SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa
didalam darah tinggi, disebab kan tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat atau
kadar insulin tinggi tetapi tidak dapat mempergunakan insulin atau kedua-duanya.
PERKENI (Perkumpulan Endikronologi Indonesia) 2010, seseorang dikatakan menderita
diabetes jika memiliki gula darah puasa ≥ 126 mg/dl dan pada tes sewaktu ≥ 200 mg/dl.
Setiap 14 november diperingati sebagai hari diabetes sedunia, julah angka penderita
diabetes malah semakin meningkat dari tahun ketahun. Bahkan pada 2045 penderita diabetes
diprediksi mencapai 629 juta jiwa. Angka ini berdasarkan catatan international Diabetes
Federation (IDF). Pada tahun 2015 yang menyebut jumlah penderita diabetes mencapai 415
juta jiwa,kemudian pada 2017 mencapai 425 juta jiwa.
Diindonesia berdasarkan riskesdas dari 2013-2018 prevalensi diabetes melitus
meningkat dari 6,9 % menjadi 8,5 %, yang artinya ada kurang 22,9 juta penduduk prevalensi
diabetes melitus. Menurut International Diabetes Melitus (IDF) Indonesia menduduki
peringkat ke-6 pada tahun 2017 sebagai negara dengan jumlah pasien diabetes melitus
terbanyak di dunia. Sekitar 90-95 % kasus diabetes didominasi oleh diabetes tipe II.
Sementara data yang diperoleh dari dinas kesehatan kota pekanbaru (dalam profil
kesehatan tahun 2011) tentang jumlah kasus diabetes melitus yang terjadi diseluruh rumah
sakit diseluruh kota pekanbaru yaitu sebanyak 210 jiwa menderita diabetes melitus
bergantung insulin (DMTI). Sedangkan untuk penderita diabetes tidak bergantung insulin
(DMT2) berjumlah 7.055 jiwa.
2
Pada bulan februari mulai dari tanggal 01 februari 2020 sampai dengan tanggal 29
februari 2020 terdapat sebanyak 95 orang pasien baik dari rujukan klinik maupun puskesmas
setempat yang malakukan pengecekan laboratorium khusus Glukosa,Yang diantaranya
terdapat beberapa pasien yang diidentifikasi terkana penyakit diabetes mellitus.
Dari data yang didapat di RSUD Puri husada tembilahan pada bulan februari 2020
terdapat hampir 60% pasien yang melakukan cek Glukosa. Untuk menegakkan diagnosis
diabetes melitus diperlukan pemeriksaan laboratorium dintaranya :
1. Pemeriksaan reduksi urine, peningkatan kadar glukosa didalam darah memiliki
efek langsung terhadap organ ginjal, glukosa dalam urine adalah gangguan atau
penyakit. Penentuan glukosa dalam urine adalah pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengetahui kadar glukosa didalam darah secara tidak langsung.
2. Kelebihan , waktu yang digunakan lebih cepat,sampel urine yang digunakan
relative sedikit,spesifik untuk glukosa urine.
Pemeriksaan reduksi urine terbagi menjadi dua yaitu :
1. Semi kuantitatif, yaitu analis kimia yang mencari kadara kandungan komponen-
komponen yang terdapat dalam suatu cuplikan atau sampel.
2. Kualitatif, yaitu suatu peruses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa
kimia dalam suatu larutan atau sampel yang tidak diketahui.
Pada setiap bulan pasien yang melakukan cek Glukosa. terbilang cukup banyak,sehingga
kami siswa/i SMK DR.Indra Adnan Indragiri college dapat melakukan penelitian mengenai
hubungan pemeriksaan reduksi urine pada pasien diabetes mellitus.
3
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang, dapat di ambil rumusan masalh tentang hubungan
pemeriksaan reduksi urine pada pasien diabetes melitus menggunakan sampel urine.
1.3 tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya hubungan dari pemeriksaan reduksi urine pada pasien
diabetes melitus.
1.3.1 Tujuan Khusus
1. mengetahui cara melalukan pemeriksaan reduksi urine
2. mengetahui jumlah pasien yang teridentifikasi terkena penyakit diabetes
melitus dengan pemeriksaan reduksi urine
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Menambah wawasan terhadap hasil pemeriksaan reduksi urine dilaboratorium
RSUD Puri Husada melalui penelitian dengan judul hubungan pemeriksaan
reduksi urine pada pasien diabetes melitus.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan tambahaan pengetahuan di SMK
DR.Indra Adnan Indragiri College tentang hubungan pemeriksaan reduksi urine
pada pasien diabetes melitus dan dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan di
perpustakaan sekaligus sebagai saran baca di perpustakaan sekolah.
4
1.2.3 Bagi masyarakat
Dapat menjadi sebagai sarana informasi yang bermutu dimasyarakat mengenai
pemeriksaan penunjang, menegakkan diagnosis diabetes melitu dengan pemeriksaan
reduksi urine.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diabetes Melitus
2.1.1 Definisi
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit ditandai dengan kadar glukosa didalam
darah tinggi,disebab kan tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat atau kadar insulin
tinggi tetapi tidak dapat mempergunakan insulin atau kedua-duanya. PERKENI
(Perkumpulan Endikronologi Indonesia) 2010, seseorang dikatakan menderita diabetes jika
ada gejala khas diabetes mellitus (poliuria, polidipsi, ).
1. Poliuri atau sering buang air kecil dengan volume yang banyak,apalagi pada
malam hari.
2. Polidipsi atau sering kali merasa haus dan ingin minum sebanyak –
banyaknya.
3. Polifagi atau nafsu makan meningkat dan kurang tenaga, pada diabetes
karena insulin bermasalah,pemasukan gula kedalm sel-sel tubuh kurang
sehingga energy yang dibentuk pun kurang.
Orang yang dikatakan terkena diabetes mememiliki gula darah puasa ≥ 126 mg/dl dan pada
tes sewaktu ≥ 200 mg/dl. Kadar gula darah normal pada pagi hari setelah malam
sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dl darah.kadar gula darah biasanya antara 120-140
mg/dl pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun
karbohidrat lainnya.
6
2.1.2 Gejala Diabetes Melitus
Beberapa gejala penyakit Diabetes Mellitus sebagai berikut
1. Poliuri (peningkatan frekuensi buang air kecil karena kelebihan produksi air seni).
2. Polidipsi (rasa haus berlebihan)
3. Polifagi (merasa lapar berlebihan)
4. Berat badan menurun
5. Lemah
6. Kesemutan
7. Luka/bisul tak sembuh-sembuh
2.1.3 Faktor Resiko Diabetes Melitus
Yang beresiko terkena diabetes melitu adalah sebagai berikut :
1. Usia ≥ 40 tahun,pasien pada umur lebih dari 40 tahun lebih beresiko terkena
diabetes disesabkan karena factor genetika,gaya hidup yang buruk,kelebihan
berat badan dan tekana darah tinggi yang termasuk salah satu faktor pemicunya
2. Obesitas pasien yang memiliki berat badan yang berlebih beresiko terkena
diabetes karna pankreas dipaksa bekerja keras memproduksi insulin karena
kebutuhan energinya besar . Semakin gemuk semakin tinggi kebutuhan
insulin.jika hal ini dibiarkan terus menerus, pankreas akan kepayahan dan mulai
menurun kinerjanya.
3. Hipertensi ,orang yang terkena diabetes mellitus berkemungkinan besar terkena
hipertensi dikarenakan terjadinya penyempitan pembuluh darah yang
disebabkan oleh lemak yang bertumpuk pada pembuluh darah.
7
Yang beresiko terkena Diabetes Melitus adalah umur lebih dari 40 tahun,kegemukan
hipertensi,riwayat keluarga Diabetes Melitus,riwayat melahirkan bayi lebih dari 4 kg
dan dislipidemia,diabetes mellitus menumbulkan beberapa komplikasi diantaranya
adalah kerusakan pembuluh darah mikrovisual (penyakit ginjal,mata),kerusakan
makrovisual. (jantung koroner,pembuluh darah kaki/otak),neuropati,rentan infeksi
dan dan impotensi pada pria. Factor keturunan tidak bisa dicegah tapi gaya hidup
bisa diubah. (Yayasan Elisabeth rumah sakit).
2.1.4 Klasifikasi Diabetes Melitus
Jenis diabetes melitus dikelompokkan menurut sifatnya :
1. Diabetes Melitus tipe I (IDDM).
Diabetes melitus yang satu ini juga kerap dikenal dengan istilah insulin
independent diabetes. IDDM atau diabetes melitus tipe 1 dengan ketidak
mampuan sel beta pasreal untuk memproduksi insulin.
Diabetes melitus tipe 1
2. Diabetes melitus tipe II (NIDDM).
Diabetes melitus tipe II adalah jenis diabetes yang banyak diderita. Diabetes
tipe II atau non-insulin dependent diabetes tubuh. Diabetes tipe I masih bisa
memproduksi insulin hanya saja jumlah nya tidak cukup untuk menstabilkan
kadar gula darah
3. Diabetes gestasional.
Diabetes ini memiliki kaitan erat dengan kehamilan. Dalam kondisi hamil
kadar gula darah ibu hamil akan melonjak.inilah yang menyebabkan diabetes
gestasional.
8
4. Diabetes melitus jenis lain.
Diabetes jenis lain ini adalah penyakit gangguan metabolic yang ditandai oleh
kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta
pancreas dan atau fungsi insulin (resistensi insulin).
2.1.5 Penyebab Diabetes Melitus
Umumnya Diabetes Mellitus disebabkan oleh rusaknya sel-sel betha dari pulau-
pulau langerhan. Yang berfungsi menghasilkan insulin,akibatnya produksi insulin
menurun.
Disamping itu diabetes mellitus juga dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi
insulin dalam memasukkan glukosa kedalam sel gangguan itu dapat terjadi karena obesitas.
Yang disebabkan oleh tegangnya reseptor insulin sel lelad yang dikenal dengan resistensi
insulin.
Klasifikasi diabetes melitus :
1. Mikrovaskular, adalah adanya hiperglikemia yaitu naiknya gula darah menjadi efek
yang umum terjadi karena diabetes yang tidak terkontrol dan lama kelamaan bisa jadi
kerusakan serius pada beberapa sistem tubuh.
2. Makrovaskular, adalah komplikasi yang mengenai pembuluh darah arteri yang lebih
besar sehingga menyebabkan atherosclerosis.akibatnya dapat menimbulkan beberapa
penyakit seperti jantung koroner,hipertensi dan stroke.
9
BAB III
PENELITIAN
1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratory yaitu dengan melakukan secara
pemeriksaan Reduksi Urine pada penderita diabetes melitus secara langsung untuk
mengetahui penderita Diabetes Melitus dengan pemeriksaan reduksi urine apakah ada
hubungan.
1.2 Tempat dan Waktu Penelitian
1.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium RSUD Puri Husada Tembilahan.
1.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada awal bulan februari - maret 2020.
1.3 Populasi dan sampel penelitian
3.3.1 Populasi pada penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh urine pasien diabetes melitu yang
melakukan pemeriksaan laboratorium di RSUD Puri Husada tembilahan serta
pasien diabetes melitus rujukan dari klinik dan Puskemas setempat pada bulan
Februari – Maret 2020.
1.3.2 Sampel pada penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah sampel urine pasien diabetes melitus yang telah
terdaftar di pendaftaran di RSUD Puri Husada Tembilahan serta pasien diabetes
melitus rujukan dari kinik dan puskesmas setempat pada bulan Februari – Maret
2020.
10
Penilaian Kualitas sampel urine pasien yang akan diperiksa di laboratorium Puri
Husada Tembilahan ,meliputi pemeriksaan makroskopis
1. Kejernihan : Jernih
2. Warna :Kuning muda-kuning tua
3. Bau : Khas urine (Pesing)
4. Buih : Tidak berbuih
5. Berat jenis : 1.040 – 1.080
Pemeriksaan kimia urine meliputi pemeriksan reduksi urineProtein urine,dan PH
urine.Wadah penampung sampel urine sekaligus identitas yang tertera pada wadah
urine di RSUD Puri Husada Tembilahan :
1. Menggunakan wadah bermulut lebar,kering bersih,terbuat dari bahan
plastik,tidak mudah pecah dan sekali pemakaian
2. Identitas yang tertera pada wadah penampung urine sesuai dengan
blanko pemeriksaan
1.4 Tekhnik pengambilan sampel
Tekhnik pengambilan sampel urine yang baik sebelum pasien mengambil sampel urine
hendak nya petugas laboratorium menyampaikan tata cara penampungan urine keadaan
basa yang baik pada pasien sebagai berikut :
1. Urine pagi hari,yaitu supaya pasien puasa minimal 8-10 jam.
2. pasien membersihkan area genital terlebih dahulu.
3. Khusus wanita sebelum urine ditampung labia mayor nya dibersihkan terlebih
dahulu.
11
4. Apabila pasien wanita yang sedang menstruasi hendak nya melakukan
pemeriksaannya seminggu kemudian setelah masa menstruasinya selesai,apabila
keadaan tidak dapat ditunda beri catatan pada blanko pemeriksaannya.
5. Sampel dikumpulkan di laboratorium.
6. Pemeriksaan dilakukan < 1 jam
1.5 Alat dan Bahan penelitian
3.5.1 Alat penelitian
Adapun alat penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Wadah Urine
2. Tabung Reaksi
3. Rak Tabung Reaksi
4. Centrifuge
5. Strip Carik
6. Alat Urine Analizer Verify U120
3.5.2 Bahan Penelitian
Adapun bahan penelitian yang digunkan adalah sebagai berikut :
1. Urine pagi
3.6 Procedur kerja penelitiaan
3.6.1 Procedur kerja
1. Siapkan Alat dan Bahan pemeriksaan
2. Homogenkan urine yang terdapat dalam wadah urine
3. Masukkan urine yang telah dihomogenkan kedalam tabung reduksi sebanyak
1-2 ml
12
4. Celupkan strip carik kedalam urine
5. Titisakan strip carik pada tisu
6. Masukkan strip ke alat
7. Tekan star,tunggu 60 detik hingga zona strip keluar
8. Letakkan strip carik pada alat tunggu selama 30 detik hingga alat Urine
Analizer verify U120 mendeteksi hasil
9. Hasil akan keluar pada printer,tekan cancel untuk mengakhiri
pemeriksaan,baca hasil.
13
BAB VI
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Karakteristik penelitian yang dilihat pada penelitian ini adalah penderita
reduksi urine berdasarkan jenis kelamin, rentang umur, dan hasil pemeriksaan
menggunakan alat Urine Analyzer VerifyU120 pada Februari-Maret 2020 yang
dilakukan di Laboatorium Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri
Hilir. Pada tabel 1.1 dibawah ini :
Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki 12 Orang 40 %
Perempuan 18 Orang 60 %
Jumlah 30 Orang 100 %
Tebel 1.1 jenis kelamin pasien reduksi urine
Dari Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pasien Reduksi urine yang banyak di
RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan Februari-Maret
2020 adalah berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 18 Orang(60%) sedangkan
laki-laki 12 Orang(40%)
Pada tabel 1.2 dibawah ini dapat dilihat rentang umur pasien Reduksi urine
di RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan Februari-
Maret 2020 sebagai berikut:
Umur Jumlah %
42-52 13 Orang 43,3 %
53-63 10 Orang 33,3 %
64-74 7Orang 23,3 %
Tabel 1.2 Rentang umur pasien reduksi urine
Dari tabel 1.2 menunjukkan bahwa rentang umur pasien Reduksi Urine yang
banyak di RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan
14
Februari-Maret 2020 adalah rentang umur 42-52 tahun sebanyak 13 Orang (43,3%),
53-63 tahun sebanyak 10 Orang (33,3%), dan 64-74 tahun sebanyak 7 Orang (23,3%).
Pada tabel 1.3 dibawah ini dapat dilihat dari hasil pemeriksaan Reduksi urine
dengan menggunakan alat Urine Analyzer Verify U120 di Laboratorium RSUD Puri
Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan Februari-Maret 2020
sebagai berikut :
Hasil Reduksi Jumlah %
(+) Positif 12 Orang 40%
(-)Negatif 18 Orang 60%
Tabel 1.3 Hasil pemeriksaan reduksi urine
Dari Tabel 1.3 menunjukkan bahwa Hasil Pemeriksaan Reduksi Urine di
RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan Februari-Maret
2020 lebih banyak Negatif (-) dengan jumlah 18 Orang (60%) Sedangkan Positif
(+) dengan jumlah 12 Orang (40%).
15
Pada tabel 1.4 dibawah ini adalah hasil pemeriksaan reduksi urine
berdasarkan rentang umur dan jenis kelamin pasien reduksi urine di RSUD Puri
Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan februari-maret 2020 sebagai
berikut :
Umur Jenis Kelamin Nama Hasil
42-52 Tahun Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
33.93.03
33.72.06
15.26.65
33.07.27
+3
+3
+3
+3
53-63 Tahun Perempuan
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki
33.07.41
15.44.98
02.03.73
21.55.23
+3
+1
+3
+3
64-74 Tahun Laki-Laki
Perempuan
Perempuan
Laki-Laki
34.33.89
33.98.20
11.51.20
33.91.20
+2
+1
+3
+3
Tabel 1.4 hasil pemeriksaan reduksi urine berdasarkan rentang umur dan jenis kelamin
4.2 Pembahasan
penelitian ini dilakukan di wilayah kerja RSUD Puri Husada Tembilahan
Kabupaten Indragiri Hilir dengan sampel penelitian yaitu seluruh urine pasien pada bulan
Februari-Maret 2020. Pada penelitian yang telah dilakukan pemeriksaan reduksi urine
menggunakan alat Urine Analyzer Verify U120 dengan hasil Positif (+) Reduksi
sejumlah 12 Orang ( 40 % ) sedangkan Negatif (-) sejumlah 18 Orang ( 60 % )
Pemeriksaan pada alat Urine Analyzer Verify U120 dapat mendeteksi strip urine.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Didapatkan jumlah pasien dari tanggal 07 Februari- 14 Maret 2020 dengan jenis
kelamin Laki-laki berjumlah 18 Orang (60%) dan Perempuan 12 Orang (40%).
Berdasarkan rentang umur,persentase terbanyak sebanyak umur 42-52 tahun (43,3%),
dengan 53-63 tahun (33,3%.) dan umur 64-74 tahun (23,3%). Berdasarkan hasil
pemeriksaan Reduksi Urine dsidapatkan hasil Positif (+) dengan jumlah 12 Orang (40%),
dan hasil Negatif (-) dengan jumlah 18 Orang (60%).
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Peneliti
Untuk Penelitan lebih lanjut disarankan agar mengetahui perbedaan hasil
pemeriksaan Reduksi Urine menggunakan alat urine Analyzer U120 dan
menggunakan cara pemeriksaan reduksi urine manual.
5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Bagi sekolah diharapkan agar dapat memberikan bimbingan yang optimal
pada penelitian urine dalam berbagai pemeriksaan berikutnya.
5.2.3 Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat diharapkan untuk selalu menjaga kesehatan dan
mengubah pola hidup sehat, makan-makanan yang rendah gula, jika yang sudah
menderita diabetes mellitus patutlah dalam melakukan pengobatan serta rutinlah
dalam mengkonsumsi obat maupun insulin.

More Related Content

Similar to Diabetes Reduksi Urine

Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bNorniStg
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusWarnet Raha
 
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitusPengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitusRosania Aninditari
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
Grub C_PPT RTM BIOKIM.pptx
Grub C_PPT RTM BIOKIM.pptxGrub C_PPT RTM BIOKIM.pptx
Grub C_PPT RTM BIOKIM.pptxemahnadaardiyani
 
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...elizarman
 
askep diabetes melitus
askep diabetes melitusaskep diabetes melitus
askep diabetes melitusSo Ra
 
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...syikir
 

Similar to Diabetes Reduksi Urine (20)

Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks b
 
Askep diabetes
Askep diabetesAskep diabetes
Askep diabetes
 
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
 
Askep diabetes AKPER PEMKAB MUNA
Askep diabetes  AKPER PEMKAB MUNA Askep diabetes  AKPER PEMKAB MUNA
Askep diabetes AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Chapter II dm.pdf
Chapter II dm.pdfChapter II dm.pdf
Chapter II dm.pdf
 
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitusPengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Grub C_PPT RTM BIOKIM.pptx
Grub C_PPT RTM BIOKIM.pptxGrub C_PPT RTM BIOKIM.pptx
Grub C_PPT RTM BIOKIM.pptx
 
Satpel diabetes melitus
Satpel diabetes melitusSatpel diabetes melitus
Satpel diabetes melitus
 
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
 
Materi penyuluhan
Materi penyuluhanMateri penyuluhan
Materi penyuluhan
 
askep diabetes melitus
askep diabetes melitusaskep diabetes melitus
askep diabetes melitus
 
Dm AKPER PEMKAB MUNA
Dm AKPER PEMKAB MUNA Dm AKPER PEMKAB MUNA
Dm AKPER PEMKAB MUNA
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNASanti askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
 
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...
 
Proposal promkes
Proposal promkesProposal promkes
Proposal promkes
 

Recently uploaded

implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 

Recently uploaded (12)

implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 

Diabetes Reduksi Urine

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa didalam darah tinggi, disebab kan tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat atau kadar insulin tinggi tetapi tidak dapat mempergunakan insulin atau kedua-duanya. PERKENI (Perkumpulan Endikronologi Indonesia) 2010, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki gula darah puasa ≥ 126 mg/dl dan pada tes sewaktu ≥ 200 mg/dl. Setiap 14 november diperingati sebagai hari diabetes sedunia, julah angka penderita diabetes malah semakin meningkat dari tahun ketahun. Bahkan pada 2045 penderita diabetes diprediksi mencapai 629 juta jiwa. Angka ini berdasarkan catatan international Diabetes Federation (IDF). Pada tahun 2015 yang menyebut jumlah penderita diabetes mencapai 415 juta jiwa,kemudian pada 2017 mencapai 425 juta jiwa. Diindonesia berdasarkan riskesdas dari 2013-2018 prevalensi diabetes melitus meningkat dari 6,9 % menjadi 8,5 %, yang artinya ada kurang 22,9 juta penduduk prevalensi diabetes melitus. Menurut International Diabetes Melitus (IDF) Indonesia menduduki peringkat ke-6 pada tahun 2017 sebagai negara dengan jumlah pasien diabetes melitus terbanyak di dunia. Sekitar 90-95 % kasus diabetes didominasi oleh diabetes tipe II. Sementara data yang diperoleh dari dinas kesehatan kota pekanbaru (dalam profil kesehatan tahun 2011) tentang jumlah kasus diabetes melitus yang terjadi diseluruh rumah sakit diseluruh kota pekanbaru yaitu sebanyak 210 jiwa menderita diabetes melitus bergantung insulin (DMTI). Sedangkan untuk penderita diabetes tidak bergantung insulin (DMT2) berjumlah 7.055 jiwa.
  • 2. 2 Pada bulan februari mulai dari tanggal 01 februari 2020 sampai dengan tanggal 29 februari 2020 terdapat sebanyak 95 orang pasien baik dari rujukan klinik maupun puskesmas setempat yang malakukan pengecekan laboratorium khusus Glukosa,Yang diantaranya terdapat beberapa pasien yang diidentifikasi terkana penyakit diabetes mellitus. Dari data yang didapat di RSUD Puri husada tembilahan pada bulan februari 2020 terdapat hampir 60% pasien yang melakukan cek Glukosa. Untuk menegakkan diagnosis diabetes melitus diperlukan pemeriksaan laboratorium dintaranya : 1. Pemeriksaan reduksi urine, peningkatan kadar glukosa didalam darah memiliki efek langsung terhadap organ ginjal, glukosa dalam urine adalah gangguan atau penyakit. Penentuan glukosa dalam urine adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa didalam darah secara tidak langsung. 2. Kelebihan , waktu yang digunakan lebih cepat,sampel urine yang digunakan relative sedikit,spesifik untuk glukosa urine. Pemeriksaan reduksi urine terbagi menjadi dua yaitu : 1. Semi kuantitatif, yaitu analis kimia yang mencari kadara kandungan komponen- komponen yang terdapat dalam suatu cuplikan atau sampel. 2. Kualitatif, yaitu suatu peruses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa kimia dalam suatu larutan atau sampel yang tidak diketahui. Pada setiap bulan pasien yang melakukan cek Glukosa. terbilang cukup banyak,sehingga kami siswa/i SMK DR.Indra Adnan Indragiri college dapat melakukan penelitian mengenai hubungan pemeriksaan reduksi urine pada pasien diabetes mellitus.
  • 3. 3 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang, dapat di ambil rumusan masalh tentang hubungan pemeriksaan reduksi urine pada pasien diabetes melitus menggunakan sampel urine. 1.3 tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui adanya hubungan dari pemeriksaan reduksi urine pada pasien diabetes melitus. 1.3.1 Tujuan Khusus 1. mengetahui cara melalukan pemeriksaan reduksi urine 2. mengetahui jumlah pasien yang teridentifikasi terkena penyakit diabetes melitus dengan pemeriksaan reduksi urine 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti Menambah wawasan terhadap hasil pemeriksaan reduksi urine dilaboratorium RSUD Puri Husada melalui penelitian dengan judul hubungan pemeriksaan reduksi urine pada pasien diabetes melitus. 1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan tambahaan pengetahuan di SMK DR.Indra Adnan Indragiri College tentang hubungan pemeriksaan reduksi urine pada pasien diabetes melitus dan dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan di perpustakaan sekaligus sebagai saran baca di perpustakaan sekolah.
  • 4. 4 1.2.3 Bagi masyarakat Dapat menjadi sebagai sarana informasi yang bermutu dimasyarakat mengenai pemeriksaan penunjang, menegakkan diagnosis diabetes melitu dengan pemeriksaan reduksi urine.
  • 5. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diabetes Melitus 2.1.1 Definisi Diabetes melitus merupakan suatu penyakit ditandai dengan kadar glukosa didalam darah tinggi,disebab kan tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat atau kadar insulin tinggi tetapi tidak dapat mempergunakan insulin atau kedua-duanya. PERKENI (Perkumpulan Endikronologi Indonesia) 2010, seseorang dikatakan menderita diabetes jika ada gejala khas diabetes mellitus (poliuria, polidipsi, ). 1. Poliuri atau sering buang air kecil dengan volume yang banyak,apalagi pada malam hari. 2. Polidipsi atau sering kali merasa haus dan ingin minum sebanyak – banyaknya. 3. Polifagi atau nafsu makan meningkat dan kurang tenaga, pada diabetes karena insulin bermasalah,pemasukan gula kedalm sel-sel tubuh kurang sehingga energy yang dibentuk pun kurang. Orang yang dikatakan terkena diabetes mememiliki gula darah puasa ≥ 126 mg/dl dan pada tes sewaktu ≥ 200 mg/dl. Kadar gula darah normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dl darah.kadar gula darah biasanya antara 120-140 mg/dl pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
  • 6. 6 2.1.2 Gejala Diabetes Melitus Beberapa gejala penyakit Diabetes Mellitus sebagai berikut 1. Poliuri (peningkatan frekuensi buang air kecil karena kelebihan produksi air seni). 2. Polidipsi (rasa haus berlebihan) 3. Polifagi (merasa lapar berlebihan) 4. Berat badan menurun 5. Lemah 6. Kesemutan 7. Luka/bisul tak sembuh-sembuh 2.1.3 Faktor Resiko Diabetes Melitus Yang beresiko terkena diabetes melitu adalah sebagai berikut : 1. Usia ≥ 40 tahun,pasien pada umur lebih dari 40 tahun lebih beresiko terkena diabetes disesabkan karena factor genetika,gaya hidup yang buruk,kelebihan berat badan dan tekana darah tinggi yang termasuk salah satu faktor pemicunya 2. Obesitas pasien yang memiliki berat badan yang berlebih beresiko terkena diabetes karna pankreas dipaksa bekerja keras memproduksi insulin karena kebutuhan energinya besar . Semakin gemuk semakin tinggi kebutuhan insulin.jika hal ini dibiarkan terus menerus, pankreas akan kepayahan dan mulai menurun kinerjanya. 3. Hipertensi ,orang yang terkena diabetes mellitus berkemungkinan besar terkena hipertensi dikarenakan terjadinya penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh lemak yang bertumpuk pada pembuluh darah.
  • 7. 7 Yang beresiko terkena Diabetes Melitus adalah umur lebih dari 40 tahun,kegemukan hipertensi,riwayat keluarga Diabetes Melitus,riwayat melahirkan bayi lebih dari 4 kg dan dislipidemia,diabetes mellitus menumbulkan beberapa komplikasi diantaranya adalah kerusakan pembuluh darah mikrovisual (penyakit ginjal,mata),kerusakan makrovisual. (jantung koroner,pembuluh darah kaki/otak),neuropati,rentan infeksi dan dan impotensi pada pria. Factor keturunan tidak bisa dicegah tapi gaya hidup bisa diubah. (Yayasan Elisabeth rumah sakit). 2.1.4 Klasifikasi Diabetes Melitus Jenis diabetes melitus dikelompokkan menurut sifatnya : 1. Diabetes Melitus tipe I (IDDM). Diabetes melitus yang satu ini juga kerap dikenal dengan istilah insulin independent diabetes. IDDM atau diabetes melitus tipe 1 dengan ketidak mampuan sel beta pasreal untuk memproduksi insulin. Diabetes melitus tipe 1 2. Diabetes melitus tipe II (NIDDM). Diabetes melitus tipe II adalah jenis diabetes yang banyak diderita. Diabetes tipe II atau non-insulin dependent diabetes tubuh. Diabetes tipe I masih bisa memproduksi insulin hanya saja jumlah nya tidak cukup untuk menstabilkan kadar gula darah 3. Diabetes gestasional. Diabetes ini memiliki kaitan erat dengan kehamilan. Dalam kondisi hamil kadar gula darah ibu hamil akan melonjak.inilah yang menyebabkan diabetes gestasional.
  • 8. 8 4. Diabetes melitus jenis lain. Diabetes jenis lain ini adalah penyakit gangguan metabolic yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pancreas dan atau fungsi insulin (resistensi insulin). 2.1.5 Penyebab Diabetes Melitus Umumnya Diabetes Mellitus disebabkan oleh rusaknya sel-sel betha dari pulau- pulau langerhan. Yang berfungsi menghasilkan insulin,akibatnya produksi insulin menurun. Disamping itu diabetes mellitus juga dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi insulin dalam memasukkan glukosa kedalam sel gangguan itu dapat terjadi karena obesitas. Yang disebabkan oleh tegangnya reseptor insulin sel lelad yang dikenal dengan resistensi insulin. Klasifikasi diabetes melitus : 1. Mikrovaskular, adalah adanya hiperglikemia yaitu naiknya gula darah menjadi efek yang umum terjadi karena diabetes yang tidak terkontrol dan lama kelamaan bisa jadi kerusakan serius pada beberapa sistem tubuh. 2. Makrovaskular, adalah komplikasi yang mengenai pembuluh darah arteri yang lebih besar sehingga menyebabkan atherosclerosis.akibatnya dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti jantung koroner,hipertensi dan stroke.
  • 9. 9 BAB III PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratory yaitu dengan melakukan secara pemeriksaan Reduksi Urine pada penderita diabetes melitus secara langsung untuk mengetahui penderita Diabetes Melitus dengan pemeriksaan reduksi urine apakah ada hubungan. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium RSUD Puri Husada Tembilahan. 1.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada awal bulan februari - maret 2020. 1.3 Populasi dan sampel penelitian 3.3.1 Populasi pada penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh urine pasien diabetes melitu yang melakukan pemeriksaan laboratorium di RSUD Puri Husada tembilahan serta pasien diabetes melitus rujukan dari klinik dan Puskemas setempat pada bulan Februari – Maret 2020. 1.3.2 Sampel pada penelitian Sampel pada penelitian ini adalah sampel urine pasien diabetes melitus yang telah terdaftar di pendaftaran di RSUD Puri Husada Tembilahan serta pasien diabetes melitus rujukan dari kinik dan puskesmas setempat pada bulan Februari – Maret 2020.
  • 10. 10 Penilaian Kualitas sampel urine pasien yang akan diperiksa di laboratorium Puri Husada Tembilahan ,meliputi pemeriksaan makroskopis 1. Kejernihan : Jernih 2. Warna :Kuning muda-kuning tua 3. Bau : Khas urine (Pesing) 4. Buih : Tidak berbuih 5. Berat jenis : 1.040 – 1.080 Pemeriksaan kimia urine meliputi pemeriksan reduksi urineProtein urine,dan PH urine.Wadah penampung sampel urine sekaligus identitas yang tertera pada wadah urine di RSUD Puri Husada Tembilahan : 1. Menggunakan wadah bermulut lebar,kering bersih,terbuat dari bahan plastik,tidak mudah pecah dan sekali pemakaian 2. Identitas yang tertera pada wadah penampung urine sesuai dengan blanko pemeriksaan 1.4 Tekhnik pengambilan sampel Tekhnik pengambilan sampel urine yang baik sebelum pasien mengambil sampel urine hendak nya petugas laboratorium menyampaikan tata cara penampungan urine keadaan basa yang baik pada pasien sebagai berikut : 1. Urine pagi hari,yaitu supaya pasien puasa minimal 8-10 jam. 2. pasien membersihkan area genital terlebih dahulu. 3. Khusus wanita sebelum urine ditampung labia mayor nya dibersihkan terlebih dahulu.
  • 11. 11 4. Apabila pasien wanita yang sedang menstruasi hendak nya melakukan pemeriksaannya seminggu kemudian setelah masa menstruasinya selesai,apabila keadaan tidak dapat ditunda beri catatan pada blanko pemeriksaannya. 5. Sampel dikumpulkan di laboratorium. 6. Pemeriksaan dilakukan < 1 jam 1.5 Alat dan Bahan penelitian 3.5.1 Alat penelitian Adapun alat penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Wadah Urine 2. Tabung Reaksi 3. Rak Tabung Reaksi 4. Centrifuge 5. Strip Carik 6. Alat Urine Analizer Verify U120 3.5.2 Bahan Penelitian Adapun bahan penelitian yang digunkan adalah sebagai berikut : 1. Urine pagi 3.6 Procedur kerja penelitiaan 3.6.1 Procedur kerja 1. Siapkan Alat dan Bahan pemeriksaan 2. Homogenkan urine yang terdapat dalam wadah urine 3. Masukkan urine yang telah dihomogenkan kedalam tabung reduksi sebanyak 1-2 ml
  • 12. 12 4. Celupkan strip carik kedalam urine 5. Titisakan strip carik pada tisu 6. Masukkan strip ke alat 7. Tekan star,tunggu 60 detik hingga zona strip keluar 8. Letakkan strip carik pada alat tunggu selama 30 detik hingga alat Urine Analizer verify U120 mendeteksi hasil 9. Hasil akan keluar pada printer,tekan cancel untuk mengakhiri pemeriksaan,baca hasil.
  • 13. 13 BAB VI HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Karakteristik penelitian yang dilihat pada penelitian ini adalah penderita reduksi urine berdasarkan jenis kelamin, rentang umur, dan hasil pemeriksaan menggunakan alat Urine Analyzer VerifyU120 pada Februari-Maret 2020 yang dilakukan di Laboatorium Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Pada tabel 1.1 dibawah ini : Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki 12 Orang 40 % Perempuan 18 Orang 60 % Jumlah 30 Orang 100 % Tebel 1.1 jenis kelamin pasien reduksi urine Dari Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pasien Reduksi urine yang banyak di RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan Februari-Maret 2020 adalah berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 18 Orang(60%) sedangkan laki-laki 12 Orang(40%) Pada tabel 1.2 dibawah ini dapat dilihat rentang umur pasien Reduksi urine di RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan Februari- Maret 2020 sebagai berikut: Umur Jumlah % 42-52 13 Orang 43,3 % 53-63 10 Orang 33,3 % 64-74 7Orang 23,3 % Tabel 1.2 Rentang umur pasien reduksi urine Dari tabel 1.2 menunjukkan bahwa rentang umur pasien Reduksi Urine yang banyak di RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan
  • 14. 14 Februari-Maret 2020 adalah rentang umur 42-52 tahun sebanyak 13 Orang (43,3%), 53-63 tahun sebanyak 10 Orang (33,3%), dan 64-74 tahun sebanyak 7 Orang (23,3%). Pada tabel 1.3 dibawah ini dapat dilihat dari hasil pemeriksaan Reduksi urine dengan menggunakan alat Urine Analyzer Verify U120 di Laboratorium RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan Februari-Maret 2020 sebagai berikut : Hasil Reduksi Jumlah % (+) Positif 12 Orang 40% (-)Negatif 18 Orang 60% Tabel 1.3 Hasil pemeriksaan reduksi urine Dari Tabel 1.3 menunjukkan bahwa Hasil Pemeriksaan Reduksi Urine di RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan Februari-Maret 2020 lebih banyak Negatif (-) dengan jumlah 18 Orang (60%) Sedangkan Positif (+) dengan jumlah 12 Orang (40%).
  • 15. 15 Pada tabel 1.4 dibawah ini adalah hasil pemeriksaan reduksi urine berdasarkan rentang umur dan jenis kelamin pasien reduksi urine di RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada bulan februari-maret 2020 sebagai berikut : Umur Jenis Kelamin Nama Hasil 42-52 Tahun Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki 33.93.03 33.72.06 15.26.65 33.07.27 +3 +3 +3 +3 53-63 Tahun Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki 33.07.41 15.44.98 02.03.73 21.55.23 +3 +1 +3 +3 64-74 Tahun Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki 34.33.89 33.98.20 11.51.20 33.91.20 +2 +1 +3 +3 Tabel 1.4 hasil pemeriksaan reduksi urine berdasarkan rentang umur dan jenis kelamin 4.2 Pembahasan penelitian ini dilakukan di wilayah kerja RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir dengan sampel penelitian yaitu seluruh urine pasien pada bulan Februari-Maret 2020. Pada penelitian yang telah dilakukan pemeriksaan reduksi urine menggunakan alat Urine Analyzer Verify U120 dengan hasil Positif (+) Reduksi sejumlah 12 Orang ( 40 % ) sedangkan Negatif (-) sejumlah 18 Orang ( 60 % ) Pemeriksaan pada alat Urine Analyzer Verify U120 dapat mendeteksi strip urine.
  • 16. 16 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Didapatkan jumlah pasien dari tanggal 07 Februari- 14 Maret 2020 dengan jenis kelamin Laki-laki berjumlah 18 Orang (60%) dan Perempuan 12 Orang (40%). Berdasarkan rentang umur,persentase terbanyak sebanyak umur 42-52 tahun (43,3%), dengan 53-63 tahun (33,3%.) dan umur 64-74 tahun (23,3%). Berdasarkan hasil pemeriksaan Reduksi Urine dsidapatkan hasil Positif (+) dengan jumlah 12 Orang (40%), dan hasil Negatif (-) dengan jumlah 18 Orang (60%). 5.2 Saran 5.2.1 Bagi Peneliti Untuk Penelitan lebih lanjut disarankan agar mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan Reduksi Urine menggunakan alat urine Analyzer U120 dan menggunakan cara pemeriksaan reduksi urine manual. 5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan Bagi sekolah diharapkan agar dapat memberikan bimbingan yang optimal pada penelitian urine dalam berbagai pemeriksaan berikutnya. 5.2.3 Bagi Masyarakat Bagi masyarakat diharapkan untuk selalu menjaga kesehatan dan mengubah pola hidup sehat, makan-makanan yang rendah gula, jika yang sudah menderita diabetes mellitus patutlah dalam melakukan pengobatan serta rutinlah dalam mengkonsumsi obat maupun insulin.