Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori ekonomi klasik yang dikemukakan oleh para pelopornya seperti Adam Smith, Thomas Malthus, dan David Ricardo. Termasuk didalamnya adalah konsep pembagian kerja, pasar bebas, upah subsisten, dan hukum hasil menurun. Dokumen juga membahas model dualisme ekonomi yang menjelaskan perbedaan antara sektor modern dan tradisional serta implikasinya terhadap pertumbuhan ekonomi.
3. Spesialisasi dan Pembagian kerja (work
specialization and division of labor)
Pasar bebas
Keuntungan, tabungan dan investasi
Upah subsisten (subsistence wage)
Cadangan upah (wage fund)
Supply tenaga kerja yang inelastik sempurna
pada tingkat upah subsisten
Hukum kenaikan hasil yang semakin menurun
4. Industri sebagai motor pembangunan, namun
pengembangan industri tergantung pada
pertanian melalui supply dan harga pangan
Keuntungan industri pengembangannya
Keuntungan industri tergantung pada upah buruh
Keuntungan yang meningkat cadangan upah
naik kompetisi untuk mendapatkan buruh
upah buruh
5. Upah buruh buruh naik populasi penduduk
meningkat kebutuhan pangan meningkat
biaya produksi pangan meningkat harga
pangan naik upah buruh naik keuntungan
perusahaan merosot stagnasi
Kenapa harga pangan naik ?
Teori David Ricardo mengenai sewa tanah
6. Anggapan dasar:
Biaya produksi menentukan harga
pangan
Semakin kurang subur lahan yang
digunakan untuk produksi pangan,
semakin mahal ongkos produksinya
7. Implikasinya pada harga pangan:
Bila populasi penduduk bertambah, maka perlu
tambahan produksi pangan.
Untuk itu, lahan kurang subur harus ditanami
untuk meningkatkan produksi pangan
(ekstensifikasi).
Dengan demikian, ongkos produksi semakin
mahal sehingga harga pangan menjadi lebih
mahal.
8. Implikasinya pada sewa lahan:
Semakin mahal harga pangan, maka semakin tinggi
tingkat keuntungan pada lahan yang subur
Keuntungan yang makin tinggi ini merupakan akibat
langsung dari perbedaan produktivitas di lahan subur
dan di lahan marjinal. Sehingga, peningkatan
keuntungan di lahan subur ini harus dipandang
sebagai imbalan pada jasa lahan dalam produksi.
Jadi, sewa lahan harus dinaikkan
9. Jadi, semakin tinggi permintaan pangan sewa
tanah akan semakin mahal.
Pertumbuhan penduduk permintaan pangan
sewa tanah
Jadi, ‘penemuan’ tanah baru hanya akan
menguntungkan tuan tanah
Tampilkan presentasi grafis di sini.
10.
11.
12. Model Dualisme Sosial (oleh J.H.
Booke)
Model Dualisme Teknologi (oleh
B.Higgins)
13. Sistem perekonomian negara berkembang
tersegmentasi:
Sektor modern
Sektor tradisional
14. Sektor modern
Mencakup industri dan perkebunan besar
Berorientasi pada pasar dan pertumbuhan
ekonomi
Respon terhadap stimulus ekonomi akibat
perubahan pasar dan kemajuan teknologi
15. Sektor tradisional
Mencakup pertanian rakyat
Berorientasi pada harmoni sosial, sehingga
mengutamakan pemerataan dari pertumbuhan
ekonomi
Tidak respon terhadap stimulus ekonomi dan
kemajuan teknologi
Masalah “back binding supply curve”
Jelaskan dengan bantuan grafis
Rekomendasi
Tidak perlu pembangunan pertanian
17. Boeke (1973:1-15) menggambarkan perkembangan
ekonomi di Indonesia dengan tesis dualisme ekonomi.
Boeke (1973:5-10) membagi masyarakat ekonomi
menjadi;
-sektor modern yang kapitalistik dengan
-sektor tradisional yang pra kapitalistik.
18. Ciri-ciri pokok ekonomi tradisional yang
prakapitalistik adalah
1.Melebih-lebihkan hubungan sosial sampai
merugikan hubungan ekonominya,
2.tingkah laku ekonominya berorientasi pada
konsumsi dari pada produksi;
3. terlalu mengutamakan kepentingan umum
dan terlalu meremehkan kepentingan pribadi;
dan
4.menyamakan hubungan kerja dengan
hubungan patriarkhal.
19. The "Dualistic Theory" of Underdeveloped Areas Benjamin Higgins
Economic Development and Cultural Change
Vol. 4, No. 2 (Jan., 1956), pp. 99-115
20.
21. ekonomi modern yang kapitalistik memiliki ciri-ciri
1.beorientasi pada kepentingan produksi;
2.mengutamakan pertimbangan ekonomi di atas
pertimbangan sosial
3.mendahulukan kepentingan perorangan dari kepentingan
bersama; dan
4.hubungan kerja bersifat lugas dan kontraktual.
Sektor modern kapitalis ditandai dengan dinamika yang
menghasilkan pertumbuhan ekonomi, sebaliknya sektor
tradisional yang pra kapitalistik ditandai stasioner dan tidak
menghasilkan pertumbuhan ekonomi.
Boeke (1973:10-15) menyatakan sektor tradisional yang pra
kapitalistik dan sektor modern yang kapitalistik berkembang
sendiri-sendiri dan terpisah
22. Perbedaan bukan pada orientasi dari
pelaku ekonominya, tetapi pada
perbedaan teknologi yang digunakan
Sektor Modern
Teknologi yang padat modal
Teknologi dengan koefisien yang tetap
sehingga, tidak ada ruang untuk
substitusi antara modal dan buruh
25. Industrialisasi bukanlah solusi untuk masalah
penganguran ini.
Pengembangan industri tergantung pada modal
dari luar negeri, bukan dari akumulasi kapital
Teknologi produksi industri tidak memungkinkan
penyerapan tenaga kerja yang efektif untuk
mengatasi pengangguran yang semakin besar
26. Jhingan, M.L. 2003. Ekonomi Pembangunan dan
Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bab 7,8,9, dan 20