2. KECELAKAAN
Suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula yang dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda
PENGERTIAN
KEJADIAN BERBAHAYA LAINNYA
Suatu kejadian yang potensial, yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja
atau penyakit akibat kerja kecuali
kebakaran, peledakan dan bahaya
pembuangan limbah
3. KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi
dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang
terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat
kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan kerja.
PENGERTIAN
Sebelumya diatur UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan
Sosial Tenaga Kerja, Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2019 juncto Peraturan Pemerintah 44 Tahun 2015
Tentang Penyelenggraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja
dan Jaminan Kematian
4. Kecelakaan kerja
o yang berhubung dg
hubungan kerja
o di tempat kerja
Penyakit akibat kerja
Kebakaran atau
peledakan atau
pencemaran
Kejadian berbahaya lainnya
PENGERTIAN
9. 9
KASUS
RUMAH PT. X
Tempat kerja
KECELAKAAN
3. Kecelakaan di tempat kerja
2. Kec. Perjalanan Pulang – Pergi
tempat tinggal – tempat kerja
1. Kec. Hubungan kerja
4. Penyakit Akibat Kerja
11. KECELAKAAN
yg berhubung
dg hub.kerja
di tempat
kerja
injury acc.
injury acc. +
non injury
kompensasi
faktor
penyebab
UU No. 40 Tahun 2004 & PP No.
44 Tahun 2015
UU No.1/1970
Permenaker No.03/M/1998
HRD OSH
12. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
• Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai
secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
Melalui analisa
kecelakaan dan
mengendalikan
penyebab kecelakaan
13. 13
- UU No. 1 Th 1970 ttg Keselamatan
Kerja
- Permenaker No. PER-3/MEN/1998 ttg
Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan
DASAR HUKUM
14. 14
UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970 Ttg KESELAMATAN KERJA
Pasal 11
DASAR HUKUM
1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap
kecelakaan yg terjadi dalam tempat kerja
yg dipimpinnya, pd pejabat yg ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja.
2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan
kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam
ayat (1) diatur dgn peraturan perundangan.
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
03/Men/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan
15
16. 16
- Memiliki keseragaman laporan
- Memiliki data kecelakaan
- Memudahkan mengidentifikasi & menganalisis
kecelakaan kerja guna menemukan penyebab utama
kecelakaan
- Dapat memberikan syarat perbaikan agar kecelakaan
tidak terulang kembali (Perencanaan)
- Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of
accident loss)
TUJUAN
12
18. 18
Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
(Permenaker No. PER-03/MEN/1998)
Pasal 2
1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap
kecelakaan yg terjadi dalam tempat kerja yg
dipimpinnya.
2. - Kecelakaan.
- Kebakaran atau peledakan atau
bahaya pembuangan limbah.
- Kejadian berbahaya lainnya.
- PAK
Pasal 3
Pengurus/pengusaha yg
sudah/belum mengikut
sertakan pekerjaannya dlm program
Jaminan sosial tenaga kerja.
Kecelakaan
19. 19
Pasal 4
1. Di laporkan secara tertulis ke Kakandepnaker/
Kakadisnaker dlm waktu 2 x 24 jam sejak kejadian
dgn formulir bentuk 3 KK2 A.
2. Dpt dilaporkan secara lisan sblm
dilaporkan scr tertulis
Pasal 5
Kecelakaan
1. Pengurus/pengusaha yg telah mengikut sertakan
pekerjaannya dlm program Jamsostek pelaporannya sesuai
Permenaker No. PER-05/MEN/1993.
2. Pengurus/pengusaha yg belum mengikut sertakan
pekerjaannya dlm program Jamsostek pelaporannya sesuai
Permenaker No. PER-04/MEN/1993.
20. 20
- Dirjen Binawas Susun
analisis Lap FR &
SR tk Nasional
Laporan Kec Kerja
Kakandepnaker/
Kakadisnaker Kab/kota
Peg.Pengawas
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
Kecelakaan
Lapor
Formulir lap Riksa & Kaji
- Lamp II utk Kec Ker
- Lamp III utk PAK
- Lamp IV utk Peledakan,
Kebakaran dan bhy
pembuangan limbah
- Lamp V utk bhy lain
Riksa & Kaji
Kakanwil
depnaker/
Kadisnaker Prop
- Susun analisis Lap
Kec. tiap akhir bulan
sesuai lamp VI
- Sampaikan selambat-
2nya tgl 5 bln
berikutnya
MENTERI atau
Pejabat yg
ditunjuk
- Susun analisis Lap
Kec. Tiap-tiap bulan
sesuai lamp VII
- Sampaikan segera
21. 21
SANKSI
Pasal 12
Pengurus atau pengusaha yg melanggar ketentuan Pasal 2,
Pasal 4 ayat (1), diancam dengan hukuman sesuai dgn
ketentuan Pasal 15 ayat (2) UU No. 1/1970 ttg Keselamatan
Kerja
PENGAWASAN
Pasal 13
Pengawasan terhadap ditaatinya Peraturan Menteri ini
dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan
22. 22
I. Data Umum
A. Identitas Perusahaan
B. Informasi Kecelakaan
C. Keterangan Lain
II. Data Korban
1. Jumlah
2. Nama
3. Akibat kecelakaan
4. Bagian Tubuh yang cidera
23. 23
III. FAKTA YANG DIBUAT
1. Kondisi yang berbahaya
2. Tindakan yang berbahaya
Lanjutan Laporan meliputi
IV. URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN
- kronologis kejadian kecelakaan.
- hal-hal yang dapat mempengaruhi korban
dalam melakukan pekerjaannya
- Mengungkapkan kejadian sesaat sebelum, saat
terjadi, sesaat setelah kejadian kecelakaan
(Sequent /rentetan kejadian)
24. 24
V. SUMBER KECELAKAAN
- pilihlah benda, bahan, zat atau pemapar
lainnya yang tidak aman di TKP
- pilihlah benda/ zat/ alat yang kontak
langsung dengan korban
VI. TYPE KECELAKAAN
- berdasarkan proses terjadi hubungan kontak sumber
kecelakaan dengan luka atau sakit yang diderita
korban.
Lanjutan Laporan meliputi
25. 25
IX. TINDAKAN LEBIH LANJUT
- Rekomendasi
- tindakan berkaitan dg jaminan sosial
- penyelidikan / penyidikan
- pembinaan
X. HAL-HAL LAIN YANG PERLU DILAPORKAN
- Tindakan yang telah diambil oleh pihak managemen
- Dampak terhadap lingkungan, peralatan atau tenaga
kerja.
- dll
Lanjutan Laporan meliputi
26. 26
VII. PENYEBAB KECELAKAAN
menganalisa dan menemukan :
- tindakan tidak aman
- kondisi tidak aman
VIII. SYARAT-SYARAT YG DIBERIKAN
- ekonomis
- dapat dilakukan / dikerjakan
- efektif dlm mencegah kecelakaan
- tidak mengganggu proses produksi
Lanjutan Laporan meliputi
27.
28. KALASIFIKASI KECELAKAAN BERDASARKAN ILO
1. Tipe kecelakaan
2. Sumber kecelakaan
a. Mesin
b. Pesawat angkut dan angkat
c. Peralatan lainnya
d. Material, bahan dan radiasi
e. Lingkungan kerja
f. Sebab-sebab lainnya (yang tidak tergolong dalan
klasifikasi tersebut diatas)
g. Lain-lain yang tidak masuk dalam klasifikasi karena tidak
cukupnya data
3. Akibat kecelakan
4. Bagian tubuh yang cidera
29. A Jumlah korban
A1 Jumlah korban laki-laki
A2 Jumlah korban perempuan
A3 Untuk korban dikelompkan berdasarkan usia
A3.1 Kurang dari 10 tahun
A3.2 Antara 11 s/d 20 tahun
A3.3 Antara 21 s/d 30 tahun
A3.4 Antara 31 s/d 40 tahun
A3.5 Antara 41 s/d 50 tahun
A3.6 Antara dari 51 tahun
KLASIFIKASI KECELAKAAN DI INDONESIA
Kode A menerangkan :
i. Data korban yang terdiri dari data umum
ref. Permenaker No. Per-03/MEN/1998
30. A4 Jumlah korban yang mati
A5 Jumlah korban yang luka berat
A6 Jumlah korban yang luka ringan
ii. Akibat kecelakaan
A7 Kepala
A8 Mata
A9 Telinga
A10 Badan
A11 Lengan
A12 Tangan
A13 Jari tangan
A14 Paha
A15 Kaki
A16 Jari kaki
A17 Organ tubuh bagian dalam
iii. Bagian tubuh yang cidera
31. B1 Mesin (mesin pons, mesin press, gergaji, mesin bor, mesin
tenun, dll
B2 Penggerarak mula dan pompa (motor bakar, pompa
angin/kompresor, pompa air, kipas angin, penghisap
udara, dll)
B3 Lif (lift) untuk orang atau barang baik ayng digerakan
dengan tenaga uiap, listrik, hidrolik, dll
B4 Pesawat angkat (keran angkat, Derek, dongkrak, takel, lir,
dll)
B5 Conveyor (ban berjalan, rantai berjalan, dll)
B6 Pesawat angkut (lori, forklift, gerobak, mobil, truck,
cerobong penghantar, dll)
B7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll)
B8 Perkakas kerja tangan(pahat, palu, pisau, kapak, dll)
Kode B menerangkan sumber kecelakaan
32. B9 Pesawat uap dan bejana tekanan (ketel uap, bejan uap,
pemanas air, pengering uap, botol baja, tabung bertekanan,
dll)
B10 Peraltan listrik (motor listrik, generator, transformator,
ornamen listrik, zekering, sakelar, sakelar, kawat
penghantar, dll)
B11 Bahan kimia (bahan kimia yang mudah meledak atau
menguap, beracun, korosif, uap logam, dll)
B12 Debu berbahaya (debu yang mudah meledak, debu organic,
debu anorganik seperti debu asbes, debu silica, dll)
B13 Radiasi dan bahan radiaktif (radium, cobalt, sinar ultra, sinar
infra, dll)
B14 Faktor linglungan ( iklim kerja, tekanan udara, getaran,
bising, cahaya, dll
B15 Bahan mudah terbakar dasn benda panas (lak, film,
minyak,kertas, kapuk, uap, dll)
33. B16 Binatang (serangga, cacing, binatang buas, bakteri, dll)
B17 Permukaan lantai kerja (lantai, bordes, jalan pelataran,
dll)
B18 Lain-lain (perancah, tangga, peti, kaleng, sampah, benda
kerja, dll)
34. C1 Terbentur (pada umumnya menunjukkan kontak atau
persinggungan dengan benda tajam atau benda keras
yang mengakibatkan tergores, terpotong, tertusuk, dll)
C2 Terpukul (pada umumnya karena yang jatuh, meluncur,
melayang, bergerak, dll)
C3 Tertangkap pada, dalam dan di antara benda (terjepit,
tergigit, tertimbun, tenggelam, dll)
C4 Jatuh dari ketinggian yang sama
C5 Jatuh dari ketinggian yang berbeda
C6 Tergelincir
C7 Terpapar (pada umumnya berhubungan dengan
temperatur, tekanan udara, getaran, radiasi, suara,
cahaya, dll)
Kode C menerangkan type kecelakaan
35. C8 Penghisapan, penyerapan (menujuk proses masuknya
bahan atau zat berbahaya ke dalam tubuh, baik melalui
pernafasan atau kulit dan pada umumnya berakibat
sesak nafas, keracunan, mati lemas, dll)
C9 Tersentuh aliran listrik
C10 Dan lain-lain
36. D1 Pengamanan yang tidak sempurna (sumber kecelakaan tanpa
alat pengaman, atau dengan alat pengaman yang tidak
mencukupi atau rusak atau tidak berfungsi, dll)
D2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya (mesin,pesawat,
peralatan atau bahan yang tidak sesuai atau berbeda dari
keharusan, faktor lainnya, dll)
D3 Kecacatan, ketidak sempurnaan (kondisi atau keadaan yang
tidak semestinya, misalnya kasar, licin, tajam, timpang, aus,
ratak, rapuih, dll)
D4 Pengaturan prosedur yang tidak aman (pengaturan prosedur
yang tidak aman pada atau sekitar sumber kecelakaan,
misalnya : penyimpanan, peletakan yang tidak aman, diluar
batas kemampuan, pembebanan lebih, faktor psikososial, dll)
D5 Penerpan tidak sempurna (kurang vahay, silau, dll)
D6 Ventilasi tidak sempurna (pergantian udara segar yang kurang,
sumber uadar segar yang kurang, dll)
Kode D menerangkan kondisi yang berbahaya
37. D7 Iklim kerja yang tidak aman (suhu udara yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah, kelembaban udara yang
berbahaya, faktor biologi, dll)
D8 Tekanan udara yang tidak aman (tekanan udara yang
tinggi dan yang rendah, dll)
D9 Getaran yang berbahaya (getaran frekuensi rendah, dll)
D10 Bising (suara yang intensitasnya melebihi nilai ambang
batas)
D11 Pakaian, kelengkapan yang tidak aman (sarung
tangan, respirator, kedok, sepatu keselamatan, pakaian
kerja dll, tidak tersedia atau tidak
sempurna/cacat/rusak, dll)
D12 Kejadian berbahaya lainnya (bergerak atau berputar
terlalu lambat, peluncuran benda, ketel melendung,
konstruksi retak, korosi, dll)
38. E1 Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, lupa
mengamankan, lupa member tanda/peringatan
E2 Bekerja dengan kecepatan tinggi
E3 Membuat alat pengaman tidak berfuingsi (melepaslkan,
mengubah, dll)
E4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan
E5 Memuat, membongkar, menempatkan, mencampur,
menggabungkan,dan sebagainya dengan tidak aman
(proses produksi)
E6 Mengambil posisi atau sikap tubuh tidak aman (ergonomi)
E7 Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
(misalnya membersihkan, mengatir, memberi pelumas, dll)
Kode E menerangkan tindakan yang berbahaya
39. E8 Mengalihkan perhatian, menggangu, sembrono/Dakar,
mengagetkan, dll
E9 Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan
E10 Lain-lain
40.
41. Telah terjadi kasus kecelakaan kerja di PT.
ABCD yang beralamat di Jl. P. Diponegoro
No. 101, Batu, Malang memiliki tenaga kerja
621 orang dengan sistem waktu kerja 7 jam
sehari. Pada hari Kamis tanggal 28 Juni 2020
pada pukul 11. 15 WIB dengan data-data
sebagai berikut :
Nama tenaga kerja : Bintang Fajar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 24 tahun
Jabatan : Operator
Status Hubungan Kerja : Kontrak (PKWT)
42. Tempat Kejadian : Mesin Bending
Jenis Kecelakaan : Terjepit
Bagian Tubuh yang cidera :
Telunjuk dan Jari Tengah tangan kanan dan kiri
sehingga menyebabkan ujung ruas masing-masing
jari tersebut putus dan harus diamputasi.
Uraian Kejadian :
Pada saat sedang melakukan proses bending
komponen rumah kabel 7034 di mesin bending
merk YSD meleset sehingga jari korban terjepit
mesin bending
Saksi : M. Kisno Raharjo dan Ika Seniwan
43.
44. 44
Wajib dilaporkan dlm 2
x 24 jam setelah
terjadinya kecelakaan
BENTUK
KK2 A
Nomor KLUI :
No. Kecelakaan :
Diterima tanggal :
(Diisi oleh Petugas Kantor Depnaker)
Nomor Agenda Jamsostek :
1. Nama Perusahaan PT. ABCD NPP LL 1234567
Alamat dan No. Telp Jl. P. Diponegoro, Batu Kode Pos No. Telp.
Jenis Usaha Industri Manufaktur
No. Tenaga Kerja L 1 P
No. Pendaftaran
(Bentuk KKI)
No. Akta Pengawasan
Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN KECELAKAAN
FORMULIR BENTUK 3
KK2 A
45. 45
2. Nama Tenaga Kerja BINTANG FAJAR No. KPA
Alamat dan No. Telp Cangar, Malang Kode Pos No. Telp.
Tmp dan tgl lahir Malang, 24/01/1997 L: P:
Jenis Pekerjaan/Jab Operator Mesin
Unit/Bag Perusahaan Unit Produksi A
3. a. Tempat Kecelakaan Unit Produksi A
b. Tanggal Kecelakaan 28 Juni 2020 Jam : 11.15 WIB
4. Uraian Kejadian Kec.
1. Bagaimana terjadinya
kecelakaan
Pada saat melakukan proses
produksi, jari tangan terpeleset
masuk ke mesin bending
sehingga menyebabkan jari
terjepit.
F*)
G*)
2. Jenis Pekerjaan dan waktu
kecelakaan
Unit Produksi, membentuk alumunium menjadi
rumah kabel
3. Saksi yg melihat Kec M. Kisno R & Ika S
4. a. Sebutkan : mesin,
pesawat, instalasi, alat
proses, cara kerja, bahan
atau lingkung- an yg
menyebabkan kecelakaan
Mesin Bending H*)
b. Sebutkan : bahan, proses,
lingkungan cara kerja,
atau sifat pekerjaan yg
menyebabkan PAK
E*)
46. 46
5. Akibat Kecelakaan
a. Akibat yg diderita korban Meninggal Dunia Sakit Luka-luka
b. Sebutkan bagian tubuh yg
sakit
Jari tangan yaitu jari telunjuk tangan kanan dan kiri
& jari tengah tangan kanan dan kiri harus diamputasi
1 ruas ujung
c. Sebutkan jenis PAK
- Jabatan / Pekerjaan
- Lama bekerja
d. Keadaan penderita setelah
pemeriksaan pertama
1 Berobat jalan Sambil bekerja Tidak bekerja
2 Dirawat di : Alamat: Rumah sakit Puskesmas Poliklinik
6. Nama dan alamat dokter/
tenaga medik yg memberikan
pertolongan pertama (dlm hal
penyakit yg timbul karena
hubungan kerja, nama dokter
yg pertama kali mendiagnosa)
7. Kejadian di tempat kerja yg
membahayakan K3 (misal:
kebakaran, peledakan,
rubuhnya bagian konstruksi
bangunan, dll)
47. 47
8. Perkiraan kerugian :
a. waktu (dlm hari – orang)
b. material
28 hari
Rp. 9.875.000,00
9. Upah Tenaga Kerja Rp. 3.100.000,00
a. Upah (upah pokok dan
tunjangan)
Rp. 3.100.000,00
b. Penerimaan lain-lain Rp.
c. Jumlah a + b Rp.
10. Kecelakaan dicatat dlm Buku
Kecelakaan pada No. Unit
11. Kecelakaan lain-lain yg perlu
*) Jika perlu dapat ditambah
Nama dan tanda tangan
pimpinan perusahaan
Dibuat dengan
sesungguhnya
Jabatan Tanggal
Warna Putih, Merah dan Merah Jambu ke
Kandep Tenaga Kerja Setempat
Warna kuning untuk arsip perusahaan
Warna Hijau dan Biru untuk Badan
Penyelenggara / PT. Jamsostek (Persero)
48. 48
Lampiran II : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN KECELAKAAN KERJA
NO. : ………
KLUI : ………
KANDEP TENAGA KERJA : ………………
KANWIL DEPNAKER : ……………..
I. DATA UMUM :
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : PT. ABCD
2. Alamat Perusahaan : Jl. P. Diponegoro No : 101, Batu, Malang
3. Nama Pengurus : Pulan
4. Alamat Pengurus : Jl. Lingkar No. 2
Batu, Malang
B. Informasi Kecelakaan
1. Tmp, Tgl, Jam Kec : Jl. P. Diponegoro No : 101
2. Sumber Laporan : M. Ali (HSE) laporan tertulis
3. Tgl Diterima Laporan : 30 Juni 2020
4. Tgl Pemeriksaan : 01 Juli 2020
5. Atasan Langsung Korban : Bima Kurniawan
6. Saksi-saksi : M.Kisno R dan Ika S
49. 1. P2K3/Ahli K3 : Ada/Tidak*
2. KKB/PP : Ada/Tidak*
3. Program Jamsostek : Ada/Tidak*
4. Unit Kerja SPSI : Ada/Tidak*
5. Jml TK : 621 org
6. Asuransi lainnya : Bumiputera
C. Lain-lain
50. 50
II. DATA KORBAN
1. Jumlah : ………… org
Laki-laki : …1……… org
Perempuan : …- … org
Kode A
A
A1
A2
2. Nama : a . Bintang Fajar Umur : …24…… thn
b . ……………… Umur : ……… thn
c . *
A.3.3
3. Akibat Kec : Mati : ……… org
Luka Berat : … 1… org
luka Ringan: ……… org
Tnp Korban: ……… jam org yg hilang
Jml Kerugian: Rp. 9.754.000,00
A4
A5
A6
4. Bagian Tubuh Yang Cidera
a. Jari Tangan Kanan dan Kiri…………
b. …………………………………………………
A 13
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998
51. 51
III. FAKTA YANG DI DAPAT
1. Kondisi Yang Berbahaya
Korban Bintang Fajar terus menerus melakukan pekerjaannya pada medi Bending,
sekitar pulul 11.15 WIB Pada saat sedang melakukan proses bending
komponen rumah kabel 7034 di mesin bending merk YSD meleset
sehingga jari korban terjepit mesin bending. Korban ditolong oleh saksi 1 dan 2 dibawa ke RS
terdekat.*(Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
B1
a. Sensor pada mesin bending
tidak berfungsi ………………
b. dst
2. Tindakan Yang Berbahaya
a. Operator mesin memasukan
bagian tubuhnya (jari tangan)
ke dalam mesin bending …
b. dst
IV. URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN
V. SUMBER KECELAKAAN
Kode B
C3
VI. TYPE KECELAKAAN Kode C
D1
VII. PENYEBAB KECELAKAAN
Kode D
E10 Kode E
1. Kondisi Yang Berbahaya
2. Tindakan Yang Berbahaya
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998
52. 52
VIII. SYARAT YANG DIBERIKAN
Membuat rekomendasi untuk melakukan perbaikan terhadap
sensor di mesin bending
(Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
IX. TINDAKAN LEBIH LANJUT
Agar dalam melakukan investigasi terjadinay kecelakaan kerja seminimal mungkin
Tidak menganggu proses produksi (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
Jumlah jam kerja/hari : ……621 orang x 7 jam = 4.347 jam
Jumlah jam orang yang hilang : ……350………………………… jam orang
X. HAL-HAL LAIN YANG PERLU DILAPORKAN
Mengetahui :
Kepala Kantor
Departemen Tenaga Kerja
(_________________)
……tmp……, …tgl… …bln… …th…
Pegawai Pengawas
(_________________)
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998
53. PT. Tanpa Usaha yang beralamat di Jl. Kecil
Nomor 1 Jakarta bergerak di Industri Manufaktur
pembuatan spare part motor dengan tenaga
kerja sebanyak 2.000 orang. Pada bulan
Desember Tahun 2019 dilakukan pemeriksaan
kesehatan berkala terhadap seluruh TK dan dari
jumlah tenaga kerja sebanyak 2.000 orang
tersebut terdapat 21 orang yang bekerja pada
bagian cutting logam yang hasil pemeriksaan
telinga (audiometri) nya mengalami penurunan
fungsi 5% s/d 48%
54. 54
Lampiran III : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
NO. : ………
KLUI : ………
KANDEP TENAGA KERJA : ………………
KANWIL DEPNAKER : ……………..
I. DATA UMUM :
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : PT. Tanpa Usaha
2. Alamat Perusahaan : Jl. Kecil No. 1 Jkt (12510)
3. Nama Pengurus : Pulan
4. Alamat Pengurus : Jl. Lingkar No. 2
Jkt (12510)
B. Informasi PAK
1. Tmp, Tgl, Jam Kec : Jl. Kecil No. 1 Jkt (12510)
2. Sumber Laporan : Kanti (Satpam Prsh), telpon
3. Tgl Diterima Laporan : 10 Maret 2003
4. Tgl Pemeriksaan : 13 Maret 2003
5. Atasan Langsung Korban : Antik
6. Saksi-saksi : Kun, Mar, Won
C. Lain-lain
1. P2K3/Ahli K3 : Ada/Tidak*
2. KKB/PP : Ada/Tidak*
3. Program Jamsostek : Ada/Tidak*
4. Unit Kerja SPSI : Ada/Tidak*
5. Jml TK : 2000 org
6. Asuransi lainnya : Jiwasraya
55. 55
II. DATA KORBAN
A. Identitas
Kode A
D. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja
a. Dilakukan / tdk dilakukan *)
b. Kelalaian yang ditemukan
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998
1. Nama : daftar terlampir…
2. Nip : ……………………
3. Jenis Kelamin : ……………………
4. Jabatan : ……………………
5. Unit/Bagian Kerja : ……………………
6. Lama Bekerja : ……………………
B. Riwayat Pekerjaan
Operator cutting logam …………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
C. Riwayat Penyakit
tidak ada…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
E. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
a. Dilakukan / tdk dilakukan *)
b. Kelalaian yang ditemukan
56. 56
F. Pemeriksaan Kesehatan Sekarang
Kelalaian Yang Ditemukan
1. Faktor LK yg dpt mempengaruhi thdp sakit penderita :
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998
1. Keluhan Penderita : berkurangnya fungsi pendengaran
2. Mental : ……………………
3. Fisik : ……………………
4. Laboratorium : hasil audiometri turun 5 s/d 48%
5. ECG : ……………………
6. Rontgen : ……………………
7. Patologi Anatomi : ……………………
G. Pemeriksaan Tambahan/Biologi Monitoring
(Pengukuran kadar bhn kimia penyebab sakit di dlm tubuh TK misalnya kadar
dlm urin, darah, dsb, dan hasil tes/pemeriksaan fungsi organ tubuh tertentu
akibat pengaruh bhn kimia tsb misalnya tes fungsi paru-paru, dsb)
Faktor Fisik : Area kerja /produksi dengan tingkat kebisingan tinggi
Faktor Kimia : ………………………..
Faktor Biologi : ………………………..
Faktor Psikososial : ………………………..
III. FAKTA YANG DIDAPAT
Hasil riksa LK dan cara kerja
57. 57
2. Faktor cara kerja yg dpt mempengaruhi thdp sakit penderita :
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998
Peralatan Kerja : mesin potong (cutting laser) .
Proses Produksi : ………………………..
Ergonomi : ………………………..
IV. KESIMPULAN
Penderita / TK tsb diatas menderita PAK :
Diagnosis : mengalami PAK berupa berkurangnya fungsi pendengaran
3. Upaya Pengendalian
Alat Pelindung Diri : sarung tangan kerja, ear plug
Ventilasi : ………………………..
Dll : ………………………..
V. CACAT AKIBAT KERJA
PAK tsb diatas menimbulkan/tdk menimbulkan :
a. Cacat fisik/mental *) :
b. Kehilangan kemampuan kerja : cacat fungsi pendengaran
VI. TINDAKAN LEBIH LANJUT
Mengetahui :
Kepala Kantor
Departemen Tenaga Kerja
(_________________)
……tmp……, …tgl… …bln… …th…
Pegawai Pengawas
(_________________)
58. KANDEP TENAGA KERJA :
KANWIL DEPNAKER :
No. :
KLUI :
I DATA UMUM
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Gedung/Bangunan
2. Jenis kegiatan/usaha
3. Alamat pengurus
4. Pemilik
5. Pengelola
6. Nama Pengurus
7. Data Konstruksi Bangunan
- Luas lahan
- Luas bangunan
- Konstruksi Bangunan
- Struktur utama
- Lantai
- Dinding luar
- Dinding dalam
- Rangka plapon
- Penutup plapon
- Rangka atap
- Penutup atap
………………………….m2
…………………………meter
59. C. Lain – lain
1. P2K3/Ahli K3
2. KKB/PP
3.Program Jamsostek
4. Unit kerja SPSI
5. Jumlah Tenaga Kerja
6. Asuransi lainnya
: ada/tidak *)
: ada/tidak *)
: ada/tidak *)
: ada/tidak *)
60.
61.
62.
63.
64. STATISTI
K
adalah suatu kegiatan
mencatat, mengolah,
menyajikan dan menganalisa
data
statistik kecelakaan adalah
statistik yang memuat informasi
lengkap untuk tujuan
pencegahan kecelakaan
65. TUJUAN
STATISIK
KECELAKA
AN
1. Mempelajari
a. Jumlah kecelakaan
b. Jenis kecelakaan
c. Tingkat keparahan
d. Pembagian tingkat korban
e. Mesin/peralatan penyebab
f. Proses kecelakaan
g. Jenis tingkah laku penyebab
h. Waktu tempat yang sering terjadi
2. Menilai secara tepat sebab
kecelakaan
3. Perencanaan usaha pencegahan
Beberapa model statistik kecelakaan …………
73. FR bertujuan untuk mengetahui jumlah kasus
kecelakaan per 1.000.000 jam kerja orang.
SR bertujuan untuk mengetahui tingkat keparahan/
kerugian akibat kecelakaan bagi perusahaan yang
dikonversikan dalam jumlah hari yang hilang.
FR & SR sebagai tolok ukur kinerja K3 dengan
melihat kecenderungan kedua angka tersebut
77
74. 78
Rumus yang digunakan sesuai dengan
Kep.dir. No. Kep.84/BW/1998
1. Tingkat kekerapan (Frequency Rate)
Jumlah Kecelakaan x 1.000.000
Jumlah jam kerja orang
2. Tingkat keparahan (Severity Rate)
Jumlah hari hilang x 1.000.000
Jumlah jam kerja orang
75. 79
A. Untuk Kerugian Dari Anggota Badan Karena Cacat
Tetap atau Menurut Ilmu Bedah
1. Tangan dan Jari-jari
Amputasi
seluruh atau
sebagian dari
tulang
Jari-jari (hari)
Ibu
Jari
Telunju
k
Tengah Manis
Kelingkin
g
Ruas ujung 300 100 75 60 50
Ruas tengah - 200 150 120 100
Ruas pangkal 600 400 300 240 200
Telapak (antara
jari-jari dan
pergelangan)
900 600 500 450 -
Tangan sampai pergelangan 3000
Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau Cacat
Fungsi dan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja
Lampiran II Kep.dir. No. Kep.84/BW/1998
76. 80
2. Kaki dan Jari-jari
Amputasi seluruh atau sebagian dari
tulang
Ibu Jari
(hari)
Jari-jari
lainnya (hari)
Ruas ujung 150 35
Ruas tengah - 75
Ruas pangkal 300 150
Telapak (antara jari-jari dan
pergelangan)
600 350
Kaki sampai pergelangan 2400
3. Lengan
Tiap bagian dari pergelangan sampai siku 3600 hari
Tiap bagian dari atas siku sampai sambungan bahu 4500 hari
4. Tungkai
Tiap bagian di atas mata kaki sampai lutut 3000 hari
Tiap bagian di atas lutut sampai pangkal paha 4500 hari
77. 81
B. Kehilangan Fungsi
Satu mata 1800 hari
Kedua mata dalam satu kasus kecelakaan 6000 hari
Satu telinga 600 hari
Kedua telinga dalam satu kasus kecelakaan 3000 hari
C. Lumpuh Total dan Mati
Lumpuh total yang menetap 6000 hari
Mati 6000 hari
Catatan : Untuk setiap luka ringan dengan tidak ada amputasi
tulang kerugian hari kerja adalah sebesar jumlah hari
sesungguhnya selama si korban tidak mampu
bekerja.
78.
79.
80.
81. Frequency Rate (FR) :
Jumlah kecelakaan x 1.000.000
Jumlah jam orang kerja
Jumlah Jam Kerja adalah waktu efektif bekerja di
suatu perusahaan rata2 adlh 7/8 jam sehari atau 40
jam per minggu
1 Tahun = 52 Minggu
Jam Kerja Lembur , Cuti, Izin dapat mempengaruhi
Jumlah Jam Kerja di suatu Perusahaan
82.
83.
84. Di perusahaan PT. MANDIRI JAYA mempekerjakan
TK 450 orang tenaga kerja
2019 Januari – Desember terdapat 10 kasus kecelakaan
kerja
Waktu Kerja yang berlaku efektif di Perusahaan tsb
adalah 50 Minggu
Perhitungan Frekuensi Rate
10 x 1.000.000
450x50x40
10.000.000/900.000= 11,11
Maka FR nya adalah 11,11 kasus dalam satu tahun
85. Di perusahaan ABC mempekerjakan TK 150 orang
tenaga kerja
2019 Januari – Desember terdapat 10 kasus kecelakaan
kerja
Waktu Kerja yang berlaku efektif di Perusahaan tsb
adalah 50 Minggu, waktu kerja lembur dlm 1 tahun
5.125 jam, cuti dan izin dlm 1 tahun 1.250 jam
Perhitungan Frekuensi Rate
10 x 1.000.000
(150x50x40) + 5.125 – 1.250
10.000.000/303.875= 32,90
Maka FR nya adalah 32,90 kasus dalam satu tahun
86. Jumlah hari hilang x 1.000.000
Jumlah jam orang kerja
Jumlah hari hilang berdasarkan tabel kerugian
hari kerja karena cacat (SK Dirjen
PHI&Wasnaker Nomor KEP.84/BW/1998
Note : Untuk setiap luka ringan tidak ada
amputasi tulang maka kerugian hari kerja
adalah jumlah sesungguhnya selama si korban
tidak mampu bekerja
87. Di Perusahaan PT. Mandiri Jaya, tenaga kerja
450 orang di Tahun 2019 dari bulan Januari
s/d Desember ada 5 Kasus kecelakaan kerja,
1 orang kehilangan ujung ruas jari telunjuk, 1
orang kehilangan 1 ruas pangkal ibu jari dan
3 orang dirawat di RS dan istirahat di rumah
menghabiskan waktu masing-masing 32, 18
dan 9 hari
(1 x 100)+(1 x 600)+32+18+9) x1.000.000
(450x50x40)
= 759.000.000 = 843,33
900.000
Maka kerugian Perusahaan akibat terjadinya 5
kasus kecelakaan tsb adalah kehilangan waktu
88. Di Perusahaan ABC, tenaga kerja 150 orang
di Tahun 2019 dari bulan Januari s/d
Desember ada 10 Kasus kecelakaan kerja,
dimana 1 kasus korban meninggal dunia, 2
orang kehilangan kaki sampai pergelangan
dan 4 orang kehilangan ruas jari telunjuk, 3
orang dirawat di RS dan istirahat di rumah
menghabiskan waktu masing-masing 18, 9
dan 3 hari
89. ((1 x 6.000) + (2 x 2.400) + (4 x 100) + 9 +
18 + 3 ) x 1.000.000
(150x50x40) + 5.125 – 1.250
= 11.230.000.000
303.875
= 36.955,98
Maka kerugian Perusahaan akibat
terjadinya 10 kasus kecelakaan tsb adalah
kehilangan waktu kerja sebanyak
36.955,98 hari
90. PT .PAPAN ATAS memiliki 700 orang tenaga kerja,
sistem kerja 5 hari dalam seminggu dan 8 jam
sehari, mempunyai data kecelakaan sebagai
berikut, dalam bulan Desember Tahun 2019 ,
tercatat
1 orang meninggal dunia
1 orang mengalami cacat mata sebelah kanan
karena cipratan bahan kimia
3 orang mengalami cacat buntung pada bagian
jari telunjuk sampai pangkal
4 orang mengalami cacat buntung kaki kanan
sampai lutut
5 orang dirawat di rumah sakit masing 10 hari
Lainnya tidak menimbulkan kehilangan hari
kerja
• Hitung FR & SR -nya 94
91. FR = 14 X 1.000.000
700 X 40 X 50
= 10
SR = ( (1 x 6000) + (1 x 1800) + (3 x 400) + (4 x
3000) + 5 x 10 ) ) / 700 x 40 x 50
= 21.050 X 1.000.000
700 X 40 X 50
= 15.035, 714
Kesimpulan :
Pada Tahun 2019 di PT Papan Atas terjadi
kecelakaan sebanyak 10 kasus dalam setiap
1.000.000 jam kerja yang mengakibatkan
hilangnya waktu kerja sebanyak 15.036 hari
dalam setiap 1.000.000 jam kerja
95