1. KURIKULUMKURIKULUM
SMP .....................SMP .....................
Kabupaten Bangkalan
Tahun Pelajaran 2010/1011
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI ..... BANGKALAN
Jl. ..................................... Bangkalan
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah melalui pembahasan Tim Pengembang Kurikulum, dan memperhatikan
pertimbangan dari Warga Sekolah dan Komite Sekolah, maka dengan ini Kurikulum
SMP Negeri ...Bangkalan, ditetapkan untuk diberlakukan Tahun
Pembelajaran ............
Logo
Satuan
Pendidika
n
2. Bangkalan, 1 Juli 2010
Komite Sekolah Kepala Sekolah
..................................... .........................................
K e t u a NIP.
Mengetahui
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan
Kepala Bidang SMP/SMA/SMK
DRS. ABDULLAH MUAD M.Sy
NIP. 19620101 1988031023
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN 2
A. Rasional
2
B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah 2
C. Pengertian 5
II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 6
A. Struktur Kurikulum
6
B. Muatan Kurikulum 6
1. Mata Pelajaran 6
2. Muatan Lokal 8
3. Kegiatan Pengembangan Diri 9
4. Pengaturan Beban Belajar 10
5. Ketuntasan Belajar 10
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 11
2
3. III. KALENDER PENDIDIKAN 12
LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan SMP Negeri .... Bangkalan
2. SK Kepala sekolah tentang KKM
3. SK Kepala sekolah tentang Kriteria Kenaikan Kelas
4. SK Kepala sekolah tentang Kriteria Kelulusan
5. SK-KD Mata Pelajaran Mulok Tata Boga
6. SK-KD Mata Pelajaran Mulok ............
7. Contoh Analisis Penentuan KKM
8. Analisis Standar Isi (SK-KD) (Mapel yang menambah Jumlah Jam)
9. Contoh Silabus dan RPP Mata Pelajaran ....... (1 KD)
10. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Mulok
11. Hasl Analisis Konteks
3
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Pendidikan Nasional berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi
peserta anak didik sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif dan mandiri menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum pada
undang –undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Salah satu unsur terpenting untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional adalah
adanya Kurikulum. Kurikulum dikembangkan berdasar prinsip bahwa anak didik
mempunyai posisi sentral untuk mengembangkan potensinya secara paripurna sebagaimana
tersirat dalam tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut pengembangan
potensi anak didik harus disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan dan
kepentingan peserta didik serta lingkungan, SMP 7 Bangkalan mengembangkan kurikulum
ini dengan mengacu pada Standart Isi (SI) dan Standart Kompetensi Lulusan ( SKL ) yang
ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Penyusunan kurikulum SMPN 7 Bangkalan ini merupakan usaha sekolah untuk
mengakomondasi potensi yang ada di Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan
umumnya untuk meningkatkan kualitas sekolah, baik dalam aspek akademik maupun non
akademik, mengembangkan budaya daerah serta mengenal perkembangan IPTEK yang
dilandasi kepribadian yang beriman dan bertaqwa.
B. Tujuan Pengembangan KTSP
Dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan dan
kepentingan peserta didik serta lingkungan, SMP 7 Bangkalan mengembangkan kurikulum
ini dengan mengacu pada Standart Isi (SI) dan Standart Kompetensi Lulusan (SKL) yang
ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan nasional.
4
5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
C. Prinsip Pengembangan KTSP
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Penyusunan kurikulum SMPN 7 Bangkalan ini merupakan usaha sekolah untuk
mengakomondasi potensi yang ada di Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan.
Umumnya untuk meningkatkan kualitas sekolah, baik dalam aspek akademis maupun non
akademis, mengembangkan budaya daerah serta mengenal perkembangan IPTEK yang
dilandasi kepribadian yang beriman dan bertaqwa. Kurikulum SMPN 7 Bangkalan
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
D. Landasan Hukum
5
6. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal
32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat
(1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat
(1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat
(1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat
(1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal
17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
3. Standar Isi
4. Standar Kompetensi Lulusan
E. Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri
dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
6
7. Bab I I
Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
A. Visi Sekolah
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan
perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya
menyangkut: (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang
memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor
serta tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku
dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap
pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas.
Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah kami, sehingga visi
sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain
merupakan citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa
datang. Namun demikian, visi sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan
nasional. Visi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan (1) potensi yang
dimiliki sekolah/madrasah, (2) harapan masyarakat yang dilayani sekolah/madrasah.
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders) bermusyawarah,
sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait, sehingga
seluruh kelompok yang terkait (guru, karyawan, siswa, orang tua, masyarakat,
pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya.
Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2) khas, (3) mudah
diingat. Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah kami,
SMP....................................Bangkalan
Visi SMP ................................ Bangkalan
“UNGGUL DALAM MUTU, BERPIJAK PADA IMAN DAN TAKWA”
Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat
dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang:
a. berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian
b. sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
c. ingin mencapai keunggulan
d. mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah/madrasah
e. mendorong adanya perubahan yang lebih baik
f. mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah/madrasah
7
8. B. Misi SMP ...... Bangkalan
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan
berdasarkan visi di atas.
”DISIPLIN DALAM KERJA, MEWUJUDKAN MANAJEMEN KEKELUARGAAN,
KERJASAMA, PELAYANAN PRIMA DENGAN MENINGKATKAN SILATURAHMI”
Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan
bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga
hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan
silaturahmi. Penjabaran misi di atas meliputi:
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga
dapat berkembang secara optimal.
4. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa
sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.
6. Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertaqwa
pada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa
kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan
yang diuraikan dari visi dan misi di atas.
C. Tujuan SMP ..........................Bangkalan
Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar komunikatif
dan bisa diukur sebagai berikut:
1. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah.
2. Unggul dalam perolehan nilai UAN.
3. Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang SMA negeri.
4. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang sains
dan matematika.
5. Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, PMR, Paskibra, dan Pramuka.
6. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah.
Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan
dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang dibakukan secara
nasional, sebagai berikut:
1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam
kehidupan.
8
9. 2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan
lingkungan secara bertanggung jawab.
3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta
berkomunikasi melalui berbagai media.
4. Menyenangi dan menghargai seni.
5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.
6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap
bangsa dan tanah air.
Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL tersebut lebih kami rinci
sebagai profil siswa SMP sebagai berikut:
1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai
cerminan akhlak mulia dan iman taqwa.
2. Mampu berbahasa Inggris secara aktif.
3. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai
pilihannya.
4. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih.
5. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word, exsel, dan
desain grafis.
6. Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian
target pilihan yang ditentukan sendiri.
7. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik
di tingkat kecamatan, kodya, propinsi, dan nasional.
8. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environmental dan pra-
vocasional.
9
10. Bab III
Struktur dan Muatan Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh peserta didik dalam proses pembelajaran. Kedalaman mata pelajaran dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari Standart Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan berdasar standar kompetensi lulusan
(SKL).
Struktur kurikulum terdiri atas tiga komponen yaitu : Komponen Mata Pelajaran,
Komponen Muatan Lokal dan Komponen Pengembangan diri.
Komponen Mata Pelajaran dikelompokkan menjadi :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Kelompok mata pelajaran Estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral dari
struktur kurikulum. Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas VII sampai dengan kelas
IX.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan SKL, SK dan KD mata pelajaran dengan
ketentuan sbb :
a. Kurikulum memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembengan diri seperti yang
tertera dalam tabel struktur kurikulum.
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler, materinya ditentukan sekolah dan
merupakan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah.
c. Pengembangan diri merupakan pemberian kesempatan pada anak didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan potensi, kebutuhan, bakat dan
minatnya yang difasilitasi oleh guru BK, Guru atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam jam efektif maupun di luar jam efektif.
d. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan mata pelajaran terpadu.
e. Alokasi jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum, sekolah boleh menambah
maksimal 4 jam pelajaran sesuai dengan kebutuhan.
10
11. f. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun / dua semester adalah 36 sd 38 minggu.
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP/MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas
IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari
muatan kurikulum.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metode dan pendekatan tertentu.
Pada bagian ini sekolah/madrasah mencantumkan mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada
peserta didik.
Untuk kurikulum SMP dan Madrasah Tsanawiyah, terdiri dari 10 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik.
Berikut disajikan Struktur Kurikulum SMP SMP Bangkalan
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 + 1 *) 4 + 1 *) 4 + 1 *)
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 + 1 *) 4 + 1 *) 4 + 1 *)
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
2 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
11
12. B. Muatan Lokal
- Pendidikan Lingkungan Kehidupan
Bangkalan (PLKJ)
- Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) **)
- Pendidikan Keterampilan Jasa dan
Perniagaan (PKJP) **)
- Praktikum Bahasa Inggris
1
2
-
1
1
2
-
1
1
-
2
1
C. Pengembangan Diri (Bimbingan Karir) 2***) 2***) 2***)
Jumlah 32 + 4 *) 32 + 4 *) 32 + 4 *)
*) tambahan alokasi jam pelajaran
**) merupakan mata pelajaran pilihan
2***) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Sekolah/madrasah dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dalam mencapai kompetensi, dan /atau dimanfaatkan untuk mata pelajaran
lain yang dianggap penting dengan mengungkapkan beberapa alasannya.
Misalnya Komputer sebagai bagian dari Muatan Lokal pada struktur di atas,
merupakan penambahan dari mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).
Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa:
o Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
o Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
Di sekolah kami, SMP Negeri ..... Bangkalan, terdapat program intra kurikuler
seperti tabel di atas dan juga ekstra kurikuler yang dikembangkan dalam program
Pengembangan Diri. Waktu belajar di sekolah kami dimulai dari pukul 7.00 pagi
hingga pukul 13.40 selama 5 hari dari hari Senin hingga Jumat. Khusus hari
Senin, ada tambahan kegiatan upacara hingga jam pulang sekolah adalah pukul
14.25. Pada hari Sabtu, digunakan untuk program ekstra kurikuler. Khusus hari
Jum’at, bubar kelas pukul 11.45 dilanjutkan sholat Jum’at berjama’ah.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan
atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-
budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap
semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
12
13. Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Provinsi DKI Jaya) dan diterapkan
di sekolah kami adalah:
- Pendidikan Lingkungan Kehidupan Bangkalan (PLKJ)
Wajib bagi semua siswa kelas VII hingga kelas IX. Alokasi waktu 1 jam
pelajaran.
- Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Tidak wajib bagi seluruh siswa dan hanya diajarkan di kelas VII dan VIII.
Alokasi waktu 2 jam pelajaran. Program ini terdiri dari Tata Boga dan Tata
Busana. Namun saat ini hanya program Tata Boga yang masih berlangsung.
- Pendidikan Keterampilan Jasa dan Perniagaan (PKJP)
Tidak wajib bagi seluruh siswa dan hanya diajarkan di kelas IX. Alokasi
waktu 2 jam pelajaran.
- Praktikum Bahasa Inggris selama 2 jam pelajaran (setara 1 jam pelajaran
tatap muka)
Wajib bagi semua siswa kelas VII hingga kelas IX.
Berikut ini tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran Muatan Lokal yang
diselenggarakan di SMP SMPBangkalan.
no. Mata Pelajaran Muatan Lokal Alokasi Waktu (JP)
VII VIII IX
1 Pendidikan Lingkungan Kehidupan Bangkalan 1 1 1
2 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
(spesialisasi Tata Boga)
2 2 -
3 Pendidikan Keterampilan Jasa dan Perniagaan
(PKJP)
- - 2
4. Praktikum Bahasa Inggris 1 1 1
Jumlah 4 4 4
Di kelas VII dan VIII, seluruh siswa mengikuti PKK dengan spesialisasi Tata
Boga, sementara di kelas IX seluruh siswa mengikuti PKJP. Kedua mata
pelajaran Muatan Lokal tersebut bertujuan menyiapkan siswa ke sekolah
kejuruan pada jenjang selanjutnya. Hal ini sesuai dengan minat sebagian besar
siswa (antara 80 – 90%) yang berkeinginan melanjutkan ke Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Hanya sekitar 10% siswa yang akan melanjutkan ke jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA).
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan
ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni-budaya,
kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.
13
14. Pengembangan Diri di sekolah meliputi program berikut
- Bimbingan Karir (BK)
Dilaksanakan sebagai bagian dari program pembelajaran dengan alokasi
waktu 2 jam pelajaran.
- Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
- Rohani Islam dan Kristen
- Pramuka
- Paskibra
- Kesenian (Paduan Suara)
- Olah raga (Basket, Futsal, Voli)
- Palang Merah Remaja (PMR)
- Taekwondo
Pada umumnya, program tersebut dilaksanakan 1 x dalam seminggu pada hari
sabtu. Khusus untuk Rohani Islam dilaksanakan tiap hari pada pagi hari dalam
bentuk Tadarussan, sementara Rohani Kristen dilaksanakan pada hari Jum’at
dalam bentuk Kebaktian. Program Pembiasaan dilakukan melalui kegiatan
Tadarussan, sholat berjamaah, dan Upacara.
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan
sistem Paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai
berikut.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban
belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum
empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain
yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang
tercantum di dalam Standar Isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket untuk SMP/MTs/SMPLB adalah antara 0% -
50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah kami, misalnya pada
kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran
setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada Struktur
Kurikulum SMP Negeri 238.
5. Ketuntasan Belajar
14
15. Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian
hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Sekolah harus menentukan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai target pencapaian kompetensi
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik dan
kompleksitas materi pembelajaran serta kemampuan sumber daya pendukung
dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan
selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal (KKM) yang menjadi target
pencapaian kompetensi di SMP Negeri .............. Bangkalan yang berlaku saat
ini.
No. Mata Pelajaran
KKM
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
1 Agama 65
2 Pendidikan Kewarganegaraan 65
3 Bahasa Indonesia 65
4 Bahasa Inggris 55
5 Matematika 50
6 IPA 50
7 IPS 58
8 Seni Budaya 70
9 Pendididkan Jasmani 60
10 Teknologi Informatika Komunikasi 60
11 Pendidikan Lingkungan Kehidupan
Bangkalan
65
12 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga 70
13 Pendidikan Keterampilan Jasa dan
Perniagaan
65
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan
kelas di SMP berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Di sekolah kami, kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran di kelas
mencapai minimal 90%.
15
16. (Secara lebih rinci terdapat pada SK Kepala Sekolah tentang Kriteria
Kenaikan Kelas).
Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari SMP Bangkalan setelah memenuhi persyaratan berikut,
yaitu:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi;
d. lulus Ujian Nasional;
e. Di sekolah kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas
mencapai minimal 90%.
(Secara lebih rinci terdapat pada SK Kepala Sekolah tentang Kriteria
Kelulusan).
16
17. Bab IV
Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan di SMP Negeri .... Bangkalan diselenggarakan dengan mengikuti
kalender pendidikan setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah pembagian waktu
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup : permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
a. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pembelajaran adalah waktu dimulainya tahun pembelajaran di
sekolah. Minggu efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu termasuk jam
pembelajaran muatan lokal dan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang
ditetapkan untuk tidak mengadakan kegiatan pembelajaran yang terjadwal pada
sekolah yang dimaksud. Waktu libur dapat berupa jeda tengah semester, jeda antar
semester, jeda akhir tahun pelajaran, jeda akhir tahun prelajaran, libur hari besar
keagamaan, hari besar nasional dan libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar,
waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel alokasi waktu pada Kalender Pendidikan
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1 Minggu Efektif
Belajar
Minimum 36 minggu
maksimum 38
minggu
Digunakan untuk
pembelajaran efektif
2 Jeda tengah
semester
Maksimum 1 minggu Satu minggu tiap semester
untuk lomba antar kelas
3 Jeda antar semester Maksimum 1 minggu Kemah atau LDK
4 Libur akhir tahun
pelajaran
Maksimum 3 minggu Persiapan PSB ,administrasi
akhir tahun pelajaran dan
persiapan tahun pelajaran
selanjutnya
5 Hari libur
keagamaan
2-4 minggu Lomba keagamaan dan
pondok romadhon
6 Hari libur nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan
peraturan pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Disesuaikan dengan
peraturan pemerintah
8 Kegiatan khusus
sekolah
Maksimum 3 minggu Lomba Mapel,Temu siswa,
Kesenian
17
18. b. Penetapan kalender Pendidikan
a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir bulan
Juni tahun berikutnya.
b. Hari libur ditetapkan oleh Mendiknas dan atau menteri agama dalam hal
yang terkait dengan hari besar agama, Kepala Pemerintah Kabupaten dan
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menentukan hari libur khusus.
c. Pemerintah Provinsi / Kabupaten dapat menentukan libur serentak untuk
satuan – satuan pendidikan.
d. Kalender pendidikan SMP ...... Bangkalan disusun berdasarkan ketentuan
pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten Bangkalan.
c. Hari Efektif Sekolah, Efekti Fakultatif dan Hari Libur
Penetapan Hari Efektif Sekolah, Efekti Fakultatif dan Hari Libur di SMP ......
Bangkalan disusun berdasarkan ketentuan Kalender Pendidikan dari pemerintah
Provinsi dan pemerintah kabupaten Bangkalan
Jumlah Hari Efektif Sekolah, Efekti Fakultatif dan Hari Libur Sekolah SMP Negeri
.... Bangkalan Tahun Pelajaran 2010 - 2011
SMT BULAN HR LU LHB LPP LHR KTS LAS HEF HES
1
JULI 2010 20 2 18
AGUSTUS 2010 31 5 1 3 15 7
SEPTEMBER 2010 30 4 2 10 4 10
OKTOBER 2010 31 5 26
NOPEMBER 2010 30 4 1 25
DESEMBER 2010 31 4 2 5 20
JUMLAH 173 24 6 3 10 0 5 19 106
SMT BULAN HR LU LHB LPP LHR KTS LAS HEF HES
2
JANUARI 2011 31 5 1 25
PEBRUARI 2011 28 4 2 22
MARET 2011 31 4 1 26
APRIL 2011 30 4 1 25
MEI 2011 31 5 1 25
JUNI 2011 30 4 2 9 15
JULI 2011 - - - - - - - - -
JUMLAH 181 26 8 9 138
KETERANGAN :
HES : HARI EFEKTIF SEKOLAH
18
19. HEF : HARI EFEKTIF FAKULTATIF
LU : LI BUR UMUM
LHB : LIBUR HARI BESAR
LPP : LIBUR PERMULAAN PUASA
LHR : LIBUR HARI RAYA
LTS : LIBUR TENGAH SEMESTER
LAS : LIBUR AKHIR SEMESTER
19
20. Lampiran :
1. Kalender Pendidikan SMP Negeri .... Bangkalan
2. SK Kepala sekolah tentang KKM
3. SK Kepala sekolah tentang Kriteria Kenaikan Kelas
4. SK Kepala sekolah tentang Kriteria Kelulusan
5. SK-KD Mata Pelajaran Mulok Tata Boga
6. SK-KD Mata Pelajaran Mulok ............
7. Contoh Analisis Penentuan KKM
8. Analisis Standar Isi (SK-KD) (Mapel yang menambah Jumlah Jam)
9. Contoh Silabus dan RPP Mata Pelajaran ....... (1 KD)
10. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Mulok
11. Hasl Analisis Konteks
20
21. KALENDER PENDIDIKAN SMP NEGERI ...... BANGKALAN
TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010
SEMESTER GANJIL
JULI 2009
M 5 12 19 26 Tanggal 13 : Tahun ajaran baru
Tanggal 13-15: MOS
Tanggal 20 : Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
S 6 13 20 27
S 7 14 21 28
R 1 8 15 22 29
K 2 9 16 23 30
J 3 10 17 24 31
S 4 11 18 25
AGUSTUS 2009
M 2 9 16 23 30
Tanggal 17 : Proklamasi Kemerdekaan RI
S 3 10 17 24 31
S 4 11 18 25
R 5 12 19 26
K 6 13 20 27
J 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29
SEPTEMBER 2009
M 6 13 20 27 Tanggal 1-12 : Hari belajar efektif fakultatif
Tanggal 14- 29 : Libur Hari Raya Idul FitriS 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29
R 2 9 16 23 30
K 3 10 17 24
J 4 11 18 25
S 5 12 19 26
OKTOBER 2009
M 4 11 18 25 Tanggal 12-14: UTS
Tanggal 15-17: KTSS 5 12 19 26
S 6 13 20 27
R 7 14 21 28
K 1 8 15 22 29
J 2 9 16 23 30
S 3 10 17 24 31
NOVEMBER 2009
M 1 8 15 22 29 Tanggal 27 : Hari Raya Idul Adha
S 2 9 16 23 30
S 3 10 17 24
R 4 11 18 25
K 5 12 19 26
J 6 13 20 27
S 7 14 21 28
DESEMBER 2009
M 6 13 20 27 Tanggal 18 : Tahun Baru Hijriyah
Tanggal 25 : Hari Raya NatalS 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29
R 2 9 16 23 30
K 3 10 17 24 31
J 4 11 18 25
S 5 12 19 26
JANUARI 2010
21
22. Tanggal 1 : Tahun Baru Masehi
Tanggal 14 : Tahun Baru Imlek
Tanggal 25-30 : Libur Semester 1
KALENDER PENDIDIKAN SMP NEGERI BANGKALAN
TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010
SEMESTER GENAP
JANUARI 2010
Tanggal 1 : Tahun Baru Masehi
Tanggal 14 : Tahun Baru Imlek
Tanggal 25-30 : Libur Semester 1
PEBRUARI 2010
M 7 14 21 28
Tanggal 22 – 25 : UTS Klas 9
Tanggal 26 : Maulud Nabi Muhammad SAW
S 1 8 15 22
S 2 9 16 23
R 3 10 17 24
K 4 11 18 25
J 5 12 19 26
S 6 13 20 27
MARET 2010
M 7 14 21 28 Tanggal 7 : Wafat Isa Almasih
Tanggal 22 – 26 Maret : UNAS SMA
Tanggal 29 Maret – 1 April : UNAS SMP
S 1 8 15 22 29
S 2 9 16 23 30
R 3 10 17 24 31
K 4 11 18 25 3244
J 5 12 19 26
S 6 13 20 27
APRIL 2010
M 4 11 18 25 Tanggal 14 : Libur Hari Raya Nyepi
Tanggal 19-21 : UTS
Tanggal 22-24 : KTS
Tanggal 28 : Libur Hari Raya Waisak
Tanggal : Ujian Sekolah
S 5 12 19 26
S 6 13 20 27
R 7 14 21 28
K 1 8 15 22 29
J 2 9 16 23 30
S 3 10 17 24
MEI 2010
M 2 9 16 23 30 Tanggal 3 – 8 : Ujian Praktek
S 3 10 17 24 31
S 4 11 18 25
R 5 12 19 26
M 3 10 17 24 31
S 4 11 18 25
S 5 12 19 26
R 6 13 20 27
K 7 14 21 28
J 1 8 15 22 29
S 2 9 16 23 30
M 3 10 17 24 31
S 4 11 18 25
S 5 12 19 26
R 6 13 20 27
K 7 14 21 28
J 1 8 15 22 29
S 2 9 16 23 30
22
23. K 6 13 20 27
J 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29
JUNI 2010
M 6 13 20 27 Tanggal 14-18 :Ulangan Semester II ( Kls 7 dan 8 )
Tanggal 28-30 : Libur Semester 2S 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29
R 2 9 16 23 30
K 3 10 17 24
J 4 11 18 25
S 5 12 19 26
JULI 2010
M 4 11 18 25 Tanggal 1 - 11 : Libur Semester II
S 5 12 19 26
S 6 13 20 27
R 7 14 21 28
K 1 8 15 22 29
J 2 9 16 23 30
S 3 10 17 24 31
23
24. RINGKASAN HASIL ANALISIS KONTEKS
SMP NEGERI ..... BANGKALAN
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan (SNP) SMP Negeri ... Bangkalan
No. Aspek Kondisi Ideal (SNP) Kondisi Nyata Upaya Pemenuhan
1
Standar Isi
- Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum
- Beban Belajar
- KTSP
Silabus seba-gai lampiran KTSP
dikem-bangkan melalui pengkajian
SK dan KD sebagaimana tercantum
pada Standar Isi
Banyak guru yang belum
melakukan pengkajian SI-SK-KD
dalam mengembangkan silabus
Mengadakan IHT/ workshop dan
kegiatan lain untuk meningkat-kan
kemampuan guru mengkaji SK-KD
mata pelajaran dan membu-at
pemetaan SI
-
Perumusan indi-kator pencapaian
kompetensi menggunakan KKO yg
dimulai dari tingkat berpikir mudah
ke sukar, sederhana ke kompleks,
dekat ke jauh, konkrit ke abstrak
Dalam meru- muskan indika- tor
pencapaian kompetensi, guru
kurang memperhatikan
penggunaan KKO sesuai tingkatan
berpikir dan kerumitan
Mengadakan IHT/ workshop dan
kegiatan lain untuk meningkat-kan
kemampuan guru merumuskan
indikator pencapaian kompetensi,
sehingga KKO pada KD terwakili
dan teruji akurasinya pada
deskripsi yang ada di KKO indikator
56
25. - Kalender Pendidikan
-
2 Standar Komptensi Lulusan
SKL Satuan Penddkan
SKL Kelompok Mapel
SKL Mata Pelajaran
3 Standar Proses
Penyiapan perangkat
pembelajaran
Pelaksanaan proses
pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Pengawasan pembelajarn
4 Standar Pengelolaan
5 Standar Penilaian
57
26. Perangkat penilaian
Pelaksanaan penilaian
Hasil penilaian
B. Analisis Kondisi Internal SMP Negeri ... Bangkalan
No. Aspek Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1
Peserta Didik Kehadiran peserta didik ke sekolah
tinggi
Motivasi peserta didik dalam
belajar masih rendah
2
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Semua guru berkualifi-kasi S-1 dan
mengampu mata pelajaran sesuai
dengan latar belakang
pendidikannya
Kompetensi pedagogik dan
profesional guru masih rendah
3 Sarana Prasarana
4 Biaya
C. Analisis Kondisi Lingkungan (Eksternal) SMP Negeri ... Bangkalan
No. Aspek Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1
Komite Sekolah
2 Dewan Pendidikan
58
27. 3 Dinas Pendidikan
4 Asosiasi Profesi
5
Dunia Industri Dan Dunia Kerja
Keberadaan DU/DK di sekitar
sekolah cukup banyak
Kepedulian DU/DK untuk
mendukung program- program
sekolah masih rendah, karena
tidak memberikan keuntungan
(nirlaba/non profitable )
6 Sumber Daya Alam
7
Sosial Budaya
Komite Sekolah
.......................................
Bangkalan, Juli 2012
Kepala
SMP Negeri ..... Bangkalan
...........................................
NIP.
59
29. Lampiran
Silabus
Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Tahun Pelajaran : 2006 – 2007
Standar Kompetensi:
1. Mendeskripsikan, mengidentifikasi dan membedakan hidangan makanan pokok
No Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Penilaian
Teknik Bentuk
instrumen
Contoh
instrumen
1. Mengidentifi
kasi dan
membedakan
hidangan
makanan
pokok
Mengidentifi
kasi
hidangan
makanan
pokok khas
Betawi
Mampu
mengidentifikasi
macam-macam
hidangan pokok
Mampu
mendeskripsikan
teknik
pepengolahan
macam-macam
hidangan
Mampu
mengidentifikasi
dan mengolah
hidangan
makanan khas
1. Macam-
macam
hidangan
makanan
pokok
2. Teknik
pengolahan
untuk
macam-
macam
hidangan
makanan
pokok
3. Mengolah
hidangan
pokok khas
- Pengamatan
terhadap buku-
buku resep,
majalah,
tabloid dan
lain-lain,
tentang
hidangan
makanan
pokok
- Menganalisa
bahan, bumbu
dan alat yang
digunakan
untuk
membuat
hidangan
6 x 40’ - Buku yang
relevan
- Majalah
- Nara
sumber
- Kuis
- Obser
vasi
- Tes
harian
- Simulasi
- Tanya
jawab
- Uraian
- Diskusi
- Resume
61
30. No Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Penilaian
Teknik Bentuk
instrumen
Contoh
instrumen
Betawi Betawi makanan
pokok
- Membedakan
macam-macam
hidangan
makanan
pokok
- Membuat
kliping
macam-macam
makanan
pokok
62
31. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nama Sekolah : SMP SMPBangkalan
Mata Pelajaran : Mulok Tata Boga
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Alokasi Waktu : 6 x 40’
A. Standar Kompetensi
Mendeskripsikan, mengidentifikasi dan membedakan hidangan makanan pokok
B. Kompetensi Dasar
• Mengidentifikasi dan membedakan hidangan makanan pokok
• Mengidentifikasi hidangan makanan pokok khas Betawi
C. Indikator
• Mampu mengidentifikasi macam-macam hidangan makanan pokok
• Mampu mendeskripsikan teknik pengolahan macam-macam hidangan makanan
pokok
• Mampu mengidentifikasi dan mengolah hidangan makanan pokok khas Betawi
D. Materi Pokok
- Macam-macam hidangan makanan pokok
- Teknik pengolahan untuk macam-macam hidangan makanan pokok
- Mengolah hidangan makanan pokok khas Betawi
E. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal dan mengolah macam-macam hidangan makanan pokok
dengan beberapa teknik pengolahan.
F. Sumber dan Media Pelajaran
- Buku Pengetahuan Bahan Makanan yang relevan, majalah, tabloid, buku
pelajaran Tata Boga dan nara sumber
G. Strategi Pembelajaran
1. Pertemuan 1
• Pendahuluan
Apersepsi:
- Mempersiapkan siswa untuk memulai suatu proses pembelajaran
- Memberikan atau mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk membuka
wawasan
• Kegiatan Inti
- Mengajak siswa untuk mengenal macam-macam hidangan makanan pokok
- Mendiskusikan perbedaan dari macam-macam hidangan makanan pokok
• Penutup
- Melakukan tanya jawab
- Mneyimpulkan kegiatan hasil diskusi
1. Pertemuan 2
63
32. • Pendahuluan
Apersepsi:
- Mempersiapkan siswa untuk memulai suatu proses pembelajaran
- Memberikan atau mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk membuka
wawasan
• Kegiatan Inti
- Mendiskusikan macam-macam teknik pengolahan yang digunakan
mengolah hidangan makanan pokok
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
- Menyimpulkan hasil kegiatan diskusi
• Penutup
Menugaskan siswa untuk mencari contoh-contoh hidangan makanan pokok
khas Betawi untuk minggu depan
2. Pertemuan 3
• Pendahuluan
Apersepsi:
- Mempersiapkan siswa untuk memulai suatu proses pembelajaran
- Memberikan atau mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk membuka
wawasan
• Kegiatan Inti
Melakukan simulasi salah satu contoh hidangan makanan pokok khas Betawi
• Penutup
Menugaskan siswa untuk membuat kliping tentang macam-macam hidangan
makanan pokok
H. Penilaian
1. Jenis Tagihan
Tes lisan, tes tertulis, dan non tes.
2. Teknik
Tes harian, kuis, dan observasi.
3. Bentuk Instrumen
Lisan, dan panduan observasi
4. Soal/ Instrumen
• Aspek Pemahaman
1. Sebutkan 3 teknik mengolah hidangan makanan pokok dari beras menjadi
nasi!
2. Sebutkan 5 hasil pengolahan beras dengan cara dibungkus!
3. Sebutkan 2 macam nasi berbumbu khas Betawi
• Aspek Penugasan Proyek
1. Ceritakanlah cara membuat nasi dengan teknik dikukus!
2. Buatlah kliping aneka hidangan nasi berbumbu!
64
33. 5. Instrumen Penilaian
No. Aspek
Pemahaman Konsep
Skala Kuantitatif Jumlah
5 4 3 2 1
1. Sebutkan 3 teknik mengolah hidangan
makanan pokok dari beras menjadi nasi
v 3
2. Sebutkan 5 hasil pengolahan beras
dengan cara dibungkus
v 3
3. Sebutkan 2 macam nasi berbumbu khas
Betawi
v 3
Jumlah 9
65