Data dapat disusun untuk :  Setiap perusahaan, wilayah, industri atau untuk keseluruhan industri pada suatu negara  Berbagai kecelakaan tertentu (mis :kecelakaan listrik, kecelakaan tangga)  Kelas pekerja tertentu (mis:muda usia)  Informasi lainnya
  • 43. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 43  Data harus dapat dibandingkan: Dari tahun ke tahun Antar industri Antar wilayah Antar negara
  • 44. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 44 Asas Penyusunan Statistik 1. Statistik kecelakaan harus disusun berdasarkan suatu definisi yang seragam untuk setiap kecelakaan dalam industri. Secara umum harus disusun berdasarkan kerangka untuk upaya pencegahan kecelakaan dan khususnya untuk penggambaran tingkat risiko. Semua kecelakaan yang demikian harus dilaporkan dan ditabulasikan secara seragam
  • 45. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 45 2. Frekuensi dan tingkat keparahan (beratnya kecelakaan) harus disusun atas dasar metoda yang seragam. Harus ada pembatasan-pembatasan seragam tentang kecelakaan, cara- cara seragam untuk mengukur waktu menghadapi resiko dan besarnya resiko.
  • 46. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 46 3. Klasifikasi industri dan pekerjaan untuk tujuan statistik kecelakaan harus seragam 4.Klasifikasi kecelakaan menurut keadaan terjadinya dan menurut sifat dan letak luka atau kelainan harus seragam. Dasar-dasar yang dipakai untuk menetapkan kriteria pemilihan dalam setiap kasus harus selalu sama.
  • 47. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 47 Perhitungan Angka Kecelakaan  Angka frekuensi kecelakaan (F) : Yaitu: banyaknya kecelakaan untuk setiap juta jam manusia Contoh : Suatu perusahaan: Jumlah tenaga kerja: 500 orang Waktu kerja : 50 minggu/tahun dan 48 jam/ minggu Jumlah kecelakaan : 60 kali/tahun Disebabkan penyakit, kecelakaan, dll tenaga kerja tidak masuk kerja sebanyak 5 % dari seluruh waktu kerjanya total manusia jam 1000000 x kecelakaan banyaknya F 
  • 48. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 48  Jam manusia keseluruhan: (500 x 50 x 48)- 5% ( 60.000) = 1.140.000  Jadi angka kecelakaan: Artinya dalam setahun terjadi kira-kira 53 kecelakaan pada setiap 1.000.000 jam manusia 52,63 1.140.000 1.000.000 x 60 F  
  • 49. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 49  Angka beratnya kecelakaan (S) : Yaitu jumlah total hilangnya hari kerja per 1000 jam manusia  Jadi : total manusia Jam 1000 x kerja hari hilangnya Jumlah S 
  • 50. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 50  Jumlah hari hilang adalah 1200 sebagai akibat 60 kecelakaan, maka:  Artinya: setiap tahun kira-kira 1 hari hilang pada setiap 1000 jam manusia. 1,053 000 . 140 . 1 1000 x 1200 S  
  • 51. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 51 Jika terjadi cacat menetap atau kematian, perhitungan hari yang hilang: 1. Hari benar-benar hilang dalam tahun yang bersangkutan sejak kematian 2. Dinyatakan hilang 6000 hari kerja (USA)
  • 52. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 52  Jika terjadi 1 kecelakaan lagi yang berakibat kematian pada hari 200 hari lagi menjelang habisnya tahun yang bersangkutan, maka: SA) (menurut U 32 , 6 1.140.000 1000 x 7260 S ILO) (menurut 63 , 7 1.140.000 1000 x 8700 S ) sebenarnya yang hari (menurut 23 , 1 1.140.000 1000 x 1400 S 5 , 53 1.140.000 1.000.000 x 61 F        
  • 53. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 53 Sector kegiatan ekonomi Angka frekuensi Angka beratnya kecelakaan Kematian dan cacat menetap seluruhnya Cacat sebagian menetap Cacat total sementara Semua kecelakaan dengan cacat Pertambangan batubara di bawah tanah 0,64 1,45 20,98 23,07 5,770 Perkayuan 0,19 0,09 21,04 22,32 2,436 Konstruksi 0,28 0,06 18,22 19,10 2,375 Perhubungan 0,01 0,01 0,97 0,99 58 Tembakau 0 0,16 3,11 3,27 82 Sumber Chicago National Safety edisi 1957
  • 54. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 54 Asas-Asas Pencegahan 1. Kebakaran 2. Mesin 3. Listrik 4. Tangga
  • 55. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 55 Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran  Kebakaran mengakibatkan: 1. Korban dan penderitaan manusia 2. Musnahnya harta benda 3. Hilangnya lapangan kerja 4. Kegoncangan moril serta mengurangi kegairahan kerja bagi korban 5. Pangkal bencana yang dapat mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi serta dapat merupakan ancaman dan hambatan terhadap jalannya pembangunan nasional
  • 56. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 56 Unsur-unsur Penyebab Kebakaran  3 Unsur sebagai syarat terjadinya pembakaran (combustion) yang menimbulkan api: 1. Oksigen 2. Bahan mudah terbakar 3. Panas  Prinsip dasar pencegahan kebakaran adalah mengontrol atau mengisolasi sumber bahan bakar dan panas sehingga tidak terjadi pembakaran
  • 57. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 57 Penyebab Kebakaran (1) 1. Merokok 2. Zat cair yang mudah terbakar 3. Nyala api terbuka 4. Kerumahtanggaan yang buruk 5. Mesin yang tidak terawat dan menjadi panas 6. Kabel listrik 7. Kelistrikan statis 8. Alat las
  • 58. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 58 Penyebab Kebakaran (2)
  • 59. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 59 Merokok Kecuali di 
  • 60. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 60 Zat Yang Mudah Terbakar  Sifat-sifat bahaya kebakaran bahan tergantung pada : - Titik nyala (flash point) - Suhu menyala sendiri - Sifat terbakar karena pemanasan - Berat jenis - Perbandingan berat uap terhadap udara - Sifat bercampur air - Keadaan fisik
  • 61. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 61 Titik Nyala  Titik nyala (Flash Point) suatu zat cair : temperatur terendah dimana zat cair tersebut menyebabkan cukup uap untuk membentuk campuran yang dapat menyala dengan udara  Semakin rendah titik nyala semakin mudah terbakar
  • 62. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 62 Suhu Menyala Sendiri  Adalah suhu terendah dimana zat (padat, cair, gas) akan menyala sendiri tanpa adanya bunga api atau nyala api.
  • 63. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 63 Sifat Terbakar Akibat Pemanasan  Minyak biji-bijian, minyak tumbuh- tumbuhan, lemak, arang, serbuk logam dapat mengalami proses pemanasan sendiri dan dapat menyala dengan zat asam di udara.  Jerami dan biji-bijan dapat terbakar akibat fermentasi dan oksidasi
  • 64. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 64 Berat Jenis Dan Perbandingan Berat Uap Terhadap Udara  BJ zat cair < BJ air : zat cair terapung berakibat kebakaran terus terjadi dan dapat menyebar  BJ menentukan pemilihan bahan pemadam kebakaran  Masa uap zat cair > masa udara  kebakaran lebih merambat dan meluas di permukaan  Kebanyakan masa gas yang mudah terbakar < masa udara
  • 65. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 65 Sifat Bercampur Dengan Air  Zat yang mudah menyala + air  titik nyala naik
  • 66. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 66 Keadaan Fisik  Bentuk serbuk, debu, potongan halus mudah terbakar  Bentuk gumpalan, dalam wadah, bejana, tidak mudah terbakar  Mis : magnesium
  • 67. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 67 Sifat- sifat Bahaya Kebakaran Bahan Bahan Berat jenis Perbandin gan terhadap udara Titik Nyala (oC) Batas untuk menyala (%) Suhu menyala sendiri (oC) Nyala atas pemanasa n Campuran dengan air Ammonia - 0,6 Gas 16-25 651 Tidak Ya Asetilen - 0,9 Gas 2,5-81 300 Tidak Ya Aseton 0,79 2 -18 2,6-12,8 538 Tidak Ya Bensin 0,8 3,4 -43 1,4-7,6 371 Tidak Tidak Benzene 0,88 2,8 -11 1,3-71 562 Tidak Tidak Etil alkohol 0,79 1,6 13 4,3-19 423 Tidak Ya Etil eter 0,71 2,6 -45 1,9-48 180 Tidak Sedikit Eter minyak bumi 0,6 2,5 32 1,1-5,9 288 Tidak Tidak Hidrogen 0,09 0,1 Gas 4-75 585 Tidak Sedikit Kamper 0,99 5,2 66 0,6-3,5 466 Tidak Tidak Karbon disulfida 1,26 2,6 -30 1,3-4,4 100 Tidak Tidak Karbon monoksida - 1 Gas 12,5-74 609 Tidak Ya Kloretan 0,9 2,2 -50 3,8-15,4 519 Tidak Tidak Minyak kastroli 1 - 230 - 449 Ya Tidak Minyak linsid 0,9 - 222 - 343 Ya Tidak Minyak tanah 1 - 38 0,7-5 229 Tidak Tidak Parafin 0,9 - 199 245 Tidak Tidak
  • 68. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 68 Jenis Industri Dengan Resiko Kebakaran Industri Sumber Bahaya Kebakaran Tekstil Kapas Kimia dan Farmasi Alkohol, ester, dll Vernise dan perlak Alkohol, ester, dll Karet Benzena Plastik Formaldehid Ekstraksi pelarut N-pentan, n-heksan Kayu Bubuk kayu Rayon viskos Karbon disulfida Kertas Bahan yang mengandung selulosa
  • 69. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 69 Flammable Liquid  Dalam suatu tempat kerja perlu diketahui bahan mana yang termasuk flammable  Perlu penyimpanan ditempat khusus yang terisolasi dari sumber panas Flammability rating 0 will not burn 1 must be preheated to burn 2 ignites when moderately heated 3 ignites at normal temperature 4 extremely flammable
  • 70. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 70 Pencegahan Kebakaran  Perencanaan (design) bangunan pabrik harus memperhatikan - Lokasi (jarak cukup jauh dari kantor, pasar, apotik, dll) - Konstruksi bangunan  Konstruksi tahan api pada: 1. Tempat-tempat vital: - Gudang penyimpanan barang, pusat tenaga listrik, laboratorium dll 2. Tempat kerja yang sangat berharga 3. Bangunan bertingkat
  • 71. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 71 Konstruksi Bangunan dan Material 3 elemen penting dalam suatu struktur tahan api 1. Insulation Bersifat mencegah berpindahnya panas secara konduksi melalui bagian struktur (mis. dinding) 2. Integrity Bersifat mencegah menyebarnya api dan gas panas melalui bagian struktur 3. Stability Ketahanan bangunan terhadap rubuh (umumnya min. 30 menit)
  • 72. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 72  Harus didisain terbuat dari material tahan api (batu bata, beton): 1. Dinding 2. Pintu 3. Atap 4. Tangga
  • 73. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 73 Pintu Tahan Api (Fire Door)  Dapat menahan api, panas, asap sampai 3 jam
  • 74. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 74 Sistem Tanda Kebakaran  Sistem non otomatis - dioperasikan manual: bel, gong, alarm (sirene)  Sistem otomatis Yang memberikan tanda secara sendiri tanpa dikendalikan orang ketika kebakaran terdeteksi
  • 75. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 75 Fire Alarm  Pendeteksi asap (Smoke detector)  Pendeteksi panas (Heat detector)  Pendeteksi api (Flame detector)
  • 76. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 76 Smoke Detector
  • 77. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 77 Heat Detector  Teraktivasi ketika temperatur sekitar melewati temperatur tertentu yang telah disetting pada alat  Ruangan boiler, dapur
  • 78. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 78 Fire Detector  Mendeteksi sinar ultraviolet atau infra merah yang dipancarkan oleh nyala api
  • 79. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 79 Mencegah Membesarnya Api  Mengurangi bahan untuk menyala  Mengurangi jumlah oksigen  Menghilangkan sumber panas (pendinginan)  Pencegahan dengan reaksi oksidasi
  • 80. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 80 Mengurangi Bahan Untuk Menyala  Memindahkan benda yang mudah terbakar dan belum terbakar dari sumber api  Memisahkan benda yang sudah terbakar dari benda yang belum terbakar  Membagi benda yang telah terbakar menjadi bagian kecil  Menutup saluran gas apabila kebakaran disebabkan oleh gas
  • 81. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 81 Mengurangi Oksigen  Penggunaan busa (foam) pada permukaan cairan yang terbakar  Penggunaan gas mulia  Mengisolasi api dalam ruangan dari udara luar
  • 82. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 82 Pendinginan  Memberikan substansi pendingin, sehingga bahan tidak dapat mencapai temperatur nyala  Pendingin : air
  • 83. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 83 Pencegahan Dengan Reaksi Oksidasi  Api timbul akibat reaksi radikal bebas yang berantai  Memutuskan reaksi dengan bahan kimia ,digunakan: chloro-, bromo-, fluoro hydrocarbon, powder
  • 84. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 84 Kelas Kebakaran  Kelas A Kebakaran yang melibatkan benda padat, biasanya benda organik, seperti kayu, kertas, fiber
  • 85. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 85 Kelas B  Kebakaran yang melibatkan cairan seperti minyak tanah, oli, gemuk cair.
  • 86. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 86 Kelas C  Kebakaran yang melibatkan gas seperti metana, propana, butana, dll.
  • 87. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 87 Kelas D  Kebakaran yang melibatkan bahan logam seperti magnesium, alumunium,sodium, potasium
  • 88. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 88 Alat Pemadam Kebakaran  Terpasang tetap di tempat  Dapat bergerak atau dibawa
  • 89. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 89 Lihat juga tabel pada hal 97 ref. 1
  • 90. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 90 Kode Pada Alat Pemadam Kebakaran  Pada setiap tabung alat pemadam kebakaran terdapat : 1. Kelas Kebakaran 2. Kode warna
  • 92. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 92 Lokasi Meletakkan Alat Pemadam Kebakaran  Alat pemadam harus ditempatkan pada - jalan keluar (exit route) - tempat yang tidak terhalang oleh barang- barang dan peralatan - tempat yang jauh dari temperatur ekstrim - pada lokasi yang sama di setiap
  • 93. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 93 Automatic Sprinkler  Terdapat katup yang dilengkapi elemen yang sensitif terhadap panas  Air memancar secara otomatis apabila temperatur elemen melebihi yang ditentukan
  • 94. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 94  Seorang, tidak tergantung dimana kebakaran terjadi, harus dapat berjalan secara aman sepanjang route penyelamatan (escape route) yang telah diketahui, dengan usahanya sendiri, menuju suatu tempat yang aman Jalan Untuk Menyelamatkan Diri
  • 95. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 95 Karakterisitik Escape route  Jarak yang harus ditempuh seseorang menuju tempat aman tergantung pada tingkat risiko tempat kerja  Apabila jalan langsung menuju tempat benar-benar aman tidak memungkinkan, jarak yang harus ditempuh menuju suatu tempat yang relatif aman harus sesuai dengan yang ditentukan  Jalan (jalur) menuju tempat yang aman (escape route) harus terlindung dari efek-efek kebakaran  Escape route harus cukup lebar untuk dilalui sejumlah orang, contoh: min lebarnya 1,05 meter  Untuk setiap ruangan, tingkat dan bangunan jumlah jalan keluar harus cukup serta mempunyai lebar yang memadai
  • 97. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 97 Upaya Yang Perlu Dilakukan (Di Perusahaan)  Menyusun Emergency Plan  Mengadakan Training  Mengadakan Simulasi Kebakaran  Pemeriksaan berkala terhadap fasilitas keselamatan
  • 98. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 98 Emergency Plan Tujuan: Setiap pekerja akrab dengan semua prosedur keselamatan terhadap kebakaran, sehingga pada saat terjadi kebakaran dapat mengambil langkah yang tepat dan mampu menyelematkan diri menuju tempat yang aman Mencakup prosedur: - mengoperasikan sistem alarm - memanggil petugas dari dinas pemadam kebakaran - mengevakuasi pekerja - apabila dimungkinkan, memadamkan api - menghentikan mesin, peralatan, dan power supplies - menutup pintu - bekerja sama dengan petugas dinas pemadam kebakaran
  • 99. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 99 Pengaman Mesin  Kecelakaan akibat mesin 15-25 % dari total kecelakaan dengan angka berat kecelakaan yang tinggi  Untuk menekan kecelakaan pada mesin dipasang pengaman mesin  Pengaman harus memenuhi Model Code of Safety Regulation for Industrial Establishment yang dikeluarkan ILO
  • 100. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 100 Mesin Tanpa pengaman. BERBAHAYA !
  • 101. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 101 Bahaya Kecelakaan Pada Mesin  Pada titik operasi, mis pada operasi potong, gurdi, serut, dll  Pada peralatan transmisi daya, mis: puli, sabuk, rantai, spindle, roda gigi, dll  Pada komponen lain yang bergerak ketika mesin beroperasi - Yang bergerak : - berputar - bolak balik - transversal
  • 102. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 102 Bahaya Pada Komponen Berputar
  • 105. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 105 Bahaya Pada Komponen Yang Bergerak Bolak Balik
  • 106. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 106 Bahaya Pada Komponen Yang Bergerak Secara transversal
  • 107. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 107 Bahaya Pada Proses
  • 109. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 109 Persyaratan Umum Pengaman Mesin  1. Pengaman harus memberikan perlindungan yang positif. Artinya mesin berhenti secara otomatis apabila pengaman tidak dioperasikan
  • 110. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 110  2. Pagar pengaman harus mencegah masuknya tenaga kerja atau bagian tubuhnya ke semua tempat berbahaya Tidak ada pengaman Ada pengaman
  • 112. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 112  3. Pengaman tidak boleh menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pada pekerja
  • 113. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 113  4. Pengaman tidak boleh secara tidak perlu mengganggu produksi
  • 114. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 114  5. Pengaman harus bekerja secara otomatis atau dengan diperlukan hanya sedikit upaya bagi pekerjanya
  • 115. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 115  6. Sebaiknya pengaman merupakan bagian integral dari mesin Guard
  • 116. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 116  7. Pengaman harus memungkinkan peminyakan, pengecekan, penyetalan, perbaikan
  • 117. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 117  8. Pengaman harus tahan lama dengan perawatan minimum
  • 118. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 118  9. Pengaman harus tahan api (dan korosi)
  • 119. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 119  10. Pengaman tidak boleh merupakan suatu bahaya tersendiri
  • 120. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 120  11. Pengaman harus memberikan perlindungan terhadap hal-hal yang tak terduga
  • 121. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 121 Klasifikasi Pengaman  Tetap (fixed)  Interlocked  Dapat distel (Adjustable)  Menyetel sendiri (Self-adjusting)  Sensor (photoelectric, radio frequency,dll)  Pullback
  • 122. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 122 Fixed Fixed
  • 123. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 123 Interlocking Adjustable Self Adjusting Self Adjusting
  • 124. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 124 Photoelectric
  • 125. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 125 Radio frequency
  • 126. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 126 Pullback
  • 128. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 128 Pencegahan Kecelakaan Lainnya  Penggunaan alat pelindung tubuh  Pemasangan tanda, label  Kondisi lingkungan tempat kerja yang baik - pengaturan dan penataan barang-barang yang baik - penerangan yang cukup, - ventilasi dan pengaturan suhu yang baik - dan lain-lain
  • 129. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 129 Alat Pelindung Tubuh (APD)  Secara umum harus memenuhi syarat: 1. Memberikan cukup perlindungan terhadap bahaya 2. Ringan, awet 3. Tidak membuat rasa kurang nyaman pada saat dipakai (tidak terlalu sempit, longgar) 4. Tidak menghalangi mobilitas,penglihatan,dsb.
  • 130. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 130 Jenis Pelindung  Pelindung Tubuh  Pelindung Mata  Pelindung Kepala  Pelindung Kaki  Pelindung Tangan  Pelindung Alat Pendengaran  Pelindung Alat Pernafasan  Dan lain-lain
  • 131. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131 Pelindung Mata  Melindungi mata dari:  1. partikel, geram  2. debu  3. sinar (mis: pada pengelasan)
  • 132. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 132 Pelindung Wajah Dan Alat Pernafasan
  • 133. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 133 Pelindung Telinga  Gunakan pelindung telinga jika intensitas suara di atas 90 db  Kebisingan menyebabkan: - komunikasi sulit - isyarat atau peringatan tidak terdengar - rusaknya alat pendengaran
  • 134. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 134 Ketika Bekerja Dan Berada Di Tempat Kerja
  • 135. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 135 Pemasangan Label Explosive Flammable Toxic Irritant
  • 136. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 136 Pengaturan Dan Penataan Tempat Kerja  Tempat kerja harus dijaga tetap bersih dan rapih  Barang-barang yang menganggu lalu lintas harus disingkirkan  Jalan harus diberi tanda dengan jelas  Peralatan (tools), setelah digunakan harus disimpan pada tempatnya
  • 137. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 137 Penerangan  Penerangan yang cukup diperlukan: - Agar dapat bekerja dengan baik dan aman - Dapat mengidentifikasi dan menghindari kecelakaan
  • 138. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 138 Ventilasi Dan Pengaturan Suhu  Ventilasi - menyingkirkan debu, partikel dari udara - menyingkirkan uap, gas yang berbahaya dari udara  Air Conditioning (AC) - menjaga suhu ruangan agar tetap
  • 139. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 139 Keselamatan Kerja Listrik  Kelistrikan dan alat-alat listrik dapat menimbulkan atau memicu berbagai bahaya langsung maupun tidak langsung  Bahaya langsung : - Shock (kejutan) - Panas - Kebakaran - Peledakan
  • 140. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 140  Bahaya tidak langsung kelistrikan :  - Sinar X, sinar laser dll  - Medan magnet  Bahaya tidak langsung yang disebabkan barang-barang elektronik - Peralatan komputer, sensor dll
  • 141. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 141 Shock  Peristiwa dimana arus listrik mengalir melalui badan atau anggota tubuh manusia dan yang menyebabkan kecelakaan  Terjadi apabila badan atau anggota tubuh menjadi bagian dari suatu rangkaian listrik  Tubuh manusia menjadi konduktor yang mengalirkan listrik
  • 142. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 142 Resistansi Tubuh Bagian Badan Tahanan (ohm) Kulit kering 100.000 - 600000 Kulit basah 1000 Bagian dalam 400 - 600 Telinga 400
  • 143. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 143 Efek Shock  Fungsi dari :  - jumlah arus listrik yang mengalir  - besar tegangan  - jenis arus (AC atau DC)  - frekuensi arus (50 atau 60 Hz)  - waktu
  • 144. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 144 Efek Shock Pada Tubuh
  • 145. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 145 Efek Shock Pada Tubuh  Terbakar listrik R kulit besar terjadi panas di permukaan kulit oleh arus listrik  Terbakar loncatan api listrik
  • 146. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 146 Panas Dan Kebakaran  Arus yang melebihi kapasitas design peralatan menghasilkan panas yang berlebihan dan akhirnya menimbulkan kebakaran  Hubungan pendek (Short) : arus mengalir melalui jalur yang tidak dirancang untuk dilewati  Penyebab short : - maintenance yang buruk - vibrasi - kerusakan fisik - penggunaan yang salah
  • 147. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 147 Peledakan  Busur listrik (Arching) : loncatan listrik melalui udara  Dapat menyebabkan peledakan apabila udara mengandung debu dan gas yang bersifat mudah terbakar
  • 148. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 148 Pencegahan Bahaya Listrik  Kontrol fisik  Penggunaan peralatan arus berlebih (overcurrent devices)  Penggunaan Switching Devices  Pembumian (grounding)
  • 149. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 149 Kontrol Fisik 1. Material yang digunakan, disain komponen,pengaturan letak komponen a. Ukuran dan panjang kabel R= ρ. L , ρ= resistansi bahan l= panjang bahan
  • 150. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 150 Kontrol Fisik (2) b. Lokasi : sulit dijangkau c. Penambahan pelindung (cover) pada saluran kabel-kabel d. Isolasi
  • 151. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 151 Overcurrent Devices  Sekering (fuse)  Pemutus rangkaian (circuit breaker)
  • 152. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 152 Switching Devices  Lockout  Interlock  Pembatas temperatur  Pembatas kecepatan motor  Dan lain-lain
  • 153. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 153 Grounding  Ground: suatu hubungan antara rangkain atau peralatan listrik dengan bumi atau tanah  Setiap rangkaian, dan peralatan listrik harus dihubungkan ke bumi
  • 154. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 154 Grounding
  • 155. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 155 Grounding (2)
  • 156. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 156 Hand And Power Tools  Alat-alat tangan (hand tools): Alat-alat yang sumber tenaganya adalah tangan, mis: palu, obeng, kunci-kunci, dll  Power tools : peralatan yang menggunakan sumber daya bukan tenaga manusia. Mis: tenaga listrik, udara yang dikompresi, batere, dll
  • 157. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 157 Kecelakaan Akibat Hand Tools  Jumlah kecelakaan besar - Kekakuan otot dan sendi - Mati rasa pada tangan dan pergelangan tangan - Tertusuk, terpotong - Luka pada mata - Dan lai-lain
  • 158. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 158 Persyaratan Alat Tangan 1. Alat-alat tangan hanya boleh dipakai sesuai dengan maksud pembuatannya 2. Alat yang cacat tidak boleh digunakan - obeng yang sudah rusak ujungnya - pahat yang sudah tumpul 3. Jika terdapat kemungkinan ledakan dari bahan di udara oleh loncatan api semua alat tangan harus bebas kemungkinan akan terjadinya loncatan api - Terbuat dari plastik, kayu, alumunium, kuningan
  • 159. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 159 Persyaratan Alat Tangan 4. Terbuat dari bahan yang berkualitas baik 5. Ergonomis 6. Alat-alat harus dirawat dengan benar dan disimpan pada tempat khusus
  • 161. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 161 Keselamatan Tangga  Tangga : Alat untuk turun dan naik dari satu tempat ke tempat lainnya
  • 162. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 162 Tangga  Fixed dan non fixed  Di AS terjadi 65000 kasus kecelakaan tangga per tahun  Harus memenuhi syarat keselamatan  Pembuatan sesuai standard
  • 163. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 163 Material Tangga  Fiberglass: kuat, ringan, non conductive, mahal  Metal : tidak dapat digunakan pada tempat yang mempunyai bahaya kelistrikan,ringan  Kayu: berat, non conductive, cepat rusak
  • 164. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 164 Bahaya Kecelakaan Tangga  Dapat terjadi apabila:  - Menggunakan jenis tangga yang salah  - Cara penggunaan yang salah  - Menggunakan tangga yang cacat Duty rating
  • 165. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 165 Persyaratan Tangga (1)  Spasi anak tangga jaraknya tidak boleh lebih dari 12 inch (304,8 mm) dan harus pararel  Jaak minimum antara rel tidak kurang dari 11.5 inch (292 mm)  Lebar minimum rel tidak kurang dari 1 inch (25,4 mm)
  • 166. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 166 Persyaratan Tangga (2) L 1/4L
  • 167. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 167 Pemicu Kecelakaan Tangga (1)
  • 168. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 168 Pemicu Kecelakaan Tangga (2)