SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
TUGAS MATA KULIAH TEORI GRAF
PEMBUKTIAN DELETION-CONTRACTION THEOREM SERTA
PENERAPANNYA DALAM PEMBUATAN JADWAL UJIAN AKHIR
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
Disusun oleh:
1. Wigati P. Putri 07305141038
2. Ratnasari Dwi Ambarwati 10305141004
3. Meita Putri Rahayu 10305141005
4. Dwi Prihastuti 10305141020
5. Amalia Sita Nursanti 10305141038
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika memiliki beberapa pokok bahasan, salah satunya adalah graf.
Graf adalah himpunan tak kosong berhingga, yang terdiri dari himpunan rusuk dan
himpunan simpul yang himpunan simpulnya tidak boleh kosong. Graf biasa
digunakan sebagai visualisasi obyek-obyek agar lebih mudah dimengerti.
Graf merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang dapat diterapkan baik
dalam ilmu matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu topik pada
graf adalah pewarnaan graf. Pewarnaan graf dibagi menjadi dua macam, yaitu
pewarnaan simpul dan pewarnaan rusuk. Akan tetapi, jika tidak diberikan
kualifikasinya, pewarnaan graf diartikan sebagai pewarnaan simpul dan pada makalah
ini dikhususkan pada pewarnaan simpul. Mewarnai sebuah graf berarti memberi
warna pada setiap simpul graf sedemikian hingga simpul dan rusuk yang berikatan
dapat diwarnai dengan warna yang berbeda.
Misalkan G adalah graf sederhana, banyaknya warna yang digunakan untuk
mewarnai simpul graf G sedemikian sehingga simpul yang berikatan berlainan warna
dinyatakan dengan k-pewarnaan. Jika G memiliki k-pewarnaan, maka G dikatakan
dapat diberi warna dengan k warna. Pada pewarnaan simpul, jumlah warna yang
boleh dipergunakan haruslah seminimal mungkin. Jumlah warna paling minimum
yang dapat diterapkan pada graf ini sering disebut dengan bilangan kromatik
(χ(G)). Salah satu metode yang digunakan untuk mewarnai graf adalah dengan
menggunakan polinomial kromatik.
Pewarnaan graf dapat diaplikasikan pada berbagai permasalahan sehari-hari,
beberapa contoh diantaranya yaitu saluran televisi ditentukan ke pemancar-pemancar,
sedemikian sehingga tidak ada dua pemancar dapat beroperasi pada saluran yang
sama dalam jarak tertentu, struktur organisasi, bagan alir pengambilan mata kuliah,
peta, rangkaian listrik, dan lain-lain.
Makalah ini, membahas tentang penerapan pewarnaan simpul dalam penjadwalan
ujian dengan metode Deletion-Contraction Theorem. Dalam masalah penjadwalan
3
yang dinyatakan dalam bentuk graf, simpul menyatakan mata kuliah dalam jadwal.
Rusuk antar dua buah simpul menyatakan bahwa kedua buah mata kuliah tidak dapat
dikerjakan secara bersamaan. Warna menunjukkan waktu yang tersedia. Setiap mata
kuliah membutuhkan satu waktu. Jadi dapat dituliskan: simpul v menerima mata
kuliah i jika dan hanya jika v dieksekusi dalam waktu i. Sehingga graf k-warna berarti
semua mata kuliah dapat dikerjakan dalam k waktu secara tidak bersamaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah
yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pembuktian Deletion-Contraction Theorem?
2. Bagaimana cara menentukan banyaknya bilangan kromatik pada suatu graf
dengan metode Deletion-Contraction Theorem?
3. Bagaimana penerapan pewarnaan simpul pada kasus penjadwalan ujian
kuliah dengan metode Deletion-Contraction Theorem?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Membuktikan Deletion-Contraction Theorem.
2. Menentukan banyaknya bilangan kromatik pada suatu graf dengan metode
Deletion-Contraction Theorem.
3. Menyelesaikan kasus penjadwalan ujian kuliah dengan metode Deletion-
Contraction Theorem.
D. Manfaat
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan literatur bagi mahasiswayang
sedang mempelajari mengenai pewarnaan simpul, khususnya bilangan kromatik
dengan metode Deletion-Contraction Theorem serta contoh penerapannya.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Graf
Graf adalah himpunan tak kosong berhingga, yang terdiri dari himpunan rusuk
dan himpunan simpul yang himpunan simpulnya tidak boleh kosong. Notasi graf:
G(V,E) artinya graf G memiliki V simpul dan E rusuk.
Simpul-simpul pada graf dapat merupakan obyek sembarang seperti kota,
nama orang, jenis buah, komponen alat elektronik dan sebagainya. Rusuk dapat
menunjukkan hubungan sembarang seperti rute penerbangan, jalan raya,
sambungan telepon, ikatan kimia, dan lain-lain.
B. Pewarnaan Graf
Pewarnaan graf terbagi menjadi dua macam yaitu pewarnaan simpul dan
pewarnaan rusuk.
1. Pewarnaan simpul didefinisikan sebagai berikut :
Misalkan G adalah graf sederhana, k-pewarnaan untuk G menyatakan
penggunaan sebanyak k-warna untuk simpul G sedemikian hingga simpul-simpul
yang berikatan mendapat warna yang berbeda. Jika G memiliki k-pewarnaan, maka
G dikatakan dapat diwarnai dengan k-warna (Wilson dan Watkins, 1989: 235).
Berikut adalah contoh pewarnaan simpul pada graf G .
Gambar 1. Pewarnaan Simpul pada Graf G
5
Gambar 1(a), (b), dan (c) secara berturut-turut adalah 3-pewarnaan, 4-pewarnaan,
dan 5-pewarnaan dari graf G . Gambar 1 (d) bukan merupakan pewarnaan simpul
dari graf G , karena terdapat dua simpul berikatan yang memiliki warna sama.
2. Pewarnaan rusuk didefinisikan sebagai berikut :
Misal G adalah graf sederhana, k-pewarnaan rusuk untuk G adalah pemberian
sebanyak k warna pada rusuk-rusuk G sedemikian hingga setiap dua rusuk yang
bertemu dengan simpul yang sama mendapat warna berbeda. Jika G memiliki k-
pewarnaan rusuk, maka rusuk graf G dikatakan dapat diwarnai dengan k warna
(Wilson dan Watkins, 1989: 240).
Berikut adalah contoh pewarnaan rusuk pada graf G
Gambar 2. Pewarnaan Rusuk pada Graf G
Gambar 2 (a), (b), dan (c) secara berturut-turut adalah 4-pewarnaan rusuk, 5-
pewarnaan rusuk, dan 6-pewarnaan rusuk dari graf G. Gambar 2 (d) bukan
merupakan pewarnaan rusuk dari graf G, karena terdapat dua rusuk berwarna sama
yang bertemu pada simpul yang sama.
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pewarnaan Simpul
Pewarnaan simpul pada graf adalah suatu pemetaan dari himpunan simpul ke
himpunan warna sedemikian sehingga setiap dua simpul yang berikatan mempunyai
warna yang berbeda. Misalkan G adalah graf sederhana, k-pewarnaan untuk G
menyatakan penggunaan sebanyak k-warna untuk simpul G. (Wilson dan Watkins,
1989: 235).
Pewarnaan graf dapat dilakukan dengan menggunakan Algoritma Welsh dan
Powell. Algoritma ini memberikan cara mewarnai sebuah graf dengan memberi label
simpul-simpulnya sesuai dengan derajatnya. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Langkah 1 Setiap simpul pada graf diberi label sesuai dengan derajatnya. Simpul
diurutkan mulai dari yang berderajat terbesar sampai dengan derajat terkecil. Simpul
diberi nama , sedemikian hingga
atau membentuk barisan tidak naik.
Langkah 2 Memberikan warna pertama pada simpul yang pertama (yang
berderajat terbesar) pada daftar simpul tersebut. Kemudian dicari simpul yang tidak
berdekatan dengan simpul yang pertama tadi kemudian warnai simpul tersebut
dengan warna yang sama dengan warna simpul yang pertama. Lakukan terus menerus
sesuai urutan sampai tidak ada lagi yang tidak berdekatan.
Langkah 3 Jika ada simpul yang belum berwarna, maka ulangi lagi langkah ke 2
dengan warna yang berbeda sampai semua simpul telah diberi warna.
Langkah 4 (selesai). Pewarnaan graf sudah selesai.
B. Polinomial Kromatik
Misal G merupakan graf sederhana, dan adalah banyak cara mewarnai
simpul G dengan k warna sedemikian hingga dua simpul yang berikatan mendapat
warna yang berbeda. Fungsi disebut polinomial kromatik G atau suku banyak
kromatik G .
7
Contoh berikut dapat menjelaskan alasan banyak pewarnaan-k dari G harus
menjadi polinomial dalam k, dengan k adalah bilangan bulat positif. Jadi:
Contoh 1
Gambar 3. Polinomial Kromatik pada Graf
adalah graf lengkap-3. Simpul puncak dapat diberi warna sembarang dari
k warna tersebut. Simpul di sebelah kirinya dapat diberi warna sembarang dari (k-1)
warna yang belum diberikan pada simpul puncak. Simpul di sebelah kanan simpul
puncak dapat diberi warna sembarang dari (k-2) warna yang belum terpakai.
Sehingga, banyak cara mewarnai adalah atau
(Wilson dan Watkins, 1989: 237, 238).
Contoh 2
Gambar 4. Polinomial Kromatik pada Graf
Jika G adalah lintasan graf P3 simpul paling kiri dapat diwarnai dengan sebanyak
k-warna, simpul tengah dapat diwarnai dengan k-1 warna selain warna yang
diberikan pada simpul kiri, dan simpul kanan dapat diwarnai dengan k-1 warna yang
sama dengan simpul tengah. Pemberian warna pada tidak tunggal, sehingga jika
simpul tengah diberikan sebanyak k warna, maka simpul kiri diberi k-1 warna selain
warna yang diberikan pada simpul tengah, begitu juga pada simpul kanan diberi
warna sebanyak k-1 warna selain yang warna yang diberikan pada simpul tengah.
Sehingga, banyak cara mewarnai adalah atau .
Berdasarkan contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Jika G adalah pohon dengan n-simpul, maka .
k k-1 k-1
8
Dari kesimpulan tersebut, didapat bahwa graf non-isomorfis mempunyai
polinomial kromatik yang sama.
Jika polinomial kromatik diketahui, maka bilangan kromatik suatu graf dapat
dihitung dengan mudah, karena bilangan kromatik graf G adalah bilangan bulat
positif terkecil k yang memenuhi
Jika cara untuk menentukan polinomial kromatiknya sudah ditemukan, maka
dapat diturunkan sebuah algoritma untuk menentukan bilangan kromatik.
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa
Sehingga,
dimana G, G  e, dan G e seperti graf berikut:
Gambar 5. G, G  e, dan G e
Dengan G  e didapat dari G dengan menghapus rusuk e. G e didapat dari G
dengan memampatkan rusuk e. Gagasan tersebut menghasilkan sebuh teorema, yang
disebut Deletion-Contraction Theorem.
C. Pembuktian teorema Deletion-Contraction Theorem
Teorema
Misal G adalah graf sederhana, dan G  e serta G e adalah graf yang diperoleh
dari G dengan menghapus dan memampatkan suatu rusuk e. Maka,
G G e
e
G  e
e
9
Pembuktian:
Misal e = vw adalah rusuk dari G. G  e adalah graf yang secara umum diperoleh
dengan menghapus rusuk e dan G e adalah graf yang diperoleh dengan
memampatkan rusuk e.
Jika simpul v dan w pada graf G  e diberikan warna berbeda, maka banyak cara
mewarnai G  e sama dengan banyak cara mewarnai G. Jika simpul v dan w pada graf
G  e diberikan warna sama, maka banyak cara mewarnai G  e sama dengan banyak
cara mewarnai G e. Sehingga, jumlah total pewarnaan-k untuk G  e adalah
Contoh:
Gambar 6. Pembentukan Polinomial Kromatik Graf G
10
Diperoleh bahwa:
Karena dengan adalah K
minimal sehingga > 0, maka . (Wilson dan Watkins, 1989:240)
D. Penerapan Pewarnaan Simpul pada Kasus Penjadwalan Ujian Kuliah
dengan Metode Deletion-Contraction
Salah satu aplikasi pewarnaan simpul dalam kehidupan sehari-hari adalah kasus
penjadwalan ujian kuliah. Misalkan, terdapat 10 mahasiswa yang akan mengikuti
ujian kuliah. Pada prodi Matematika terdapat lima mata kuliah yang akan diujikan,
yaitu FPK, Aljabar Abstrak, Teori Graf, Sistem Geometri, dan Statistika Matematika,
mata kuliah tersebut disimbolkan secara berurutan sebagai berikut A, B, C, D, dan E.
Setiap mahasiswa memilih dua mata kuliah yang berbeda, matriks mahasiswa dan
mata kuliahnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Matriks Mahasiswa dan Mata Kuliah
A B C D E
1 0 1 0 1 0
2 1 1 0 0 0
3 0 0 1 0 1
4 0 0 0 1 1
5 1 0 0 1 0
6 0 1 0 1 0
7 1 0 1 0 0
8 1 0 0 0 1
9 1 0 0 1 0
10 0 0 0 1 1
Tentukan banyaknya jadwal ujian yang dapat dibuat sedemikian rupa sehingga
semua siswa dapat mengikuti ujian mata kuliah tersebut tanpa ada kesulitan waktu.
11
Solusi: Masalah penjadwalan ujian ini dapat diselesaikan dengan menggunakan
metode pewarnaan simpul, dengan simpul mewakili mata kuliah dan rusuk antara dua
simpul mewakili bahwa ada mahasiswa yang mengambil kedua mata kuliah yang
diwakili simpul-simpul tersebut, sehingga ujian kedua mata kuliah yang diambil
mahasiswa tersebut tidak dapat dilakukan bersamaan.
Masalah tersebut dapat dibuat dalam bentuk graf, yaitu sebagai berikut
Gambar 7. Graf Representasi Masalah Penjadwalan Ujian
Dengan menggunakan metode Deletion-Contraction, maka:
Gambar 8. Pembentukan Polinomial Kromatik dengan Metode Deletion-
Contraction
12
dengan polinomial Kromatiknya yaitu:
Karena =0, =0, =0, dan =6, adalah K minimal,
sehingga > 0.
Jadi, bilangan kromatik dari graf tersebut adalah 3.
Dari kesimpulan tersebut, terdapat 3 jadwal yang dapat dibuat agar setiap mahasiswa
tidak mendapatkan jadwal ujian dua mata kuliah yang diambil dalam waktu yang
bersamaan.
Untuk menentukan pewarnaan graf pada graf tersebut, akan di tentukan dengan
menggunakan Algoritma Welsh-Powell:
1. Memberikan label simpul sedemikian sehingga
13
2. Memberi warna merah pada simpul v1, karena v1 berikatan dengan v2, v3, v4,
dan v5 maka tidak ada simpul lain yang mempunyai warna yang sama dengan
v1.
3. Memberi warna biru pada simpul v2, berikan warna yang sama pada simpul-
simpul yang tidak berikatan dengan v2 yaitu v5.
4. Memberi warna hijau pada simpul v3, berikan warna yang sama pada simpul-
simpul yang tidak berikatan dengan v3 yaitu v4.
5. Karena semua simpul sudah diberi warna maka algoritma selesai.
Berdasarkan pewarnaan simpul dengan menggunakan algoritma Welsh-Powell,
maka peroleh:
simpul diberi warna merah,
simpul diberi warna hijau,
simpul diberi warna biru,
sehingga terdapat 3 macam warna pada graf tersebut.
14
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan pembahasan di atas maka Deletion-Contraction Theorem terbukti.
2. Penentuan banyaknya bilangan kromatik dengan metode Deletion-Contraction
Theorem yaitu:
3. Salah satu aplikasi penghitungan banyaknya cara memberikan warna simpul
yang menggunakan Deletion-Conttraction Theorem adalah pembuatan jadwal
ujian Prodi Matematika FMIPA UNY.
B. SARAN
Deletion-Contraction Theorem sebaiknya digunakan untuk menghitung
banyaknya pewarnaan simpul pada graf yang rumit.
15
DAFTAR PUSTAKA
----. ----. MateriPewarnaanGraf. Diakses dari http://www.itt elkom.ac.id pada Sabtu,
10 November 2012 pukul 7:08 PM
Devadas, Srini dan Eric Lehman. 2005. Graph Teory II. Diakses
darihttp://files.myopera.com/m4th03/files/vertex_coloring_graph.pdf pada Sabtu,
10 November 2012 pukul 6:42 PM
Maaruf, Faridah. ----. Pengenalan Teori Graf. Diakses dari
http://books.google.co.id/books?id=teQ1aMau9i8C&pg=PA113&lpg=PA113&d
q=cara+menentukan+polinomial+kromatik&source=bl&ots=p9KCYF0gog&sig=
yhqKLURDCZAsqHttx8zDlfdQ5zY&hl=id&sa=X&ei=fTqgUKvklcqVmQW4y
YHQCA&ved=0CBoQ6AEwAA#v=onepage&q&f=falsepada Rabu, 14
November 2012 pukul 16.00 PM
Priatna, Nanang. ----. Pewarnaan Graf. Diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196303311
988031-NANANG_PRIATNA/Pewarnaan_Graph.pdf pada Rabu, 14 November
2012 pukul 16.00 PM
Wilson, Robin J.& John J. Watkins. 1990. Graphs: An Introducing Approach.
Singapore

More Related Content

What's hot

Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadrat
fajarcoeg
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Yadi Pura
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Fatma Qolbi
 
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunanPower point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
nadiahbsa
 
Sifat-Sifat Sudut dan Pembahasannya
Sifat-Sifat Sudut dan PembahasannyaSifat-Sifat Sudut dan Pembahasannya
Sifat-Sifat Sudut dan Pembahasannya
Moh Hari Rusli
 

What's hot (20)

teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Materi Koordinat Kartesius
Materi Koordinat KartesiusMateri Koordinat Kartesius
Materi Koordinat Kartesius
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
 
Sistem bilangan riil
Sistem bilangan riilSistem bilangan riil
Sistem bilangan riil
 
persamaan dan pertidaksamaan
persamaan dan pertidaksamaanpersamaan dan pertidaksamaan
persamaan dan pertidaksamaan
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadrat
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Geometri Ruang
Geometri Ruang  Geometri Ruang
Geometri Ruang
 
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
kelompok 10 sejarah matematika
kelompok 10 sejarah matematika kelompok 10 sejarah matematika
kelompok 10 sejarah matematika
 
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunanPower point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
 
Bahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanBahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunan
 
Sifat-Sifat Sudut dan Pembahasannya
Sifat-Sifat Sudut dan PembahasannyaSifat-Sifat Sudut dan Pembahasannya
Sifat-Sifat Sudut dan Pembahasannya
 
BANGUN RUANG SISI DATAR-GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
BANGUN RUANG SISI DATAR-GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2BANGUN RUANG SISI DATAR-GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
BANGUN RUANG SISI DATAR-GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
 
Graf khusus
Graf khususGraf khusus
Graf khusus
 

Viewers also liked

Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
Indah Wijayanti
 
Proposal Presentation
Proposal PresentationProposal Presentation
Proposal Presentation
ckannan90
 
Pengantar logika proposisional
Pengantar logika proposisionalPengantar logika proposisional
Pengantar logika proposisional
Dantik Puspita
 
Pengertian komunikasi dunia maya
Pengertian komunikasi dunia mayaPengertian komunikasi dunia maya
Pengertian komunikasi dunia maya
pujaandani
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Mery Hutabarat
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
Nasifah LasMana
 

Viewers also liked (20)

Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Makalah graph
Makalah graphMakalah graph
Makalah graph
 
Teori graph
Teori graphTeori graph
Teori graph
 
Teori graph rinaldi munir
Teori graph   rinaldi munirTeori graph   rinaldi munir
Teori graph rinaldi munir
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 02
Matematika Diskrit - 09 graf - 02Matematika Diskrit - 09 graf - 02
Matematika Diskrit - 09 graf - 02
 
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
 
Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki 043214013
Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013
Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki 043214013
 
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik InformatikaMakalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
 
Pertemuan 11 revisijan2013-mhs
Pertemuan 11 revisijan2013-mhsPertemuan 11 revisijan2013-mhs
Pertemuan 11 revisijan2013-mhs
 
Makalah if2091-2011-001
Makalah if2091-2011-001Makalah if2091-2011-001
Makalah if2091-2011-001
 
Proposal Presentation
Proposal PresentationProposal Presentation
Proposal Presentation
 
Skripsi grafis
Skripsi grafisSkripsi grafis
Skripsi grafis
 
Six degrees to kevin bacon casie terry erin
Six degrees to kevin bacon casie terry erinSix degrees to kevin bacon casie terry erin
Six degrees to kevin bacon casie terry erin
 
Pengantar logika proposisional
Pengantar logika proposisionalPengantar logika proposisional
Pengantar logika proposisional
 
Ppt graph
Ppt graphPpt graph
Ppt graph
 
Pengertian komunikasi dunia maya
Pengertian komunikasi dunia mayaPengertian komunikasi dunia maya
Pengertian komunikasi dunia maya
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
 
Teori Graph dan Aplikasi
Teori Graph dan AplikasiTeori Graph dan Aplikasi
Teori Graph dan Aplikasi
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 

Similar to Makalah teori graf revisi2

Cara cepat menyelesaikan graf
Cara cepat menyelesaikan grafCara cepat menyelesaikan graf
Cara cepat menyelesaikan graf
Oka Ambalie
 

Similar to Makalah teori graf revisi2 (20)

Pewarnaan Graf Kelompok 3 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Majalengka
Pewarnaan Graf Kelompok 3 Pendidikan Matematika FKIP Universitas MajalengkaPewarnaan Graf Kelompok 3 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Majalengka
Pewarnaan Graf Kelompok 3 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Majalengka
 
Teori graf
Teori grafTeori graf
Teori graf
 
Makalah0607 84
Makalah0607 84Makalah0607 84
Makalah0607 84
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
 
Bab 4 graf-2
Bab 4 graf-2Bab 4 graf-2
Bab 4 graf-2
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
 
Pewarnaan graf kelompok 3 1
Pewarnaan graf kelompok 3 1Pewarnaan graf kelompok 3 1
Pewarnaan graf kelompok 3 1
 
13-algoritma-backtracking-2.ppt
13-algoritma-backtracking-2.ppt13-algoritma-backtracking-2.ppt
13-algoritma-backtracking-2.ppt
 
Babiv Graf
Babiv GrafBabiv Graf
Babiv Graf
 
Graf presentasi
Graf presentasiGraf presentasi
Graf presentasi
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
 
Teori graph-1
Teori graph-1Teori graph-1
Teori graph-1
 
Tugas akhir modul 1
Tugas akhir modul 1Tugas akhir modul 1
Tugas akhir modul 1
 
Penjadwalan pada Pewarnaan Graf
Penjadwalan pada Pewarnaan GrafPenjadwalan pada Pewarnaan Graf
Penjadwalan pada Pewarnaan Graf
 
Cara cepat menyelesaikan graf
Cara cepat menyelesaikan grafCara cepat menyelesaikan graf
Cara cepat menyelesaikan graf
 
Teorema konig
Teorema konigTeorema konig
Teorema konig
 
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdfGraf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
 
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu LintasPenggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
 
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptxGraf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
 

Makalah teori graf revisi2

  • 1. 1 TUGAS MATA KULIAH TEORI GRAF PEMBUKTIAN DELETION-CONTRACTION THEOREM SERTA PENERAPANNYA DALAM PEMBUATAN JADWAL UJIAN AKHIR PROGRAM STUDI MATEMATIKA Disusun oleh: 1. Wigati P. Putri 07305141038 2. Ratnasari Dwi Ambarwati 10305141004 3. Meita Putri Rahayu 10305141005 4. Dwi Prihastuti 10305141020 5. Amalia Sita Nursanti 10305141038 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika memiliki beberapa pokok bahasan, salah satunya adalah graf. Graf adalah himpunan tak kosong berhingga, yang terdiri dari himpunan rusuk dan himpunan simpul yang himpunan simpulnya tidak boleh kosong. Graf biasa digunakan sebagai visualisasi obyek-obyek agar lebih mudah dimengerti. Graf merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang dapat diterapkan baik dalam ilmu matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu topik pada graf adalah pewarnaan graf. Pewarnaan graf dibagi menjadi dua macam, yaitu pewarnaan simpul dan pewarnaan rusuk. Akan tetapi, jika tidak diberikan kualifikasinya, pewarnaan graf diartikan sebagai pewarnaan simpul dan pada makalah ini dikhususkan pada pewarnaan simpul. Mewarnai sebuah graf berarti memberi warna pada setiap simpul graf sedemikian hingga simpul dan rusuk yang berikatan dapat diwarnai dengan warna yang berbeda. Misalkan G adalah graf sederhana, banyaknya warna yang digunakan untuk mewarnai simpul graf G sedemikian sehingga simpul yang berikatan berlainan warna dinyatakan dengan k-pewarnaan. Jika G memiliki k-pewarnaan, maka G dikatakan dapat diberi warna dengan k warna. Pada pewarnaan simpul, jumlah warna yang boleh dipergunakan haruslah seminimal mungkin. Jumlah warna paling minimum yang dapat diterapkan pada graf ini sering disebut dengan bilangan kromatik (χ(G)). Salah satu metode yang digunakan untuk mewarnai graf adalah dengan menggunakan polinomial kromatik. Pewarnaan graf dapat diaplikasikan pada berbagai permasalahan sehari-hari, beberapa contoh diantaranya yaitu saluran televisi ditentukan ke pemancar-pemancar, sedemikian sehingga tidak ada dua pemancar dapat beroperasi pada saluran yang sama dalam jarak tertentu, struktur organisasi, bagan alir pengambilan mata kuliah, peta, rangkaian listrik, dan lain-lain. Makalah ini, membahas tentang penerapan pewarnaan simpul dalam penjadwalan ujian dengan metode Deletion-Contraction Theorem. Dalam masalah penjadwalan
  • 3. 3 yang dinyatakan dalam bentuk graf, simpul menyatakan mata kuliah dalam jadwal. Rusuk antar dua buah simpul menyatakan bahwa kedua buah mata kuliah tidak dapat dikerjakan secara bersamaan. Warna menunjukkan waktu yang tersedia. Setiap mata kuliah membutuhkan satu waktu. Jadi dapat dituliskan: simpul v menerima mata kuliah i jika dan hanya jika v dieksekusi dalam waktu i. Sehingga graf k-warna berarti semua mata kuliah dapat dikerjakan dalam k waktu secara tidak bersamaan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pembuktian Deletion-Contraction Theorem? 2. Bagaimana cara menentukan banyaknya bilangan kromatik pada suatu graf dengan metode Deletion-Contraction Theorem? 3. Bagaimana penerapan pewarnaan simpul pada kasus penjadwalan ujian kuliah dengan metode Deletion-Contraction Theorem? C. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Membuktikan Deletion-Contraction Theorem. 2. Menentukan banyaknya bilangan kromatik pada suatu graf dengan metode Deletion-Contraction Theorem. 3. Menyelesaikan kasus penjadwalan ujian kuliah dengan metode Deletion- Contraction Theorem. D. Manfaat Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan literatur bagi mahasiswayang sedang mempelajari mengenai pewarnaan simpul, khususnya bilangan kromatik dengan metode Deletion-Contraction Theorem serta contoh penerapannya.
  • 4. 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Graf Graf adalah himpunan tak kosong berhingga, yang terdiri dari himpunan rusuk dan himpunan simpul yang himpunan simpulnya tidak boleh kosong. Notasi graf: G(V,E) artinya graf G memiliki V simpul dan E rusuk. Simpul-simpul pada graf dapat merupakan obyek sembarang seperti kota, nama orang, jenis buah, komponen alat elektronik dan sebagainya. Rusuk dapat menunjukkan hubungan sembarang seperti rute penerbangan, jalan raya, sambungan telepon, ikatan kimia, dan lain-lain. B. Pewarnaan Graf Pewarnaan graf terbagi menjadi dua macam yaitu pewarnaan simpul dan pewarnaan rusuk. 1. Pewarnaan simpul didefinisikan sebagai berikut : Misalkan G adalah graf sederhana, k-pewarnaan untuk G menyatakan penggunaan sebanyak k-warna untuk simpul G sedemikian hingga simpul-simpul yang berikatan mendapat warna yang berbeda. Jika G memiliki k-pewarnaan, maka G dikatakan dapat diwarnai dengan k-warna (Wilson dan Watkins, 1989: 235). Berikut adalah contoh pewarnaan simpul pada graf G . Gambar 1. Pewarnaan Simpul pada Graf G
  • 5. 5 Gambar 1(a), (b), dan (c) secara berturut-turut adalah 3-pewarnaan, 4-pewarnaan, dan 5-pewarnaan dari graf G . Gambar 1 (d) bukan merupakan pewarnaan simpul dari graf G , karena terdapat dua simpul berikatan yang memiliki warna sama. 2. Pewarnaan rusuk didefinisikan sebagai berikut : Misal G adalah graf sederhana, k-pewarnaan rusuk untuk G adalah pemberian sebanyak k warna pada rusuk-rusuk G sedemikian hingga setiap dua rusuk yang bertemu dengan simpul yang sama mendapat warna berbeda. Jika G memiliki k- pewarnaan rusuk, maka rusuk graf G dikatakan dapat diwarnai dengan k warna (Wilson dan Watkins, 1989: 240). Berikut adalah contoh pewarnaan rusuk pada graf G Gambar 2. Pewarnaan Rusuk pada Graf G Gambar 2 (a), (b), dan (c) secara berturut-turut adalah 4-pewarnaan rusuk, 5- pewarnaan rusuk, dan 6-pewarnaan rusuk dari graf G. Gambar 2 (d) bukan merupakan pewarnaan rusuk dari graf G, karena terdapat dua rusuk berwarna sama yang bertemu pada simpul yang sama.
  • 6. 6 BAB III PEMBAHASAN A. Pewarnaan Simpul Pewarnaan simpul pada graf adalah suatu pemetaan dari himpunan simpul ke himpunan warna sedemikian sehingga setiap dua simpul yang berikatan mempunyai warna yang berbeda. Misalkan G adalah graf sederhana, k-pewarnaan untuk G menyatakan penggunaan sebanyak k-warna untuk simpul G. (Wilson dan Watkins, 1989: 235). Pewarnaan graf dapat dilakukan dengan menggunakan Algoritma Welsh dan Powell. Algoritma ini memberikan cara mewarnai sebuah graf dengan memberi label simpul-simpulnya sesuai dengan derajatnya. Langkah-langkahnya sebagai berikut: Langkah 1 Setiap simpul pada graf diberi label sesuai dengan derajatnya. Simpul diurutkan mulai dari yang berderajat terbesar sampai dengan derajat terkecil. Simpul diberi nama , sedemikian hingga atau membentuk barisan tidak naik. Langkah 2 Memberikan warna pertama pada simpul yang pertama (yang berderajat terbesar) pada daftar simpul tersebut. Kemudian dicari simpul yang tidak berdekatan dengan simpul yang pertama tadi kemudian warnai simpul tersebut dengan warna yang sama dengan warna simpul yang pertama. Lakukan terus menerus sesuai urutan sampai tidak ada lagi yang tidak berdekatan. Langkah 3 Jika ada simpul yang belum berwarna, maka ulangi lagi langkah ke 2 dengan warna yang berbeda sampai semua simpul telah diberi warna. Langkah 4 (selesai). Pewarnaan graf sudah selesai. B. Polinomial Kromatik Misal G merupakan graf sederhana, dan adalah banyak cara mewarnai simpul G dengan k warna sedemikian hingga dua simpul yang berikatan mendapat warna yang berbeda. Fungsi disebut polinomial kromatik G atau suku banyak kromatik G .
  • 7. 7 Contoh berikut dapat menjelaskan alasan banyak pewarnaan-k dari G harus menjadi polinomial dalam k, dengan k adalah bilangan bulat positif. Jadi: Contoh 1 Gambar 3. Polinomial Kromatik pada Graf adalah graf lengkap-3. Simpul puncak dapat diberi warna sembarang dari k warna tersebut. Simpul di sebelah kirinya dapat diberi warna sembarang dari (k-1) warna yang belum diberikan pada simpul puncak. Simpul di sebelah kanan simpul puncak dapat diberi warna sembarang dari (k-2) warna yang belum terpakai. Sehingga, banyak cara mewarnai adalah atau (Wilson dan Watkins, 1989: 237, 238). Contoh 2 Gambar 4. Polinomial Kromatik pada Graf Jika G adalah lintasan graf P3 simpul paling kiri dapat diwarnai dengan sebanyak k-warna, simpul tengah dapat diwarnai dengan k-1 warna selain warna yang diberikan pada simpul kiri, dan simpul kanan dapat diwarnai dengan k-1 warna yang sama dengan simpul tengah. Pemberian warna pada tidak tunggal, sehingga jika simpul tengah diberikan sebanyak k warna, maka simpul kiri diberi k-1 warna selain warna yang diberikan pada simpul tengah, begitu juga pada simpul kanan diberi warna sebanyak k-1 warna selain yang warna yang diberikan pada simpul tengah. Sehingga, banyak cara mewarnai adalah atau . Berdasarkan contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa: Jika G adalah pohon dengan n-simpul, maka . k k-1 k-1
  • 8. 8 Dari kesimpulan tersebut, didapat bahwa graf non-isomorfis mempunyai polinomial kromatik yang sama. Jika polinomial kromatik diketahui, maka bilangan kromatik suatu graf dapat dihitung dengan mudah, karena bilangan kromatik graf G adalah bilangan bulat positif terkecil k yang memenuhi Jika cara untuk menentukan polinomial kromatiknya sudah ditemukan, maka dapat diturunkan sebuah algoritma untuk menentukan bilangan kromatik. Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa Sehingga, dimana G, G e, dan G e seperti graf berikut: Gambar 5. G, G e, dan G e Dengan G e didapat dari G dengan menghapus rusuk e. G e didapat dari G dengan memampatkan rusuk e. Gagasan tersebut menghasilkan sebuh teorema, yang disebut Deletion-Contraction Theorem. C. Pembuktian teorema Deletion-Contraction Theorem Teorema Misal G adalah graf sederhana, dan G e serta G e adalah graf yang diperoleh dari G dengan menghapus dan memampatkan suatu rusuk e. Maka, G G e e G e e
  • 9. 9 Pembuktian: Misal e = vw adalah rusuk dari G. G e adalah graf yang secara umum diperoleh dengan menghapus rusuk e dan G e adalah graf yang diperoleh dengan memampatkan rusuk e. Jika simpul v dan w pada graf G e diberikan warna berbeda, maka banyak cara mewarnai G e sama dengan banyak cara mewarnai G. Jika simpul v dan w pada graf G e diberikan warna sama, maka banyak cara mewarnai G e sama dengan banyak cara mewarnai G e. Sehingga, jumlah total pewarnaan-k untuk G e adalah Contoh: Gambar 6. Pembentukan Polinomial Kromatik Graf G
  • 10. 10 Diperoleh bahwa: Karena dengan adalah K minimal sehingga > 0, maka . (Wilson dan Watkins, 1989:240) D. Penerapan Pewarnaan Simpul pada Kasus Penjadwalan Ujian Kuliah dengan Metode Deletion-Contraction Salah satu aplikasi pewarnaan simpul dalam kehidupan sehari-hari adalah kasus penjadwalan ujian kuliah. Misalkan, terdapat 10 mahasiswa yang akan mengikuti ujian kuliah. Pada prodi Matematika terdapat lima mata kuliah yang akan diujikan, yaitu FPK, Aljabar Abstrak, Teori Graf, Sistem Geometri, dan Statistika Matematika, mata kuliah tersebut disimbolkan secara berurutan sebagai berikut A, B, C, D, dan E. Setiap mahasiswa memilih dua mata kuliah yang berbeda, matriks mahasiswa dan mata kuliahnya adalah sebagai berikut: Tabel 2. Matriks Mahasiswa dan Mata Kuliah A B C D E 1 0 1 0 1 0 2 1 1 0 0 0 3 0 0 1 0 1 4 0 0 0 1 1 5 1 0 0 1 0 6 0 1 0 1 0 7 1 0 1 0 0 8 1 0 0 0 1 9 1 0 0 1 0 10 0 0 0 1 1 Tentukan banyaknya jadwal ujian yang dapat dibuat sedemikian rupa sehingga semua siswa dapat mengikuti ujian mata kuliah tersebut tanpa ada kesulitan waktu.
  • 11. 11 Solusi: Masalah penjadwalan ujian ini dapat diselesaikan dengan menggunakan metode pewarnaan simpul, dengan simpul mewakili mata kuliah dan rusuk antara dua simpul mewakili bahwa ada mahasiswa yang mengambil kedua mata kuliah yang diwakili simpul-simpul tersebut, sehingga ujian kedua mata kuliah yang diambil mahasiswa tersebut tidak dapat dilakukan bersamaan. Masalah tersebut dapat dibuat dalam bentuk graf, yaitu sebagai berikut Gambar 7. Graf Representasi Masalah Penjadwalan Ujian Dengan menggunakan metode Deletion-Contraction, maka: Gambar 8. Pembentukan Polinomial Kromatik dengan Metode Deletion- Contraction
  • 12. 12 dengan polinomial Kromatiknya yaitu: Karena =0, =0, =0, dan =6, adalah K minimal, sehingga > 0. Jadi, bilangan kromatik dari graf tersebut adalah 3. Dari kesimpulan tersebut, terdapat 3 jadwal yang dapat dibuat agar setiap mahasiswa tidak mendapatkan jadwal ujian dua mata kuliah yang diambil dalam waktu yang bersamaan. Untuk menentukan pewarnaan graf pada graf tersebut, akan di tentukan dengan menggunakan Algoritma Welsh-Powell: 1. Memberikan label simpul sedemikian sehingga
  • 13. 13 2. Memberi warna merah pada simpul v1, karena v1 berikatan dengan v2, v3, v4, dan v5 maka tidak ada simpul lain yang mempunyai warna yang sama dengan v1. 3. Memberi warna biru pada simpul v2, berikan warna yang sama pada simpul- simpul yang tidak berikatan dengan v2 yaitu v5. 4. Memberi warna hijau pada simpul v3, berikan warna yang sama pada simpul- simpul yang tidak berikatan dengan v3 yaitu v4. 5. Karena semua simpul sudah diberi warna maka algoritma selesai. Berdasarkan pewarnaan simpul dengan menggunakan algoritma Welsh-Powell, maka peroleh: simpul diberi warna merah, simpul diberi warna hijau, simpul diberi warna biru, sehingga terdapat 3 macam warna pada graf tersebut.
  • 14. 14 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Berdasarkan pembahasan di atas maka Deletion-Contraction Theorem terbukti. 2. Penentuan banyaknya bilangan kromatik dengan metode Deletion-Contraction Theorem yaitu: 3. Salah satu aplikasi penghitungan banyaknya cara memberikan warna simpul yang menggunakan Deletion-Conttraction Theorem adalah pembuatan jadwal ujian Prodi Matematika FMIPA UNY. B. SARAN Deletion-Contraction Theorem sebaiknya digunakan untuk menghitung banyaknya pewarnaan simpul pada graf yang rumit.
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA ----. ----. MateriPewarnaanGraf. Diakses dari http://www.itt elkom.ac.id pada Sabtu, 10 November 2012 pukul 7:08 PM Devadas, Srini dan Eric Lehman. 2005. Graph Teory II. Diakses darihttp://files.myopera.com/m4th03/files/vertex_coloring_graph.pdf pada Sabtu, 10 November 2012 pukul 6:42 PM Maaruf, Faridah. ----. Pengenalan Teori Graf. Diakses dari http://books.google.co.id/books?id=teQ1aMau9i8C&pg=PA113&lpg=PA113&d q=cara+menentukan+polinomial+kromatik&source=bl&ots=p9KCYF0gog&sig= yhqKLURDCZAsqHttx8zDlfdQ5zY&hl=id&sa=X&ei=fTqgUKvklcqVmQW4y YHQCA&ved=0CBoQ6AEwAA#v=onepage&q&f=falsepada Rabu, 14 November 2012 pukul 16.00 PM Priatna, Nanang. ----. Pewarnaan Graf. Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196303311 988031-NANANG_PRIATNA/Pewarnaan_Graph.pdf pada Rabu, 14 November 2012 pukul 16.00 PM Wilson, Robin J.& John J. Watkins. 1990. Graphs: An Introducing Approach. Singapore