SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
SISTEM
PERMESINAN
KAPAL
Tugas Presentasi Individu
Presentasi oleh Nabila Hasyanah
Tujuan pembuatan pemaparan materi ini untuk menambah
nilai ujian penilaian semester 5 materi Permesinan pada
kapal yang belum memenuhi standar kkn.
Hal 2
PENDAHULUAN
Tujuan
Pembahasan
BALING - BALING ( PROPELER )
1.
TABUNG POROS BALING - BALING ( STREN TUBE )
2.
PENYANGGA POROS BALING - BALING
3.
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
PROPELLER
Kapal haruslah mempunyai rancangan sistem propulsi (penggerak) yang
dapat mengatasi keseluruhan gaya-gaya hambat (total resistance) yang
terjadi agar memenuhi standar kecepatan dinasnya.
Propeler atau biasa disebut sebagai baling-baling adalah salah satu
komponen penggerak (propulsor) pada kapal.
Secara mendasar alat gerak kapal dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua),
yaitu : alat gerak kapal yang non-mekanik dan yang mekanik. Alat gerak
kapal yang non-mekanik adalah Dayung dan Layar. Sedangkan alat
gerak kapal yang mekanik, adalah sebagai berikut :
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu Hal 3
ALAT GERAK
MEKANIK KAPAL
Hal 4
Propeller dengan Pitch tetap atau pitchnya tidak dapat diubah dalam
operasinnya, karena dibuat dengan dicetak satu blok sehingga posisinya
tetap. kapal container, bulk carir, kapal montor kecil, kapal muatan
curah hingga kapal tangki yang relatif besar
Fixed Pitch Propellers (FPP)
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
Controllable Pitch Propellers (CPP)
Baling-baling CPP menyediakan ekstra dalam tingkat ‘derajad
kebebasan’ melalui kemampuan perubahan ‘pitch’ dari daun baling-
balingnya. kapal-kapal jenis ferries, tugs, trawlers, dan fisheries yang
membutuhkan kemampuan manouever (olah-gerak) lebih tinggi.
Hal 5
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
Keberadaan ‘saluran pipa’ (duct) akan mengurangi gaya-gaya tekanan yang
mengindukasi pada lambung kapal. Baling-baling jenis ini dikenal dengan sebutan
Kort Nozzles. Efisiensi ditingkatkan tergantung atas beban baling-baling.
Ducted Propeller
Prinsipnya air dihisap melalui sistem ducting oleh internal pump yang mana terjadi
penambahan energi pada air. Kemudian, air tersebut di semprotkan ke belakang
dengan kecepatan yang tinggi. Gaya dorong (Thrust) yang dihasilkan merupakan
hasil dari penambahan momentum yang diberikan ke air. untuk variasi dari small
high speed crafts dan kapal-kapal yang berukuran relatif besarseperti kapal
patroli, kapal cepat dll. mengalami cavitation kecepatan sangat tinggi 45 knot.
Waterjet Propulsion System
ALAT GERAK
MEKANIK KAPAL
Hal 6
Baling-baling jenis ini mempunyai dua-coaxial propellers yang
dipasang dalam satu sumbu poros, secara tersusun satu didepan
yang lainnya dan berputar saling berlawanan arah. pada kapal small
outboard (1500-2000 RPM)
Contra-rotating propellers
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
Overlapping Propellers
Dua propeller tidak dipasang/diikat secara coaxially, tapi masing-masing propeller
memiliki sumbu poros pada sistem perporosan yang terpisah (jarang diaplikasikan)
ALAT GERAK
MEKANIK KAPAL
Hal 7
Sebutan baling-baling poros vertikal meliputi satu set verically mounted vanes, enam
atau delapan dalam jumlah, berputar pada suatu cakram horisontal atau mendekati
bidang horisontal. keuntungannya kemampuan olah gerak, instalasi terpisah tidak
diperlukan, dan dilengkapi kerangka pengaman dari kerusakan eksternal.
Cycloidal Propellers
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
Paddle Wheels (Roda Pedal)
suatu roda yang pada bagian diameter luarnya terdapat sejumlah bilah/sudu-sudu yang
berfungsi untuk memperoleh momentum geraknya. Ada dua tipe bilah/sudu yang
diterapkan pada propulsors jenis ini, antara lain : fixed blades dan adjustable blades.
Padldle-wheels menyebabkan ‘ketidak-seimbangan’ gaya dorong menjadi tidak
seragam antara roda disebelah kiri dan kanan kapal, sehingga laju gerak kapal
berubah ‘zig-zag’. Aplikasi yang tepat dari roda pedal ini adalah untuk perairan yang
tenang, seperti danau, sungai dan pantai.
ALAT GERAK
MEKANIK KAPAL
Hal 8
merupakan electromagnetic propulsion, yang mana dihasilkan dari interaksi antara
fixed coil didalam badan kapal dan ‘arus listrik’ yang dilewatkan melalui air laut oleh
elektrodeelektrode yang tempatkan pada bagian dasar (bottom) dari lambung kapal.
Gaya yang dihasilkan secara orthogonal terhadap medan magnet dan arus listrik,
adalah merupakan hasil dari Fleming’s right-hand rule.
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
Azimuth Podded Propulsion System
Super-conducting Electric Propulsion
Memiliki tingkat olah-gerak kapal dan efisiensi yang tinggi, demikian
juga dengan tingkat noise dan cavitation yang relatif rendah.
ALAT GERAK
MEKANIK KAPAL
Hal 9
STERN TUBE
Tabung poros baling baling adalah tabung yang dipergunakan
sebagai selubung poros yang menhubungkan ke bagian luar kapal,
dalam tabung inilah terdapat sistem kekedapan dan bantalan yang
menyangga beban poros baling baling.
Disangga oleh sekat buritan dibagian depan dan
oleh boss linggi baling-baling diujung belakang.
Bagian depan tabung mempunyai pelat hadap yang digunakan
untuk mengikat tabung pada sekat ceruk buritan dengan baut
dan pada bagian belakang dibuat berulir untuk mengikat tabung
terhadap boss linggi baling-baling dengan menggunakan mur
yang cukup besar.
Tabung ini
mempunyai
sebuah bantalan
diujung belakang
dan sebuah lagi
diujung depan.
Tabung denganbahan pipa baja
digunakan untuk kapal-kapal
kecil. Pelat baja yang dirol, yang
biasa dipakai pada kapal-kapal
yang lebih besar.
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
Hal 10
SISTEM PELUMASAN
PADA STERN TUBE
Sistem pelumasan dengan
menggunakan air laut
Air laut masuk kedalam tabung buritan melalui
celah antara poros dan bantalan belakang,
sedangkan pada bagian ujung depan tabung ini
dipasang paking dan penekan paking untuk
mencegah masuknya air kedalam kamar mesin.
Penekan paking ini digunakan untuk menekan
paking jika terjadi perembesan atau kebocoran air
pelumas dengan cara memutar baut penekan.
Bahan bantalan poros yang digunakan adalah
kayu pok (lignum vitae) atau bahan karet sintetis.
Sistem pelumasan dengan
menggunakan minyak pelumas
Sistem pelumasan minyak lumas yaitu pelumasan
menggunakan minyak lumas, bantalan mengunakan
babbitt logam putih. sistim kekedapan menggunakan seal
baik di depan maupun di belakang, minyak lumas
ditampung dalam tangki dan dialirkan ke tabung buritan.
Pemompaan pada minyak pelumas befungsi sebagai
Pencegahan air laut supaya tidak masuk ke system
pelumasan dengan paking-paking. diujungnya dipasang
pelat pelindung agar melindungi atau mencegah
masuknya benda-benda yang dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan pada paking.
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
PENYANGGA POROS
BALING-BALING
Hal 11
1. Pengertian
Penyangga poros yang terletak dekat baling-baling pada umumnya dibuat
dari bahan baja tuang dan terdiri atas sebuah lengan atau dua buah lengan.
2. Ketentuan BKI
Penyangga poros baling-baling sedapat mungkin membentuk sudut 90°
antara kedua lengan, jika baling-baling yang digunakan berdaun tiga atau
lima, dan membentuk sudut 70° atau 110°, jika baling-baling digunakan
berdaun 4.
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
Hal 12
CONTOH
PENYANGGA
Penyangga poros yang terdiri satu lengan dibentuk dari
kombinasi antara kerangka baja tulang dan pelat baja
seperti
Poros baling-baling yang terdiri atas dua buah
lengan dilaskan ke pelat lambung atau menembus
pelat kulit dan dihubungkan kuat-kuat ke wrang
dan penumpu yang diperkuat.
Pada bagian penyangga tempat keluarnya poros dari lambung
harus dibuat kedap dan pada bagian ujung ditutup dengan
penutup yang streamline seperti gambar
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
Hal 13
KESIMPULAN
Alat penggerak kapal adalah kompenen yang sangant penting baik
dari daun baling-baling, stren tube maupun penyangga poros baling-
baling. ketigannya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan terkecuali ada peratuan dan teknologi yang baru.
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
Dari pemaparan materi yang saya berikan semoga bisa
bermanfaat dan terjawab dari pertanyaan kalian yang ingin
mengatahui apa sih propeller itu? atau stren tube itu letaknya
dimana ya?
Hal 14
REFERENSI
Toshiba (2007). PENGENALAN_SISTEM_PROPULSI_KAPAL.pdf. Diakses dari https://sistim.fatek.unpatti.ac.id/wp-
content/uploads/2017/05/PENGENALAN_SISTEM_PROPULSI_KAPAL.pdf
Buku :
Buku Konstruksi jilid 2
pdf Sitem permesinan
Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
HERMAWAN (2008). ANALISA PENGGUNAAN KONR NOZZLE PADA PROPELLER KONVENSIONAL UNTUK
PENINGKATAN EFISIENSI PROPULSI HARBOUR. PRODI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITY
INDONESIA.https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-9/20250346-S38102-Hermawan.pdf
Pada Scribd :
https://www.scribd.com/presentation/210266001/Propeller#fullscreen&from_embed
https://www.scribd.com/document/465444857/Contra-Rotating-Propeller#fullscreen&from_embed
https://www.scribd.com/document/503511884/Makalah-Overlapping-Propeller#fullscreen&from_embed
Terima Kasih
Tugas Presentasi Individu
Presentasi oleh Nabila Hasyanah

More Related Content

Similar to ALAT PENGGERAK KAPAL.pdf

Similar to ALAT PENGGERAK KAPAL.pdf (7)

Tugas mantekprod 1
Tugas mantekprod 1Tugas mantekprod 1
Tugas mantekprod 1
 
Kd1. jenis jenis kapal
Kd1. jenis jenis kapalKd1. jenis jenis kapal
Kd1. jenis jenis kapal
 
FLNG
FLNGFLNG
FLNG
 
Harbour Facility.pptx
Harbour Facility.pptxHarbour Facility.pptx
Harbour Facility.pptx
 
Keandalan 1 life boat
Keandalan 1 life boatKeandalan 1 life boat
Keandalan 1 life boat
 
Presentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptx
Presentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptxPresentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptx
Presentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptx
 
Point of view engine room layout
Point of view engine room layoutPoint of view engine room layout
Point of view engine room layout
 

Recently uploaded

MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13ZulfiWahyudiAsyhaer1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungSemediGiri2
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNURULATIQAHBINTIABDG
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxRezaWahyuni6
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptputrisari631
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialParulianGultom2
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 

ALAT PENGGERAK KAPAL.pdf

  • 2. Tujuan pembuatan pemaparan materi ini untuk menambah nilai ujian penilaian semester 5 materi Permesinan pada kapal yang belum memenuhi standar kkn. Hal 2 PENDAHULUAN Tujuan Pembahasan BALING - BALING ( PROPELER ) 1. TABUNG POROS BALING - BALING ( STREN TUBE ) 2. PENYANGGA POROS BALING - BALING 3. Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
  • 3. PROPELLER Kapal haruslah mempunyai rancangan sistem propulsi (penggerak) yang dapat mengatasi keseluruhan gaya-gaya hambat (total resistance) yang terjadi agar memenuhi standar kecepatan dinasnya. Propeler atau biasa disebut sebagai baling-baling adalah salah satu komponen penggerak (propulsor) pada kapal. Secara mendasar alat gerak kapal dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu : alat gerak kapal yang non-mekanik dan yang mekanik. Alat gerak kapal yang non-mekanik adalah Dayung dan Layar. Sedangkan alat gerak kapal yang mekanik, adalah sebagai berikut : Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu Hal 3
  • 4. ALAT GERAK MEKANIK KAPAL Hal 4 Propeller dengan Pitch tetap atau pitchnya tidak dapat diubah dalam operasinnya, karena dibuat dengan dicetak satu blok sehingga posisinya tetap. kapal container, bulk carir, kapal montor kecil, kapal muatan curah hingga kapal tangki yang relatif besar Fixed Pitch Propellers (FPP) Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu Controllable Pitch Propellers (CPP) Baling-baling CPP menyediakan ekstra dalam tingkat ‘derajad kebebasan’ melalui kemampuan perubahan ‘pitch’ dari daun baling- balingnya. kapal-kapal jenis ferries, tugs, trawlers, dan fisheries yang membutuhkan kemampuan manouever (olah-gerak) lebih tinggi.
  • 5. Hal 5 Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu Keberadaan ‘saluran pipa’ (duct) akan mengurangi gaya-gaya tekanan yang mengindukasi pada lambung kapal. Baling-baling jenis ini dikenal dengan sebutan Kort Nozzles. Efisiensi ditingkatkan tergantung atas beban baling-baling. Ducted Propeller Prinsipnya air dihisap melalui sistem ducting oleh internal pump yang mana terjadi penambahan energi pada air. Kemudian, air tersebut di semprotkan ke belakang dengan kecepatan yang tinggi. Gaya dorong (Thrust) yang dihasilkan merupakan hasil dari penambahan momentum yang diberikan ke air. untuk variasi dari small high speed crafts dan kapal-kapal yang berukuran relatif besarseperti kapal patroli, kapal cepat dll. mengalami cavitation kecepatan sangat tinggi 45 knot. Waterjet Propulsion System ALAT GERAK MEKANIK KAPAL
  • 6. Hal 6 Baling-baling jenis ini mempunyai dua-coaxial propellers yang dipasang dalam satu sumbu poros, secara tersusun satu didepan yang lainnya dan berputar saling berlawanan arah. pada kapal small outboard (1500-2000 RPM) Contra-rotating propellers Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu Overlapping Propellers Dua propeller tidak dipasang/diikat secara coaxially, tapi masing-masing propeller memiliki sumbu poros pada sistem perporosan yang terpisah (jarang diaplikasikan) ALAT GERAK MEKANIK KAPAL
  • 7. Hal 7 Sebutan baling-baling poros vertikal meliputi satu set verically mounted vanes, enam atau delapan dalam jumlah, berputar pada suatu cakram horisontal atau mendekati bidang horisontal. keuntungannya kemampuan olah gerak, instalasi terpisah tidak diperlukan, dan dilengkapi kerangka pengaman dari kerusakan eksternal. Cycloidal Propellers Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu Paddle Wheels (Roda Pedal) suatu roda yang pada bagian diameter luarnya terdapat sejumlah bilah/sudu-sudu yang berfungsi untuk memperoleh momentum geraknya. Ada dua tipe bilah/sudu yang diterapkan pada propulsors jenis ini, antara lain : fixed blades dan adjustable blades. Padldle-wheels menyebabkan ‘ketidak-seimbangan’ gaya dorong menjadi tidak seragam antara roda disebelah kiri dan kanan kapal, sehingga laju gerak kapal berubah ‘zig-zag’. Aplikasi yang tepat dari roda pedal ini adalah untuk perairan yang tenang, seperti danau, sungai dan pantai. ALAT GERAK MEKANIK KAPAL
  • 8. Hal 8 merupakan electromagnetic propulsion, yang mana dihasilkan dari interaksi antara fixed coil didalam badan kapal dan ‘arus listrik’ yang dilewatkan melalui air laut oleh elektrodeelektrode yang tempatkan pada bagian dasar (bottom) dari lambung kapal. Gaya yang dihasilkan secara orthogonal terhadap medan magnet dan arus listrik, adalah merupakan hasil dari Fleming’s right-hand rule. Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu Azimuth Podded Propulsion System Super-conducting Electric Propulsion Memiliki tingkat olah-gerak kapal dan efisiensi yang tinggi, demikian juga dengan tingkat noise dan cavitation yang relatif rendah. ALAT GERAK MEKANIK KAPAL
  • 9. Hal 9 STERN TUBE Tabung poros baling baling adalah tabung yang dipergunakan sebagai selubung poros yang menhubungkan ke bagian luar kapal, dalam tabung inilah terdapat sistem kekedapan dan bantalan yang menyangga beban poros baling baling. Disangga oleh sekat buritan dibagian depan dan oleh boss linggi baling-baling diujung belakang. Bagian depan tabung mempunyai pelat hadap yang digunakan untuk mengikat tabung pada sekat ceruk buritan dengan baut dan pada bagian belakang dibuat berulir untuk mengikat tabung terhadap boss linggi baling-baling dengan menggunakan mur yang cukup besar. Tabung ini mempunyai sebuah bantalan diujung belakang dan sebuah lagi diujung depan. Tabung denganbahan pipa baja digunakan untuk kapal-kapal kecil. Pelat baja yang dirol, yang biasa dipakai pada kapal-kapal yang lebih besar. Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
  • 10. Hal 10 SISTEM PELUMASAN PADA STERN TUBE Sistem pelumasan dengan menggunakan air laut Air laut masuk kedalam tabung buritan melalui celah antara poros dan bantalan belakang, sedangkan pada bagian ujung depan tabung ini dipasang paking dan penekan paking untuk mencegah masuknya air kedalam kamar mesin. Penekan paking ini digunakan untuk menekan paking jika terjadi perembesan atau kebocoran air pelumas dengan cara memutar baut penekan. Bahan bantalan poros yang digunakan adalah kayu pok (lignum vitae) atau bahan karet sintetis. Sistem pelumasan dengan menggunakan minyak pelumas Sistem pelumasan minyak lumas yaitu pelumasan menggunakan minyak lumas, bantalan mengunakan babbitt logam putih. sistim kekedapan menggunakan seal baik di depan maupun di belakang, minyak lumas ditampung dalam tangki dan dialirkan ke tabung buritan. Pemompaan pada minyak pelumas befungsi sebagai Pencegahan air laut supaya tidak masuk ke system pelumasan dengan paking-paking. diujungnya dipasang pelat pelindung agar melindungi atau mencegah masuknya benda-benda yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada paking. Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
  • 11. PENYANGGA POROS BALING-BALING Hal 11 1. Pengertian Penyangga poros yang terletak dekat baling-baling pada umumnya dibuat dari bahan baja tuang dan terdiri atas sebuah lengan atau dua buah lengan. 2. Ketentuan BKI Penyangga poros baling-baling sedapat mungkin membentuk sudut 90° antara kedua lengan, jika baling-baling yang digunakan berdaun tiga atau lima, dan membentuk sudut 70° atau 110°, jika baling-baling digunakan berdaun 4. Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
  • 12. Hal 12 CONTOH PENYANGGA Penyangga poros yang terdiri satu lengan dibentuk dari kombinasi antara kerangka baja tulang dan pelat baja seperti Poros baling-baling yang terdiri atas dua buah lengan dilaskan ke pelat lambung atau menembus pelat kulit dan dihubungkan kuat-kuat ke wrang dan penumpu yang diperkuat. Pada bagian penyangga tempat keluarnya poros dari lambung harus dibuat kedap dan pada bagian ujung ditutup dengan penutup yang streamline seperti gambar Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu
  • 13. Hal 13 KESIMPULAN Alat penggerak kapal adalah kompenen yang sangant penting baik dari daun baling-baling, stren tube maupun penyangga poros baling- baling. ketigannya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan terkecuali ada peratuan dan teknologi yang baru. Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu Dari pemaparan materi yang saya berikan semoga bisa bermanfaat dan terjawab dari pertanyaan kalian yang ingin mengatahui apa sih propeller itu? atau stren tube itu letaknya dimana ya?
  • 14. Hal 14 REFERENSI Toshiba (2007). PENGENALAN_SISTEM_PROPULSI_KAPAL.pdf. Diakses dari https://sistim.fatek.unpatti.ac.id/wp- content/uploads/2017/05/PENGENALAN_SISTEM_PROPULSI_KAPAL.pdf Buku : Buku Konstruksi jilid 2 pdf Sitem permesinan Nabila Hasyanah - Tugas Presentasi Individu HERMAWAN (2008). ANALISA PENGGUNAAN KONR NOZZLE PADA PROPELLER KONVENSIONAL UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PROPULSI HARBOUR. PRODI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITY INDONESIA.https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-9/20250346-S38102-Hermawan.pdf Pada Scribd : https://www.scribd.com/presentation/210266001/Propeller#fullscreen&from_embed https://www.scribd.com/document/465444857/Contra-Rotating-Propeller#fullscreen&from_embed https://www.scribd.com/document/503511884/Makalah-Overlapping-Propeller#fullscreen&from_embed
  • 15. Terima Kasih Tugas Presentasi Individu Presentasi oleh Nabila Hasyanah