2. II
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah.
Makalah ini berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Negara ” yang
disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir mata kuliah Pancasila
Penulis sudah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, akan
tetapi penulis menyadari kesalahan dan kealfaan, makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Namun berkat arahan, bimbingan, dan bantuan dari
berbagai pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,
danbagi pembaca umumnya. Amiin...
Bandung, Desember
2012
Penulis
3. III
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................ii
Daftar isi......................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang....................................................................1
Rumusan Masalah...............................................................2
Tujuan Penulisan Makalah ..................................................3
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Pancasila .....................................................5
2.2 Asas-Asas Pancasila .....................................................8
2.3 Proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara..........10
2.4 kelebihan pancasila sebagai dasar Negara ......................14
Bab 3 Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan...................................................................18
Daftar Pustaka .............................................................................19
4. 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam
era reformasi sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945, 67 tahun
yang lalu disambut dengan lahirnya sebuah konsepsi kenengaraan yang
sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.
Sebagai dasar negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya.
Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Tuhan YME dan
ternyata merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-
masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan
kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan
berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia
Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah diungkapkan sebagai
dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus
Pancasila itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir
Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu
dapat bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama
ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi,
dan siapa yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.
Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat
mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan
faham lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk
memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu
terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan
5. 2
pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang
bertentangan, pasti akan ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan
segala bentuk kekafiran tak beragama akan ditolak oleh bangsa Indonesia
yang bertuhan dan ber-agama.
Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia
berprikemanusiaan dan berusaha untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga
ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan kemerdekaan. Sebab yang
keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada
Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan
keyakinan serta agamanya.
Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah
negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara
Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-
apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan
proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini.
Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan
ini saya ke memperoleh hasil yang diinginkan, maka saya sebagai
penyusun mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah
itu adalah:
1. Apakah fungsi asas-asas yang ada dalam Pancasila untuk Negara
Indonesia?
6. 3
2. Apakah bukti bahwa Pancasila dijadikan sebagai dasar negara
Indonesia?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Pancasila sebagai dasar
negara.
3. Untuk mengetahui asas-asas yang terkandung dalam Pancasila1
1 Sumber : https://contohmakalahdocx.blogspot.com/2015/02/contoh-susunan-makalah-lengkap-
yang-baik-dan-benar.html
7. 4
Senin Selasa Rabu Kamis
Introduction Listening Phonetich
TIK Introduction
Landasan
Pend.
2
2 Sumber : https://contohmakalahdocx.blogspot.com/2015/02/contoh-susunan-makalah-lengkap-yang-baik-dan-benar.html
8. 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila
Kata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu untuk
mencapai Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu
1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.
2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri
3. Jangan berhubungan badan/Dilarang berjinah
4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.
5. Jangan mjnum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman
keras.
Diadaptasi oleh orang jawa menjadi 5 M = Madat/Mabok, Maling/Nyuri,
Madon/Awewe, Maen/Judi, Mateni/Bunuh.
Pengertian Pancasila Secara Etimologis
Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha
yaitu dalam Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddhatersebut terdapat
suatu ajaran moral untuk mencapai nirwana/surga melalui Pancasila yang
isinya 5 J.
Pengertian Secara Historis
Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai
rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
9. 6
Padatanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan,
kemudian keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945
termasuk Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip
sebagai Dasar Negara yang duberi nama Pancasila. Sejak saat itulah
Pancasila menjadi Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada
Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak termuat istilah Pancasila namun yang
dimaksud dasar Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal ini
didaarkan interprestasi (penjabaran) historis terutama dalam rangka
pembentukan Rumusan Dasar Negara.
Pengertian Pancasila Secara Termitologis
Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI untuk
melengkapai alat2 Perlengkapan Negara PPKI mengadakan sidang pada
tanggal 18 Agustus 1945 dan berhasil mengesahkan UUD 45 dimana
didalam bagian Pembukaan yang terdiri dari 4 Alinea didalamnya
tercantum rumusan Pancasila. Rumusan Pancasila tersebut secara
Konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI yang disahkan oleh
PPKI yang mewakili seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila Berbentuk:
1. Hirarkis (berjenjang);
2. Piramid.
A. Pancasila menurutMr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di dalam
sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945 isinya sebagai berikut:
1. Prikebangsaan;
2. Prikemanusiaan;
3. Priketuhanan;
10. 7
4. Prikerakyatan;
5. Kesejahteraan Rakyat
B. Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1 Juni
1945 di depan sidang BPUPKI, sebagai berikut:
1. Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme/Prikemanusiaan;
3. Mufakat/Demokrasi;
4. Kesejahteraan Sosial;
5. Ketuhanan yang berkebudayaan;
Presiden Soekarno mengusulkan ke-5 Sila tersebut dapat diperas menjadi
Trisila yaitu:
1. Sosio Nasional : Nasionalisme dan Internasionalisme;
2. Sosio Demokrasi : Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat;
3. Ketuhanan YME.
Dan masih menurut Ir. Soekarno Trisila masih dapat diperas lagi menjadi
Ekasila atau Satusila yang intinya adalah Gotong Royong.
C. Pancasila menurutPiagam Jakarta yang disahkan pada tanggal22 Juni
1945 rumusannya sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
permusyawaratan perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia;
11. 8
Kesimpulan dari bermacam-macam pengertian pancasila tersebut yang sah
dan benar secara Konstitusional adalah pancasila yang tercantum dalam
Pembukaan Uud 45, hal ini diperkuat dengan adanya ketetapan MPRS
NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968 yang
menegaskan bahwa pengucapan, penulisan dan Rumusan Pancasila Dasar
Negara RI yang sah dan benar adalah sebagai mana yang tercantum dalam
Pembukaan Uud 1945.
2.2 Asas-Asas Pancasila
Asas Ketuhanan
Tuhan Yang Maha Esa adalah konsep Tuhan yang universal, Tuhan yang
sama dimiliki oleh semua agama dan kepercayaan. Tuhan yang sama yang
disembah Hindu, Budha, Islam dan Kristen. Konsep Tuhan universal
inilah yang dipakai di negara kita.
Sila Katuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan
kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh
karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab
Asas Kemanusiaan
Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab Kemanusiaan yang adil dan
beradab menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan
kegiatan –kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan
keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia
merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
12. 9
dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa –bangsa
lain.
Asas Kenegaraan
Sila Persatuan Indonesia Dengan sila persatuan Indonesia, manusia
Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan
memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa.
Asas Kerakyatan
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan. Manusia Indonesia menghayati dan
menjungjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua
pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya
dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab. Disini kepentingan
bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang diambil harus
dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan. Dalam melaksanakan permusyawaratan,
kepercayaan diberikan kepada wakil-wakil yang dipercayanya.
Asas Persatuan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dengan sila keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak
dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan
13. 10
perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu dikembangkan sikap adil
terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
2.3 Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila. Pancasila terdiri dari lima
sila kelima sila itu adalah
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Sebelum tanggal 17 agustus 1945 Indonesia belum merdeka. Bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa lain seperti portugis, Inggris, Belanda,
Jepang. Paling lama menjajah adalah Belanda. Sebelum kedatangan
bangsa asing, indonesia terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka
misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak, Mataram, Ternate dan Tidore.
Terhadap penjajahan tersebut bangsa Indonesia selalu melakukan
perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun politik.
Pejuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam
hal ini belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu
mengalami kegagalan. Penjajah Belanda berakhir pada tahun 1942,
tepatbya tanggal 8 Maret. Sejak saat itu Indonesia di duduki oleh tentara
Jepang.
14. 11
Mulai tahun 1945 , tentara jepang kalah oleh sekutu. Untuk menarik
simpati, jepang memberikan janji kemerdekaan janji ini diucapkan oleh
perdana menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Karena keadaan
jepang terus menerus mendesak, maka pada tanggal 39 april 1945 jepang
memberikan janji kemerdekaan bangsa indonesia yaitu janji kemerdekaan
tanpa syarat yang dituangkan dalam maklumat Gunseikan (pembesar
tertinggin sipil dari pemerintah militer jaepang di jawa dan madura) no 23.
Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentkan BPUPKI. Tugas
badan ini adalh menyelidiki dan mengumpulkan usul-uslu untuk
selanjutnya dikemukakan kepada pemerintahan jepang untuk
dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia. Anggota BPUPKI dilantik
pada tanggal 28 Mei 1945-1 Juni 1945.
Pada sidang pertama banyak orang yang berbicara dua diantarany
Muhammad yamin dan Bung kiarno yang masing-masin g mengusulkan
caloin dasr negara. Muhammad yamin mengajukan usul secara lisan dan
tertulis. Contoh srcara lisan:
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan
Contoh secara tertulis:
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Persatuan indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap
15. 12
4. Kerakyatn yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bung karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri
atas lima hal yaitu:
1. Nasionalisme
2. Internasionalisme
3. Mufakat/demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Kelima hal ini oleh bung Karno diberi nama pancasila. Kelima sila tersebut
dapt dipers menjadi Trisila yaitu:
1. Sosionasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan
Selesai sidang pertama pada 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat
untuk membentuk panitai kecil tugasnya adlah menampung usul-usul yang
masuk dan memriksa serta melaporkan kepadasidang pleno BPUPKI.
Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis
paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota
panitia kecil terdiri dari 8 orng yaitu:
1. Ir. Sukarno
2. Ki bagus Hadi Kusumo
3. KH Wahid Hasyim
4. Mr. Muh Yamin
5. M. Sutardjo Kartohadi Kusumo
16. 13
6. Mr. A.A Maramis
7. R. Otto Iskandar Dinata
8. Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara panitia kecil,
dengan para panitia kecil dengan para anggota BPUPKI yang berdomisil
di jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujinya dibentuk sebuah
panitia kecil penyelidik usul-usul perumus dasar negara, yang terdiri atas
sembilan orang.
Panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang itu pada tanggal itu juga
melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon mukadimah hukum
dasar atau dikenal “piagam Jakarta”
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1946, hasil yang dicapai
adalah merumuskan rancangan hukum dasar. Pada tanggal 9 agustus
dibentuk panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal
15 Agustus 1945 jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, dan sejak
itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia yaitu dengan
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus.
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan mengadakan sidang.
Bung hatta mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus sore hari ada
utusan dari Indonesia bagian Timur yang menemuinya. Intinya rakyat
Indonesia bagian Timur mengusulkan agar padaalinea ke empat preambul,
dibelakang kata “ketuhanan” yang berbunyi “dengan menjalankan syariat-
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dihapus. Jika tidak maka rakyat
Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang
17. 14
baru saja diproklamasiakan. Usul ini oleh Muh Hatta disampaikan kepada
tokoh-tokoh islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan
kesatuan mrngingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh Islam
merelazkan dicoretnya kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat-
syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “ketuhanan yang maha
esa”.
2.4 Kelebihan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi
nasional. Ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa
Indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan
makmur. Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan
dirumuskan untuk kepentingan membangun negara bangsa Indonesia.
Pancasila yang memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya
persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan membangun
pertalian batin antara warga negara dengan tanah airnya
Pandangan Soekarno yang demikian ini merupakan pengulangan dari apa
yang pernah ia ucapkan pada Pidato 1 Juni, Hari Lahirnya Pancasila.
Bukti bahwa ideologi pancasila lebih baik dari dua ideologi itu karena
Pancasila memuat pokok-pokokpikiran sedemikian rupa :
Pertama, sila Ketuhanan memuat pokok-pokokpikiran bahwa manusia
Indonesia menganut berbagai agama, dengan kata lain ada kebebasan
untuk beragama dan tidak beragama, serta ada kebebasan untuk
berpindah agama (keyakinan)nya. Bahkan mereka yang tidak percaya
kepada Tuhan-pun, karena toleransinya yang sudah menjadi sifat bangsa
18. 15
Indonesia, mengakui bahwa kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa merupakan karakteristik dari bangsanya, sehingga mereka
menerima sila Pertama ini.
Kedua, Nasionalisme Indonesia (maksudnya sila ke-3 dari Pancasila)
bukanlah chauvinisme. Bangsa Indonesia tidak menganggap diri lebih
unggul dari bangsa lain. Ia tidak pula berusaha untuk memaksakan
kehendaknya kepada bangsa-bangsa lain (bandingkan dengan ideologi
imperialisme dan kapitalisme). Di Barat, Nasionalisme berkembang
sebagai kekuatan agresif yang mencari daerah jajahan demi keuntungan
ekonomi nasionalnya. Di Asia, Afrika, dan Amerika Latin nasionalisme
adalah gerakan pembebasan, gerakan protes terhadap penjajah akibat
penindasan Barat.
Ketiga, Internasionalisme (maksudnya sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab) menghendaki setiap bangsa mempunyai kedudukan yang
sederajat, setiap bangsa menghargai dan menjaga hak-hak semua bangsa.
Keempat, demokrasi (maksudnya sila ke-4 dari Pancasila) telah ada sejak
dahulu di bumi Indonesia meskipun bentuknya beda dengan demokrasi
yang ada di Barat. Demokrasi di Indonesia mengenal tiga prinsip:
mufakat, perwakilan, dan musyawarah.
Kelima, Keadilan Sosial. Pada sila ini terkandung maksud untuk keadilan
dan kemakmuran sosial, jadi bukan keadilan dan kemakmuran individu.
Hanya dalam suatu masyarakat yang makmur berlangsung keadilan
sosial.
Sebagai bukti bahwa (ideologi) Pancasila mendapat dukungan dari
seluruh rakyat Indonesia, Soekarno mengajak semua unsur (golongan)
yang ada di Indonesia dalam pidatonya itu.
19. 16
Mereka yang ikut di belakang Soekarno pada waktu itu adalah: para
pejabat tinggi dan para politisi. Mereka terdiri atas para panglima militer,
ulama besar dari berbagai agama yang ada di Indonesia. Ada pimpinan
Partai Komunis Indonesia, ada perwakilan dari golongan Katolik dan
Protestan, dan ada pula sejumlah pimpinan dari golongan nasionalis (PNI
dan lain-lain). Diikutsertakan dalam delegasi ke SU PBB itu adalah wakil
buruh, tani, wakil golongan perempuan, dan wakil golongan
cendekiawan.
Mengingat Pancasila, terutama demokrasi yang menitikberatkan
musyawarah-mufakat, yang tidak ada dalam demokrasi Barat, maka
Soekarno mengajak supaya bangsa-bangsa di dunia mengikuti ideologi
Pancasila. Demikianlah kata Soekarno dalam sidang itu, ‘Cara
musyawarah ini dapat dijalankan, karena wakil-wakil bangsa kami
berkeinginan agar cara-cara itu dapat berjalan….. semua
menginginkannya, karena semuanya menginginkannya tercapainya
tujuan jelas dari Pancasila, dan tujuannya yang jelas itu ialah masyarakat
adil dan makmur.’
Dewasa ini, alih-alih Pancasila bisa diterima bangsa-bangsa di dunia,
nasib ideologi Pancasila pun di dalam negeri masih dalam pertaruhan.
Penyelewengan terhadap Pancasila mulai kentara di era Orde Baru.
Pancasila telah dijadikan instrumen politik untuk menjaga status quo.
Pancasila telah dijadikan asas tunggal. Yaitu satu-satunya asas yang
menjadi dasar untuk hidup berbangsa, bernegara, bermasyarakat,
termasuk dalam asas Politik.
20. 17
Pancasila kemudian dijadikan tafsir yang bersifat monolitik, direktif,
kaku, dan berorientasi ‘menghukum’ lawan-lawan politik pemerintah.
Ada usaha, memang, untuk mengembalikan Pancasila berikut tafsirnya,
sesuai dengan semangat para pejuang kemerdekaan, Pancasila yang
dikehendaki Soekarno, Pancasila yang ditawarkan ke Sidang Umum PBB
30 September 1960. Tetapi, kondisi sekarang sudah berbedadengan
kondisi ketika Soekarno masih berkuasa. Indonesia sekarang, bahkan
mulai Orba berkuasa, sudah dicengkram oleh kekuatan Neoliberalisme
(penjajah baru yang lebih masif dan canggih dibandingkan dengan nenek
moyangnya, Imperialisme dan Kapitalisme).
21. 18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah kita memperhatikan isi dalam pembahasan diatas maka dapat
penyusun tarik kesimpulan sebagai berikut :
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, hal tersebut dapat
dibuktikan dengan ditemukannya dalam beberapadokumen historis dan di
dalam perundang-undangan negara Indonesia seperti di bawah ini :
Pancasila menurut Mr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di dalam
sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945
Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1 Juni
1945 di depan sidang BPUPKI
Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan padatanggal 22 Juni
1945
pengertian pancasila yang sah dan benar secara Konstitusional adalah
pancasila yang tercantum dalam Pembukaan Uud 45, hal ini diperkuat
dengan adanya ketetapan MPRS NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12
tanggal 13 April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan
dan Rumusan Pancasila Dasar Negara RI yang sah dan benar adalah
sebagai mana yang tercantum dalam Pembukaan Uud 1945.
22. 19
DAFTAR PUSTAKA
Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta:
Pancoran Tujuh.
Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka
Cipta
Sumber Lain :
http:// www.google.co.id
http://www.goodgovernance-bappenas.go.id/artikel_148.htm