1. Modul Digital Pressure Meter berbasis Arduino Uno R3-328 dibuat untuk mengukur tekanan sphygmomanometer raksa dan aneroid dengan rentang 0-200 mmHg dan akurasi tinggi. 2. Pengukuran tekanan dan kebocoran pada sphygmomanometer menunjukkan penyimpangan kurang dari 1% dan keakurasian di atas 99%. 3. Modul ini memenuhi standar keamanan dan kualitas peralatan medis sesuai peraturan pemerintah.

1. TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
DIGITAL PRESSURE
METER

2. MITA MUTIARA
P2.31.38.0.16.021

3. Tujuan
Pembatasan Masalah
Latar Belakang
1. Membuat pemodelan Digital
Pressure Meter berbasis Arduino Uno
R3-328 menggunakan supply baterai
dan adaptor.
2. Mengetahui keakurasian dan
penyimpangan hasil pengujian
tekanan dan kebocoran pada modul
yang telah dibuat.
1. Pemodelan modul Digital Pressure
Meter yang dibuat untuk mengukur
sphygmomanometer raksa, aneroid.
2. modul Digital Pressure Meter ini
mempunyai data pengukuran mulai
dari 000 mmHg sampai 200 mmHg.
1. Aturan pemerintah dan amanat
Undang-undang Republik Indonesia
no.44 tahun 2009 tentang rumah
sakit, pasal 16 : Persyaratan
peralatan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 7 ayat (1) meliputi
peralatan medis dan non medis
harus memenuhi standar pelayanan,
persyaratan mutu, keamanan,
keselamatan dan laik pakai.
3. Setting Timer pada pengambilan data
terbatas dari 15s, 30s, 45s, dan 60s

4. Nama Alat : Digital Pressure Meter
Input AC : 220 VAC / 50-60 Hz
Input DC
- Power Supply : 9 VDC
- Baterai : 9 VDC
Dimensi p x l x t : 18 x 11 x 6 (cm)
Display : LCD 16 x 2
Sistem : Arduino Uno R3
Sensor tekanan : MPX5050GP
Range Pressure : 0 – 50 kPa
Satuan ukur : mmHg dan kPa
Spesifikasi

5. Blok Diagram

6. Flow Chart

7. Wiring Diagram

8. Data Pengukuran (Vout sensor)
No Tekanan (mmHg) Tegangan Output (Vout) sensor
1. 0 mmHg 0,4
2. 50 mmHg 1
3. 60 mmHg 1,2
4. 70 mmHg 1,3
5. 80 mmHg 1,4
6. 90 mmHg 1,6
7. 100 mmHg 1,7
8. 110 mmHg 1,8
9. 120 mmHg 2
10. 130 mmHg 2,1
11. 140 mmHg 2,2
12. 150 mmHg 2,3
13. 160 mmHg 2,4
14. 170 mmHg 2,6
15. 180 mmHg 2,7
16. 190 mmHg 2,8
17. 200 mmHg 2,9
semakin besar tekanan yang diberikan
maka semakin besar pula tegangan
yang dihasilkan ( sesuai dengan
spesifikasi sensor )

9. Pengukuran tegangan (vout) sensor saat
sphygmomanometer aneroid disetting 50 mmHg
Pengukuran tegangan (vout) sensor saat sphygmomanometer
aneroid disetting 100 mmHg
Pengukuran tegangan (vout) sensor saat
sphygmomanometer aneroid disetting 200 mmHg

11. Data Pengukuran
(sphygmomanometer aneroid)
Setting tekanan 200 mmHg ( Digital Pressure Meter)
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
=
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛1 + ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛2 + ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛3
3
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
200 + 203 + 202,5
3
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 200,15
Setting tekanan 200 mmHg ( modul Digital Pressure Meter)
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
=
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛1 + ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛2 + ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛3
3
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
198,40 + 200,03 + 200,44
3
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 199,62
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 − 𝐷𝑃𝑀4
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
199,62 − 200,15
199,62
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 0,26 %
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 100% − 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 100% − 0,26 %
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 99,74 %

12. Setting tekanan 200 mmHg ( Digital Pressure Meter)
Setting tekanan 200 mmHg ( modul Digital Pressure Meter)

14. Data Pengukuran
(sphygmomanometer raksa)
Setting tekanan 150 mmHg ( modul Digital Pressure Meter)
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
=
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛1 + ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛2 + ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 3
3
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
150,34 + 150,75 + 149,89
3
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 150,32
Setting tekanan 150 mmHg ( Digital Pressure Meter)
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
=
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛1 + ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛2 + ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 3
3
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
150 + 150 + 150
3
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 150
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
=
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 − 𝐷𝑃𝑀4
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
150,32 − 150
150,32
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 0,21 %
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 100% − 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 100% − 0,21 %
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 99,79 %

15. Setting tekanan 150 mmHg ( modul Digital Pressure
Meter)
Setting tekanan 150 mmHg ( Digital Pressure Meter)

16. Data Pengukuran Kebocoran
(sphygmomanometer raksa)

17. Hasil pengukuran leak / tekanan menggunakan modul Digital
Pressure Meter (Sphygmomanometer raksa) :
Data Pengukuran Kebocoran
(sphygmomanometer raksa)
𝐿𝑒𝑎𝑘 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝐿𝑒𝑎𝑘 = 50,13 − 49,32
𝐿𝑒𝑎𝑘 = 0,81
Setting Tekanan 50 mmHg pada saat setting timer 15s
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 − 𝐷𝑃𝑀 − 4
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
0,41 − 1
0,41
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 1,43 %
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 100% − 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 100% − 1,43 %
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 98,57 %

18. Data Pengukuran Kebocoran
(sphygmomanometer aneorid)

19. Data Pengukuran Kebocoran
(sphygmomanometer aneroid)
Hasil pengukuran leak / tekanan menggunakan modul Digital
Pressure Meter (Sphygmomanometer aneroid) :
Setting Tekanan 150 mmHg pada saat setting timer 45s
𝐿𝑒𝑎𝑘 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝐿𝑒𝑎𝑘 = 151,15 − 149,12
𝐿𝑒𝑎𝑘 = 2,03
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 − 𝐷𝑃𝑀 − 4
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
2,03 − 1,5
2,03
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 0,26 %
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 100% − 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 100% − 0,26 %
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 99,74 %

20. Data Pengukuran Kebocoran
(sphygmomanometer raksa)

21. Data Pengukuran Kebocoran
(sphygmomanometer raksa)
Hasil pengukuran leak / tekanan menggunakan modul Digital
Pressure Meter (Sphygmomanometer raksa) :
Setting Tekanan 50 mmHg pada saat setting timer 15s
𝐿𝑒𝑎𝑘 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝐿𝑒𝑎𝑘 = 49,32 − 50,13
𝐿𝑒𝑎𝑘 = 0,81
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 − 𝐷𝑃𝑀 − 4
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
0,81 − 0,5
0,81
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 0,38 %
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 100% − 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 100% − 0,83 %
𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 = 99,17 %

22. “TOTAL” penyimpangan dan
keakurasian
Total penyimpangan pembacaan
tekanan modul pada
sphygmomanometer raksa :
1,015 %
Total penyimpangan pembacaan
tekanan modul pada
sphygmomanometer aneroid :
0,7825 %
Total keakurasian modul pada
sphygmomanometer raksa :
98,98 %
Total keakurasian modul pada
sphygmomanometer aneroid :
99,21 %

23. Kesimpulan
Modul Digital Pressure Meter dapat dapat
membaca tekanan dari 0 mmHg – 3700
mmHg (0 – 50 kPa).
Modul yang dibuat sesuai dengan
perencanaan (tidak melewati batas
toleransi 10%), baik itu pressure test
maupun leakage test