SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL
Standar Kompetensi : Menganalisis sistem hukum dan
peradilan internasional
Standar Kompetensi : Mendeskripsikan sistem hukum dan
peradilan internasional
Indikator
1. Mendeskripsikan peranan lembaga internasional
2. Mengidentifikasi kewenangan Mahkamah Internasional
SISTEM PERADILAN INTERNASIONAL
Kata system dalam kaitannya dengan peradilan internasional
adalah unsur-unsur atau komponen-komponen lembaga
peradilan internasional yang secara teratur saling berkaitan
membentuk suatu kesatuan dalam rangka mencapai keadilan
internasional. Komponen-komponen tersebut terdiri dari :
1. Mahkamah Internasional ( The International Court of
Justice )
2. Mahkmah Pidana Internasional ( The International
Criminal Court )
3. Panel Khusus dan Spesial Pidana International ( The
international Criminal Tribunals and Special Courts ).
A. Mahkamah Internasional
Mahkamah Internasional adalah organ utama lembaga
kehakiman PBB,yang berkedudukan di Den Haag,Belanda.
Didirikan pada tahun 1945 berdasarkan Piagam
Perserikatan Bangsa-bangsa.
a. Komposisi mahkamah internasional
Pasal 9 Statuta MI menjelaskan,komposisi Mi terdiri dari
15 ( lima belas) hakim. Dua diantaranya merangkap
ketua dan wakil ketua MI.Masa jabatannya adalah 9
tahun. Ke- 15 calon hakim tersebut direkrut dari warga
negara anggota yang dinilai cakap di bidang hukum
internasional,Dari daftar calon ini, majelis Umum dan
Dewan keamanan secara independen melakukan
pemungutan suara untuk memilih anggota
Mahkamah.Para calon yang memperoleh suara
terbanyak terpilih menjadi hakim MI. Biasanya 5 hakim
MI berasal dari negara anggota tetap DK PBB ( Amerika
Serikat, Inggris,Perancis,China,dan Rusia).
b. Fungsi utama Mahkamah Internasional
Fungsi utama MI adalah menyelesaikan kasus-kasus
persengketaan internasional yang subyeknya adalah
negara .dalam hal ini ada tiga kategori negara yaitu:
1. Negara anggota PBB,menurut pasal 35 ayat 1 Statuta
MI dan pasal 93 ayat 1 Piagam PBB,negara anggota
PBB otomatis mempunyai hak untuk beracara di MI.
2. Negara yang bukan anggota PBB yang menjadi
anggota Statuta MI.
Negara dalam kategori ini dapat beracara di MI
asalkan memenuhi persyaratan yang diberikan oleh
Dewan Keamanan PBB atas dasar pertimbangan
Majelis Umum PBB.Adapun persyaratan tersebut
adalah bersedia menerima ketentuan dari Statuta
MI,Piagam PBB dan segala ketentuan berkenaan
dengan MI.
3. Negara bukan anggota Statuta MI.negara-negara yang
masuk dalam kategori ini diharuskan membuat
deklarasi bahwa tunduk pada semua ketentuan M
dan Piagam PBB.
c. Yuridiksi Mahkamah internasional
Yang dimaksud dengan yuridiksi adalah kewenangan
yang dimiliki oleh MI yang bersumber pada hokum
internasional untuk menentukan dan menegakkan
sebuah aturan hokum.yuridiksi ini meliputi:
1. Memutuskan perkara-perkara pertikaian(contentious
case )
2. Memberikan opini-opini yang berupa nasehat
( advisory opinion )
B. Mahkamah Pidana Internasional
MPI merupakan mahkamah pidana internasional yang
berdiri permanen berdasarkan traktat multilateral. MPI
bertujuan untuk mewujudkan supremasi hukum
internasional dan memastikan bahwa pelaku kejahatan
berat internasional dipidana.
MPI disahkan pada tanggal 1 Juli 2002 dan dibentuk
berdasarkan Statuta Roma yang telah lahir terlebih dahulu
pada tanggal 17 Juli 1998. Tiga tahun kemudian,yaitu
tanggal 1 juli 2005 Statuta Roma telah diterima dan
diratifikasioleh 99 negara. MPI berkedudukan di Den
Haag,Belanda.
a. Komposisi MPI
MPI terdiri dari 18 orang hakim yang bertugas selama 9
tahun tanpa dapat dipilih kembali.paling tidak separuh
dari mereka kompeten di bidang hukum pidana dan
acara pidana; sementara paling tidak lima diantaranya
mempunyai kompetensi di bidang hukum internasional
misalnya hukum HAM internasional atau hukum
humaniter internasional.
Prinsip yang mendasar dari Statuta Roma adalah bahwa
MPI merupakan pelengkap bagi yuridiksi pidana
nasional,ini berarti Mahkamah harus mendahulukan
system nasional,jika system nasional yang ada benar-
benar tidak mampu dan tidak bersedia untuk melakukan
penyelidikan atau menuntut tindak kejahatan yang
terjadi,maka akan diambilalih di bawah yuridiksi
Mahkamah.
b. Yuridiksi MPI
Yuridiksi atau kewenangan yang dimiliki oleh MPI untuk
menegakkan aturan hukum internasional atau memutus
perkara terbatas terhadap pelaku kejahatan berat oleh
warga negara dari negara yang telah meratifikasi Statuta
Mahkamah.
Pasal 5-8 Statuta Mahkamah menentukan 4 ( empat)
jenis kejahatan berat,yaitu sebagai berikut:
1. Kejahatan genosida (the crime of genocide),yaitu
tindakan jahat yang berupaya untuk memusnahkan
keseluruhan atau sebagian dari suatu bangsa,
etnik,ras ataupun kelompok keagamaan tertentu.
2. Kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against
humanity),yaitu tindakan penyerangan yang luas atau
sistematis terhadap populasi penduduk sipil tertentu.
3. Kejahatan perang ( war crimes),yaitu:
a. Tindakan berkenaan dengan kejahatan
perang,khususnya apabila dilakukan sebagai bagian
dari suatu rencana atau kebijakan atau sebagian
dari suatu pelaksanaan secara besar-besaran dari
kejahatan tersebut
b. Semua tindakan terhadap manusia atau hak milik
nya yang bertentangan dengan Konvensi Jenewa
(misalnya pembunuhan berencana,penyiksaan,
eksperimen biologis,menghancurkan harta benda,
dan lain -lain).
c. Kejahatan serius yang melanggar hukum konflik
bersenjata internasional ( misalnya menyerang
obyek-obyek sipil,bukan obyek militer,
Membombadir suatu desa atau penghuni
bangunan-bangunan tertentu yang bukan obyek
militer).
4. Kejahatan agresi( the crime of aggression),yaitu
tindak kejahatan yang berkaitan dengan ancaman
terhadap perdamaian.
C. Panel Khusus dan Spesial Pidana internasional
Panel Khusus Pidana Internasional,PKPI dan Panel Spesial
Pidana internasional,PSPI adalah lembaga peradilan yang
berwenang mengadili para tersangka kejahatan berat
internasional yang bersifat tidak permanen( ad
hoc),artinya setelah selesai mengadili,peradilan ini
dibubarkan.
Dasar pembentukan dan komposisi penuntut maupun
hakim ad hoc ditentukan berdasarkan resolusi Dewan
keamanan PBB,sedangkan yuridiksi PKPI dan PSPI
menyangkut tindak kejahatan perang dan genosida tanpa
melihat apakah negara dari si pelaku tersebut sudah
meratifikasi statute MPI atau belum.
Perbedaan antara PKPI dan PSPI terletak pada terletak
pada penuntut dan hakim ad hoc-nya.
Pada PSPI komposisi penuntut dan hakim ad hoc-nya
merupakan gabungan antara peradilan nasional dan
internasional,sedangkan pada PKPI komposisi sepenuhnya
ditentukan berdasarkan ketentuan peradilan internasional.
Contoh-contoh PKPI antara lain:
a. International Criminal Tribunal For Rwanda
b. International Criminal Tribunal for Yugoslavia
Contoh-contoh PSPI antara lain:
a. Special Court for Cambodia
b. Special Court for Irak
c. Special Court for Sierra Leone

More Related Content

What's hot

Civil law and Common Law System Part I
Civil law and Common Law System Part ICivil law and Common Law System Part I
Civil law and Common Law System Part IFenti Anita Sari
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAMuhamad Yogi
 
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalPKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalKiki Evi Wahyuliana
 
Kumpulan Soal - Jawaban AAMAI 102: Hukum Asuransi, Maret 2014
Kumpulan Soal - Jawaban AAMAI 102: Hukum Asuransi, Maret 2014Kumpulan Soal - Jawaban AAMAI 102: Hukum Asuransi, Maret 2014
Kumpulan Soal - Jawaban AAMAI 102: Hukum Asuransi, Maret 2014Afrianto Budi
 
Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Iswi Haniffah
 
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...Muhammad Sar'i, Universitas Trisakti
 
UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023CIkumparan
 
Prinsip prinsip Hukum Perlindungan Konsumen I
Prinsip prinsip Hukum Perlindungan Konsumen IPrinsip prinsip Hukum Perlindungan Konsumen I
Prinsip prinsip Hukum Perlindungan Konsumen IKathleen Pontoh
 
Soal Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah
Soal Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Soal Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah
Soal Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Supriyadi Banjarnegara
 
(Pert 2) bab 7 bukti audit
(Pert 2) bab 7 bukti audit(Pert 2) bab 7 bukti audit
(Pert 2) bab 7 bukti auditIlham Sousuke
 

What's hot (20)

Civil law and Common Law System Part I
Civil law and Common Law System Part ICivil law and Common Law System Part I
Civil law and Common Law System Part I
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
MATERI ARBITRASE I.ppt
MATERI ARBITRASE I.pptMATERI ARBITRASE I.ppt
MATERI ARBITRASE I.ppt
 
sumber sumber hukum
 sumber sumber hukum sumber sumber hukum
sumber sumber hukum
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalPKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
 
Proses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasilaProses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasila
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Kumpulan Soal - Jawaban AAMAI 102: Hukum Asuransi, Maret 2014
Kumpulan Soal - Jawaban AAMAI 102: Hukum Asuransi, Maret 2014Kumpulan Soal - Jawaban AAMAI 102: Hukum Asuransi, Maret 2014
Kumpulan Soal - Jawaban AAMAI 102: Hukum Asuransi, Maret 2014
 
Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)
 
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
 
UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023
 
Prinsip prinsip Hukum Perlindungan Konsumen I
Prinsip prinsip Hukum Perlindungan Konsumen IPrinsip prinsip Hukum Perlindungan Konsumen I
Prinsip prinsip Hukum Perlindungan Konsumen I
 
Badan usaha tabel
Badan usaha tabelBadan usaha tabel
Badan usaha tabel
 
Hukum perdagangan internasional
Hukum perdagangan internasionalHukum perdagangan internasional
Hukum perdagangan internasional
 
Soal Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah
Soal Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Soal Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah
Soal Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah
 
Hakikat PKn
Hakikat PKnHakikat PKn
Hakikat PKn
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
(Pert 2) bab 7 bukti audit
(Pert 2) bab 7 bukti audit(Pert 2) bab 7 bukti audit
(Pert 2) bab 7 bukti audit
 

Viewers also liked

Lembaga peradilan internasional
Lembaga peradilan internasionalLembaga peradilan internasional
Lembaga peradilan internasionalMischaelle
 
Yurisdiksi ICC terhadap Negara non Anggota Statuta Roma 1998
Yurisdiksi ICC terhadap Negara non Anggota Statuta Roma 1998Yurisdiksi ICC terhadap Negara non Anggota Statuta Roma 1998
Yurisdiksi ICC terhadap Negara non Anggota Statuta Roma 1998Merta Triyadi
 
Hakim hakim mahkamah internasional
Hakim hakim mahkamah internasionalHakim hakim mahkamah internasional
Hakim hakim mahkamah internasionalRochimudin
 
Panel khusus & spesial pidana internasional
Panel khusus & spesial pidana internasionalPanel khusus & spesial pidana internasional
Panel khusus & spesial pidana internasionalRochimudin
 
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Mirza Afrizal
 
Makalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalMakalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalWarnet Raha
 
13. perkembangan islam pada masa modern
13. perkembangan islam pada masa modern13. perkembangan islam pada masa modern
13. perkembangan islam pada masa modernDyah Ayu Hadiati
 
Why a yorkie is right for me
Why a yorkie is right for meWhy a yorkie is right for me
Why a yorkie is right for megmancino
 
Leticia alonso inmaculada concepcion
Leticia alonso inmaculada concepcionLeticia alonso inmaculada concepcion
Leticia alonso inmaculada concepcionABNCFIE VALLADOLID
 
장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교jdhfrter
 
한화휘닉스 여행비자
한화휘닉스 여행비자한화휘닉스 여행비자
한화휘닉스 여행비자giefheoie
 
추석여행 호텔벤허
추석여행 호텔벤허추석여행 호텔벤허
추석여행 호텔벤허dehryes
 
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가June Kim
 

Viewers also liked (20)

Lembaga peradilan internasional
Lembaga peradilan internasionalLembaga peradilan internasional
Lembaga peradilan internasional
 
Yurisdiksi ICC terhadap Negara non Anggota Statuta Roma 1998
Yurisdiksi ICC terhadap Negara non Anggota Statuta Roma 1998Yurisdiksi ICC terhadap Negara non Anggota Statuta Roma 1998
Yurisdiksi ICC terhadap Negara non Anggota Statuta Roma 1998
 
Bab iv mahkamah pidana internasional
Bab iv mahkamah pidana internasionalBab iv mahkamah pidana internasional
Bab iv mahkamah pidana internasional
 
Hakim hakim mahkamah internasional
Hakim hakim mahkamah internasionalHakim hakim mahkamah internasional
Hakim hakim mahkamah internasional
 
Panel khusus & spesial pidana internasional
Panel khusus & spesial pidana internasionalPanel khusus & spesial pidana internasional
Panel khusus & spesial pidana internasional
 
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
 
Makalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalMakalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasional
 
Peradilan nasional
Peradilan nasionalPeradilan nasional
Peradilan nasional
 
13. perkembangan islam pada masa modern
13. perkembangan islam pada masa modern13. perkembangan islam pada masa modern
13. perkembangan islam pada masa modern
 
Posting responses to discussion forums in moodle (for teachers)
Posting responses to discussion forums in moodle (for teachers)Posting responses to discussion forums in moodle (for teachers)
Posting responses to discussion forums in moodle (for teachers)
 
Lempung
LempungLempung
Lempung
 
Thuyết trình nhóm 6
Thuyết trình nhóm 6Thuyết trình nhóm 6
Thuyết trình nhóm 6
 
Why a yorkie is right for me
Why a yorkie is right for meWhy a yorkie is right for me
Why a yorkie is right for me
 
Job description kelompok 3
Job description kelompok  3Job description kelompok  3
Job description kelompok 3
 
Leticia alonso inmaculada concepcion
Leticia alonso inmaculada concepcionLeticia alonso inmaculada concepcion
Leticia alonso inmaculada concepcion
 
장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교
 
한화휘닉스 여행비자
한화휘닉스 여행비자한화휘닉스 여행비자
한화휘닉스 여행비자
 
추석여행 호텔벤허
추석여행 호텔벤허추석여행 호텔벤허
추석여행 호텔벤허
 
Halloween
HalloweenHalloween
Halloween
 
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
 

Similar to JUDILINT

Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalSistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalFanny Yunitasari
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalSeptian Muna Barakati
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalOperator Warnet Vast Raha
 
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptxBAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptxssuser80b999
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalrradityaaa
 
Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalAsmadi Asmadi
 
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalPKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalYudistira Ydstr
 
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum NasionaRatifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum NasionaIr. Soekarno
 
Hukum Internasional 11ipa4
Hukum Internasional 11ipa4 Hukum Internasional 11ipa4
Hukum Internasional 11ipa4 yesiferamefranda
 
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliPengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliSyifa Fauziyah
 

Similar to JUDILINT (20)

D1 Pajak: Peradilan International
D1 Pajak: Peradilan InternationalD1 Pajak: Peradilan International
D1 Pajak: Peradilan International
 
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalSistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Sistem hukum internasional
Sistem hukum internasionalSistem hukum internasional
Sistem hukum internasional
 
Kels xi bab5
Kels xi bab5Kels xi bab5
Kels xi bab5
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptxBAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Pkn Kel 4
Pkn Kel 4Pkn Kel 4
Pkn Kel 4
 
Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasional
 
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalPKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
 
Bab 3 ham kls x retno
Bab 3 ham kls x   retnoBab 3 ham kls x   retno
Bab 3 ham kls x retno
 
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum NasionaRatifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona
 
Hukum Internasional 11ipa4
Hukum Internasional 11ipa4 Hukum Internasional 11ipa4
Hukum Internasional 11ipa4
 
Hukum_internasional.pdf
Hukum_internasional.pdfHukum_internasional.pdf
Hukum_internasional.pdf
 
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliPengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

JUDILINT

  • 1. SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL Standar Kompetensi : Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional Standar Kompetensi : Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan internasional Indikator 1. Mendeskripsikan peranan lembaga internasional 2. Mengidentifikasi kewenangan Mahkamah Internasional SISTEM PERADILAN INTERNASIONAL Kata system dalam kaitannya dengan peradilan internasional adalah unsur-unsur atau komponen-komponen lembaga peradilan internasional yang secara teratur saling berkaitan membentuk suatu kesatuan dalam rangka mencapai keadilan internasional. Komponen-komponen tersebut terdiri dari : 1. Mahkamah Internasional ( The International Court of Justice ) 2. Mahkmah Pidana Internasional ( The International Criminal Court ) 3. Panel Khusus dan Spesial Pidana International ( The international Criminal Tribunals and Special Courts ).
  • 2. A. Mahkamah Internasional Mahkamah Internasional adalah organ utama lembaga kehakiman PBB,yang berkedudukan di Den Haag,Belanda. Didirikan pada tahun 1945 berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa. a. Komposisi mahkamah internasional Pasal 9 Statuta MI menjelaskan,komposisi Mi terdiri dari 15 ( lima belas) hakim. Dua diantaranya merangkap ketua dan wakil ketua MI.Masa jabatannya adalah 9 tahun. Ke- 15 calon hakim tersebut direkrut dari warga negara anggota yang dinilai cakap di bidang hukum internasional,Dari daftar calon ini, majelis Umum dan Dewan keamanan secara independen melakukan pemungutan suara untuk memilih anggota Mahkamah.Para calon yang memperoleh suara terbanyak terpilih menjadi hakim MI. Biasanya 5 hakim MI berasal dari negara anggota tetap DK PBB ( Amerika Serikat, Inggris,Perancis,China,dan Rusia). b. Fungsi utama Mahkamah Internasional Fungsi utama MI adalah menyelesaikan kasus-kasus persengketaan internasional yang subyeknya adalah negara .dalam hal ini ada tiga kategori negara yaitu:
  • 3. 1. Negara anggota PBB,menurut pasal 35 ayat 1 Statuta MI dan pasal 93 ayat 1 Piagam PBB,negara anggota PBB otomatis mempunyai hak untuk beracara di MI. 2. Negara yang bukan anggota PBB yang menjadi anggota Statuta MI. Negara dalam kategori ini dapat beracara di MI asalkan memenuhi persyaratan yang diberikan oleh Dewan Keamanan PBB atas dasar pertimbangan Majelis Umum PBB.Adapun persyaratan tersebut adalah bersedia menerima ketentuan dari Statuta MI,Piagam PBB dan segala ketentuan berkenaan dengan MI. 3. Negara bukan anggota Statuta MI.negara-negara yang masuk dalam kategori ini diharuskan membuat deklarasi bahwa tunduk pada semua ketentuan M dan Piagam PBB. c. Yuridiksi Mahkamah internasional Yang dimaksud dengan yuridiksi adalah kewenangan yang dimiliki oleh MI yang bersumber pada hokum internasional untuk menentukan dan menegakkan sebuah aturan hokum.yuridiksi ini meliputi: 1. Memutuskan perkara-perkara pertikaian(contentious case )
  • 4. 2. Memberikan opini-opini yang berupa nasehat ( advisory opinion ) B. Mahkamah Pidana Internasional MPI merupakan mahkamah pidana internasional yang berdiri permanen berdasarkan traktat multilateral. MPI bertujuan untuk mewujudkan supremasi hukum internasional dan memastikan bahwa pelaku kejahatan berat internasional dipidana. MPI disahkan pada tanggal 1 Juli 2002 dan dibentuk berdasarkan Statuta Roma yang telah lahir terlebih dahulu pada tanggal 17 Juli 1998. Tiga tahun kemudian,yaitu tanggal 1 juli 2005 Statuta Roma telah diterima dan diratifikasioleh 99 negara. MPI berkedudukan di Den Haag,Belanda. a. Komposisi MPI MPI terdiri dari 18 orang hakim yang bertugas selama 9 tahun tanpa dapat dipilih kembali.paling tidak separuh dari mereka kompeten di bidang hukum pidana dan acara pidana; sementara paling tidak lima diantaranya mempunyai kompetensi di bidang hukum internasional misalnya hukum HAM internasional atau hukum humaniter internasional. Prinsip yang mendasar dari Statuta Roma adalah bahwa MPI merupakan pelengkap bagi yuridiksi pidana nasional,ini berarti Mahkamah harus mendahulukan
  • 5. system nasional,jika system nasional yang ada benar- benar tidak mampu dan tidak bersedia untuk melakukan penyelidikan atau menuntut tindak kejahatan yang terjadi,maka akan diambilalih di bawah yuridiksi Mahkamah. b. Yuridiksi MPI Yuridiksi atau kewenangan yang dimiliki oleh MPI untuk menegakkan aturan hukum internasional atau memutus perkara terbatas terhadap pelaku kejahatan berat oleh warga negara dari negara yang telah meratifikasi Statuta Mahkamah. Pasal 5-8 Statuta Mahkamah menentukan 4 ( empat) jenis kejahatan berat,yaitu sebagai berikut: 1. Kejahatan genosida (the crime of genocide),yaitu tindakan jahat yang berupaya untuk memusnahkan keseluruhan atau sebagian dari suatu bangsa, etnik,ras ataupun kelompok keagamaan tertentu. 2. Kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against humanity),yaitu tindakan penyerangan yang luas atau sistematis terhadap populasi penduduk sipil tertentu. 3. Kejahatan perang ( war crimes),yaitu: a. Tindakan berkenaan dengan kejahatan perang,khususnya apabila dilakukan sebagai bagian dari suatu rencana atau kebijakan atau sebagian
  • 6. dari suatu pelaksanaan secara besar-besaran dari kejahatan tersebut b. Semua tindakan terhadap manusia atau hak milik nya yang bertentangan dengan Konvensi Jenewa (misalnya pembunuhan berencana,penyiksaan, eksperimen biologis,menghancurkan harta benda, dan lain -lain). c. Kejahatan serius yang melanggar hukum konflik bersenjata internasional ( misalnya menyerang obyek-obyek sipil,bukan obyek militer, Membombadir suatu desa atau penghuni bangunan-bangunan tertentu yang bukan obyek militer). 4. Kejahatan agresi( the crime of aggression),yaitu tindak kejahatan yang berkaitan dengan ancaman terhadap perdamaian. C. Panel Khusus dan Spesial Pidana internasional Panel Khusus Pidana Internasional,PKPI dan Panel Spesial Pidana internasional,PSPI adalah lembaga peradilan yang berwenang mengadili para tersangka kejahatan berat internasional yang bersifat tidak permanen( ad hoc),artinya setelah selesai mengadili,peradilan ini dibubarkan. Dasar pembentukan dan komposisi penuntut maupun hakim ad hoc ditentukan berdasarkan resolusi Dewan
  • 7. keamanan PBB,sedangkan yuridiksi PKPI dan PSPI menyangkut tindak kejahatan perang dan genosida tanpa melihat apakah negara dari si pelaku tersebut sudah meratifikasi statute MPI atau belum. Perbedaan antara PKPI dan PSPI terletak pada terletak pada penuntut dan hakim ad hoc-nya. Pada PSPI komposisi penuntut dan hakim ad hoc-nya merupakan gabungan antara peradilan nasional dan internasional,sedangkan pada PKPI komposisi sepenuhnya ditentukan berdasarkan ketentuan peradilan internasional. Contoh-contoh PKPI antara lain: a. International Criminal Tribunal For Rwanda b. International Criminal Tribunal for Yugoslavia Contoh-contoh PSPI antara lain: a. Special Court for Cambodia b. Special Court for Irak c. Special Court for Sierra Leone