SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
Makalah Elektronika Dasar
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Keperluan
Rumah Tangga
DISUSUN OLEH
Nama: PEPIRAHMAYANI
Nim : 4151121052
Kelas: Fisika Dik D 2015
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015/2016
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini bisa dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangatlah kurang. Oleh kerena itu kami harap kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Medan, November 2016
Pepi Rahmayani
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 3
1. Latar Belakang............................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5
3. Tujuan Penulisan............................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
1. Pengertian Energi Surya.................................................................................. 6
2. Teknologi Energi Surya Fotovoltaik............................................................... 7
3. Teknologi Energi Surya Termal...................................................................... 9
4 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya ........................................... 10
5. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya ............................................... 11
6. Kelebihan dan Kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ...................... 12
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengalami dua musim, panas dan hujan.
Matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun pada musim hujan intensitasnya berkurang.
Kondisi iklim ini menyebabkan matahari dapat menjadi alternatif sumber energi masa depan
di Indonesia. Selain matahari, Indonesia juga mempunyai cadangan minyak dan gas bumi yang
relatif banyak. Sebagian telah dieksploitasi. Masalahnya minyak dan gas bumi adalah sumber
energi yang tidak terbaharui. Tanpa pemakaian yang bijaksana suatu saat sumber tersebut akan
habis Selain itu, pembakaran minyak dan gas bumi menimbulkan polusi udara. Ketika isu
lingkungan makin keras disuarakan oleh kelompok ‘hijau’, sumber energi yang ramah
lingkungan dan terbarui menjadi aset berharga.
Apalagi penggunaan energy surya Indonesia saat ini masih kurang dari 5% total
pemakaian energi nasional. kondisi bumi kita kian lama kian mengenaskan karena tercemarnya
lingkungan dari efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan global warming,
hujan asam, rusaknya lapisan ozon hingga hilangnya hutan tropis. Semua jenis polusi itu rata-
rata akibat dari penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, uranium, plutonium, batu
bara dan lainnya yang tiada hentinya. Padahal kita tahu bahwa bahan bakar dari fosil tidak
dapat diperbaharui, tidakb seperti bahan bakar non-fosil.
Dengan kondisi yang sudah sedemikian memprihatinkan, gerakan hemat energy sudah
merupakan keharusan di seluruh dunia. Salah satunya dengan hemat bahan bakar dan
menggunakan bahan bakar dari non-fosil yang dapat diperbaharui seperti tenaga angin, tenaga
air, energi panas bumi, tenaga matahari, dan lainnya. Duniapun sudah mulai merubah tren
produksi dan penggunaan bahan bakarnya, dari bahan bakar fosil beralih ke bahan bakar non-
fosil, terutama tenaga surya yang tidak terbatas. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) akan lebih diminati karena dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan di mana saja
: bangunan besar, pabrik, perumahan, dan lainnya.
Selain persediaannya tanpa batas, tenaga surya nyaris tanpa dampak buruk terhadap
lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya.Untuk lebih mengetahui apa itu pembangkit
listrik tenaga surya atau kami singkat dengan PLTS maka dalam tulisan ini akan dijelaskan
secara singkat komponen-komponen yang membentuk PLTS, sistem kelistrikan tenaga surya.
5
2. Rumusan Masalah
Melalui latar belakang di atas, maka adapun yang menjadi rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana itu Pembangkit Listrik Tenaga Surya ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya ?
3. Apa saja komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya ?
4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ?
3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari makalah ini agar peserta diskusi atau pembaca dapat mengetahui:
1. Mengetahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
2. Mengetahui prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
3. Mengetahui komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ENERGI SURYA
Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Energi surya
menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap,angin, biogas, batu bara, dan
minyak bumi.
Teknik pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun 1839, ditemukan oleh A.C.
Becquerel. Ia menggunakan kristal silikon untuk mengkonversi radiasi matahari, namun
sampai tahun 1955 metode itu belum banyak dikembangkan. Selama kurun waktu lebih dari
satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan adalah minyak bumi dan batu barat.
Upaya pengembangan kembali cara memanfaatkan energi surya baru muncul lagi pada tahun
1958. Sel silikon yang dipergunakan untuk mengubah energi surya menjadi sumber daya mulai
diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan sebagai sumber daya bagi satelit
angkasa luar.
Energi surya telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa aplikasi energi
surya adalah:
1. Pencahayaan bertenaga surya,
2. Pemanasan bertenaga surya, untuk memanaskan air, memanaskan dan mendinginkan ruangan,
3. Desalinisasi dan desinfektifikasi,
4. Untuk memasak, dengan menggunakan kompor tenaga surya.
Energi surya merupakan salah satu energi yang sedang giat dikembangkan saat ini oleh
Pemerintah Indonesia karena sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi energi surya
yang besar.
Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya
di Indonesia dapat diklasifikasikan berturut-turut sebagai berikut :
1. Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan distribusi penyinaran sekitar 4,5 kWh/m2/hari dengan
variasi bulanan 10%
2. Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan distribusi penyinaran sekitar 5,1 kWh/m2/hari dengan
variasi bulanan sekitar 9%.
7
Gambar 1. Sel surya
2.2 TEKNOLOGI ENERGI SURYA FOTOVOLTAIK
Salah satu cara penyediaan energi listrik alternatif yang siap untuk diterapkan secara
massal saat ini adalah Sistem Energi Surya Fotovoltaik (SESF) atau secara umum dikenal
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik (PLTS Fotovoltaik).
Sebutan SESF merupakan istilah yang telah dibakukan oleh pemerintah yang digunakan untuk
mengidentifikasikan suatu sistem pembangkit energi yang memanfaatkan energi matahari dan
menggunakan teknologi fotovoltatik. Jika dibandingkan energi listrik konvensional, SESF
terkesan rumit, mahal dan sulit dioperasikan.
Namun demikian, berdasarkan pengalaman operasional lebih dari 15 tahun di beberapa
kawasan di Indonesia, SESF merupakan suatu sistem yang mudah dalam pengoperasiannya,
handal dan memerlukan biaya pemeliharaan dan operasi yang rendah menjadikan SESF
mampu bersaing dengan teknologi konvensional pada sebagain besar kondisi wilayah
Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan tidak terjangkau oleh jaringan PLN dan
tergolong sebagai kawasan terpencil.
Selain itu, SESF merupakan suatu teknologi yang bersih dan tidak mencemari
lingkungan. Beberapa kondisi yang sesuai untuk penggunaan SESF antara lain pada
permukiman desa terpencil, lokasi transmigrasi dan perkebunan baik untuk penerangan rumah
maupun fasilitas umum. Pada umumnya, modul fotovoltaik dipasarkan dengan kapasitas 50
Watt-peak (Wp) dan kelipatannya. Unit satuan Watt-peak adalah satuan daya (Watt) yang dapat
dibangkitkan oleh modul fotovoltaik dalam keadaan standar uji (Standard Test Condition –
STC). Efisiensi pembangkitan energi listrik yang dihasilkan modul fotovoltaik pada skala
komersial saat ini adalah 14 –15%.
8
Gambar 2. Skema instalasi solar home system 50 Wp
Komponen utama suatu SESF adalah :
1. Sel fotovolatik yang mengubah radiasi matahari menjadi listrik secara langsung. Produk
akhir dari modul fotovoltaik menyerupai bentuk lembaran kaca dengan ketebalan 6 –8 mm,
2. Balance of System (BOS) yang meliputi controller, inverter, kerangka modul peralatan
listrik, seperti kabel dan stop kontak,
3. Unit penyimpan energi (baterai),
4. Peralatan penunjang lainnya, seperti inverter untuk pompa, sistem terpusat dan sistem
hybrid.
Gambar 3. Model penggunaan SESF untuk keperluan rumah tangga
9
Untuk pengembangan energi surya fotovoltaik di Indonesia, dapat digunakan berbagai strategi
berikut:
1. Mendorong pemanfaatan SESF secara terpadu, untuk keperluan penerangan (konsumtif)
dan kegiatan produktif,
2. Mengembangkan pemanfaatan SESF di perdesaan dan perkotaan,
3. Mendorong komersialisasi SESF dengan melibatkan pihak swasta,
4. Mengembangkan industri SESF dalam negeri berorientasi ekspor,
5. Mendorong terciptanya sistem dan pola pendanaan yang efisien dengan melibatkan dunia
perbankan.
2.3 TEKNOLOGI ENERGI SURYA TERMAL
Sebelumnya, pemanfaatan energi surya termal di Indonesia masih dilakukan secara
tradisional. Para petani dan nelayan di Indonesia memanfaatkan energi surya untuk
mengeringkan hasil pertanian dan perikanan secara langsung.
Sebenarnya, pemanfaatan energi surya termal dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan,
seperti:
1. Pengering pasca panen,
2. Pemasak / kompor,
3. Pompa air,
4. Penyuling air.
Gambar 4. Kompor matahari
Dalam pengembangan energi surya termal di Indonesia, dapat digunakan beberapa strategi
berikut :
1. Mengarahkan pemanfaatan energi surya termal untuk kegiatan produktif, khususnya untuk
kegiatan agro industri,
10
2. Mendorong keterlibatan swasta dalam pengembangan teknologi surya termal,
3. Mendorong terciptanya sistem dan pola pendanaan yang efektif,
Program pengembangan energi surya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah :
1. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan pemetaan potensi serta aplikasi teknologi
fototermik secara berkelanjutan,
2. Melakukan diseminasi dan alih teknologi dari pihak pengembang kepada pemakai
(agroindustri, gedung komersial dan lain-lain) dan produsen nasional (manufaktur, bengkel
mekanik dan lain-lain) melalui forum komunikasi, pendidikan dan pelatihan dan proyek-
proyek percontohan,
3. Melaksanakan standardisasi nasional komponen dan sistem teknologi fototermik,
4. Mengkaji skema pembiayaan dalam rangka pengembangan manufaktur nasional,
5. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan manufkatur nasional,
6. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk berbagai teknologi fototermik
2.4 Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Sel surya adalah dioda semikonduktor yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik
dan merupakan komponen utama dalam sistem PLTS. Menurut Anya P. Damastuti, dalam
cahaya matahari terkandung energi dalam bentuk foton. Pada siang hari modul surya
menerima cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses
fotovoltaik. Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan
tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini di kenal sebagai prinsip photoelectric.
Sel surya dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor; yang mengandung
silicon. Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan sensitif: lapisan (tipe-n) dan lapisan positif
(tipe-p) Listrik yang dihasilkan oleh modul dapat langsung disalurkan ke beban ataupun
disimpan dalam baterai sebelum digunakan ke beban: lampu, radio, dll. Pada malam hari,
dimana modul surya tidak menghasilkan listrik, beban sepenuhnya dicatu oleh
battery. Demikian pula apabila hari mendung, dimana modul surya menghasilkan listrik
lebih rendah dibandingkan pada saat matahari benderang.
11
2.5 Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau disimpan
lebih dahulu ke dalam batere. Arus listrik yang dihasilkan adalah listrik dengan arus searah
(DC) sebesar 3.5 A. Besar tegangan yang dihasilkan adalah 0.4-0.5V. Kita dapat mendesain
rangkaian panel-panel surya, secara seri atau paralel, untuk memperoleh output tegangan
dan arus yang diinginkan. Untuk memperoleh arus bolak balik (AC) diperlukan alat
tambahan yang disebut inverter.
Prinsip kerja dari panel surya adalah jika cahaya matahari mengenai panel surya,
maka elektron – elektron yang ada pada sel surya akan bergerak dari N ke P, sehingga pada
terminal keluaran dari panel surya akan menghasilkan energi listrik. Besarnya energi listrik
yang dihasilkan oleh panel surya berbeda – beda tergantung dari jumlah sel surya yang
dikombinasikan didalam panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini adalah berupa
listrik arus searah (DC) yang besar tegangan keluarnya tergantung dengan jumlah sel surya
yang dipasang didalam panel surya dan banyaknya sinar matahari yang menyinari panel
surya tersebut.
Keluaran dari panel surya ini sudah dapat digunakan langsung ke beban yang
memerlukan sumber tegangan DC dengan konsumsi arus yang kecil. Agar energi listrik
yang dihasilkan juga dapat digunakan pada kondisi – kondisi seperti pada malam hari
(kondisi saat panel surya tidak disinari cahaya matahari), maka keluaran dari panel surya ini
harus di hubungkan ke sebuah media penyimpanan (storage). Dalam hal ini adalah batere.
Tetapi ini tidak langsung dihubungkan begitu saja dari panel surya ke batere, tetapi harus
dihubungkan ke rangkaian Regulator, dimana didalam rangkaian tersebut terdapat rangkaian
pengisi Batere otomatis (Automatic charger).
Fungsi dari Regulator ini adalah untuk meregulasi tegangan keluaran dari panel
surya dan mengatur arus yang masuk ke Batere secara otomatis. Selain itu Regulator
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus dari Panel Surya ke Batere secara
otomatis dan juga berfungsi untuk memutuskan aliran arus dari batere kebeban bila terjadi
hubungsingkat ataupun beban yang berlebihan. Tipe regulator yang dirancang disini adalah
tipe modifikasi atau gabungan antara seri dan paralel.
Panel Surya sebenarnya dapat langsung digunakan tanpa diberi rangkaian regulator
ataupun batere, tetapi ini tidak dilakukan karena dapat membebani kinerja dari panel (akibat
adanya beban yang berlebihan) sehingga tidak akan terjadi kerusakan yang fatal pada panel
12
surya tersebut. Selain itu regulator ini juga berfungsi untuk mengamankan dari terjadinya
kelebihan beban dari panel surya sehingga panel surya tidak cepat rusak.
Hubungan batere dengan beban adalah dihubungkan paralel langsung ke beban. Jika
batere tersebut telah terisi dengan penuh. Untuk melindungi batere akibat adanya beban
yang berlebihan (over load) ataupun hubungsingkat pada beban, maka sebelum batere
dihubungkan langsung harus melewati rangkaian proteksi. Dimana fungsinya sudah cukup
jelas, yaitu untuk memproteksi ataupun melindungi batere akibat adanya beban yang
berlebihan (over load) ataupun hubungsingkat pada beban.
Jika kita menginginkan hasil keluaran listrik dari PLTS ini berupa listrik arus bolak-
balik (AC) maka PLTS yang sudah dapat mengeluarkan listrik arus searah (DC) ini harus
dihubungkan ke sebuah rangkaian elektronik / modul elektronik yang bernama Inverter DC
– AC. Dimana Inverter DC – AC. berfungsi untuk mengubah arus listrik searah (DC)
menjadi arus listrik bolak – balik (AC). Setelah arus listrik searah diubah menjadi arus listrik
bolak – balik, selanjutnya keluaran dari inverter ini yang telah berupa arus bolak – balik ini
dapat langsung digunakan untuk mencatu peralatan listrik dan elektronika yang
membutuhkan arus bolak-balik.
Besarnya tegangan dan daya keluaran yang dapat dihubungkan kebeban nantinya
harus sesuai dengan kemampuan inverter yang dipakai dan besarnya sistem penyimpanan
yang digunakan (besarnya ampere hour (AH) atau amper jam dari batere).
2.5 Kelebihan dan kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
a. Keunggulan-keunggulan PLTS :
Tidak memerlukan bahan bakar, karena menggunakan sumber energi matahari yang
dapat diperoleh dimana saja secara cuma-cuma sepanjang tahun, sehingga
hampirtidak memerlukan biaya operasi.
Tidak memerlukan konstruksi yang berat dan menetap, sehingga dapat
dipasangdimana saja dan dapat dipindahkan bilamana dibutuhkan.
Dapat diterapkan secara sentralisasi (PLTS ditempatkan di suatu area dan
listrik yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan distribusi ke tempat-tempat
yangmembutuhkan) maupun desentralisasi (sistem PLTS dipasang pada setiap
rumah,dengan demikian tidak diperlukan jaringan distribusi).
13
Pada pola desentralisasi, gangguan pada satu sistem tidak akan mempengaruhisistem
yang lain dan tidak banyak energi yang terbuang pada jaringan distribusi.
Bersifat moduler; kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan
dengankebutuhan dengan cara merangkai modul secara seri dan paralel.
Dapat dioperasikan secara otomatis (unattendable) maupun menggunakan operator
(attendable).
Ramah lingkungan. Tidak menimbulkan polusi suara maupun polusi asap.
Tidak ada bagian yang bergerak, sehingga hampir tidak memerlukan
biayapemeliharaan, yang diperlukan hanya membersihkan modul apabila kotor
danmenambah air accu (aquades).
Umur pakai (life time) lebih dari 25 tahun
b. Kelemahan – kelemahan PLTS :
Modul surya memiliki efisiensi konversi yang rendah dibandingkan jenispembangkit
lainnya.
Untuk bekerja dengan baik, modul surya harus cukup mendapatkan
penyinaranmatahari (tergantung pada musim).
Memerlukan area yang luas untuk pemasangan modul surya untuk
mendapatkandaya keluaran yang tinggi.
Harga modul surya (skala kecil) masih mahal sehingga biaya pembangkitan yang
dihasilkan juga mahal.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembuatan makalah ini, saya menarik kesimpulan bahwa Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) memiliki berbagai keuntungan dan juga sangat cocok
dikembangkan di Indonesia yang sangat berpotensi, karena beriklim tropis, dan kaya akan
perairanya. PLTS ini bisa digunakan sebagai pengganti pembangkit listrik berbahan bakar
fosil yang tidak terbarukan dan akan menimbulkan keuntungan secara materi dan kesehatan
lingkungan alam. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memiliki Banyak manfaat
dalam kehidupan sehari hari terutama dalam rumah tangga.
3.2 Saran
Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang ramah lingkungan dan juga sumber
energinya terbarukan, sebaiknya kita sebagai warga masyarakat Indonesia mulai peduli dan
juga berpartisipasi untuk memakai serta mengembangkan teknologi PLTS .Jika, teknologi
ini berhasil berjalan dan berkembang pesat, dapat di bayangkan berapa jumlah polusi yang
berkurang. Serta juga dapat mengurangi Global Warming serta dampak yang di timbulknya.
Dan kemungkinan dari segi perekonomian daerah akan meningkat, sarana dan prasarana
dapat berjalan lancar. Sehingga nantinya akan menghasilkan SDM yang berkualitas.
15
DAFTAR PUSTAKA
Fadel. 2013. Prinsip Kerja Dioda Zener http://fadelmi.blogspot.com/2013/04/prinsip- kerja-
dioda-zener.html (diakses pada tanggal 29 Oktober 2016 pukul 21.00 WIB)
Gunawan, Hanapi. 1986. Prinsip-prinsip Elektronik Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Septian, Alif. 2012. Pengertian Fungsi Dioda Zener http://teknikelektronika.com /pengertian-
fungsi-dioda-zener/ (diakses pada tanggal 29 Oktober 2016 pukul 21.00 WIB)
Setyawan, Danny. 2011. Regulator Tegangan http://elektronika-dasar.web.id/teori-
elektronika/regulator-tegangan/ (diakses pada tanggal 29 Oktober 2016 pukul 21.00 WIB)

More Related Content

What's hot

Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)PT. Hexamitra Daya Prima
 
Pembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga suryaPembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga suryaNur Fitryah
 
Energi surya kel.6 (14 06-21)
Energi surya kel.6 (14 06-21)Energi surya kel.6 (14 06-21)
Energi surya kel.6 (14 06-21)kristianmartino
 
Makalah plts
Makalah pltsMakalah plts
Makalah pltsIcmi Awan
 
Presentasi Solar Kit (Aplikasi Sederhana Listrik Tenaga Surya)
Presentasi Solar Kit (Aplikasi Sederhana Listrik Tenaga Surya)Presentasi Solar Kit (Aplikasi Sederhana Listrik Tenaga Surya)
Presentasi Solar Kit (Aplikasi Sederhana Listrik Tenaga Surya)PT. Hexamitra Daya Prima
 
Ppt FISIKA LINGKUNGAN ENERGI
Ppt FISIKA LINGKUNGAN ENERGIPpt FISIKA LINGKUNGAN ENERGI
Ppt FISIKA LINGKUNGAN ENERGIPrima_ria45_gabe
 
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNrancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNAgusta Laksmana
 
Pembangkit Listrik Tenaga surya
Pembangkit Listrik Tenaga suryaPembangkit Listrik Tenaga surya
Pembangkit Listrik Tenaga suryaMohammad Wafaiq
 
Melina putri ahmad (xii ia 6)
Melina putri ahmad (xii ia 6)Melina putri ahmad (xii ia 6)
Melina putri ahmad (xii ia 6)yoo sooyoung
 
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFEthelbert Phanias
 
Peran warga negara dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia
Peran warga negara dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik di IndonesiaPeran warga negara dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia
Peran warga negara dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesiamardiansyah313
 
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi AlternatifPotensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi AlternatifAyu Aliyatun
 
Pembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhanaPembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhanaanggundiantriana
 

What's hot (20)

Presentasi Listrik Tenaga Surya
Presentasi Listrik Tenaga SuryaPresentasi Listrik Tenaga Surya
Presentasi Listrik Tenaga Surya
 
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
 
Pembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga suryaPembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga surya
 
Energi surya kel.6 (14 06-21)
Energi surya kel.6 (14 06-21)Energi surya kel.6 (14 06-21)
Energi surya kel.6 (14 06-21)
 
Konsep PLTS 2.4
Konsep PLTS 2.4Konsep PLTS 2.4
Konsep PLTS 2.4
 
Makalah plts
Makalah pltsMakalah plts
Makalah plts
 
Presentasi Solar Kit (Aplikasi Sederhana Listrik Tenaga Surya)
Presentasi Solar Kit (Aplikasi Sederhana Listrik Tenaga Surya)Presentasi Solar Kit (Aplikasi Sederhana Listrik Tenaga Surya)
Presentasi Solar Kit (Aplikasi Sederhana Listrik Tenaga Surya)
 
Panel Surya
Panel SuryaPanel Surya
Panel Surya
 
Ppt FISIKA LINGKUNGAN ENERGI
Ppt FISIKA LINGKUNGAN ENERGIPpt FISIKA LINGKUNGAN ENERGI
Ppt FISIKA LINGKUNGAN ENERGI
 
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNrancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
 
Pembangkit Listrik Tenaga surya
Pembangkit Listrik Tenaga suryaPembangkit Listrik Tenaga surya
Pembangkit Listrik Tenaga surya
 
materi sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMAmateri sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMA
 
Sumber-sumber Energi
Sumber-sumber EnergiSumber-sumber Energi
Sumber-sumber Energi
 
Melina putri ahmad (xii ia 6)
Melina putri ahmad (xii ia 6)Melina putri ahmad (xii ia 6)
Melina putri ahmad (xii ia 6)
 
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
 
Kebutuhan energi listrik
Kebutuhan energi listrikKebutuhan energi listrik
Kebutuhan energi listrik
 
Peran warga negara dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia
Peran warga negara dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik di IndonesiaPeran warga negara dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia
Peran warga negara dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia
 
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi AlternatifPotensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
 
fisika sumber daya energi
fisika sumber daya energifisika sumber daya energi
fisika sumber daya energi
 
Pembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhanaPembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhana
 

Similar to Makalah 4

Miniatur panel surya
Miniatur panel suryaMiniatur panel surya
Miniatur panel surya28DEKY
 
Modul perubahan energi menjadi energi listrik
Modul perubahan energi menjadi energi listrikModul perubahan energi menjadi energi listrik
Modul perubahan energi menjadi energi listrikHamzahRadianur
 
Makalah ilmiah
Makalah ilmiahMakalah ilmiah
Makalah ilmiahwybawa
 
TB2 RE.pptx
TB2 RE.pptxTB2 RE.pptx
TB2 RE.pptxDoniDony
 
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptx
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptxRenewable Energy Resources in Indonesia.pptx
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptxMekarMeina
 
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIAPERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIAmickooow
 
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)PT. Hexamitra Daya Prima
 
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...nurasifah
 
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)indrainsanprasetyo
 
Jika energi panas matahari yang diserap oleh atap rumah saya dapat diubah men...
Jika energi panas matahari yang diserap oleh atap rumah saya dapat diubah men...Jika energi panas matahari yang diserap oleh atap rumah saya dapat diubah men...
Jika energi panas matahari yang diserap oleh atap rumah saya dapat diubah men...dienaayu
 
Jurnal Teknosains STTM Cileungsi Januari 2016
Jurnal Teknosains STTM Cileungsi Januari 2016Jurnal Teknosains STTM Cileungsi Januari 2016
Jurnal Teknosains STTM Cileungsi Januari 2016sttm cileungsi
 
Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
Energi Terbarukan dan Tidak TerbarukanEnergi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
Energi Terbarukan dan Tidak TerbarukanKelas Teknisi
 
Membangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiMembangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiSaoloan Naiborhu
 

Similar to Makalah 4 (20)

FISIKA
FISIKAFISIKA
FISIKA
 
Miniatur panel surya
Miniatur panel suryaMiniatur panel surya
Miniatur panel surya
 
Modul perubahan energi menjadi energi listrik
Modul perubahan energi menjadi energi listrikModul perubahan energi menjadi energi listrik
Modul perubahan energi menjadi energi listrik
 
Makalah ilmiah
Makalah ilmiahMakalah ilmiah
Makalah ilmiah
 
Energi dan penerapannya
Energi dan penerapannyaEnergi dan penerapannya
Energi dan penerapannya
 
Panel surya
Panel suryaPanel surya
Panel surya
 
TB2 RE.pptx
TB2 RE.pptxTB2 RE.pptx
TB2 RE.pptx
 
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptx
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptxRenewable Energy Resources in Indonesia.pptx
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptx
 
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIAPERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
 
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)
 
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
 
Jika energi panas matahari yang diserap oleh atap rumah saya dapat diubah men...
Jika energi panas matahari yang diserap oleh atap rumah saya dapat diubah men...Jika energi panas matahari yang diserap oleh atap rumah saya dapat diubah men...
Jika energi panas matahari yang diserap oleh atap rumah saya dapat diubah men...
 
Studi kelayakan
Studi kelayakanStudi kelayakan
Studi kelayakan
 
Jurnal Teknosains STTM Cileungsi Januari 2016
Jurnal Teknosains STTM Cileungsi Januari 2016Jurnal Teknosains STTM Cileungsi Januari 2016
Jurnal Teknosains STTM Cileungsi Januari 2016
 
252832430 Studi Kelayakan
252832430 Studi Kelayakan252832430 Studi Kelayakan
252832430 Studi Kelayakan
 
Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
Energi Terbarukan dan Tidak TerbarukanEnergi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
 
PPT_Energi_Surya.pdf
PPT_Energi_Surya.pdfPPT_Energi_Surya.pdf
PPT_Energi_Surya.pdf
 
Membangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiMembangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energi
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

Makalah 4

  • 1. 1 Makalah Elektronika Dasar Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Keperluan Rumah Tangga DISUSUN OLEH Nama: PEPIRAHMAYANI Nim : 4151121052 Kelas: Fisika Dik D 2015 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015/2016
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini bisa dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangatlah kurang. Oleh kerena itu kami harap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Medan, November 2016 Pepi Rahmayani
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1 DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 3 1. Latar Belakang............................................................................................... 4 2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5 3. Tujuan Penulisan............................................................................................ 5 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 6 1. Pengertian Energi Surya.................................................................................. 6 2. Teknologi Energi Surya Fotovoltaik............................................................... 7 3. Teknologi Energi Surya Termal...................................................................... 9 4 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya ........................................... 10 5. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya ............................................... 11 6. Kelebihan dan Kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ...................... 12 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan 2. Saran BAB IV DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengalami dua musim, panas dan hujan. Matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun pada musim hujan intensitasnya berkurang. Kondisi iklim ini menyebabkan matahari dapat menjadi alternatif sumber energi masa depan di Indonesia. Selain matahari, Indonesia juga mempunyai cadangan minyak dan gas bumi yang relatif banyak. Sebagian telah dieksploitasi. Masalahnya minyak dan gas bumi adalah sumber energi yang tidak terbaharui. Tanpa pemakaian yang bijaksana suatu saat sumber tersebut akan habis Selain itu, pembakaran minyak dan gas bumi menimbulkan polusi udara. Ketika isu lingkungan makin keras disuarakan oleh kelompok ‘hijau’, sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarui menjadi aset berharga. Apalagi penggunaan energy surya Indonesia saat ini masih kurang dari 5% total pemakaian energi nasional. kondisi bumi kita kian lama kian mengenaskan karena tercemarnya lingkungan dari efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan global warming, hujan asam, rusaknya lapisan ozon hingga hilangnya hutan tropis. Semua jenis polusi itu rata- rata akibat dari penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, uranium, plutonium, batu bara dan lainnya yang tiada hentinya. Padahal kita tahu bahwa bahan bakar dari fosil tidak dapat diperbaharui, tidakb seperti bahan bakar non-fosil. Dengan kondisi yang sudah sedemikian memprihatinkan, gerakan hemat energy sudah merupakan keharusan di seluruh dunia. Salah satunya dengan hemat bahan bakar dan menggunakan bahan bakar dari non-fosil yang dapat diperbaharui seperti tenaga angin, tenaga air, energi panas bumi, tenaga matahari, dan lainnya. Duniapun sudah mulai merubah tren produksi dan penggunaan bahan bakarnya, dari bahan bakar fosil beralih ke bahan bakar non- fosil, terutama tenaga surya yang tidak terbatas. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih diminati karena dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan di mana saja : bangunan besar, pabrik, perumahan, dan lainnya. Selain persediaannya tanpa batas, tenaga surya nyaris tanpa dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya.Untuk lebih mengetahui apa itu pembangkit listrik tenaga surya atau kami singkat dengan PLTS maka dalam tulisan ini akan dijelaskan secara singkat komponen-komponen yang membentuk PLTS, sistem kelistrikan tenaga surya.
  • 5. 5 2. Rumusan Masalah Melalui latar belakang di atas, maka adapun yang menjadi rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana itu Pembangkit Listrik Tenaga Surya ? 2. Bagaimana prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya ? 3. Apa saja komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya ? 4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ? 3. Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan dari makalah ini agar peserta diskusi atau pembaca dapat mengetahui: 1. Mengetahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya. 2. Mengetahui prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya. 3. Mengetahui komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya. 4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 ENERGI SURYA Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Energi surya menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap,angin, biogas, batu bara, dan minyak bumi. Teknik pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun 1839, ditemukan oleh A.C. Becquerel. Ia menggunakan kristal silikon untuk mengkonversi radiasi matahari, namun sampai tahun 1955 metode itu belum banyak dikembangkan. Selama kurun waktu lebih dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan adalah minyak bumi dan batu barat. Upaya pengembangan kembali cara memanfaatkan energi surya baru muncul lagi pada tahun 1958. Sel silikon yang dipergunakan untuk mengubah energi surya menjadi sumber daya mulai diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan sebagai sumber daya bagi satelit angkasa luar. Energi surya telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa aplikasi energi surya adalah: 1. Pencahayaan bertenaga surya, 2. Pemanasan bertenaga surya, untuk memanaskan air, memanaskan dan mendinginkan ruangan, 3. Desalinisasi dan desinfektifikasi, 4. Untuk memasak, dengan menggunakan kompor tenaga surya. Energi surya merupakan salah satu energi yang sedang giat dikembangkan saat ini oleh Pemerintah Indonesia karena sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi energi surya yang besar. Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya di Indonesia dapat diklasifikasikan berturut-turut sebagai berikut : 1. Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan distribusi penyinaran sekitar 4,5 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan 10% 2. Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan distribusi penyinaran sekitar 5,1 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%.
  • 7. 7 Gambar 1. Sel surya 2.2 TEKNOLOGI ENERGI SURYA FOTOVOLTAIK Salah satu cara penyediaan energi listrik alternatif yang siap untuk diterapkan secara massal saat ini adalah Sistem Energi Surya Fotovoltaik (SESF) atau secara umum dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik (PLTS Fotovoltaik). Sebutan SESF merupakan istilah yang telah dibakukan oleh pemerintah yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu sistem pembangkit energi yang memanfaatkan energi matahari dan menggunakan teknologi fotovoltatik. Jika dibandingkan energi listrik konvensional, SESF terkesan rumit, mahal dan sulit dioperasikan. Namun demikian, berdasarkan pengalaman operasional lebih dari 15 tahun di beberapa kawasan di Indonesia, SESF merupakan suatu sistem yang mudah dalam pengoperasiannya, handal dan memerlukan biaya pemeliharaan dan operasi yang rendah menjadikan SESF mampu bersaing dengan teknologi konvensional pada sebagain besar kondisi wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan tidak terjangkau oleh jaringan PLN dan tergolong sebagai kawasan terpencil. Selain itu, SESF merupakan suatu teknologi yang bersih dan tidak mencemari lingkungan. Beberapa kondisi yang sesuai untuk penggunaan SESF antara lain pada permukiman desa terpencil, lokasi transmigrasi dan perkebunan baik untuk penerangan rumah maupun fasilitas umum. Pada umumnya, modul fotovoltaik dipasarkan dengan kapasitas 50 Watt-peak (Wp) dan kelipatannya. Unit satuan Watt-peak adalah satuan daya (Watt) yang dapat dibangkitkan oleh modul fotovoltaik dalam keadaan standar uji (Standard Test Condition – STC). Efisiensi pembangkitan energi listrik yang dihasilkan modul fotovoltaik pada skala komersial saat ini adalah 14 –15%.
  • 8. 8 Gambar 2. Skema instalasi solar home system 50 Wp Komponen utama suatu SESF adalah : 1. Sel fotovolatik yang mengubah radiasi matahari menjadi listrik secara langsung. Produk akhir dari modul fotovoltaik menyerupai bentuk lembaran kaca dengan ketebalan 6 –8 mm, 2. Balance of System (BOS) yang meliputi controller, inverter, kerangka modul peralatan listrik, seperti kabel dan stop kontak, 3. Unit penyimpan energi (baterai), 4. Peralatan penunjang lainnya, seperti inverter untuk pompa, sistem terpusat dan sistem hybrid. Gambar 3. Model penggunaan SESF untuk keperluan rumah tangga
  • 9. 9 Untuk pengembangan energi surya fotovoltaik di Indonesia, dapat digunakan berbagai strategi berikut: 1. Mendorong pemanfaatan SESF secara terpadu, untuk keperluan penerangan (konsumtif) dan kegiatan produktif, 2. Mengembangkan pemanfaatan SESF di perdesaan dan perkotaan, 3. Mendorong komersialisasi SESF dengan melibatkan pihak swasta, 4. Mengembangkan industri SESF dalam negeri berorientasi ekspor, 5. Mendorong terciptanya sistem dan pola pendanaan yang efisien dengan melibatkan dunia perbankan. 2.3 TEKNOLOGI ENERGI SURYA TERMAL Sebelumnya, pemanfaatan energi surya termal di Indonesia masih dilakukan secara tradisional. Para petani dan nelayan di Indonesia memanfaatkan energi surya untuk mengeringkan hasil pertanian dan perikanan secara langsung. Sebenarnya, pemanfaatan energi surya termal dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan, seperti: 1. Pengering pasca panen, 2. Pemasak / kompor, 3. Pompa air, 4. Penyuling air. Gambar 4. Kompor matahari Dalam pengembangan energi surya termal di Indonesia, dapat digunakan beberapa strategi berikut : 1. Mengarahkan pemanfaatan energi surya termal untuk kegiatan produktif, khususnya untuk kegiatan agro industri,
  • 10. 10 2. Mendorong keterlibatan swasta dalam pengembangan teknologi surya termal, 3. Mendorong terciptanya sistem dan pola pendanaan yang efektif, Program pengembangan energi surya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah : 1. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan pemetaan potensi serta aplikasi teknologi fototermik secara berkelanjutan, 2. Melakukan diseminasi dan alih teknologi dari pihak pengembang kepada pemakai (agroindustri, gedung komersial dan lain-lain) dan produsen nasional (manufaktur, bengkel mekanik dan lain-lain) melalui forum komunikasi, pendidikan dan pelatihan dan proyek- proyek percontohan, 3. Melaksanakan standardisasi nasional komponen dan sistem teknologi fototermik, 4. Mengkaji skema pembiayaan dalam rangka pengembangan manufaktur nasional, 5. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan manufkatur nasional, 6. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk berbagai teknologi fototermik 2.4 Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sel surya adalah dioda semikonduktor yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik dan merupakan komponen utama dalam sistem PLTS. Menurut Anya P. Damastuti, dalam cahaya matahari terkandung energi dalam bentuk foton. Pada siang hari modul surya menerima cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses fotovoltaik. Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini di kenal sebagai prinsip photoelectric. Sel surya dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor; yang mengandung silicon. Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan sensitif: lapisan (tipe-n) dan lapisan positif (tipe-p) Listrik yang dihasilkan oleh modul dapat langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam baterai sebelum digunakan ke beban: lampu, radio, dll. Pada malam hari, dimana modul surya tidak menghasilkan listrik, beban sepenuhnya dicatu oleh battery. Demikian pula apabila hari mendung, dimana modul surya menghasilkan listrik lebih rendah dibandingkan pada saat matahari benderang.
  • 11. 11 2.5 Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau disimpan lebih dahulu ke dalam batere. Arus listrik yang dihasilkan adalah listrik dengan arus searah (DC) sebesar 3.5 A. Besar tegangan yang dihasilkan adalah 0.4-0.5V. Kita dapat mendesain rangkaian panel-panel surya, secara seri atau paralel, untuk memperoleh output tegangan dan arus yang diinginkan. Untuk memperoleh arus bolak balik (AC) diperlukan alat tambahan yang disebut inverter. Prinsip kerja dari panel surya adalah jika cahaya matahari mengenai panel surya, maka elektron – elektron yang ada pada sel surya akan bergerak dari N ke P, sehingga pada terminal keluaran dari panel surya akan menghasilkan energi listrik. Besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya berbeda – beda tergantung dari jumlah sel surya yang dikombinasikan didalam panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini adalah berupa listrik arus searah (DC) yang besar tegangan keluarnya tergantung dengan jumlah sel surya yang dipasang didalam panel surya dan banyaknya sinar matahari yang menyinari panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini sudah dapat digunakan langsung ke beban yang memerlukan sumber tegangan DC dengan konsumsi arus yang kecil. Agar energi listrik yang dihasilkan juga dapat digunakan pada kondisi – kondisi seperti pada malam hari (kondisi saat panel surya tidak disinari cahaya matahari), maka keluaran dari panel surya ini harus di hubungkan ke sebuah media penyimpanan (storage). Dalam hal ini adalah batere. Tetapi ini tidak langsung dihubungkan begitu saja dari panel surya ke batere, tetapi harus dihubungkan ke rangkaian Regulator, dimana didalam rangkaian tersebut terdapat rangkaian pengisi Batere otomatis (Automatic charger). Fungsi dari Regulator ini adalah untuk meregulasi tegangan keluaran dari panel surya dan mengatur arus yang masuk ke Batere secara otomatis. Selain itu Regulator berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus dari Panel Surya ke Batere secara otomatis dan juga berfungsi untuk memutuskan aliran arus dari batere kebeban bila terjadi hubungsingkat ataupun beban yang berlebihan. Tipe regulator yang dirancang disini adalah tipe modifikasi atau gabungan antara seri dan paralel. Panel Surya sebenarnya dapat langsung digunakan tanpa diberi rangkaian regulator ataupun batere, tetapi ini tidak dilakukan karena dapat membebani kinerja dari panel (akibat adanya beban yang berlebihan) sehingga tidak akan terjadi kerusakan yang fatal pada panel
  • 12. 12 surya tersebut. Selain itu regulator ini juga berfungsi untuk mengamankan dari terjadinya kelebihan beban dari panel surya sehingga panel surya tidak cepat rusak. Hubungan batere dengan beban adalah dihubungkan paralel langsung ke beban. Jika batere tersebut telah terisi dengan penuh. Untuk melindungi batere akibat adanya beban yang berlebihan (over load) ataupun hubungsingkat pada beban, maka sebelum batere dihubungkan langsung harus melewati rangkaian proteksi. Dimana fungsinya sudah cukup jelas, yaitu untuk memproteksi ataupun melindungi batere akibat adanya beban yang berlebihan (over load) ataupun hubungsingkat pada beban. Jika kita menginginkan hasil keluaran listrik dari PLTS ini berupa listrik arus bolak- balik (AC) maka PLTS yang sudah dapat mengeluarkan listrik arus searah (DC) ini harus dihubungkan ke sebuah rangkaian elektronik / modul elektronik yang bernama Inverter DC – AC. Dimana Inverter DC – AC. berfungsi untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak – balik (AC). Setelah arus listrik searah diubah menjadi arus listrik bolak – balik, selanjutnya keluaran dari inverter ini yang telah berupa arus bolak – balik ini dapat langsung digunakan untuk mencatu peralatan listrik dan elektronika yang membutuhkan arus bolak-balik. Besarnya tegangan dan daya keluaran yang dapat dihubungkan kebeban nantinya harus sesuai dengan kemampuan inverter yang dipakai dan besarnya sistem penyimpanan yang digunakan (besarnya ampere hour (AH) atau amper jam dari batere). 2.5 Kelebihan dan kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. a. Keunggulan-keunggulan PLTS : Tidak memerlukan bahan bakar, karena menggunakan sumber energi matahari yang dapat diperoleh dimana saja secara cuma-cuma sepanjang tahun, sehingga hampirtidak memerlukan biaya operasi. Tidak memerlukan konstruksi yang berat dan menetap, sehingga dapat dipasangdimana saja dan dapat dipindahkan bilamana dibutuhkan. Dapat diterapkan secara sentralisasi (PLTS ditempatkan di suatu area dan listrik yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan distribusi ke tempat-tempat yangmembutuhkan) maupun desentralisasi (sistem PLTS dipasang pada setiap rumah,dengan demikian tidak diperlukan jaringan distribusi).
  • 13. 13 Pada pola desentralisasi, gangguan pada satu sistem tidak akan mempengaruhisistem yang lain dan tidak banyak energi yang terbuang pada jaringan distribusi. Bersifat moduler; kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan dengankebutuhan dengan cara merangkai modul secara seri dan paralel. Dapat dioperasikan secara otomatis (unattendable) maupun menggunakan operator (attendable). Ramah lingkungan. Tidak menimbulkan polusi suara maupun polusi asap. Tidak ada bagian yang bergerak, sehingga hampir tidak memerlukan biayapemeliharaan, yang diperlukan hanya membersihkan modul apabila kotor danmenambah air accu (aquades). Umur pakai (life time) lebih dari 25 tahun b. Kelemahan – kelemahan PLTS : Modul surya memiliki efisiensi konversi yang rendah dibandingkan jenispembangkit lainnya. Untuk bekerja dengan baik, modul surya harus cukup mendapatkan penyinaranmatahari (tergantung pada musim). Memerlukan area yang luas untuk pemasangan modul surya untuk mendapatkandaya keluaran yang tinggi. Harga modul surya (skala kecil) masih mahal sehingga biaya pembangkitan yang dihasilkan juga mahal.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari hasil pembuatan makalah ini, saya menarik kesimpulan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memiliki berbagai keuntungan dan juga sangat cocok dikembangkan di Indonesia yang sangat berpotensi, karena beriklim tropis, dan kaya akan perairanya. PLTS ini bisa digunakan sebagai pengganti pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang tidak terbarukan dan akan menimbulkan keuntungan secara materi dan kesehatan lingkungan alam. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memiliki Banyak manfaat dalam kehidupan sehari hari terutama dalam rumah tangga. 3.2 Saran Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang ramah lingkungan dan juga sumber energinya terbarukan, sebaiknya kita sebagai warga masyarakat Indonesia mulai peduli dan juga berpartisipasi untuk memakai serta mengembangkan teknologi PLTS .Jika, teknologi ini berhasil berjalan dan berkembang pesat, dapat di bayangkan berapa jumlah polusi yang berkurang. Serta juga dapat mengurangi Global Warming serta dampak yang di timbulknya. Dan kemungkinan dari segi perekonomian daerah akan meningkat, sarana dan prasarana dapat berjalan lancar. Sehingga nantinya akan menghasilkan SDM yang berkualitas.
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA Fadel. 2013. Prinsip Kerja Dioda Zener http://fadelmi.blogspot.com/2013/04/prinsip- kerja- dioda-zener.html (diakses pada tanggal 29 Oktober 2016 pukul 21.00 WIB) Gunawan, Hanapi. 1986. Prinsip-prinsip Elektronik Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga Septian, Alif. 2012. Pengertian Fungsi Dioda Zener http://teknikelektronika.com /pengertian- fungsi-dioda-zener/ (diakses pada tanggal 29 Oktober 2016 pukul 21.00 WIB) Setyawan, Danny. 2011. Regulator Tegangan http://elektronika-dasar.web.id/teori- elektronika/regulator-tegangan/ (diakses pada tanggal 29 Oktober 2016 pukul 21.00 WIB)