4. PENGERTIAN
Diabetes Mellitus adalah salah satu jenis gangguan
metabolisme yang ditandai oleh tingkat glukosa
yang tinggi dalam darah, yang terjadi akibat
gangguan pada fungsi insulin, baik dalam hal kerja
maupun sekresi insulin.
5. Penyebab
Penyebab penyakit inni adalah kurangnya aktivitas fisik dan
konsumsi makanan dan minuman manis, serta makanan berlemak,
tinggi kolesterol, dan makanan yang digoreng. Makanan olahan dari
tepung, seperti mie instan, mie basah, roti, dan biskuit, juga
berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit ini.
6. Penyebab
Pola makan yang tidak sehat mengakibatkan ketidakseimbangan antara
karbohidrat dan komponen lain yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini
menyebabkan peningkatan kadar gula dalam tubuh, yang melebihi
kemampuan kerja pankreas dan menyebabkan perkembangan diabetes
mellitus.
7. kasus
Menurut International Diabetes Federation (2019), bahwa jumlah
kasus Diabetes Mellitus di Indonesia akan meningkat dari 10,7 juta pada
tahun 2019. Laporan dari Riskesdas tahun 2018 juga mengindikasikan
bahwa prevalensi Diabetes Mellitus yang telah di diagnosa oleh dokter
pada penduduk berusia 15 tahun ke atas adalah sebesar 2%. Hal ini
menandakan adanya peningkatan prevalensi Diabetes Mellitus di
Indonesia jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas tahun 2013 yang
mencapai 1,5%.
8. PENCEGAHAN
Salah satu cara mencegah terjadinya penyakit ini adalah dengan
mengganti gula dengan gula stevia. Stevia merupakan pemanis alam
yang berasal dari tanaman Stevia rebudiana Bertoni dan telah digunakan
oleh beberapa Negara sebagai pemanis alami pengganti gula. Stevia
Rebaudiana bertoni adalah suatu sumber bahan pemanis alami yang
mempunyai tingkat kemanisan 200-300 kali lebih manis daripada gula
tebu.
10. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula
darah tinggi (hiperglikemia). Hiperglikemia terjadi karena tubuh tidak dapat
menggunakan glukosa dengan baik sebagai sumber energi. Glukosa merupakan
sumber energi utama bagi tubuh, dan diperoleh dari makanan yang mengandung
karbohidrat. Pada penderita diabetes, metabolisme karbohidrat terganggu karena
masalah dengan produksi atau kerja insulin. Insulin adalah hormon yang
diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk membantu glukosa masuk ke dalam
sel untuk digunakan sebagai energi. Pada penderita DM, ada masalah dengan
produksi atau kerja insulin. Akibatnya, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel
dan menumpuk di aliran darah. Hal ini menyebabkan hiperglikemia.
11. Metabolisme Karbohidrat
pada Diabetes Tipe 1
Pada diabetes tipe 1,
metabolisme karbohidrat
terjadi sebagai berikut:
● Pencernaan dan
penyerapan glukosa
● Transpor glukosa ke
sel
● Penggunaan glukosa
oleh sel
Metabolisme Karbohidrat
pada Diabetes Tipe 2
Pada diabetes tipe 2,
metabolisme karbohidrat
terjadi sebagai berikut:
● Pencernaan dan
penyerapan glukosa
● Transpor glukosa ke
sel
● Penggunaan glukosa
oleh sel
12. ● Diabetes tipe 1: Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat
memproduksi insulin sama sekali. Hal ini disebabkan oleh
kerusakan sel-sel beta di pankreas, yang bertanggung jawab untuk
memproduksi insulin. Akibatnya, glukosa tidak dapat masuk ke
dalam sel dan menumpuk di aliran darah.
● Diabetes tipe 2: Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat
menggunakan insulin secara efektif. Hal ini disebabkan oleh
resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak dapat merespons
insulin dengan baik. Akibatnya, glukosa tetap berada di aliran
darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi.
Hubungan antara diabetes
dengan metabolisme karbohidrat
14. Gula Stevia dan Manfaatnya
Stevia adalah pemanis alami yang rendah kalori sehingga dapat
dikonsumsi secara berkelanjutan oleh orang-orang dengan diabetes
15. Pengolahan Stevia
Stevia dapat digunakan dengan:
1. Bentuk mentah, tapi sebaiknya tidak digunakan
langsung apabila daunnya telah terkontaminasi oleh
pestisida atau zat kimia berbahaya lainnya demi
menjaga kesehatan
2. Pemanasan di bawah sinar matahari selama sekitar
12 jam kemudian dihaluskan
3. Microwave selama 2 menit lalu dihancurkan
4. Bentuk cair dengan merendamnya selama 24 jam
dan disimpan dalam kulkas dengan perbandingan air
dan stevia sekitar 1:4
16. Struktur Stevia
Sumber: (Limanto, 2017)
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/1466/1591
Gambar Struktur Molekul dari Steviol, Stevioside, dan Rebaudioside (Kanan ke Kiri).
17. Hasil Studi Stevia pada Diabetes
Beberapa studi telah dijalankan untuk mengevaluasi keamanan stevia baik pada manusia
maupun pada hewan, dengan fokus pada efeknya terhadap kadar insulin dan gula darah
setelah konsumsi oleh penderita diabetes mellitus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kelompok yang mengonsumsi stevia umumnya memiliki kadar gula darah yang lebih
rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengonsumsi stevia
Dalam studi lain pada pasien diabetes mellitus tipe 2, penelitian dilakukan untuk
mengamati hubungan antara konsumsi stevia dengan perubahan tekanan darah. Penelitian
ini melibatkan sekelompok relawan yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok yang
mengonsumsi stevia dan kelompok yang mengonsumsi placebo. Penelitian ini berlangsung
selama 12 minggu dan hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi stevia dapat menurunkan
tekanan darah.
Akan tetapi, para ilmuwan menekankan mengonsumsi stevia dalam kisaran yang
direkomendasikan, yaitu sekitar 0.1–4 mg per kg berat badan setiap hari