Teknik sablon manual telah dikembangkan sejak zaman kuno untuk mencetak kimono. Metode ini melibatkan pembuatan film afdruk, penyablonan dengan rakel, dan pengeringan. Meskipun prosesnya lebih lama, teknik ini mampu menghasilkan desain yang awet dengan biaya relatif rendah untuk pesanan massal. Kekurangannya adalah kurang tepat untuk gambar berwarna-warni dan gambar cenderung retak setelah
5. Awalnya cetak sablon
dikembangkan untuk
mencetak kimono,
pakaian khas Jepang yang
memiliki banyak motif,
Sablon kimono
dilatarbelakangi oleh
kaisar jepang yang
melarang penggunaan
kimono yang dibuat
dengan tulisan tangan.
Alasan Kaisar tersebut
karena tingginya harga
kimono motif tulisan
tangan yang beredar di
pasar. Dengan keluarnya
kebijakan tersebut harga
kimono dapat ditekan,
dan kimono motif sablon
mulai banyak di gunakan
oleh masyarakat jepang.
6. 1851-
1862
cetak sablon berkembang hingga ke Eropa
1868 Joseph Swan mendirikan atau menemukan
produk autotype
11 Juli 1907
Samuel Simmonmendapatkan hak patentnya untuk
teknik cetak sablon menggunakan Chiffon.
1924
pertama kalinya proses cetak sablon dilakukan di
atas bahan tekstil
1946
1946 MC Kornick dan Penney menemukan mesin
cetak sablon.
Usai perang Dunia
kedua-Saat ini
Teknik cetak saring terus berkembang pesat.
7. Jenis – Jenis Sablon
Rubber
Discharge
Pigmen
Glow In the
Dark
Superwhite
Flocking
Plastisol
Foam / Cat
Timbul
Separasi Foil
High Density
8.
9. • Media untuk mengantarkan tinta sablon ke obyek.
Bentuknya balok disusun persegi empat kemudian
dipasang kain khusus.Ukuran bermacam-macam,
misalnya 30x40cm, 20×30 cm, bahkan ada screen ukuran
“raksasa”, biasa dipakai membuat spanduk. Untuk
ukuran lubang kain juga bervariasi tergantung kebutuhan
menyablon untuk apa.
10. RAKEL
• Rakel dibedakan oleh bentuk dan kegunaan cetakan. Rakel
dibedakan dengan bentuk pada ujung jenis rakel. Jika lancip
akan menghasilkan cetakan yang tipis, jadi hasil cat tidak
banyak tetapi detail, biasa dipakai untuk gambar sparasi atau
raster, jika ujung tumpul keluarnya cat lebih banyak dan hasil
akan lebih tebal tetapi kurang detail.
11. Obat Afdruk
• Berfungsi membuat film atau klisenya. Obat ini dioleskan pada
screen. Biasanya satu paket juga pencampurnya yang disebut
sensitizer. Sensitizer inilah yang berperan memindahkan
gambar ke screen melalui bantuan cahaya untra violet atau
cahaya matahari.
12. Cat / Tinta Sablon Kaos
• Rubber atau extender untuk
warna untuk pemula.
Penghapus Cair / Soda api dan Kaporit
Membersihkan atau menghapus
screen ke keadaan semula.
13. Minyak Tanah
• Mebuat gambar kertas film menjadi
transparan sebelum proses penyinaran.
Tinta Warna(Penyablonan Digital)
Alat Semprot, alat bantu
pembuatan film.
14. • Hair Dryer, Untuk proses pengeringan.
• Lampu Neon panjang 2 buah 20 watt atau bisa
dengan cahaya matahari.
16. Jenis sablon yg paling sering digunakan. Bisa untuk
kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya
yang menumpang dan menutupi rajutan kain
sepenuhnya. Biasa juga di sebut sablon karet(GL).
Kelebihan jenis sablon ini adalah sangat awet, bisa
disetrika.
17.
18. Superwhite
Biasanya dipakai untuk design-design yang
vintage. SW ini menyebabkan patone warna
sablonan menjadi turun sehingga agak meredup.
Kelebihan: dapat di gunakan pada bahan yang
berwarna gelap.
19. Plastisol
• Menggunakan cat berbahan dasar minyak,
dengan kemampuan istimewa untuk mencetak
dot/raster super kecil dengan hasil prima. Tanpa
limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest
yg banyak bila menggunakan cat ini karena
untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra
merah.
21. Menggunakan cat dengan kemampuan mengubah
warna dasar bahan, bahan kimia yang
digunakan untuk mencabut warna dasar kain,
sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan
pewarna kainnya harus dipilih dengan yang
dischargeable.
22. Flocking
• Menggunakan lapisan bahan seperti beludru yang
ditempel diatas kain dengan lem khusus. Terdapat dua
jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran
membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
Mengunakan bahan lem transparan lalu menggunakan
mesin press supaya menjadi seperti beludru.
23. • Biasa disebut dengan puff print. Sablon ini
menggunakan cat karet yang akan timbul seperti
foam dan lebih timbul dari sablon rubber, sablon ini
terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase
maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan
yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang
dengan efek timbul.
24. Separasi
• Separasi itu proses pemisahan warna disain
untuk dijadikan film. Jenisnya ada 2, yaitu spot
color (warna blok), biasanya ini untuk desain
berbentuk vektor, dan process color, yang
berupa desain berbentuk raster.
25. • Memakai tinta berupa campuran serbuk, ada
yg halus ada yg kasar, makin kasar makin
renggang pula jenis screen yg digunakan.Cat
sablon trasparan yang diaplikasikan dengan
campuran bubuk metalik / mengkilat.
Sablon model ini terlihat lebih exclusive dan
mewah.
26. Foil
• Sablon dengan menggunakan lapisan bahan
kertas logam (seperti alumunium foil)
yang ditempelkan diatas kain dengan lem
khusus. Jenis sablon yang memberikan kesan
mengkilat menjadikan T- Shirt terlihat eksklusif.
27. High Density
• Sablonan timbul dari jenis plastisol.High density
ini timbulnya benar - benar kotak presisi.Sablon
ini menggunakan cat sablon timbul tajam yang
bahan dasarnya dari plastisol, tinta yang bersifat
transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon
yang mengkilap, terkesan basah dan bisa juga
dibuat doff.
29. TEKNIK SABLON MANUAL
Tahap pertama ialah:
Setting Gambar. Lalu
lakukan pengeditan
warna dengan corel
draw atau photoshop
Tahap kedua ialah:
pembersihan dan persiapan
screen (menggunakan sabun
colek,spons,air) sampai
bersih. Setelah itu jemur
sampai kering
2. Tahap Pra Afdruk
Tahap ini meliputi pemberian obat,
pembakaran screen, dan pencucian
obat pada screen (screen, obat
afduk,kipas angin/hairdryer,alat
perata screen/penggaris). Lalu
campur obat afdruk dan masukan
pada screen sedikit demi sedikit
kemudian ratakan. Keringkan pakai
hair drayer. Jauhkan dari sinar
matahari
30. Tahap penyablonan! alat yang
dibutuhkan antara lain: screen
(yang telah difilm),cat, meja
sablon rakel(alat penggesut),
kaos. Taruh kain diatas meja,
tuang cat pada screen
secukupnya, lalu gesut
menggunakan rakel. Maka
jadilah hasil sablonan.
Tahap keempat “Penyinaran”
terhadap Sinar matahari atau
dibawah sinar yang
mengandung Ultraviolet.
Proses penyinaran ini
ditentukan dengan
“Hitungan” untuk mengukur
lamanya penyinaran dan
ditentukan oleh Keras
tidaknya cahaya yang
menerpa permukaan screen
sablon tersebut.
TEKNIK SABLON MANUAL
31. 1. Design gambar
menggunakan corel draw
dengan ukuran A4
2. Print Gambar dengan
setting mirror dan quality
best photo dengan
transfer paper white
3. Siapkan kaos (yang
sudah di setrika). Lalu
taruh gambar diatas kaos
4. Lepaskan transfer paper
dari kaos secara perlahan
5. SELESAI!!! :3
1. Design Gambar menggunakan corel draw
dengan ukuran A4
2. Print Gambar dengan setting mirror dan
quality best photo dengan transfer paper
dark
3. Lepaskan lapisan yang berwarna putih
susu dari transfer paper dark secara
perlahan, dan tersisa bagian lapisan yang
elastis
4. Taruh lapisan itu di atas kaos
5. Taruh kertas minyak di atas kaos
kemudian gosok dengan suhu maksimum
selama 15 detik. Selesai!!! :3
32. Kelebihan:
1. Warna sablonan tidak cepat pudar, tergantung tinta yang digunakan
2. Bisa menggunakan teknik timbul / busa
3. Untuk pemesanan massal, biaya sablon lebih murah
Kekurangan :
1. Kurang bagus untuk menyablon foto / gambar yang berwarna-warni
2. Proses pengerjaan yang lebih lama karena ada proses pembuatan film afdruk,
penyablonan, penjemuran, dsb.
3. Tidak bisa mengerjakan kaos dalam jumlah satuan, harus ada minimal order
karena biaya sablon untuk satuan relatif besar.
4. Biasanya setelah dicuci berulang kali dan dipakai beberapa bulan, gambar akan
mengalamai keretakan.