Periode Arkais Yunani dimulai pada abad ke-8 SM dan ditandai dengan munculnya huruf alfabet Yunani serta karya-karya Homeros dan Hesiodos. Periode ini juga diisi konflik antar kota seperti Perang Lelantin dan tumbuhnya kaum saudagar. Pada abad ke-4 SM, kekuasaan Sparta mulai melemah seiring bangkitnya Makedonia di bawah Philippos II dan kemudian Aleksander Agung yang menaklukkan Persia dan
10. Periode Arkais di Yunani Kuno dimulai dari
abad ke – 8 SM ketika Yunani mulai bangkit dari
Zaman Kegelapan dimana pada masa itu
ditandai dengan runtuhnya peradaban Mykenai.
Dan pada periode inilah munculnya huruf
alphabet Yunani,yang diadopsi dari alphabet
Punisia dan yang paling terkenal adalah buatan
Homeros dan Hesiodos.
Perang Lelantin (710–650 SM) adalah konflik
yang berlangung pada masa ini dan merupakan
perang tertua yang berhasil terdokumentasikan
dari masa Yunani kuno.
11. Konflik ini adalah pertikaian antara Polis (negara
kota) Khalkis dan Eretria dalam memperebutkan tanah
Lelantina yang subur di Euboia
Kaum Saudagar berkembang pada paruh pertama abad
ke-7 SM, ditunjukkan dengan diperkenalkannya mata
uang koin sekitar 680 SM.
Populasi yang bertambah dan kurangnya lahan
nampaknya telah memicu perselisihan internal antara
kaum kaya dan kaum miskin di banyak negara kota.
Penduduk yang diperbudak, yang kemudian disebut helot,
dipaksa untuk bertani dan bekerja untuk rakyat Sparta,
sementara semua lelaki Sparta menjadi prajurit dan
masuk ke dalam Pasukan Sparta.
Reformasi ini disebut-sebut dilakukan oleh Lykurgos dari
Sparta dan kemungkinan selesai pada 650 SM.
12. Ketika Aristagoras mengorganisir Ionia untuk
memberontak, Eretria dan Athena mendukungnya
dengan mengirim kapal ke Ionia dan membakar
Sardis.
Tentara Persia kalah akibat badai dan gangguan
Trakia.
Kekalahan Persia di Marathon menandai
berakhirnya invasi Persia ke Yunani pertama.
Darius merencanakan ekspedisi lain terhadap
Yunani, dan berakhir pada pemberontakan di Mesir.
Akhirnya, Darius wafat pada Oktober 496 SM,
jenazahnya dibalsemi dan dimakamkan di Naqsh-e
Rustam.
Pertempuran Marathon adalah titik balik dalam
invasi pertama Persia ke Yunani.
13.
14. B) PERANG PELOPONNESOS
Posisi dominan kemaharajaan maritim Athena
mengancam posisi Sparta dengan Liga Peloponnesos-
nya. Konflik tak terhindarkan ini berujung pada Perang
Peloponnesos (431-404 SM).
Diduga sepertiga warga Athena tewas, termasuk
Perikles, pemimpin mereka.
Peristiwa penting terjadi pada 405 SM ketika Sparta
berhasil memotong jalur suplai pangan Athena dari
Hellespont.
Pada 404 SM Athena mengajukan permohonan
perdamaian, dan Sparta menentukan persyaratannya;
› Athena harus kehilangan tembok kotanya
(termasuk Tembok Panjang), armada lautnya, dan
seluruh koloninya di seberang laut.
15.
16. ABAD KE – 4 SM
Krisis demografi menyebabkan kekuasaan
Sparta terlalu meluas sedangkan
kemampuannya terbatas untuk mengelolanya.
Pada 395 SM Athena, Argos, Thebes, dan
Korinthos merasa mampu menantang dominasi
Sparta, yang berujung pada Perang
Korinthios (395-387 SM). Perang ini berakhir
dengan status quo, dengan diselingi intervensi
Persia atas nama Sparta.
Dalam Pertempuran Mantinea pada tahun 362
SM melawan Sparta dan sekutunya, Thebes
kehilangan pemimpin pentingnya, Epamonides,
meskipun mereka meraih kemenangan.
17. Melemahnya berbagai negara-kota di jantung
Yunani terjadi bersamaan dengan bangkitnya
Makedonia, yang dipimpin oleh Philippos II.
Berulang kali Philippos campur tangan dalam
urusan politik negara-kota di selatan, yang
berujung pada invasinya tahun 338 SM.
Athena dan Thebes kalah secara telak dalam
Pertempuran Khaironeia tahun 338 SM,
Philippos secara de facto menjadi hegemon
seluruh Yunan, kecuali Sparta. Philippos mulai
serangan terhadap Kekaisaran Akhemeniyah,
tetapi ia dibunuh Pausanias dari Orestis pada
awal konflik.
18.
19. Aleksander Agung, putra dan pewaris Philippos,
melanjutkan perang. Aleksander mengalahkan
Darius III dari Persia dan menghancurkan
Kekaisaran Akhemeniyah sepenuhnya, serta
memasukkannya ke dalam Kekaisaran
Makedonia.
Ketika Aleksander wafat pada 323 SM,
kekuasaan dan pengaruh Yunani berada pada
puncaknya. Terjadi perubahan politik, sosial dan
budaya yang mendasar; semakin menjauh dari
polis (negara-kota) dan lebih bekembang
menjadi kebudayaan Hellenistik.
20. Bahwa bentuk bumi ini bundar datar seperti cakram
dengan negeri mereka berada di tengah-tengahnya, dan
sebagai pusat dari alam semesta ini adalah Gunung Suci
Olympus. Daratan yang membentang dari Barat ke Timur
terbagi dua bagian yang sama besar dan kelanjutannya
Laut Euxine (Laut Hitam), sementara Sungai Ocean
(sesungguhnya adalah Samudera Atlantik) mengelilingi
cakram bumi dari Selatan ke Utara.
Jauh di sebelah Utara terdapat suatu negeri yang disebut
Hyperborea yang didiami dan dihuni oleh suatu ras yang
hanya mengenal kebahagiaan.
Sementara di selatan, Ethiopia, para penduduknya
mengalami masa muda yang abadi dan tidak akan
menjadi tua.
21. Menurut kepercayaan bangsa Yunani Kuno,
matahari, bulan, bintang, dan fajar terbit dari istana
di sebelah timur dan terbenam di Sungai Ocean di
sebelah barat dimana telah menunggu perahu yang
akan membawa matahari, bulan, bintang, dan fajar
kembali ke istana emas di timur.
Istana Dewa-Dewi berada di Gunung Olympus, di
Thessaly. Gerbangnya selalu diselimuti awan oleh
Dewa-Dewi musim.
Menurut kepercayaan, Dewa-Dewi tersebut serupa
dengan manusia dalam banyak hal, kecuali bahwa
mereka lebih berkuasa dan abadi berkat makanan
yang mereka makan, yaitu Ambrosia, dan minuman
yang mereka minum, yaitu Nektar.
22.
23. Dewa Zeus Dewa HermesDewa AresDewa Apollo
Dewa AthenaDewa Poseldo Dewa Aphrodite
24.
25.
26.
27.
28.
29. Periode Hellenistik bermula pada 323 SM, ditandai dengan
berakhirnya penaklukan Aleksander Agung dan diakhiri dengan
penaklukan Yunani oleh Republik Romawi pada 146 SM. Meskipun
demikian berdirinya kekuasaan Romawi tidak memutuskan
kesinambungan sistem sosial kemasyarakatan dan budaya Yunani,
yang tetap tidak berubah hingga bangkitnya agama Kristen, yang
menandai runtuhnya kemerdekaan politik Yunani
Filsafat merupakan karya terbaik yang pernah dicapai bangsa
Yunani, untuk bidang filsafat terjadi perubahan “sudut pandang”,
filsafat yang semula bersifat teoritis menjadi filsafat yang praktis,
dimana filsafat menjadi suatu seni hidup orang bijak.
30. Helenis jika diartikan sebagai “kebudayaan Yunani” yang
membaur dengan kebudayaan lain atau dengan sengaja
ditanamkan ke dalam sebuah kebudayaan daerah
taklukan maka dapat dikatakan Helenis sudah
berkembang lebih dari empat abad sebelum Aleksander
atau sekitar abd 8SM, namun jika diterjemahkan secara
khas maka Helenisme dapat dipersempit cakupannya
terbatas hanya pada masa Aleksander dan kebijakan-
kebijakan pemerintahannya dan segala yang berkaitan
dengan kebudayaan dan filsafat dimasanya.
Filsafat-filsafat yang muncul pada zaman helenistik:
1. Epikurisme (341 – 271 SM)
2. Stoisisme (336 – 264 SM)
3. Aliran Neo Pythagoras
4. Eklektisisme (Filsafat Yahudi)
5. Neoplatonisme
31. Bangsa Romawi adalah penduduk kota Roma. Kota Roma
dimulai dari perkampungan kecil di bukit-bukit Palatine
dan Aventine. Diceritakan bahwa Romulus adalah raja
pertama Roma, dan pendirian Roma secara tradisional
terjadi pada 753 SM. Menurut legenda, Romulus
merupakan keturunan pahlawan Troya, Aineias, yang
bermigrasi ke Latium (Italia) setelah kejatuhan Troya.
Pada akhirnya, Romawi mengalahkan Yunani pada
Pertempuran Beneventum (275 SM), dan Pirrhos harus
angkat kaki dari Italia.
Kekaisaran Romawi lalu dibagi menjadi dua (394), dan
masing-masing dipimpin oleh putra-putra kaisar
Theodosius: Honorius memerintah di Romawi Barat, dan
Arkadius berkuasa di Romawi Timur.
32. Faktor geografis dari Yunani bergunung-gunung dan tidak
subur. Hal ini memacu para penduduknya untuk berpikir
dan berkreasi agar mampu bertahan hidup.
Orang Yunani membangun hubungan dengan bangsa-
bangsa lain seperti Mesir, Babylonia, dan yang lainnya,
sehingga terjadi tukar-menukar pengetahuan
Penduduk Yunani memiliki hak otonomi kemerdekaan dan
kemakmuran di bidang ekonomi, sehingga mereka lebih
berkonsentrasi untuk
menumbuhkembangkan pengetahuan.
Bangsa Yunani menghargai logika dan cara berpikir yang
rasional.
Bangsa Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan politik,
ekonomi, dan sosial. Hal itu membuat mereka selalu
berusaha untuk mencari pemecahan dalam setiap
masalah yang muncul.
33. Fase akhir Antikuitas adalah periode
Kristenisasi dari akhir abad ke-4 M sampai
abad ke-6 M, biasanya disebut berakhir
setelah ditutupnya Akademi Neoplatonik oleh
kaisar Yustinianus I pada 529 M.