2. Rangka Tubuh
• Rangka Manusia
A. Rangka tubuh manusia
• Tubuh kita dapat berdiri tegak karena ditunjang oleh rangka. Karena
letaknya di dalam tubuh, maka disebut rangka dalam (endoskeleton).
Pada hewan berbuku-buku seperti udang, serangga dan kepiting, rangka
terletak diluar tubuh sehinga disebut rangka luar
(eksoskeleton), wujudnya berupa kulit yang mengeras.
• Rangka tubuh kita disusun oleh 3 jenis jaringan, yaitu jaringan
tulang keras, jaringan tulang rawan, jaringan ikat sendi (ligamen).
Tulang penysun rangka, kurang lebih berjumlah 206. Jumlah yang pasti
itu ditentukan oleh umur. Rangka bayi kurang lebih berjumlah 250 buah
tulang, kemudian dalam perkembangan lebih lanjut ada sejumlah tulang
yang tumbuh menjadi satu.
3. Tulang merupakan jaringan yang hidup. Ia dapat
tumbuh dan memerlukan makanan. Penyusunnya
terdiri dari sel-sel tulang, zat kapur (kalsium), fosfor
dan zat perekat (collagen).
Fungsi rangka ialah : -Menegakkan atau
menopang berdirinya tubuh. -Memberi bentuk tubuh;
tanpa rangka tubuh kita tidak memiliki bentuk. -
Melindungi organ-organ tubuh yang penting dan
lunak seperti otak, jantung, paru-paru, dan mata. -
Tempat melekatnya otot-otot rangka. -Tempat
pembentukan sel-sel darah merah.
4. B. Guna rangka
Secara umum guna rangka adalah sebagai berikut :
1. Untuk menegakan tubuh serta menentukan bentuk
tubuh.
2. Melindungi jaringan lunak yang mudah rusak,
misalnya otak, jantung, paru-paru, hati, dan jaringan
saraf tulang belakang.
3. Tempat melekatnya otot-otot rangka.
4. Tempat pembentukan sel darah merah, keping darah
dan sel darah putih.
5. Bersama-sama dengan otot merupakan alat gerak.
Rangka disebut alat gerak pasif, sedangkan otot
disebut alat gerak aktif.
5. C. Susunan rangka tubuh
manusia
1) Rangka kepala
Rangka kepala dapat kita
bagi lagi menjadi tulang
tengkorak (cranial) yang
melindungi otak dan tulang
wajah (facial). Tulang tengkorak
tersusun dari 8 tulang yang
kuat dan rata dengan bentuk zig-
zag. Tulang-tulang yang dimaksud adalah :
- 1 tulang dahi (os frontalis)
- 2 tulang ubun-ubun (os parietalis)
- 2 tulang kepala belakang (os occipetalis)
- 2 tulang baji (os sphenoidalis)
- 2 tulang tapis (os ethmoidalis)
- 2 tulang pelipis (os temporalis)
6. Tulang Wajah, tersusun oleh tulang-tulang :
- 2 tulang rahang atas (os maxillare)
- 2 tulang rahang bawah (os mandibulare)
- 2 tulang pipi(os zigomaticum)
- 2 tulang langit-langit (os pallatum)
- 2 tulang hidung (os nasale)
- 2 tulang air mata (os lacrimale)
- 1 tulang mata bajak (os vomer)
- 1 tulang lidah(os hyoideus)
Tulang rahang atas (maxililla) maupun rahang
bawah (mandibula) ditumbuhi gigi. Dua tulang
rahang atas membentuk langit-langit, dasar lubang
mata dan rongga hidung. Tulang rahang bawah,
terbagi 2 ketika lahir dan menyatu setelah kira-kira
satu tahun.
8. 2) Rangka badan
Rangka badan berfungsi sebagai pelindung organ-
organ tubuh yang terletak dalam rongga badan,
misalnya jantung dan paru-paru. Rangka badan tersusun
oleh tulang belakang, tulang dada, tulang ruruk, gelang
bahu, dan gelang panggul.
a) Tulang Belakang
Tulang belakang berfungsi untuk menyangga
tengkorak dan sebagai tempat perlekatan tulang-tulang
rusuk. Ruas-ruas tulang belakang terdiri atas 33 buah
ruas tulang yang terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu
:
10. b) Tulang Dada
Tulang dada pipih agak lebar, panjangnya kira-kira 15-20
cm, pada bagian bawah agak mengecil. Tulang dada
bentuknya beserta tulang rusuk dan tulang punggung membentuk
dinding kuat yang melindungi alat tubuh penting yang terdapat
dalam rongga dada, seperti jantung dan paru-paru. Tulang dada
terdiri atas :
- Bagian hulu (manubrium sterni)
- Bagian badan (corvus sterni)
- Taju pedang (processus xyphiodeus)
11. c) Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri
atas 12 pasang.Ujung
belakangnya melekat
pada ruas-ruas tulang
belakang. Tulang rusuk
dapat dibedakan menjadi
3 macam, yaitu :
- Tulang rusuk sejati (7 pasang). Ujung belakangnya melekat
pada ruas-ruas tulang punggung, ujung depan melekat pada
tulang dada.
- Tulang rusuk palsu (3 pasang). Ujung belakangnya melekat
pada tulang rusuk diatasnya.
- Tulang rusuk melayang (2 pasang). Ujung belakang melekat
pada ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya
tidak melekat pada tulang manapun.
Gambar 5. Tulang rusuk dan tulang dada
dilihat dari depan (ediciones, 1994)
12. d) Tulang Gelang Bahu
Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang
memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi. Tulang gelang bahu terdiri
atas :
- 2 tulang belikat (scapula), berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih,
terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk.
- 2 tulang selangka (clavicula), berbentuk seperti huruf "S", berhubungan
dengan tulang lengan atas (humerus) untuk membentuk persendian yang
menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan
tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat.
Gambar 6. Tulang gelang dilihat dari depan
(Ediciones, 1994)
13. e) Tulang Gelang Panggul
Fungsi gelang panggul terutama untuk mendukung berat badan
bersama-sama dengan ruas tulang belakang, melindungi dan
mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ
reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin. Tulang
gelang panggul terdiri atas :
- 2 tulang usus (os ilium)
- 2 tulang duduk (os ischium)
- 2 tulang kemaluan (os pubis)
Gambar 7. Tulang gelang panggul dilihat dari
depan (Augusta, 1995)
14. 3) Rangka anggota gerak.
Tulang anggota gerak berupa tulang pipa dan tulang yang
berhubungan satu sama lainnya dengan perantara persendian.
Fungsi utamanya untuk bergerak sehingga diberi nama tulang
anggota gerak.
Rangka anggota gerak, dapat kita rinci lagi menjadi rangka
anggota gerak atas dan rangka anggota gerak bawah.
a) Rangka Anggota Gerak Atas ( lengan)
Lengan terdiri atas :
- 2 tulang lengan atas (humerus)
- 2 tulang pengumpil (ulna)
- 2 tulang hasta (radius)
- 16 tulang pergelangan tangan (os carpal)
- 10 tulang telapak tangan (os metacarpal)
- 28 ruas tulang jari tangan (phalanges)
15. Gambar 8. Tulang gerak atas dan gerak
bawah
b) Rangka Anggota Gerak
Bawah (tungkai)
Tungkai terdiri atas :
- 2 tulang paha (femur)
- 2 tulang tempurung lutut
(patella)
- 2 tulang kering (tibia)
- 2 tulang betis (fibula)
- 14 tulang pergelangan kaki
(tarsal)
- 10 tulang telapak kaki (meta
tarsal)
- 28 ruas tulang jari kaki
(phalanges)
16. D. Bentuk dan struktur tulang
Tulang terdiri dari sel-sel hidup yang mendapatkan makan dari pembulu
darah sehingga dapat terus tumbuh sampai mencapai tinggi yang maksimal. Juga
memungkinkan memperbaiki tulang bila patah atau rusak.
Bebarapa tulang berisi substansi yaitu sum-sum tulang di dalamnya inilah
sel darah merah dan sel darah putih dibentuk. Dalam tulang juga menyimpan
mineral, kalsium dan fosfor dapat diambil bila tubuh memerlukannya.
1. Bentuk tulang
Tulang mulai berkembang dalam janin selama minggu pertama masa
kehamilan. Sebagian besar merupakan tulang rawan dan secara berangsur-angsur
diganti dengan jaringan ikat yang mengeras kemudian menjadi tulang. Prosesyang
disebut osifikasi berkembang sampai usia 20 tahun yang berkembang yaitu tulang
rawan sebagai pusat pembentukan tulang.
Menurut bentuknya tulang dibedakan menjadi :
· Tulang pipa, bentuknya seperti pipa dan didalamnya berisi sum-sum kuning.
Contoh : tulang lengan, tulang paha, dan tulang lengan atas.
· Tulang pipih, tulang yang berbentuk pipih dan didalamnya berisi sum-sum
merah Contoh : tulang dada, tulang rusuk, tulang belikat dan tulang panggul.
· Tulang pendek, bentuknya pendek, didalamnya berisi sum-sum merah. Contoh :
tulang-tulang pergelangan kaki dan tangan, ruas-ruas tulang belakang dan tulang-
tulang jari tangan atau kaki.
17. 2. Struktur tulang
Bagian terluar dari tulang diliputi oleh periosteum, yaitu lapisan jaringan
pengikat yang kuat merupakan tempat melekatnya otot dan mengandung
banyak pembulu darah yang memberi makan bagi tulang. Jaringan tersebut
menyelubungi semua permukaan tulang, kecuali yang menghubungkan dengan
tulang dengan sendi. Di bawah periosteum terdapat lapisan jaringan padat yang
disebut tulang kompak jika irisan jaringan ini di amati dengan mikroskop terdiri
dari lingkaran yang berlapis-lapis. Tiap lapisan mengelilingi saluran havers
yang berisi pembulu darah dan saraf. Sel-sel tulang (osteosit) melekat dalam
kerangka keras yang berupa lingkaran-lingkaran tadi. Lingkaran tersebut terbuat
dari serat collagen dan diperkuat oleh mineral yang mengandung kalsium
karbonat dan kalsium fosfat. Di sebelah dalam dari tulang kompak terdapat
lapisan jaringan tulang spons. Pda tulang spons ini terdapat garis tulang
(trabecular) yang tersusun untuk menahan berat dan tekanan.
18. Gambar 9. Struktur tulang
Pada tulang pipa, setelah
lapisan tulang spons terdapat
lubang. Pada bayi dan anak-anak berisi
sum-sum tulang merah.
Seiring berjalanya waktu
dan berjalanya usia sum-
sum merah menjadi sum-sum
lemak kuning. Pada orang
dewasa sum-sum merah
hanya ditemukan pada ujung atas tulang langan atas
dan tulang paha atas, bagian tengkorak, bagian tulang
belakang, rusuk, tulang dada dan tulang usus. Tubuh
kita mengatur memproduksi sel-sel darah putih untuk
memeranginya sesuai dengan keadaan kita jika kita
terserang penyakit.
19. Penyembuhan kanker
tulang
• Kemoterapi : biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat
untuk mencoba membunuh sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel
normal juga mati dalam prosesnya. Obat dirancang untuk membunuh
atau tumbuh dengan cepat membagi sel.
Efek samping termasuk mual dan muntah, kehilangan rambut,
infeksi, dan kelelahan.
• Radioterapi : Radioterapi berarti pengobatan kanker dengan
menggunakan sinar radioaktif. Sinar X, elektron, dan sinar y (gamma),
terbanyak digunakan dalam pengobatan kanker disamping partikel
lain.
• Pembedahan
• Amputasi
• Menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik
terapi baru ini telah dikembangkan di hampir semua pusat
penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi adalah untuk
menghilangkan tumor lokal pada tulang yang terkena.
20. • Menurut Prof. Errol, operasi ini dibagi menjadi dua:
1. Limb salvage yaitu tulang yang terkena tumor ganas disambung
dengan bekas kaki pasien lain yang baru saja meninggal dunia
atau tulang yang terkena tumor pada stadium dini dimatikan dulu
dengan radiasi kemudian dipasang lagi.
2. Limb ablation yaitu tulang yang terkena tumor ganas di amputasi.
(Errol, 2005: 29).
Sekarang sebelum dilakukan pembedahan, diberikan
kemoterapi yang biasanya akan menyebabkan tumor mengecil.
Kemoterapi juga penting karena akan membunuh setiap sel tumor
yang sudah mulai menyebar.
Kemoterapi yang sekarang dianut adalah neo ajuvant therapy, pada
metode ini diberikan terlebih dahulu 3 siklus kemoterapi pra
operasi dan kemudian diberikan lagi kemoterapi pasca bedah 3
siklus. Kemoterapi yang biasa diberikan adalah metotreksat dosis
tinggi dengan leukovorin, Doxorubicin (adriamisin), Cisplatin,
Cyclophosphamide (sitoksan), dan Bleomycin
21. • Penggantian sendi
Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti
sendi yang rusak dengan logam.Boggol sendi diganti dengan logam
campuran(misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkuk
plietilena(missal plastic) yang kerapatannya tinggi.Kemudian,kedua sisi
direkatkan dengan senyawa metal metakrital berpori yang memungkinkan
fisiologi tulang tetap normal.
• Penanggulangan kaki O
Yaitu dengan pemakaian sepatu khusus untuk menormalkan kembali
dan sepatu tersebut harus selalu dipakai.
• Penaggulangan Skoliosis Kongenitalis
Skoliosis Kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulang
belakang bayi baru lahir.Kelainan ini jarang terjadi dan biasanya
berhubungan dengan gangguan pada pembentukan tulang belakang atau
peleburan tulang rusuk.Skoliosis bisa menyebabkan kelainan bentuk yang
serius pada anak yang sedang tumbuh, karena itu seringkali dilakukan
tindakan pengobatan dengan memasang penyangga (brace)sedini
mungkin. Jika keadaan anak semakin memburuk, mungkin perlu
dilakukan pembedahan.
22. • Penyembuhan patah tulang
Dilakukan dengan cara :
1. Pemasangan gips,bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang
patah.
2. Pembidaian, benda keras yang ditempatkan didaerah sekeliling
tulangyang patah.
3. Pembedahan internal, pembedahan untuk menempatkan batang logam
atau piringan pada tulang yang patah.
• Transplantsi sumsum
Yaitu sumsum merah ditransplantasikan dari satu orang ke orang
yang lain. Dalam hal ini diperlukan teknik khusus untuk memindahkan
sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa
merusaknya,karena sumsum sangat lunak.
• Kursi roda
Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang
mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh
penyakit, cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan didorong
oleh pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan
menggunakan mesin otomatis. Pemakaian pertama kursi roda di Inggris
tercatat pada tahun 1670-an.
23. Jenis kursi roda
• Kursi roda manual
Adalah kursi roda digerakkan dengan tangan si penderita cacat,
merupakan kursi roda yang biasa digunakan untuk semua kegiatan. Kursi
roda seperti ini tidak dapat digunakan oleh penderita cacat yang
mempunyai kecacatan ditangan juga.
• Kursi roda listrik
Merupakan kursi roda yang digerakkan dengan motor listrik biasanya
digunakan untuk perjalanan jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita
cacat ganda sehingga tidak mampu untuk menjalankan sendiri kursi roda,
untuk menjalankan kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas
seperti joystick untuk menjalankan maju, merubah arah kursi roda belok
kiri atau belok kanan dan untuk mengerem jalannya kursi roda.Biasanya
kursi roda listrik dilengkapi dengan alat untuk mengecas/mengisi ulang
aki/baterainya yang dapat langsung dimasukkan dalam stop kontak
dirumah/bangunan yang dikunjungi.
24. • Kursi roda untuk sport
Kursi roda manual untuk kegiatan olah raga, pada balapan kursi roda yang
direncanakan untuk berjalan dengan cepat dibutuhkan upaya untuk
meningkatkan kestabilan dengan menggunakan tambahan 1 roda didepan seperti
trike (sepeda roda tiga). Merupakan perangkat yang umum ditemukan dalam
pekan olah raga/olimpiade bagi penderita cacat. Fasilitas bagi pengguna kursi
roda. Beberapa fasititas umum wajib dilengkapi dengan aksesibilitas bagi
pengguna kursi roda seperti:
Ø Trotoar yang dilengkapi kelandaian pada setiap persilangan/persimpangan
dengan jalan ataupun akses bangunan
Ø Kelandaian untuk masuk gedung,
Ø Lift khusus di bangunan bertingkat yang dilengkapi dengan escalator
Ø Angkutan umum dengan lantai yang rendah (low floor)
Ø Fasilitas parkir mobil yang khusus bagi penderita cacat.
• Tangan Bionik
• Kaki Bionik
• Otot Artificial
• Implant
25. Persendian
Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang
yang saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau
artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan
penting dalam proses terjadinya gerak.
Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi
tiga (3 macam) yaitu :
a. Sendi Mati
yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak
memungkinkan terjadinya pergerak kan, misalnya persendian antar
tulang tengkorak.
b. Sendi Kaku
yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga
masih memungkinkan terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya
persendian antara ruas- ruas tulang sendi kaku
26. c. Sendi Gerak
yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu
dengan tulang yang lain tidak dihubungkan dengan
jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas.
Sedangkan sendi gerak dapat dibedakan menjadi
6 macam, tetapi pada saat ini hanya akan dibahas 4
macam sendi, diantaranya :
1) Sendi Engsel
yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah.
Contohnya :
persendian antara tulang paha dengan tulang betis
persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta
27. 2) Sendi Putar
yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar
Contohnya :
persendian antara tulang leher dengan tulang atlas
persendian antara hasta dengan tulang pengumpil
3) Sendi Peluru
yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala arah
Contohnya :
persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas
persendian antara gelang panggul dengan tulang paha
4) Sendi Pelana
yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah
Contohnya :
persendian pada ibu jari tangan
persendian antara tulang pergelangan tangan dengan Tulang
tapak tangan
28. B. Klasifikasi persendian secara struktural terbagi menjadi :
1. Persendian fibrosa (sendi mati), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan,
diimana letak tulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh
selapis jaringan ikat fibrosa. Contohnya : sutura diantara tulang-tulang tengkorak.
2. Persendian kartilago (sendi yang bergerak sedikit), yaitu persendian yang tidak
memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago. Pergerakan dari
sendi ini terbatas, dimana tulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin,
contohnya tulang iga.
3. Persendian sinovial (sendi yang bergerak bebas), yaitu persendian yang
memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligamen artikular yang
membungkusnya. Pergerakannya bebas, contohnya sendi bahu dan panggul, siku
dan lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan
kaki.
B. Klasifikasi persendian menurut fungsinya terbagi menjadi :
1. Sendi sinartosis (sendi mati)
Sendi ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.
Sendi jenis ini antara lain adalah :
a. Sutura, yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat yang
hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh : sutura sagital dan parietal.
29. b. Sinkondrosis, yaitu sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan
kartilago hialin. Contoh : lempeng epifisis sementara antara epifisis dan
diafisis pada tulang panjang anak.
2. Sendi amfiartosis (sendi dengan pergerakan terbatas)
Sendi ini memungkinkan gerakan terbatas sebagai respon terhadap torsi
dan kompresi. Sendi jenis ini antara lain adalah :
a. Simfisis, adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus
kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan. Contoh : simpisis pubis.
b. Sindesmosis, terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan
dengan serat-serat jaringan ikat kolagen. Contoh : ditemukan pada tulang
yang bersisihan eperti radius dan ulna, serta tibia dan fibula.
c. Gomposis, adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan
pas dalan kantong tulang, seperti pada gigi yang tertanam pada tulang
rahang.
3. Sendi diartosis (sendi dengan pergerakan bebas) disebut juga
sendi sinovial. Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan
sinovial.
30. Klasifikasi persendian sinovial terdiri dari :
a. Sendi sferoidal, yang terdiri dari sebuah tulang yang masuk
kedalam rongga berbentuk cangkir pada tulang kain. Contoh : sendi
panggul dan bahu.
b. Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada
permukaan konkaf tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan
kesatu arah. Contoh : sendi lutut dan siku.
c. Sendi kisar, yaitu tulang bentuk kerucut yang masuk pas cekungan
tulang kedua dan dapat berputar kesemua arah. Contoh : tulang atlas,
persendian bagian kepala.
d. Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan
gerakan kedua arah disudut kanan setiap tulang. Contoh : sendi antara
tulang radius dan tulang karpal.
e. Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf
pada sisi lain, sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua
pelana yang saling menyatu. Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada
dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan metakarpal
pada ibu jari.
31. f. Sendi peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang
berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan
meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lainnya. Persendian
semacam ini disebut sendi nonaksia
Misalnya : persendian intervertebrata, dan persendian antara tulang-
tulang karpal dan tulang-tulang tarsal.
Pergerakan sendi
Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat
pada tulang yang membentuk artikulasi dengan cara memberikan
tenaga. Tulang hanya berfungsi sebagai pengungkit dan sendi sebagai
penumpu.
Beberapa pergerakan sendi antara lain adalah :
1. Fleksi, adalah gerakan memperkecil sudut antara dua tulang.
Contoh : saat menekuk siku, menekuk lutut atau menekuk torso
kearah samping.
a. Dorsofleksi, adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan
kearah depan (meninggalkan daerah dorsal kaki).
32. b. Plantar fleksi, adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada
pergelangan kaki
2. Ekstensi, adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang.
3. Abduksi, adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah
tubuh, seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari kaki.
4. Aduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali keaksis utama tubuh
(kebalikan dari gerakan abduksi).
5. Rotasi, adalah gerakan tulang yang berputar disekitar aksis pusat tulang
itu sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti
saat menggelengkan kepala untuk menyatakan tidak.
a. Pronasi, adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis,
yang mengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang.
33. b. Supinasi, yaitu rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak
tangan menghadap kedepan.
c. Sirkumduksi, adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar
untuk membuat suatu ruang berbetuk kerucut, seperti saat mengayunkan
lengan berbentuk putaran.
7. Inversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak
kaki menghadap kedalam atau kearah medial.
8. Eversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak
kaki menghadap kearah luar.
9. Protaksi, adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang
bawah kedepan atau memfleksi girdel pektoral untuk membusungkan dada.
10. Retraksi, adalah gerakan menarik bagian tubuh kearah belakang, seperti saat
meretraksi mandibula.
11. Elevasi, adalah pergerakan struktur kearah superior, seperti saat mengatupkan
mulut.
12. Depresi, adalah menggerakan suatu struktur kearah inferior, seperti saat
membuka mulut.
34. Otot Rangka Manusia
Otot rangka adalah alat gerak utama pada manusia. Kontraksi sebagai otot
dapat menggerakkan tulang-tulang persendiannya.
• Struktur dasar otot rangka
Otot rangka di bangun dari sekumpulan serat-serat otot. Beberapa serat otot
berkumpul (menyatu) membentuk berkas-berkas otot yang di sebut fasikuli.
Setiap berkas otot di bungkus oleh selaput (fasia) yang di sebut fasia propia.
Selanjutnya, beberapa berkas otot bergabung menjadi satu membentuk otot atau
suatu struktur selaput yang di kenal sebagai daging. Setiap otot di bungkus lagi
oleh semacam selaput yang di sebut fasia superfisialis.
Pada umumnya, beberapa otot dapat bergabung menjadi satu hingga
membentuk struktur yang menyerupai kumparan. Bagian tengah yang
mengembung di sebut ventrikel atau empal, sedangkan kedua bagian ujungnya
yang bersifat liat dan keras di sebut tendon. Ujung tendon yang melekat pada
tulang dan dapat bergerak di sebut insersi. Ujung tendon lain yang melekat pada
tulang yang tidak bergerak di sebut origo.
35. • Sifat kerja otot rangka
Pada umumnya, otot rangka bekerja secara tim atau berkelompok.
Misalnya, pada saat menekuk dan meluruskan tangan bekerja dua otot
rangka, yaitu otot biseps dan otot triseps. Pada saat menekuk tangan otot
biseps berkontraksi, sedangkan otot triseps relaksasi. Sebaliknya, pada
saat meluruskan tangan otot triseps berkontraksi, sedangkan otot biseps
relaksasi. Bentuk hubungan kerja sama antara otot biseps dan otot
triseps semacam itu di sebut bersifat antagonis. Selain itu, beberapa otot
lainnya dapat pula bekerja sama dengan cara saling mendukung . bentuk
hubungan kerja sama otot demikian di sebut bersifat sinergis. Misalnya,
gerak otot antara tulang-tulang rusuk pada saat bernapas.
• Macam otot rangka
Pada tubuh manusia terdapat bermacam-macam otot rangka. Di
perkirakan ada sebanyak 640 macam otot rangka dengan nama-nama
tersendiri. Penamaan otot tersebut di tulis berdasarkan kriteria tertentu.
Misalnya, berdasarkan ukuran otot (contohnya, otot gluteus maksimus),
bentuk otot (contohnya, otot deltoid), lokasi otot (contohnya otot
frontalis), arah berkas otot (contohnya otot rektus abdonimis), tempat
peletakan otot (contohnya otot tibialis anterioe), jumlah pelekatan otot
(contohnya biseps braki), dan aksi otot (contohnya otot ekstensor
digitorum). Untuk lebih jelasnya, di bawah ini di sajikan macam-macam
otot rangka dan fungsinya :
36. Nama Otot Fungsi
Otot Anterior Mengerutkan dahi dan mengangkat alis mata
Menutup mata (mengerdip)
Menaikkan bagian sudut mulut (tersenyum)
Mengatupkan rahang atas atau bawah
Mengatupkan dan menjulur/menonjolkan bibir
Memapatkan perut dan memutar badan
Menekuk tulang belakang (membungkuk)
Menekuk & menarik bahu & lengan(menarik lengan ke arah dada)
Menarik & mengangkat lengan pada persendian bahu menjauhi
sumbu tubuh
Menekuk lengan bawah dan memutar tangan
Mengangkat paha ke arah sumbu tubuh
Menekuk paha atau sendi panggul
Memutar paha
Merentang/meluruskan kaki
Melipat kaki
Menekuk dan memiringkan kaki
Menekuk jari-jari kaki
Merentang/meluruskan jari-jari kaki
Menggerakkan kulit kepala belakang
Memutar kepala ke arah samping; menekuk leher dan kepala
Meluruskan posisi kepala; mengangkat dan menggerakkan bidang
bahu bagian belakang mendekati sumbu tubu
Kepala dan leher
Frontalis
Orbikularis Okuli
Zigomatikus
Maseter
Orbikularis Oris
Anggota atas dan badan
Eksternal Obliki
Rektus abdonimis
Pektoralis Mayor
Deltoid
Biseps Braki
Anggota bawah
Adduktor longus
Iliopsoas
Sartorius
Quadriseps femoris
Pereneus longus
Tibialis anterior
Fleksor digitorum longus
Ekstensor digitorum longus
Otot Posterior
37. Nama Otot Fungsi
Otot Posterior
Meluruskan dan menggerakkan bahu & lengan bagian belakang
mendekati sumbu tubuh (menarik/menurunkan lengan kembali ke
posisi semula)
Menaikkan lengan pada persendian tulang lengan atas
Memutar badan
Meluruskan/merentangkan lengan bawah
Menekuk tangan
Meluruskan tangan
Menekuk jari
Meluruskan jari
Menggerakkan paha menjauhi sumbu tubuh
Meluruskan/merentangkan paha hingga membentuk pantat
Menekuk kaki dan meluruskan paha atau panggul
Menekuk kaki (berjinjit)
Kepala dan leher
Oksipitalis
Sternokleidomastoid
Trapesius
Anggota atas dan badan
Latissimus dorsi
Deltoid
Eksternal obliki
Triseps braki
Fleksor braki
Ekstensor braki
Fleksor digitorum
Ekstensor digitorum
Pantat, paha, dan kaki
Gluteus medius
Gluteus maksimus
Hamstring
Gastroknemius
38. Gangguan Sistem Gerak
Ganguan adalah keadaan yang terjadi hanya sementara.
Gangguan pada tulang:
Fisura atau retak tulang, dapat diperbaiki karena periosteum akan membentuk kalus
(sambungan).
Gangguan pada sendi:
1. Memar sendi, apabila selaput sendi mengalami robek.
2. Urai sendi yaitu memar sendi yang diikuti lepasnya ujung
tulang dari persendian.
Gangguan pada otot:
1. Stiff (kaku leher)
Keadaan meradangnya otot trapesius. Hal ini disebabkan karena gerak hentakan secara
tiba-tiba sehingga otot menjadi tertarik secara tiba-tiba. Selain itu, stress yang berat akan
membuat kejang otot leher dan punggung. Rasa sakit itu akan hilang jika stress sudah
hilang.
39. 2. Kram
Otot berada dalam keadaan kejang. Keadaan ini antara lain disebabkan karena terlalu
lamanya aktivitas otot secara terus menerus.
3. Keseleo
adalah tertariknya atau tendon didaerah persendian, dan jika terlalu keras bisa
menyebabkan putusnya otot,
4. Nyeri otot
alirah darah yang terhambat, sehingga menyebabkan peredaran darah tidak lancar
5. Kejang otot
ketegangan otot yang sangat kuat, hal ini dapat terjadi kerena cuaca dingin, aktivitas yang
terlalu berat, serta tidak seimbangnya ion dan air didalam tubuh
B. Penyakit ada Sistim Gerak Manusia
Penyakit adalah keadaan yang harus diobati dan kadang disebabkan oleh kuman
Penyakit pada tulang
1. Osteoporosis
Orang yang menderita penyakit ini, keadaan tulangnya akan rapuh dan keropos. Ini
disebabkan karena berkurangnya kadar kalsium dalam tulang. Seiring dengan
bertambahnya usia seseorang, maka kadar kalsium akan berkurang sedikit demi sedikit.
Wanita lebih rentan terkena penyakit tulang ini. Ketika seorang wanita mengalami
menopause, ia akan kehilangan kalsium dengan cepat. Hal ini akan mengakibatkan tulang
keropos.
40. Untuk menghindari hal ini, maka dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium. Susu
kalsium dosis tinggi sangat dianjurkan untuk ibu-ibu yang berumur di atas
50 tahun. Selain minum susu, sebaiknya diimbangi pula dengan olahraga
yang teratur.
2. Rakhitis
Penyakit ini menyebabkan kondisi tulang seseorang yang lunak. Hal ini
disebabkan dalam tubuh seseorang kekurangan vitamin D. Vitamin ini
berfungsi untuk mengabsorpsi fosfor dan berperan dalam metabolism
kalsium. Penderita ini disarankan banyak mengkonsumsi telur, susu, dan
minyak hati ikan. Selain itu, pada pagi hari, penderita disarankan berjemur
di bawah sinar matahari karena sinar matahari pagi dapat membantu
pembentukan vitamin D dalam tubuh.
Penyakit Pada Sendi
Arthritis
Penyakit ini disebabkan terjadinya peradangan yang terjadi pada
persendian. Beberapa hal yang menyebabkan penyakit ini adalah sebagai
berikut.
1) Metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga asam urat tertimbun
pada sendi. Keadaan ini akan menimbulkan sakit, terutama pada jari-jari
tangan maupun kaki.
41. 2) Penumpukan bahan kapur di antara dua tulang sehingga mengakibatkan
sendi sulit digerakkan dan kaku. Biasanya sendi akan membengkak dan
terasa sakit.
Penyakit Pada Otot
1. Tetanus
Kondisi otot yang mengalami kejang terus menerus. Penyebab penyakit
ini karena infeksi bakteri Clostridium tetani. Ketika terjadi luka, bakteri
ini bisa masuk melewati luka yang terbuka tersebut.
2. Atrofi otot
Keadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya. Penyakit ini
disebabkan karena infeksi virus polio. Pemulihannya dengan pemberian
latihan otot, pemberian stimulant listrik, atau dipijat dengan teknik
tertentu.
3. Fibriosis
Pembentukan jaringan ikat fibrosa. Sel-sel otot skelet ataupun alat
jantung yang mati karena suatu sebab akan diganti oleh jaringan ikat
karena sel-sel otot ini tidak mampu beregenerasi, sehingga otot-otot ini
akan melemah
4. Hernia abdominal
Kondisi usus melorot ke bawah, disebabkan oleh sobeknya dinding otot
perut
42. C. Kelainan pada Sistim Gerak Manusia
Kelainan terjadi karena bawaan sejak lahir, kecelakaan
Beberapa kelainan yang terjadi pada anggota gerak tubuh adalah sebagai
berikut:.
1. Kelainan pada Tulang
a. Fraktura
Tulang mengalami retak/patah tulang akibat mengalami benturan keras,
misalnya karena kecelakaan. Pemulihan untuk kelainan ini, yaitu dengan
mengembalikan pada susunan semula secepat mungkin. Pada kasus patah tulang,
untuk menyambungkannya ditambahkan pen atau platina. Setelah tulang
mengalami pertumbuhan dan menyatu, pen/platina akan diambil kembali.
Tulang lengan yang patah memerlukan waktu penyembuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan tulang paha. Waktu untuk penyembuhan tulang lengan ± 1
bulan, sedangkan pada tulang paha berlangsung ± 6 bulan.
1. Greenstick, apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah.
2. Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi
tidak sampai keluar dari otot.
43. b. Kelainan Bawaan Sejak Lahir
Contoh kelainan ini adalah bentuk kaki X atau O.
Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan dan gangguan–
gangguan saat seorang ibu mengandung, misalnya ibu tersebut
kekurangan vitamin D dan kalsium. Oleh sebab itu, ibu yang
sedang hamil dianjurkan untuk banyak makan sayur dan susu
kalsium.
c. Mikrosefalus
Penderita kelainan ini akan mengalami keadaan di mana
pertumbuhan tulang-tulang tengkorak terlambat, sehingga
bentuk kepala kecil. Kelainan ini merupakan bawaan dari lahir.
Ini disebabkan karena ketika sedang hamil, seorang ibu kurang
mendapat vitamin A dan zat kapur/kalsium. Oleh sebab itu, ibu
hamil dianjurkan banyak mengkonsumsi vitamin A yang
banyak terdapat pada sayuran yang berwarna merah dan
kuning, kuning telur, mentega, minyak ikan, hati, dan susu.
Sedangkan zat kapur (kalsium) dapat diperoleh dari sayuran
kubis, brokoli, biji-bijian, susu, kerang, ikan dan keju.
44. d. Hidrocephalus
Suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi
pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala membesar, disebut juga
megalochephalus.
e. Kelainan yang Terjadi pada Tulang Belakang
kelainan ini disebabkan karena kebiasaan tubuh yang salah, kelainan ini antara
lain seperti berikut:
1) Lordosis, yaitu keadaan tulang belakang yang melengkung ke depan.
2) Kifosis, adalah keadaan tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga
badan terlihat bongkok.
3) Skoliosis, yaitu keadaan tulang belakang melengkung ke samping kiri atau
kanan.
45. 2. Kelainan pada otot
1. Kedutan
Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak
mengalami kontraksi sesaat. Denyutan pembuluh darah
tiba-tiba seperti mengalami rangsangan (kontraksi) yang
membangkitkan aliran listrik melalui nervus facialis yang
membuat mata kejang sesaat.
2. Hipertropi otot
Suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat. Hal
ini disebabkan karena otot sering dilatih bekerja dan
berolahraga. Hipertrofi otot ini sering dimiliki oleh atlet
binaragawan.
3. Distrofi otot
Distrofi otot merupakan penyakit kronis pada otot sejak
anak-anak, diperkirakan merupakan penyakit genetis
(bawaan).
46. Daftar Pustaka
• www.sridianti.com
• gangguanpadasistemgerakmanusia.blogspot.com
• putrybulan17.blogspot.com
• evapebriani.blogspot.com
• bani-fahmi.blogspot.com
• Otot - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas : id.wikipedia.org
• www.pustakasekolah.com
• www.indonesiaindonesia.com