SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL VIDEO PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri, Lembang)
Wawan Setiawardani
PGSD FIP Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi no. 229 Bandung
e-mail: wawansetiawardani@ymail.com
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya aktivitas belajar dan
keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui penerapan media
audio-visual. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas,
model Kemmis & Taggart. Subjek penelitian ini 47 siswa kelas V SDN Barunagri
Lembang, Bandung Barat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan
media audio-visual pada pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan
keterampilan berbicara siswa.
Kata kunci: Media audio-visual, keterampilan berbicara.
Abstract: The background of the reasearch was the low students' studying
activities and speaking skill on Indonesian Language subject. The aim of the
research is increasing speaking skill through audio-visual media. Method of the
research used was Classroom Action Research (CAR) by Kemmis and Mc.
Taggart model. Subjects of the research involves 47 students of the fifth grade
semester II SDN Barunagri Lembang Kabupaten Bandung Barat. Result of the
research showed that by using audio-visual media on learning Indonesian
Language was able to increase students' speaking skill.
Keywords: audio-visual media, speaking skill
2
PENDAHULUAN
Pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa sesuai dengan fungsi
bahasa sebagai wahana berfikir dan berkomunikasi untuk mengembangkan
potensi intelektual, emosional dan sosial. Bahasa sangat fungsional dalam
kehidupan manusia, karena selain merupakan alat komunikasi yang paling efektif,
berfikir pun menggunakan bahasa.
Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk
meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada
berbagai macam atau beberapa macam cabang dari keterampilan berbahasa, mulai
dari tingkat paling sederhana yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Menurut Resmini (2009: 49) “berbicara adalah keterampilan
menyampaikan pesan melalui bahasa lisan”.
Berbicara tidak sekedar mengucapkan kata-kata, berbicara merupakan
alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang penyimak. Berbicara
merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hampir
secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak
pembicaraan yang disampaikannya maupun para penyimaknya; apakah
dia bersikap tenag serta dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia
mengkomunikasikan gagasan-gagasannya dan apakah dia antusias atau
tidak (Tarigan 1983: 15).
Dalam menyampaikan pesan, seseorang akan mempergunakan ragam
bahasa lisan. Tujuan seseorang menyampaikan pesan yaitu mengharapkan agar
pendengar atau penerima pesan dapat memahaminya. Proses menyampaikan
3
pesan tersebut disebut berbicara. Dengan demikian, berbicara adalah keterampilan
seseorang dalam menyampaikan pesan kepada penyimak.
Keterampilan berbicara harus dilatih melalui proses belajar dan latihan
secara berkesinambungan dan sistematis agar dapat memperlancar seseorang
dalam berkomunikasi. Oleh karena itu guru sebagai fasilitator yang akan
mengembangkan dua keterampilan diatas harus menerapkan cara dan media yang
efektif untuk membelajarkan keterampilan berbahasa. Namun, kenyataan
dilapangan, kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
di kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat masih
rendah. Hal ini dibuktikan dari data yang diperoleh peneliti banyak siswa yang
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sebesar 65.
Dari 47 siswa, hanya 18 orang yang mencapai KKM. Artinya sebanyak 62%
siswa belum mencapai ketuntasan belajar Bahasa Indonesia.
Guru harus dapat melihat situasi kelas atau siswa dan kemudian memilih
media seperti apa yang akan di gunakan dalam pembelajarannya. Materi yang
sama belum tentu dapat diterapkan pada kelas yang berbeda. Namun, dalam
pemilihan media pembelajaran tetap harus mengacu pada tujuan utama dalam
pencapaian belajar yaitu penekanan pada unsur pemahaman siswa, bukan sekedar
menghafal dan akan lebih baik lagi jika dilanjutkan pada praktek aplikasi dari
materi yang telah diajarkan. Dalam pencapaian tujuan pembelajaran itu perlu di
terapkan pembelajaran yang aktif, dinamis, dan menyenangkan. Berdasarkan hasil
observasi yang peneliti lakukan diperoleh informasi bahwa rendahnya hasil
4
belajar siswa kelas V tersebut dalam mata pelajaran bahasa Indonesia disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Siswa tidak
menggunakan kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh guru untuk
bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak
dimanfaatkan dengan baik oleh siswa.
2. Seringnya siswa berada diluar kelas pada saat jam pelajaran yang
seharusnya digunakan untuk belajar dikarenakan guru yang tidak hadir.
3. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu
metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran.
4. Guru jarang sekali menggunakan media pembelajaran, sehingga kurang
menarik minat siswa dalam proses pembelajaran.
5. Guru sering masuk terlambat dan sering membiarkan siswa berada diluar
kelas. Sehingga hal ini membuat pembelajaran tidak berlangsung sesuai
dengan yang semestinya.
6. Aktifitas siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih
sangat kurang.
Bahasa Indonesia lebih sering dipandang pelajaran yang sederhana dan
tidak terlalu penting. Bahasa Indonesia yang dipelajari di sekolah lebih banyak
disampaikan melalui ceramah, atau mengerjakan buku LKS. Guru cenderung
hanya mentransfer ilmu dan siswa hanya menerima dengan pasif. Padahal teori
perkembangan intelektual dari Piaget, anak SD berada pada periode operasional
konkret. Siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh
5
panca indra. Sebab itu, pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan tidak hanya
disampaikan dengan cara ceramah akan tetapi membutuhkan objek konkret yang
dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa
memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga yang disampaikan oleh guru
sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa.
Berdasarkan permasalahan diatas penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi dan inovatif sangat diperlukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
Adapun salah satu caranya adalah dengan menggunakan media Audio-visual.
Seperti yang diungkapkan Rusman (2013: 201) manfaat penggunaan
audio-visual meliputi : siswa dapat memperoleh persepsi yang sama dan benar
dalam menerima materi pelajaran. Guru membuat siswa lebih fokus pada
pembelajaran dan membantu mengigat kembali materi sehingga lebih mudah
berbagi pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.
Penggunaan media audio-visual dipandang tepat untuk memberikan
pemahaman yang bersifat konkret, sehingga mempermudah siswa menyerap
materi yang disampaikan. Materi yang diserap selanjutnya akan disampaikan
kembali oleh siswa melalui teknik berbicara. Media audio-visual ini berupa media
video yang ditayangkan didepan kelas melalui proyektor.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah yang akan
diteliti dalam penelitian ini bisa dinyatakan secara umum dengan rumusan seperti
dibawah ini.
6
“Bagaimana penggunaan media audio-visual untuk meningkatkan
keterampilan berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri dalam pelajaran bahasa
Indonesia?”
Rumusan masalah diatas dapat dijabarkankan menjadi pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana rencana pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan
media audio-visual untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di
kelas V SDN Barunagri, Lembang?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan
menggunakan media audio-visual untuk meningkatkan keterampilan
berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri, Lembang?
3. Berapa besar peningkatan kemampuan berbicara siswa di kelas V SDN
Barunagri, Lembang dalam pembelajaraan bahasa Indonesia setelah
menggunakan media audio-visual?
Penelitian yang dilakukan tentunya memiliki tujuan. Tujuan umum
diadakannya penelitian ini adalah “untuk mendapatkan deskripsi mengenai
penggunaan media audio-visual untuk meningkatkan keterampilan berbicara
siswa kelas V sekolah dasar”, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran proses perencanaan pembelajaran siswa dan guru
dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama yang berkaitan dengan
keterampilan berbicara dengan menggunakan media audio-visual di kelas V
SDN Barunagri, Lembang.
7
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia
dengan menggunakan media audio-visual untuk meningkatkan keterampilan
berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri, Lembang.
3. Untuk mengetahui sejauh mana media audio-visual dapat meningkatkan
keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas
V SDN Barunagri, Lembang.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan terjemahan dari Classroom
Action Research, yaitu Action Research yang dilakukan di kelas. Sedangkan
menurut Wardhani (2012: 3), ‘penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat’.
Penelitian tindakan ini dilakukan dalam tiga siklus. Masing-masing siklus
mencakup kegiatan-kegiatan perencanaan (planing), tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (Emzir, 2008: 258).
Alur penelitian tindakan kelas yang diaplikasikan dalam penelitian ini
mengacu pada alur penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc. Taggart
sebagai mana disajikan di halaman berikut:
8
Siklus I
Siklus II
Gambar 1.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Kemmis dan M.C Taggart (Syamsudin dan Vismaia, 2009: 205)
Penyusunan Rencana
Tindakan
PenyusunanRencanaTindakan
Pelaksanaan
Tindakan
ObservasiRefleksi
Pelaksanaan
Tindakan
ObservasiRefleksi
Penyusunan Rencana
Tindakan
Observasi
Rencana Tindakan Selanjutnya
Refleksi Pelaksanaan
Tindakan
Rumusan Masalah
Identifikasi Masalah
9
Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V semester 2 di SDN
Barunagri, Lembang. Dengan jumlah siswa sebanyak 47 siswa, yang terdiri dari
21 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan.
Instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes kompetensi berbicara
Tes kemampuan berbicara ini bertujuan untuk menilai kemampuan
berbicara siswa setelah mengikuti pembelajaran. Tes kemampuan berbicara dalam
hal ini aspek-aspek yang dinilai yaitu tekanan, tata bahasa, kosa kata, kelancaran,
dan pemahaman.
Pensekoran dilakukan dalam penilaian kemampuan berbicara tersebut
kemudian akan di ubah dalam bentuk tabel.
b. Observasi
Penelitian ini berlangsung melalui proses pengamatan atau observasi yang
dilakukan baik secara langsung atau melihat hasil rekaman oleh peneliti untuk
mendapatkan informasi tentang siswa dengan cara mengamati, melihat, mencatat
tingkah laku dan kemampuan guru maupun siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Adapun jenis yang digunakan adalah observasi nonpartisipan,
observer berada di luar subjek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan
yang mereka lakukan.
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data yang
10
diperoleh dan di dapat dari hasil observasi siswa dan guru serta hasil tes siswa
pada saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan data kuantitatif yang didapat
berupa data yang menunjukan proses interaksi yang terjadi selama digunakan
metode kualitatif. Data yang diperoleh dari kegiatan wawancara, lembar aktifitas
siswa, observasi guru dan studi dokumentasi tersebut kemudian diolah dan dibuat
persentasenya.
1. Analisis Data Kualitatif
Prinsip data kualitatif dalam analisisinya bersifat berkesinambungan,
sebagaimana yang dinyatakan oleh Nasution dalam Satori dan Komariah (2012:
167) “bahwa proses analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan
masalah, sebelum terjun meneliti hingga penulisan hasil penelitian”.
Peneliti menganalisis data observasi dan hasil tes berbicara yang kemudian
disajikan dalam bentuk table dan dirangkum agar kesesuaian antara data dan
pembelajaran yang sebenarnya dapat terlihat.
2. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari tes keterampilan berbicara. Setelah data
diperoleh kemudian dilakukan analisis melalui langkah-langkah berikut:
a. Penyekoran hasil tes
Hasil dari penyekoran akan dihitung dengan rumus:
Kemampuan Berbicara =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
3
11
Untuk mengklasifikasikan kualitas kemampumpuan berbicara siswa, maka
data hasil tes dikelompokan dengan menggunakan skala 10-60.
b. Menghitung nilai rata-rata kelas
𝑋 =
∑ 𝑥
𝑁
Ket : X = Rata – rata
∑ 𝑥 = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh
𝑁 = banyak data (siswa)
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar (nilai > 65)
𝑁 =
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 > 65
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥 100%
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran menjadi bagian yang penting dalam upaya
menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. oleh karenanya perencanaan
pembelajaran dalam setiap siklus disusun secara sistematis. Rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun dalam penelitian ini mengacu pada prinsip-prinsip
penggunaan media audio-visual sebagai sarana mendekatkan materi pelajaran
dengan pengalaman siswa. Untuk Indikator dirumuskan berdasarkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diambil dari Standar Isi. Materi pada
penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan mengomentari persoalan faktual untuk
setiap siklus dari I sampai III.
12
Perencanaan pada siklus II dan III dibuat dengan mengacu pada hasil
refleksi kegiatan pada siklus I dan II, perubahan lebih terlihat dari pengkondisian
dan pengaturan ruangan kelas yang memungkinkan siswa dapat duduk dengan
rapih dan mengikuti pembelajaran dengan nyaman. Perubahan juga dilakukan
dalam Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan pemahaman
mengenai teknik berpidato dan berbicara efektif, memilih materi video yang lebih
sederhana dan dekat dengan siswa sehingga siswa lebih mengenal tentang materi
yang disampaikan, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir
kritis dan menggomentari persoalan-persoalan yang ditayangkan pada video.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada dasarnya sudah
mengikuti prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran. Namun, dalam
pemilihan materi video pembelajaran masih kurang memperhatikan
perkembangan dan pengalaman siswa, sehingga menyulitkan siswa untuk
memahami dan mengomentari persoalan-persoalan yang ada didalamnya. Guru
pun masih kurang memberikan kesempatan siswa untuk mengomentari persoalan-
persoalan dalam materi itu sendiri, guru masih membantu siswa mengarahkan
dengan pertanyaan sehingga siswa lebih fokus menjawab dari pada mengomentari
persoalan-persoalan tersebut. Usaha yang dilakukan guru dalam rangka perbaikan
proses pembelajaran berupa perencanaan ulang dengan mengacu pada refleksi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
13
Hasilnya pada tindakan siklus II dan III aktivitas guru dan siswa mulai
berubah. Pembelajaran berlangsung lebih baik, guru memilih materi video
pembelajaran yang lebih dekat dengan siswa sehingga siswa lebih mudah
memahami materi video pembelajaran yang disampaikan, memberi kesempatan
mengomentari persoalan-persoalan yang ditayangkan kepada siswa serta
memberikan npemahaman mengenai teknik berpidato yang baik. Siswa lebih
antusias menyimak video-video yang ditayangkan, serta mulai terbiasa menyusun
dan menyampaikan pidato dengan bahasa dan teknik yang baik. Siswa juga lebih
aktif dalam mengomentari persoalan-persoalan faktual yang sedang dibahas.
Selain itu pemahaman dan Kemampuan berbicara tentang konsep materi yang
diberikan semakin meningkat ini menunjukan bahwa tingkat kemampuan
berbicara siswa bisa meningkat dengan menggunakan media audio-visual.
Pembahasan mengenai gambaran pelaksanaan dan aktivitas guru dan siswa
dalam penelitian ini bisa dilihat dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh
observer. Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat secara keseluruhan proses
pembelajaran baik aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran dengan
menggunakan media audio-visual. Peningkatan ini ternyata berpengaruh terhadap
hasil kemampuuan berbicara siswa yang diperoleh dari hasil tes kemampuan
berbicara setiap tindakan baik siklus II maupun siklus III.
3. Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa
Untuk melihat peningkatan kemampuan bericara dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia pokok bahasan mengomentari persoalan faktual di kelas V SDN
14
Barunagri pada penelitian ini, peneliti membandingkan hasil tes kemampuan
berbicara pada siklus I sampai siklus III. Peningkatan Kemampuan berbicara
dapat dilihat dari perubahan skor dan rata-rata skor yang diperoleh oleh siswa.
Dari data hasil nilai siklus I menunjukan 4 siswa atau 8% siswa dinyatakan
tuntas dan 47 siswa atau 92% siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas dari KKM
yang ditentukan sebesar 65. Hal ini disebabkan karena dalam berpidato siswa
masih banyak yang hanya membacakan teks dan kurang memahami tentang
bagaimana cara berbicara di depan umum yang baik.
“Berbicara merupakan keterampilan menyampaikan pesan dengan lisan”
(Resmini, 2008: 35). Dalam berbicara seseroang menyampaikan pesannya secara
lisan, berbeda dengan membaca. Membaca merupakan suatu kegiatan untuk
memahami arti tulisan, meskipun dalam prakteknya membaca menyampaikan
pesan secara lisan akan tetapi dalam penilaian berbicara membaca tidak
dibenarkan.
Dari data hasil nilai siklus II menunjukan 27 siswa atau 57% siswa
dinyatakan tuntas dan 20 siswa atau 43% siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas
dari KKM yang ditentukan sebesar 65. Hal ini disebabkan karena dalam berpidato
kemampuan berbicara siswa cukup baik, pemilihan katanya sudah bagus, namun
masih sering terjadi jeda karena siswa tidak mampu mengingat apa yang ingin
disampaikan atau masih gugup dalam berbicara yang mengakibatkan lupa
pembicaraan yang ingin disampaikan. Meski terdapat beberapa siswa yang belum
mencapai KKM tetapi apabila dibandingkan dengan data pada siklus satu terjadi
kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 49%.
15
Peningkatan ini dipengaruhi oleh pemilihan materi video pembelajaran
yang cukup dekat dengan siswa, sehingga mempermudah siswa untuk memahami
materi. Melalui penggunaan media audio-visual juga mampu membantu siswa
mamahami materi. Edgar Dale (Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2008: 19)
mengungkapkan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pengetahuan
disampaikan secara verbal. Dengan kata lain melalui penggunaan media audio-
visual pembelajaran tidak hanya bersifat verbal tetapi mampu memberikan
penggambaran jelas mengenai persoalan yang sedang dibahas.
Pada data hasil nilai siklus III menunjukan 27 siswa atau 100% siswa
dinyatakan tuntas dari KKM yang ditentukan sebesar 65. Hal ini menunjukan
bahwa penggunaan media audio-visual (video) dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia mampu membantu meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Berikut
adalah data peningkatan keterampilan berbicara berdasarkan nilai rata-rata
persiklus.
Gambar 1.2
Diagram Batang Rata-Rata Skor Siswa Tiap Siklus
0
20
40
60
80
100
NilaiRata-rata
Data Nilai Prasiklus
Data Nilai Siklus I
Data Nilai Siklus II
Data Nilai Siklus III
16
Aktivitas guru dan siswa berpengaruh terhadap hasil yang dicapai siswa
sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan media audio-visual selain dapat
meningkatkan aktivitas pembelajaran juga dapat meningkatkan kemampuan
berbicara siswa. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran lebih berpusat kepada siswa
sehingga guru hanya memberikan bimbingan dan memfasilitasi kegiatan siswa
untuk belajar. Dari gambar 1.3 dapat dilihat ketuntasan belajar dari siklus ke
siklus, dapat diambil kesimpulan bahwa Penggunaan Media Audio-visual dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V dalam materi pokok
mengomentari persoalan faktual mata pelajaran bahasa Indonesia.
Gambar 1.3
Diagram Batang Perkembangan Ketuntasan Kemampuan Berbicara Siswa
Dalam penelitian ini, peneliti menilai hasil tes kemampuan berbicara
siswa sesudah dilaksanakannya pembelajaran dengan menggunakan media audsio
visual. Peningkatan kemampuan berbicara dapat dilihat dari persentase siswa yang
mencapai KKM. Terlihat adanya peningkatan dari setiap siklus, berikut gambar
peningkatan keterampilan berbicara setiap tindakan baik siklus I maupun siklus II.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
persentaseketuntasan
Data Prasiklus
Data Pencapaian Siklus
I
Data Pencapaian Siklus
II
Data Pencapaian Siklus
III
17
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat
diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio-visual video ,
dibuat oleh peneliti sebaik mungkin dengan mengacu kepada KTSP disertai
lembar observasi guru dan siswa dan tes kemampuan berbicara di akhir setiap
siklus. Pemilihan video disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, agar materi
video sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, alat-alat pendukung
dipersiapkan agar menunjang berlangsungnya pembelajaran dengan baik.
2. Pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan media audio-visual video pada
pokok bahasan mengomentari persoalan faktual dilaksanakan sesuai rencana
yang telah dipersiapkan. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I kegiatan
pembelajaran sudah cukup baik namun beberapa kesalahan yang guru lakukan
seperti kurangnya memberi kesempatan siswa untuk berfikir dan mengomentari
persoalan faktual sendiri masih terjadi, selain kesalahan guru terdapat faktor
yang berpengaruh, diantaranya pengalaman berbicara siswa yang kurang
sehingga kurang mampu meningkatkan hasil belajar siswa (kemampuan
berbicara) pada siklus I. Setelah dilakukan refleksi dari pengamatan siklus I,
maka dalam pelaksanaan siklus II beberapa kegiatan pembelajaran dirubah,
diantaranya mengenai pemberian pemahaman mengenai teknik berbicara di
hadapan orang lain serta pemilihan materi video yang lebih dekat dengan
siswa. Pada sisklus III tidak terjadi banyak perubahan dari pelaksanaannya
18
dibandingkan dengan siklus II, perbedaan hanya pada materi video
pembelajaran.
3. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media audio-
visual video mampu dikatakan berhasil. Dari perbaikan pembelajaran yang
dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pembelajaran pada siklus II
berhasil dengan baik ditandai dengan adanya peningkatan hasil tes kemampuan
berbicara dari 43% menjadi 57% terjadi peningkatan sebanyak 14% dengan
rata-rata sebesar 66,36. Dan hasil yang signifikan terlihat pada Siklus III tes
kemampuan berbicaranya meningkat dari 57% menjadi 100% dengan rata-rata
77,15.
DAFTAR RUJUKAN
__________. 2012. Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
Bandung: UPI.
Depdiknas. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas.
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: Rajawali Pers.
Ferdiansyah, Ferda.2012. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan
Matematika Realistik Pada Pembelajaran Matematika Kelas V Sdn 3
Cikidang Pokok Bahasan Pecahan. Skripsi. Jurusan Pedagogik Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Nurgiantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbiasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
Resmini, Novi. 2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI
Press.
19
Resmini, Novi. Dkk. 2009. Pembinaan Dan Pengembangan Pembelajaran
Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.
Resmini, Novi. Juanda, Dadan. 2008. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.
Rofiudin, A. Zuhdi, D. 2001. Pendidikan Bahasa dan Sastra Kelas Tinggi.
Jakarta: Depdikbud.
Rusman dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi.Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.
Sofian. 2010. Pemanfaatan Media Video untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa di MAN 3 Jambi. Makalah Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan.
Susilana, Rudi. Riyana, Cepi. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: Juruan
Kurtekpend FIP UPI.
Tarigan, H. G.1991. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1983. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa.Bandung: Angkasa.
Wardani, IGAK . Wihardit, Kuswaya. 2012. Penelitian tindakan kelas.
Tanggerang Seltan: Universitas Terbuka.
Winata, Udin S. 1992. Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta:
Depdikbud.

More Related Content

What's hot

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisYuns Saragih
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall921920
 
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5Rusinah21
 
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)Zuraini Mat Zin
 
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)Bunyamin Yusuf
 
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarPtk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarfulan85
 
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahPenelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahdalilah77
 
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisandri wahyudi
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Titin Agustini
 
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswaPtk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswaEika Matari
 
Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameAnie01
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiabcirohil
 
Ptk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrisPtk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrissatria darma
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Hamzah Yuddin
 
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggrisKb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggrisBahrul Ulum
 

What's hot (20)

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
 
Ptk adhariah
Ptk adhariahPtk adhariah
Ptk adhariah
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
 
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
 
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
 
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
 
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarPtk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
 
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahPenelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
 
Ptk proposal ing1
Ptk proposal ing1Ptk proposal ing1
Ptk proposal ing1
 
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
 
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendek
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendekEningkatan keterampilan menulis cerita pendek
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendek
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswaPtk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
 
Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and game
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Ptk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrisPtk bahasa inggris
Ptk bahasa inggris
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013
 
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggrisKb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
 

Similar to Teaching indonesian language_using_audio (1)

Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfRitma Ariesha
 
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfDidikSupriyadi6
 
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
 
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptkMier Ajah
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
 
Proposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakanProposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakanFawwaz Fathanah
 
Kajian mini didik hibur
Kajian mini didik hiburKajian mini didik hibur
Kajian mini didik hiburEda Muryanti
 
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdfjumN
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSssusi
 
Jurnal metode role playing dan media gambar
Jurnal metode role playing dan media gambarJurnal metode role playing dan media gambar
Jurnal metode role playing dan media gambarrusnaini
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptkzhiendar
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Teaching indonesian language_using_audio (1) (20)

Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
 
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
 
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
 
Role playing2
Role playing2Role playing2
Role playing2
 
Gess
GessGess
Gess
 
Proposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakanProposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakan
 
Tugas seminar probelamtika
Tugas seminar probelamtikaTugas seminar probelamtika
Tugas seminar probelamtika
 
Kajian mini didik hibur
Kajian mini didik hiburKajian mini didik hibur
Kajian mini didik hibur
 
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf
 
Ppt tugas bahasa indonesia
Ppt tugas bahasa indonesiaPpt tugas bahasa indonesia
Ppt tugas bahasa indonesia
 
PTK
PTK PTK
PTK
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
 
Jurnal metode role playing dan media gambar
Jurnal metode role playing dan media gambarJurnal metode role playing dan media gambar
Jurnal metode role playing dan media gambar
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Teaching indonesian language_using_audio (1)

  • 1. 1 PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL VIDEO PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri, Lembang) Wawan Setiawardani PGSD FIP Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi no. 229 Bandung e-mail: wawansetiawardani@ymail.com Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya aktivitas belajar dan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui penerapan media audio-visual. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, model Kemmis & Taggart. Subjek penelitian ini 47 siswa kelas V SDN Barunagri Lembang, Bandung Barat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media audio-visual pada pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Kata kunci: Media audio-visual, keterampilan berbicara. Abstract: The background of the reasearch was the low students' studying activities and speaking skill on Indonesian Language subject. The aim of the research is increasing speaking skill through audio-visual media. Method of the research used was Classroom Action Research (CAR) by Kemmis and Mc. Taggart model. Subjects of the research involves 47 students of the fifth grade semester II SDN Barunagri Lembang Kabupaten Bandung Barat. Result of the research showed that by using audio-visual media on learning Indonesian Language was able to increase students' speaking skill. Keywords: audio-visual media, speaking skill
  • 2. 2 PENDAHULUAN Pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa sesuai dengan fungsi bahasa sebagai wahana berfikir dan berkomunikasi untuk mengembangkan potensi intelektual, emosional dan sosial. Bahasa sangat fungsional dalam kehidupan manusia, karena selain merupakan alat komunikasi yang paling efektif, berfikir pun menggunakan bahasa. Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada berbagai macam atau beberapa macam cabang dari keterampilan berbahasa, mulai dari tingkat paling sederhana yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menurut Resmini (2009: 49) “berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan”. Berbicara tidak sekedar mengucapkan kata-kata, berbicara merupakan alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang penyimak. Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak pembicaraan yang disampaikannya maupun para penyimaknya; apakah dia bersikap tenag serta dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengkomunikasikan gagasan-gagasannya dan apakah dia antusias atau tidak (Tarigan 1983: 15). Dalam menyampaikan pesan, seseorang akan mempergunakan ragam bahasa lisan. Tujuan seseorang menyampaikan pesan yaitu mengharapkan agar pendengar atau penerima pesan dapat memahaminya. Proses menyampaikan
  • 3. 3 pesan tersebut disebut berbicara. Dengan demikian, berbicara adalah keterampilan seseorang dalam menyampaikan pesan kepada penyimak. Keterampilan berbicara harus dilatih melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan dan sistematis agar dapat memperlancar seseorang dalam berkomunikasi. Oleh karena itu guru sebagai fasilitator yang akan mengembangkan dua keterampilan diatas harus menerapkan cara dan media yang efektif untuk membelajarkan keterampilan berbahasa. Namun, kenyataan dilapangan, kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, di kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat masih rendah. Hal ini dibuktikan dari data yang diperoleh peneliti banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sebesar 65. Dari 47 siswa, hanya 18 orang yang mencapai KKM. Artinya sebanyak 62% siswa belum mencapai ketuntasan belajar Bahasa Indonesia. Guru harus dapat melihat situasi kelas atau siswa dan kemudian memilih media seperti apa yang akan di gunakan dalam pembelajarannya. Materi yang sama belum tentu dapat diterapkan pada kelas yang berbeda. Namun, dalam pemilihan media pembelajaran tetap harus mengacu pada tujuan utama dalam pencapaian belajar yaitu penekanan pada unsur pemahaman siswa, bukan sekedar menghafal dan akan lebih baik lagi jika dilanjutkan pada praktek aplikasi dari materi yang telah diajarkan. Dalam pencapaian tujuan pembelajaran itu perlu di terapkan pembelajaran yang aktif, dinamis, dan menyenangkan. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan diperoleh informasi bahwa rendahnya hasil
  • 4. 4 belajar siswa kelas V tersebut dalam mata pelajaran bahasa Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : 1. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Siswa tidak menggunakan kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh guru untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak dimanfaatkan dengan baik oleh siswa. 2. Seringnya siswa berada diluar kelas pada saat jam pelajaran yang seharusnya digunakan untuk belajar dikarenakan guru yang tidak hadir. 3. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran. 4. Guru jarang sekali menggunakan media pembelajaran, sehingga kurang menarik minat siswa dalam proses pembelajaran. 5. Guru sering masuk terlambat dan sering membiarkan siswa berada diluar kelas. Sehingga hal ini membuat pembelajaran tidak berlangsung sesuai dengan yang semestinya. 6. Aktifitas siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih sangat kurang. Bahasa Indonesia lebih sering dipandang pelajaran yang sederhana dan tidak terlalu penting. Bahasa Indonesia yang dipelajari di sekolah lebih banyak disampaikan melalui ceramah, atau mengerjakan buku LKS. Guru cenderung hanya mentransfer ilmu dan siswa hanya menerima dengan pasif. Padahal teori perkembangan intelektual dari Piaget, anak SD berada pada periode operasional konkret. Siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh
  • 5. 5 panca indra. Sebab itu, pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan tidak hanya disampaikan dengan cara ceramah akan tetapi membutuhkan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga yang disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Berdasarkan permasalahan diatas penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan inovatif sangat diperlukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia Adapun salah satu caranya adalah dengan menggunakan media Audio-visual. Seperti yang diungkapkan Rusman (2013: 201) manfaat penggunaan audio-visual meliputi : siswa dapat memperoleh persepsi yang sama dan benar dalam menerima materi pelajaran. Guru membuat siswa lebih fokus pada pembelajaran dan membantu mengigat kembali materi sehingga lebih mudah berbagi pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Penggunaan media audio-visual dipandang tepat untuk memberikan pemahaman yang bersifat konkret, sehingga mempermudah siswa menyerap materi yang disampaikan. Materi yang diserap selanjutnya akan disampaikan kembali oleh siswa melalui teknik berbicara. Media audio-visual ini berupa media video yang ditayangkan didepan kelas melalui proyektor. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini bisa dinyatakan secara umum dengan rumusan seperti dibawah ini.
  • 6. 6 “Bagaimana penggunaan media audio-visual untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri dalam pelajaran bahasa Indonesia?” Rumusan masalah diatas dapat dijabarkankan menjadi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana rencana pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio-visual untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri, Lembang? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio-visual untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri, Lembang? 3. Berapa besar peningkatan kemampuan berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri, Lembang dalam pembelajaraan bahasa Indonesia setelah menggunakan media audio-visual? Penelitian yang dilakukan tentunya memiliki tujuan. Tujuan umum diadakannya penelitian ini adalah “untuk mendapatkan deskripsi mengenai penggunaan media audio-visual untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V sekolah dasar”, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1. Memperoleh gambaran proses perencanaan pembelajaran siswa dan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama yang berkaitan dengan keterampilan berbicara dengan menggunakan media audio-visual di kelas V SDN Barunagri, Lembang.
  • 7. 7 2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio-visual untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri, Lembang. 3. Untuk mengetahui sejauh mana media audio-visual dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN Barunagri, Lembang. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research, yaitu Action Research yang dilakukan di kelas. Sedangkan menurut Wardhani (2012: 3), ‘penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat’. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam tiga siklus. Masing-masing siklus mencakup kegiatan-kegiatan perencanaan (planing), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (Emzir, 2008: 258). Alur penelitian tindakan kelas yang diaplikasikan dalam penelitian ini mengacu pada alur penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc. Taggart sebagai mana disajikan di halaman berikut:
  • 8. 8 Siklus I Siklus II Gambar 1.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan M.C Taggart (Syamsudin dan Vismaia, 2009: 205) Penyusunan Rencana Tindakan PenyusunanRencanaTindakan Pelaksanaan Tindakan ObservasiRefleksi Pelaksanaan Tindakan ObservasiRefleksi Penyusunan Rencana Tindakan Observasi Rencana Tindakan Selanjutnya Refleksi Pelaksanaan Tindakan Rumusan Masalah Identifikasi Masalah
  • 9. 9 Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V semester 2 di SDN Barunagri, Lembang. Dengan jumlah siswa sebanyak 47 siswa, yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan. Instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Teknik Pengumpulan Data a. Tes kompetensi berbicara Tes kemampuan berbicara ini bertujuan untuk menilai kemampuan berbicara siswa setelah mengikuti pembelajaran. Tes kemampuan berbicara dalam hal ini aspek-aspek yang dinilai yaitu tekanan, tata bahasa, kosa kata, kelancaran, dan pemahaman. Pensekoran dilakukan dalam penilaian kemampuan berbicara tersebut kemudian akan di ubah dalam bentuk tabel. b. Observasi Penelitian ini berlangsung melalui proses pengamatan atau observasi yang dilakukan baik secara langsung atau melihat hasil rekaman oleh peneliti untuk mendapatkan informasi tentang siswa dengan cara mengamati, melihat, mencatat tingkah laku dan kemampuan guru maupun siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun jenis yang digunakan adalah observasi nonpartisipan, observer berada di luar subjek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data yang
  • 10. 10 diperoleh dan di dapat dari hasil observasi siswa dan guru serta hasil tes siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan data kuantitatif yang didapat berupa data yang menunjukan proses interaksi yang terjadi selama digunakan metode kualitatif. Data yang diperoleh dari kegiatan wawancara, lembar aktifitas siswa, observasi guru dan studi dokumentasi tersebut kemudian diolah dan dibuat persentasenya. 1. Analisis Data Kualitatif Prinsip data kualitatif dalam analisisinya bersifat berkesinambungan, sebagaimana yang dinyatakan oleh Nasution dalam Satori dan Komariah (2012: 167) “bahwa proses analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun meneliti hingga penulisan hasil penelitian”. Peneliti menganalisis data observasi dan hasil tes berbicara yang kemudian disajikan dalam bentuk table dan dirangkum agar kesesuaian antara data dan pembelajaran yang sebenarnya dapat terlihat. 2. Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari tes keterampilan berbicara. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan analisis melalui langkah-langkah berikut: a. Penyekoran hasil tes Hasil dari penyekoran akan dihitung dengan rumus: Kemampuan Berbicara = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 3
  • 11. 11 Untuk mengklasifikasikan kualitas kemampumpuan berbicara siswa, maka data hasil tes dikelompokan dengan menggunakan skala 10-60. b. Menghitung nilai rata-rata kelas 𝑋 = ∑ 𝑥 𝑁 Ket : X = Rata – rata ∑ 𝑥 = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh 𝑁 = banyak data (siswa) c. Menghitung persentase ketuntasan belajar (nilai > 65) 𝑁 = 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 > 65 ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100% HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran menjadi bagian yang penting dalam upaya menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. oleh karenanya perencanaan pembelajaran dalam setiap siklus disusun secara sistematis. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun dalam penelitian ini mengacu pada prinsip-prinsip penggunaan media audio-visual sebagai sarana mendekatkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa. Untuk Indikator dirumuskan berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diambil dari Standar Isi. Materi pada penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan mengomentari persoalan faktual untuk setiap siklus dari I sampai III.
  • 12. 12 Perencanaan pada siklus II dan III dibuat dengan mengacu pada hasil refleksi kegiatan pada siklus I dan II, perubahan lebih terlihat dari pengkondisian dan pengaturan ruangan kelas yang memungkinkan siswa dapat duduk dengan rapih dan mengikuti pembelajaran dengan nyaman. Perubahan juga dilakukan dalam Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan pemahaman mengenai teknik berpidato dan berbicara efektif, memilih materi video yang lebih sederhana dan dekat dengan siswa sehingga siswa lebih mengenal tentang materi yang disampaikan, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir kritis dan menggomentari persoalan-persoalan yang ditayangkan pada video. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada dasarnya sudah mengikuti prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran. Namun, dalam pemilihan materi video pembelajaran masih kurang memperhatikan perkembangan dan pengalaman siswa, sehingga menyulitkan siswa untuk memahami dan mengomentari persoalan-persoalan yang ada didalamnya. Guru pun masih kurang memberikan kesempatan siswa untuk mengomentari persoalan- persoalan dalam materi itu sendiri, guru masih membantu siswa mengarahkan dengan pertanyaan sehingga siswa lebih fokus menjawab dari pada mengomentari persoalan-persoalan tersebut. Usaha yang dilakukan guru dalam rangka perbaikan proses pembelajaran berupa perencanaan ulang dengan mengacu pada refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
  • 13. 13 Hasilnya pada tindakan siklus II dan III aktivitas guru dan siswa mulai berubah. Pembelajaran berlangsung lebih baik, guru memilih materi video pembelajaran yang lebih dekat dengan siswa sehingga siswa lebih mudah memahami materi video pembelajaran yang disampaikan, memberi kesempatan mengomentari persoalan-persoalan yang ditayangkan kepada siswa serta memberikan npemahaman mengenai teknik berpidato yang baik. Siswa lebih antusias menyimak video-video yang ditayangkan, serta mulai terbiasa menyusun dan menyampaikan pidato dengan bahasa dan teknik yang baik. Siswa juga lebih aktif dalam mengomentari persoalan-persoalan faktual yang sedang dibahas. Selain itu pemahaman dan Kemampuan berbicara tentang konsep materi yang diberikan semakin meningkat ini menunjukan bahwa tingkat kemampuan berbicara siswa bisa meningkat dengan menggunakan media audio-visual. Pembahasan mengenai gambaran pelaksanaan dan aktivitas guru dan siswa dalam penelitian ini bisa dilihat dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer. Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat secara keseluruhan proses pembelajaran baik aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran dengan menggunakan media audio-visual. Peningkatan ini ternyata berpengaruh terhadap hasil kemampuuan berbicara siswa yang diperoleh dari hasil tes kemampuan berbicara setiap tindakan baik siklus II maupun siklus III. 3. Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Untuk melihat peningkatan kemampuan bericara dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan mengomentari persoalan faktual di kelas V SDN
  • 14. 14 Barunagri pada penelitian ini, peneliti membandingkan hasil tes kemampuan berbicara pada siklus I sampai siklus III. Peningkatan Kemampuan berbicara dapat dilihat dari perubahan skor dan rata-rata skor yang diperoleh oleh siswa. Dari data hasil nilai siklus I menunjukan 4 siswa atau 8% siswa dinyatakan tuntas dan 47 siswa atau 92% siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas dari KKM yang ditentukan sebesar 65. Hal ini disebabkan karena dalam berpidato siswa masih banyak yang hanya membacakan teks dan kurang memahami tentang bagaimana cara berbicara di depan umum yang baik. “Berbicara merupakan keterampilan menyampaikan pesan dengan lisan” (Resmini, 2008: 35). Dalam berbicara seseroang menyampaikan pesannya secara lisan, berbeda dengan membaca. Membaca merupakan suatu kegiatan untuk memahami arti tulisan, meskipun dalam prakteknya membaca menyampaikan pesan secara lisan akan tetapi dalam penilaian berbicara membaca tidak dibenarkan. Dari data hasil nilai siklus II menunjukan 27 siswa atau 57% siswa dinyatakan tuntas dan 20 siswa atau 43% siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas dari KKM yang ditentukan sebesar 65. Hal ini disebabkan karena dalam berpidato kemampuan berbicara siswa cukup baik, pemilihan katanya sudah bagus, namun masih sering terjadi jeda karena siswa tidak mampu mengingat apa yang ingin disampaikan atau masih gugup dalam berbicara yang mengakibatkan lupa pembicaraan yang ingin disampaikan. Meski terdapat beberapa siswa yang belum mencapai KKM tetapi apabila dibandingkan dengan data pada siklus satu terjadi kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 49%.
  • 15. 15 Peningkatan ini dipengaruhi oleh pemilihan materi video pembelajaran yang cukup dekat dengan siswa, sehingga mempermudah siswa untuk memahami materi. Melalui penggunaan media audio-visual juga mampu membantu siswa mamahami materi. Edgar Dale (Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2008: 19) mengungkapkan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pengetahuan disampaikan secara verbal. Dengan kata lain melalui penggunaan media audio- visual pembelajaran tidak hanya bersifat verbal tetapi mampu memberikan penggambaran jelas mengenai persoalan yang sedang dibahas. Pada data hasil nilai siklus III menunjukan 27 siswa atau 100% siswa dinyatakan tuntas dari KKM yang ditentukan sebesar 65. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media audio-visual (video) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia mampu membantu meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Berikut adalah data peningkatan keterampilan berbicara berdasarkan nilai rata-rata persiklus. Gambar 1.2 Diagram Batang Rata-Rata Skor Siswa Tiap Siklus 0 20 40 60 80 100 NilaiRata-rata Data Nilai Prasiklus Data Nilai Siklus I Data Nilai Siklus II Data Nilai Siklus III
  • 16. 16 Aktivitas guru dan siswa berpengaruh terhadap hasil yang dicapai siswa sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan media audio-visual selain dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran juga dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran lebih berpusat kepada siswa sehingga guru hanya memberikan bimbingan dan memfasilitasi kegiatan siswa untuk belajar. Dari gambar 1.3 dapat dilihat ketuntasan belajar dari siklus ke siklus, dapat diambil kesimpulan bahwa Penggunaan Media Audio-visual dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V dalam materi pokok mengomentari persoalan faktual mata pelajaran bahasa Indonesia. Gambar 1.3 Diagram Batang Perkembangan Ketuntasan Kemampuan Berbicara Siswa Dalam penelitian ini, peneliti menilai hasil tes kemampuan berbicara siswa sesudah dilaksanakannya pembelajaran dengan menggunakan media audsio visual. Peningkatan kemampuan berbicara dapat dilihat dari persentase siswa yang mencapai KKM. Terlihat adanya peningkatan dari setiap siklus, berikut gambar peningkatan keterampilan berbicara setiap tindakan baik siklus I maupun siklus II. 0% 20% 40% 60% 80% 100% persentaseketuntasan Data Prasiklus Data Pencapaian Siklus I Data Pencapaian Siklus II Data Pencapaian Siklus III
  • 17. 17 SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio-visual video , dibuat oleh peneliti sebaik mungkin dengan mengacu kepada KTSP disertai lembar observasi guru dan siswa dan tes kemampuan berbicara di akhir setiap siklus. Pemilihan video disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, agar materi video sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, alat-alat pendukung dipersiapkan agar menunjang berlangsungnya pembelajaran dengan baik. 2. Pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan media audio-visual video pada pokok bahasan mengomentari persoalan faktual dilaksanakan sesuai rencana yang telah dipersiapkan. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I kegiatan pembelajaran sudah cukup baik namun beberapa kesalahan yang guru lakukan seperti kurangnya memberi kesempatan siswa untuk berfikir dan mengomentari persoalan faktual sendiri masih terjadi, selain kesalahan guru terdapat faktor yang berpengaruh, diantaranya pengalaman berbicara siswa yang kurang sehingga kurang mampu meningkatkan hasil belajar siswa (kemampuan berbicara) pada siklus I. Setelah dilakukan refleksi dari pengamatan siklus I, maka dalam pelaksanaan siklus II beberapa kegiatan pembelajaran dirubah, diantaranya mengenai pemberian pemahaman mengenai teknik berbicara di hadapan orang lain serta pemilihan materi video yang lebih dekat dengan siswa. Pada sisklus III tidak terjadi banyak perubahan dari pelaksanaannya
  • 18. 18 dibandingkan dengan siklus II, perbedaan hanya pada materi video pembelajaran. 3. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media audio- visual video mampu dikatakan berhasil. Dari perbaikan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pembelajaran pada siklus II berhasil dengan baik ditandai dengan adanya peningkatan hasil tes kemampuan berbicara dari 43% menjadi 57% terjadi peningkatan sebanyak 14% dengan rata-rata sebesar 66,36. Dan hasil yang signifikan terlihat pada Siklus III tes kemampuan berbicaranya meningkat dari 57% menjadi 100% dengan rata-rata 77,15. DAFTAR RUJUKAN __________. 2012. Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Bandung: UPI. Depdiknas. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Ferdiansyah, Ferda.2012. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik Pada Pembelajaran Matematika Kelas V Sdn 3 Cikidang Pokok Bahasan Pecahan. Skripsi. Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Nurgiantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbiasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Resmini, Novi. 2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI Press.
  • 19. 19 Resmini, Novi. Dkk. 2009. Pembinaan Dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press. Resmini, Novi. Juanda, Dadan. 2008. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press. Rofiudin, A. Zuhdi, D. 2001. Pendidikan Bahasa dan Sastra Kelas Tinggi. Jakarta: Depdikbud. Rusman dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.Jakarta: Rajawali Pers. Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers. Sofian. 2010. Pemanfaatan Media Video untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 3 Jambi. Makalah Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Susilana, Rudi. Riyana, Cepi. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: Juruan Kurtekpend FIP UPI. Tarigan, H. G.1991. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1983. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa. Wardani, IGAK . Wihardit, Kuswaya. 2012. Penelitian tindakan kelas. Tanggerang Seltan: Universitas Terbuka. Winata, Udin S. 1992. Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Depdikbud.