SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
Graf Isomorfik,Planar,
Bidang dan Dual
Kelompok 3
Lysta Chrysmawati
Mellda Verayani
Myra Amelya I
Graf Isomorfik (Isomorphic Graph)
DEFINISI
Dua buah graf, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika
terdapat korespondensi satu-satu antara simpul-simpul
keduanya dan antara sisi-sisi keduanya sedemikian
sehingga jika sisi e bersisian dengan simpul u dan v di G1,
maka sisi e’ yang berkorespon di G2 juga harus bersisian
dengan simpul u’ dan v’ di G2.
Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yang sama,
kecuali penamaan simpul dan sisinya saja yang berbeda.
Dari definisi isomorfik dapat disimpulkan dua buah
graf isomorfik memenuhi ketiga syarat:
1. Mempunyai jumlah simpul yang sama.
2. Mempunyai jumlah sisi yang sama.
3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderjat
tertentu.
Ketiga syarat ini belum cukup menjamin keisomorfikan.
Pemeriksaan secara visual masih tetap diperlukan.
Untuk memperlihatkan bahwa dua graf isomorfik, kita dapat
menunjukkan bahwa matriks ketetanggaan kedua graf itu
sama.

















0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
G
A
a b c d e
a
b
c
d
e 
















0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
2
G
A
x y w v z
x
y
w
v
z
Graf Planar dan Graf Bidang
DEFINISI
Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar
dengan sisi-sisi yang tidak saling memotong (bersilangan)
disebut sebagai graf planar, jika tidak, maka ia disebut
graf tak-planar.
Contoh:
Persoalan utilitas: terdapat tiga buah rumah, H1, H2, dan
H3, masing-masingnya dihubungkan tiga buah utilitas-
air(W), gas(G), dan listrik(E) dengan alat pengantar
(pipa, kabel,dsb). Graf pada gambar (a) adalah graf
bipartit lengkap, K3,3. Jika graf pada gambar (a)
digambar ulang, ternyata tidak mungkin menggambar
sisi yang tidak saling berpotongan (gambar (b)). Dengan
kata lain, persoalan utilitas tidak planar.
Graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi
yang tidak saling berpotongan disebut graf bidang
(plane graph).
Graf bidang pada gambar terdiri atas 6 wilayah (termasuk
wilayah terluar):
Sisi-sisi pada graf bidang membagi bidang
datar menjadi beberapa wilayah (region)
atau muka (face). Jumlah wilayah pada graf
bidang dapat dihitung dengan mudah.
Rumus Euler
Jumlah wilayah (f) pada graf planar sederhana juga dapat
dihitung dengan rumus Euler sebagai berikut :
n – e + f = 2
atau
f = e – n + 2
yang dalam hal ini,
e = jumlah sisi
n = jumlah simpul
e=11 dan n=7, maka f=11-7+2=6
Contoh:
Contoh:
Misalkan graf sederhana planar dan terhubung memiliki 24
buah simpul, masing – masing simpul berderajat 4.
Representasi planar dari graf tersebut membagi bidang
datar menjadi sejumlah wilayah atau muka. Berapa banyak
wilayah yang terbentuk ?
Penyelesaian :
Diketahui n = jumlah simpul = 24, maka jumlah derajat
seluruh simpul = 24 x 4 = 96.
Menurut lemma jabat tangan, jumlah derajat = 2 x jumlah
sisi, sehingga jumlah sisi = e = jumlah derajat / 2 = 96 / 2= 48
Dari rumus Euler, n – e + f = 2, sehingga f = jumlah wilayah =
2 – n + e = 2 – 24 + 48 = 26 buah.
COROLLARY 1
Jika G adalah graf sederhana terhubung dengan e adalah
jumlah sisi dan v adalah jumlah simpul, yang dalam hal ini v
≥ 3, maka berlaku ketidaksamaan Euler e ≤ 3v – 6.
Perlihatkan bahwa K,5, tidak planar dengan ketidaksamaan
Euler.
Penyelesaian :
Pada graf K5, n = 5 dan e = 10. K5 tidak memenuhi
ketidaksamaan Euler sebab 10 ≥ 3(5) – 6. Hal ini menunjukkan
bahwa K5 tidak planar.
COROLLARY 2
Jika G adalah graf sederhana terhubung dengan e adalah jumlah
sisi dan v adalah jumlah simpul, yang dalam hal ini v ≥ 3 dan tidak
ada sirkuit yang panjangnya 3, maka berlaku e ≤ 2v – 4.
Graf K3.3 tidak memenuhi ketidaksamaan e ≤ 2n – 4,
Karena
e = 9, n = 6
9 ≤ (2)(6) – 4 = 8 ( salah )
yang berarti K3.3 bukan graf planar.
Teorema Kuratowski
Dalam literatur tentang graf, dikenal dua buah
graf tidak planar yang khusus, yaitu graf
Kuratowski
1. Graf Kuratowski pertama, yaitu graf lengkap
yang mempunyai lima buah simpul ( K5 ),
adalah graf tidak-planar.
2. Graf Kuratowski kedua, yaitu graf terhubung
teratur dengan 6 buah simpul dan 9 buah sisi (
K3.3 ) adalah graf tidak-planar.
Sifat graf Kuratowski adalah :
1. Kedua graf Kuratowski adalah graf
teratur
2. Kedua graf Kuratowski adalah graf
tidak-planar.
3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf
Kuratowski menyebabkannya menjadi
graf planar.
4. Graf Kuratowski pertama adalah graf
tidak-planar dengan jumlah simpul
minimum, dan graf Kuratowski kedua
adalah graf tidak-planar dengan
jumlah sisi minimum. Keduanya adalah
graf tidak planar paling sederhana.
TEOREMA 8.2 ( Teorema Kuratowski ) :
Graf G adalah tidak planar jika dan hanya jika ia
mengandung upagraf yang isomorfik dengan K5
atau K3.3 atau homeomorfik ( homeomorphic )
dengan salah satu dari keduanya.
Apa yang dimaksud dengan homeomorfik ?
Dua graf G1 dan G2 dikatakan homeomorfik jika salah satu
dari kedua graf dapat diperoleh dari graf yang lain dengan
cara menyisipkan dan atau membuang secara berulang –
ulang simpul berderajat 2.
Contoh
Perlihatkan dengan teorema Kuratowski bahwa graf
petersen (a) tidak planar !
Graf Dual (Dual Graph)
Misalkan kita mempunyai sebuah graf planar G yang
direpresentasikan sebagai graf bidang. Kita dapat membuat
suatu graf G* yang secara geometri merupakan dual dari graf
planar tersebut dengan cara sebagai berikut :
1. Pada setiap wilayah atau muka (face) f di G, buatlah simpul v*
yang merupakan simpul untuk G*.
2. Untuk setiap sisi e di G, tariklah sisi e* (yang menjadi sisi untuk G*)
yang memotong sisi e tersebut. Sisi e* menghubungkan dua buah
simpul v1* dan v2* (simpul-simpul di G*) yang berada di dalam
muka f1 dan f2 yang dipisahkan oleh sisi e di G. Untuk sisi e yang
salah satu simpulnya merupakan simpul berderajat 1 (jadi, sisi e
seluruhnya terdapat di dalam sebuah muka), maka sisi e* adalah
berupa sisi gelang.
Graf G* yang terbentuk dengan cara penggambaran
demikian disebut graf dual (dual geometri) dari graf G.
Gambar berikut adalah graf dual G* dari graf planar G. Sisi-
sisi graf G* digambarkan dengan garis putus-putus.
Jika G adalah graf planar dalam representasi bidang
dengan n buah simpul, e buah sisi dan f buah muka, maka graf
G* memiliki n* = f buah simpul, e* = e buah sisi dan f* = n buah
muka.
Sebuah graf planar G mempunyai dual yang unik hanya
jika repsesentasi bidangnya unik.
Dua buah representasi bidang yang berbeda dari graf yang sama
Salah satu aplikasi graf dual yang penting adalah untuk
mempresentasikan peta (map). Setiap peta pada bidang terdiri dari sejumlah
wilayah (region). Wilayah pada peta dapat menyatakan suatu negara, provinsi,
atau kabupaten. Tiap wilayah pada peta dinyatakan sebagai sebuah simpul,
sedangkan sisi menyatakan bahwa dua wilayah berbatasan langsung
(bertetangga).
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf

More Related Content

Similar to Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf

Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritIndah Wijayanti
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafSiti Khotijah
 
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdfgraf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdfVinnieSyarif2
 
Definisi Graph.ppt
Definisi Graph.pptDefinisi Graph.ppt
Definisi Graph.pptFahriHadami
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)pt.ccc
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Fahrul Usman
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.pptHadiWidjaja4
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 01
Matematika Diskrit - 09 graf - 01Matematika Diskrit - 09 graf - 01
Matematika Diskrit - 09 graf - 01KuliahKita
 
Gambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-grafGambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-grafRomdoni4
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05KuliahKita
 

Similar to Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf (20)

Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit graf
 
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdfgraf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
 
Definisi Graph.ppt
Definisi Graph.pptDefinisi Graph.ppt
Definisi Graph.ppt
 
Graf Oke.pptx
Graf Oke.pptxGraf Oke.pptx
Graf Oke.pptx
 
Graph1
Graph1Graph1
Graph1
 
Graf 1
Graf 1Graf 1
Graf 1
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
 
Babiv Graf
Babiv GrafBabiv Graf
Babiv Graf
 
13 graph2
13 graph213 graph2
13 graph2
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
 
Diskret VII Graph
Diskret VII GraphDiskret VII Graph
Diskret VII Graph
 
Ppt graph
Ppt graphPpt graph
Ppt graph
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 01
Matematika Diskrit - 09 graf - 01Matematika Diskrit - 09 graf - 01
Matematika Diskrit - 09 graf - 01
 
Gambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-grafGambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-graf
 
Magic graph
Magic graphMagic graph
Magic graph
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf

  • 1. Graf Isomorfik,Planar, Bidang dan Dual Kelompok 3 Lysta Chrysmawati Mellda Verayani Myra Amelya I
  • 2. Graf Isomorfik (Isomorphic Graph) DEFINISI Dua buah graf, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan antara sisi-sisi keduanya sedemikian sehingga jika sisi e bersisian dengan simpul u dan v di G1, maka sisi e’ yang berkorespon di G2 juga harus bersisian dengan simpul u’ dan v’ di G2.
  • 3. Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yang sama, kecuali penamaan simpul dan sisinya saja yang berbeda.
  • 4.
  • 5. Dari definisi isomorfik dapat disimpulkan dua buah graf isomorfik memenuhi ketiga syarat: 1. Mempunyai jumlah simpul yang sama. 2. Mempunyai jumlah sisi yang sama. 3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderjat tertentu. Ketiga syarat ini belum cukup menjamin keisomorfikan. Pemeriksaan secara visual masih tetap diperlukan.
  • 6. Untuk memperlihatkan bahwa dua graf isomorfik, kita dapat menunjukkan bahwa matriks ketetanggaan kedua graf itu sama.                  0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 G A a b c d e a b c d e                  0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 2 G A x y w v z x y w v z
  • 7. Graf Planar dan Graf Bidang DEFINISI Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi yang tidak saling memotong (bersilangan) disebut sebagai graf planar, jika tidak, maka ia disebut graf tak-planar.
  • 8. Contoh: Persoalan utilitas: terdapat tiga buah rumah, H1, H2, dan H3, masing-masingnya dihubungkan tiga buah utilitas- air(W), gas(G), dan listrik(E) dengan alat pengantar (pipa, kabel,dsb). Graf pada gambar (a) adalah graf bipartit lengkap, K3,3. Jika graf pada gambar (a) digambar ulang, ternyata tidak mungkin menggambar sisi yang tidak saling berpotongan (gambar (b)). Dengan kata lain, persoalan utilitas tidak planar.
  • 9. Graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi yang tidak saling berpotongan disebut graf bidang (plane graph).
  • 10. Graf bidang pada gambar terdiri atas 6 wilayah (termasuk wilayah terluar): Sisi-sisi pada graf bidang membagi bidang datar menjadi beberapa wilayah (region) atau muka (face). Jumlah wilayah pada graf bidang dapat dihitung dengan mudah.
  • 11. Rumus Euler Jumlah wilayah (f) pada graf planar sederhana juga dapat dihitung dengan rumus Euler sebagai berikut : n – e + f = 2 atau f = e – n + 2 yang dalam hal ini, e = jumlah sisi n = jumlah simpul e=11 dan n=7, maka f=11-7+2=6 Contoh:
  • 12. Contoh: Misalkan graf sederhana planar dan terhubung memiliki 24 buah simpul, masing – masing simpul berderajat 4. Representasi planar dari graf tersebut membagi bidang datar menjadi sejumlah wilayah atau muka. Berapa banyak wilayah yang terbentuk ? Penyelesaian : Diketahui n = jumlah simpul = 24, maka jumlah derajat seluruh simpul = 24 x 4 = 96. Menurut lemma jabat tangan, jumlah derajat = 2 x jumlah sisi, sehingga jumlah sisi = e = jumlah derajat / 2 = 96 / 2= 48 Dari rumus Euler, n – e + f = 2, sehingga f = jumlah wilayah = 2 – n + e = 2 – 24 + 48 = 26 buah.
  • 13. COROLLARY 1 Jika G adalah graf sederhana terhubung dengan e adalah jumlah sisi dan v adalah jumlah simpul, yang dalam hal ini v ≥ 3, maka berlaku ketidaksamaan Euler e ≤ 3v – 6. Perlihatkan bahwa K,5, tidak planar dengan ketidaksamaan Euler. Penyelesaian : Pada graf K5, n = 5 dan e = 10. K5 tidak memenuhi ketidaksamaan Euler sebab 10 ≥ 3(5) – 6. Hal ini menunjukkan bahwa K5 tidak planar.
  • 14. COROLLARY 2 Jika G adalah graf sederhana terhubung dengan e adalah jumlah sisi dan v adalah jumlah simpul, yang dalam hal ini v ≥ 3 dan tidak ada sirkuit yang panjangnya 3, maka berlaku e ≤ 2v – 4. Graf K3.3 tidak memenuhi ketidaksamaan e ≤ 2n – 4, Karena e = 9, n = 6 9 ≤ (2)(6) – 4 = 8 ( salah ) yang berarti K3.3 bukan graf planar.
  • 15. Teorema Kuratowski Dalam literatur tentang graf, dikenal dua buah graf tidak planar yang khusus, yaitu graf Kuratowski 1. Graf Kuratowski pertama, yaitu graf lengkap yang mempunyai lima buah simpul ( K5 ), adalah graf tidak-planar. 2. Graf Kuratowski kedua, yaitu graf terhubung teratur dengan 6 buah simpul dan 9 buah sisi ( K3.3 ) adalah graf tidak-planar.
  • 16. Sifat graf Kuratowski adalah : 1. Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur 2. Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak-planar. 3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski menyebabkannya menjadi graf planar. 4. Graf Kuratowski pertama adalah graf tidak-planar dengan jumlah simpul minimum, dan graf Kuratowski kedua adalah graf tidak-planar dengan jumlah sisi minimum. Keduanya adalah graf tidak planar paling sederhana.
  • 17. TEOREMA 8.2 ( Teorema Kuratowski ) : Graf G adalah tidak planar jika dan hanya jika ia mengandung upagraf yang isomorfik dengan K5 atau K3.3 atau homeomorfik ( homeomorphic ) dengan salah satu dari keduanya.
  • 18. Apa yang dimaksud dengan homeomorfik ? Dua graf G1 dan G2 dikatakan homeomorfik jika salah satu dari kedua graf dapat diperoleh dari graf yang lain dengan cara menyisipkan dan atau membuang secara berulang – ulang simpul berderajat 2.
  • 19. Contoh Perlihatkan dengan teorema Kuratowski bahwa graf petersen (a) tidak planar !
  • 20. Graf Dual (Dual Graph) Misalkan kita mempunyai sebuah graf planar G yang direpresentasikan sebagai graf bidang. Kita dapat membuat suatu graf G* yang secara geometri merupakan dual dari graf planar tersebut dengan cara sebagai berikut : 1. Pada setiap wilayah atau muka (face) f di G, buatlah simpul v* yang merupakan simpul untuk G*. 2. Untuk setiap sisi e di G, tariklah sisi e* (yang menjadi sisi untuk G*) yang memotong sisi e tersebut. Sisi e* menghubungkan dua buah simpul v1* dan v2* (simpul-simpul di G*) yang berada di dalam muka f1 dan f2 yang dipisahkan oleh sisi e di G. Untuk sisi e yang salah satu simpulnya merupakan simpul berderajat 1 (jadi, sisi e seluruhnya terdapat di dalam sebuah muka), maka sisi e* adalah berupa sisi gelang.
  • 21. Graf G* yang terbentuk dengan cara penggambaran demikian disebut graf dual (dual geometri) dari graf G. Gambar berikut adalah graf dual G* dari graf planar G. Sisi- sisi graf G* digambarkan dengan garis putus-putus.
  • 22. Jika G adalah graf planar dalam representasi bidang dengan n buah simpul, e buah sisi dan f buah muka, maka graf G* memiliki n* = f buah simpul, e* = e buah sisi dan f* = n buah muka. Sebuah graf planar G mempunyai dual yang unik hanya jika repsesentasi bidangnya unik. Dua buah representasi bidang yang berbeda dari graf yang sama
  • 23.
  • 24. Salah satu aplikasi graf dual yang penting adalah untuk mempresentasikan peta (map). Setiap peta pada bidang terdiri dari sejumlah wilayah (region). Wilayah pada peta dapat menyatakan suatu negara, provinsi, atau kabupaten. Tiap wilayah pada peta dinyatakan sebagai sebuah simpul, sedangkan sisi menyatakan bahwa dua wilayah berbatasan langsung (bertetangga).