SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Sejarah Aljabar
ALJABAR
Aljabar (Algebra) adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan
kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa
huruf) untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat
bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y bilangan
yang ingin diketahui. Sehingga bila Andi mempunyai x buku dan kemudian Budi mempunyai 3
buku lebih banyak daripada Andi, maka dalam aljabar, buku Budi dapat ditulis sebagai y = x + 3.
Dengan menggunakan aljabar, Anda dapat menyelidiki pola aturan aturan bilangan umumnya.
Aljabar dapat diasumsikan dengan cara memandang benda dari atas, sehingga kita dapat
menemukan pola umumnya.
Aljabar telah digunakan matematikawan sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Sejarah mencatat
penggunaan aljabar telah dilakukan bangsa Mesopotamia pada 3.500 tahun yang lalu. Nama
Aljabar berasal dari kitab yang ditulis pada tahun 830 oleh Matematikawan Persia Muhammad
ibn Musa al-Kwarizmi dengan judul ‘Al-Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala’ (yang berarti "The
Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing"), yang menerapkan operasi
simbolik untuk mencari solusi secara sistematik terhadap persamaan linier dan kuadratik.
Sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-
Khawarizmi itu, kata aljabar tidak pernah digunakan. Salah satu muridnya, Omar Khayyam
menerjemahkan hasil karya Al-Khwarizmi ke bahasa Eropa. Beberapa abad yang lalu, ilmuwan
dan matematikawan Inggris, Isaac Newton (1642-17 27) menunjukkan, kelakuan sesuatu di alam
dapat dijelaskan dengan aturan atau rumus matematika yang melibatkan aljabar, yang dikenal
sebagai Rumus Gravitasi Newton.
Aljabar bersama-sama dengan Geometri, Analisis dan Teori Bilangan adalah cabang-cabang
utama dalam Matematika. Aljabar Elementer merupakan bagian dari kurikulun dalam sekolah
menengah dan menyediakan landasan bagi ide-ide dasar untuk Ajabar secara keseluruhan,
meliputi sifat-sifat penambahan dan perkalian bilangan, konsep variabel, definisi polinom,
faktorisasi dan menentukan akar pangkat.
Sekarang ini istilah Aljabar mempunyai makna lebih luas daripada sekedar Aljabar Elementer,
yaitu meliputi Ajabar Abstrak, Aljabar Linier dan sebagainya. Seperti dijelaskan di atas dalam
aljabar, kita tidak bekerja secara langsung dengan bilangan melainkan bekerja dengan
menggunakan simbol, variabel dan elemen-elemen himpunan. Sebagai contoh Penambahan dan
Perkalian dipandang sebagai operasi secara umum dan definisi ini menuju pada struktur bilangan
seperti Grup, Ring, dan Medan (fields).
Klasifikasi dari Aljabar
Aljabar secara garis besar dapat dibagi dalam kategori berikut ini:
1. Aljabar Elementer, yang mempelajari sifat-sifat operasi pada bilangan riil direkam dalam
simbol sebagai konstanta dan variabel, dan Aturan yang membangun ekspresi dan persamaan
Matematika yang melibatkan simbol-simbol.(bidang ini juga mencakup materi yang biasanya
diajarkan di sekolah menengah yaitu ‘Intermediate Algebra’ dan ‘college algebra’);
2. Aljabar Abstrak, kadang-kadang disebut Aljabar Modern, yang mempelajari Struktur Aljabar
semacam Grup, Ring dan Medan (fields) yang didefinisikan dan diajarkan secara aksiomatis;
3. Aljabar Linier, yang mempelajari sifat-sifat khusus dari Ruang Vektor (termasuk Matriks);
4. Aljabar Universal, yang mempelajari sifat-sifat bersama dari semua Struktur aljabar.
Dalam studi Aljabar lanjut, sistem aljabar aksiomatis semacam Grup, Ring, Medan dan Aljabar
di atas sebuah Medan (algebras over a field) dipelajari bersama dengan telaah Struktur Geometri
Natural yang kompatibel dengan Struktur Aljabar tersebut dalam bidang Topologi.
Aljabar Elementer
Aljabar Elementer adalah bentuk paling dasar dari Aljabar, yang diajarkan pada siswa yang
belum mempunyai pengetahuan Matematika apapun selain daripada Aritmatika Dasar. Meskipun
seperti dalam Aritmatika, di mana bilangan dan operasi Aritmatika (seperti +, −, ×, ÷) muncul
juga dalam Aljabar, tetapi disini bilangan seringkali hanya dinotasikan dengan simbol (seperti a,
x, y). Hal ini sangat penting sebab: Hal ini mengijinkan kita menurunkan rumus umum dari
aturan Aritmatika (seperti a + b = b + a untuk semua a dan b), dan selanjutnya merupakan
langkah pertama untuk penelusuran yang sistematik terhadap sifat-sifat sistem bilangan riil.
Dengan menggunakan simbol, alih-alih menggunakan bilangan secara langsung, mengijinkan
kita untuk membangun persamaan matematika yang mengandung variabel yang tidak diketahui
(sebagai contoh “Carilah bilangan x yang memenuhi persamaan 3x + 1 = 10"). Hal ini juga
mengijinkan kita untuk membuat relasi fungsional dari rumus-rumus matematika tersebut
(sebagai contoh "Jika anda menjual x tiket, dan kemudian anda mendapat untung 3x - 10 rupiah,
dapat dituliskan sebagai f(x) = 3x - 10, dimana f adalah fungsi, dan x adalah bilangan dimana
fungsi f bekerja.").
Asal Mula Aljabar
Asal mula Aljabar dapat ditelusuri berasal dari bangsa Babilonia Kuno yang mengembangkan
sistem aritmatika yang cukup rumit, dengan hal ini mereka mampu menghitung dalam cara yang
mirip dengan aljabar sekarang ini. Dengan menggunakan sistem ini, mereka mampu
mengaplikasikan rumus dan menghitung solusi untuk nilai yang tak diketahui untuk kelas
masalah yang biasanya dipecahkan dengan menggunakan persamaan Linier, Persamaan Kuadrat
dan Persamaan Linier tak tentu. Sebaliknya, bangsa Mesir, dan kebanyakan bangsa India,
Yunani, serta Cina dalam milenium pertama sebelum masehi, biasanya masih menggunakan
metode geometri untuk memecahkan persamaan seperti ini, misalnya seperti yang disebutkan
dalam ‘the Rhind Mathematical Papyrus’, ‘Sulba Sutras’, ‘Euclid's Elements’, dan ‘The Nine
Chapters on the Mathematical Art’. Hasil karya bangsa Yunani dalam Geometri, yang tertulis
dalam kitab Elemen, menyediakan kerangka berpikir untuk menggeneralisasi formula
matematika di luar solusi khusus dari suatu permasalahan tertentu ke dalam sistem yang lebih
umum untuk menyatakan dan memecahkan persamaan, yaitu kerangka berpikir logika Deduksi.
Seperti telah disinggung di atas istilah ‘Aljabar’ berasal dari kata arab "al-jabr" yang berasal dari
kitab ‘Al-Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala’ (yang berarti "The Compendious Book on Calculation by
Completion and Balancing"), yang ditulis oleh Matematikawan Persia Muhammad ibn Musa al-
Kwarizmi. Kata ‘Al-Jabr’ sendiri sebenarnya berarti penggabungan (reunion). Matematikawan
Yunani di jaman Hellenisme, Diophantus, secara tradisional telah mengenal konsep konsep
aljabar, dan dikenal sebagai ‘Bapak Aljabar’, hanya saja mereka tidak menggunakan istilah
tersebut untuk teori yang mereka miliki. walaupun sampai sekarang masih diperdebatkan siapa
sebenarnya yang berhak atas sebutan tersebut Al-Khwarizmi atau Diophantus?. Mereka yang
mendukung Al-Khwarizmi menunjukkan fakta bahwa hasil karyanya pada prinsip reduksi masih
digunakan sampai sekarang ini dan ia juga memberikan penjelasan yang rinci mengenai
pemecahan persamaan kuadratik. Sedangkan mereka yang mendukung Diophantus menunjukkan
Aljabar ditemukan dalam Al-Jabr adalah masih sangat elementer dibandingkan Aljabar yang
ditemukan dalam ‘Arithmetica’, karya Diophantus. Matematikawan Persia yang lain, Omar
Khayyam, membangun Aljabar Geometri dan menemukan bentuk umum geometri dari
persamaan kubik. Matematikawan India Mahavira dan Bhaskara, serta Matematikawan Cina,
Zhu Shijie, berhasil memecahkan berbagai macam persamaan kubik, kuartik, kuintik dan
polinom tingkat tinggi lainnya.
SEJARAH ALJABAR
Sekitar tahun 300 S.M seorang sarjana Yunani kuno Euclid menulis buku yang berjudul
"Elements". Dalam buku itu ia mencantumkan beberapa rumus aljabar yang benar untuk semua
bilangan yang ia kembangkan dengan mempelajari bentuk-bentuk geometris. Perlu diketahui,
orang-orang Yunani kuno menuliskan permasalahan-permasalahan secara lengkap jika mareka
tidak dapat memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut dengan menggunakan geometri.
Metode inilah yang kemudian menjadikan kemampuan mereka untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan yang mendetail menjadi terbatasi.
Seiring dengan perkembangan zaman, Pada abad ke-3, Diophantus of Alexandria (250 M)
menulis sebuah buku berjudul Aritmetika, dimana ia menggunakan simbol-simbol untuk
bilangan-bilangan yang tidak diketahui dan untuk operasi-operasi seperti penambahan dan
pengurangan. Sistemnya tidak sepenuhnya dalam bentuk simbol, tetapi berada diantara sistem
Euclid dan apa yang digunakan sekarang ini.
Ketika Agama Islam mulai mucul abad ke 6 masehi, Peperangan atas nama agama untuk
menundukkan daerah daerah Yahudi, Daerah Khatolik dan daerah tempat para umat Nasrani
tinggal mulai gencar dilakukan oleh para pengikut muhammad. Sehingga pada tahun 641 M,
bangsa Arab berhasil menguasai Alexandria dan menutup sekolah Yunani kuno terakhir. Namun
ide-ide bangsa Yunani tetap dipertahankan bahkan dikembangkan, dan kemudian dibawa ke
Eropa Barat setelah menduduki Spanyol pada tahun 747 M.
Bangsa arab yang sebelumnya belum pernah mendapatkan harta berupa Ilmu yang berlimpah di
daerah jajahan, kemudian mulailah Bangsa Arab pertama kali mempertemukan ilmu yang berupa
ide tersebut. Ketika mereka bertemu dengan dokter-dokter Yunani yang bekerja di kota-kota
Arab.. Dua orang sarjana yang terkenal itu adalah Brahmagupta (598 - 660) dan Arya-Bhata
(475 - 550). Brahmagupta adalah seorang astronom yang banyak menemukan ciri-ciri untuk luas
dan volume benda padat. Sedangkan Arya-Bhata adalah seorang ilmuwan yang menciptakan
tabel sinus (rasio-rasio istimewa) dan mengembangkan sebuah bentuk aljabar sinkopasi seperti
sistem yang dibuat Diophantus.
Lambat laun bangsa Arab mulai mengenal teori yang dimiliki negara jajahan tersebut. Kemudian
munculah tokoh yang sekarang ini dianggap sebagai penemu teor Aljabar, dialah Al-
Khawarizmi , seorang muslim keturunan Usbekistan dan lahir pada tahun 780 masehi atau 194
Hijriah menurut kalender islam. Dibidang pendidikan, telah dibuktikan bahwa ialah seorang
tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan kemahiran al-Khawarizmi bukan hanya
meliputi bidang syariat tetapi juga dalam bidang falsafah, logika, aritmetik, geometri, musik,
sastra, sejarah Islam dan ilmu kimia. Keahlian dirinya pada ilmu matematika telah membawa
dirinya menciptakan pemakaian Secans dan Tangens dalam penyelidikan trigonometri dan
astronomi. Dalam usia muda ia telah bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun,
daerah Bayt al-Hikmah di Baghdad. al-Khawarizmi bekerja dalam sebuah observatory atau
tempat ilmu matematik dan astronomi yang ia gali lebih dalam. Al-Khawarizmi juga dipercayai
memimpin perpustakaan khalifah.
Sumbangsih terbesar al-Khawarizmi adalah karyanya yang terangkum dalam buku bukunya yang
berjudul sebagai berikut.
Al-Jabr wa’l Muqabalah : Penciptaan pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan
trigonometri dan astronomi.
Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Sebuah buku yang merangkum pemecahan dari permasalan
masalah matematika yang sebagian telah dikemukakan bangsa Babilonia kuno. Dan
Kebenarannya diakui oleh al-Khawarizmi .
Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem nombor
pada zaman sekarang.
Antara cabang yang diperkanalkan oleh al-Khawarizmi seperti geometri, algebra, aritmetik dan
lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematik yang dijabarkan oleh al-
Khawarizmi lebih lanjut. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah
asal-usul geometri yang mengacu pada Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euclid .
Dari segi ilmu yang dimiliki geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubung dengan
magnitud dan sifat-sifat ruang. Ilmu Geometri inipada awalnya dipelajari sejak zaman firaun
[2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Grik sebagai satu
sains dedukasi dalam kurun ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam seperti al-Khawarizmi telah
menekuni kaedah sains dedukasi ini lebih jauh, terutamanya pada abad ke9M. Algebra/aljabar
merupakan nadi untuk matematik algebra.
Peristiwa lain yang penting adalah perkembangan lebih lanjut dari aljabar, terjadi pada
pertengahan abad ke-16. Ide tentang determinan yang dikembangkan oleh Matematikawan
Jepang Kowa Seki di abad 17, diikuti oleh Gottfried Leibniz sepuluh tahun kemudian, dengan
tujuan untuk memecahkan Sistem Persamaan Linier secara simultan dengan menggunakan
Matriks. Gabriel Cramer juga menyumbangkan hasil karyanya tentang Matriks dan Determinan
di abad ke-18. Aljabar Abstrak dikembangkan pada abad ke-19, mula-mula berfokus pada teori
Galois dan pada masalah keterkonstruksian (constructibility)
Tahap-tahap perkembangan Aljabar simbolik secara garis besar adalah sebagai berikut:
- Aljabar Retorik (Rhetorical algebra), yang dikembangkan oleh bangsa Babilonia dan masih
mendominasi sampai dengan abad ke-16;
- Aljabar yang dikontruksi secara Geometri, yang dikembangkan oleh Matematikawan Vedic
India dan Yunani Kuno;
- Syncopated algebra, yang dikembangkan oleh Diophantus dan dalam ‘the Bakhshali
Manuscript’; dan
- Aljabar simbolik (Symbolic algebra), yang titik puncaknya adalah pada karya Leibniz.
Latihan Soal !
1. Apakah yang dimaksud dengan aljabar ?.
2. Berasal dari manakah kata aljabar ?.
3. Sebutkan tahapan - tahapan perkembangan aljabar simbolik secara garis besar !
4. Sebutkan klasifikasi dari aljabar !
5. Jelaskan secara singkat perkembangan lebih lanjut dari aljabar mulai dari abad ke-16 !
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan aljabar elementer !
7. Sebutkan beberapa sumbangsih terbesar dari al-Khawarizmi !

More Related Content

What's hot

Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
Modul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatModul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatAcika Karunila
 

What's hot (20)

Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Ring
RingRing
Ring
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Ring Polonomial
Ring PolonomialRing Polonomial
Ring Polonomial
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Modul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatModul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulat
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 

Similar to Sejarah aljabar

Makalah sejarah aljabar
Makalah sejarah aljabarMakalah sejarah aljabar
Makalah sejarah aljabarsuti asih
 
Tokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh AljabarTokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh Aljabarailisda_nur
 
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)grizkif
 
Sejarah mtk
Sejarah mtkSejarah mtk
Sejarah mtk33335
 
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABAR
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABARMODUL MENGENAL BENTUK ALJABAR
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABARNety24
 
Makalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaMakalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaعاءدة مردكة
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganArif Abas
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah MatematikaArif Abas
 
Sejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaSejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaAisyah Turidho
 
Kalkulus differensial integral
Kalkulus differensial integralKalkulus differensial integral
Kalkulus differensial integralAl Munawwaroh
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematikaSugi Kuswari
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangannurwa ningsih
 

Similar to Sejarah aljabar (20)

Makalah sejarah aljabar
Makalah sejarah aljabarMakalah sejarah aljabar
Makalah sejarah aljabar
 
Sejarah matematika
Sejarah matematikaSejarah matematika
Sejarah matematika
 
Sejarah aljabar
Sejarah aljabarSejarah aljabar
Sejarah aljabar
 
Tokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh AljabarTokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh Aljabar
 
Al khwarizmi
Al khwarizmiAl khwarizmi
Al khwarizmi
 
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
 
Sejarah mtk
Sejarah mtkSejarah mtk
Sejarah mtk
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
 
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABAR
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABARMODUL MENGENAL BENTUK ALJABAR
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABAR
 
Makalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaMakalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematika
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah Matematika
 
Sejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaSejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematika
 
Sistem numerasi
Sistem numerasi Sistem numerasi
Sistem numerasi
 
1. HAKEKAT MATEMATIKA.ppt
1. HAKEKAT MATEMATIKA.ppt1. HAKEKAT MATEMATIKA.ppt
1. HAKEKAT MATEMATIKA.ppt
 
Kalkulus differensial integral
Kalkulus differensial integralKalkulus differensial integral
Kalkulus differensial integral
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
 
Filsafat matematika
Filsafat matematikaFilsafat matematika
Filsafat matematika
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
 
Sejarah simbol aljabar
Sejarah simbol aljabarSejarah simbol aljabar
Sejarah simbol aljabar
 

More from nurwa ningsih

PKN BAB 2 pentingnya norma dalam kehidupan
PKN BAB 2 pentingnya norma dalam kehidupanPKN BAB 2 pentingnya norma dalam kehidupan
PKN BAB 2 pentingnya norma dalam kehidupannurwa ningsih
 
Lembar kerja 2 bab 2 subbab 2 pentingnya norma dalam kehidupan
Lembar kerja 2 bab 2 subbab 2 pentingnya norma dalam kehidupanLembar kerja 2 bab 2 subbab 2 pentingnya norma dalam kehidupan
Lembar kerja 2 bab 2 subbab 2 pentingnya norma dalam kehidupannurwa ningsih
 
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 2 menentukan koordinat sebuah titik
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 2 menentukan koordinat sebuah titikLembar kerja 1 bab 2 subbab 2 menentukan koordinat sebuah titik
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 2 menentukan koordinat sebuah titiknurwa ningsih
 
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 1 koordinat kartesius copy
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 1 koordinat kartesius   copyLembar kerja 1 bab 2 subbab 1 koordinat kartesius   copy
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 1 koordinat kartesius copynurwa ningsih
 
Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana SMP AL-AZHAR 2 BATAM
Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana SMP AL-AZHAR 2 BATAMPengenalan Lingkungan Sarana Prasana SMP AL-AZHAR 2 BATAM
Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana SMP AL-AZHAR 2 BATAMnurwa ningsih
 
MPLS Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana Sekolah
MPLS Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana SekolahMPLS Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana Sekolah
MPLS Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana Sekolahnurwa ningsih
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)nurwa ningsih
 
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5nurwa ningsih
 
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 3
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 3Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 3
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 3nurwa ningsih
 
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 2
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 2Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 2
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 2nurwa ningsih
 
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5nurwa ningsih
 
Workshop lkpd interaktif aljabar
Workshop lkpd interaktif aljabarWorkshop lkpd interaktif aljabar
Workshop lkpd interaktif aljabarnurwa ningsih
 
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1nurwa ningsih
 
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)nurwa ningsih
 
Lks elips lengkap new1
Lks elips lengkap new1Lks elips lengkap new1
Lks elips lengkap new1nurwa ningsih
 
Lks hiperbola lengkap
Lks hiperbola lengkap Lks hiperbola lengkap
Lks hiperbola lengkap nurwa ningsih
 

More from nurwa ningsih (20)

PKN BAB 2 pentingnya norma dalam kehidupan
PKN BAB 2 pentingnya norma dalam kehidupanPKN BAB 2 pentingnya norma dalam kehidupan
PKN BAB 2 pentingnya norma dalam kehidupan
 
Lembar kerja 2 bab 2 subbab 2 pentingnya norma dalam kehidupan
Lembar kerja 2 bab 2 subbab 2 pentingnya norma dalam kehidupanLembar kerja 2 bab 2 subbab 2 pentingnya norma dalam kehidupan
Lembar kerja 2 bab 2 subbab 2 pentingnya norma dalam kehidupan
 
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 2 menentukan koordinat sebuah titik
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 2 menentukan koordinat sebuah titikLembar kerja 1 bab 2 subbab 2 menentukan koordinat sebuah titik
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 2 menentukan koordinat sebuah titik
 
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 1 koordinat kartesius copy
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 1 koordinat kartesius   copyLembar kerja 1 bab 2 subbab 1 koordinat kartesius   copy
Lembar kerja 1 bab 2 subbab 1 koordinat kartesius copy
 
Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana SMP AL-AZHAR 2 BATAM
Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana SMP AL-AZHAR 2 BATAMPengenalan Lingkungan Sarana Prasana SMP AL-AZHAR 2 BATAM
Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana SMP AL-AZHAR 2 BATAM
 
MPLS Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana Sekolah
MPLS Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana SekolahMPLS Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana Sekolah
MPLS Pengenalan Lingkungan Sarana Prasana Sekolah
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
 
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
 
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 3
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 3Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 3
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 3
 
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 2
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 2Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 2
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 2
 
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5
 
Workshop lkpd interaktif aljabar
Workshop lkpd interaktif aljabarWorkshop lkpd interaktif aljabar
Workshop lkpd interaktif aljabar
 
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
 
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
 
Lks elips lengkap new1
Lks elips lengkap new1Lks elips lengkap new1
Lks elips lengkap new1
 
Kuasa lingkaran
Kuasa lingkaranKuasa lingkaran
Kuasa lingkaran
 
Geooo parabola
Geooo parabolaGeooo parabola
Geooo parabola
 
Persamaan hiperbola
Persamaan hiperbolaPersamaan hiperbola
Persamaan hiperbola
 
Persamaan ellips
Persamaan ellipsPersamaan ellips
Persamaan ellips
 
Lks hiperbola lengkap
Lks hiperbola lengkap Lks hiperbola lengkap
Lks hiperbola lengkap
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 

Recently uploaded (20)

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 

Sejarah aljabar

  • 1. Sejarah Aljabar ALJABAR Aljabar (Algebra) adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf) untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y bilangan yang ingin diketahui. Sehingga bila Andi mempunyai x buku dan kemudian Budi mempunyai 3 buku lebih banyak daripada Andi, maka dalam aljabar, buku Budi dapat ditulis sebagai y = x + 3. Dengan menggunakan aljabar, Anda dapat menyelidiki pola aturan aturan bilangan umumnya. Aljabar dapat diasumsikan dengan cara memandang benda dari atas, sehingga kita dapat menemukan pola umumnya. Aljabar telah digunakan matematikawan sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Sejarah mencatat penggunaan aljabar telah dilakukan bangsa Mesopotamia pada 3.500 tahun yang lalu. Nama Aljabar berasal dari kitab yang ditulis pada tahun 830 oleh Matematikawan Persia Muhammad ibn Musa al-Kwarizmi dengan judul ‘Al-Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala’ (yang berarti "The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing"), yang menerapkan operasi simbolik untuk mencari solusi secara sistematik terhadap persamaan linier dan kuadratik. Sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al- Khawarizmi itu, kata aljabar tidak pernah digunakan. Salah satu muridnya, Omar Khayyam menerjemahkan hasil karya Al-Khwarizmi ke bahasa Eropa. Beberapa abad yang lalu, ilmuwan dan matematikawan Inggris, Isaac Newton (1642-17 27) menunjukkan, kelakuan sesuatu di alam dapat dijelaskan dengan aturan atau rumus matematika yang melibatkan aljabar, yang dikenal sebagai Rumus Gravitasi Newton. Aljabar bersama-sama dengan Geometri, Analisis dan Teori Bilangan adalah cabang-cabang utama dalam Matematika. Aljabar Elementer merupakan bagian dari kurikulun dalam sekolah menengah dan menyediakan landasan bagi ide-ide dasar untuk Ajabar secara keseluruhan, meliputi sifat-sifat penambahan dan perkalian bilangan, konsep variabel, definisi polinom, faktorisasi dan menentukan akar pangkat. Sekarang ini istilah Aljabar mempunyai makna lebih luas daripada sekedar Aljabar Elementer, yaitu meliputi Ajabar Abstrak, Aljabar Linier dan sebagainya. Seperti dijelaskan di atas dalam aljabar, kita tidak bekerja secara langsung dengan bilangan melainkan bekerja dengan
  • 2. menggunakan simbol, variabel dan elemen-elemen himpunan. Sebagai contoh Penambahan dan Perkalian dipandang sebagai operasi secara umum dan definisi ini menuju pada struktur bilangan seperti Grup, Ring, dan Medan (fields). Klasifikasi dari Aljabar Aljabar secara garis besar dapat dibagi dalam kategori berikut ini: 1. Aljabar Elementer, yang mempelajari sifat-sifat operasi pada bilangan riil direkam dalam simbol sebagai konstanta dan variabel, dan Aturan yang membangun ekspresi dan persamaan Matematika yang melibatkan simbol-simbol.(bidang ini juga mencakup materi yang biasanya diajarkan di sekolah menengah yaitu ‘Intermediate Algebra’ dan ‘college algebra’); 2. Aljabar Abstrak, kadang-kadang disebut Aljabar Modern, yang mempelajari Struktur Aljabar semacam Grup, Ring dan Medan (fields) yang didefinisikan dan diajarkan secara aksiomatis; 3. Aljabar Linier, yang mempelajari sifat-sifat khusus dari Ruang Vektor (termasuk Matriks); 4. Aljabar Universal, yang mempelajari sifat-sifat bersama dari semua Struktur aljabar. Dalam studi Aljabar lanjut, sistem aljabar aksiomatis semacam Grup, Ring, Medan dan Aljabar di atas sebuah Medan (algebras over a field) dipelajari bersama dengan telaah Struktur Geometri Natural yang kompatibel dengan Struktur Aljabar tersebut dalam bidang Topologi. Aljabar Elementer Aljabar Elementer adalah bentuk paling dasar dari Aljabar, yang diajarkan pada siswa yang belum mempunyai pengetahuan Matematika apapun selain daripada Aritmatika Dasar. Meskipun seperti dalam Aritmatika, di mana bilangan dan operasi Aritmatika (seperti +, −, ×, ÷) muncul juga dalam Aljabar, tetapi disini bilangan seringkali hanya dinotasikan dengan simbol (seperti a, x, y). Hal ini sangat penting sebab: Hal ini mengijinkan kita menurunkan rumus umum dari aturan Aritmatika (seperti a + b = b + a untuk semua a dan b), dan selanjutnya merupakan langkah pertama untuk penelusuran yang sistematik terhadap sifat-sifat sistem bilangan riil. Dengan menggunakan simbol, alih-alih menggunakan bilangan secara langsung, mengijinkan kita untuk membangun persamaan matematika yang mengandung variabel yang tidak diketahui (sebagai contoh “Carilah bilangan x yang memenuhi persamaan 3x + 1 = 10"). Hal ini juga mengijinkan kita untuk membuat relasi fungsional dari rumus-rumus matematika tersebut
  • 3. (sebagai contoh "Jika anda menjual x tiket, dan kemudian anda mendapat untung 3x - 10 rupiah, dapat dituliskan sebagai f(x) = 3x - 10, dimana f adalah fungsi, dan x adalah bilangan dimana fungsi f bekerja."). Asal Mula Aljabar Asal mula Aljabar dapat ditelusuri berasal dari bangsa Babilonia Kuno yang mengembangkan sistem aritmatika yang cukup rumit, dengan hal ini mereka mampu menghitung dalam cara yang mirip dengan aljabar sekarang ini. Dengan menggunakan sistem ini, mereka mampu mengaplikasikan rumus dan menghitung solusi untuk nilai yang tak diketahui untuk kelas masalah yang biasanya dipecahkan dengan menggunakan persamaan Linier, Persamaan Kuadrat dan Persamaan Linier tak tentu. Sebaliknya, bangsa Mesir, dan kebanyakan bangsa India, Yunani, serta Cina dalam milenium pertama sebelum masehi, biasanya masih menggunakan metode geometri untuk memecahkan persamaan seperti ini, misalnya seperti yang disebutkan dalam ‘the Rhind Mathematical Papyrus’, ‘Sulba Sutras’, ‘Euclid's Elements’, dan ‘The Nine Chapters on the Mathematical Art’. Hasil karya bangsa Yunani dalam Geometri, yang tertulis dalam kitab Elemen, menyediakan kerangka berpikir untuk menggeneralisasi formula matematika di luar solusi khusus dari suatu permasalahan tertentu ke dalam sistem yang lebih umum untuk menyatakan dan memecahkan persamaan, yaitu kerangka berpikir logika Deduksi. Seperti telah disinggung di atas istilah ‘Aljabar’ berasal dari kata arab "al-jabr" yang berasal dari kitab ‘Al-Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala’ (yang berarti "The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing"), yang ditulis oleh Matematikawan Persia Muhammad ibn Musa al- Kwarizmi. Kata ‘Al-Jabr’ sendiri sebenarnya berarti penggabungan (reunion). Matematikawan Yunani di jaman Hellenisme, Diophantus, secara tradisional telah mengenal konsep konsep aljabar, dan dikenal sebagai ‘Bapak Aljabar’, hanya saja mereka tidak menggunakan istilah tersebut untuk teori yang mereka miliki. walaupun sampai sekarang masih diperdebatkan siapa sebenarnya yang berhak atas sebutan tersebut Al-Khwarizmi atau Diophantus?. Mereka yang mendukung Al-Khwarizmi menunjukkan fakta bahwa hasil karyanya pada prinsip reduksi masih digunakan sampai sekarang ini dan ia juga memberikan penjelasan yang rinci mengenai pemecahan persamaan kuadratik. Sedangkan mereka yang mendukung Diophantus menunjukkan Aljabar ditemukan dalam Al-Jabr adalah masih sangat elementer dibandingkan Aljabar yang ditemukan dalam ‘Arithmetica’, karya Diophantus. Matematikawan Persia yang lain, Omar Khayyam, membangun Aljabar Geometri dan menemukan bentuk umum geometri dari
  • 4. persamaan kubik. Matematikawan India Mahavira dan Bhaskara, serta Matematikawan Cina, Zhu Shijie, berhasil memecahkan berbagai macam persamaan kubik, kuartik, kuintik dan polinom tingkat tinggi lainnya. SEJARAH ALJABAR Sekitar tahun 300 S.M seorang sarjana Yunani kuno Euclid menulis buku yang berjudul "Elements". Dalam buku itu ia mencantumkan beberapa rumus aljabar yang benar untuk semua bilangan yang ia kembangkan dengan mempelajari bentuk-bentuk geometris. Perlu diketahui, orang-orang Yunani kuno menuliskan permasalahan-permasalahan secara lengkap jika mareka tidak dapat memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut dengan menggunakan geometri. Metode inilah yang kemudian menjadikan kemampuan mereka untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang mendetail menjadi terbatasi. Seiring dengan perkembangan zaman, Pada abad ke-3, Diophantus of Alexandria (250 M) menulis sebuah buku berjudul Aritmetika, dimana ia menggunakan simbol-simbol untuk bilangan-bilangan yang tidak diketahui dan untuk operasi-operasi seperti penambahan dan pengurangan. Sistemnya tidak sepenuhnya dalam bentuk simbol, tetapi berada diantara sistem Euclid dan apa yang digunakan sekarang ini. Ketika Agama Islam mulai mucul abad ke 6 masehi, Peperangan atas nama agama untuk menundukkan daerah daerah Yahudi, Daerah Khatolik dan daerah tempat para umat Nasrani tinggal mulai gencar dilakukan oleh para pengikut muhammad. Sehingga pada tahun 641 M, bangsa Arab berhasil menguasai Alexandria dan menutup sekolah Yunani kuno terakhir. Namun ide-ide bangsa Yunani tetap dipertahankan bahkan dikembangkan, dan kemudian dibawa ke Eropa Barat setelah menduduki Spanyol pada tahun 747 M. Bangsa arab yang sebelumnya belum pernah mendapatkan harta berupa Ilmu yang berlimpah di daerah jajahan, kemudian mulailah Bangsa Arab pertama kali mempertemukan ilmu yang berupa ide tersebut. Ketika mereka bertemu dengan dokter-dokter Yunani yang bekerja di kota-kota Arab.. Dua orang sarjana yang terkenal itu adalah Brahmagupta (598 - 660) dan Arya-Bhata (475 - 550). Brahmagupta adalah seorang astronom yang banyak menemukan ciri-ciri untuk luas
  • 5. dan volume benda padat. Sedangkan Arya-Bhata adalah seorang ilmuwan yang menciptakan tabel sinus (rasio-rasio istimewa) dan mengembangkan sebuah bentuk aljabar sinkopasi seperti sistem yang dibuat Diophantus. Lambat laun bangsa Arab mulai mengenal teori yang dimiliki negara jajahan tersebut. Kemudian munculah tokoh yang sekarang ini dianggap sebagai penemu teor Aljabar, dialah Al- Khawarizmi , seorang muslim keturunan Usbekistan dan lahir pada tahun 780 masehi atau 194 Hijriah menurut kalender islam. Dibidang pendidikan, telah dibuktikan bahwa ialah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan kemahiran al-Khawarizmi bukan hanya meliputi bidang syariat tetapi juga dalam bidang falsafah, logika, aritmetik, geometri, musik, sastra, sejarah Islam dan ilmu kimia. Keahlian dirinya pada ilmu matematika telah membawa dirinya menciptakan pemakaian Secans dan Tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda ia telah bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, daerah Bayt al-Hikmah di Baghdad. al-Khawarizmi bekerja dalam sebuah observatory atau tempat ilmu matematik dan astronomi yang ia gali lebih dalam. Al-Khawarizmi juga dipercayai memimpin perpustakaan khalifah. Sumbangsih terbesar al-Khawarizmi adalah karyanya yang terangkum dalam buku bukunya yang berjudul sebagai berikut. Al-Jabr wa’l Muqabalah : Penciptaan pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Sebuah buku yang merangkum pemecahan dari permasalan masalah matematika yang sebagian telah dikemukakan bangsa Babilonia kuno. Dan Kebenarannya diakui oleh al-Khawarizmi . Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem nombor pada zaman sekarang. Antara cabang yang diperkanalkan oleh al-Khawarizmi seperti geometri, algebra, aritmetik dan
  • 6. lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematik yang dijabarkan oleh al- Khawarizmi lebih lanjut. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri yang mengacu pada Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euclid . Dari segi ilmu yang dimiliki geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubung dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Ilmu Geometri inipada awalnya dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Grik sebagai satu sains dedukasi dalam kurun ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam seperti al-Khawarizmi telah menekuni kaedah sains dedukasi ini lebih jauh, terutamanya pada abad ke9M. Algebra/aljabar merupakan nadi untuk matematik algebra. Peristiwa lain yang penting adalah perkembangan lebih lanjut dari aljabar, terjadi pada pertengahan abad ke-16. Ide tentang determinan yang dikembangkan oleh Matematikawan Jepang Kowa Seki di abad 17, diikuti oleh Gottfried Leibniz sepuluh tahun kemudian, dengan tujuan untuk memecahkan Sistem Persamaan Linier secara simultan dengan menggunakan Matriks. Gabriel Cramer juga menyumbangkan hasil karyanya tentang Matriks dan Determinan di abad ke-18. Aljabar Abstrak dikembangkan pada abad ke-19, mula-mula berfokus pada teori Galois dan pada masalah keterkonstruksian (constructibility) Tahap-tahap perkembangan Aljabar simbolik secara garis besar adalah sebagai berikut: - Aljabar Retorik (Rhetorical algebra), yang dikembangkan oleh bangsa Babilonia dan masih mendominasi sampai dengan abad ke-16; - Aljabar yang dikontruksi secara Geometri, yang dikembangkan oleh Matematikawan Vedic India dan Yunani Kuno; - Syncopated algebra, yang dikembangkan oleh Diophantus dan dalam ‘the Bakhshali Manuscript’; dan - Aljabar simbolik (Symbolic algebra), yang titik puncaknya adalah pada karya Leibniz. Latihan Soal ! 1. Apakah yang dimaksud dengan aljabar ?. 2. Berasal dari manakah kata aljabar ?.
  • 7. 3. Sebutkan tahapan - tahapan perkembangan aljabar simbolik secara garis besar ! 4. Sebutkan klasifikasi dari aljabar ! 5. Jelaskan secara singkat perkembangan lebih lanjut dari aljabar mulai dari abad ke-16 ! 6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan aljabar elementer ! 7. Sebutkan beberapa sumbangsih terbesar dari al-Khawarizmi !