SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KEBUTUHAN REMAJA
OLEH:
MAILIA ROZA
SRI HARNINGCE
Kelompok: 3
English 4A
Dosen:
Dra. Eldarni. M.Pd
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
YDB Lubuk Alung
2013
KEBUTUHAN REMAJA
KEBUTUHAN REMAJA
KEBUTUHAN KHAS PADA
USIA REMAJA
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
USAHA-USAHA YANG DAPAT DI
LAKUKAN ORANG TUA DAN GURU
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
REMAJA
Pengaruh kebutuhan yang
tidak terpenuhi terhadap
tingkah laku remaja
A. Kebutuhan Dasar Manusia
Setiap manusia memiliki kebutuhan (Fisiologis,
Psikologis, dan Sosiologis) yang memerlukan
pemenuhan. Semua orang berusaha dengan berbagai
sikap dan tingkah laku untuk memenuhi
kebutuhannya itu. Demikian pula remaja memiliki
tingkah laku yang khas untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Apabila ada kebutuhan yang tidak
terpenuhi, maka akan menimbulkan berbagai bentuk
penyimpangan tingkah laku bagi individu yang
bersangkutan. Oleh karena itu perlu dilakukan
berbagai upaya oleh semua pihak yang terkait, seperti
orang tua, guru/sekolah untuk memenuhi kebutuhan
remaja tersebut.
5 Syarat kebutuhan dasar manusia
• Apabila hal yang dibutuhkan itu ada/tidak terpenuhi, maka
penyakit atau gangguan.
• Apabila yang dibutuhkan itu ada/terpenuhi, maka dapat
mencegah terjadinya penyakit.
• Apabila seseorang mampu mengendalikan terpenuhinya
kebutuhan tersebut, maka akan dapat menyembuhkan penyakit
atau menghilangkan timbulnya gangguan pada dirinya.
• Dalam beberapa situasi tertentu yang kompleks, kebutuhan ini
lebih dipilih atau lebih penting oleh orang yang berada dalam
keadaan kekurangan dibanding dengan kebutuhan yang lain.
• Kebutuhan ini tidak begitu aktif atau menonjol secara fungsional
pada kondisi normal atau sehat. Menurut Maslow orang
dikatakan sehat adalah orang yang prioritas kebutuhannya sudah
berada pada pengembangan potensi atau aktualisasi diri.
5 kebutuhan dasar
manusia
Dari lima kebutuhan itu, kebutuhan yang
mendapat perhatian lebih besar dibanding
dengan kebutuhan lainnya untuk segera
dipenuhi adalah kebutuhan yang berkaitan
dengan kebutuhan fisik kebutuhan ini juga
diistilahkan dengan ‘’kebutuhan fislologis’’
contoh dari jenis kebutuhan ini antara lain
kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, seks,
udara segar, istirahat, dan sejenisnnya.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang
berada pada level paling utama
untuk kelangsungan hidup manusia.
Kebutuhan rasa aman dan tentram juga
disebut dengan istilah “safety needs” rasa aman
yang bersifat psikis, seperti dikatakan oleh
steers dan porter (1987) yaitu aman dalam
bentuk lingkungan emosional. Aman berarti
terbebas dari gangguan dan ancaman, serta
permasalahan yang dapat mengganggu
ketenangan hidup seseorang. Bebas dari
ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan
hidup sehari-hari.
Kebutuhan akan Rasa Cinta dan
Memiliki atau Kebutuhan Sosial
Kebutuhan rasa cinta dan memiliki atau
“love and belongingness needs”. Kebutuhan
ini dapat berupa perasaan diterima oleh
orang lain, merasa dirinya berguna bagi orang
lain, diikutsertakan dalam kelompoknya,
mengembangkan persahabatan dan
sejenisnya. Orientasi pemenuhan kebutuhan
ini cenderung pada terciptanya hubungan
sosial yang harmonis dan kepemilikan.
Kebutuhan Harga Diri
Jenis kebutuhan yang keempat ini juga disebut dengan “self esteem
needs”. Setiap manusia membutuhkan pengakuan secara layak atas
keberadaanya bagi orang lain. Hak dan martabatnya sebagai manusia
tidak dilecehkan oleh orang lain, bilamana terjadi pelecehan harga diri,
maka setiap orang akan marah atau tersinggung. Beberapa bentuk
kebutuhan ini antara lain adalah ingin memiliki citra diri positif,
menerima pengakuan, penghargaan dan perhatian dari orang lain (Steers
dan Porter 1987). Oleh karena itu guru tidak baik kalau suka (meng-
erosikan) harga diri siswanya. Secara tidak disadari hal ini sering terjadi
di sekolah seperti guru suka mempermainkan nama seseorang yang
dianggap aneh dan/atau memberikan panggilan yang tidak
menyenangkan bagi orang yang bersangkutan. Hal ini dapat dirasakan
merendahkan harga dirinya. Sebagai contoh guru memnggil seorang
siswa yang badannya kurus dengan panggilan “si krempeng”. Anak yang
rambutnya keriting dipanggil “si kribo” dan banyak lagi contoh yang lain
yang tidak normatif bagi tindakan seorang pendidik. Untuk itu perlu
dihindarkan memberi label yang tidak disenangi bagi orang lain.
Jenis kebutuhan yang kelima ini diistilahkan dengan
‘’self actualization needs’’. Setiap orang memiliki potensi
dan potensi itu perlu pengembangan dan
pengaklualisasian. Orang akan menjadi puas dan citra
dirinya positif apabila dapat mewujudkan potensi –
potensi yang dimiliki dengan baik. Orang akan merasa
bahagia dan puas bilamana dapat mewujudkan peran dan
tanggung jawabnya dengan baik. Contohnnya seorang
mahasiswa dapat berprilaku atau menampilkan diri
sebagaimana layaknya seorang mahasiswa dalam
kehidupannya sehari – hari.
Menurut Jumhur dan Moh. Surya (1975) ada
Sembilan jenis kebutuhan manusia
• Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang
• Kebutuhan untuk memperoleh harga diri
• Kebutuhan untuk memperoleh prestasi dan posisi
• Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yang
sama dengan orang lain
• Kebutuhan untuk memperoleh kemerdekaan diri
• Kebutuhan untuk memperoleh rasa aman dan
perlindungan diri
• Kebutuhan untuk memperoleh dikenal diri
• Kebutuhan untuk merasa dibutuhkan oleh orang lain
• Kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompoknya
Mc Clelland mengemukakan ada
tiga jenis kebutuhan manusia yaitu
needs for achievement, needs for
power, needs for offiliation. Ahli lain
yaitu Murray (dalam Steers &
Porter.1987) merumuskan 13
kebutuhan manusia yaitu needs
achievement, offiliation, aggression,
autonomy, endurance, exhibition,
harm avoldance,
impulsivity, order, power, succorence,
dan understanding.
B. KEBUTUHAN KHAS PADA USIA
REMAJA
Remaja memiliki beberapa jenis
kebutuhan yang lebih menonjol untuk
mendapatkan perhatian dan pemenuhan
dibanding dengan kebutuhan-kebutuhan
lainnya. Ini bukan berarti bahwa kebutuhan
dasarnya lalu menjadi hilang.
ada dua jenis kebutuhan remaja,
Menurut Andi Mappiare (1982) yaitu:
• Kebutuhan Primer, menyangkut kebutuhan
makan, minum, tidur, dan lain-lain.
• Kebutuhan Sekunder, berupa kebutuhan
untuk dihargai, untuk mendapat pujian,
memperoleh kedudukan dalam kehidupan
orang lain, menghasilkan sesuatu, dan
sebagainya.
Komisi Perencanaan Pendidikan pada National Education
Assosiation American
MERUMUSKAN KEBUTUAN REMAJA, YAITU:
• Remaja merasa butuh untuk mengembangkan
keterampilan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk
bekerja (yang menghasilkan uang).
• Remaja sangat memerlukan informasi untuk memelihara
kesehatan dan kesegaran fisiknya.
• Remaja membutuhkan suatu informasi atau pengetahuan
tentang hak dan kewajiban seorang warga Negara yang
baik.
• Memerlukan pengetahuan tentang masalah keluarga dan
maknanya bagi individu maupun masyarakat.
• Perlu pengetahuan dan informasi bagaimana memperoleh
dan memanfaatkan fasilitas yang ada dan bagaimana cara
pemeliharaannya.
• Butuh informasi tentang peranan Ilmu
Pengetahuan (Science) bagi kehidupan manusia.
• Membutuhkan peresapan makna (apersepsi)
dan penghargaan terhadap seni, musik, dan
keindahan alam.
• Memerlukan informasi bagaimana cara
memanfaatkan waktu luangnya dengan baik.
• Membutuhkan pengetahuan tentang cara
mengembangkan rasa hormat (respect) pada
orang lain.
• Membutuhkan wawasan dan pengetahuan
untuk mampu berfikir secara rasional.
Urgensi dari setiap kebutuhan tersebut
antara individu yang satu dengan yang
lainnya tidak sama persis, karena dipengaruhi
oleh faktor individu, faktor sosial, faktor
kultural, dan faktor religius (termasuk nilai-
nilai yang dianut). Masing-masing faktor
tersebut dapat mewarnai tinggi rendahnya
tingkat pengharapan atas pemenuhan setiap
kebutuhan tersebut.
Prescott mengklasifikasikan kebutuhan remaja
menjadi beberapa kelompok kebutuhan yaitu sebagai
berikut:
• Kebutuhan psikologis seperti melakukan
kegiatan, beristirahat dan kegiatan seksual;
• Kebutuhan sosial (status) seperti menerima,
diterima, menyukai orang lain;
• Kebutuhan Ego atau interaktif seperti kontak
dengan kenyataan, harmonisasi dengan
kenyataan, dan meningkatkan kematangan
diri sendiri.
Pertumbuhan fisik dan perkembangan
sosial-psikologis di masa remaja pada
dasarnya merupakan kelanjutan, yang dapat
diartikan penyempurnaan, proses
pertumbuhan, dan perkembangan dari
proses sebelumnya. Seperti halnya
pertumbuhan fisik yang ditandai dengan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder
merupakan awal masa remaja sebagai
indikator menuju tingkat kematangan fungsi
seksual seseorang.
C. Pengaruh Kebutuhan yang Tidak
Terpenuhi Terhadap Tingkah Laku Remaja
Apabila kebutuhan remaja tidak terpenuhi akan
timbul perasaan kecewa atau frustasi perasaan
konflik dan kecewa dapat dipastikan terjadi pada
siswa remaja yang berupaya untuk mencapai dua
tujuan yang bertentangan. Misalnya remaja yang
berprilaku preman dengan tujuan ditakuti
kelompoknya dan sekaligus bersikap terpelajar
dengan tujuan dihormati akan menemui kesulitan
dalam hidupnya. Siswa remaja yang kebutuhan-
kebutuhannya tidak terpenuhi dapat melakukan
tingkah laku mempertahankan diri seperti tingkah
laku agresif, egosentris, dan menarik diri.
Usaha memenuhi kebutuhan bagi remaja tidaklah
mudah, melainkan sangat rumit, kompleks dan
bervariasi sebagai contoh kebutuhan remaja yang
sering kurang memperoleh kebutuhan adalah
kebutuhan akan kasih sayang dari orang tua maupun
orang dewasa lainnya. Hal ini akan mengakibatkan
remaja cenderung mencari penyelesaiannya sendiri
dengan cara membanci orang tua, suka mencari
perhatian orang lain, lebih betah berkumpul dengan
teman sebayanya, mencari orang lain sebagai
pengganti orang tuanya, yang dapat memenuhi
kebutuhannya itu seperti gurunya, pemuka
masyarakat, mencintai orang yang lebih dewasa dan
sebagainya.
Apabila kebutuhan sosial-psikologis tidak
terpenuhi maka akan mengakibatkan timbulnya rasa
tidak puas, menjadi frustasi dan terhambatnya
pertumbuhan serta perkembangan sikap positif
terhadap lingkungan dan dirinya. Sebagai contoh
masa remaja disebut pula sebagai masa sosial hunger
(kehausan sosial), yang ditandai dengan adanya
keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan
kelompok sebayanya (per kelompok). Penolakan dari
per kelompok dapat menimbulkan frustrasi dan
menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah
diri. Namun sebaliknya apabila remaja dapat diterima
oleh rekan sebayanya dan bahkan menjadi idola
tentunya ia akan merasa bangga dan memiliki
kehormatan dalam dirinya.
Masalah dan Konsekuensinya
1. Mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi
sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya mudah dicapain
baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan. Kegagalan
dalam menghadapi perubahan sikap dan perilakunya dapat
mengakibatkan sikap yang keras dan agresif atau sebaliknya
bersikap tidak percaya diri, pendiam atau kurang harga diri.
2. Kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya.
Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan tubuhnya
yang serasi. Ketidakserasian postur tubuh sering
menimbulkan masalah untuk mendapatkan pakaian yang
pantas, juga hal yang tampak pada gerakan atau perilaku
yang kelihatannya ragu dan tidak pantas.
3. Perkembangan fungsi seks dapat menimbulkan kebingungan
remaja untuk memahaminya. Bagi remaja laki-laki dapat
menyebabkan perilaku yang menentang norma dan bagi
remaja perempuan akan berperilaku mengurung diri atau
menjauhi pergaulan dengan sebaya lain jenis. Apabila
kematangan seksual itu tidak mendapatkan arahan atau
penyaluran yang tepat, dapat berakibat negatif yaitu seperti
lari ke kehidupan hitam atau melacur dan sebagainya. Bagi
remaja laki-laki secara berkelompok kadang-kadang mencoba
pergi bersama-sama ke lokasi berlampu merah atau lokasi
WTS.
4. Penyesuaian emosional. Contohnya seperti perilaku yang over
acting, lancing, dan semacamnya yang timbul karena remaja
terlalu mendambakan kemandirian untuk mampu mengatasi
problema kehidupan yang mengakibatkan ketidakselarasan
antara pola hidup masyarakat dan perilaku yang menurut para
remaja baik. Akibatnya remaja merasa selalu disalahkan dan
mereka frustasi dengan tingkah lakunya sendiri.
5. Penyesuaian sosial. Remaja akan menghadapi
arah kehidupan yang beragam norma dalam
kehidupan bersama dalam masyarakat dan juga
norma baru dalam kehidupan sebaya remaja
serta kuatnya pengaruh kelompok sebaya
remaja.
6. Norma dan nilai yang berlaku di dalam
bermasyarakat. Dalam kehidupan remaja
mereka merasa memiliki norma dan nilai
kehidupannya yang dirasa lebih sesuai. Dalam
hal ini remaja menghadapi perbedaan norma
dan nilai yang berlaku dengan norma yang
dianutnya sehingga akan menyebabkan dirinya
dikatakan nakal.
D. Usaha-Usaha yang Dapat Dilakukan Orang
Tua dan Guru untuk Memenuhi Kebutuhan
Remaja
Pemenuhan kebutuhan sosial-psikologis
sama pentingnya dengan pemenuhan
kebutuhan fisiologis. Apabila kebutuhan
makan, minum tidak terpenuhi, akibatnya
orang akan mati karenanya. Begitu pula
halnya kebutuhan sosial-psikologis tidak
terpenuhi dengan baik, secara tidak langsung
dapat menimbulkan permasalahan bagi yang
bersangkutan dan dapat pula mempercepat
kematian.
saran-saran yang dapat dilakukan untuk
membantu memenuhi kebutuhan remaja.
• Meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
melalui ceramah dan kegiatan kerohanian lainnya.
• Memberikan bimbingan kepada remaja/siswa untuk mencapai
cita-citanya dengan penuh kasih sayang, sehingga dapat
menimbulkan citra positif.
• Memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari,
untuk dapat dijadikan sebagai model bagi remaja sesuai dengan
peran jenis kelaminnya masing-masing.
• Menyediakan fasilitas yang memadai untuk membantu remaja
mengembangkan potensinya kearah positif dan bermanfaat bagi
remaja itu sendiri dalam hidupnya.
• Menghargai dan memperlakukan remaja sebagai individu yang
sedang berkembang menuju kedewasaannya.
• Membantu remaja mengatasi problem-problem yang sedang
dialami, agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam
kehidupannya.
• Mengikutsertakan remaja dalam mengatasi masalah (keluarga,
sekolah) yang memerlukan pemecahan sesuai dengan batas-
batas kemampuannya.
• Sekolah perlu menyediakan sarana/fasilitas dan program
kegiatan yang dapat berfungsi sebagai wahana untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya.
• Sekolah perlu melakukan berbagai kegiatan kelompok sebagai
wahana untuk mengembangkan sifat kebersamaan dan
memenuhi kebutuhan, diikutsertakannya dalam kelompok.
• Membimbing dan memberi kesempatan untuk berprestasi
melalui berbagai kegiatan kurikuler maupun ekstra-kurikuler.
Aplikasi teori kebutuhan Maslow di
sekolah
Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis :
a. Menyediakan program makan siang yang murah
atau bahkan gratis.
b. Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas
yang memadai dan temperatur yang tepat.
c. Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah
yang seimbang.
d. Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat
bagi siswa yang representatif.
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:
a. Sikap guru: menyenangkan, mampu
menunjukkan penerimaan terhadap siswanya,
dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat
menghakimi.
b. Adanya ekspektasi yang konsisten.
c. Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah
dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa
secara adil.
d. Lebih banyak memberikan penguatan perilaku
(reinforcement) melalui pujian/ganjaran atas
segala perilaku positif siswa dari pada
pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.
Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:
a. Hubungan Guru dengan Siswa :
1) Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian: empatik,
peduli dan interes terhadap siswa, sabar, adil, terbuka
serta dapat menjadi pendengar yang baik.
2) Guru dapat menerapkan pembelajaran individu dan dapat
memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat,
karakteristik kepribadian dan latar belakangnya).
3) Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan
balik yang positif dari pada yang negatif.
4) Guru dapat menghargai dan menghormati setiap
pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
5) Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan
memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
b. Hubungan Siswa dengan Siswa :
1) Sekolah mengembangkan situasi yang
memungkinkan terciptanya kerja sama
mutualistik dan saling percaya diantara siswa.
2) Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting,
melalui berbagai forum, seperti olah raga atau
kesenian.
3) Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang
tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran.
4) Sekolah mengembangkan tutor sebaya.
5) Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra
kurikuler yang beragam.
Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:
1) Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan
latar pengetahuan yang dimiliki siswanya.
2) Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa.
3) Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki
setiap siswa.
4) Mengembangkan strategi pembelajaran yang
bervariasi.
5) Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa
mengalami kesulitan.
6) Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk
berpartisipasi dan bertanggung jawab.
7) Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mungkin
dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum.
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"
Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"
Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"noussevarenna
 
MENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRIMENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRIawaliyahlini
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatWina Fajriatin
 
Unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatUnsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatIrma Bakkara
 
Jari jari atom dan energi ionisasi
Jari jari atom dan energi ionisasiJari jari atom dan energi ionisasi
Jari jari atom dan energi ionisasiZhafirah Yumna
 
Mempersiapkan anak masuk sekolah dasar
Mempersiapkan anak masuk sekolah dasarMempersiapkan anak masuk sekolah dasar
Mempersiapkan anak masuk sekolah dasarasahasuh
 
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak Falanni Firyal Fawwaz
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4noussevarenna
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 
Pendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaPendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaNirmala Fitri
 
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaPPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaAfifah Khoirunnisa
 
OFFERING SERVICE / HELP
OFFERING SERVICE / HELPOFFERING SERVICE / HELP
OFFERING SERVICE / HELPNesha Mutiara
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Khoirul Anas
 
Unsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVUnsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVBaiq Isti Hijriani
 
Belajar membuat diri kamu bermanfaat
Belajar membuat diri kamu bermanfaatBelajar membuat diri kamu bermanfaat
Belajar membuat diri kamu bermanfaatDiani Olga
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remajawahyusrisayekti
 

What's hot (20)

Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"
Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"
Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"
 
MENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRIMENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRI
 
Berperilaku Asertif
Berperilaku AsertifBerperilaku Asertif
Berperilaku Asertif
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatUnsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empat
 
Jari jari atom dan energi ionisasi
Jari jari atom dan energi ionisasiJari jari atom dan energi ionisasi
Jari jari atom dan energi ionisasi
 
Mempersiapkan anak masuk sekolah dasar
Mempersiapkan anak masuk sekolah dasarMempersiapkan anak masuk sekolah dasar
Mempersiapkan anak masuk sekolah dasar
 
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
Pendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaPendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remaja
 
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaPPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
 
OFFERING SERVICE / HELP
OFFERING SERVICE / HELPOFFERING SERVICE / HELP
OFFERING SERVICE / HELP
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4
 
Gasmulia
GasmuliaGasmulia
Gasmulia
 
Kromium (Cr)
Kromium (Cr)Kromium (Cr)
Kromium (Cr)
 
Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)
 
Unsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVUnsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IV
 
Belajar membuat diri kamu bermanfaat
Belajar membuat diri kamu bermanfaatBelajar membuat diri kamu bermanfaat
Belajar membuat diri kamu bermanfaat
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 

Similar to Ppd ice (20)

Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Ppd
PpdPpd
Ppd
 
Ppd (Perkembangan Peserta Didik)
Ppd (Perkembangan Peserta Didik)Ppd (Perkembangan Peserta Didik)
Ppd (Perkembangan Peserta Didik)
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangan
 
pendekatan humanistik
pendekatan humanistikpendekatan humanistik
pendekatan humanistik
 
Ho
HoHo
Ho
 
Seksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursusSeksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursus
 
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingMasalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
 
Integritas
IntegritasIntegritas
Integritas
 
Masa remaja
Masa remajaMasa remaja
Masa remaja
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
 
50327869 erapi-seni
50327869 erapi-seni50327869 erapi-seni
50327869 erapi-seni
 
Remaja dan masalahnya
Remaja dan masalahnyaRemaja dan masalahnya
Remaja dan masalahnya
 
Tugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remajaTugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remaja
 

Ppd ice

  • 1. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN REMAJA OLEH: MAILIA ROZA SRI HARNINGCE Kelompok: 3 English 4A Dosen: Dra. Eldarni. M.Pd Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan YDB Lubuk Alung 2013
  • 3. KEBUTUHAN REMAJA KEBUTUHAN KHAS PADA USIA REMAJA KEBUTUHAN DASAR MANUSIA USAHA-USAHA YANG DAPAT DI LAKUKAN ORANG TUA DAN GURU UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN REMAJA Pengaruh kebutuhan yang tidak terpenuhi terhadap tingkah laku remaja
  • 4. A. Kebutuhan Dasar Manusia Setiap manusia memiliki kebutuhan (Fisiologis, Psikologis, dan Sosiologis) yang memerlukan pemenuhan. Semua orang berusaha dengan berbagai sikap dan tingkah laku untuk memenuhi kebutuhannya itu. Demikian pula remaja memiliki tingkah laku yang khas untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Apabila ada kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka akan menimbulkan berbagai bentuk penyimpangan tingkah laku bagi individu yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya oleh semua pihak yang terkait, seperti orang tua, guru/sekolah untuk memenuhi kebutuhan remaja tersebut.
  • 5. 5 Syarat kebutuhan dasar manusia • Apabila hal yang dibutuhkan itu ada/tidak terpenuhi, maka penyakit atau gangguan. • Apabila yang dibutuhkan itu ada/terpenuhi, maka dapat mencegah terjadinya penyakit. • Apabila seseorang mampu mengendalikan terpenuhinya kebutuhan tersebut, maka akan dapat menyembuhkan penyakit atau menghilangkan timbulnya gangguan pada dirinya. • Dalam beberapa situasi tertentu yang kompleks, kebutuhan ini lebih dipilih atau lebih penting oleh orang yang berada dalam keadaan kekurangan dibanding dengan kebutuhan yang lain. • Kebutuhan ini tidak begitu aktif atau menonjol secara fungsional pada kondisi normal atau sehat. Menurut Maslow orang dikatakan sehat adalah orang yang prioritas kebutuhannya sudah berada pada pengembangan potensi atau aktualisasi diri.
  • 7. Dari lima kebutuhan itu, kebutuhan yang mendapat perhatian lebih besar dibanding dengan kebutuhan lainnya untuk segera dipenuhi adalah kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik kebutuhan ini juga diistilahkan dengan ‘’kebutuhan fislologis’’ contoh dari jenis kebutuhan ini antara lain kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, seks, udara segar, istirahat, dan sejenisnnya. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang berada pada level paling utama untuk kelangsungan hidup manusia.
  • 8. Kebutuhan rasa aman dan tentram juga disebut dengan istilah “safety needs” rasa aman yang bersifat psikis, seperti dikatakan oleh steers dan porter (1987) yaitu aman dalam bentuk lingkungan emosional. Aman berarti terbebas dari gangguan dan ancaman, serta permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup seseorang. Bebas dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup sehari-hari.
  • 9. Kebutuhan akan Rasa Cinta dan Memiliki atau Kebutuhan Sosial Kebutuhan rasa cinta dan memiliki atau “love and belongingness needs”. Kebutuhan ini dapat berupa perasaan diterima oleh orang lain, merasa dirinya berguna bagi orang lain, diikutsertakan dalam kelompoknya, mengembangkan persahabatan dan sejenisnya. Orientasi pemenuhan kebutuhan ini cenderung pada terciptanya hubungan sosial yang harmonis dan kepemilikan.
  • 10. Kebutuhan Harga Diri Jenis kebutuhan yang keempat ini juga disebut dengan “self esteem needs”. Setiap manusia membutuhkan pengakuan secara layak atas keberadaanya bagi orang lain. Hak dan martabatnya sebagai manusia tidak dilecehkan oleh orang lain, bilamana terjadi pelecehan harga diri, maka setiap orang akan marah atau tersinggung. Beberapa bentuk kebutuhan ini antara lain adalah ingin memiliki citra diri positif, menerima pengakuan, penghargaan dan perhatian dari orang lain (Steers dan Porter 1987). Oleh karena itu guru tidak baik kalau suka (meng- erosikan) harga diri siswanya. Secara tidak disadari hal ini sering terjadi di sekolah seperti guru suka mempermainkan nama seseorang yang dianggap aneh dan/atau memberikan panggilan yang tidak menyenangkan bagi orang yang bersangkutan. Hal ini dapat dirasakan merendahkan harga dirinya. Sebagai contoh guru memnggil seorang siswa yang badannya kurus dengan panggilan “si krempeng”. Anak yang rambutnya keriting dipanggil “si kribo” dan banyak lagi contoh yang lain yang tidak normatif bagi tindakan seorang pendidik. Untuk itu perlu dihindarkan memberi label yang tidak disenangi bagi orang lain.
  • 11. Jenis kebutuhan yang kelima ini diistilahkan dengan ‘’self actualization needs’’. Setiap orang memiliki potensi dan potensi itu perlu pengembangan dan pengaklualisasian. Orang akan menjadi puas dan citra dirinya positif apabila dapat mewujudkan potensi – potensi yang dimiliki dengan baik. Orang akan merasa bahagia dan puas bilamana dapat mewujudkan peran dan tanggung jawabnya dengan baik. Contohnnya seorang mahasiswa dapat berprilaku atau menampilkan diri sebagaimana layaknya seorang mahasiswa dalam kehidupannya sehari – hari.
  • 12. Menurut Jumhur dan Moh. Surya (1975) ada Sembilan jenis kebutuhan manusia • Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang • Kebutuhan untuk memperoleh harga diri • Kebutuhan untuk memperoleh prestasi dan posisi • Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yang sama dengan orang lain • Kebutuhan untuk memperoleh kemerdekaan diri • Kebutuhan untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri • Kebutuhan untuk memperoleh dikenal diri • Kebutuhan untuk merasa dibutuhkan oleh orang lain • Kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompoknya
  • 13. Mc Clelland mengemukakan ada tiga jenis kebutuhan manusia yaitu needs for achievement, needs for power, needs for offiliation. Ahli lain yaitu Murray (dalam Steers & Porter.1987) merumuskan 13 kebutuhan manusia yaitu needs achievement, offiliation, aggression, autonomy, endurance, exhibition, harm avoldance, impulsivity, order, power, succorence, dan understanding.
  • 14. B. KEBUTUHAN KHAS PADA USIA REMAJA Remaja memiliki beberapa jenis kebutuhan yang lebih menonjol untuk mendapatkan perhatian dan pemenuhan dibanding dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Ini bukan berarti bahwa kebutuhan dasarnya lalu menjadi hilang.
  • 15. ada dua jenis kebutuhan remaja, Menurut Andi Mappiare (1982) yaitu: • Kebutuhan Primer, menyangkut kebutuhan makan, minum, tidur, dan lain-lain. • Kebutuhan Sekunder, berupa kebutuhan untuk dihargai, untuk mendapat pujian, memperoleh kedudukan dalam kehidupan orang lain, menghasilkan sesuatu, dan sebagainya.
  • 16. Komisi Perencanaan Pendidikan pada National Education Assosiation American MERUMUSKAN KEBUTUAN REMAJA, YAITU: • Remaja merasa butuh untuk mengembangkan keterampilan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk bekerja (yang menghasilkan uang). • Remaja sangat memerlukan informasi untuk memelihara kesehatan dan kesegaran fisiknya. • Remaja membutuhkan suatu informasi atau pengetahuan tentang hak dan kewajiban seorang warga Negara yang baik. • Memerlukan pengetahuan tentang masalah keluarga dan maknanya bagi individu maupun masyarakat. • Perlu pengetahuan dan informasi bagaimana memperoleh dan memanfaatkan fasilitas yang ada dan bagaimana cara pemeliharaannya.
  • 17. • Butuh informasi tentang peranan Ilmu Pengetahuan (Science) bagi kehidupan manusia. • Membutuhkan peresapan makna (apersepsi) dan penghargaan terhadap seni, musik, dan keindahan alam. • Memerlukan informasi bagaimana cara memanfaatkan waktu luangnya dengan baik. • Membutuhkan pengetahuan tentang cara mengembangkan rasa hormat (respect) pada orang lain. • Membutuhkan wawasan dan pengetahuan untuk mampu berfikir secara rasional.
  • 18. Urgensi dari setiap kebutuhan tersebut antara individu yang satu dengan yang lainnya tidak sama persis, karena dipengaruhi oleh faktor individu, faktor sosial, faktor kultural, dan faktor religius (termasuk nilai- nilai yang dianut). Masing-masing faktor tersebut dapat mewarnai tinggi rendahnya tingkat pengharapan atas pemenuhan setiap kebutuhan tersebut.
  • 19. Prescott mengklasifikasikan kebutuhan remaja menjadi beberapa kelompok kebutuhan yaitu sebagai berikut: • Kebutuhan psikologis seperti melakukan kegiatan, beristirahat dan kegiatan seksual; • Kebutuhan sosial (status) seperti menerima, diterima, menyukai orang lain; • Kebutuhan Ego atau interaktif seperti kontak dengan kenyataan, harmonisasi dengan kenyataan, dan meningkatkan kematangan diri sendiri.
  • 20. Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial-psikologis di masa remaja pada dasarnya merupakan kelanjutan, yang dapat diartikan penyempurnaan, proses pertumbuhan, dan perkembangan dari proses sebelumnya. Seperti halnya pertumbuhan fisik yang ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder merupakan awal masa remaja sebagai indikator menuju tingkat kematangan fungsi seksual seseorang.
  • 21. C. Pengaruh Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi Terhadap Tingkah Laku Remaja Apabila kebutuhan remaja tidak terpenuhi akan timbul perasaan kecewa atau frustasi perasaan konflik dan kecewa dapat dipastikan terjadi pada siswa remaja yang berupaya untuk mencapai dua tujuan yang bertentangan. Misalnya remaja yang berprilaku preman dengan tujuan ditakuti kelompoknya dan sekaligus bersikap terpelajar dengan tujuan dihormati akan menemui kesulitan dalam hidupnya. Siswa remaja yang kebutuhan- kebutuhannya tidak terpenuhi dapat melakukan tingkah laku mempertahankan diri seperti tingkah laku agresif, egosentris, dan menarik diri.
  • 22. Usaha memenuhi kebutuhan bagi remaja tidaklah mudah, melainkan sangat rumit, kompleks dan bervariasi sebagai contoh kebutuhan remaja yang sering kurang memperoleh kebutuhan adalah kebutuhan akan kasih sayang dari orang tua maupun orang dewasa lainnya. Hal ini akan mengakibatkan remaja cenderung mencari penyelesaiannya sendiri dengan cara membanci orang tua, suka mencari perhatian orang lain, lebih betah berkumpul dengan teman sebayanya, mencari orang lain sebagai pengganti orang tuanya, yang dapat memenuhi kebutuhannya itu seperti gurunya, pemuka masyarakat, mencintai orang yang lebih dewasa dan sebagainya.
  • 23. Apabila kebutuhan sosial-psikologis tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan timbulnya rasa tidak puas, menjadi frustasi dan terhambatnya pertumbuhan serta perkembangan sikap positif terhadap lingkungan dan dirinya. Sebagai contoh masa remaja disebut pula sebagai masa sosial hunger (kehausan sosial), yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan kelompok sebayanya (per kelompok). Penolakan dari per kelompok dapat menimbulkan frustrasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri. Namun sebaliknya apabila remaja dapat diterima oleh rekan sebayanya dan bahkan menjadi idola tentunya ia akan merasa bangga dan memiliki kehormatan dalam dirinya.
  • 24. Masalah dan Konsekuensinya 1. Mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya mudah dicapain baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan. Kegagalan dalam menghadapi perubahan sikap dan perilakunya dapat mengakibatkan sikap yang keras dan agresif atau sebaliknya bersikap tidak percaya diri, pendiam atau kurang harga diri. 2. Kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan tubuhnya yang serasi. Ketidakserasian postur tubuh sering menimbulkan masalah untuk mendapatkan pakaian yang pantas, juga hal yang tampak pada gerakan atau perilaku yang kelihatannya ragu dan tidak pantas.
  • 25. 3. Perkembangan fungsi seks dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya. Bagi remaja laki-laki dapat menyebabkan perilaku yang menentang norma dan bagi remaja perempuan akan berperilaku mengurung diri atau menjauhi pergaulan dengan sebaya lain jenis. Apabila kematangan seksual itu tidak mendapatkan arahan atau penyaluran yang tepat, dapat berakibat negatif yaitu seperti lari ke kehidupan hitam atau melacur dan sebagainya. Bagi remaja laki-laki secara berkelompok kadang-kadang mencoba pergi bersama-sama ke lokasi berlampu merah atau lokasi WTS. 4. Penyesuaian emosional. Contohnya seperti perilaku yang over acting, lancing, dan semacamnya yang timbul karena remaja terlalu mendambakan kemandirian untuk mampu mengatasi problema kehidupan yang mengakibatkan ketidakselarasan antara pola hidup masyarakat dan perilaku yang menurut para remaja baik. Akibatnya remaja merasa selalu disalahkan dan mereka frustasi dengan tingkah lakunya sendiri.
  • 26. 5. Penyesuaian sosial. Remaja akan menghadapi arah kehidupan yang beragam norma dalam kehidupan bersama dalam masyarakat dan juga norma baru dalam kehidupan sebaya remaja serta kuatnya pengaruh kelompok sebaya remaja. 6. Norma dan nilai yang berlaku di dalam bermasyarakat. Dalam kehidupan remaja mereka merasa memiliki norma dan nilai kehidupannya yang dirasa lebih sesuai. Dalam hal ini remaja menghadapi perbedaan norma dan nilai yang berlaku dengan norma yang dianutnya sehingga akan menyebabkan dirinya dikatakan nakal.
  • 27. D. Usaha-Usaha yang Dapat Dilakukan Orang Tua dan Guru untuk Memenuhi Kebutuhan Remaja Pemenuhan kebutuhan sosial-psikologis sama pentingnya dengan pemenuhan kebutuhan fisiologis. Apabila kebutuhan makan, minum tidak terpenuhi, akibatnya orang akan mati karenanya. Begitu pula halnya kebutuhan sosial-psikologis tidak terpenuhi dengan baik, secara tidak langsung dapat menimbulkan permasalahan bagi yang bersangkutan dan dapat pula mempercepat kematian.
  • 28. saran-saran yang dapat dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan remaja. • Meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, melalui ceramah dan kegiatan kerohanian lainnya. • Memberikan bimbingan kepada remaja/siswa untuk mencapai cita-citanya dengan penuh kasih sayang, sehingga dapat menimbulkan citra positif. • Memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, untuk dapat dijadikan sebagai model bagi remaja sesuai dengan peran jenis kelaminnya masing-masing. • Menyediakan fasilitas yang memadai untuk membantu remaja mengembangkan potensinya kearah positif dan bermanfaat bagi remaja itu sendiri dalam hidupnya. • Menghargai dan memperlakukan remaja sebagai individu yang sedang berkembang menuju kedewasaannya.
  • 29. • Membantu remaja mengatasi problem-problem yang sedang dialami, agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam kehidupannya. • Mengikutsertakan remaja dalam mengatasi masalah (keluarga, sekolah) yang memerlukan pemecahan sesuai dengan batas- batas kemampuannya. • Sekolah perlu menyediakan sarana/fasilitas dan program kegiatan yang dapat berfungsi sebagai wahana untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. • Sekolah perlu melakukan berbagai kegiatan kelompok sebagai wahana untuk mengembangkan sifat kebersamaan dan memenuhi kebutuhan, diikutsertakannya dalam kelompok. • Membimbing dan memberi kesempatan untuk berprestasi melalui berbagai kegiatan kurikuler maupun ekstra-kurikuler.
  • 30. Aplikasi teori kebutuhan Maslow di sekolah Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis : a. Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis. b. Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat. c. Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang. d. Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.
  • 31. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman: a. Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi. b. Adanya ekspektasi yang konsisten. c. Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil. d. Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.
  • 32. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan: a. Hubungan Guru dengan Siswa : 1) Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian: empatik, peduli dan interes terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik. 2) Guru dapat menerapkan pembelajaran individu dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya). 3) Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif. 4) Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya. 5) Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
  • 33. b. Hubungan Siswa dengan Siswa : 1) Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya diantara siswa. 2) Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, seperti olah raga atau kesenian. 3) Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran. 4) Sekolah mengembangkan tutor sebaya. 5) Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.
  • 34. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri: 1) Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya. 2) Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 3) Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa. 4) Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi. 5) Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan. 6) Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipasi dan bertanggung jawab. 7) Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mungkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum.