SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Laporan Belajar Mandiri
Blok Dematomuskuloskeletal
Skenario 2
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
Bandar Lampung
2017
Skenario 2 (MULTILEVEL)
BAGIAN PERTAMA
Seorang pasien , Tn. P, 40 tahun datang ke Balai Pengobatan
dengan keluhan kulit gatal kemerahan dipunggung
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke Balai Pengobatan Centrl PT X dengan
keluhan kulit gatal kemerahan dipunggung. Keluhan disertai panas
dan perih. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Awalnya, pasien
mengakatakan kulit punggungnya berwarna kemerahan, disertai
rasa gatal dan panas diseluruh punggungnya. Pasien kemudian
menggaruk punggungnya, sehingga timbul lecet dibeberpa tempat.
Keluhan tersebut muncul setelah pasien pulang bekerja.
Pasien bekerja sebagai buruh spraying di PT. X divisi I. Tugasnya
adalah menyemprot tanaman dengan pestisida. Ia melakukan
pekerjaan sehari-hari dengan menggendong alat sprayingnya,
kemudian ada seorang pekerja yang akan menuangkan cairan
pestisida yang dituangkan kedalam tabung dipunggung pasien
tumpah mengenai punggungnya. Sehinggga kulit pasien menjadi
gatal kemerahan, dan terasa perih.
Setiap bekerja pasien menggunakan topi, baju panjang, celana
panjang, sepatu boot, penutup buka dari kaos dan sarung
tangan. Pekerja yang lain pun banyak yang berkontak
langsung dengan pestisida. Beberapa orang rekan kerja
pasien juga mengalami keluhan seperti yang dikeluhkan
pasien ini.
Karena keluhan dirasakan semakin parah, pasien
memutuskan untuk memeriksakan penyakitnya. Setelah
bertemu dengan dokter, pasien diberi salep dan dua macam
obat minum.
EKSTREMITAS
 Superior : edeme (-)
 Inferior : edeme (-)
STATUS DERMATOLOGIS
 Pada regio punggung, tampak lesi berbentuk macula eritema
dan hiperpigmentasi, berbatas tidak tegas dan asimetris
disertai daerah eksoriasi
Learning Objective
1. Diagnosis penyakit okupasi
2. Penatalaksanaan secara keseluruhan
3. Apa benar DKI penyakit kulit akibat kerja
4. Resep obat
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah suatu penyakit
atau keadaan kesehatan yang diakibatkan oleh
rutinitas pekerjaan atau lingkungan kerja. PAK dapat
ditimbulkan dari berbagai faktor contohnya dari faktor
pekerjaan itu sendiri, proses kerja, alat kerja yang
dipakai, lingkungan kerja dan juga bahan yang
dipakai untuk bekerja.
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Dalam mendiagnosa PAK harus dilakukan 7 langkah diagnosis yang
menjadi pedoman.
a. Menentukan diagnosis klinis
 Anamnesis
Terdiri dari keluhan utama, riwayat perjalanan penyakit saat
ini, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit dahulu, dan
riwayat reproduksi wanita ditanyakan kepada pasien secara
lengkap dan mendetail.
 Pemeriksaan fisik
Untuk menentukan kelainan suatu sistem atau organ tubuh
dengan menggunakan 4 cara yaitu inspeksi (melihat), palpasi
(meraba), perkusi (mengetuk) dan auskultasi ( mendengar
menggunakan alat stetoskop). Pemeriksaan fisik khusus juga
dilakukan pemeriksaan tanda vital seperti nadi, pernafasan,
tekanan darah, suhu tubuh, status gizi dan tingkat kesadaran
juga diperiksa secara detail
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT
KERJA
 Pemeriksaan penunjang
Dilakukan untuk memperkuat diagnosis
yang dihasilkan dari pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
dapat berupa pemeriksaan laboratorium
(darah, urin, feses dll) spirometri,
audiometri, rontgen, USG, EKG dll.
b. Menentukan Pajanan
Merupakan faktor risiko atau bahaya yang ada di tempat
kerja. Bahaya potensial yang dapat menyebabkan PAK
dibagi menjadi :
 Faktor Fisik
kebisingan , suhu panas, suhu dingin, dll
 Faktor Kimia
Debu anorganik , debu organik , gandum, dll
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT
KERJA
 Faktor Biologi
Bakteri / virus/ jamur/ parasit, darah, serangga, limbah dll
 Faktor Ergonomi
 Gerakan berulang dengan tangan
 Angkat / angkut berat
 Duduk lama > 4 jam terus menerus
 Berdiri lama > 4 jam terus menerus
 Posisi tubuh tidak ergonomis
 Pencahayaan tidak sesuai
 Bekerja dengan layar/ monitor 4 jam / lebih dalam sehari
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Faktor Psikososial
 Beban kerja yang tidak sesuai dengan waktu
dan jumlah pekerjaan
 Pekerjaan tidak sesuai dengan penegtahuan
dan keterampilan
 Ketidakjelasan tugas
 Hambatan jenajang karir
 Bekerja gilir (shift)
 Konflik dengan teman sekerja
 Konflik dalam keluarga
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT
KERJA
c. Menentukan hubungan antara pajanan
dengan penyakit
Menentukan hubungan antara pajanan dengan
penyakit dapat dilakukan berdasarkan evidence
based dan ditunjang dengan bukti yang ada.
d. Menentukan besarnya pajanan
Penentuan besarnya pajanan dapat dilakukan
secara kuantitatif dengan melihat data
pengukuran lingkungan dan masa kerja atau
secara kualitatif dengan mengamati cara kerja
pekerja.
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT
KERJA
e. Menentukan faktor peranan individu
Peranan individu yang dimaksud adalah faktor
yang mempercepat terjadinya penyakit akibat
kerja atau juga menurunkan kemungkinan
penyakit akibat hubungan kerja yang seperti
genetik atau juga kurang tertib dalam
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
f. Menentukan faktor lain diluar pekerjaan
Faktor lain yang dimaksud adakah pajanan
selain di tempat kerja, faktor gaya hidup yang
dapat menunjang terjadinya penyakit dll.
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT
KERJA
g. Menentukan diagnosis Penyakit Akibat Kerja
(PAK)
Melalui beberapa tahapan diatas dapat
dibuktikan bahwa minimal ada satu faktor
pekerjaan yang berperan sebagai penyebab
penyakit yang termasuk kategori PAK.
Sumber
 Soemarko, DS. Pedoman Status Okupasi.
Universitas Indonesia.
 Johnston, RT. Principles of diagnosing
occupational diseases- special considerations to
avoid “creating” an entity. Calif Med. 1958 Aug;
89(2): 117–120. Diakses melalui
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC151
2317/.
 Buchari. 2007. Penyakit Akibat Kerja dan
Penyakit Terkait Kerja. Diakses melalui
http://library.usu.ac.id/download/ft/07002746.pdf
Penatalaksanaan secara
keseluruhan
 Nonmedikamentosa :
Pajanan ulang dengan bahan kontak
alergen  /Iritan dihindari
Menggunakan alat pelindung yang
dibutuhkan untuk pekerja
 Medikamentosa
Pengobatan bergantung pada jenis iritan
jika asam kuat pencucian menggunakan air,
kemudian basa dan natrium biokarbonat.
Setelah itu berikan salep atau krim
kortikosteroid
Sistemik : berikan kortikosteroid 40-60
mg/hari
Sumber
Siregar RS. 2005. Atlas Berwarna
Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. Jakarta :
EGC
Apa benar DKI penyakit akibat
kerja
 Benar, penyakit yang di alami pasien adalah
penyakit akibat kerja.
 Definisi penyakit akibat kerja adalah penyakit
akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses
maupun ligkungan kerja.
 Diagnosa penyakit pada pasien ini adalah DKI.
Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan hasil
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah
dilakukan. Pada anamnesis ditegakkan
berdasarkan gejala klinis pasien. Gejala klinis
dermatitis kontak iritan dapat berupa gatal, perih,
Apa benar DKI penyakit akibat
kerja
 Pasien mengeluhkan keluhan serupa
berupa gatal, kemerahan dan perih pada
punggung. Pasien juga mengeluhkan
bahwa bagian punggung terkena cairan
pestisida. Dimana pestisida adalah cairan
yang merupakan faktor salah satu bahaya
atau hazard yaitu termasuk ke faktor
bahaya kimia yang dapat menimbulkan
cindera atau penyakit akibat kerja. Dan
pada pemeriksaan fisik didapatkan pada
punggung kulit eritematous atau
kemerahan. Erosi berbatas tegas.
Sumber
Soraya,Siti.2016.Jurnal Dermatitis Kontak
Iritan Akibat Kerja. Diakses tanggal 19
September 2017.
Resep Dermatitis Kontak
Iritan
dr. Nadia Afifah
SIP. 123456789
Rumah Sakit Universitas Lampung
Bandar Lampung
Praktek Pukul 14.00-17.00
Bandar Lampung, 09 september 2017
R/ Prednison 5mg tab no.XX
ʃ 3 dd tab 2
R/Chlorpheniramine maleate 4mg tab No.X
ʃ 2 dd tab1
R/ hidrokortison 2,5% cream tube No.I
ʃ u.e
Pro :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat : Raja Basa
DAFTAR PUSTAKA
 Soemarko, DS. Pedoman Status Okupasi. Universitas
Indonesia.
 Johnston, RT. Principles of diagnosing occupational
diseases- special considerations to avoid “creating”
an entity. Calif Med. 1958 Aug; 89(2): 117–120.
Diakses melalui
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC151231
7/.
 Buchari. 2007. Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit
Terkait Kerja. Diakses melalui
http://library.usu.ac.id/download/ft/07002746.pdf
 Soraya,Siti.2016.Jurnal Dermatitis Kontak Iritan
Akibat Kerja. Diakses tanggal 19 September 2017.
 Siregar RS. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit
Kulit. Edisi 2. Jakarta : EGC
Terima Kasih
Wassalmualaikum wr,wb.

More Related Content

Similar to DMS

2. skdi __perkonsil
2. skdi __perkonsil2. skdi __perkonsil
2. skdi __perkonsil
Ilma Sari
 
Penyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerjaPenyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerja
Adjie Bara
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasus
Ririnisahawaitun
 

Similar to DMS (20)

16._Materi_Biologi_PAK.ppsx
16._Materi_Biologi_PAK.ppsx16._Materi_Biologi_PAK.ppsx
16._Materi_Biologi_PAK.ppsx
 
PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptx
PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptxPENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptx
PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptx
 
Kuliah pendahuluan 234 dr. ruri
Kuliah pendahuluan 234 dr. ruriKuliah pendahuluan 234 dr. ruri
Kuliah pendahuluan 234 dr. ruri
 
Fix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptx
Fix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptxFix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptx
Fix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptx
 
PENYAKIT AKIBAT KERJA.pdf
PENYAKIT AKIBAT KERJA.pdfPENYAKIT AKIBAT KERJA.pdf
PENYAKIT AKIBAT KERJA.pdf
 
Sop ukp kkp
Sop ukp kkpSop ukp kkp
Sop ukp kkp
 
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
 
2. skdi __perkonsil
2. skdi __perkonsil2. skdi __perkonsil
2. skdi __perkonsil
 
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdfppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
 
KELOMPOK 2 ERGONOMI.pptx
KELOMPOK 2 ERGONOMI.pptxKELOMPOK 2 ERGONOMI.pptx
KELOMPOK 2 ERGONOMI.pptx
 
Penyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerjaPenyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerja
 
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraKesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
 
Kb2 persiapan dan perawatan
Kb2 persiapan dan perawatanKb2 persiapan dan perawatan
Kb2 persiapan dan perawatan
 
17 Penyakit Akibat Kerja (PAK).ppt
17 Penyakit Akibat Kerja (PAK).ppt17 Penyakit Akibat Kerja (PAK).ppt
17 Penyakit Akibat Kerja (PAK).ppt
 
penyakit akibat kerja di tempat kerja k3
penyakit akibat kerja di tempat kerja k3penyakit akibat kerja di tempat kerja k3
penyakit akibat kerja di tempat kerja k3
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Konsep Penyakit-Penyakit Akibat Kerja.pptx
Konsep Penyakit-Penyakit Akibat Kerja.pptxKonsep Penyakit-Penyakit Akibat Kerja.pptx
Konsep Penyakit-Penyakit Akibat Kerja.pptx
 
Epid k3
Epid k3Epid k3
Epid k3
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasus
 
Modul5
Modul5Modul5
Modul5
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

DMS

  • 1. Laporan Belajar Mandiri Blok Dematomuskuloskeletal Skenario 2 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Bandar Lampung 2017
  • 2. Skenario 2 (MULTILEVEL) BAGIAN PERTAMA Seorang pasien , Tn. P, 40 tahun datang ke Balai Pengobatan dengan keluhan kulit gatal kemerahan dipunggung RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang ke Balai Pengobatan Centrl PT X dengan keluhan kulit gatal kemerahan dipunggung. Keluhan disertai panas dan perih. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Awalnya, pasien mengakatakan kulit punggungnya berwarna kemerahan, disertai rasa gatal dan panas diseluruh punggungnya. Pasien kemudian menggaruk punggungnya, sehingga timbul lecet dibeberpa tempat. Keluhan tersebut muncul setelah pasien pulang bekerja. Pasien bekerja sebagai buruh spraying di PT. X divisi I. Tugasnya adalah menyemprot tanaman dengan pestisida. Ia melakukan pekerjaan sehari-hari dengan menggendong alat sprayingnya, kemudian ada seorang pekerja yang akan menuangkan cairan pestisida yang dituangkan kedalam tabung dipunggung pasien tumpah mengenai punggungnya. Sehinggga kulit pasien menjadi gatal kemerahan, dan terasa perih.
  • 3. Setiap bekerja pasien menggunakan topi, baju panjang, celana panjang, sepatu boot, penutup buka dari kaos dan sarung tangan. Pekerja yang lain pun banyak yang berkontak langsung dengan pestisida. Beberapa orang rekan kerja pasien juga mengalami keluhan seperti yang dikeluhkan pasien ini. Karena keluhan dirasakan semakin parah, pasien memutuskan untuk memeriksakan penyakitnya. Setelah bertemu dengan dokter, pasien diberi salep dan dua macam obat minum. EKSTREMITAS  Superior : edeme (-)  Inferior : edeme (-) STATUS DERMATOLOGIS  Pada regio punggung, tampak lesi berbentuk macula eritema dan hiperpigmentasi, berbatas tidak tegas dan asimetris disertai daerah eksoriasi
  • 4. Learning Objective 1. Diagnosis penyakit okupasi 2. Penatalaksanaan secara keseluruhan 3. Apa benar DKI penyakit kulit akibat kerja 4. Resep obat
  • 5. DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah suatu penyakit atau keadaan kesehatan yang diakibatkan oleh rutinitas pekerjaan atau lingkungan kerja. PAK dapat ditimbulkan dari berbagai faktor contohnya dari faktor pekerjaan itu sendiri, proses kerja, alat kerja yang dipakai, lingkungan kerja dan juga bahan yang dipakai untuk bekerja.
  • 6. DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA Dalam mendiagnosa PAK harus dilakukan 7 langkah diagnosis yang menjadi pedoman. a. Menentukan diagnosis klinis  Anamnesis Terdiri dari keluhan utama, riwayat perjalanan penyakit saat ini, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat reproduksi wanita ditanyakan kepada pasien secara lengkap dan mendetail.  Pemeriksaan fisik Untuk menentukan kelainan suatu sistem atau organ tubuh dengan menggunakan 4 cara yaitu inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (mengetuk) dan auskultasi ( mendengar menggunakan alat stetoskop). Pemeriksaan fisik khusus juga dilakukan pemeriksaan tanda vital seperti nadi, pernafasan, tekanan darah, suhu tubuh, status gizi dan tingkat kesadaran juga diperiksa secara detail
  • 7. DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA  Pemeriksaan penunjang Dilakukan untuk memperkuat diagnosis yang dihasilkan dari pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan laboratorium (darah, urin, feses dll) spirometri, audiometri, rontgen, USG, EKG dll. b. Menentukan Pajanan Merupakan faktor risiko atau bahaya yang ada di tempat kerja. Bahaya potensial yang dapat menyebabkan PAK dibagi menjadi :  Faktor Fisik kebisingan , suhu panas, suhu dingin, dll  Faktor Kimia Debu anorganik , debu organik , gandum, dll
  • 8. DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA  Faktor Biologi Bakteri / virus/ jamur/ parasit, darah, serangga, limbah dll  Faktor Ergonomi  Gerakan berulang dengan tangan  Angkat / angkut berat  Duduk lama > 4 jam terus menerus  Berdiri lama > 4 jam terus menerus  Posisi tubuh tidak ergonomis  Pencahayaan tidak sesuai  Bekerja dengan layar/ monitor 4 jam / lebih dalam sehari
  • 9. DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA Faktor Psikososial  Beban kerja yang tidak sesuai dengan waktu dan jumlah pekerjaan  Pekerjaan tidak sesuai dengan penegtahuan dan keterampilan  Ketidakjelasan tugas  Hambatan jenajang karir  Bekerja gilir (shift)  Konflik dengan teman sekerja  Konflik dalam keluarga
  • 10. DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA c. Menentukan hubungan antara pajanan dengan penyakit Menentukan hubungan antara pajanan dengan penyakit dapat dilakukan berdasarkan evidence based dan ditunjang dengan bukti yang ada. d. Menentukan besarnya pajanan Penentuan besarnya pajanan dapat dilakukan secara kuantitatif dengan melihat data pengukuran lingkungan dan masa kerja atau secara kualitatif dengan mengamati cara kerja pekerja.
  • 11. DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA e. Menentukan faktor peranan individu Peranan individu yang dimaksud adalah faktor yang mempercepat terjadinya penyakit akibat kerja atau juga menurunkan kemungkinan penyakit akibat hubungan kerja yang seperti genetik atau juga kurang tertib dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). f. Menentukan faktor lain diluar pekerjaan Faktor lain yang dimaksud adakah pajanan selain di tempat kerja, faktor gaya hidup yang dapat menunjang terjadinya penyakit dll.
  • 12. DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA g. Menentukan diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK) Melalui beberapa tahapan diatas dapat dibuktikan bahwa minimal ada satu faktor pekerjaan yang berperan sebagai penyebab penyakit yang termasuk kategori PAK.
  • 13. Sumber  Soemarko, DS. Pedoman Status Okupasi. Universitas Indonesia.  Johnston, RT. Principles of diagnosing occupational diseases- special considerations to avoid “creating” an entity. Calif Med. 1958 Aug; 89(2): 117–120. Diakses melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC151 2317/.  Buchari. 2007. Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Terkait Kerja. Diakses melalui http://library.usu.ac.id/download/ft/07002746.pdf
  • 14. Penatalaksanaan secara keseluruhan  Nonmedikamentosa : Pajanan ulang dengan bahan kontak alergen  /Iritan dihindari Menggunakan alat pelindung yang dibutuhkan untuk pekerja  Medikamentosa Pengobatan bergantung pada jenis iritan jika asam kuat pencucian menggunakan air, kemudian basa dan natrium biokarbonat. Setelah itu berikan salep atau krim kortikosteroid Sistemik : berikan kortikosteroid 40-60 mg/hari
  • 15. Sumber Siregar RS. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. Jakarta : EGC
  • 16. Apa benar DKI penyakit akibat kerja  Benar, penyakit yang di alami pasien adalah penyakit akibat kerja.  Definisi penyakit akibat kerja adalah penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun ligkungan kerja.  Diagnosa penyakit pada pasien ini adalah DKI. Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan. Pada anamnesis ditegakkan berdasarkan gejala klinis pasien. Gejala klinis dermatitis kontak iritan dapat berupa gatal, perih,
  • 17. Apa benar DKI penyakit akibat kerja  Pasien mengeluhkan keluhan serupa berupa gatal, kemerahan dan perih pada punggung. Pasien juga mengeluhkan bahwa bagian punggung terkena cairan pestisida. Dimana pestisida adalah cairan yang merupakan faktor salah satu bahaya atau hazard yaitu termasuk ke faktor bahaya kimia yang dapat menimbulkan cindera atau penyakit akibat kerja. Dan pada pemeriksaan fisik didapatkan pada punggung kulit eritematous atau kemerahan. Erosi berbatas tegas.
  • 18. Sumber Soraya,Siti.2016.Jurnal Dermatitis Kontak Iritan Akibat Kerja. Diakses tanggal 19 September 2017.
  • 19. Resep Dermatitis Kontak Iritan dr. Nadia Afifah SIP. 123456789 Rumah Sakit Universitas Lampung Bandar Lampung Praktek Pukul 14.00-17.00 Bandar Lampung, 09 september 2017 R/ Prednison 5mg tab no.XX ʃ 3 dd tab 2 R/Chlorpheniramine maleate 4mg tab No.X ʃ 2 dd tab1 R/ hidrokortison 2,5% cream tube No.I ʃ u.e Pro : Umur : Jenis kelamin : Alamat : Raja Basa
  • 20. DAFTAR PUSTAKA  Soemarko, DS. Pedoman Status Okupasi. Universitas Indonesia.  Johnston, RT. Principles of diagnosing occupational diseases- special considerations to avoid “creating” an entity. Calif Med. 1958 Aug; 89(2): 117–120. Diakses melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC151231 7/.  Buchari. 2007. Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Terkait Kerja. Diakses melalui http://library.usu.ac.id/download/ft/07002746.pdf  Soraya,Siti.2016.Jurnal Dermatitis Kontak Iritan Akibat Kerja. Diakses tanggal 19 September 2017.  Siregar RS. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. Jakarta : EGC