Makalah ini membahas tentang bakteri pneumococcus yang dapat menyebabkan berbagai infeksi paru seperti pneumonia. Bakteri ini menular melalui pernapasan dan dapat menginfeksi anak-anak serta orang tua. Pengobatan yang dianjurkan adalah imunisasi dan antibiotik bila terinfeksi.
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makal ini.
Dalam menyusun makala ini kami kami menyadari bahwa makalah yang kami buat
masi jauh dari kesempurnaan yang di sebapkan oleh terbatasnya literatur serta
buku-buku penunjang yang kami miliki.
Olehnya itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rkan
mahasiswa maupun dari dosen pembimbing yang sifatya membangun sehingga
pada kesempatan yang akan datang kami akan membuat makala yang lebi baik
lagi.
Semoga makala ini dapat bermanfaatbagi kita dan dapat diaplikasikan dalam
praktek keperawatan.
Penulisan
Kelompok 9
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
: PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.TUJUAN
BAB II
: PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
a. Pengertian
b. cara penularan
c. Beresiko
d.pengobatan
BAB III
:PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
: PENUTU
4. BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pneumococcus adalah salah satu bakteri yang cara penularanya
disebabkan bakteri streptoconecus pneumonia yang tinggal di saluran hidung dan
tenggorokan manusia .bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius seperti
radang paru.
B.TUJUAN
Setelah membaca makala ini diharapkan mampu memehami:
-
Pengertian bakteri pneumococcus
Bagaimana cara penularanya
Bakteri ini beresiko pada apa
Cara pengobatanya
5. BAB II
PEMBAHASAN
A.KONSEP PNEUMOCOCCUS
a.pengertian
Pneumococcus adalah salah satu jenis bakteri yang
dapat menyebabkan infeksi serius seperti pneumonia
(radang paru), meningitis (radang selaput otak), dan
infeksi darah (sepsis).
Penyakit lain yang dapat ditimbulkan yaitu infeksi telinga
dan bronchitis
.
Sebenarnya ada sekitar 90 jenis kuman pneumokokus, tetapi hanya sedikit yang bisa
menyebabkan penyakit gawat. Bentuk kumannya bulat-bulat dan memiliki bungkus atau kapsul.
Bungkus inilah yang menentukan apakah si kuman akan berbahaya atau tidak.
b. cara penularan
Infeksi pneumokokus disebabkan bakteri streptococcus pneumoniae yang tinggal di
saluran hidung dan tenggorokan manusia. Bakteri ini menular lewat pernapasan.Saat
batuk, bersin atau berbicara, kuman ini bisa berpindah pada orang lain lewat udara. Lebih
sulit lagi, manusia dapat menjadi carrier. Meskipun tampaknya sehat-sehat saja, belum
tentu saluran napas bersih dari kuman pneumokokus. Jadi, siapapun bisa menularkan
kuman ini.
Makan atau minum bersama penderita dari piring atau gelas yang sama.
Memakai handuk, memegang bekas tisu yang baru dipakai membersihkan hidung.
Penderita meningitis masih akan menularkan penyakitnya selama mereka masih
menunjukkan gejala penyakit tersebut. Bahkan, penderita meningitis yang penyebabnya
bakteri, masih dapat menularkan penyakitnya sekiter 24 jam setelah mereka diberi
antibiotik.
Bila sistem kekebalan tubuh sedang turun atau mengalami gangguan, orang dapat terjangkit
kuman baru dari luar. Lagipula, kuman yang sudah ada dalam keadaan tenang-tenang saja di
6. tenggorok dapat berubah menjadi ganas. Akibatnya kuman menembus pembuluh darah dan
beredar di seluruh tubuh. Keadaan kuman beredar di seluruh tubuh disebut sebagai bakteremia.
Akhirnya, kuman menyerang paru-paru dan menyebabkan pneumonia, menyerang lapisan
selaput otak dan menyebabkan meningitis.
c. beresiko pada
Anak-anak berumur kurang dari dua tahun dan orang tua berumur lebih dari 65 tahun
berisiko sakit radang paru-paru karena pneumokokus 50 kali lipat lebih tinggi.
Bayi dan anak berumur kurang dari 2 tahun belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang
sempurna.
Bayi yang lahirnya kembar, atau yang lahir dengan berat badan rendah (BBLR) maupun
prematur.
Anak-anak berumur lebih dari 2 tahun sudah memiliki kekebalan tubuh cukup baik, tetapi
tetap mempunyai risiko karena mereka sudah mulai bebas bermain di luar rumah dan
bertemu dengan orang banyak.
Orang yang punya kelainan pada saluran napasnya juga lebih mudah mengalami pneumonia
akibat pneumokokus.
Orang dengan daya tahan tubuh menurun akibat penyakit AIDS dan penyakit kekurangan
sel darah putih.
d.pengobatan
Imunisasi
Lakukan imunisasi HiB (Haemophilus Influenzae Type B) atau PCV (Pneumococcal
Conjugate Vaccine).
Dua tipe imunisasi ini sudah dimasukkan dalam jadwal imunisasi yang dianjurkan oleh
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) periode 2006.Khusus untuk PCV yang baru
diperkenalkan tahun 2006, masih ada pertanyaan apakah vaksin yang ada sudah sesuai
dengan serotype yang ada di Indonesia. Penelitian masih terus dilakukan untuk
menghasilkan vaksin yang benar-benar efektif dan efisien sehingga harga pun dapat
ditekan (saat ini harga vaksin sekitar 800rb – 1juta).
Dari yang saya lihat di http://www.vaccinesafety.edu/thi-table.htm, vaksin-vaksin yang
ada tidak mengandung thimerosal. Misal ActHib untuk HiB, Prevenar dan Pneumovax 23
7. (Pneumo23) untuk PCV.
Untuk vaksin PCV, jadwal pemberian adalah sebagai berikut:
o
o
o
o
< 6 bulan: diberikan dasar 3 kali jarak 2 bulan dan penguat/ulangan (booster) pada
usia 12 – 15 bulan. Total 4 kali.
6 – 12 bulan diberikan dasar 2 kali, dan penguat seperti diatas. Total 3 kali.
12 – 24 bulan . Diberikan dasar 2 kali tidak perlu penguat. Total 2 kali.
> 24 bulan. Diberikan 1 kali. Total 1 kali.
Dari artikel yang saya baca (Info vaksin terbaru untuk Mama bijak, Parenting Indonesia,
Oktober 2006), pada pemberian vaksin PCV:
o
o
o
o
1 dari 4 bayi akan kemerahan kulitnya atau bengkak di tempat bekas suntikan
1 dari 3 bayi demam ringan
1 dari 50 bayi demam di atas 38,9 ºC
Beberapa bayi akan rewel, mengantuk, atau hilang selera makan
Jaga kebersihan dengan mencuci tangan yang bersih, terutama sebelum makan
Hindari kontak dengan seseorang yang sedang tampak sakit
Hindari berbagi makanan atau minuman dari piring atau gelas yang sama
Setelah segala ikhtiar sudah dilakukan, serahkan segala urusan pada Yang Kuasa. Tidak
ada daya dan kekuatan, kecuali atas pertolongan-Nya.
d. pengobatan
Bila terkena pneumonia atau meningitis, pengobatan satu-satunya adalah antibiotika.
Sayangnya, sebagian besar antibiotika sudah tidak mempan lagi terhadap pneumokokus. Selain
itu, mendeteksi infeksi kuman pneumokokus juga tak begitu mudah karena belum ada alat yang
cepat dan canggih. Inilah yang menjadi masalah mengapa pneumokokus lebih baik dihindari
dibandingkan diobati.
Dengan penanganan yang maksimal, meningitis yang disebabkan bakteri dapat sembuh
sekitar 3 minggu (artikel 7 Penyakit Anak yang Harus diwaspadai Sekarang – Ayahbunda No. 03
Februari 2007). Usahakan si kecil banyak mengkonsumsi cairan, dan istirahat.
Sumber:
Wikipedia
Health Yahoo
Waspadai Kuman Pneumokokus – Anakku.net
Mailing list Ayahbunda
Penyakit Pneumokokus Ancam Jiwa Balita – Kompas.com
7 Penyakit Anak yang Harus diwaspadai Sekarang – Ayahbunda No. 03 Februari 2007
Info vaksin terbaru untuk Mama bijak, Parenting Indonesia, Oktober 2006
8. BAB III
.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pneumococcus adalah salah satu penyakit yang menyebabkan infeksi
Dan biasa menyebabkan penyakit yang gawat.bakteri ini menular lewat
pernafasan.adapun penyakit lain yang menimbulkan yaitu infeksi telinga
B.SARAN
Dalam penulisan makala ini ,kami penulis menyadari masi banyak
terdapat kekurangan,maka dari itu sangat mengharapkan kritik dan saran dari
dosen pembimbing dan rekan mahasiswa yang sifatya membangun guna
kesempurnaan dalam penulasan makalah-makalah berikutyna.