Dokumen tersebut membahas strategi dan manajemen risiko dalam mengelola permasalahan, termasuk mengenai pentingnya pendekatan preventif daripada reaktif. Manajemen risiko melibatkan identifikasi faktor risiko, penilaian risiko, serta upaya pencegahan dan mitigasi untuk mengurangi dampak buruk dari suatu ancaman.
3. Dalam bergerak sebagai KPKC dalam mengelola
suatu permasalahan,
hendaknya mulai merubah paradigma kita
dari reaktif + responsif menjadi preventif
Reaktif cenderung spontan dan langsung tanpa adanya
waktu atau jeda untuk memikirkan apapun. Spontan
yang lahir dengan begitu saja. Pada sikap responsif,
spontannya masih ada waktu untuk menjaga jarak dan
tenang untuk bisa menimbang apa yang mau
dinyatakan atau dikatakan.
4. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, preventif adalah
sifat mencegah supaya jangan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Sementara itu, dalam konteks upaya pengendalian sosial,
tindakan preventif adalah upaya pencegahan sebelum
konflik sosial terjadi.
5. Kejadian terkait ketidak adilan ibarat sebuah pusaran yang
akan terus berulang dan berulang, oleh sebab itu perlu
dilakukan upaya-upaya pencegahan
6. Manajemen Risiko
Manajemen adalah suatu
upaya untuk melakukan
pengelolaan terhadap
suatu hal tertentu.
Sementara itu, risiko
adalah akibat yang tidak
menyenangkan dari suatu
perbuatan atau tindakan.
Jadi, manajemen risiko
adalah suatu metode untuk
menghindari akibat buruk
yang mungkin terjadi.
7. RISIKO adalah konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian
yang akan datang.
Risiko = Kasus = Masalah
8. Manajemen Risiko yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap risiko, dalam hal ini adalah :
1. sumber penyebab kejadian yaitu bahaya (hazard) dan (2)
kondisi kerentanan manusia yang terpapar bahaya
(vulnerability), sehingga diketahui kemampuan mereka
untuk menghadapi risiko tersebut.
Kerentanan dapat dibagi menjadi kerentanan fisik,
kerentanan sosial, kerentanan ekonomi dan kerentanan
lingkungan
9. 2. Menilai risiko adalah upaya untuk mengukur seberapa besar risiko
yang akan terjadi. Hal ini dapat diperoleh dari penghitungan risiko
yang merupakan fungsi dari bahaya (hazard) X kerentanan
(vulnerability)
-- Risiko = Hazard (Bahaya / Ancaman) X Vulnerability
(kerentanan) : Kapasitas (kemampuan/kekuatan/sumberdaya) - -
Dalam kerentanan terdapat unsur kapasitas. Dari hasil penilaian
risiko diperoleh gambaran tentang tingkat risiko bencana, apakah
tinggi, sedang atau rendah. “Risiko dapat berkurang, apabila
kapasitas ditingkatkan atau kerentanan dikurangi, sedangkan
risiko dapat meningkat apabila kerentanan semakin tinggi dan
kapasitas semakin rendah”.
10. Rumus ini menunjukkan bahwa tingkat risiko bencana tinggi apabila
ancaman dan kerentanannya juga tinggi padahal kapasitas yang
dimiliki rendah/kecil.
Misalnya, besarnya ancaman adalah 10, besarnya kerentanan
adalah 10, dan besarnya kapasitasadalah 2, maka tingkat risiko
bencana sebesar (10 x 10) / 2 = 50. Apabila kapasitasnya meningkat
menjadi 10, maka risiko bencana menjadi (10 x 10) / 10= 10.
Sebaliknya jika besarnya ancaman sama dengan 0 maka besarnya
risiko bencana juga 0
11. Pencegahan : Serangkaian kegiatan yang
dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan
dan/ atau mengurangi ancaman.
Mitigasi : Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
risiko, melalui edukasi/penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman.
Upaya Pengurangan Risiko :
Pencegahan & Mitigasi
12. Untuk mudahnya, langkah pencegahan dan mitigasi
dapat dirangkum dalam akronim H2M yang
merupakan singkatan dari langkah :
• Hilangkan (H) = semua upaya yang mungkin
dilakukan untuk menghilangkan ancaman.
• Hindari (H) = semua upaya menghindarkan
masyarakat dari ancaman dengan cara
menghilangkan kerentanan yang diakibatkan oleh
adanya ancaman.
• Mitigasi (M) = semua upaya untuk mengurangi
dampak yang buruk dan merugikan dari sebuah
ancaman.
13.
14. Tugas :
temukan bahaya x temukan kerentanan
-----------------------------------------------
Kapasitas apa yg dimiliki?
Risiko =
Pencegahan dan upaya mitigasi apa yang bisa dilakukan?
Konflik SARA, Umat yang
Rusaknya x tidak mampu
Kerukunan umat yang was-was
--------------------------------------------------------
Jejaring, dana sosial , dll
Perlakuan
diskriminatif ,
Situasi tdk kondusif,
Kasus Intoleransi : Persoalan makam
=