Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
KTSP merupakan blueprint (kerangka kerja yang terperinci) dari suatu proses pembelajaran di sebuah sekolah yang menggambarkan tujuan sekolah yang akan dicapai, apa saja yang akan diajarkan pada peserta didik, bagaiman proses pengaturan waktunya, serta bagaimana melakukan penilaian hasil pembelajaran serta evaluasinya.
KTSP merupakan kurikulum implementatif yang disusun dan dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan. Yang berisikan keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun tidak-terstruktur yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di SMK
KTSP sebagai dokumen terdiri atas; visi, misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi, Profil Lulusan, SKL, Struktur kurikulum, kalender pendidikan, Silabus, dan RPP yang dilengkapi dengan perangkat penilaian.
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK 2020
KURIKULUM
IMPLEMENTATIF
SITI NURUL ROHMAH, S.Pd., M.Pd.
Pengawas Sekolah Madya
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kab/Kota Mojokerto
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
@sitinurul_widiyaSiti NurulSitiNurulRohmah Siti Nurul RohmahSiti Nurul Rohmah
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
KTSP merupakan blueprint (kerangka kerja yang terperinci) dari suatu proses
pembelajaran di sebuah sekolah yang menggambarkan tujuan sekolah yang akan
dicapai, apa saja yang akan diajarkan pada peserta didik, bagaiman proses
pengaturan waktunya, serta bagaimana melakukan penilaian hasil pembelajaran
serta evaluasinya.
KTSP merupakan kurikulum implementatif yang disusun dan dilaksanakan oleh
sekolah yang bersangkutan. Yang berisikan keseluruhan program aktivitas
pembelajaran baik terstruktur maupun tidak-terstruktur yang terdokumentasi
dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di SMK
KTSP sebagai dokumen terdiri atas; visi, misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi,
Profil Lulusan, SKL, Struktur kurikulum, kalender pendidikan, Silabus, dan RPP yang
dilengkapi dengan perangkat penilaian.
3. Landasan Yuridis
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Sekolah pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
tahun 2014 Tentang tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
7. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
8. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti sebagai
dasar pengembangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34
tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Sekolah dan Penilaian Hasil belajar oleh Pemerintah.
11. Peraturan Dirjen Dikdasmen. Nomor 06/D.D5/ KK/2018 tanggal 7 Juni 2018.
tentang Spektrum Keahlian
12. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
13. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B),
Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian
(C3).
14. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 tahun 2014 tentang mata Pelajaran
Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.
Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada
tahun ajaran 2020/2021 dan tahun Akademik 2020/2021
di Masa Pandemi Corono Virus Disease 2019 (Covid –
19).
Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
01/KB/2020; Nomor 516 Tahun 2020; Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020; Nomor 440-882 Tahun
2020
tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Vokasi
dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid –
19)
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi Nomor 02 Tahun 2020
4. Acuan Konseptual
1. Peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia
2. Toleransi dan kerukunan umat beragama
3. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebagsaaan
4. Peningkatan potensi, kecerdasan bakat dan minat peserta didik
5. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu
6. Kebutuhan kompetetnsi masa depan
7. Tuntutan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA),
8. Perkembangan IPTEK
9. Keragaman potensi dan karakeristik daerah serta lingkungan
10. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
11. Dinamika perkembangan global
12. Kondisi sosial budaya masyarakt setempat
13. Karakteristik satuan pendidikan
5. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP SMK 2020
diversifikasi dengan maksud agar memungkinkan adanya kesesuaian program-program
pendidikan pada SMK dengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah
(terutama dunia usaha /dunia industri) dan potensi SMK serta potensi peserta didik;
diterapkan, dimonitor dan dievaluasi secara terus menerus oleh sekolah (tim
pengembang kurikulum) dan Dinas Pendidikan sebagai bentuk penjaminan mutu PMK;
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, Demand Driven dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Belajar sepanjang hayat, kurikulum diarahkan pada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat.
Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Prosedur
Operasional
Pengembangan
KTSP
- ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum
- kebutuhan peserta didik, sekolah, dan lingkungan
- ketersediaan sumber daya pendidikan
- Cakupan Penyusunan KTSP
1. Analisis
TPKS → menyusun → mengadakan → analisis → draf dokumen
→ review → finalisasi → penetapan
2. Alur Penyusunan
kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik
sekolah dengan melibatkan komite sekolah.
3. Penetapan
dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Timur.
4. Pengesahan
7. TATA KELOLA KTSP SMK
Pembelajaran
secara jejaring
peserta didik dapat menimba
ilmu dari siapa saja dan dari
mana saja yang dapat dihubungi
serta diperoleh melaluiinternet
Belajar
Belajar kelompok berbasis
tim
Pembelajaran
Memperkuat
pengembangan potensi
khusus yang dimiliki setiap
peserta didik
Pembelajaran aktif-
mencari
pembelajaran siswa aktif
mencari semakin diperkuat
dengan model pembelajaran
pendekatan sains
Pembelajaran
interaktif
interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan
alam, sumber/media lainnya
Pengelolaan
Pembelajaran
Berpusat pada
peserta didik
Pembelajaran
Berbasis alat nyata dan
multimedia
Kerjasama dengan
dunia kerja
Melalui sharing
sumberdaya
Pembelajaran
Pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak
(multidiscipline).
Sarana dan
prasarana
Kepentingan manajemen
dan proses pembelajaran
Manajemen
Sekolah
Kepala sekolah sebagai
pimpinan kependidikan
(educational leader)
Guru
Tata kerja ersifat
KOLABORATIF
8. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pengembangan KTSP
Tim pengembang kurikulum (SK. KS) sekolah terdiri
atas:
a. tenaga pendidik,
b. konselor,
c. kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
TPKS dapat melibatkan Komite sekolah/madrasah, nara
sumber, dunia usaha dan industri serta pihak-pihak lain
yang terkait
Dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur
sesuai dengan kewenangannya
melakukan koordinasi dan supervisi,
serta pengesahan dokumen.
9. Mekanisme Pengembangan KTSP
1. Pengembangan
Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi:
(1) penyusunan draf berdasarkan analisis konteks;
(2) review, revisi, dan finalisasi; serta
(3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh
unsur sekolah yakni kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan.
3. Daya Dukung
- Kebijakan Sekolah
- Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sekolah
- Pelibatan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA).
10. Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga sekolah,
yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga sekolah
Syarat perumusan visi :
a. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan
yang ingin diwujudkan.
b. Visi dapat memberikan arahan, mendorong semua warga sekolah
untuk menunjukkan kinerja yang baik.
c. Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan
d. Menjembatani masa kini dan masa yang akan datang.
e. Gambaran yang realistik dan kredibel dari masa depan.
f. Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
Rumusan visi
- singkat, padat dan mudah diingat, tidak berstruktur kalimat
sempurna
- Bersifat inspiratif dan menantang untuk mencapainya;
- Sesuatu yang ideal yang ingin dicapai dimasa yang akan datang;
- Menarik bagi seluruh warga sekolah dan pihak-pihak yang terkait;
- Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas
VISI
Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Sekolah SMK1
KOMPONEN KTSP
Misi mendeskripsikan indikator-indikator visi yang harus dilakukan oleh SMK
melalui rencana tindakan nyata (kerja) dalam mewujudkan visi sekolah,
karena itu pernyataan misi harus berupa kalimat sempurna yang diawali
dengan kata kerja operasional (KKO) → Apa, siapa dan bagaimana
Rumusan misi :
- Rumusannya sejalan dengan visi sekolah;
- Rumusannya jelas dengan bahasa yang lugas;
- Rumusannya menggambarkan pekerjaan atau fungsi yang harus
dilaksanakan;
- Dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu;
- Jumlah pernyataan misi sama dengan jumlah indikator visi.
MISI
Tujuan sekolah mendeskripsikan segala sesuatu yang perlu diwujudkan sesuai
dengan karakteristik sekolah SMK. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merumuskan tujuan sekolah :
- Harus memberikan ukuran yang spesifik dan akuntabel
- Penjabaran dari misi, oleh karena itu harus selaras dengan visi dan misi
- Menyatakan kegiatan khusus apa yang akan diselesaikan dan kapan
diselesaikannya
TUJUAN
16
11. 2
KOMPONEN KTSP
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No. 34 tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK
menyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) Pendidikan Menengah Kejuruan adalah
kriteria kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja.
Standar Kompetensi Lulusan SMK
3
Profil lulusan adalah gambaran konkrit kompetensi
dan karakteristik lulusan dari masing-masing
sekolah. Acuan dalam menyusun profil lulusan
masing-masing sekolah dijabarkan dari:
- Standar Kompetensi Lulusan
- Visi, misi, dan tujuan sekolah,
- Ciri khusus atau branding sekolah.
Profil Lulusan SMK
4
Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui
Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor
464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional
(A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang
Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan
Kompetensi Keahlian (C3).
Struktur dan Muatan KTSP SMK
12. 5
KOMPONEN KTSP
Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai
dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan
dan memberadabkan para pelaku pendidikan
PPK di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai
strategi, antara lain:
berbasis kelas
berbasis budaya sekolah
berbasis Kegiatan Ekstrakkurikuler
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
6 Gerakan litersi sekolah adalah upaya yang terencana,
sistematis, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh kepala
sekolah untuk membiasakan semua warga sekolah
melakukan kegiatan literasi
Komponen literasi tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Literasi Dini (Early Literacy)
Literasi Dasar (Basic Literacy),
Literasi Perpustakaan (Library Literacy)
Literasi Media (Media Literacy)
Teknologi (Technology Literacy Literasi),
Literasi Visual (Visual Literacy),
Prinsip-prinsip GLS
- sesuai tahap perkembangan yang dapat diprediksi.
- bersifat berimbang
- terintegrasi dengan kurikulum Pembiasaan dan
- pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung jawab
semua guru
- dilakukan kapanpun
- mengembangkan budaya lisan
- menghargai perbedaan
Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
13. 7
KOMPONEN KTSP
- Muatan lokal adalah bahan kajian atau mata
pelajaran pada sekolah yang berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal.
- Muatan lokal diajarkan dengan tujuan
membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
- harus terdokumentasikan dalam bentuk
kompetensi dasar, silabus dan RPP
- Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 tahun
2014 Jawa Timur, muatan lokal Bahsa Jawa
disajikan sebagai mata pelajaran dan wajib
diberikan di sekolah.
Program Muatan Lokal
8 - Penguatan kompetensi adalah sebuah langkah
untuk melakukan proses penyesuaian
kompetensi antara yang ada di dalam kurikulum
dengan yang dibutuhkan oleh Industri, Dunia
Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA).
- Merupakan kolaborasi dan sinergi dalam
melakukan proses sinkronisasi KTSP. Sehingga
KTSP tidak lagi berorientasi kepada Supply
Driven, tetapi berorientasi kepada Demand
Driven.
- Penguatan kompetensi bisa dilakukan melalui
Magang Guru di Industri, Guru Tamu dari
Industri, Teaching Factory, Kelas Industri dan
kegiatan yang sejenis.
Program Penguatan Kompetensi
14. 9
KOMPONEN KTSP
pengembangan diri bertujuan menunjang
menfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan
(1) bakat, (2) minat, (3) kreativitas, (4) kompetensi
dan kebiasaan dalam kehidupan, (5) kemampuan
kehidupan keagamaan, (6) kemampuan sosial, (7)
kemampuan belajar, (8) wawasan dan perencanaan
karir, (9) Kemampuan pemecahan masalah, dan (
10) kemandirian.
Kegiatan Pengembangan Diri (terprogram dan
tidak terprogram)
10 Bimbingan dan konseling sebagai layanan
profesional pada sekolah dilakukan olehtenaga
pendidik profesional yaitu Konselor atau Guru
Bimbingan dan Konseling
Strategi Pelaksanaan Bimbingan Konseling
11
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan
satu tahun pelajaran.
Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakan
dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu
Kelas X, XI, XII,
dan XIII adalah 46 jam pelajaran. Durasi setiap satu jam
pelajaran adalah 45 menit.
Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester 18
minggu.
Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester ganjil 18
minggu.
Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester genap
paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
Beban Belajar di SMK
15. 12
KOMPONEN KTSP
kriteria ketuntasan belajar menjadi sesuatu sangat
penting yang harus dicantumkan di dalam KTSP
Kriteria ketuntasan hasil belajar diperlukan untuk
mengetahui ketuntasan hasil belajar peserta didik.
Penentuan KKM setiap mapel dalam proses PBM
diserahkan kepada masing-masing guru yang
mengampu mapel tersebut.
Kriteria Ketuntasan Belajar
13 Mekanisme penilaian yang perlu di atur dalam
KTSP antara lain:
Jenis-jenis ulangan, tes, atau ujian yang akan
dilakukan di sekolah, Akan lebih baik lagi jika
sekolah juga mencantumkan rencana uji
kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang
dikehendaki.
Mekanisme penjaminan kualitas instrumen
penilaian.
Salah satu faktor penting dalam penilaian adalah
ketepatan alat ukur yang digunakan. Oleh karena
itu sekolah sebaiknya membuat mekanisme atau
semacam POS agar instrumen yang digunakan
dalam proses penilaian menjadi berkualitas.
Mekanisme pengolahan dan pemanfaatan hasil
penilaian.
Sistem pelaporan penilaian.
Mekanisme Penilaian
16. 14
KOMPONEN KTSP
Kriteria kenaikan kelas ditetapkan oleh sekolah
mengacu pada peraturan yang berlaku.
Kriteria Kelulusan menyesuaikan ketentuan yang
berlaku dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Badan Standar Nasional Pendidikan
dan sekolah.
Kriteria Kenaikan Kelas dan Kriteria Kelulusan
15 Pengaturan PKL :
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat dilaksanakan
pada kelas XI dan atau kelas XII untuk program 3
tahun, dan kelas XII atau kelas XII untuk program 4
tahun.
Pedoman Pelaksanaan PKL
16
Kalender Pendidikan
keg, awal tahun, waktu efektif, waktu libur, waktu
penilaian, jadwal kegiatan sekolah
Kalender pendidikan ditetapkan oleh kepala
sekolah dalam bentuk surat keputusan, apabila ada
perubahan sekolah melaporkan kepada dinas
pendidikan
Kalender Pendidikan
18. BAGIAN AWAL
i. Halaman Judul
ii. Lembar Pengesahan
iii. Kata Pengantar
iv. Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang/Rasional
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum
C. Dasar Hukum
D. Visi Sekolah
E. Misi Sekolah
F. Tujuan Sekolah
G. Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi Keahlian
H. Profil Lulusan
I. Deskripsi KKNI Level 2 atau 3
sesuai Kompetensi Keahlian.
Lampiran :
1. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
2. Instrumen Validasi KTSP SMK Tahun
2020/2021
3. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim
Penjaminan Mutu Sekolah
4. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim
pelaksana Supervisi dan penilaian kinerja
Tendik
5. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim
Pengembang Kurikulum
6. SK Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik
Sekolah
7. SK Kepala Sekolah tentang Penetapan Kriteria
Ketuntasan Minimal
8. Dokmen lain yang relevan (dokumen
penunjang)
BAB III. KALENDER PENDIDIKAN
BAB II STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
B. Muatan KTSP :
a. Kompetensi Mata Pelajaran
b. Program Muatan Lokal
c. Program Penguatan Kompetensi
d. Strategi Pelaksanaan Bimbingan
Konseling
e. Kegiatan Pengembangan Diri /Eskul
f. Pengaturan Beban Belajar
C. Pengaturan Akademik
a Mekanisme Penilaian
b. Kenaikan Kelas
c. Kelulusan
cd Mekanisme Praktik Kerja Lapangan
(PKL)
e Mekanisme Mutasi Pesrta Didik
f. Penguatan Pendidikan Karakter
g Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Sistematika KTSP
19. PENGEMBANGAN DOKUMEN II (SILABUS)
01
02
03
04
Pengembangan Silabus
- Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh
para guru secara mandiri atau berkelompok
(MGMP) pada tingkat satuan pendidikan.
- Sekolah yang belum mampu
mengembangkan silabus secara mandiri
sebaiknya bergabung dengan sekolah lain
melalui forum MGMP kabupaten/kota.
- Cabang Dinas Pendidikan setempat
memfasilitasi pengembangan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para
guru berpengalaman di bidangnya masing-
masing.
Komponen Silabus
1. Identitas
2. Kompetensi Inti
3. Kompetensi dasar
4. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
5. Materi Pelajaran
6. Kegiatan Pembelajaran
7. Penilaian
8. Sumber Belajar
9. Alokasi waktu
Pengertian Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan
kerangka pembelajaran untuk setiap
mata pelajaran yang juga memuat
kerangka konseptual program keahlian
dan kompetensi keahlian..
Diagram Alur Pengembangan Silabus
SILABUS
RPP
METH/MODEL
& PENILAIAN
PROTA &
PROMES
IPK, TP & MPANALISIS
SKL-KI-KD
RPE -
RHE- RJE
ANALISIS
KALDIK
20. PENGEMBANGAN DOKUMEN III (RPP)
Pengertian RPP
rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih, yang
dilengkapi dengan instrument
penilaian dari 3 (tiga) ranah KD,
yaitu ranah pengetahuan, sikap
dan keterampilan.Pengembangan RPP
RPP dikembangkan dari silabus
dan bertujuan untuk
mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik
dalam upaya mencapai
kompetensi. Pengembangan RPP
dilaksanakan bersamaan dengan
pengembangan silabus saat
melakukan analisis SKL, KI, dan
KD.
Komponen RPP
1. Identitas
2. Kompetensi Inti
3. Kompetensi dasar
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi Pelajaran
7. Model/metode pembelajaran
8. Kegiatan Pembelajaran
9. Penilaian
10. Sumber Belajar
11. Alokasi waktu
21.
22. RPP SATU LEMBAR
Sesuai dengan Surat Edaran
Mendikbud nomor 14 tahun 2019
tentang Penyederhanaan RPP, maka
komponen utama RPP menjadi 3 (tiga)
komponen yaitu:
A.Tujuan Pembelajaran
B.Langkah-langkah kegiatan
Pembelajaran
C.Penilaian Pembelajaran
Dari komponen-komponen diatas,
guru boleh menambahkan komponen
pendukung agar RPP lebih aplikatif,
misalnya : Identitas sekolah, dan KD.
23. PROSEDUR PENETAPAN/PENGESAHAN KTSP
D. Dokumen KTSP selanjutnya diserahkan ke
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk
mendapatkan pengesahan, dengan
melampirkan :
1. Lembar instrumen validasi KTSP yang sudah
ditandatangani Pengawas Pembina dan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kabupaten/Kota dan dibubuhi stempel dinas.
2. Lembar Penetapan yang telah diparaf Kepala
Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
3. Softcopy KTSP lengkap (Buku 1, Buku 2 dan
Buku 3) dalam 1 (satu)
A. Sekolah harus membuat Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai
kurikulum yang berlaku untuk setiap
Kompetensi Keahlian.
B. KTSP harus divalidasi oleh Pengawas
Pembina dengan mengacu kepada instrumen
validasi yang tersedia dengan cara memberi
tanda √ pada kolom ada/tidak.
Apabila terdapat kekurangan diberikan
catatan pada kolom keterangan kemudian
pada kolom tersebut ditandatangani.
Kolom catatan harus diisi sebagai
rekomendasi pengawas kepada sekolah,
utamanya terkait perbaikan yang harus
dilakukan.
C. Penetapan KTSP dilakukan oleh Kepala
Sekolah dan Ketua Komite Sekolah dengan
menandtangani dokumen final setelah
mendapatkan masukan dari warga sekolah dan
rekomendasi dari pengawas.
E. Pengesahan KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.