SlideShare a Scribd company logo
 HYPERLINK quot;
http://www.navalport.com/2010_06_01_archive.htmlquot;
 http://www.navalport.com/2010_06_01_archive.html<br />SISTEM TALI TAMBAT (MOORING SYSTEM)Tali tambat adalah tali yang digunakan untuk menambatkan kapal di dermaga atau yang digunakan untuk menarik kapal oleh Tug boat (kapal tunda) atau oleh kapal lain.Material TaliPada saat ini jenis tali yang digunakan selain kabel baja (wire rope) , tali yang terbuat dari bahan natural ataupun bahan serat sintetis, atau gabungan. Jenis tali yang terbuat dari bahan natural antara lain : tali yang terbuat dari Abaca (pohon pisang liar) tali ini tahan basah mudah melengkung dan tahan terhadap air sehingga dalam ukuran kecil masih digunakan.Tali Sisal yang berasal dari jenis pohon Agava yang tidak tahan basah dan lembab, Tali Hennep (tali rami) yang mudah menyerap air dan lapuk. Tali sabut Kelapa, Tali Jute bahan untuk pembuat karung dll.Pada saat ini tali yang dibutuhkan adalah tali yang memiliki kekuatan yang besar, tahan air dan dapat terapung serta memiliki daya renggang dan lentur yang baik. Hal ini semua banyak ditemukan pada jenis tali serat sintetis. Kekuatan tali serat sintetis ataupun kabel baja meliputi beban putus telah ditentukan sesuai tabel yang dikeluarkan oleh badan klasifikasi. Namun demikian kabel baja maupun tali tambat harus dilakukan pengetesan (tes tarik) sebelum digunakan dikapal, biasanya untuk kegunaan dikapal tali tambat maupun kabel baja telah dilengkapi sertifikat pengetesan.Kabel BajaKabel baja dibuat dari bahan baja galvanis yang lentur dan sesuai dengan tipe yang telah disetujui oleh badan klasifikasi. Apabila kabel baja dalam penggunaannya akan digulung pada drum, maka kabel baja ini penggunaannya harus dengan mesin untuk alat tambat (mooring winches) dan kabel baja ini harus memiliki inti dari bahan logam bukan dari bahan sistetis. Pada umumnya jenis yang digunakan memiliki rangkaian kumparan kabel tidak kurang dari 186 kabel yang membungkus inti logam.Jumlah dan ukuran tali tambat disesuaikan dengan tabel tali tambat, namun dalam beberapa hal disyaratkan bahwa jumlah tali tambat tidak kurang dari 6 set yang memilik kekuatan beban putus melebihi 490 kN (Bureau Veritas rules).Tali Bahan SintetisTali tambat pada saat ini umumnya terbuat dari bahan sintetis seperti penggunaan bahan polypropylene atau serat nilon. Ukuran dan kekuatan dari tali jenis serat sintetis ini disesuaikan dengan material yang digunakan oleh pabrik pembuatnya yang tentunya memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain.Untuk kekuatannya didalam perhitungan beban putus sesuai dengan Tabel 1 harus dikalikan dengan satu Koefisien K, yang mana untuk jenis polypropylene K=1,3 dan untuk jenis material sintetis yang lain K=1,2 Diameter tali sintetis minimum yang diijinkan untuk digunakan dikapal adalah 20 mm Pada jenis kapal – kapal tertentu seperti kapal Penumpang atau kapal Ro-ro dipersyaratkan untuk menambah jumlah tali tambatnya.Kelebihan tali serat sintetis (NYLON)- Jenis tali sintetis ini pembuatannya sudah dengan mesin dan mudah sertamemiliki serat yang halus dan mengkilap sehingga terlihat bersih dan tidak lapuk.- Memiliki kekuatan lebih kurang 1,5 sampai 2,5 kali lebih kuat dari tali manila, pada saat basah kekuatannya 83% dari pada saat kering. Tali nylon pada kondisi kering kekuatannya tidak berkurang walaupun pada suhu rendah. Karena memiliki kekuatan yang lebih besar maka ukuran diameter dapat lebih kecil jika dibandingkan dengan tali manila. Faktor keselamatannya 5 kali lebih besar dari tali manila.- Memiliki daya regang yang cukup besar sehingga apabila diberi beban akan memanjang dan akan kembali kebentuk semula apabila beban dilepas. Daya elastisnya lebih kurang 2,5 sampai 3,5 kali tali manila.- Tahan terhadap air laut, tidak terpengaruh oleh minyak tanah dan bensin kecuali tiner atau bahan lain yang mengandung Tinner.- Tali nylon termasuk tahan api, artinya akan meleleh pada suhu 220o C dan apabila bagian yang meleleh dipadamkan maka api tidak akan terus menjalar. Dipasaran tali nylon dapat diperoleh dengan berbagai ukuran dari diameter 20 mm hingga 20 cm, namun harga tali nylon termasuk mahal jika dibandingkan tali manila.PENGARAH TALI (FAIRLEADS)Pengarah tali atau lebih dikenal dengan sebutan Fairleads adalah merupakan perlengkapan kapal yang dipasang secara simetris pada kiri dan kanan (PS adan SB) kapal dan pada haluan dan buritan kapal.Fairlead ini berguna untuk mengatur dan mengarahkan tali tambat dari Penggulung tali menuju tongga tambat (bolder) di dermaga atau pelabuhan. Jenis fairlead beragam, ada yang terbuka dan ada yang tertutup dibagian atasnya, bentuk fairlead tertutup biasanya dipasang diburitan kapal terkenal dengan nama Panama Canal fairlead sedang untuk dihaluan menggunakan lubang tali (mooring pipe). Lubang tali berbentik donat dipasang pada bulwark kapal untuk jalannya tali.Bahan yang digunakan untuk membuat fairlead adalah besi tuang, untuk jenis yang menggunakan roller, roller dibuat dari besi tempa. Fairlead merupakan peralatan yang harus selalu dipelihara dan akan diperiksa setiap saat oleh petugas inspeksi pelabuhan atau surveyor klasifikasi.TONGGAK TAMBAT (BOLLARD)Tonggak tambat (bollard) dikapal merupakan perlengkapan tambat dikapal yang digunakan untuk mengikat tali tambat pada saat kapal tambat dipelabuhan, atau digunakan sebagai tonggak tambat untuk pengikatan tali pada saat kapal ditunda atau kapal menunda kapal lain.Konstruksi tonggak tambat ini cukup kuat untuk Manahan kapal saat ditambatkan dipelabuhan. Untuk tonggak tambat penundaan, memiliki konstruksi yang lebih kuat dibandingkan dengan tonggak tambat.Tonggak tambat dibuat dari baja tuang atau pipa/pelat baja dipasang pada geladak haluan kapal dan geladak buritan kapal. Pada ukuran kapal tertentu bollard juga dipasang di mooring deck dekat dengan fairlead.DEREK PENGGULUNG TALI/ WARPING WINCHPengoperasian sistim penambatan kapal didermaga dilaksanakan dengan menggunakan warping winch yang merupakan Derek penggulung untuk menarik tali tambat. Derek penggulung ini dapat digerakkan dengan tenaga penggerak listrik atau hidrolik. Tali tambat diulur dari Derek penggulung melalui kapstan, kemudian tali dilewatkan fairlead atau lubang tali dan selanjutnya tali diikatkan pada bollard di dermaga.Penggunaan Derek penggulung sangat praktis saat menarik/menegangkan tali tambat didermaga pada penambatan lambung merapat didermaga untuk memudahkan operasi bongkar muat. Istilah yang digunakan untuk menamakan tali tambat, apabila tali tambat samping depan dan belakang mengarah keluar dinamakan tros depan dan belakang, untuk tali tambat samping depan dan belakang mengarah kedalam dinamakan spring depan dan belakang. Diantara tali tros dan spring didepan dan belakang dapat ditambahkan tali tambat dengan istilah tros melintang, sedangkan tambat ditengah samping kapal disebut penguat melintang.Artikel yang berhubungan : <br />RENCANA PENARIKAN DALAM KEADAAN DARURAT (DARURAT EMERGENCY TOWING ARRANGEMENT)<br />Sumber :- Lecture Notes quot;
Sistem dan Perlengkapan Kapalquot;
- Marine Auxiliary Machinery and System – M.Khetagurov- Bureau Veritas rules and Regulation- Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia- SOLAS – consolidated edition- Sistim dan Perlengkapan Kapal (outfitings) – Soekarsono NA<br />Reaksi: <br />2 komentar<br /> HYPERLINK quot;
http://www.navalport.com/2010/06/perlengkapakan-pada-sistem-jangkar.htmlquot;
 PERLENGKAPAN PADA SISTEM JANGKAR KAPAL<br />KABEL BAJA (WIRE ROPES)Sebagai alternative pengganti rantai jangkar, wire ropes dapat digunakan untuk ukurankapal tertentu dengan ketentuan :- Panjang kapal kurang dari 30 m, dua set wire ropes dapat digunakan sebagai pengganti rantai jangkar.- Panjang kapal antara 30m – 40 m salah satu rantai jangkar dapat digantikan oleh wire ropes.Panjang wire rope harus 1,5 kali dari persyaratan panjang untuk jenis penggunaanrantai kapal dengan batas kekuatan tarik dan beban putus sama dengan rantai. Namun demikian untuk penggunaan wire rope, tetap harus dipasang rantai antara wire ropes dengan jangkar sepanjang 12,5 m atau paling tidak sepanjang antara jangkar dengan mesin jangkar saat posisi jangkar di hawse pipe.TABUNG JANGKAR (HAWSE PIPE)Tabung Jangkar (hawse pipe) merupakan tabung yang dilalui rantai jangkar yangkonstruksinya terletak dilambung kapal dibagian kiri (PS) dan kanan (SB) haluan kapalhingga geladak depan (forecastle deck). Tabung Jangkar ini juga merupakan posisi dan tempat jangkar dikapal, bagian tiang jangkar akan masuk kedalam lubang tabung jangkar (hawse pipe).Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penempatan hawse pipe :- Pada saat operasi pengangkatan ataupun penurunan jangkar dari laut, jangkar, tidak membentur bagian haluan dari kapal walaupun kapal dalam keadaan trim kebelakang 5°.- Pada saat penarikan untuk penempatan jangkar, tiang jangkar harus dapat masukkedalam Hawse pipe dengan mudah walaupun keadaan posisi Anchor palm tidak baik.- Posisi lobang digeladak kapal dan dilambung kapal harus dibuat dengan sudut yang baik sehingga mengurangi tekanan gesekan rantai jangkar pada saat pengoperasian. Pada kedua lubang ini diberi penguat khusus seperti bentuk lingkar “donat” yang terbuat dari besi cor.- Anchor Arm dan anchor palm harus dapat merapat ke lambung kapal untukmenghindari benturan / getaran pada saat kapal berlayar atau terkena ombak. Pada saat penurunan, jangkar harus dapat meluncur secara gravitasi tanpa terhambat karena bentuk dan posisi hawse pipe.- Dalam pembuatan hawse pipe harus diperhitungkan panjangnya supaya mencukupi untuk panjang tiang jangkar.- Penempatan dan konstruksi hawse pipe juga harus menghindari penembusan dekdibawah forecastle.- Konstruksi pemasangan hawse pipe harus memenuhi ketentuan dari badanklasifikasi.Ukuran diameter dalam dari hawse pipe disesuaikan dengan diameter rantai jangkar yang akan digunakan, dan diperhitungkan pada saat pengoperasian gerakan naik dan turun dari rantai jangkar tidak terganggu. Biasanya digunakan sebagai patokan adalah diameter dalam dari hawse pipe sebesar 10.4 dari diameter rantai jangkar.Pada hawse pipe bagian yang dipertebal (besi cor) adalah bagian atas dan bawah lobang hawse pipe, hal ini dikarenakan gerakan rantai akan selalu bergesekan dibagian tersebut.TABUNG RANTAI JANGKAR (CHAIN PIPE)Tabung rantai jangkar (chain pipe) merupakan tabung posisi vertikal/tegak yang dilaluirantai jangkar yang konstruksinya terletak antara dek haluan kapal (forecastle deck) dan bak rantai (chain locker). Tabung rantai jangkar ini secara konstruksi hampir samadengan hawse pipe terbuat dari pipa baja dengan penguatan dibagian atas atau dibuatdengan besi cor, pada bagian bawah yang menghadap bak rantai konstruksinya dapatdiperlebar dan tepi pipa dipasang bentuk setengah bulat. Posisi penempatan tabung rantai jangkar ini adalah tepat di lobang rantai dibawah mesin jangkar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penempatan chain pipe :- Pada saat pengoperasian pengangkatan ataupun penurunan jangkar, rantai harusdapat keluar dan masuk kedalam bak rantai secara lancar melalui tabung rantai jangkar.- Posisi lobang tabung rantai digeladak kapal harus dibuat dengan posisi yang baiksehingga rantai tepat turun ditengah lubang tabung rantai dan tabung rantai dibuatpada posisi bak rantai sehingga rantai dapat tertumpuk merata. Pada kedua lubangtabung rantai (PS dan SB) dipasang pipa yang melebihi tinggi geladak untukmengurangi air digeladak masuk dan biasanya terbuat dari besi cor.- Dalam pembuatan tabung rantai harus diperhitungkan panjangnya supaya tidakmenggangu tumpukan rantai dalam bak rantai.- Konstruksi pemasangan tabung rantai harus memenuhi ketentuan dari badanklasifikasi.BAK RANTAI JANGKAR (CHAIN LOCKER)Bak rantai adalah tempat penyimpan rantai jangkar, penempatan yang terbaik sesuaidengan posisi mesin jangkar, pada umumnya bak rantai terletak dibagian depan kapaldidepan sekat tubrukan dan diatas tangki haluan (fore peak tank). Apabila jumlah jangkar kapal 2 set maka bak rantai harus terdiri dari dua ruang bak rantai yang terpisah yang terletak pada posisi kiri dan kanan. Bak rantai berbentuk persegi, dandibuat terpisah atau yang dipisahkan dengan sekat pembatas kiri dan kanan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bak rantai dan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan badan klasifikasi :- Volume bak rantai masing-masing harus dapat menampung seluruh volume rantaisesuai dengan panjang rantai dan diameter rantai yang disyaratkan oleh badanklasifikasi.- Bak rantai harus dibuat dan diletakkan pada posisi sehingga dalam pengoperasianmesin jangkar, rantai jangkar dapat ditarik dengan mudah dari bak rantai.- Pada bak rantai harus dipasang perlengkapan pengikat dari ujung rantai kapal bagian dalam, pengikatan ujung rantai jangkar biasanya menggunakan “D”shackle yang cukup kuat dan memili kekuatan tidak kurang dari 15% beban putus dari rantai jangkarnya.- Perlengkapan untuk melepas bagian pengait ujung rantai jangkar tersebut dalamkeadaan darurat harus dapat dilepas dari luar bak rantai.- Pada bak rantai bagian bawah pelat dibuat berlubang untuk jalan keluarnya kotoran /lumpur yang terbawa oleh rantai, dan dibawah nya terdapat kotak Lumpur yang dengan mudah dapat dibersihkan. Pada bak rantai untuk kapal2 ukuran tertentu saat ini harus dilengkapi dengan pipa drainase untuk pembuangan air dan Lumpur keluar.- Dinding bak rantai ada yang dilapisi dengan lembaran kayu untuk mengurangi suara berisik karena benturan rantai jangkar. Untuk dinding pelat dilapisi dengan cat khusus tahan air laut sejenis epoxi.- Pada dinding bak rantai dilengkapi dengan lubang masuk orang atau manhole untuk keperluan pada saat pemeriksaan bak rantai ataupun pembersihan. Pada sekat pemisah biasanya dilengkapi dengan anak tangga, bentuk anak tangga tidak boleh mengganggu operasi rantai jangkar yaitu dengan cara melobangi dinding sebagai tempat pijakan kaki.MESIN JANGKAR ( ANCHOR WINDLASS )Mesin jangkar adalah merupakan mesin Derek jangkar yang dipasang dikapal gunakeperluan mengangkat dan mengulur jangkar dan rantai jangkar melalui tabung jangkar (hawse pipe). Mesin jangkar pada saat ini banyak menggunakan tenaga penggerak listrik. Jenis mesin jangkar beragam sesuai dengan penggeraknya, posisi porosnya dan pabrik pembuatnya.Mesin jangkar ada berpenggerak tenaga uap, hidrolik dan tenaga listrik, untuk kapal yang berukuran dibawah 200 grt dapat menggunakan mesin Derek manual, yang digerakkan dengan tenaga tangan. Jenis tenaga penggerak memilik keuntungan yang berbeda, misalnya sistim uap memiliki kemampuan yang besar dan terhindar dari bahaya tegangan pendek, namun kapal harus memiliki ketel uap, biasanya untuk kapal besar sejenis tanker. Tenaga hidraulik sangat sensitive dan tidak memerlukan unit yang besar, namun instalasi pipa hidrauliknya harus terlindung untuk menghindari kerusakan dan kebocoran, karena memilik tekanan yang sangat besar maka apabila bocor sangat berbahaya. Untuk mesin jangkar dengan tenaga motor listrik, biasanya digunakan untuk kapal berukuran menengah, sistim ini banyak disukai oleh pemilik kapal – kapal pesiar karena bersih. Namun kapal harus memilik pembangkit listrik khusus (generator khusus) untuk penggerak mesin jangkar (harus dipisahkan dengan instalasi listrik lain) Tenaga penggerak tersebut diatas dengan melalui poros cacing (worm gear) akan menggerakkan poros utama mesin jangkar, selain itu pada mesin jangkar dilengkapi sistim kopling untuk melepas dan mengaktifkan kerja tenaga penggerak dengan poros utama.Mesin jangkar harus ditempatkan pada posisi digeladak haluan kapal sehinggamemudahkan pengoperasian penurunan dan penaikan jangkar. Pada pemasangan mesin jangkar di geladak kapal, pelat geladak didaerah pondasi mesin jangkar harus diperkuat dengan penebalan pelat serta konstruksi pondasi yang kuat.Mesin jangkar harus dilengkapi dengan sistim rem, untuk memperlambat putaran poros dan memberhentikan penurunan rantai jangkar dan jangkar.Apabila mesin jangkar dilengkapi dengan chain stopper yang terpasang kuat padaforecastle deck, maka alat ini harus memiliki kemampuan beban putus 80% dari bebanputus rantai. Apabila chain stopper tidak terpasang maka mesin jangkar harus dapatmenahan tarikan dengan beban putus 80% beban putus rantai dengan tanpa adanyadeformasi pada peralatannya juga slip pada sistim pengeremannya.Pada saat pengetesan, mesin jangkar yang memiliki dua buah drum harus mampumengangkat rantai jangkar yang diturunkan sepanjang 55 m secara bersamaan darikedalaman laut tidak kurang dari waktu 6 menit. Untuk mesin jangkar yang terpisah antara mesin jangkar kiri dan kanan masing-masing harus mampu mengangkat rantai jangkar yang diturunkan sepanjang 82,5 m dari kedalaman laut tidak kurang dari waktu 9 menit. Hal tersebut merupakan ketentuan dari peraturan badan klasifikasi.CHAIN STOPPERChain stopper pada umumnya dipasang antara mesin jangkar dengan hawse pipe yangberguna menahan tarikan rantai dan jangkar saat kapal sedang berlabuh. Chain stopper harus memiliki kemampuan beban putus 80% dari beban putus rantai, dandipasang secara baik dan posisi yang tepat diatas geladak (forecastle deck), dan geladak didaerah ini juga harus diperkuat. Dengan memiliki kegunaan yang sama ada kalanya beberapa mata rantai diikatkan pada rantai jangkar didaerah hawse pipe untuk menahan beban rantai dan jangkar, namun demikian alat ini tidak dapat dianggap sebagai chain stopper.SISTIM KERJA MESIN JANGKARJangkar (1) ditarik dengan melalui hawse pipe (2) jangkar yang terkait denganmenggunakan joining shackle (3) dan dilengkapi dengan swivel (14) sehingga apabilajangkar berputar maka rantai jangkar (4) tidak melilit dan rantai akan melalui chainstopper (5) yang terpasang digeladak. Selanjutnya rantai ditarik oleh drum (gipsy) mesin jangkar (6) yang berputar dengan penggerak motor listrik (7). Kemudian rantai ditarik masuk melalui chain pipe (8) terus turun masuk ke bak rantai (9) dan pada ujungnya rantai dikaitkan pada chain slip (10) dengan dikaitkan pada segel penghubung (11) seterusnya segel ini dikaitkan pada cable clinch (12) kaitan yang dipasang kuat pada salah satu konstruksi kapal seperti frame. Rangkaian rantai pada bagian ujung dalam dekat dengan bak rantai (9) dilengkapi slip hook (13) dibagian chain slip (10) ini saat darurat dapat dengan mudah dilepas.Sumber :- Lecture Notes quot;
Sistem dan Perlengkapan Kapalquot;
- Marine Auxiliary Machinery and System – M.Khetagurov- Bureau Veritas rules and Regulation- Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia- SOLAS – consolidated edition- Sistim dan Perlengkapan Kapal (outfitings) – Soekarsono NA<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot;
http://www.navalport.com/2010/06/sistem-ventilasi-udara-pada-kapal.htmlquot;
 SISTEM VENTILASI UDARA PADA KAPAL<br />UMUM• Perlengkapan sistim ventilasi udara merupakan perlengkapan dikapal yang sangat penting, instalasi dan konstruksi serta mekanismenya harus mengikuti dan diatur oleh peraturan Klasifikasi dan International Load Line Convention 1966. Perlengkapan ini berfungsi untuk mensirkulasikan kebutuhan udara kedalam ruang tertentu didalam kapal sesuai kebutuhan, antara lain untuk kebutuhan sirkulasi udara diruang muat, ruang mesin atau tanki-tanki.• Ventilasi udara secara konstruksi dipasang diatas geladak utama yang memiliki ketinggian minimum 1000 mm (sesuai peraturan International Load Line). Ventilasi udara dapat berupa sistim sirkulasi yang bekerja secara natural dan jenis tertentu bekerja secara mekanikal. Selain berupa sistim ventilasi terdapat pula sistim penyejuk udara dikapal.JENIS SISTEM VENTILASI UDARASISTEM VENTILASI UDARA NATURAL (Natural ventilation system)Pipa udara tanki• Jenis pipa udara ini terbuat dari pipa yang dipasang dari tanki dan dikonstruksikanhingga menembus geladak. Pipa udara jenis ini harus dilengkapidengan sistimpenutup atau memiliki bentuk yang berfungsi untuk menghindari air masukkedalam tanki.• Pipa udara yang digunakan adalah jenis pipa yang terbuat dari baja atau bajagalvanis. Pipa mempunyai ukuran diameter sesuai dengan kebutuhan danketinggian sesuai dengan peraturan International Load line convention 1966. Untuk menjaga kekuatan penempatan dan pengelasan pipa udara harus sesuai dengan standar marine practice. Ukuran diameter pipa udara memiliki diameter harus lebih besar dari diameter pipa isi (filling pipe)• Pipa udara tanki pada umumnya dipasang pada posisi pinggir dekta dengan kulit kapal, serta pada bagian tertentu (ruang muat) ditambah pelindung supaya terhindar dari benturan muatan.• Pipa udara khusus dari tanki bahan bakar harus keluar ditempat udara terbuka dan terhindar dari tempat berbahaya. Pipa udara ini mempunyai tutup untuk pengaman termasuk dilengkapi dengan kisi2 supaya terhindar dari masuknya kotoran atau benda yang berbahaya.• Bagian pipa udara yang terdapat diatas geladak umumnya diberi warna sesuai dengan fungsi tanki (merah untuk FOT, biru untuk FWT dsb). Selain dengan warna pipa udara dapat juga diberi label sebagai identitasnya.Ventilasi udara ruang muat• Jenis sistim ventilasi udara natural untuk ruang muat berbentuk ducting/saluran yang menghubungkan udara luar kedalam ruang muat.• Konstruksi saluran udara ini terbuat dari baja yang dikonstruksikan menembus dari ruang muat/palkah kegeladak. Perbedaannya dengan pipa udara bahwa saluran udara ini mempunyai ukuran cukup besar supaya mencukupi kebutuhan sirkulasi udara sesuai kebutuhan. Bagian luar saluran udara ini diberi kisi2 dan dilengkapi penutup yang kedap air.• Jumlah saluran udara untuk ruang muat pada umumnya lebih dari satu yang dilokasikan di PS dan SB bagian depan atau belakang dari ruang muat tersebut, bukaan mengarah ke PS dan SB yang dilengkapi dengan tutup kedap air.• Bentuk lain ventilasi udara natural untuk ruang muat berupa pipa besar yang dibagian luar diatas geladak diameter pipa melebar dan bukaan mengarah kedepan yang dapat diputar kearan belakan. Bentuk ini dinamakan juga leher angsa (goose neck) karena menyerupai bentuk leher angsa.Ventilasi udara ruang akomodasi• Jenis sistim ventilasi udara natural juga terdapat pada ruang akomodasi berbentuk ducting/saluran yang mengalirkan/menghubungkan udara luar kedalam ruang muat.• Konstruksi saluran udara ini terbuat dari baja yang dikonstruksikan menembus dari ruang akomodasi kegeladak. Perbedaannya dengan saluran udara ruang muat adalah mempunyai ukuran lebih kecil dan saluran dikonstruksikan melalui bagian plafon dan pada bukaan diruang diberi kisi2 pengarah dengan ukuran sesuai kebutuhan. Bagian luar saluran udara ini diberi kisi2 untuk menghidarkan masuknya serangga dan tikus dan dilengkapi penutup yang kedap air.• Jumlah saluran udara untuk ruang akomodasi sesuai dengan jumlah ruangan. Pada umumnya bukaan dibagian luar dilokasikan di atas pintu masuk ruangan. Pada daerah ruang akomodasi yang perlu mendapatkan sirkulasi udara adalah ruang tidur, ruang kantor, ruang makan, kamar mandi.• Bentuk ventilasi udara natural untuk ruang akomodasi ini sangat bermanfaat apabila sistim ventilasi udara mekanis atau alat penyejuk udara tidak dapat dioperasikan karena tidak tersedianya aliran listrik.Ventilasi udara ruang yang lain• Jenis sistim ventilasi udara natural juga terdapat pada ruang kemudi/bridge, ruang mesin kemudi dan juga ruang mesin. Pada ruang mesin kemudi dapat berupa saluran udara seperti pada ruang muat, untuk kamar mesin sirkulasi udara natural dapat melalui bukaan skylight dan pipa ventilasi yang besar.• Untuk ruang kemudi/bridge, kamar2 dan ruang lain yang behubungan langsung dengan dinding luar kapal dilengkapi dengan jendela yang dapat dibuka berfungsi sebagai ventilasi udara natural. Jendela untuk sirkulasi udara ini memiliki jenis buka tutup dengan engsel atau geser.SISTIM VENTILASI UDARA MEKANIKAL (Mechanical ventilation system)Ventilasi udara ruang muat• Jenis sistim ventilasi udara mekanikal untuk ruang muat berbentuk ducting/saluran yang menghubungkan udara luar kedalam ruang muat, diantara/dibagian saluran tersebut dipasang kipas mekanikal yang digerakkan dengan motor disebut dengan mechanical fan. Motor yang menggerakkan fan dapat diatur putarannya searah atau berlawanan dengan jarum jam, sehingga udara yang disirkulasikan dapat ditekan masuk ruang muat atau dihisap keluar ruang muat.• Konstruksi saluran udara ini terbuat dari baja yang dikonstruksikan menembus dari ruang muat/palkah kegeladak. Perbedaannya dengan sistim natural, pada posisi penempatam motor fan dikonstruksikan lebih kuat dan berlokasi supaya mudah untuk pemeliharaannya. Ukuran fan udara disesuaikan supaya mencukupi kebutuhan sirkulasi udara sesuai kebutuhan. Bagian luar saluran udara ini diberi kisi2 dan dilengkapi penutup yang kedap air.• Jumlah saluran udara mekanikal (fan) untuk ruang muat pada umumnya lebih dari satu yang dilokasikan di PS dan SB bagian depan atau belakang dari ruang muat tersebut, bukaan mengarah ke PS dan SB yang dilengkapi dengan tutup kedap air, posisi bukaan digeladak harus ditempatkan sesuai peraturan yang pada umumnya dirancang melebihi tinggi manusia supaya hembusanya tidak mengganggu saat orang lewat.• Bentuk lain ventilasi udara mekanikal untuk ruang muat dapat juga berupa pipa besar yang dibagian luar diatas geladak diameter pipa melebar dan bukaan mengarah kedepan yang dapat diputar kearah belakang. Bentuk ini dinamakan juga leher angsa (goose neck) karena menyerupai bentuk leher angsa, pada bagian leher bawah dipasang motor fan yang dapat berputar dua arah, goose neck ini juga dilengkapi dengan flap yang dapat dibuaka dan ditutup dari luar.Ventilasi udara ruang akomodasi• Jenis sistim ventilasi udara mekanikal juga banyak terdapat pada ruang akomodasi, dengan menggunakan fan udara dialirkan melalui saluran berbentuk ducting/saluran yang menghubungkan udara luar kedalam ruang akomodasi.• Sistim mekanikalnya merupakan pemasangan fan yang cukup besar yang dipasang pada pipa diameter sesuai diameter fan dan diletakkan diatas geladak buritan atau poop deck. Bagian luar ventilasi ini berbentuk seperti jamur sehingga diberi nama mushroom type.• Konstruksi dibagian dalam, saluran udara ini terbuat dari baja yang dikonstruksikan menembus dari ruang akomodasi kegeladak. Perbedaannya dengan saluran udara ruang muat adalah mempunyai ukuran lebih kecil dan saluran dikonstruksikan melalui bagian plafon dan pada bukaan diruang diberi kisi2 pengarah dengan ukuran sesuai kebutuhan. Bagian luar saluran udara ini yang berupa mush room diberi kisi2 pada mushroom nya yang menghadap kebawah untuk menghidarkan masuknya serangga dan tikus, bagian ini dilengkapi penutup yang kedap air yang dioperasikan secara mekanis.• Jumlah saluran udara untuk ruang akomodasi sesuai dengan jumlah ruangan. Pada umumnya bukaan dibagian luar dilokasikan di atas geladak buritan. Pada daerah ruang akomodasi yang perlu mendapatkan sirkulasi udara adalah ruang tidur, ruang kantor, ruang makan, kamar mandi.• Bentuk ventilasi udara mekanikal untuk ruang akomodasi ini sangat bermanfaat apabila sistim penyejuk udara tidak dapat dioperasikan karena rusak. Ventilasi udara ruang mesin• Jenis sistim ventilasi udara mekanikal untuk ruang mesin atau yang dikenal dengan nama Engine room blower/exhaust fan, adalah merupakan sistim sirkulasi udara ruang mesin yang konstruksi dan instalasinya diatur khusus dari peraturan badan klasifikasi. Kemampuan dan kapasitas fan juga harus mampu bekerja sehingga pertukatan udara di kamar mesin dapat bertukar 40x tiap jam.• Pada ruang mesin sirkulasi udara diatur melalui saluran udara terbuat dari pelat baja yang memiliki lobang2 pengarah sesuai dengan kebutuhan.• Saluran udara untuk kamar mesin selalu bekerja bersamaan saat udara dari luar masuk dan udara panas dari dalam kamar mesin dihisap keluar atau pada kondisi tertentu udara keluar mengalir secara natural melalui lobang ventilasi yang ada.• Fan kamar mesin yang bekerja dengan menggunakan motor harus dilengkapi tombol pemutus arus yang terdapat diluar kamar mesin dan dari ajungan, sebagai antisipasi kalau terjadi kebakaran didalam kamar mesin.SISTIM VENTILASI UDARA LAIN (Other ventilation system)• Jenis sistim ventilasi udara juga terdapat pada ruang kemudi/bridge, ruang mesin kemudi dan juga ruang dapur. Pada ruang dapur sirkulasi udara secara mekanikal merupakan bagian yang penting karena harus dilengkapi dengan sistim udara hisap yang terletak diatas tungku/kompor. Untuk ruang mesin kemudi dapat berupa saluran udara seperti pada ruang muat, atau hanya sirkulasi udara natural dengan sistim pipa ventilasi.• Untuk ruang kemudi/bridge, kamar2 dan ruang akomodasi lain selain terdapat sistim ventilasi udara pada umumnya dapat dilengkapi dengan sistim penyejuk udara atau sistim pengatur suhu udara.Sumber :- Lecture Notes quot;
 Sistem dan Perlengkapan Kapalquot;
- SOLAS 1974<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot;
http://www.navalport.com/2010/06/peralatan-keselamatan-safety-equipment.htmlquot;
 PERALATAN KESELAMATAN ( SAFETY EQUIPMENT) PADA KAPAL<br />•Belajar dari beberapa peristiwa kecelakaan kapal laut, misalnya tenggelamnya kapal Titanic yang menelan korban ribuan jiwa, maka setelah beberapa kali dikeluarkan peraturan keselamatan secara regional organisasi IMCO (sekarang menjadi IMO) pada 17 JUNE 1960 mengeluarkan peraturan internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut dikenal dengan nama SOLAS 1960, yang terus disempurnakan dan ditambah pada tahun 1974, 1978, 1981, 1981, 1988, 1991, 1997 dan terakhir tahun 2000.• SOLAS merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk seluruh kapal yangmemilik GRT 250 ton keatas, untuk kapal-kapal yang GRT nya dibawah 250 ton maka persyaratan harus mengikuti peraturan Pemerintah bendera kapal.• SOLAS menulis beberapa peraturan yang terbagi dalam beberapa Chapter, pada saat ini sudah terdiri dari 12 chapter dan yang berkaitan dengan Peralatan Keselamatan adalah pada Chapter II – Construction – Fire protection, fire detection and fir extinction serta Chapter III mengenai Life-saving appliances and arrangement.• Peralatan keselamatan peraturannya dikelompokkan untuk penggunaan dikapal jenis Kapal Penumpang dan Kapal Barang.• Melihat bahwa nama dan jenis peralatan keselamatan belum secara keseluruhandikenal dengan nama baku Indonesia, maka banyak nama2 yang masih menggunakan sebutan dalam bahasa Inggris. Jenis peralatan keselamatan dikapal sangat dipengaruhi dari jenis kapal, gross tonnage, bendera kapal, ukuran dimensi kapal dan jumlah orang yang berada dikapal.PERALATAN YANG TERMASUK DALAM SAFETY EQUIPMENT PADA KAPAL1. Dokumen / documentation2. Peralatan Navigasi/ Safety of Navigation3. Perlengkapan penyelamat jiwa/ life saving appliances4. Pompa pemadam, hidran, selang dan alat pemadam/ fire pumps, hydrants, hoses and extinguishers.5. Perlengkapan pemadam kebakaran untuk ruang muat / fire appliances in cargo spaces6. Perlengkapan pemadam lain / other fire appliances1. Dokumen / documentationDokumen untuk keselamatan sangat penting keberadaanya dikapal, antara lain yangdipersyaratkan adalah :- Fire control plan, adalah merupakan gambar/ denah yang menunjukkan letak, posisi, jenis dan jumlah alat keselamatan dan pemadam kebakaran dikapal.- Muster list and emergency procedure, merupakan daftar dan tugas awak kapal untuk keadaan darurat.- Nautical publication, terdiri dari buku atau terbitan termasuk peta laut, yangmenjelaskan secara lengkap arah berlayar, daftar rambu suar, daftar pasang surut dan informasi lain yang diperlukan.- International code of signal berisi daftar isyarat int. ter masuk daftar call sign darikapal.2. Peralatan Navigasi/ Safety of NavigationPenjelasan tentang peralatan navigasi cukup panjang, dan bisa dilihat di postngan sebelumnya, KLIK TULISAN INI3. Perlengkapan penyelamat jiwa/ life saving appliancesYang termasuk dalam peralatan ini adalah :- Peralatan dianjungan terdiri Line throwing appliances (alat pelempar tali),lengkap dengan roketnya.- Parachute distress signal (isyarat bentuk parasit)<br />Gambar. Parachute distress signal<br />- Peralatan radio untuk survival<br />- Sekoci (life boat) merupakan boat penolong dengan kapasitas sesuai jumlahpenumpang pada setiap sisi Sekoci dilengkapi dengan bermacam perlengkapan,untuk digunakan sebagai alat survival (lihat daftar).<br />Gambar. Lifeboat<br />- Dewi-dewi (davits) adalah peralatan untuk menurunkan atau meluncurkan,sekoci ke laut, sistim peluncuran ini juga dilengkapi beberapa peralatan,penunjang seperti tali, tangga, lampu.- Rakit penolong kembung (inflatable liferaft) peralatan penolong berupa rakitpenyelamat yang terbuka menyerupai perahu karet setelah dilempar kelaut. Rakit penolong ini ditempatkan disisi kiri dan kanan kapal dengan kapasitas setiap sisi sesuai penumpang.<br />Gambar. Liferaft<br />Untuk kapal yang memiliki panjang lebih dari 100 m dipersyaratkan untuk menempatkan satu life raft berkapasitas min. 6 orang dibagian depan (forward). Pada life raft terdapat beberapa perlengkapan survival dan pada tabung (capsule) life raft terdapat identifikasi nama kapal, port of registry dan kapasitas. Life raft memiliki konstruksi penopang didek yang secara mudah dapat diluncurkan, atau secara otomatis akan terlepas apabila kapal tenggelam.<br />- Life jacket, jaket pelampung merupakan pelampung yang harus memenuhi syarat dan dilengkapi dengan peluit serta lampu. Pelampung harus berwarna orange dan ditambah material reflective supaya terlihat dari jauh dan pada malam hari saat pencarian-Lifebuoys, ban pelampung untuk menolong orang yang tercebur jatuh kelaut.Pelampung ini dilengkapi dengan tali sepanjang 27.5 m, ada yang dilengkapi smoke signal dan lampu yang dapat menyala sendiri (self igniting light). Pada pelampung ditulis nama kapal dan pelabuhan pendaftaran. Untuk kapal yang memiliki bridge deck atau bangunan atas yang tinggi, dilengkapi alat peluncur pelampung secara cepat dari deck anjungan.- Jumlah pelampung minimum 8 bh, 4 dilengkapi lampu, 2 dilengkapi smoke signal dan dua hanya dilengkapi tali.- Pilot ladder atau tangga pandu, yang digunakan untuk naik dan turun pandu kapal. Daerah tangga harus dilengkapi lampu penerangan. Ada jenis tangga pilot yang dilengkapi dengan sistim mekanis, tangga dapat naik turun dengan winch.<br />Gambar. Tangga<br />4. Pompa pemadam, hidran, selang dan alat pemadam/ fire pumps, hydrants, hoses andextinguishers.Penjelasan tentang ini telah ada pada postingan sebelumnya, KLIK TULISAN INI5. Perlengkapan pemadam kebakaran untuk ruang muatm/ fire appliances in cargo spacesPada umumnya ruang muat menggunakan sistim pemadam kebakaran CO2 Instalasi CO2 dipasang pada bagian atas ruang muat, pipa akan mengalirkan CO2 mulai dari CO2 dalam tabung yang disimpan di ruang tabung CO2.Pipa tersebut akan menembus bulkhead secara baik dan berujung di seluruh ruang muat.Pengaturan pengaliran CO2 dapat diatur dari panel kontrol yang terdapat di disekitar ruang tabung CO2 Supaya pemadaman dapat dilaksanakan secara efektif maka seluruh lubang pada ruang palkah harus dapat ditutup rapat, termasuk lubang ventilasinya.Secara berkala instalasi CO2 harus diperiksa dan tabung ditimbang6. Perlengkapan pemadam lain / other fire appliancesDikapal dilengkapi perlengkapan lain sebagai penunjang pemadam kebakaran adalah firemen outfit, yaitu baju pemadam yang digunakan saat pemadaman lengkap dengan safety lamp, life line, axe, helmet, baju, celana, sepatu dan sarung tangan tahan api Alat pernafasan (oksigen) yang terdiri dari masker dan tabung oksigen yang dapatdikenakan pada saat pemadaman lengkap dengan beberapa tabung cadangan Jumlah baju pemadam dan alat bantu pernafasan diatur sesuai persyaratan SOLAS atau sesuai dengan ketentuan pemerintah bendera Kotak pasir dan sekop, harus tersedia disekitar ruang mesin dan kapak besar tersedia ditempat yang mudah dijangkau Kapal dilengkapi pula dengan fasilitas international shore connection.Sumber : Lecture Notes quot;
Sistem dan Perlengkapan Kapalquot;
Referensi : SOLAS 1974<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot;
http://www.navalport.com/2010/06/pintu-dan-jendela-kedap-air-pada-kapal.htmlquot;
 PINTU DAN JENDELA KEDAP AIR PADA KAPAL (WATERTIGHT DOOR AND SIDE SCUTTLES)<br />UMUM<br />Pintu-pintu dan jendela kedap air dikapal merupakan perlengkapan kapal yang tidak dapat dipisahkan terhadap konstruksi lambung kapal secara keseluruhan. Pintu-pintu dan jendela kedap air digunakan dikapal untuk menutup bukaan-bukaan tempat lewat orang dan sirkulasi udara dikapal yang pada umumnya untuk pintu kedap air terbuat dari baja, dan jendela terbuat dari kaca dengan konstruksi khusus kedap air. Selain kedua jenis penutup tersebut masih ada penutup bukaan dikapal yang lain seperti penutup skylight dan penutup jalan masuk orang yang kedap air diatas geladak, yang secara garis besar didalam bab ini terbagi menjadi kelompok :– Pintu baja kedap air, yang terletak dan berhubungan langsung dengan tempat terbuka seperti geladak utama atau pintu kedap air yang terletak pada sekat kedap air dikapal.– Pintu baja kedap cuaca, yang terletak dan berhubungan langsung dengan tempat terbuka seperti di anjungan atau pintu kedap cuaca yang terletak pada ruang lain dikapal.– Jendela kedap air, yang terletak dilambung kapal (side scuttle) dan jendela yang terletak di anjungan kapal.– Bukaan untuk pencahayaan (Skylight) dan penutup bukaan tempat lewat orang digeladak (hatch entrance) Ketentuan pemasangan pintu – pintu dan jendela kedap air diatur dalam peraturan klasifikasi dan International Load Line Convention 1966. Kedua peraturan tersebut dijadikan acuan dalam pembuatan desain dan posisiemasangan pintu – pintu dan jendela kedap air diatas kapal, termasuk konstruksi, sistim kekedapannya. material dan juga sistim penguncinya.PINTU KEDAP AIR (WATERTIGHT DOOR)Pintu kedap air baja, jenis ini ada beberapa macam dan dibagi sesuai dengan sistim dan mekanismenya dan engselnya. Beberapa jenis pintu kedap air dikapal yang banyak digunakan adalah :1. Pintu kedap air manual dengan sistim engsel (manual watertight door)2. Pintu kedap air sistim geser manual (manual watertight sliding door)3. Pintu kedap air sistim geser hidrolik/otomatis (hydrolic sliding door)Jenis tersebut diatas dipasang dikapal disesuaikan dengan jenis kapalnya dan sesuai dengan letak lokasi pemasangannya.Pintu kedap air digeladak terbuka dipasang dengan memiliki tinggi ambang 600 mm untuk pintu yang menuju keruangan yang terletak digeladak utama, dan tinggi ambang 380 mm untuk pintu yang terletak diatas geladak utama.PINTU KEDAP AIR MANUALPintu kedap air jenis ini memiliki konstruksi yang kuat dan terbuat dari baja atau alumunium (untuk kapal alumunium) . Pintu ini dipasang dengan menggunakan sistim engsel, terdiri dari dua engsel. Pintu harus memiliki sistim pembuka (handle) yang dapat dibuka dari dalam dan dari luar, dan pada umumnya pintu dibuka kearah luar untuk dapat menambah kekuatan menahan air masuk (kedap), pada pinggir pintu ini dipasang karet untuk menjaga kekedapan secara baik.Pintu ini juga dilengkapi dengan sistim pengunci disekeliling daun pintu, sehingga apabila posisi ditutup, handle pengunci secara manual dapat menekan daerah sekeliling pintu , sehingga pintu dapat tertutup rapat, biasanya satu daun pintu memiliki enam buah atau empat buah handle.PINTU KEDAP AIR SISTIM GESER MANUALPintu kedap air jenis ini memiliki konstruksi yang kuat, dan terbuat dari baja atau alumunium (untuk kapal alumunium) . Pintu ini biasanya dipasang sebagai pintu di sekat kedap air dengan menggunakan sistim geser , dengan memiliki sistim rel dan roda. Pintu harus mampu menahan air masuk (kedap) dan dapat dioperasikan walau kapal miring hingga 15 derajat.Pintu ini dilengkapi dengan sistim handle dan pengunci, posisi handle harus disesuaikan dengan arah membuka atau menutup. Artinya arah membuka pintu sama dengan arah handle saat membuka dan sebaliknya. Sesuai dengan peraturan yang ada tinggi handle minimum 1,6 m dari lantai yang dapat dioperasikan dari dua sisi. pengunci secara manual dapat menekan daerah sekeliling pintu , sehingga pintu dapat tertutup rapat. Sistim pengunci dilakukan dengan manual, mekanismenya dibuat apabila satu handle digunakan maka sistim pengunci akan bekerja bersamaan.PINTU KEDAP AIR SISTIM GESER OTOMATISPintu kedap air jenis ini memiliki konstruksi yang hampir sama dengan jenis sebelumnya, Bedanya pintu ini dilengkapi dengan sistim handle dan pengunci yang dapat diatur secara otomatis, mekanismenya diatur oleh motor elektrik hidrolis, sehingga tenaga untuk membuka dan menutup pintu ini digerakkan dengan motor, posisi handle harus disesuaikan dengan arah membuka atau menutup. Artinya arah membuka pintu sama dengan arah handle saat membuka dan sebaliknya. Handle pintu dapat dioperasikan dari dua sisi., Sistim otomatis akan menutup pintu secara otomatis setelah terbuka beberapa saat, kecuali pintu dibuka dan sistim otomatis dimatikan.PINTU KEDAP CUACA (WEATHER TIGHT DOOR)Pintu kedap cuaca, memiliki konstruksi yang lebih ringan dibandingkan dengan pintu kedap air. Pintu kedap cuaca terbuat dari kayu, RFP, alumunium atau baja tipis. Pintu ini dipasang dengan menggunakan sistim engsel. Pintu harus memiliki sistim pembuka (handle) yang dapat dibuka dari dalam dan dari luar, pada pinggir pintu ini dipasang karet untuk menjaga kekedapan cuaca secara baik dan panel pintu dilapisi bahan penahan temperature. Artinya ruangan yang memiliki pintu jenis ini akan terjaga temperaturnya Contohnya ruang anjungan atau ruang lain yang memiliki pengatur suhu udara.JENDELA KEDAP AIR (SIDE SCUTTLE)Jendela kedap air dikapal terdiri dari beberapa jenis, yang berfungsi untuk pencahayaan dan sirkulasi udara. Pada jendela tertentu hanya dapat digunakan untuk pencahayaan saja, jendela ini disebut jendela mati (fixed window) biasanya dipasang sebagai jendela depan di anjungan.Selain jenis tersebut ada jenis lain yaitu jendela geser yang umumnya dipasang di ruang akomodasi, jendela ini termasuk jendela kedap cuaca. Jendela kedap air (side scuttle) adalah jendela kedap air yang dipasang pada lambung kapal. Side scuttle merupakan jendela berbentuk bulat dan dipasang diruang akomodasi yang terletak dibawah geladak utama. Jendela jenis ini berfungsi untuk pencahayaan dan juga untuk sirkulasi udara. Side scuttle dilengkapi dengan jendela/penutup dead light, yang berfungsi untuk melindungi kaca. Side scuttle memiliki mekanisme buka dan tutup menggunkan engsel dan dioperasikan dari dalam ruangan.BUKAAN PENCAHAYAAN DAN LOBANG MASUK ORANG KEDAP AIR(SKYLIGHT AND ENTRANCE WAY)Selain jendela, dikapal terdapat bukaan pencahayaan dan sirkulasi udara yang kedap air disebut skylight. Skylight pada umumnya terletak diatas ruang mesin. Sehingga ruang mesin akan mendapat pencahayaan secara natural. Skylight adalah bukaan dengan konstruksi pelat baja dan ditengahnya terdapat lingkaran jendela kaca. Sistim buka dan tutupnya menggunakan engsel yang dapat dibuka dan tutup dari dalam dan luar kamar mesin. Pada bagian tepi panel skylight dipasang karet untuk kedap air. Lobang masuk orang (entrance way), merupakan bukaan yang harus memiliki penutup kedap air. Bukaan ini terdapat di forecastle sebagai lubang masuk ke forecastle store, bukaan di poop deck sebagai lubang masuk ke aftpeak store, serta bukaan lain yang terdapat di geladak utama atau geladak terbuka. Sistim dan mekanismenya menyerupai pintu kedap air sistim engsel, namun dengan sistim buka keatas. Bukaan ini juga dilengkapi handle pengunci yang dapat dioperasikan dari luar dan dalam.Sumber :- Lecture Notes quot;
Sistem dan Perlengkapan Kapalquot;
- International Load Line Convention 1966- Bureau Veritas rules and Regulation<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot;
http://www.navalport.com/2010/06/tutup-palkah-pada-kapal-hatch-cover.htmlquot;
 TUTUP PALKAH PADA KAPAL ( Hatch Cover )<br />UMUMPerlengkapan tutup palkah merupakan perlengkapan kapal yang sangat penting yang dalam konstruksi dan mekanismenya harus mengikuti dan diatur oleh peraturan Klasifikasi dan International Load Line Convention 1966 Perlengkapan ini berfungsi untuk penutup lobang palkah dikapal, dan untuk melindungi muatan didalamnya dari air laut yang dapat masuk kedalam palkah.Tutup palkah secara konstruksi dipasang diatas ambang palkah yang memiliki ketinggian minimum 600 mm (sesuai peraturan International Load Line) Secara konstruksi tutup palkah jenis tertentu memiliki desain yang dapat menerima beban muatan Kontainer diatasnya. Tutup palkah terdapat pada kapal barang, kapal muatan curah atau jenis kapal lain yang memiliki ruang muatan.Berdasarkan desain dan fungsi tutup palkah memilik beberapa jenis.A. TUTUP PALKAH JENIS PONTON (PONTOON TYPE HATCH COVER)Jenis Konvensional• Jenis tutup palkah ini terdiri dari bahan papan kayu yang tertata diatas lobang palkah. Tutup palkah jenis ini harus dilengkapi dengan penutup tambahan berupa Terpaulin, yang berfungsi untuk menghindari air masuk dari sela-sela ponton tutup palkah.• Kayu yang digunakan adalah jenis jati atau kayu lain yang cukup keras. Pada umumnya kuran kayu mempunyai lebar 610 mm dan tebal 75 mm. Untuk menjaga kekuatan pada ujungnya dilapis pelat baja.• Tutup palkah jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara manual dengan dibantu pengangkatannya menggunakan derek kapal. Pada ujung kayu dipasang pengait untuk mempermudah pengangkatan• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal barang tradisional (Kapal layar motor) atau beberapa kapal barang era tahun 1950 – 1960• Jenis ini hanya memiliki lebar terbatas sesuai panjang kayu/papan yang tersedia.Jenis manual / jenis ponton• Jenis tutup palkah ini terdiri dari beberapa panel ponton yang terbuat dari bahan pelat baja yang terpasang melintang diatas lobang palkah. Tutup palkah jenis ini harus dilengkapi dengan penutup tambahan berupa Terpaulin, yang berfungsi untuk menghindari air masuk dari sela-sela ponton tutup palkah.• Jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara manual dengan pengangkatannya menggunakan derek kapal.• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal barang jenis pelayaran terbatas (coaster) s/d ukuran dwt 3000 ton atau beberapa kapal barang era tahun 1960 – 1970• Pengoperasian buka dan tutup jenis ini cukup memakan waktu, karena ponton harus diangkat satu persatu. Biasanya satu lobang palkah dapat memiliki ponton sampai 8 – 10TUTUP PALKAH JENIS MEKANIS (MECHANICAL TYPE HATCH COVER)Jenis lipat• Jenis tutup palkah ini terdiri dari beberapa panel yang terbuat dari bahan pelat baja yang terpasang melintang diatas lobang palkah. Tutup palkah jenis ini memiliki paking diantara panel ataupun terhadan ambang palkah kapal, apabila kekedapannya sudah tidak baik, harus ditambah tutup terpal.• Jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara mekanis, dengan pengangkatannya menggunakan derek tarik. Setiap panel memiliki roda yang berjalan diatas rel disamping kiri kanan ambang palkah. Antara panel terdapat engsel untuk fungsi lipat.• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal barang jenis pelayaran terbatas dan ocean going ukuran sampai dwt 6000 ton atau beberapa kapal barang era tahun 1970 – 1980• Pengoperasian buka dan tutup jenis ini lebih cepat dibanding sistim manual.TUTUP PALKAH JENIS HIDROLIS (HYDRAULIC TYPE HATCH COVER)Jenis lipat hidrolik• Jenis tutup palkah ini terdiri dari beberapa panel yang terbuat dari bahan pelat baja yang terpasang melintang diatas lobang palkah. Tutup palkah jenis ini memiliki paking diantara panel ataupun terhadan ambang palkah kapal.• Jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara mekanis dan hidrolik, pada panel ujung palkah memiliki lengan yang terhubung dengan sistim hidrolik. Panel ujung akan terbuka dan menarik panel didepannya. Setiap palkah memiliki empat panel yang terbagi dua, bagian depan dan belakang. Sehingga pada saat terbuka panel akan tegak terlipat dujung palkah.• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal barang jenis pelayaran terbatas dan ocean going ukuran sampai dwt 6000 ton atau beberapa kapal barang era tahun 1980• Pengoperasian buka dan tutup jenis ini lebih cepat dibanding sistim non hidrolik.Jenis geser• Jenis tutup palkah ini terdiri dari beberapa panel yang terbuat dari bahan pelat baja yang terpasang melintang diatas lobang palkah.• Jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara mekanis dan hidrolik. Pada saat akan membuka panel terangkat beberapa cm dengan sistim hidrolik dan roda setiap panel akan berada sejajar dengan rel (pada saat tertutup posisi roda turun). Panel terhubung dengan rantai dan pada ujung panel akan ditarik dengan menggunakan winch penarik.• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal barang jenis pelayaran besar (ocean going) yang memiliki konstroksi tutup palkah cukup berat, karena diatasnya dapat diberi muatan. Biasanya pada kapal ukuran dwt 6000 ton keatas era tahun 1980 an.• Pengoperasian buka dan tutup tidak terlalu lama sesuai dengan jumlah panel Jenis geser hidrolik• Jenis tutup palkah ini terdiri dari dua panel yang terbuat dari bahan pelat baja yang terpasang pada posisi kiri dan kanan diatas palkah.• Jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara mekanis dan hidrolik. Pada saat akan membuka panel terangkat beberapa cm dengan sistim hidrolik dan roda setiap panel akan berada sejajar dengan rel (pada saat tertutup posisi roda turun). Panel dengan menggunakan mekanisme winch akan ditarik dan bergerak membuka kesamping palkah. Pada posisi diatas geladak dipasang konstruksi penopang dan rel.• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal jenis muatan curah pelayaran besar (ocean going). Biasanya pada kapal ukuran dwt 30000 ton keatas era tahun 1980 sampai sekarang• Pengoperasian buka dan tutup cepat, dan panel dapat dibuka secara bersamaan.Sistim Pengunci/ locking devices• Terdapat beberapa sistim pengunci tutup palkah, pengunci tutup palkah dimaksud untuk menahan supaya tutup palkah dapat tertutup rapat sehingga tidak dapat bergerak dan air tidak masuk.• Kerapatan tutup palkah selain dari akibat beban tutup palkah sendiri juga ditambah dengan sistim pengait (cleats button) yang mengunci secara hidrolik atau mekanik.• Pengunci ini terpasang disekeliling tutup palkah yang mengkaitkan antara tutup palkah (hatch cover) dengan ambang palkah (hatch coaming).• Pada hatch cover type lipat sistim pengunci juga terdapat dibagian atas diantara kedua panelnya.• Untuk hatch cover type geser harus dilengkapi pengunci pada saat panel dalam keadaan terbuka.Sistim Kekedapan / watertight system• Tutup palkah harus dipasang sistim kedap air yang baik yang dapat menahan air masuk kedalam palkah.• Sistim kedap air dipasang antara tutup palkah dengan ambang palkah dan antara panel tutup palkah.• Peralatan kedap air disebut gasket atau packing yang terbuat dari bahan karet sintetis yang tahan air .• Untuk jenis dan kondisi tertentu sistim kedap dapat berupa terpaulin yang ditutupkan diatas palkah atau penggunaan rubber tape khusus untuk hatch cover.• Sistim kekedapan ini harus mendapat perawatan secara berkala.SUMBER :-Lecture Notes quot;
Sistem dan Perlengkapan Kapalquot;
- International Load Line Convention 1966- Bureau Veritas rules and Regulation- Marine and Auxiliary Machinery and System – M. Khetagurov- Sistim dan Perlengkapan Kapal – soekarsono NA<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot;
http://www.navalport.com/2010/06/peralatan-pemadam-kebakaran-pada-kapal.htmlquot;
 PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL<br />UMUMSistim pemadam kebakaran dan peralatan pemadam kebakaran, diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum didalam peraturan SOLAS chapter II-fire fighting. Salah satu sistim pemadam kebakaran yang ada dikapal adalah sistim pemadam kebakaran dengan menggunakan instalasi pipa dan suplai air laut, peralatannya terdiri dari Pompa pemadam, hidran, selang dan alat pemadam lain/ fire pumps, hydrants, hoses and other equipment.Sistim Pemadam Kebakaran ini digunakan didaerah pemadaman diruang akomodasi, geladak terbuka dan diruang mesin. Untuk pemadam kebakaran didaerah ruang muat pada umumnya menggunakan sistim pemadam kebakaran CO2 Instalasi CO2 dipasang pada bagian atas ruang muat, pipa akan mengalirkan CO2 mulai dari CO2 dalam tabung yang disimpan di ruang tabung CO2. Pipa tersebut akan menembus bulkhead secara baik dan berujung di seluruh ruang muat. Pengaturan pengaliran CO2 dapat diatur dari panel kontrol yang terdapat di disekitar ruang tabung CO2 Supaya pemadaman dapat dilaksanakan secara efektif maka seluruh lubang pada ruang palkah harus dapat ditutup rapat, termasuk lubang ventilasinya. Secara berkala instalasi CO2 harus diperiksa dan tabung ditimbang untuk mengetahui isinya.PERLENGKAPAN PEMADAM LAIN / other fire appliancesSelain sistim pemadam kebakaran diatas, dikapal harus dilengkapi dengan perlengkapan lain sebagai penunjang pemadam kebakaran yang terdiri dari : Firemen outfit, yaitu baju pemadam yang digunakan saat pemadaman lengkap dengan safety lamp, life line, axe, helmet, baju, celana, sepatu dan sarung tangan tahan api. Alat pernafasan (oksigen) yang terdiri dari masker dan tabung oksigen yang dapat dikenakan pada saat pemadaman lengkap dengan beberapa tabung cadangan Jumlah baju pemadam dan alat bantu pernafasan diatur sesuai persyaratan SOLAS atau sesuai dengan ketentuan pemerintah bendera Kotak pasir dan sekop, harus tersedia disekitar ruang mesin dan kapak besar tersedia ditempat yang mudah dijangkau. Kapal dilengkapi pula dengan fasilitas international shore connection.<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot;
http://www.navalport.com/2010/06/pencegahan-pencemaran-laut-oleh-kapal.htmlquot;
 PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT OLEH KAPAL<br />UMUM / GENERAL • Pada setiap kapal yang memiliki GRT melebihi atau sama dengan 400 ton dipersyaratkan untuk dilengkapi dengan Peralatan Pencegah Pencemaran dilaut akibat Minyak. Peraturan ini dituangkan dalam konvensi IMO yang dikenal dengan MARPOL 73/78 • Penempatan peralatan ini terbagi dalam beberapa katagori disesuaikan dengan jenis kapal, yaitu untuk pencegahan tumpahan polusi minyak dari dalam ruang mesin dan polusi dari dalam ruamg muat (untuk kapal jenis tanker) • Peralatan yang dipasang antara lain terdiri dari : Oily water Separator, oil filtering unit, monitoring dan control system, sludge tank dan discharging piping yang keseluruhannya harus memenuhi persyaratan MARPOL. ALAT PEMISAH AIR YANG MENGANDUNG MINYAK / OILY WATER SEPARATOR • Sesuai dengan persyaratan seluruh kapal dengan GRT diatas atau sama dengan 400 ton harus dipasang peralatan Oily Water Separator (OWS) • OWS ini harus dapat memisahkan kandungan minyak yang tercampur dalam air dengan menghasilkan air yang memiliki kadar minyak maksimum 15 ppm (sebelum adanya peraturan tambahan, kandungan minyak ada yang mencapai 100 • OWS ditempatkan dikamar mesin pada setiap kapal dengan dilengkapi instalasi pipa untuk penghisapan dari bilga kamar mesin dan pipa pembuangan keluar kapal atau kedalam tanki sludge. • OWS merupakan rangkaian unit pompa dan alat pemisang minyak yang bekerjadengan sistim centrifugal dan sistim filter yang mempunyai kerapatan tidak lebih dari 15 ppm • Jenis lain dari peralatan pemisah kandungan minyak ini adalah sistim filter (oilfiltering unit) . Peralatan ini juga ditempatkan dikamar mesin, yang terdiri dari rangkaian beberapa tingkatan filter, umumnya terdiri dari tiga unit filter. • Cara kerjanya adalah air yang mengandung minyak sebelum dibuang keluar kapal akan dilewatkan melalui rangkaian filter tersebut dan pada penyaringa yang terakhir kandungan minyak tidak akan lebih dari 15 ppm. Untuk menjaga bahwa kandungan minyak tidak melebihi 15 ppm maka secara berkala filter harus dibersihkan atau harus diganti. • Pada sistim instalasi terdapat kran untuk memeriksa contoh air sebelum dibuan kelaut, dan contoh ini secara berkala dapat diperiksa melalui laboratorium. Instalasi OWS ataupun sistim filter dikapal harus dilengkapi dengan buku petunjuk dan gambar instalasi pipa. OIL DISCHARGE MONITORING AND CONTROL SYSTEM • Sesuai dengan persyaratan untuk kapal yang dipasang peralatan Oily WaterSeparator (OWS) dengan penyaringa sampai 100 ppm harus dilengkapi denganperalatan tambahan yang disebut Oil Discharge Monitoring and control system (ODM) • ODM dapat mendeteksi kadar kandungan minyak sampai memenuhi persyaratanbahwa air yang dihasilkan memiliki kadar minyak maksimum 15 ppm • Peralatan untuk mendeteksi kadar minyak pada ODM disebut oil content meter.Apabila kadar minyak melebihi 15 ppm maka alarm system pada Oil content meter akan berbunyi atau menyala sebagai peringatan. • Sistim kerja ODM adalah memberikan peringatan sebelum pembuangan air kelautapabila kandungan minyak melebihi 15 ppm dan selanjutnya air akan disaring/difilter ulang. • ODM ada yang dilengkapi dengan peralatan penutup katup pembuangan kelaut(Automatic stopping device) yang bekerja secara otomatis. Katup ini akan menerima sensor dan menutup secara otomatis apabila kadar minyak melebihi 15 ppm. • ODM ada yang dilengkapi dengan fasilitas pencatat kandungan minyak. Pencatatkandungan minyak ini akan menunjukkan secara grafis tingkat kandungan minyaksebelum pembuangan. Sehingga apabila dalam pembacaan terlihat bahwa kandungan minyak melebihi 15 ppm maka pembuangan segera dihentikan. • Untuk pengoperasian dikapal harus dilengkapi dengan buku petunjuk, gambarinstalasi pipa dan katup. Untuk yang dulengkapi dengan alat pencatat (recordingdevice) harus dilengkapi dengan kertas pencatat cadangan. • Peralatan ODM juga ada yang dipasang pada sistim OWS 15 ppm dengan prinsip kerja yang sama. PEMBUANGAN SISA SISA MINYAK /DISPOSAL OF OIL RESIDUES • Sesuai dengan persyaratan, di kapal harus dilengkapi dengan fasilitas untukpembuangan sisa sisa minyak. Peralatan ini juga harus disesuaikan dengan jumlah sisa minyak yang dihasilkan • Incenerator, adalah suatu alat khusus untuk membakar sisa minyak kotor yangdihasilkan dari OWS yang sudah tidak dapat dipakai lagi. • Boiler, jenis ketel bantu yang dapat membakar sisa minyak.• Tanki khusus yang dapat mencampur sisa minyak dengan bahan bakar yang lain. Tanki khusus untuk menampung minyak kotor yang kemudian akan dibuang kedarat. • Tanki untuk menampung minyak kotor disebut sludge tank, tanki ini merupakan tanki khusus yang tersedia dikapal. Tanki ini harus secara jelas dan tepat penempatannya (pada umumnya disekitar kamar mesin) serta memiliki kapasitas yang mencukupi dan tercatat isinya setiap saat. • Tanki harus memiliki instalasi pipa pembuangan secara khusus, pipa pembuangan ini dihubungkan dengan flens pembuangan khusus yang mempunyai ukuran standard international. (Standard Discharge Connection) PEMISAHAN ANTARA SISTIM BAHAN BAKAR DAN AIR BALAS (SEGREGATION BETWEEN FO AND WATER BALLAST SYSTEMS) • Instalasi pipa pipa dikapal harus dipastikan benar-benar terpisah antara instalasi pipa bahan bakar dan instalasi air balas, apabila tidak maka harus ada sistim isolasi seperti flens mati ataupun tanda peringatan yang dapat terbaca jelas. BUKU CATATAN MINYAK (OIL RECORD BOOK) • Untuk melengkapi pengoperasian peralatan dan sistim pencegahan pencemaranminyak dilaut, maka dikapal harus tersedia buku petunjuk penggunaan peralatanMARPOL dan Buku Catatan Minyak (Oil Record Book) • Buku catatan minyak harus diisi setiap saat ada kegiatan dikapal yang berkaitandengan pengisian Bahan Bakar, Pembuangan air bilga dari kamar Mesin, Pemindaha Minyak dari satu tangki ke tanki lain. Waktu, tanggal, tempat dan jumlah fluida yang dipindahkan harus tercatat dengan benar. PEMANTAUAN PEMBUANGAN MINYAK DARI KAPAL TANKER ( OIL DISCHARGE MONITORING FROM OIL TANKERS CARGO SPACE)• Sistim instalasi pembuangan harus dilengkapi dengan peralatan monitoring supaya kandungan minyak tidak melebihi 15 ppm • Unit monitoring pada umumnya dilengkapi dengan pompa pembuangan, sistim start dan stop otomatis, serta unit komputer yang dapat mencatat dan memonitor seluruh kegiatan pembuangan cairan dari ruang muat kapal tangki (Oil Tankers).• Pada tanki muat dipasang sistim deteksi untuk mengetahui jumlah cairan pada ruang muat. SISTIM PIPA DAN TANKI PENAMPUNGAN • Instalasi pipa pembuangan terletak diatas geladak dilengkapi dengan StandardConnection untuk dapat disambungkan kedarat atau fasilitas penampungan lainnya. • Sisa dari air atau minyak yang tidak dapat dibuang kelaut akan ditampung didalam tanki khusus SLOP TANK • Apabila tanki muat minyak dapat berfungsi sebagai tanki balas, maka sistimpembuangannya harus melalui monitor instalasi pembuangan. • Oil tankers yang dilengkapi tangki balas yang terpisah (Dedicated Clean Ballast Tank) air balasnya dapat dibuang langsung ke laut. SISTIM PEMBERSIH MINYAK MENTAH (CRUDE OIL WASHING) • Untuk kapal tanki pengangkut Minyak Mentah (Crude Oil), dilengkapi peralatan Crude Oil Washing (COW) untuk membersihkan sisa minyak mentah yang tersisa dalam ruang muat. • Peralatan COW berupa beberapa nozzle yang ditempatkan dalam satu ruang muat. Nozzle ditempatkan dibagian atas dibawah geladak dan dibagian bawah dasar ruangmuat. • Nozzle akan menyemprot kesekeliling ruang muat, sehingga sisa minyak mentahdapat dibersihkan. • Fluida yang digunakan untuk menyemprot adalah muatan kapal tersebut (Minyakmentah itu sendiri) • Tekanan dihasilkan oleh COW pump dan stripping pump • Sisa penyemprotan/ pembersihan dipompa kedalam Slop tankSumber :-Lecture Notes quot;
Sistem dan Perlengkapan Kapalquot;
 Referensi :- MARPOL 73 - 78- Sistim dan Perlengkapan Kapal – soekarsono NA- Bureau Veritas Rules and Regulation<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot;
http://www.navalport.com/2010/06/sistem-instalasi-pipa-pada-kapal.htmlquot;
 SISTEM INSTALASI PIPA PADA KAPAL<br />Onboard Piping installationUMUM / GENERAL • Pipa adalah suatu batang silindar berongga yang dapat berfungsi untuk dilalui atau mengalirkan zat cair, uap, gas ataupun zat padat yang dapat dialirkan yang berjenis serbuk/tepung. Untuk pembuatan pipa baja dapat dibuat dengan beberapa metoda antara lain seamless pipe, butt welded pipe dan spiral welded pipe. Pembuatan pipa disesuaikan dengan kebutuhan dan dibedakan dari batas kekuatan tekanan, ketebalan dinding pipa, temperatur zat yang mengalir, jenis material berkaitan dengan korosi dan kekuatan pipa tersebut.• Penamaan pipa sering disebut dari jenis pipa dan ukuran pipa yaitu diameter pipa. Diameter pipa sendiri dibagi dua : diameter luar dan diameter dalam, selain itu ada yang menamakan pipa dari ketebalan pipa yaitu ketebalan antara diameter luar dan diameter dalam dan sekarang dikenal dengan istilah schedules.• Untuk instalasi pipa dikapal tentu pipa-pipa tersebut tidak hanya pipa lurus melainkan terdapat belokan , cabang, mengecil, naik dan turun. Panjang dari pipa pun beraneka ragam ada yang penjang ataupun pendek. Berkaitan dengan hal ini maka kita akan mengenal beberpa jenis sambungan pipa seperti sambungan ulir, sambungan shock , sambungan dengan las (butt welded) dan sambungan dengan menggunakan flange. Selain itu dikenal juga istilah belokan atau ellbow, cabang T atau tee, cabang “Y” dan ada juga pipa yang diameternya mengecil disebut reducer.• Pada setiap kapal yang memiliki perlengkapan permesinan yang terdiri dari Mesin Induk , Mesin Bantu dan pompa-pompa atau kapal yang tidak dilengkapi Mesin Penggerak namun memiliki permesinan lain dan pompa-pompa, selalu dilengkapi dengan instalasi perpipaan. • Instalasi pipa dikapal diganakan untuk mengalirkan fluida dari satu tanki/kompartment ke tanki lain, atau dari satu tangki ke peralatan permesinan dikapal, atau mengalirkan fluida dari kapal keluar kapal atau sebaliknya. Selain itu terdapat instalasi pipa yang lain berfungsi mengalirkan gas non cair seperti pipa gas buang, pipa sistim CO2, atau instalasi pipa yang mengalirkan udara dan uap bertekanan. • Jenis pipa yang terdapat dikapal memiliki beragam senis ditinjau dari material pipa sesuai dengan kegunaannya. Material pipa dikapal pada umumnya terbuat dari baja galvanis, baja hitam, baja campuran, stainless steel, kuningan, tembaga ataupun alumunium. Pada kegunaan tertentu terdapat pula pipa yang terbuat dari bahan non metal seperti rubber hose , gelas dan PVC. • Untuk kapal-kapal yang dibangun mengikuti peraturan klasifikasi maka instalasi pipa harus pula mendapat persetujuan atau gambar instalasi pipa harus mendapat pengesahan dari badan klasifikasi. • Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sistim pemeliharaan atau sistim reparasi terhadap pipa-pipa dikapal, untuk memudahkan hal tersebut maka sistim penyambungan pipa-pipa dikapal menggunakan sistim baut dan flange.SISTEM INSTALASI PIPA AIR LAUT / SEA WATER PIPING SYSTEM • Sesuai dengan fungsinya , istalasi pipa air laut digunakan untuk mengalirkan air laut dari satu tanki ke tanki lain, dari luar ke dalam kapal, dari kapal ke laut dan lain sebagainya. Pengaliran air laut menggunakan sarana pompa, dapat berupa pompa hisap atau pompa tekan, pompa ini disebut Pompa air laut/Sea water pump. Selain pompa pengaturan aliran instalasi air laut dikontrol dengan menggunakan sistim katub/valve.• Pompa air laut pada umumnya menggunakan jenis pompa centrifugal disesuaikan dengan kebutuhannya . Air laut masuk kedalam kapal dengan melalui instalasi karangan laut/sea chest , yaitu pipa yang menembus bagian kulit kapal didaerah bottom. Pipa di sea chest dilengkapi katub/valve type non return valve yang terbuat dari bahan cast steel atau bronze. Setelah melalui katub sebagai pengatur masuknya air laut , air laut melewati Saringan/Strainer untuk menyaring partikel / kotoran sebelum dihisap oleh pompa Air laut/sea water pump yang mempunyai kapasitas mencukupi sesuai kebutuhan. Pengaturan kebutuhan air laut diatur dengan menggunakan manifold dan beberapa katub untuk penyalurannya yang dapat dikontrol di kamar mesin (lihat diagram pipa isometri terlampir).• Air laut antara lain dibutuhkan untuk sistim Pemadam Kebakaran/Fire Hydrant system, sistim Pendingin Mesin Induk/Bantu/Sea Water cooling system, sistim Bilas sanitasi/Sewage flushing system, sistim Cuci Geladak/Deck washing system, sistim pencuci rantai di Hawse pipe/Chain washing system dan sistim Balas dikapal/Sea water ballast system.SISTEM INSTALASI PIPA AIR TAWAR / FRESH WATER PIPING SYSTEM • Sesuai dengan fungsinya , istalasi pipa air Tawar/Fresh water digunakan untukmengalirkan air Tawar dari satu tanki ke sistim yang dibutuhkan, dari luar ke dalam kapal pada saat pengisian Air Tawar , dari tanki ke katup2 didaerah ruang akomodasi untuk kebutuhan orang dikapal dan lain sebagainya. Pengaliran air Tawar menggunakan sarana pompa, dapat berupa pompa hisap atau pompa tekan, pompa ini disebut Pompa air Tawar/Fresh water pump. Selain pompa pengaturan aliran instalasi air Tawar dikontrol dengan menggunakan sistim katub/valve.• Pompa air Tawar pada umumnya menggunakan jenis pompa centrifugal disesuaikan dengan kebutuhannya dan dilengkapi sistim Hydrophore, sehingga air Tawar yang mengalir keluar mempunyai tekanan untuk kebutuhan diseluruh ruangan di geladak. • Air Tawar masuk kedalam kapal dengan melalui sistim pengisian melewati instalasi pipa pengisian Air Tawar dan masuk kedalam tanki Air Tawar/Fresh Water tank , pipa pengisian Air Tawar umumnya terletak digeladak yang menembus bagian bagian geladak kapal dan masuk ke Tanki Air Tawar. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katub/valve yang terbuat dari bahan stainless steel. • Pengaturan kebutuhan air Tawar diatur dengan menggunakan manifold dan beberapa katub untuk penyalurannya yang dapat dikontrol di kamar mesin (lihat diagram pipa isometri terlampir).• Air Tawar antara lain dibutuhkan untuk sistim instalasi ke kamar mandi dan washtafel, sistim ke Dapur , dan instalasi ke Kamar mesin. SISTEM INSTALASI PIPA BAHAN BAKAR / FUEL OIL PIPING SYSTEM • Instalasi pipa Bahan Bakar/Fuel Oil digunakan untuk mengalirkan kebutuhan bahan bakar dari tanki bahan bakar ke sistim di permesinan dan dari luar ke dalam kapal pada saat pengisian Bahan Bakar. Pengaliran bahan bakar menggunakan sarana pompa, dapat berupa pompa Bahan bakar atau pompa transfer bahan bakar, pompa ini disebut Pompa bahan bakar/Fuel Oil pump and Fuel Oil Transfer pump. Selanjutnya dari pompa pengaturan aliran bahan bakar juga dikontrol dengan menggunakan sistim katub/valve.• Pompa Bahan Bakar pada umumnya menggunakan jenis pompa rotary disesuaikan dengan kebutuhannya dan dilengkapi sistim penyaringan/filter, selain menggunakan pompa bahan bakar utama, untuk kepentingan darurat sistim instalasi juga dilengkapi dengan pompa tangan bahan bakar jenis rotari/FO Rotary Hand pump. Sehingga bahan bakar dapat dipompa yang mengalirdari tanki bahan bakar ke Mesin Induk/Bantu/Main Engine/Aux.Engine sesuai kebutuhan. Untuk Mesin Induk ukuran tertentu pada umumnya dilengkapi dengan pompa bahan bakar yang menyatu dengan mesin/Attached Fuel Oil pump sehingga aliran bahan bakar diambil dari tanki bahan bakar/ tangki harian bahan bakar menggunakan pompa tersebut. Pompa Transferbahan bakar/FO Transfer pump hanya berfungsi memindah kan bahan bakar dari tanki utama ke tanki Harian/FO Daily Tank.• Untuk pengisian Bahan bakar masuk kedalam kapal dengan melalui sistim pengisian melewati instalasi pipa pengisian Bahan Bakar dan masuk kedalam tanki Bahan Bakar/Fuel Oil tank , pipa pengisian bahan bakar umumnya terletak digeladak utama dan pipa pengisian menembus bagian pelat geladak kapal dan masuk ke Tanki bahan bakar dikenal dengan nama Bunker Station. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katub/valve yang terbuat dari bahan pipa baja atau pipa stainless steel.• Pengaturan kebutuhan bahan bakar diatur dengan menggunakan manifold danbeberapa katub untuk penyalurannya sesuai jumlah tanki dan jumlah mesin yang dapat dikontrol di kamar mesin (lihat diagram pipa isometri terlampir).• Untuk pipa bahan bakar yang keluar dari tangki harian dan mengalir menuju mesin harus dilengkapi dengan katup dengan sitim penutup otomatis dengan pegas dan dapat dioperasikan secara cepat/Quick closing valve.SISTEM INSTALASI PIPA AIR KOTOR/ SEWAGE PIPING SYSTEM • Instalasi pipa Air Kotor/sewage piping system digunakan untuk mengalirkan air kotor dan air limbah dikapal dari dan ke tanki Sewage di dalam kapal. Pengaliran sewage menggunakan sarana pompa, berupa pompa Sewage/Sewage Pump. Air kotor/Sewage berasal dari buangan water closet dari setiap ruang akomodasi, yang mengalir ke tanki sewage secara gravity atau dengan tekanan air bilas/flushing , selanjutnya dari tanki sewage akan dipompa keluar kapal sesuai dengan peraturan pembuangan limbah. Pengaturan aliran air kotor juga dikontrol dengan menggunakan sistim katub/valve (lihat diagram pipa isometri terlampir).• Pompa Sewage pada umumnya menggunakan jenis pompa rotary atau pompa piston dengan putaran rendah, disesuaikan dengan kebutuhannya dan dilengkapi sistim penghancur berupa baling-baling didalam tangki sewage, selain menggunakan pompa sewage utama pada umumnya untuk kepentingan darurat juga dilengkapi dengan pompa tangan. Sehingga sewage dapat dipompa keluar sebelum tanki penuh. • Untuk pembersihan sistim instalasi sewage ini, dilengkapi dengan instalasipembersih/ flushing system. Sistim pembersih menggunakan air laut , danpembuangan sewage menggunakan pipa yang umumnya menembus kulit lambung kapal disebut overboard dan dilengkapi pula pipa pembuangan yang terletak digeladak belakang utama untuk pembuangan ke sarana didarat atau tongkang pembuangan. Pipa-pipa tersebut terbuat dari bahan pipa tahan karat atau pipa stainless steel dan dilengkapi dengan katub/valve. SISTEM PIPA LAIN • Selain sistim Instalasi pipa yang utama tersebut diatas masih ada beberapa instalasi piap yang lain, diantaranya inatalasi pipa Minyak lumas, instalasi pipa Cargo (khusus untuk Tanker), Instalasi pipa pendingin mesin, instalasi pipa Udara, instalasi pipa Uap, dan instalasi pipa Bilga.• Instalasi pipa bilga untuk pembuangan air kotor dari got kamar mesin telah dibahas sebelumya pada perihal MARPOL, termasuk untuk kapal barang dan kapal Tanker. • Pipa Udara adalah pipa peranginan yang harus dipasang disetiap tanki yang adadikapal, dengan kegunaan supaya didalam tanki tidak terjadi tekanan yangmembahayakan. Pipa udara harus dipasang ditanki dan keluar menembus geladaksehingga udara keluar ditempat udara bebas. Pipa udara mempunyai ketinggiandigeladak diatur oleh ketentuan Load Line Convention. Ukuran diameter pipa udara harus lebih besar dari ukuran diameter pipa isi. Dibagian ujung pipa udara harus dibuat bengkok atau dipasang strainer sehingga air tidak mesuk kedalam tanki. • Pipa Gas buang/Exhaust gas pipe merupakan pipa untuk mengalirkan gas hasilpembakaran Mesin Induk/Main Engine atau mesin Bantu/Aux. Engine . Pipa gas buang terpasang dari manifold gas buang Mesin Induk/Bantu didalam kamar mesin dan terus menuju cerobong kapal/funnel . Karena pipa ini akan dialiri gas yang cukup panas maka pipa pada umumnya dibalut dengan bahan insulation. <br />
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http
Http

More Related Content

Similar to Http

Makalah tali baja
Makalah tali bajaMakalah tali baja
Makalah tali baja
Hery Voltz Hutauruk
 
Intruksi kerja kolom
Intruksi kerja kolomIntruksi kerja kolom
Intruksi kerja kolom
Darwis Sutriadi
 
AFQ BASIC.pptx
AFQ BASIC.pptxAFQ BASIC.pptx
AFQ BASIC.pptx
pkppk
 
7fenderpenambat
7fenderpenambat7fenderpenambat
7fenderpenambat
Lintang Caraka
 
Harbour Facility.pptx
Harbour Facility.pptxHarbour Facility.pptx
Harbour Facility.pptx
ssuser9137ac
 
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPALPPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
aldodevanaarditara
 
Alat penangkapan ikan dengan jaring
Alat penangkapan ikan dengan jaringAlat penangkapan ikan dengan jaring
Alat penangkapan ikan dengan jaring
PT. SASA
 
kapal.ppt
kapal.pptkapal.ppt
kapal.ppt
ssuserc3ae65
 
Pertemuan 0 pesawat angkat
Pertemuan 0 pesawat angkatPertemuan 0 pesawat angkat
Pertemuan 0 pesawat angkat
Marfizal Marfizal
 
ALAT PENGGERAK KAPAL.pdf
ALAT PENGGERAK KAPAL.pdfALAT PENGGERAK KAPAL.pdf
ALAT PENGGERAK KAPAL.pdf
info.nbl
 
Purse seine
Purse seinePurse seine
Purse seine
PT. SASA
 
WORKOVER WELL SERVICE_______________________
WORKOVER WELL SERVICE_______________________WORKOVER WELL SERVICE_______________________
WORKOVER WELL SERVICE_______________________
ssuser4325a3
 
gillnet.pptx
gillnet.pptxgillnet.pptx
gillnet.pptx
hans210469
 
Presentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptx
Presentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptxPresentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptx
Presentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptx
fajarnugraha091193
 
7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat
OkiDwipriyatno
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
tanalialayubi
 
Hinge and Folding Hatch Cover
 Hinge and Folding Hatch Cover Hinge and Folding Hatch Cover
Hinge and Folding Hatch Cover
politeknik negeri madura
 
bangunan kapal
bangunan kapalbangunan kapal
bangunan kapal
Computers
 

Similar to Http (20)

Makalah tali baja
Makalah tali bajaMakalah tali baja
Makalah tali baja
 
Intruksi kerja kolom
Intruksi kerja kolomIntruksi kerja kolom
Intruksi kerja kolom
 
AFQ BASIC.pptx
AFQ BASIC.pptxAFQ BASIC.pptx
AFQ BASIC.pptx
 
7fenderpenambat
7fenderpenambat7fenderpenambat
7fenderpenambat
 
Harbour Facility.pptx
Harbour Facility.pptxHarbour Facility.pptx
Harbour Facility.pptx
 
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPALPPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
PPT BAB XII KONSTRUKSI BAGIAN BELAKANG KAPAL
 
Alat penangkapan ikan dengan jaring
Alat penangkapan ikan dengan jaringAlat penangkapan ikan dengan jaring
Alat penangkapan ikan dengan jaring
 
kapal.ppt
kapal.pptkapal.ppt
kapal.ppt
 
Pertemuan 0 pesawat angkat
Pertemuan 0 pesawat angkatPertemuan 0 pesawat angkat
Pertemuan 0 pesawat angkat
 
ALAT PENGGERAK KAPAL.pdf
ALAT PENGGERAK KAPAL.pdfALAT PENGGERAK KAPAL.pdf
ALAT PENGGERAK KAPAL.pdf
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
Purse seine
Purse seinePurse seine
Purse seine
 
WORKOVER WELL SERVICE_______________________
WORKOVER WELL SERVICE_______________________WORKOVER WELL SERVICE_______________________
WORKOVER WELL SERVICE_______________________
 
gillnet.pptx
gillnet.pptxgillnet.pptx
gillnet.pptx
 
Presentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptx
Presentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptxPresentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptx
Presentation Olah Gerak - Single Buoy Mooring.pptx
 
7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
Hinge and Folding Hatch Cover
 Hinge and Folding Hatch Cover Hinge and Folding Hatch Cover
Hinge and Folding Hatch Cover
 
Tugas mantekprod 1
Tugas mantekprod 1Tugas mantekprod 1
Tugas mantekprod 1
 
bangunan kapal
bangunan kapalbangunan kapal
bangunan kapal
 

Http

  • 1. HYPERLINK quot; http://www.navalport.com/2010_06_01_archive.htmlquot; http://www.navalport.com/2010_06_01_archive.html<br />SISTEM TALI TAMBAT (MOORING SYSTEM)Tali tambat adalah tali yang digunakan untuk menambatkan kapal di dermaga atau yang digunakan untuk menarik kapal oleh Tug boat (kapal tunda) atau oleh kapal lain.Material TaliPada saat ini jenis tali yang digunakan selain kabel baja (wire rope) , tali yang terbuat dari bahan natural ataupun bahan serat sintetis, atau gabungan. Jenis tali yang terbuat dari bahan natural antara lain : tali yang terbuat dari Abaca (pohon pisang liar) tali ini tahan basah mudah melengkung dan tahan terhadap air sehingga dalam ukuran kecil masih digunakan.Tali Sisal yang berasal dari jenis pohon Agava yang tidak tahan basah dan lembab, Tali Hennep (tali rami) yang mudah menyerap air dan lapuk. Tali sabut Kelapa, Tali Jute bahan untuk pembuat karung dll.Pada saat ini tali yang dibutuhkan adalah tali yang memiliki kekuatan yang besar, tahan air dan dapat terapung serta memiliki daya renggang dan lentur yang baik. Hal ini semua banyak ditemukan pada jenis tali serat sintetis. Kekuatan tali serat sintetis ataupun kabel baja meliputi beban putus telah ditentukan sesuai tabel yang dikeluarkan oleh badan klasifikasi. Namun demikian kabel baja maupun tali tambat harus dilakukan pengetesan (tes tarik) sebelum digunakan dikapal, biasanya untuk kegunaan dikapal tali tambat maupun kabel baja telah dilengkapi sertifikat pengetesan.Kabel BajaKabel baja dibuat dari bahan baja galvanis yang lentur dan sesuai dengan tipe yang telah disetujui oleh badan klasifikasi. Apabila kabel baja dalam penggunaannya akan digulung pada drum, maka kabel baja ini penggunaannya harus dengan mesin untuk alat tambat (mooring winches) dan kabel baja ini harus memiliki inti dari bahan logam bukan dari bahan sistetis. Pada umumnya jenis yang digunakan memiliki rangkaian kumparan kabel tidak kurang dari 186 kabel yang membungkus inti logam.Jumlah dan ukuran tali tambat disesuaikan dengan tabel tali tambat, namun dalam beberapa hal disyaratkan bahwa jumlah tali tambat tidak kurang dari 6 set yang memilik kekuatan beban putus melebihi 490 kN (Bureau Veritas rules).Tali Bahan SintetisTali tambat pada saat ini umumnya terbuat dari bahan sintetis seperti penggunaan bahan polypropylene atau serat nilon. Ukuran dan kekuatan dari tali jenis serat sintetis ini disesuaikan dengan material yang digunakan oleh pabrik pembuatnya yang tentunya memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain.Untuk kekuatannya didalam perhitungan beban putus sesuai dengan Tabel 1 harus dikalikan dengan satu Koefisien K, yang mana untuk jenis polypropylene K=1,3 dan untuk jenis material sintetis yang lain K=1,2 Diameter tali sintetis minimum yang diijinkan untuk digunakan dikapal adalah 20 mm Pada jenis kapal – kapal tertentu seperti kapal Penumpang atau kapal Ro-ro dipersyaratkan untuk menambah jumlah tali tambatnya.Kelebihan tali serat sintetis (NYLON)- Jenis tali sintetis ini pembuatannya sudah dengan mesin dan mudah sertamemiliki serat yang halus dan mengkilap sehingga terlihat bersih dan tidak lapuk.- Memiliki kekuatan lebih kurang 1,5 sampai 2,5 kali lebih kuat dari tali manila, pada saat basah kekuatannya 83% dari pada saat kering. Tali nylon pada kondisi kering kekuatannya tidak berkurang walaupun pada suhu rendah. Karena memiliki kekuatan yang lebih besar maka ukuran diameter dapat lebih kecil jika dibandingkan dengan tali manila. Faktor keselamatannya 5 kali lebih besar dari tali manila.- Memiliki daya regang yang cukup besar sehingga apabila diberi beban akan memanjang dan akan kembali kebentuk semula apabila beban dilepas. Daya elastisnya lebih kurang 2,5 sampai 3,5 kali tali manila.- Tahan terhadap air laut, tidak terpengaruh oleh minyak tanah dan bensin kecuali tiner atau bahan lain yang mengandung Tinner.- Tali nylon termasuk tahan api, artinya akan meleleh pada suhu 220o C dan apabila bagian yang meleleh dipadamkan maka api tidak akan terus menjalar. Dipasaran tali nylon dapat diperoleh dengan berbagai ukuran dari diameter 20 mm hingga 20 cm, namun harga tali nylon termasuk mahal jika dibandingkan tali manila.PENGARAH TALI (FAIRLEADS)Pengarah tali atau lebih dikenal dengan sebutan Fairleads adalah merupakan perlengkapan kapal yang dipasang secara simetris pada kiri dan kanan (PS adan SB) kapal dan pada haluan dan buritan kapal.Fairlead ini berguna untuk mengatur dan mengarahkan tali tambat dari Penggulung tali menuju tongga tambat (bolder) di dermaga atau pelabuhan. Jenis fairlead beragam, ada yang terbuka dan ada yang tertutup dibagian atasnya, bentuk fairlead tertutup biasanya dipasang diburitan kapal terkenal dengan nama Panama Canal fairlead sedang untuk dihaluan menggunakan lubang tali (mooring pipe). Lubang tali berbentik donat dipasang pada bulwark kapal untuk jalannya tali.Bahan yang digunakan untuk membuat fairlead adalah besi tuang, untuk jenis yang menggunakan roller, roller dibuat dari besi tempa. Fairlead merupakan peralatan yang harus selalu dipelihara dan akan diperiksa setiap saat oleh petugas inspeksi pelabuhan atau surveyor klasifikasi.TONGGAK TAMBAT (BOLLARD)Tonggak tambat (bollard) dikapal merupakan perlengkapan tambat dikapal yang digunakan untuk mengikat tali tambat pada saat kapal tambat dipelabuhan, atau digunakan sebagai tonggak tambat untuk pengikatan tali pada saat kapal ditunda atau kapal menunda kapal lain.Konstruksi tonggak tambat ini cukup kuat untuk Manahan kapal saat ditambatkan dipelabuhan. Untuk tonggak tambat penundaan, memiliki konstruksi yang lebih kuat dibandingkan dengan tonggak tambat.Tonggak tambat dibuat dari baja tuang atau pipa/pelat baja dipasang pada geladak haluan kapal dan geladak buritan kapal. Pada ukuran kapal tertentu bollard juga dipasang di mooring deck dekat dengan fairlead.DEREK PENGGULUNG TALI/ WARPING WINCHPengoperasian sistim penambatan kapal didermaga dilaksanakan dengan menggunakan warping winch yang merupakan Derek penggulung untuk menarik tali tambat. Derek penggulung ini dapat digerakkan dengan tenaga penggerak listrik atau hidrolik. Tali tambat diulur dari Derek penggulung melalui kapstan, kemudian tali dilewatkan fairlead atau lubang tali dan selanjutnya tali diikatkan pada bollard di dermaga.Penggunaan Derek penggulung sangat praktis saat menarik/menegangkan tali tambat didermaga pada penambatan lambung merapat didermaga untuk memudahkan operasi bongkar muat. Istilah yang digunakan untuk menamakan tali tambat, apabila tali tambat samping depan dan belakang mengarah keluar dinamakan tros depan dan belakang, untuk tali tambat samping depan dan belakang mengarah kedalam dinamakan spring depan dan belakang. Diantara tali tros dan spring didepan dan belakang dapat ditambahkan tali tambat dengan istilah tros melintang, sedangkan tambat ditengah samping kapal disebut penguat melintang.Artikel yang berhubungan : <br />RENCANA PENARIKAN DALAM KEADAAN DARURAT (DARURAT EMERGENCY TOWING ARRANGEMENT)<br />Sumber :- Lecture Notes quot; Sistem dan Perlengkapan Kapalquot; - Marine Auxiliary Machinery and System – M.Khetagurov- Bureau Veritas rules and Regulation- Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia- SOLAS – consolidated edition- Sistim dan Perlengkapan Kapal (outfitings) – Soekarsono NA<br />Reaksi: <br />2 komentar<br /> HYPERLINK quot; http://www.navalport.com/2010/06/perlengkapakan-pada-sistem-jangkar.htmlquot; PERLENGKAPAN PADA SISTEM JANGKAR KAPAL<br />KABEL BAJA (WIRE ROPES)Sebagai alternative pengganti rantai jangkar, wire ropes dapat digunakan untuk ukurankapal tertentu dengan ketentuan :- Panjang kapal kurang dari 30 m, dua set wire ropes dapat digunakan sebagai pengganti rantai jangkar.- Panjang kapal antara 30m – 40 m salah satu rantai jangkar dapat digantikan oleh wire ropes.Panjang wire rope harus 1,5 kali dari persyaratan panjang untuk jenis penggunaanrantai kapal dengan batas kekuatan tarik dan beban putus sama dengan rantai. Namun demikian untuk penggunaan wire rope, tetap harus dipasang rantai antara wire ropes dengan jangkar sepanjang 12,5 m atau paling tidak sepanjang antara jangkar dengan mesin jangkar saat posisi jangkar di hawse pipe.TABUNG JANGKAR (HAWSE PIPE)Tabung Jangkar (hawse pipe) merupakan tabung yang dilalui rantai jangkar yangkonstruksinya terletak dilambung kapal dibagian kiri (PS) dan kanan (SB) haluan kapalhingga geladak depan (forecastle deck). Tabung Jangkar ini juga merupakan posisi dan tempat jangkar dikapal, bagian tiang jangkar akan masuk kedalam lubang tabung jangkar (hawse pipe).Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penempatan hawse pipe :- Pada saat operasi pengangkatan ataupun penurunan jangkar dari laut, jangkar, tidak membentur bagian haluan dari kapal walaupun kapal dalam keadaan trim kebelakang 5°.- Pada saat penarikan untuk penempatan jangkar, tiang jangkar harus dapat masukkedalam Hawse pipe dengan mudah walaupun keadaan posisi Anchor palm tidak baik.- Posisi lobang digeladak kapal dan dilambung kapal harus dibuat dengan sudut yang baik sehingga mengurangi tekanan gesekan rantai jangkar pada saat pengoperasian. Pada kedua lubang ini diberi penguat khusus seperti bentuk lingkar “donat” yang terbuat dari besi cor.- Anchor Arm dan anchor palm harus dapat merapat ke lambung kapal untukmenghindari benturan / getaran pada saat kapal berlayar atau terkena ombak. Pada saat penurunan, jangkar harus dapat meluncur secara gravitasi tanpa terhambat karena bentuk dan posisi hawse pipe.- Dalam pembuatan hawse pipe harus diperhitungkan panjangnya supaya mencukupi untuk panjang tiang jangkar.- Penempatan dan konstruksi hawse pipe juga harus menghindari penembusan dekdibawah forecastle.- Konstruksi pemasangan hawse pipe harus memenuhi ketentuan dari badanklasifikasi.Ukuran diameter dalam dari hawse pipe disesuaikan dengan diameter rantai jangkar yang akan digunakan, dan diperhitungkan pada saat pengoperasian gerakan naik dan turun dari rantai jangkar tidak terganggu. Biasanya digunakan sebagai patokan adalah diameter dalam dari hawse pipe sebesar 10.4 dari diameter rantai jangkar.Pada hawse pipe bagian yang dipertebal (besi cor) adalah bagian atas dan bawah lobang hawse pipe, hal ini dikarenakan gerakan rantai akan selalu bergesekan dibagian tersebut.TABUNG RANTAI JANGKAR (CHAIN PIPE)Tabung rantai jangkar (chain pipe) merupakan tabung posisi vertikal/tegak yang dilaluirantai jangkar yang konstruksinya terletak antara dek haluan kapal (forecastle deck) dan bak rantai (chain locker). Tabung rantai jangkar ini secara konstruksi hampir samadengan hawse pipe terbuat dari pipa baja dengan penguatan dibagian atas atau dibuatdengan besi cor, pada bagian bawah yang menghadap bak rantai konstruksinya dapatdiperlebar dan tepi pipa dipasang bentuk setengah bulat. Posisi penempatan tabung rantai jangkar ini adalah tepat di lobang rantai dibawah mesin jangkar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penempatan chain pipe :- Pada saat pengoperasian pengangkatan ataupun penurunan jangkar, rantai harusdapat keluar dan masuk kedalam bak rantai secara lancar melalui tabung rantai jangkar.- Posisi lobang tabung rantai digeladak kapal harus dibuat dengan posisi yang baiksehingga rantai tepat turun ditengah lubang tabung rantai dan tabung rantai dibuatpada posisi bak rantai sehingga rantai dapat tertumpuk merata. Pada kedua lubangtabung rantai (PS dan SB) dipasang pipa yang melebihi tinggi geladak untukmengurangi air digeladak masuk dan biasanya terbuat dari besi cor.- Dalam pembuatan tabung rantai harus diperhitungkan panjangnya supaya tidakmenggangu tumpukan rantai dalam bak rantai.- Konstruksi pemasangan tabung rantai harus memenuhi ketentuan dari badanklasifikasi.BAK RANTAI JANGKAR (CHAIN LOCKER)Bak rantai adalah tempat penyimpan rantai jangkar, penempatan yang terbaik sesuaidengan posisi mesin jangkar, pada umumnya bak rantai terletak dibagian depan kapaldidepan sekat tubrukan dan diatas tangki haluan (fore peak tank). Apabila jumlah jangkar kapal 2 set maka bak rantai harus terdiri dari dua ruang bak rantai yang terpisah yang terletak pada posisi kiri dan kanan. Bak rantai berbentuk persegi, dandibuat terpisah atau yang dipisahkan dengan sekat pembatas kiri dan kanan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bak rantai dan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan badan klasifikasi :- Volume bak rantai masing-masing harus dapat menampung seluruh volume rantaisesuai dengan panjang rantai dan diameter rantai yang disyaratkan oleh badanklasifikasi.- Bak rantai harus dibuat dan diletakkan pada posisi sehingga dalam pengoperasianmesin jangkar, rantai jangkar dapat ditarik dengan mudah dari bak rantai.- Pada bak rantai harus dipasang perlengkapan pengikat dari ujung rantai kapal bagian dalam, pengikatan ujung rantai jangkar biasanya menggunakan “D”shackle yang cukup kuat dan memili kekuatan tidak kurang dari 15% beban putus dari rantai jangkarnya.- Perlengkapan untuk melepas bagian pengait ujung rantai jangkar tersebut dalamkeadaan darurat harus dapat dilepas dari luar bak rantai.- Pada bak rantai bagian bawah pelat dibuat berlubang untuk jalan keluarnya kotoran /lumpur yang terbawa oleh rantai, dan dibawah nya terdapat kotak Lumpur yang dengan mudah dapat dibersihkan. Pada bak rantai untuk kapal2 ukuran tertentu saat ini harus dilengkapi dengan pipa drainase untuk pembuangan air dan Lumpur keluar.- Dinding bak rantai ada yang dilapisi dengan lembaran kayu untuk mengurangi suara berisik karena benturan rantai jangkar. Untuk dinding pelat dilapisi dengan cat khusus tahan air laut sejenis epoxi.- Pada dinding bak rantai dilengkapi dengan lubang masuk orang atau manhole untuk keperluan pada saat pemeriksaan bak rantai ataupun pembersihan. Pada sekat pemisah biasanya dilengkapi dengan anak tangga, bentuk anak tangga tidak boleh mengganggu operasi rantai jangkar yaitu dengan cara melobangi dinding sebagai tempat pijakan kaki.MESIN JANGKAR ( ANCHOR WINDLASS )Mesin jangkar adalah merupakan mesin Derek jangkar yang dipasang dikapal gunakeperluan mengangkat dan mengulur jangkar dan rantai jangkar melalui tabung jangkar (hawse pipe). Mesin jangkar pada saat ini banyak menggunakan tenaga penggerak listrik. Jenis mesin jangkar beragam sesuai dengan penggeraknya, posisi porosnya dan pabrik pembuatnya.Mesin jangkar ada berpenggerak tenaga uap, hidrolik dan tenaga listrik, untuk kapal yang berukuran dibawah 200 grt dapat menggunakan mesin Derek manual, yang digerakkan dengan tenaga tangan. Jenis tenaga penggerak memilik keuntungan yang berbeda, misalnya sistim uap memiliki kemampuan yang besar dan terhindar dari bahaya tegangan pendek, namun kapal harus memiliki ketel uap, biasanya untuk kapal besar sejenis tanker. Tenaga hidraulik sangat sensitive dan tidak memerlukan unit yang besar, namun instalasi pipa hidrauliknya harus terlindung untuk menghindari kerusakan dan kebocoran, karena memilik tekanan yang sangat besar maka apabila bocor sangat berbahaya. Untuk mesin jangkar dengan tenaga motor listrik, biasanya digunakan untuk kapal berukuran menengah, sistim ini banyak disukai oleh pemilik kapal – kapal pesiar karena bersih. Namun kapal harus memilik pembangkit listrik khusus (generator khusus) untuk penggerak mesin jangkar (harus dipisahkan dengan instalasi listrik lain) Tenaga penggerak tersebut diatas dengan melalui poros cacing (worm gear) akan menggerakkan poros utama mesin jangkar, selain itu pada mesin jangkar dilengkapi sistim kopling untuk melepas dan mengaktifkan kerja tenaga penggerak dengan poros utama.Mesin jangkar harus ditempatkan pada posisi digeladak haluan kapal sehinggamemudahkan pengoperasian penurunan dan penaikan jangkar. Pada pemasangan mesin jangkar di geladak kapal, pelat geladak didaerah pondasi mesin jangkar harus diperkuat dengan penebalan pelat serta konstruksi pondasi yang kuat.Mesin jangkar harus dilengkapi dengan sistim rem, untuk memperlambat putaran poros dan memberhentikan penurunan rantai jangkar dan jangkar.Apabila mesin jangkar dilengkapi dengan chain stopper yang terpasang kuat padaforecastle deck, maka alat ini harus memiliki kemampuan beban putus 80% dari bebanputus rantai. Apabila chain stopper tidak terpasang maka mesin jangkar harus dapatmenahan tarikan dengan beban putus 80% beban putus rantai dengan tanpa adanyadeformasi pada peralatannya juga slip pada sistim pengeremannya.Pada saat pengetesan, mesin jangkar yang memiliki dua buah drum harus mampumengangkat rantai jangkar yang diturunkan sepanjang 55 m secara bersamaan darikedalaman laut tidak kurang dari waktu 6 menit. Untuk mesin jangkar yang terpisah antara mesin jangkar kiri dan kanan masing-masing harus mampu mengangkat rantai jangkar yang diturunkan sepanjang 82,5 m dari kedalaman laut tidak kurang dari waktu 9 menit. Hal tersebut merupakan ketentuan dari peraturan badan klasifikasi.CHAIN STOPPERChain stopper pada umumnya dipasang antara mesin jangkar dengan hawse pipe yangberguna menahan tarikan rantai dan jangkar saat kapal sedang berlabuh. Chain stopper harus memiliki kemampuan beban putus 80% dari beban putus rantai, dandipasang secara baik dan posisi yang tepat diatas geladak (forecastle deck), dan geladak didaerah ini juga harus diperkuat. Dengan memiliki kegunaan yang sama ada kalanya beberapa mata rantai diikatkan pada rantai jangkar didaerah hawse pipe untuk menahan beban rantai dan jangkar, namun demikian alat ini tidak dapat dianggap sebagai chain stopper.SISTIM KERJA MESIN JANGKARJangkar (1) ditarik dengan melalui hawse pipe (2) jangkar yang terkait denganmenggunakan joining shackle (3) dan dilengkapi dengan swivel (14) sehingga apabilajangkar berputar maka rantai jangkar (4) tidak melilit dan rantai akan melalui chainstopper (5) yang terpasang digeladak. Selanjutnya rantai ditarik oleh drum (gipsy) mesin jangkar (6) yang berputar dengan penggerak motor listrik (7). Kemudian rantai ditarik masuk melalui chain pipe (8) terus turun masuk ke bak rantai (9) dan pada ujungnya rantai dikaitkan pada chain slip (10) dengan dikaitkan pada segel penghubung (11) seterusnya segel ini dikaitkan pada cable clinch (12) kaitan yang dipasang kuat pada salah satu konstruksi kapal seperti frame. Rangkaian rantai pada bagian ujung dalam dekat dengan bak rantai (9) dilengkapi slip hook (13) dibagian chain slip (10) ini saat darurat dapat dengan mudah dilepas.Sumber :- Lecture Notes quot; Sistem dan Perlengkapan Kapalquot; - Marine Auxiliary Machinery and System – M.Khetagurov- Bureau Veritas rules and Regulation- Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia- SOLAS – consolidated edition- Sistim dan Perlengkapan Kapal (outfitings) – Soekarsono NA<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot; http://www.navalport.com/2010/06/sistem-ventilasi-udara-pada-kapal.htmlquot; SISTEM VENTILASI UDARA PADA KAPAL<br />UMUM• Perlengkapan sistim ventilasi udara merupakan perlengkapan dikapal yang sangat penting, instalasi dan konstruksi serta mekanismenya harus mengikuti dan diatur oleh peraturan Klasifikasi dan International Load Line Convention 1966. Perlengkapan ini berfungsi untuk mensirkulasikan kebutuhan udara kedalam ruang tertentu didalam kapal sesuai kebutuhan, antara lain untuk kebutuhan sirkulasi udara diruang muat, ruang mesin atau tanki-tanki.• Ventilasi udara secara konstruksi dipasang diatas geladak utama yang memiliki ketinggian minimum 1000 mm (sesuai peraturan International Load Line). Ventilasi udara dapat berupa sistim sirkulasi yang bekerja secara natural dan jenis tertentu bekerja secara mekanikal. Selain berupa sistim ventilasi terdapat pula sistim penyejuk udara dikapal.JENIS SISTEM VENTILASI UDARASISTEM VENTILASI UDARA NATURAL (Natural ventilation system)Pipa udara tanki• Jenis pipa udara ini terbuat dari pipa yang dipasang dari tanki dan dikonstruksikanhingga menembus geladak. Pipa udara jenis ini harus dilengkapidengan sistimpenutup atau memiliki bentuk yang berfungsi untuk menghindari air masukkedalam tanki.• Pipa udara yang digunakan adalah jenis pipa yang terbuat dari baja atau bajagalvanis. Pipa mempunyai ukuran diameter sesuai dengan kebutuhan danketinggian sesuai dengan peraturan International Load line convention 1966. Untuk menjaga kekuatan penempatan dan pengelasan pipa udara harus sesuai dengan standar marine practice. Ukuran diameter pipa udara memiliki diameter harus lebih besar dari diameter pipa isi (filling pipe)• Pipa udara tanki pada umumnya dipasang pada posisi pinggir dekta dengan kulit kapal, serta pada bagian tertentu (ruang muat) ditambah pelindung supaya terhindar dari benturan muatan.• Pipa udara khusus dari tanki bahan bakar harus keluar ditempat udara terbuka dan terhindar dari tempat berbahaya. Pipa udara ini mempunyai tutup untuk pengaman termasuk dilengkapi dengan kisi2 supaya terhindar dari masuknya kotoran atau benda yang berbahaya.• Bagian pipa udara yang terdapat diatas geladak umumnya diberi warna sesuai dengan fungsi tanki (merah untuk FOT, biru untuk FWT dsb). Selain dengan warna pipa udara dapat juga diberi label sebagai identitasnya.Ventilasi udara ruang muat• Jenis sistim ventilasi udara natural untuk ruang muat berbentuk ducting/saluran yang menghubungkan udara luar kedalam ruang muat.• Konstruksi saluran udara ini terbuat dari baja yang dikonstruksikan menembus dari ruang muat/palkah kegeladak. Perbedaannya dengan pipa udara bahwa saluran udara ini mempunyai ukuran cukup besar supaya mencukupi kebutuhan sirkulasi udara sesuai kebutuhan. Bagian luar saluran udara ini diberi kisi2 dan dilengkapi penutup yang kedap air.• Jumlah saluran udara untuk ruang muat pada umumnya lebih dari satu yang dilokasikan di PS dan SB bagian depan atau belakang dari ruang muat tersebut, bukaan mengarah ke PS dan SB yang dilengkapi dengan tutup kedap air.• Bentuk lain ventilasi udara natural untuk ruang muat berupa pipa besar yang dibagian luar diatas geladak diameter pipa melebar dan bukaan mengarah kedepan yang dapat diputar kearan belakan. Bentuk ini dinamakan juga leher angsa (goose neck) karena menyerupai bentuk leher angsa.Ventilasi udara ruang akomodasi• Jenis sistim ventilasi udara natural juga terdapat pada ruang akomodasi berbentuk ducting/saluran yang mengalirkan/menghubungkan udara luar kedalam ruang muat.• Konstruksi saluran udara ini terbuat dari baja yang dikonstruksikan menembus dari ruang akomodasi kegeladak. Perbedaannya dengan saluran udara ruang muat adalah mempunyai ukuran lebih kecil dan saluran dikonstruksikan melalui bagian plafon dan pada bukaan diruang diberi kisi2 pengarah dengan ukuran sesuai kebutuhan. Bagian luar saluran udara ini diberi kisi2 untuk menghidarkan masuknya serangga dan tikus dan dilengkapi penutup yang kedap air.• Jumlah saluran udara untuk ruang akomodasi sesuai dengan jumlah ruangan. Pada umumnya bukaan dibagian luar dilokasikan di atas pintu masuk ruangan. Pada daerah ruang akomodasi yang perlu mendapatkan sirkulasi udara adalah ruang tidur, ruang kantor, ruang makan, kamar mandi.• Bentuk ventilasi udara natural untuk ruang akomodasi ini sangat bermanfaat apabila sistim ventilasi udara mekanis atau alat penyejuk udara tidak dapat dioperasikan karena tidak tersedianya aliran listrik.Ventilasi udara ruang yang lain• Jenis sistim ventilasi udara natural juga terdapat pada ruang kemudi/bridge, ruang mesin kemudi dan juga ruang mesin. Pada ruang mesin kemudi dapat berupa saluran udara seperti pada ruang muat, untuk kamar mesin sirkulasi udara natural dapat melalui bukaan skylight dan pipa ventilasi yang besar.• Untuk ruang kemudi/bridge, kamar2 dan ruang lain yang behubungan langsung dengan dinding luar kapal dilengkapi dengan jendela yang dapat dibuka berfungsi sebagai ventilasi udara natural. Jendela untuk sirkulasi udara ini memiliki jenis buka tutup dengan engsel atau geser.SISTIM VENTILASI UDARA MEKANIKAL (Mechanical ventilation system)Ventilasi udara ruang muat• Jenis sistim ventilasi udara mekanikal untuk ruang muat berbentuk ducting/saluran yang menghubungkan udara luar kedalam ruang muat, diantara/dibagian saluran tersebut dipasang kipas mekanikal yang digerakkan dengan motor disebut dengan mechanical fan. Motor yang menggerakkan fan dapat diatur putarannya searah atau berlawanan dengan jarum jam, sehingga udara yang disirkulasikan dapat ditekan masuk ruang muat atau dihisap keluar ruang muat.• Konstruksi saluran udara ini terbuat dari baja yang dikonstruksikan menembus dari ruang muat/palkah kegeladak. Perbedaannya dengan sistim natural, pada posisi penempatam motor fan dikonstruksikan lebih kuat dan berlokasi supaya mudah untuk pemeliharaannya. Ukuran fan udara disesuaikan supaya mencukupi kebutuhan sirkulasi udara sesuai kebutuhan. Bagian luar saluran udara ini diberi kisi2 dan dilengkapi penutup yang kedap air.• Jumlah saluran udara mekanikal (fan) untuk ruang muat pada umumnya lebih dari satu yang dilokasikan di PS dan SB bagian depan atau belakang dari ruang muat tersebut, bukaan mengarah ke PS dan SB yang dilengkapi dengan tutup kedap air, posisi bukaan digeladak harus ditempatkan sesuai peraturan yang pada umumnya dirancang melebihi tinggi manusia supaya hembusanya tidak mengganggu saat orang lewat.• Bentuk lain ventilasi udara mekanikal untuk ruang muat dapat juga berupa pipa besar yang dibagian luar diatas geladak diameter pipa melebar dan bukaan mengarah kedepan yang dapat diputar kearah belakang. Bentuk ini dinamakan juga leher angsa (goose neck) karena menyerupai bentuk leher angsa, pada bagian leher bawah dipasang motor fan yang dapat berputar dua arah, goose neck ini juga dilengkapi dengan flap yang dapat dibuaka dan ditutup dari luar.Ventilasi udara ruang akomodasi• Jenis sistim ventilasi udara mekanikal juga banyak terdapat pada ruang akomodasi, dengan menggunakan fan udara dialirkan melalui saluran berbentuk ducting/saluran yang menghubungkan udara luar kedalam ruang akomodasi.• Sistim mekanikalnya merupakan pemasangan fan yang cukup besar yang dipasang pada pipa diameter sesuai diameter fan dan diletakkan diatas geladak buritan atau poop deck. Bagian luar ventilasi ini berbentuk seperti jamur sehingga diberi nama mushroom type.• Konstruksi dibagian dalam, saluran udara ini terbuat dari baja yang dikonstruksikan menembus dari ruang akomodasi kegeladak. Perbedaannya dengan saluran udara ruang muat adalah mempunyai ukuran lebih kecil dan saluran dikonstruksikan melalui bagian plafon dan pada bukaan diruang diberi kisi2 pengarah dengan ukuran sesuai kebutuhan. Bagian luar saluran udara ini yang berupa mush room diberi kisi2 pada mushroom nya yang menghadap kebawah untuk menghidarkan masuknya serangga dan tikus, bagian ini dilengkapi penutup yang kedap air yang dioperasikan secara mekanis.• Jumlah saluran udara untuk ruang akomodasi sesuai dengan jumlah ruangan. Pada umumnya bukaan dibagian luar dilokasikan di atas geladak buritan. Pada daerah ruang akomodasi yang perlu mendapatkan sirkulasi udara adalah ruang tidur, ruang kantor, ruang makan, kamar mandi.• Bentuk ventilasi udara mekanikal untuk ruang akomodasi ini sangat bermanfaat apabila sistim penyejuk udara tidak dapat dioperasikan karena rusak. Ventilasi udara ruang mesin• Jenis sistim ventilasi udara mekanikal untuk ruang mesin atau yang dikenal dengan nama Engine room blower/exhaust fan, adalah merupakan sistim sirkulasi udara ruang mesin yang konstruksi dan instalasinya diatur khusus dari peraturan badan klasifikasi. Kemampuan dan kapasitas fan juga harus mampu bekerja sehingga pertukatan udara di kamar mesin dapat bertukar 40x tiap jam.• Pada ruang mesin sirkulasi udara diatur melalui saluran udara terbuat dari pelat baja yang memiliki lobang2 pengarah sesuai dengan kebutuhan.• Saluran udara untuk kamar mesin selalu bekerja bersamaan saat udara dari luar masuk dan udara panas dari dalam kamar mesin dihisap keluar atau pada kondisi tertentu udara keluar mengalir secara natural melalui lobang ventilasi yang ada.• Fan kamar mesin yang bekerja dengan menggunakan motor harus dilengkapi tombol pemutus arus yang terdapat diluar kamar mesin dan dari ajungan, sebagai antisipasi kalau terjadi kebakaran didalam kamar mesin.SISTIM VENTILASI UDARA LAIN (Other ventilation system)• Jenis sistim ventilasi udara juga terdapat pada ruang kemudi/bridge, ruang mesin kemudi dan juga ruang dapur. Pada ruang dapur sirkulasi udara secara mekanikal merupakan bagian yang penting karena harus dilengkapi dengan sistim udara hisap yang terletak diatas tungku/kompor. Untuk ruang mesin kemudi dapat berupa saluran udara seperti pada ruang muat, atau hanya sirkulasi udara natural dengan sistim pipa ventilasi.• Untuk ruang kemudi/bridge, kamar2 dan ruang akomodasi lain selain terdapat sistim ventilasi udara pada umumnya dapat dilengkapi dengan sistim penyejuk udara atau sistim pengatur suhu udara.Sumber :- Lecture Notes quot; Sistem dan Perlengkapan Kapalquot; - SOLAS 1974<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot; http://www.navalport.com/2010/06/peralatan-keselamatan-safety-equipment.htmlquot; PERALATAN KESELAMATAN ( SAFETY EQUIPMENT) PADA KAPAL<br />•Belajar dari beberapa peristiwa kecelakaan kapal laut, misalnya tenggelamnya kapal Titanic yang menelan korban ribuan jiwa, maka setelah beberapa kali dikeluarkan peraturan keselamatan secara regional organisasi IMCO (sekarang menjadi IMO) pada 17 JUNE 1960 mengeluarkan peraturan internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut dikenal dengan nama SOLAS 1960, yang terus disempurnakan dan ditambah pada tahun 1974, 1978, 1981, 1981, 1988, 1991, 1997 dan terakhir tahun 2000.• SOLAS merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk seluruh kapal yangmemilik GRT 250 ton keatas, untuk kapal-kapal yang GRT nya dibawah 250 ton maka persyaratan harus mengikuti peraturan Pemerintah bendera kapal.• SOLAS menulis beberapa peraturan yang terbagi dalam beberapa Chapter, pada saat ini sudah terdiri dari 12 chapter dan yang berkaitan dengan Peralatan Keselamatan adalah pada Chapter II – Construction – Fire protection, fire detection and fir extinction serta Chapter III mengenai Life-saving appliances and arrangement.• Peralatan keselamatan peraturannya dikelompokkan untuk penggunaan dikapal jenis Kapal Penumpang dan Kapal Barang.• Melihat bahwa nama dan jenis peralatan keselamatan belum secara keseluruhandikenal dengan nama baku Indonesia, maka banyak nama2 yang masih menggunakan sebutan dalam bahasa Inggris. Jenis peralatan keselamatan dikapal sangat dipengaruhi dari jenis kapal, gross tonnage, bendera kapal, ukuran dimensi kapal dan jumlah orang yang berada dikapal.PERALATAN YANG TERMASUK DALAM SAFETY EQUIPMENT PADA KAPAL1. Dokumen / documentation2. Peralatan Navigasi/ Safety of Navigation3. Perlengkapan penyelamat jiwa/ life saving appliances4. Pompa pemadam, hidran, selang dan alat pemadam/ fire pumps, hydrants, hoses and extinguishers.5. Perlengkapan pemadam kebakaran untuk ruang muat / fire appliances in cargo spaces6. Perlengkapan pemadam lain / other fire appliances1. Dokumen / documentationDokumen untuk keselamatan sangat penting keberadaanya dikapal, antara lain yangdipersyaratkan adalah :- Fire control plan, adalah merupakan gambar/ denah yang menunjukkan letak, posisi, jenis dan jumlah alat keselamatan dan pemadam kebakaran dikapal.- Muster list and emergency procedure, merupakan daftar dan tugas awak kapal untuk keadaan darurat.- Nautical publication, terdiri dari buku atau terbitan termasuk peta laut, yangmenjelaskan secara lengkap arah berlayar, daftar rambu suar, daftar pasang surut dan informasi lain yang diperlukan.- International code of signal berisi daftar isyarat int. ter masuk daftar call sign darikapal.2. Peralatan Navigasi/ Safety of NavigationPenjelasan tentang peralatan navigasi cukup panjang, dan bisa dilihat di postngan sebelumnya, KLIK TULISAN INI3. Perlengkapan penyelamat jiwa/ life saving appliancesYang termasuk dalam peralatan ini adalah :- Peralatan dianjungan terdiri Line throwing appliances (alat pelempar tali),lengkap dengan roketnya.- Parachute distress signal (isyarat bentuk parasit)<br />Gambar. Parachute distress signal<br />- Peralatan radio untuk survival<br />- Sekoci (life boat) merupakan boat penolong dengan kapasitas sesuai jumlahpenumpang pada setiap sisi Sekoci dilengkapi dengan bermacam perlengkapan,untuk digunakan sebagai alat survival (lihat daftar).<br />Gambar. Lifeboat<br />- Dewi-dewi (davits) adalah peralatan untuk menurunkan atau meluncurkan,sekoci ke laut, sistim peluncuran ini juga dilengkapi beberapa peralatan,penunjang seperti tali, tangga, lampu.- Rakit penolong kembung (inflatable liferaft) peralatan penolong berupa rakitpenyelamat yang terbuka menyerupai perahu karet setelah dilempar kelaut. Rakit penolong ini ditempatkan disisi kiri dan kanan kapal dengan kapasitas setiap sisi sesuai penumpang.<br />Gambar. Liferaft<br />Untuk kapal yang memiliki panjang lebih dari 100 m dipersyaratkan untuk menempatkan satu life raft berkapasitas min. 6 orang dibagian depan (forward). Pada life raft terdapat beberapa perlengkapan survival dan pada tabung (capsule) life raft terdapat identifikasi nama kapal, port of registry dan kapasitas. Life raft memiliki konstruksi penopang didek yang secara mudah dapat diluncurkan, atau secara otomatis akan terlepas apabila kapal tenggelam.<br />- Life jacket, jaket pelampung merupakan pelampung yang harus memenuhi syarat dan dilengkapi dengan peluit serta lampu. Pelampung harus berwarna orange dan ditambah material reflective supaya terlihat dari jauh dan pada malam hari saat pencarian-Lifebuoys, ban pelampung untuk menolong orang yang tercebur jatuh kelaut.Pelampung ini dilengkapi dengan tali sepanjang 27.5 m, ada yang dilengkapi smoke signal dan lampu yang dapat menyala sendiri (self igniting light). Pada pelampung ditulis nama kapal dan pelabuhan pendaftaran. Untuk kapal yang memiliki bridge deck atau bangunan atas yang tinggi, dilengkapi alat peluncur pelampung secara cepat dari deck anjungan.- Jumlah pelampung minimum 8 bh, 4 dilengkapi lampu, 2 dilengkapi smoke signal dan dua hanya dilengkapi tali.- Pilot ladder atau tangga pandu, yang digunakan untuk naik dan turun pandu kapal. Daerah tangga harus dilengkapi lampu penerangan. Ada jenis tangga pilot yang dilengkapi dengan sistim mekanis, tangga dapat naik turun dengan winch.<br />Gambar. Tangga<br />4. Pompa pemadam, hidran, selang dan alat pemadam/ fire pumps, hydrants, hoses andextinguishers.Penjelasan tentang ini telah ada pada postingan sebelumnya, KLIK TULISAN INI5. Perlengkapan pemadam kebakaran untuk ruang muatm/ fire appliances in cargo spacesPada umumnya ruang muat menggunakan sistim pemadam kebakaran CO2 Instalasi CO2 dipasang pada bagian atas ruang muat, pipa akan mengalirkan CO2 mulai dari CO2 dalam tabung yang disimpan di ruang tabung CO2.Pipa tersebut akan menembus bulkhead secara baik dan berujung di seluruh ruang muat.Pengaturan pengaliran CO2 dapat diatur dari panel kontrol yang terdapat di disekitar ruang tabung CO2 Supaya pemadaman dapat dilaksanakan secara efektif maka seluruh lubang pada ruang palkah harus dapat ditutup rapat, termasuk lubang ventilasinya.Secara berkala instalasi CO2 harus diperiksa dan tabung ditimbang6. Perlengkapan pemadam lain / other fire appliancesDikapal dilengkapi perlengkapan lain sebagai penunjang pemadam kebakaran adalah firemen outfit, yaitu baju pemadam yang digunakan saat pemadaman lengkap dengan safety lamp, life line, axe, helmet, baju, celana, sepatu dan sarung tangan tahan api Alat pernafasan (oksigen) yang terdiri dari masker dan tabung oksigen yang dapatdikenakan pada saat pemadaman lengkap dengan beberapa tabung cadangan Jumlah baju pemadam dan alat bantu pernafasan diatur sesuai persyaratan SOLAS atau sesuai dengan ketentuan pemerintah bendera Kotak pasir dan sekop, harus tersedia disekitar ruang mesin dan kapak besar tersedia ditempat yang mudah dijangkau Kapal dilengkapi pula dengan fasilitas international shore connection.Sumber : Lecture Notes quot; Sistem dan Perlengkapan Kapalquot; Referensi : SOLAS 1974<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot; http://www.navalport.com/2010/06/pintu-dan-jendela-kedap-air-pada-kapal.htmlquot; PINTU DAN JENDELA KEDAP AIR PADA KAPAL (WATERTIGHT DOOR AND SIDE SCUTTLES)<br />UMUM<br />Pintu-pintu dan jendela kedap air dikapal merupakan perlengkapan kapal yang tidak dapat dipisahkan terhadap konstruksi lambung kapal secara keseluruhan. Pintu-pintu dan jendela kedap air digunakan dikapal untuk menutup bukaan-bukaan tempat lewat orang dan sirkulasi udara dikapal yang pada umumnya untuk pintu kedap air terbuat dari baja, dan jendela terbuat dari kaca dengan konstruksi khusus kedap air. Selain kedua jenis penutup tersebut masih ada penutup bukaan dikapal yang lain seperti penutup skylight dan penutup jalan masuk orang yang kedap air diatas geladak, yang secara garis besar didalam bab ini terbagi menjadi kelompok :– Pintu baja kedap air, yang terletak dan berhubungan langsung dengan tempat terbuka seperti geladak utama atau pintu kedap air yang terletak pada sekat kedap air dikapal.– Pintu baja kedap cuaca, yang terletak dan berhubungan langsung dengan tempat terbuka seperti di anjungan atau pintu kedap cuaca yang terletak pada ruang lain dikapal.– Jendela kedap air, yang terletak dilambung kapal (side scuttle) dan jendela yang terletak di anjungan kapal.– Bukaan untuk pencahayaan (Skylight) dan penutup bukaan tempat lewat orang digeladak (hatch entrance) Ketentuan pemasangan pintu – pintu dan jendela kedap air diatur dalam peraturan klasifikasi dan International Load Line Convention 1966. Kedua peraturan tersebut dijadikan acuan dalam pembuatan desain dan posisiemasangan pintu – pintu dan jendela kedap air diatas kapal, termasuk konstruksi, sistim kekedapannya. material dan juga sistim penguncinya.PINTU KEDAP AIR (WATERTIGHT DOOR)Pintu kedap air baja, jenis ini ada beberapa macam dan dibagi sesuai dengan sistim dan mekanismenya dan engselnya. Beberapa jenis pintu kedap air dikapal yang banyak digunakan adalah :1. Pintu kedap air manual dengan sistim engsel (manual watertight door)2. Pintu kedap air sistim geser manual (manual watertight sliding door)3. Pintu kedap air sistim geser hidrolik/otomatis (hydrolic sliding door)Jenis tersebut diatas dipasang dikapal disesuaikan dengan jenis kapalnya dan sesuai dengan letak lokasi pemasangannya.Pintu kedap air digeladak terbuka dipasang dengan memiliki tinggi ambang 600 mm untuk pintu yang menuju keruangan yang terletak digeladak utama, dan tinggi ambang 380 mm untuk pintu yang terletak diatas geladak utama.PINTU KEDAP AIR MANUALPintu kedap air jenis ini memiliki konstruksi yang kuat dan terbuat dari baja atau alumunium (untuk kapal alumunium) . Pintu ini dipasang dengan menggunakan sistim engsel, terdiri dari dua engsel. Pintu harus memiliki sistim pembuka (handle) yang dapat dibuka dari dalam dan dari luar, dan pada umumnya pintu dibuka kearah luar untuk dapat menambah kekuatan menahan air masuk (kedap), pada pinggir pintu ini dipasang karet untuk menjaga kekedapan secara baik.Pintu ini juga dilengkapi dengan sistim pengunci disekeliling daun pintu, sehingga apabila posisi ditutup, handle pengunci secara manual dapat menekan daerah sekeliling pintu , sehingga pintu dapat tertutup rapat, biasanya satu daun pintu memiliki enam buah atau empat buah handle.PINTU KEDAP AIR SISTIM GESER MANUALPintu kedap air jenis ini memiliki konstruksi yang kuat, dan terbuat dari baja atau alumunium (untuk kapal alumunium) . Pintu ini biasanya dipasang sebagai pintu di sekat kedap air dengan menggunakan sistim geser , dengan memiliki sistim rel dan roda. Pintu harus mampu menahan air masuk (kedap) dan dapat dioperasikan walau kapal miring hingga 15 derajat.Pintu ini dilengkapi dengan sistim handle dan pengunci, posisi handle harus disesuaikan dengan arah membuka atau menutup. Artinya arah membuka pintu sama dengan arah handle saat membuka dan sebaliknya. Sesuai dengan peraturan yang ada tinggi handle minimum 1,6 m dari lantai yang dapat dioperasikan dari dua sisi. pengunci secara manual dapat menekan daerah sekeliling pintu , sehingga pintu dapat tertutup rapat. Sistim pengunci dilakukan dengan manual, mekanismenya dibuat apabila satu handle digunakan maka sistim pengunci akan bekerja bersamaan.PINTU KEDAP AIR SISTIM GESER OTOMATISPintu kedap air jenis ini memiliki konstruksi yang hampir sama dengan jenis sebelumnya, Bedanya pintu ini dilengkapi dengan sistim handle dan pengunci yang dapat diatur secara otomatis, mekanismenya diatur oleh motor elektrik hidrolis, sehingga tenaga untuk membuka dan menutup pintu ini digerakkan dengan motor, posisi handle harus disesuaikan dengan arah membuka atau menutup. Artinya arah membuka pintu sama dengan arah handle saat membuka dan sebaliknya. Handle pintu dapat dioperasikan dari dua sisi., Sistim otomatis akan menutup pintu secara otomatis setelah terbuka beberapa saat, kecuali pintu dibuka dan sistim otomatis dimatikan.PINTU KEDAP CUACA (WEATHER TIGHT DOOR)Pintu kedap cuaca, memiliki konstruksi yang lebih ringan dibandingkan dengan pintu kedap air. Pintu kedap cuaca terbuat dari kayu, RFP, alumunium atau baja tipis. Pintu ini dipasang dengan menggunakan sistim engsel. Pintu harus memiliki sistim pembuka (handle) yang dapat dibuka dari dalam dan dari luar, pada pinggir pintu ini dipasang karet untuk menjaga kekedapan cuaca secara baik dan panel pintu dilapisi bahan penahan temperature. Artinya ruangan yang memiliki pintu jenis ini akan terjaga temperaturnya Contohnya ruang anjungan atau ruang lain yang memiliki pengatur suhu udara.JENDELA KEDAP AIR (SIDE SCUTTLE)Jendela kedap air dikapal terdiri dari beberapa jenis, yang berfungsi untuk pencahayaan dan sirkulasi udara. Pada jendela tertentu hanya dapat digunakan untuk pencahayaan saja, jendela ini disebut jendela mati (fixed window) biasanya dipasang sebagai jendela depan di anjungan.Selain jenis tersebut ada jenis lain yaitu jendela geser yang umumnya dipasang di ruang akomodasi, jendela ini termasuk jendela kedap cuaca. Jendela kedap air (side scuttle) adalah jendela kedap air yang dipasang pada lambung kapal. Side scuttle merupakan jendela berbentuk bulat dan dipasang diruang akomodasi yang terletak dibawah geladak utama. Jendela jenis ini berfungsi untuk pencahayaan dan juga untuk sirkulasi udara. Side scuttle dilengkapi dengan jendela/penutup dead light, yang berfungsi untuk melindungi kaca. Side scuttle memiliki mekanisme buka dan tutup menggunkan engsel dan dioperasikan dari dalam ruangan.BUKAAN PENCAHAYAAN DAN LOBANG MASUK ORANG KEDAP AIR(SKYLIGHT AND ENTRANCE WAY)Selain jendela, dikapal terdapat bukaan pencahayaan dan sirkulasi udara yang kedap air disebut skylight. Skylight pada umumnya terletak diatas ruang mesin. Sehingga ruang mesin akan mendapat pencahayaan secara natural. Skylight adalah bukaan dengan konstruksi pelat baja dan ditengahnya terdapat lingkaran jendela kaca. Sistim buka dan tutupnya menggunakan engsel yang dapat dibuka dan tutup dari dalam dan luar kamar mesin. Pada bagian tepi panel skylight dipasang karet untuk kedap air. Lobang masuk orang (entrance way), merupakan bukaan yang harus memiliki penutup kedap air. Bukaan ini terdapat di forecastle sebagai lubang masuk ke forecastle store, bukaan di poop deck sebagai lubang masuk ke aftpeak store, serta bukaan lain yang terdapat di geladak utama atau geladak terbuka. Sistim dan mekanismenya menyerupai pintu kedap air sistim engsel, namun dengan sistim buka keatas. Bukaan ini juga dilengkapi handle pengunci yang dapat dioperasikan dari luar dan dalam.Sumber :- Lecture Notes quot; Sistem dan Perlengkapan Kapalquot; - International Load Line Convention 1966- Bureau Veritas rules and Regulation<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot; http://www.navalport.com/2010/06/tutup-palkah-pada-kapal-hatch-cover.htmlquot; TUTUP PALKAH PADA KAPAL ( Hatch Cover )<br />UMUMPerlengkapan tutup palkah merupakan perlengkapan kapal yang sangat penting yang dalam konstruksi dan mekanismenya harus mengikuti dan diatur oleh peraturan Klasifikasi dan International Load Line Convention 1966 Perlengkapan ini berfungsi untuk penutup lobang palkah dikapal, dan untuk melindungi muatan didalamnya dari air laut yang dapat masuk kedalam palkah.Tutup palkah secara konstruksi dipasang diatas ambang palkah yang memiliki ketinggian minimum 600 mm (sesuai peraturan International Load Line) Secara konstruksi tutup palkah jenis tertentu memiliki desain yang dapat menerima beban muatan Kontainer diatasnya. Tutup palkah terdapat pada kapal barang, kapal muatan curah atau jenis kapal lain yang memiliki ruang muatan.Berdasarkan desain dan fungsi tutup palkah memilik beberapa jenis.A. TUTUP PALKAH JENIS PONTON (PONTOON TYPE HATCH COVER)Jenis Konvensional• Jenis tutup palkah ini terdiri dari bahan papan kayu yang tertata diatas lobang palkah. Tutup palkah jenis ini harus dilengkapi dengan penutup tambahan berupa Terpaulin, yang berfungsi untuk menghindari air masuk dari sela-sela ponton tutup palkah.• Kayu yang digunakan adalah jenis jati atau kayu lain yang cukup keras. Pada umumnya kuran kayu mempunyai lebar 610 mm dan tebal 75 mm. Untuk menjaga kekuatan pada ujungnya dilapis pelat baja.• Tutup palkah jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara manual dengan dibantu pengangkatannya menggunakan derek kapal. Pada ujung kayu dipasang pengait untuk mempermudah pengangkatan• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal barang tradisional (Kapal layar motor) atau beberapa kapal barang era tahun 1950 – 1960• Jenis ini hanya memiliki lebar terbatas sesuai panjang kayu/papan yang tersedia.Jenis manual / jenis ponton• Jenis tutup palkah ini terdiri dari beberapa panel ponton yang terbuat dari bahan pelat baja yang terpasang melintang diatas lobang palkah. Tutup palkah jenis ini harus dilengkapi dengan penutup tambahan berupa Terpaulin, yang berfungsi untuk menghindari air masuk dari sela-sela ponton tutup palkah.• Jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara manual dengan pengangkatannya menggunakan derek kapal.• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal barang jenis pelayaran terbatas (coaster) s/d ukuran dwt 3000 ton atau beberapa kapal barang era tahun 1960 – 1970• Pengoperasian buka dan tutup jenis ini cukup memakan waktu, karena ponton harus diangkat satu persatu. Biasanya satu lobang palkah dapat memiliki ponton sampai 8 – 10TUTUP PALKAH JENIS MEKANIS (MECHANICAL TYPE HATCH COVER)Jenis lipat• Jenis tutup palkah ini terdiri dari beberapa panel yang terbuat dari bahan pelat baja yang terpasang melintang diatas lobang palkah. Tutup palkah jenis ini memiliki paking diantara panel ataupun terhadan ambang palkah kapal, apabila kekedapannya sudah tidak baik, harus ditambah tutup terpal.• Jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara mekanis, dengan pengangkatannya menggunakan derek tarik. Setiap panel memiliki roda yang berjalan diatas rel disamping kiri kanan ambang palkah. Antara panel terdapat engsel untuk fungsi lipat.• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal barang jenis pelayaran terbatas dan ocean going ukuran sampai dwt 6000 ton atau beberapa kapal barang era tahun 1970 – 1980• Pengoperasian buka dan tutup jenis ini lebih cepat dibanding sistim manual.TUTUP PALKAH JENIS HIDROLIS (HYDRAULIC TYPE HATCH COVER)Jenis lipat hidrolik• Jenis tutup palkah ini terdiri dari beberapa panel yang terbuat dari bahan pelat baja yang terpasang melintang diatas lobang palkah. Tutup palkah jenis ini memiliki paking diantara panel ataupun terhadan ambang palkah kapal.• Jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara mekanis dan hidrolik, pada panel ujung palkah memiliki lengan yang terhubung dengan sistim hidrolik. Panel ujung akan terbuka dan menarik panel didepannya. Setiap palkah memiliki empat panel yang terbagi dua, bagian depan dan belakang. Sehingga pada saat terbuka panel akan tegak terlipat dujung palkah.• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal barang jenis pelayaran terbatas dan ocean going ukuran sampai dwt 6000 ton atau beberapa kapal barang era tahun 1980• Pengoperasian buka dan tutup jenis ini lebih cepat dibanding sistim non hidrolik.Jenis geser• Jenis tutup palkah ini terdiri dari beberapa panel yang terbuat dari bahan pelat baja yang terpasang melintang diatas lobang palkah.• Jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara mekanis dan hidrolik. Pada saat akan membuka panel terangkat beberapa cm dengan sistim hidrolik dan roda setiap panel akan berada sejajar dengan rel (pada saat tertutup posisi roda turun). Panel terhubung dengan rantai dan pada ujung panel akan ditarik dengan menggunakan winch penarik.• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal barang jenis pelayaran besar (ocean going) yang memiliki konstroksi tutup palkah cukup berat, karena diatasnya dapat diberi muatan. Biasanya pada kapal ukuran dwt 6000 ton keatas era tahun 1980 an.• Pengoperasian buka dan tutup tidak terlalu lama sesuai dengan jumlah panel Jenis geser hidrolik• Jenis tutup palkah ini terdiri dari dua panel yang terbuat dari bahan pelat baja yang terpasang pada posisi kiri dan kanan diatas palkah.• Jenis ini untuk membuka dan menutupnya dilakukan secara mekanis dan hidrolik. Pada saat akan membuka panel terangkat beberapa cm dengan sistim hidrolik dan roda setiap panel akan berada sejajar dengan rel (pada saat tertutup posisi roda turun). Panel dengan menggunakan mekanisme winch akan ditarik dan bergerak membuka kesamping palkah. Pada posisi diatas geladak dipasang konstruksi penopang dan rel.• Tutup palkah jenis ini terdapat pada kapal jenis muatan curah pelayaran besar (ocean going). Biasanya pada kapal ukuran dwt 30000 ton keatas era tahun 1980 sampai sekarang• Pengoperasian buka dan tutup cepat, dan panel dapat dibuka secara bersamaan.Sistim Pengunci/ locking devices• Terdapat beberapa sistim pengunci tutup palkah, pengunci tutup palkah dimaksud untuk menahan supaya tutup palkah dapat tertutup rapat sehingga tidak dapat bergerak dan air tidak masuk.• Kerapatan tutup palkah selain dari akibat beban tutup palkah sendiri juga ditambah dengan sistim pengait (cleats button) yang mengunci secara hidrolik atau mekanik.• Pengunci ini terpasang disekeliling tutup palkah yang mengkaitkan antara tutup palkah (hatch cover) dengan ambang palkah (hatch coaming).• Pada hatch cover type lipat sistim pengunci juga terdapat dibagian atas diantara kedua panelnya.• Untuk hatch cover type geser harus dilengkapi pengunci pada saat panel dalam keadaan terbuka.Sistim Kekedapan / watertight system• Tutup palkah harus dipasang sistim kedap air yang baik yang dapat menahan air masuk kedalam palkah.• Sistim kedap air dipasang antara tutup palkah dengan ambang palkah dan antara panel tutup palkah.• Peralatan kedap air disebut gasket atau packing yang terbuat dari bahan karet sintetis yang tahan air .• Untuk jenis dan kondisi tertentu sistim kedap dapat berupa terpaulin yang ditutupkan diatas palkah atau penggunaan rubber tape khusus untuk hatch cover.• Sistim kekedapan ini harus mendapat perawatan secara berkala.SUMBER :-Lecture Notes quot; Sistem dan Perlengkapan Kapalquot; - International Load Line Convention 1966- Bureau Veritas rules and Regulation- Marine and Auxiliary Machinery and System – M. Khetagurov- Sistim dan Perlengkapan Kapal – soekarsono NA<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot; http://www.navalport.com/2010/06/peralatan-pemadam-kebakaran-pada-kapal.htmlquot; PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL<br />UMUMSistim pemadam kebakaran dan peralatan pemadam kebakaran, diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum didalam peraturan SOLAS chapter II-fire fighting. Salah satu sistim pemadam kebakaran yang ada dikapal adalah sistim pemadam kebakaran dengan menggunakan instalasi pipa dan suplai air laut, peralatannya terdiri dari Pompa pemadam, hidran, selang dan alat pemadam lain/ fire pumps, hydrants, hoses and other equipment.Sistim Pemadam Kebakaran ini digunakan didaerah pemadaman diruang akomodasi, geladak terbuka dan diruang mesin. Untuk pemadam kebakaran didaerah ruang muat pada umumnya menggunakan sistim pemadam kebakaran CO2 Instalasi CO2 dipasang pada bagian atas ruang muat, pipa akan mengalirkan CO2 mulai dari CO2 dalam tabung yang disimpan di ruang tabung CO2. Pipa tersebut akan menembus bulkhead secara baik dan berujung di seluruh ruang muat. Pengaturan pengaliran CO2 dapat diatur dari panel kontrol yang terdapat di disekitar ruang tabung CO2 Supaya pemadaman dapat dilaksanakan secara efektif maka seluruh lubang pada ruang palkah harus dapat ditutup rapat, termasuk lubang ventilasinya. Secara berkala instalasi CO2 harus diperiksa dan tabung ditimbang untuk mengetahui isinya.PERLENGKAPAN PEMADAM LAIN / other fire appliancesSelain sistim pemadam kebakaran diatas, dikapal harus dilengkapi dengan perlengkapan lain sebagai penunjang pemadam kebakaran yang terdiri dari : Firemen outfit, yaitu baju pemadam yang digunakan saat pemadaman lengkap dengan safety lamp, life line, axe, helmet, baju, celana, sepatu dan sarung tangan tahan api. Alat pernafasan (oksigen) yang terdiri dari masker dan tabung oksigen yang dapat dikenakan pada saat pemadaman lengkap dengan beberapa tabung cadangan Jumlah baju pemadam dan alat bantu pernafasan diatur sesuai persyaratan SOLAS atau sesuai dengan ketentuan pemerintah bendera Kotak pasir dan sekop, harus tersedia disekitar ruang mesin dan kapak besar tersedia ditempat yang mudah dijangkau. Kapal dilengkapi pula dengan fasilitas international shore connection.<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot; http://www.navalport.com/2010/06/pencegahan-pencemaran-laut-oleh-kapal.htmlquot; PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT OLEH KAPAL<br />UMUM / GENERAL • Pada setiap kapal yang memiliki GRT melebihi atau sama dengan 400 ton dipersyaratkan untuk dilengkapi dengan Peralatan Pencegah Pencemaran dilaut akibat Minyak. Peraturan ini dituangkan dalam konvensi IMO yang dikenal dengan MARPOL 73/78 • Penempatan peralatan ini terbagi dalam beberapa katagori disesuaikan dengan jenis kapal, yaitu untuk pencegahan tumpahan polusi minyak dari dalam ruang mesin dan polusi dari dalam ruamg muat (untuk kapal jenis tanker) • Peralatan yang dipasang antara lain terdiri dari : Oily water Separator, oil filtering unit, monitoring dan control system, sludge tank dan discharging piping yang keseluruhannya harus memenuhi persyaratan MARPOL. ALAT PEMISAH AIR YANG MENGANDUNG MINYAK / OILY WATER SEPARATOR • Sesuai dengan persyaratan seluruh kapal dengan GRT diatas atau sama dengan 400 ton harus dipasang peralatan Oily Water Separator (OWS) • OWS ini harus dapat memisahkan kandungan minyak yang tercampur dalam air dengan menghasilkan air yang memiliki kadar minyak maksimum 15 ppm (sebelum adanya peraturan tambahan, kandungan minyak ada yang mencapai 100 • OWS ditempatkan dikamar mesin pada setiap kapal dengan dilengkapi instalasi pipa untuk penghisapan dari bilga kamar mesin dan pipa pembuangan keluar kapal atau kedalam tanki sludge. • OWS merupakan rangkaian unit pompa dan alat pemisang minyak yang bekerjadengan sistim centrifugal dan sistim filter yang mempunyai kerapatan tidak lebih dari 15 ppm • Jenis lain dari peralatan pemisah kandungan minyak ini adalah sistim filter (oilfiltering unit) . Peralatan ini juga ditempatkan dikamar mesin, yang terdiri dari rangkaian beberapa tingkatan filter, umumnya terdiri dari tiga unit filter. • Cara kerjanya adalah air yang mengandung minyak sebelum dibuang keluar kapal akan dilewatkan melalui rangkaian filter tersebut dan pada penyaringa yang terakhir kandungan minyak tidak akan lebih dari 15 ppm. Untuk menjaga bahwa kandungan minyak tidak melebihi 15 ppm maka secara berkala filter harus dibersihkan atau harus diganti. • Pada sistim instalasi terdapat kran untuk memeriksa contoh air sebelum dibuan kelaut, dan contoh ini secara berkala dapat diperiksa melalui laboratorium. Instalasi OWS ataupun sistim filter dikapal harus dilengkapi dengan buku petunjuk dan gambar instalasi pipa. OIL DISCHARGE MONITORING AND CONTROL SYSTEM • Sesuai dengan persyaratan untuk kapal yang dipasang peralatan Oily WaterSeparator (OWS) dengan penyaringa sampai 100 ppm harus dilengkapi denganperalatan tambahan yang disebut Oil Discharge Monitoring and control system (ODM) • ODM dapat mendeteksi kadar kandungan minyak sampai memenuhi persyaratanbahwa air yang dihasilkan memiliki kadar minyak maksimum 15 ppm • Peralatan untuk mendeteksi kadar minyak pada ODM disebut oil content meter.Apabila kadar minyak melebihi 15 ppm maka alarm system pada Oil content meter akan berbunyi atau menyala sebagai peringatan. • Sistim kerja ODM adalah memberikan peringatan sebelum pembuangan air kelautapabila kandungan minyak melebihi 15 ppm dan selanjutnya air akan disaring/difilter ulang. • ODM ada yang dilengkapi dengan peralatan penutup katup pembuangan kelaut(Automatic stopping device) yang bekerja secara otomatis. Katup ini akan menerima sensor dan menutup secara otomatis apabila kadar minyak melebihi 15 ppm. • ODM ada yang dilengkapi dengan fasilitas pencatat kandungan minyak. Pencatatkandungan minyak ini akan menunjukkan secara grafis tingkat kandungan minyaksebelum pembuangan. Sehingga apabila dalam pembacaan terlihat bahwa kandungan minyak melebihi 15 ppm maka pembuangan segera dihentikan. • Untuk pengoperasian dikapal harus dilengkapi dengan buku petunjuk, gambarinstalasi pipa dan katup. Untuk yang dulengkapi dengan alat pencatat (recordingdevice) harus dilengkapi dengan kertas pencatat cadangan. • Peralatan ODM juga ada yang dipasang pada sistim OWS 15 ppm dengan prinsip kerja yang sama. PEMBUANGAN SISA SISA MINYAK /DISPOSAL OF OIL RESIDUES • Sesuai dengan persyaratan, di kapal harus dilengkapi dengan fasilitas untukpembuangan sisa sisa minyak. Peralatan ini juga harus disesuaikan dengan jumlah sisa minyak yang dihasilkan • Incenerator, adalah suatu alat khusus untuk membakar sisa minyak kotor yangdihasilkan dari OWS yang sudah tidak dapat dipakai lagi. • Boiler, jenis ketel bantu yang dapat membakar sisa minyak.• Tanki khusus yang dapat mencampur sisa minyak dengan bahan bakar yang lain. Tanki khusus untuk menampung minyak kotor yang kemudian akan dibuang kedarat. • Tanki untuk menampung minyak kotor disebut sludge tank, tanki ini merupakan tanki khusus yang tersedia dikapal. Tanki ini harus secara jelas dan tepat penempatannya (pada umumnya disekitar kamar mesin) serta memiliki kapasitas yang mencukupi dan tercatat isinya setiap saat. • Tanki harus memiliki instalasi pipa pembuangan secara khusus, pipa pembuangan ini dihubungkan dengan flens pembuangan khusus yang mempunyai ukuran standard international. (Standard Discharge Connection) PEMISAHAN ANTARA SISTIM BAHAN BAKAR DAN AIR BALAS (SEGREGATION BETWEEN FO AND WATER BALLAST SYSTEMS) • Instalasi pipa pipa dikapal harus dipastikan benar-benar terpisah antara instalasi pipa bahan bakar dan instalasi air balas, apabila tidak maka harus ada sistim isolasi seperti flens mati ataupun tanda peringatan yang dapat terbaca jelas. BUKU CATATAN MINYAK (OIL RECORD BOOK) • Untuk melengkapi pengoperasian peralatan dan sistim pencegahan pencemaranminyak dilaut, maka dikapal harus tersedia buku petunjuk penggunaan peralatanMARPOL dan Buku Catatan Minyak (Oil Record Book) • Buku catatan minyak harus diisi setiap saat ada kegiatan dikapal yang berkaitandengan pengisian Bahan Bakar, Pembuangan air bilga dari kamar Mesin, Pemindaha Minyak dari satu tangki ke tanki lain. Waktu, tanggal, tempat dan jumlah fluida yang dipindahkan harus tercatat dengan benar. PEMANTAUAN PEMBUANGAN MINYAK DARI KAPAL TANKER ( OIL DISCHARGE MONITORING FROM OIL TANKERS CARGO SPACE)• Sistim instalasi pembuangan harus dilengkapi dengan peralatan monitoring supaya kandungan minyak tidak melebihi 15 ppm • Unit monitoring pada umumnya dilengkapi dengan pompa pembuangan, sistim start dan stop otomatis, serta unit komputer yang dapat mencatat dan memonitor seluruh kegiatan pembuangan cairan dari ruang muat kapal tangki (Oil Tankers).• Pada tanki muat dipasang sistim deteksi untuk mengetahui jumlah cairan pada ruang muat. SISTIM PIPA DAN TANKI PENAMPUNGAN • Instalasi pipa pembuangan terletak diatas geladak dilengkapi dengan StandardConnection untuk dapat disambungkan kedarat atau fasilitas penampungan lainnya. • Sisa dari air atau minyak yang tidak dapat dibuang kelaut akan ditampung didalam tanki khusus SLOP TANK • Apabila tanki muat minyak dapat berfungsi sebagai tanki balas, maka sistimpembuangannya harus melalui monitor instalasi pembuangan. • Oil tankers yang dilengkapi tangki balas yang terpisah (Dedicated Clean Ballast Tank) air balasnya dapat dibuang langsung ke laut. SISTIM PEMBERSIH MINYAK MENTAH (CRUDE OIL WASHING) • Untuk kapal tanki pengangkut Minyak Mentah (Crude Oil), dilengkapi peralatan Crude Oil Washing (COW) untuk membersihkan sisa minyak mentah yang tersisa dalam ruang muat. • Peralatan COW berupa beberapa nozzle yang ditempatkan dalam satu ruang muat. Nozzle ditempatkan dibagian atas dibawah geladak dan dibagian bawah dasar ruangmuat. • Nozzle akan menyemprot kesekeliling ruang muat, sehingga sisa minyak mentahdapat dibersihkan. • Fluida yang digunakan untuk menyemprot adalah muatan kapal tersebut (Minyakmentah itu sendiri) • Tekanan dihasilkan oleh COW pump dan stripping pump • Sisa penyemprotan/ pembersihan dipompa kedalam Slop tankSumber :-Lecture Notes quot; Sistem dan Perlengkapan Kapalquot;  Referensi :- MARPOL 73 - 78- Sistim dan Perlengkapan Kapal – soekarsono NA- Bureau Veritas Rules and Regulation<br />Reaksi: <br />0 komentar<br /> HYPERLINK quot; http://www.navalport.com/2010/06/sistem-instalasi-pipa-pada-kapal.htmlquot; SISTEM INSTALASI PIPA PADA KAPAL<br />Onboard Piping installationUMUM / GENERAL • Pipa adalah suatu batang silindar berongga yang dapat berfungsi untuk dilalui atau mengalirkan zat cair, uap, gas ataupun zat padat yang dapat dialirkan yang berjenis serbuk/tepung. Untuk pembuatan pipa baja dapat dibuat dengan beberapa metoda antara lain seamless pipe, butt welded pipe dan spiral welded pipe. Pembuatan pipa disesuaikan dengan kebutuhan dan dibedakan dari batas kekuatan tekanan, ketebalan dinding pipa, temperatur zat yang mengalir, jenis material berkaitan dengan korosi dan kekuatan pipa tersebut.• Penamaan pipa sering disebut dari jenis pipa dan ukuran pipa yaitu diameter pipa. Diameter pipa sendiri dibagi dua : diameter luar dan diameter dalam, selain itu ada yang menamakan pipa dari ketebalan pipa yaitu ketebalan antara diameter luar dan diameter dalam dan sekarang dikenal dengan istilah schedules.• Untuk instalasi pipa dikapal tentu pipa-pipa tersebut tidak hanya pipa lurus melainkan terdapat belokan , cabang, mengecil, naik dan turun. Panjang dari pipa pun beraneka ragam ada yang penjang ataupun pendek. Berkaitan dengan hal ini maka kita akan mengenal beberpa jenis sambungan pipa seperti sambungan ulir, sambungan shock , sambungan dengan las (butt welded) dan sambungan dengan menggunakan flange. Selain itu dikenal juga istilah belokan atau ellbow, cabang T atau tee, cabang “Y” dan ada juga pipa yang diameternya mengecil disebut reducer.• Pada setiap kapal yang memiliki perlengkapan permesinan yang terdiri dari Mesin Induk , Mesin Bantu dan pompa-pompa atau kapal yang tidak dilengkapi Mesin Penggerak namun memiliki permesinan lain dan pompa-pompa, selalu dilengkapi dengan instalasi perpipaan. • Instalasi pipa dikapal diganakan untuk mengalirkan fluida dari satu tanki/kompartment ke tanki lain, atau dari satu tangki ke peralatan permesinan dikapal, atau mengalirkan fluida dari kapal keluar kapal atau sebaliknya. Selain itu terdapat instalasi pipa yang lain berfungsi mengalirkan gas non cair seperti pipa gas buang, pipa sistim CO2, atau instalasi pipa yang mengalirkan udara dan uap bertekanan. • Jenis pipa yang terdapat dikapal memiliki beragam senis ditinjau dari material pipa sesuai dengan kegunaannya. Material pipa dikapal pada umumnya terbuat dari baja galvanis, baja hitam, baja campuran, stainless steel, kuningan, tembaga ataupun alumunium. Pada kegunaan tertentu terdapat pula pipa yang terbuat dari bahan non metal seperti rubber hose , gelas dan PVC. • Untuk kapal-kapal yang dibangun mengikuti peraturan klasifikasi maka instalasi pipa harus pula mendapat persetujuan atau gambar instalasi pipa harus mendapat pengesahan dari badan klasifikasi. • Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sistim pemeliharaan atau sistim reparasi terhadap pipa-pipa dikapal, untuk memudahkan hal tersebut maka sistim penyambungan pipa-pipa dikapal menggunakan sistim baut dan flange.SISTEM INSTALASI PIPA AIR LAUT / SEA WATER PIPING SYSTEM • Sesuai dengan fungsinya , istalasi pipa air laut digunakan untuk mengalirkan air laut dari satu tanki ke tanki lain, dari luar ke dalam kapal, dari kapal ke laut dan lain sebagainya. Pengaliran air laut menggunakan sarana pompa, dapat berupa pompa hisap atau pompa tekan, pompa ini disebut Pompa air laut/Sea water pump. Selain pompa pengaturan aliran instalasi air laut dikontrol dengan menggunakan sistim katub/valve.• Pompa air laut pada umumnya menggunakan jenis pompa centrifugal disesuaikan dengan kebutuhannya . Air laut masuk kedalam kapal dengan melalui instalasi karangan laut/sea chest , yaitu pipa yang menembus bagian kulit kapal didaerah bottom. Pipa di sea chest dilengkapi katub/valve type non return valve yang terbuat dari bahan cast steel atau bronze. Setelah melalui katub sebagai pengatur masuknya air laut , air laut melewati Saringan/Strainer untuk menyaring partikel / kotoran sebelum dihisap oleh pompa Air laut/sea water pump yang mempunyai kapasitas mencukupi sesuai kebutuhan. Pengaturan kebutuhan air laut diatur dengan menggunakan manifold dan beberapa katub untuk penyalurannya yang dapat dikontrol di kamar mesin (lihat diagram pipa isometri terlampir).• Air laut antara lain dibutuhkan untuk sistim Pemadam Kebakaran/Fire Hydrant system, sistim Pendingin Mesin Induk/Bantu/Sea Water cooling system, sistim Bilas sanitasi/Sewage flushing system, sistim Cuci Geladak/Deck washing system, sistim pencuci rantai di Hawse pipe/Chain washing system dan sistim Balas dikapal/Sea water ballast system.SISTEM INSTALASI PIPA AIR TAWAR / FRESH WATER PIPING SYSTEM • Sesuai dengan fungsinya , istalasi pipa air Tawar/Fresh water digunakan untukmengalirkan air Tawar dari satu tanki ke sistim yang dibutuhkan, dari luar ke dalam kapal pada saat pengisian Air Tawar , dari tanki ke katup2 didaerah ruang akomodasi untuk kebutuhan orang dikapal dan lain sebagainya. Pengaliran air Tawar menggunakan sarana pompa, dapat berupa pompa hisap atau pompa tekan, pompa ini disebut Pompa air Tawar/Fresh water pump. Selain pompa pengaturan aliran instalasi air Tawar dikontrol dengan menggunakan sistim katub/valve.• Pompa air Tawar pada umumnya menggunakan jenis pompa centrifugal disesuaikan dengan kebutuhannya dan dilengkapi sistim Hydrophore, sehingga air Tawar yang mengalir keluar mempunyai tekanan untuk kebutuhan diseluruh ruangan di geladak. • Air Tawar masuk kedalam kapal dengan melalui sistim pengisian melewati instalasi pipa pengisian Air Tawar dan masuk kedalam tanki Air Tawar/Fresh Water tank , pipa pengisian Air Tawar umumnya terletak digeladak yang menembus bagian bagian geladak kapal dan masuk ke Tanki Air Tawar. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katub/valve yang terbuat dari bahan stainless steel. • Pengaturan kebutuhan air Tawar diatur dengan menggunakan manifold dan beberapa katub untuk penyalurannya yang dapat dikontrol di kamar mesin (lihat diagram pipa isometri terlampir).• Air Tawar antara lain dibutuhkan untuk sistim instalasi ke kamar mandi dan washtafel, sistim ke Dapur , dan instalasi ke Kamar mesin. SISTEM INSTALASI PIPA BAHAN BAKAR / FUEL OIL PIPING SYSTEM • Instalasi pipa Bahan Bakar/Fuel Oil digunakan untuk mengalirkan kebutuhan bahan bakar dari tanki bahan bakar ke sistim di permesinan dan dari luar ke dalam kapal pada saat pengisian Bahan Bakar. Pengaliran bahan bakar menggunakan sarana pompa, dapat berupa pompa Bahan bakar atau pompa transfer bahan bakar, pompa ini disebut Pompa bahan bakar/Fuel Oil pump and Fuel Oil Transfer pump. Selanjutnya dari pompa pengaturan aliran bahan bakar juga dikontrol dengan menggunakan sistim katub/valve.• Pompa Bahan Bakar pada umumnya menggunakan jenis pompa rotary disesuaikan dengan kebutuhannya dan dilengkapi sistim penyaringan/filter, selain menggunakan pompa bahan bakar utama, untuk kepentingan darurat sistim instalasi juga dilengkapi dengan pompa tangan bahan bakar jenis rotari/FO Rotary Hand pump. Sehingga bahan bakar dapat dipompa yang mengalirdari tanki bahan bakar ke Mesin Induk/Bantu/Main Engine/Aux.Engine sesuai kebutuhan. Untuk Mesin Induk ukuran tertentu pada umumnya dilengkapi dengan pompa bahan bakar yang menyatu dengan mesin/Attached Fuel Oil pump sehingga aliran bahan bakar diambil dari tanki bahan bakar/ tangki harian bahan bakar menggunakan pompa tersebut. Pompa Transferbahan bakar/FO Transfer pump hanya berfungsi memindah kan bahan bakar dari tanki utama ke tanki Harian/FO Daily Tank.• Untuk pengisian Bahan bakar masuk kedalam kapal dengan melalui sistim pengisian melewati instalasi pipa pengisian Bahan Bakar dan masuk kedalam tanki Bahan Bakar/Fuel Oil tank , pipa pengisian bahan bakar umumnya terletak digeladak utama dan pipa pengisian menembus bagian pelat geladak kapal dan masuk ke Tanki bahan bakar dikenal dengan nama Bunker Station. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katub/valve yang terbuat dari bahan pipa baja atau pipa stainless steel.• Pengaturan kebutuhan bahan bakar diatur dengan menggunakan manifold danbeberapa katub untuk penyalurannya sesuai jumlah tanki dan jumlah mesin yang dapat dikontrol di kamar mesin (lihat diagram pipa isometri terlampir).• Untuk pipa bahan bakar yang keluar dari tangki harian dan mengalir menuju mesin harus dilengkapi dengan katup dengan sitim penutup otomatis dengan pegas dan dapat dioperasikan secara cepat/Quick closing valve.SISTEM INSTALASI PIPA AIR KOTOR/ SEWAGE PIPING SYSTEM • Instalasi pipa Air Kotor/sewage piping system digunakan untuk mengalirkan air kotor dan air limbah dikapal dari dan ke tanki Sewage di dalam kapal. Pengaliran sewage menggunakan sarana pompa, berupa pompa Sewage/Sewage Pump. Air kotor/Sewage berasal dari buangan water closet dari setiap ruang akomodasi, yang mengalir ke tanki sewage secara gravity atau dengan tekanan air bilas/flushing , selanjutnya dari tanki sewage akan dipompa keluar kapal sesuai dengan peraturan pembuangan limbah. Pengaturan aliran air kotor juga dikontrol dengan menggunakan sistim katub/valve (lihat diagram pipa isometri terlampir).• Pompa Sewage pada umumnya menggunakan jenis pompa rotary atau pompa piston dengan putaran rendah, disesuaikan dengan kebutuhannya dan dilengkapi sistim penghancur berupa baling-baling didalam tangki sewage, selain menggunakan pompa sewage utama pada umumnya untuk kepentingan darurat juga dilengkapi dengan pompa tangan. Sehingga sewage dapat dipompa keluar sebelum tanki penuh. • Untuk pembersihan sistim instalasi sewage ini, dilengkapi dengan instalasipembersih/ flushing system. Sistim pembersih menggunakan air laut , danpembuangan sewage menggunakan pipa yang umumnya menembus kulit lambung kapal disebut overboard dan dilengkapi pula pipa pembuangan yang terletak digeladak belakang utama untuk pembuangan ke sarana didarat atau tongkang pembuangan. Pipa-pipa tersebut terbuat dari bahan pipa tahan karat atau pipa stainless steel dan dilengkapi dengan katub/valve. SISTEM PIPA LAIN • Selain sistim Instalasi pipa yang utama tersebut diatas masih ada beberapa instalasi piap yang lain, diantaranya inatalasi pipa Minyak lumas, instalasi pipa Cargo (khusus untuk Tanker), Instalasi pipa pendingin mesin, instalasi pipa Udara, instalasi pipa Uap, dan instalasi pipa Bilga.• Instalasi pipa bilga untuk pembuangan air kotor dari got kamar mesin telah dibahas sebelumya pada perihal MARPOL, termasuk untuk kapal barang dan kapal Tanker. • Pipa Udara adalah pipa peranginan yang harus dipasang disetiap tanki yang adadikapal, dengan kegunaan supaya didalam tanki tidak terjadi tekanan yangmembahayakan. Pipa udara harus dipasang ditanki dan keluar menembus geladaksehingga udara keluar ditempat udara bebas. Pipa udara mempunyai ketinggiandigeladak diatur oleh ketentuan Load Line Convention. Ukuran diameter pipa udara harus lebih besar dari ukuran diameter pipa isi. Dibagian ujung pipa udara harus dibuat bengkok atau dipasang strainer sehingga air tidak mesuk kedalam tanki. • Pipa Gas buang/Exhaust gas pipe merupakan pipa untuk mengalirkan gas hasilpembakaran Mesin Induk/Main Engine atau mesin Bantu/Aux. Engine . Pipa gas buang terpasang dari manifold gas buang Mesin Induk/Bantu didalam kamar mesin dan terus menuju cerobong kapal/funnel . Karena pipa ini akan dialiri gas yang cukup panas maka pipa pada umumnya dibalut dengan bahan insulation. <br />