SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIK
PERCOBAAN KE I
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK (KALORIMETER)
Dosen : Mochammad Machmud Rifadil,ST.MT.
Asisten Dosen : Hariyono Amd
Nama : Mohammad Agung Dirmawan
Kelas : 1 D4 Elektro Industri A
NRP : 1310161024
Departemen Teknik Elektro
Program Studi Teknik Elektro Industri
2016
I. TUJUAN
Mempelajari efek panas karena arus listrik dan menentukan kesetaraan kkal (kilo
kalori) per jam yang sama dengan daya listrik, yang selanjutnya dapat dibuktikan atau dicari
nilai-nilai konstanta.
II. TEORI
Pada fenomena tentang pertukaran kalor/panas dan kalorimeter, diperoleh kesimpulan
bahwa 1 kkal adalah merupakan energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air
sebesar 10C.
Satuan daya dinyatakan dalam watt, baik untuk daya mekanik maupun listrik.
Sedangkan hubungan antara satuan daya dan energi adalah:
1 joule/detik = 1 watt
Dalam besaran listrik
1 volt x 1 ampere = 1 watt (1.1)
Atau rumusan daya listrik (P) adalah
P = V x I = I2R (watt) (1.2)
Daya merupakan energi per-satuan waktu, sehingga energi listrik dapat dinyatakan dengan
W = P.t = V.I.t = I2R.t (joule) (1.3)
Dimana:
W = kerja (energi), Joule
I = Arus, Ampere
R = resistansi, Ohm
T = waktu, detik
Pada percobaan ini sebelum koil pemanas listrik dicelupkan ke dalam air dengan massa
yang telah diketahui, dalam sebuah kalorimeter. Dengan menganggap bahwa semua panas
yang ditimbulkan oleh resistansi koil dipindahkan ke air, dan tidak ada rugi-rugi kalor, baik
dari kalorimeter maupun yang menuju ke kalorimeter. Persamaan kapasitas kalor dari
keadaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Q = (mair Cair + mbej Cbej) (Tf – Tc) (kalor) (1.3)
Dimana:
Q = kalor, kal
mair = massa air, kg
Cair = massa bejana bagian dalam kalorimeter, kg
mbej = kalor jenis air, 1000 kal/kg0C
Cbej = kalor jenis bejana, 0,57 kal/g 0C
Tf = temperatur air dan kalorimeter sesudah dipanasakan, 0C
Tc = temperatur air dan kalorimeter sebelum dipanaskan, 0C
Yang perlu diingat, bahwa hubungan dasar antara panas dan energi ditunjukkan
dengan persamaan joule sebagai berikut :
W = J.Q (Joule)
Dimana:
JQ = I2.R.t
Atau
J=
𝑉𝐼𝑑
𝐼
KALORIMETER
Suatu kalorimeter adalah bejana penyimpanan yang terisolasi, yang dilengkapi dengan
pengaduk dan sebuah pengukur suhu ( termometer ). Pada waktu dilakukan percobaan, bajana
tersebut dikelilingi ruang kedap udara. Bentuk lainnya adalah bejana yang terbuat dari
plastik. Plastik merupakan isolator yang baik dimana panas tidak dapat menembus lebih jauh
melalui dinding-dindingnya. Dengan demikian panas yang hilang hanya sedikit dan dapat
diabaikan.
Bila menggunakan kalorimeter dengan bejana metal, bejana dalam akan menambah
atau mengurangi energi sebagaimana halnya dengan perubahan mengatur ruang. Ruang
kedap udara menahan rugi-rugi ke bejana bagian luar, sehingga memungkinkan percobaan
dilakukan dengan relatif cepat. Dalam menggunakan kalorimeter, perlu diperiksa panas yang
hilang ataupun diterima oleh kalorimeter. Hal ini dilakukan dengan mengetahui konstanta
kalorimeter, yaitu ratio antara perubahan energi dalam kalorimeter dan perubahan temperatur
yang dinyatakan dalam kal/0C, namun pada buku manual peralatan kalorimeter biasanya
sudah terdapat catatan mengenai kalor jenisnya.
III. PERALATAN YANG DIPAKAI
1. Kalorimeter 1
2. DC power supply (kikusui, Model PAB 18-4.5) 1
3. DC amperemeter 1
4. DC voltmeter 1
5. Termometer 1
6. Kabel penghubung 5
7. Timbangan pegas 1
8. Timer 1
9. Pengaduk tembaga 1
IV. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN
V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan.
2. Periksalah alat dan bahan tersebut, usahakan dalam keadaan atau kondisi yang
baik.
3. Timbang kalorimeter kosong yang telah dilepas tutupnya.
4. Timbang kalorimeter kosong yang telah dipasang tutupnya.
5. Isi kalorimeter dengan air sampai batas terminal kalorimeter.
6. Tutup kalorimeter, timbang kembali dengan timbangan pegas.
7. Ukur suhu air dalam kalorimeter sebelum dirangkai dengan termometer, catat
pada suhu sebelum dipanaskan( Tc).
8. Buatlah rangkaian seperti pada gambar, dengan termometer yang telah dipasang
pada kalorimeter.
9. Posisikan DC power supply dalam keadaan on.
10. Atur amperemeter hingga arusnya 1,5 A dengan mengatur DC power supply.
11. Matikan terlebih dahulu DC power supply.
12. Siapkan timer atau stopwatch, kemudian nyalakan DC power supply bersamaan
dengan dimulainya stopwatch, kemudian ukur dan catat suhunya tiap menit
hingga 10 menit.
13. Setelah 10 menit, matikan DC powe supply bersamaan dengan dimatikannya
timer.
14. Catat hasil percobaan selama 10 menit tersebut pada tabel yang sudah disediakan.
15. Ulangi langkah-langkan no 10 di atas, untuk arus 2 A dan 2,2 A.
16. Hitung nilai daya (W) dengan rumus:
W = V.I.t
17. Hitung nilai Q dengan rumus :
Q = (mair Cair + mbej Cbej) (Tf – Tc)
18. Hitung nilai J dengan rumus :
J=
π‘Š
𝑄
19. Hitung nilai %error W dengan rumus
%𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 = |
𝑾 π’•π’†π’π’“π’Š βˆ’ 𝑾 π’–π’Œπ’–π’“
𝑾 π’•π’†π’π’“π’Š
| Γ— 𝟏𝟎𝟎%
20. Hitung nilai %error J dengan rumus
%𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 = |
𝑱 π’•π’†π’π’“π’Š βˆ’ 𝑱 π’–π’Œπ’–π’“
𝑱 π’•π’†π’π’“π’Š
| Γ— 𝟏𝟎𝟎%
VI. DATA HASIL PERCOBAAN
A. TABEL 1 DATA HASIL PENGUKURAN
V sumber
(V)
Arus (A)
Waktu
(menit)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3,7 1,5
Temperatur
(Φ―C)
29 29 29 29 29 29,5 29,75 30 30,25 30,5 31
5,3 2 28 28 28.5 29 29.5 30 30,25 30,5 31 31,5 32
6,95 2,2 29 29,5 30 30.5 31 31.5 32 32.5 33 33,5 34
B. TABEL 2 DATA HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN
Arus
(A)
Tegangan
teori (V)
Massa
Air (kg)
Waktu
(s)
Temp.
Mula (o
C)
Temp.
Akhir (o
C)
Joule Konstanta
teori (J/Kal)
Joule Konstanta
praktik (J/Kal)
1,5 5 0,16 600 29 31 14,047 9,27134
2 6 0,16 600 28 32 11,237 7,6792
2,2 6,5 0,16 600 29 34 10,7135 8,48842
PERHITUNGAN
1. 𝑸 = ( π’Ž π’‚π’Šπ’“ Γ— 𝒄 π’‚π’Šπ’“ + π’Ž π’Œπ’‚π’ Γ— 𝒄 π’Œπ’‚π’) Γ— (𝑻 𝒇 βˆ’ 𝑻 𝒄)
𝑸 = ( 𝟎, πŸπŸ” Γ— 𝟏𝟎𝟎𝟎 + 𝟎, πŸπŸπŸ“ Γ— 𝟎, πŸ“πŸ•)( πŸ‘πŸ βˆ’ πŸπŸ—) = πŸ‘πŸπŸŽ, πŸπŸ’πŸ“πŸ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆
οƒ˜ π‘±π‘²π’•π’†π’π’“π’Š =
𝑽 π’•π’†π’π’“π’Š ×𝑰
𝑸
Γ— 𝒕 =
πŸ“Γ—πŸ,πŸ“
πŸ‘πŸπŸŽ,πŸπŸ’πŸ“πŸ
Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = πŸπŸ’, πŸŽπŸ’πŸ• 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/π’Œπ’‚π’
οƒ˜ 𝑱𝑲 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ =
𝑽 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ ×𝑰
𝑸
Γ— 𝒕 =
πŸ‘,πŸ•Γ—πŸ,πŸ“
πŸ‘πŸπŸŽ,πŸπŸ’πŸ“πŸ
Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = πŸ—, πŸπŸ•πŸπŸ‘πŸ’ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/π’Œπ’‚π’
2. 𝑸 = ( π’Ž π’‚π’Šπ’“ Γ— 𝒄 π’‚π’Šπ’“ + π’Ž π’Œπ’‚π’ Γ— 𝒄 π’Œπ’‚π’) Γ— (𝑻 𝒇 βˆ’ 𝑻 𝒄)
𝑸 = ( 𝟎, πŸπŸ” Γ— 𝟏𝟎𝟎𝟎 + 𝟎, πŸπŸπŸ“ Γ— 𝟎, πŸ“πŸ•)( πŸ‘πŸ βˆ’ πŸπŸ–) = πŸ”πŸ’πŸŽ, πŸ’πŸ—πŸŽπŸ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆
οƒ˜ π‘±π‘²π’•π’†π’π’“π’Š =
𝑽 π’•π’†π’π’“π’Š ×𝑰
𝑸
Γ— 𝒕 =
πŸ”Γ—πŸ
πŸ”πŸ’πŸŽ,πŸ’πŸ—πŸŽπŸ
Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = 𝟏𝟏, πŸπŸ‘πŸ• 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/π’Œπ’‚π’
οƒ˜ 𝑱𝑲 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ =
𝑽 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ ×𝑰
𝑸
Γ— 𝒕 =
πŸ“,πŸ‘Γ—πŸ
πŸ”πŸ’πŸŽ,πŸ’πŸ—πŸŽπŸ
Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = πŸ•, πŸ”πŸ•πŸ—πŸ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/π’Œπ’‚π’
3. 𝑸 = ( π’Ž π’‚π’Šπ’“ Γ— 𝒄 π’‚π’Šπ’“ + π’Ž π’Œπ’‚π’ Γ— 𝒄 π’Œπ’‚π’) Γ— (𝑻 𝒇 βˆ’ 𝑻 𝒄)
𝑸 = ( 𝟎, πŸπŸ” Γ— 𝟏𝟎𝟎𝟎 + 𝟎, πŸπŸπŸ“ Γ— 𝟎, πŸ“πŸ•)( πŸ‘πŸ’ βˆ’ πŸπŸ—) = πŸ–πŸŽπŸŽ, πŸ”πŸπŸπŸ•πŸ“ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆
οƒ˜ π‘±π‘²π’•π’†π’π’“π’Š =
𝑽 π’•π’†π’π’“π’Š ×𝑰
𝑸
Γ— 𝒕 =
πŸ”,πŸ“Γ—πŸ,𝟐
πŸ–πŸŽπŸŽ,πŸ”πŸπŸπŸ•πŸ“
Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = 𝟏𝟎, πŸ•πŸπŸ‘πŸ“
𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆
π’Œπ’‚π’
οƒ˜ 𝑱𝑲 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ =
𝑽 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ ×𝑰
𝑸
Γ— 𝒕 =
πŸ”,πŸ—πŸ“Γ—πŸ,𝟐
πŸ•πŸ‘πŸ”,πŸŽπŸπŸ”
Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = πŸ–, πŸ’πŸ–πŸ–πŸ’πŸ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/π’Œπ’‚π’
MENCARI PRESENTASE ERROR
1. %𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 = |
𝑱𝑲 π’•π’†π’π’“π’Šβˆ’π‘±π‘²π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ
𝑱𝑲 π’•π’†π’†π’π’“π’Š
| Γ— 𝟏𝟎𝟎% = |
πŸπŸ’,πŸŽπŸ’πŸ•βˆ’πŸ—,πŸπŸ•πŸπŸ‘πŸ’
πŸπŸ’,πŸŽπŸ’πŸ•
|Γ— 𝟏𝟎𝟎% = πŸ‘πŸ‘, πŸ—πŸ—%
2. %𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 = |
𝑱𝑲 π’•π’†π’π’“π’Šβˆ’π‘±π‘²π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ
𝑱𝑲 π’•π’†π’†π’π’“π’Š
| Γ— 𝟏𝟎𝟎% = |
𝟏𝟏,πŸπŸ‘πŸ• β€“πŸ•,πŸ”πŸ•πŸ—πŸ
𝟏𝟏,πŸπŸ‘πŸ•
|Γ— 𝟏𝟎𝟎% = πŸ‘πŸ, πŸ”πŸ”%
3. %𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 = |
𝑱𝑲 π’•π’†π’π’“π’Šβˆ’π‘±π‘²π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ
𝑱𝑲 π’•π’†π’†π’π’“π’Š
| Γ— 𝟏𝟎𝟎% = |
𝟏𝟎,πŸ•πŸπŸ‘πŸ“ β€“πŸ–,πŸ’πŸ–πŸ–πŸ’πŸ
𝟏𝟎,πŸ•πŸπŸ‘πŸ“
| Γ— 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟎, πŸ•πŸ”%
VII. ANALISIS DATA
Pada percobaan kali ini berjudul efek panas dari arus listrik. Pada percobaan kali ini
menggunakan alat-alat diantaranya yakni Kalorimeter, DC Power Supply, DC Amperemeter,
DC Voltmeter, Termometer, Kabel Penghubung, Timbangan Pegas, Timer, dan pengaduk
tembaga. Kalorimeter digunakan untuk mengukur besar kalori akibat adanya arus listrik. DC
power supply digunakan untuk mensuppy tegangan DC, DC amperemeter digunakan untuk
mengukur besar arus , DC voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan, Termometer
digunakan untuk mengukur suhu, Kabel penghubung digunakan untuk menghubungkan antar
komponen, Timbangan pegas digunakan untuk menimbang massa air dan kalorimeter, Timer
digunakan untuk mentimer , dan pengaduk digunakan sebagai sarana untuk menghubungkan
arus listrik dengan kalorimeter.
Pertama siapkan alat dan bahan yang digunakan. Setelah itu, timbang kalorimeter dan
didapatkan massa sebesar 215 gram. Setelah itu, mengisi kalorimeter dengan air hingga air
menyentuh kawat spiral. Lalu timbang kalorimeter yang telah diisi air dengan menggunakan
timbangan pegas tanpa tutup kalorimeter. Sehingga diperoleh data sebesar 460 gram. Setelah
itu buat rangkaian seperti pada gambar. Pertama dari jala-jala dihubungkan ke DC power
supply. Dari terminal positif DC power supply dihubungkan ke terminal positif DC
voltmeter. Lalu dari terminal positif DC voltmeter dihubungkan ke terminal positif DC
ammeter. Terminal negatif DC ammeter dihubungkan ke kalorimeter. Pada kalorimeter
ditancapkan termometer yang nantinya akan digunakan untuk mengukur suhu air dalam
kalorimeter. Dari kalorimeter dihubungkan ke terminal negatif DC voltmeter. Dari terminal
negarif DC voltmeter dihubungkan ke terminal negatif DC power supply. Setelah selesai
dirangkai, atur hingga DC power supply terbaca sebesar 1,5 Ampere. Setelah itu baca juga
tegangan pada DC voltmeter. Sehingga tegangan pada DC voltmeter sama dengan tegangan
sumber DC power supply yaitu sebesar 3,7 Volt. Setelah itu baca suhu awal pada termometer,
sehingga diperoleh data sebesar 29oC. Matikan DC power supply. Siapkan stopwatch dan
termometer mengamati perubahan suhu setiap 1 menit sekali. 10 menit pertama diperoleh
suhu sebesar 31oC. Lalu ubah-ubah DC power supply hingga pada DC ammeter arusnya
terbaca 2 Ampere. Tegangan pada DC voltmeter diperoleh sebesar 5,3 Volt. Air pada
pergantian kedua massanya harus sama dengan massa percobaan pertama suhu awal pada air
percobaan kedua sebesar 28oC dan suhu akhirnya sebesar 32oC. Kemudian pada percobaan
ketiga DC power supply diubah sehingga arus yang terbaca pada DC ammperemeter sebesar
2,2 Ampere. Baca juga tegangan pada DC voltmeter sehingga diperoleh tegangan sebesar
6,95 Volt. Pada percobaan ketiga ini suhu awal pada air sebesar 29oC dan suhu terakhir pada
air sebesar 34oC. Kemudian masukkan data pada tabel. Hitung massa air dengan
menggunakan massa pada kalorimeter yang diisi air dikurangi dengan massa pada
kalorimeter yang tidak diisi air.Sehingga memperoleh data diatas, hitung joule konstanta pada
setiap percobaan. Sebelum itu, hitung besar kalor dengan menggunakan rumus :
𝑸 = ( π’Ž π’‚π’Šπ’“ Γ— 𝒄 π’‚π’Šπ’“ + π’Ž π’Œπ’‚π’ Γ— 𝒄 π’Œπ’‚π’) Γ— (𝑻 𝒇 βˆ’ 𝑻 𝒄)
Setelah itu, hitung juga joule/konstanta dalam teori dengan menggunakan rumus :
π‘±π‘²π’•π’†π’π’“π’Š =
π‘½π’•π’†π’π’“π’Š Γ— 𝑰
𝑸
Γ— 𝒕
Lalu hitung juga joule/konsatanta dalam praktik dengan menggunkan rumus :
𝑱𝑲 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ =
𝑽 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ Γ— 𝑰
𝑸
Γ— 𝒕
Ulangi perhitungan diatas dengan menggunakan arus sebesar 2 A dan 2,2 A. Dari percobaan
diatas, tidak semua panas terserap oleh air dan kalorimeter, namun juga terserap oleh kawat
spiral. Dari data diatas, terdapat ketidakcocokan antara joule konstanta teori dan joule
konstanta praktik. Energi listrik dapat dikonversikan menjadi termal (Hukum Joule) dengan
perbandingan yang sama yaitu menggunakan Asas Black.
VIII. KESIMPULAN
a. Suatu kalorimeter adalah bejana penyimpanan yang terisolasi, yang dilengkapi dengan
pengaduk dan sebuah pengukur suhu ( termometer ).
b. Pada waktu dilakukan percobaan, bajana tersebut dikelilingi ruang kedap udara.
Bentuk lainnya adalah bejana yang terbuat dari plastik.
c. Bila menggunakan kalorimeter dengan bejana metal, bejana dalam akan menambah
atau mengurangi energi sebagaimana halnya dengan perubahan mengatur ruang.
Ruang kedap udara menahan rugi-rugi ke bejana bagian luar, sehingga
memungkinkan percobaan dilakukan dengan relatif cepat.
d. Semakin besar arus yang mengalir semakin tinggi pula suhu yang terukur oleh
termometer.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearahKhairul Jakfar
Β 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksiNovia Putri
Β 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
Β 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaAdi S P
Β 
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor SuhuIPA 2014
Β 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
Β 
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.Kevin Adit
Β 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Annisa Icha
Β 
Sistem Kendali Ketinggian Air Menggunakan PID
Sistem Kendali Ketinggian Air Menggunakan PIDSistem Kendali Ketinggian Air Menggunakan PID
Sistem Kendali Ketinggian Air Menggunakan PIDhusnymubarak20
Β 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Kevin Adit
Β 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
Β 
4. Energi Kinetik Rotasi dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.pptx
4. Energi Kinetik Rotasi dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.pptx4. Energi Kinetik Rotasi dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.pptx
4. Energi Kinetik Rotasi dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.pptxFrizkaVietanti3
Β 
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankRumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankReza Pahlepi
Β 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogIvanAdesmansyah
Β 
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
Β 
Modul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteusModul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteusKukuh Adhi Rumekso
Β 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
Β 

What's hot (20)

3 megger
3 megger3 megger
3 megger
Β 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
Β 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
Β 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
Β 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
Β 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Β 
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
Β 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
Β 
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
Β 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
Β 
Sistem Kendali Ketinggian Air Menggunakan PID
Sistem Kendali Ketinggian Air Menggunakan PIDSistem Kendali Ketinggian Air Menggunakan PID
Sistem Kendali Ketinggian Air Menggunakan PID
Β 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
Β 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
Β 
4. Energi Kinetik Rotasi dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.pptx
4. Energi Kinetik Rotasi dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.pptx4. Energi Kinetik Rotasi dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.pptx
4. Energi Kinetik Rotasi dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.pptx
Β 
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
Β 
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankRumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Β 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analog
Β 
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
Β 
Modul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteusModul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteus
Β 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
Β 

Similar to EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK

Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterDiajeng Ramadhan
Β 
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)Universitas Gadjah Mada
Β 
Termodinamika Dasar.pptx
Termodinamika Dasar.pptxTermodinamika Dasar.pptx
Termodinamika Dasar.pptxPribadyoPribadyo
Β 
TEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIKTEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIKrestuputraku5
Β 
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706Affandi Arrizandy
Β 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeterumammuhammad27
Β 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimetersilvi novrian
Β 
JANGAN RAGU UNTUK MEMBACANYA
JANGAN RAGU UNTUK MEMBACANYAJANGAN RAGU UNTUK MEMBACANYA
JANGAN RAGU UNTUK MEMBACANYAJamarf
Β 
laporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikalaporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikadita andina
Β 
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdf
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdfadoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdf
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdfMasudahMasudah1
Β 
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang upload
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang uploadInstrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang upload
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang uploadkemenag
Β 
Laporan fisika ii. konstanta joule
Laporan fisika ii. konstanta jouleLaporan fisika ii. konstanta joule
Laporan fisika ii. konstanta jouleTommy Rumba
Β 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterSylvester Saragih
Β 
Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi nurul hasanah
Β 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfBPSiscaAmanitaF
Β 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiNadiya Rahmawati
Β 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxFitria567751
Β 

Similar to EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK (20)

Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
Β 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Β 
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Β 
Termodinamika Dasar.pptx
Termodinamika Dasar.pptxTermodinamika Dasar.pptx
Termodinamika Dasar.pptx
Β 
TEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIKTEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIK
Β 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Β 
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
Β 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
Β 
Ka
KaKa
Ka
Β 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeter
Β 
JANGAN RAGU UNTUK MEMBACANYA
JANGAN RAGU UNTUK MEMBACANYAJANGAN RAGU UNTUK MEMBACANYA
JANGAN RAGU UNTUK MEMBACANYA
Β 
laporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikalaporan praktikum fisika
laporan praktikum fisika
Β 
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdf
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdfadoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdf
adoc.pub_energi-dan-daya-listrik.pdf
Β 
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang upload
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang uploadInstrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang upload
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang upload
Β 
Laporan fisika ii. konstanta joule
Laporan fisika ii. konstanta jouleLaporan fisika ii. konstanta joule
Laporan fisika ii. konstanta joule
Β 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Β 
Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi
Β 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
Β 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Β 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
Β 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
Β 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
Β 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
Β 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
Β 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
Β 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
Β 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
Β 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
Β 

Recently uploaded (9)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
Β 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
Β 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
Β 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
Β 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
Β 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
Β 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Β 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Β 

EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK

  • 1. PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIK PERCOBAAN KE I EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK (KALORIMETER) Dosen : Mochammad Machmud Rifadil,ST.MT. Asisten Dosen : Hariyono Amd Nama : Mohammad Agung Dirmawan Kelas : 1 D4 Elektro Industri A NRP : 1310161024 Departemen Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektro Industri 2016
  • 2. I. TUJUAN Mempelajari efek panas karena arus listrik dan menentukan kesetaraan kkal (kilo kalori) per jam yang sama dengan daya listrik, yang selanjutnya dapat dibuktikan atau dicari nilai-nilai konstanta. II. TEORI Pada fenomena tentang pertukaran kalor/panas dan kalorimeter, diperoleh kesimpulan bahwa 1 kkal adalah merupakan energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 10C. Satuan daya dinyatakan dalam watt, baik untuk daya mekanik maupun listrik. Sedangkan hubungan antara satuan daya dan energi adalah: 1 joule/detik = 1 watt Dalam besaran listrik 1 volt x 1 ampere = 1 watt (1.1) Atau rumusan daya listrik (P) adalah P = V x I = I2R (watt) (1.2) Daya merupakan energi per-satuan waktu, sehingga energi listrik dapat dinyatakan dengan W = P.t = V.I.t = I2R.t (joule) (1.3) Dimana: W = kerja (energi), Joule I = Arus, Ampere R = resistansi, Ohm T = waktu, detik Pada percobaan ini sebelum koil pemanas listrik dicelupkan ke dalam air dengan massa yang telah diketahui, dalam sebuah kalorimeter. Dengan menganggap bahwa semua panas yang ditimbulkan oleh resistansi koil dipindahkan ke air, dan tidak ada rugi-rugi kalor, baik dari kalorimeter maupun yang menuju ke kalorimeter. Persamaan kapasitas kalor dari keadaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
  • 3. Q = (mair Cair + mbej Cbej) (Tf – Tc) (kalor) (1.3) Dimana: Q = kalor, kal mair = massa air, kg Cair = massa bejana bagian dalam kalorimeter, kg mbej = kalor jenis air, 1000 kal/kg0C Cbej = kalor jenis bejana, 0,57 kal/g 0C Tf = temperatur air dan kalorimeter sesudah dipanasakan, 0C Tc = temperatur air dan kalorimeter sebelum dipanaskan, 0C Yang perlu diingat, bahwa hubungan dasar antara panas dan energi ditunjukkan dengan persamaan joule sebagai berikut : W = J.Q (Joule) Dimana: JQ = I2.R.t Atau J= 𝑉𝐼𝑑 𝐼 KALORIMETER Suatu kalorimeter adalah bejana penyimpanan yang terisolasi, yang dilengkapi dengan pengaduk dan sebuah pengukur suhu ( termometer ). Pada waktu dilakukan percobaan, bajana tersebut dikelilingi ruang kedap udara. Bentuk lainnya adalah bejana yang terbuat dari plastik. Plastik merupakan isolator yang baik dimana panas tidak dapat menembus lebih jauh melalui dinding-dindingnya. Dengan demikian panas yang hilang hanya sedikit dan dapat diabaikan. Bila menggunakan kalorimeter dengan bejana metal, bejana dalam akan menambah atau mengurangi energi sebagaimana halnya dengan perubahan mengatur ruang. Ruang kedap udara menahan rugi-rugi ke bejana bagian luar, sehingga memungkinkan percobaan dilakukan dengan relatif cepat. Dalam menggunakan kalorimeter, perlu diperiksa panas yang
  • 4. hilang ataupun diterima oleh kalorimeter. Hal ini dilakukan dengan mengetahui konstanta kalorimeter, yaitu ratio antara perubahan energi dalam kalorimeter dan perubahan temperatur yang dinyatakan dalam kal/0C, namun pada buku manual peralatan kalorimeter biasanya sudah terdapat catatan mengenai kalor jenisnya. III. PERALATAN YANG DIPAKAI 1. Kalorimeter 1 2. DC power supply (kikusui, Model PAB 18-4.5) 1 3. DC amperemeter 1 4. DC voltmeter 1 5. Termometer 1 6. Kabel penghubung 5 7. Timbangan pegas 1 8. Timer 1 9. Pengaduk tembaga 1 IV. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan. 2. Periksalah alat dan bahan tersebut, usahakan dalam keadaan atau kondisi yang baik. 3. Timbang kalorimeter kosong yang telah dilepas tutupnya. 4. Timbang kalorimeter kosong yang telah dipasang tutupnya. 5. Isi kalorimeter dengan air sampai batas terminal kalorimeter. 6. Tutup kalorimeter, timbang kembali dengan timbangan pegas.
  • 5. 7. Ukur suhu air dalam kalorimeter sebelum dirangkai dengan termometer, catat pada suhu sebelum dipanaskan( Tc). 8. Buatlah rangkaian seperti pada gambar, dengan termometer yang telah dipasang pada kalorimeter. 9. Posisikan DC power supply dalam keadaan on. 10. Atur amperemeter hingga arusnya 1,5 A dengan mengatur DC power supply. 11. Matikan terlebih dahulu DC power supply. 12. Siapkan timer atau stopwatch, kemudian nyalakan DC power supply bersamaan dengan dimulainya stopwatch, kemudian ukur dan catat suhunya tiap menit hingga 10 menit. 13. Setelah 10 menit, matikan DC powe supply bersamaan dengan dimatikannya timer. 14. Catat hasil percobaan selama 10 menit tersebut pada tabel yang sudah disediakan. 15. Ulangi langkah-langkan no 10 di atas, untuk arus 2 A dan 2,2 A. 16. Hitung nilai daya (W) dengan rumus: W = V.I.t 17. Hitung nilai Q dengan rumus : Q = (mair Cair + mbej Cbej) (Tf – Tc) 18. Hitung nilai J dengan rumus : J= π‘Š 𝑄 19. Hitung nilai %error W dengan rumus %𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 = | 𝑾 π’•π’†π’π’“π’Š βˆ’ 𝑾 π’–π’Œπ’–π’“ 𝑾 π’•π’†π’π’“π’Š | Γ— 𝟏𝟎𝟎% 20. Hitung nilai %error J dengan rumus %𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 = | 𝑱 π’•π’†π’π’“π’Š βˆ’ 𝑱 π’–π’Œπ’–π’“ 𝑱 π’•π’†π’π’“π’Š | Γ— 𝟏𝟎𝟎% VI. DATA HASIL PERCOBAAN A. TABEL 1 DATA HASIL PENGUKURAN V sumber (V) Arus (A) Waktu (menit) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3,7 1,5 Temperatur (Φ―C) 29 29 29 29 29 29,5 29,75 30 30,25 30,5 31 5,3 2 28 28 28.5 29 29.5 30 30,25 30,5 31 31,5 32 6,95 2,2 29 29,5 30 30.5 31 31.5 32 32.5 33 33,5 34
  • 6. B. TABEL 2 DATA HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN Arus (A) Tegangan teori (V) Massa Air (kg) Waktu (s) Temp. Mula (o C) Temp. Akhir (o C) Joule Konstanta teori (J/Kal) Joule Konstanta praktik (J/Kal) 1,5 5 0,16 600 29 31 14,047 9,27134 2 6 0,16 600 28 32 11,237 7,6792 2,2 6,5 0,16 600 29 34 10,7135 8,48842 PERHITUNGAN 1. 𝑸 = ( π’Ž π’‚π’Šπ’“ Γ— 𝒄 π’‚π’Šπ’“ + π’Ž π’Œπ’‚π’ Γ— 𝒄 π’Œπ’‚π’) Γ— (𝑻 𝒇 βˆ’ 𝑻 𝒄) 𝑸 = ( 𝟎, πŸπŸ” Γ— 𝟏𝟎𝟎𝟎 + 𝟎, πŸπŸπŸ“ Γ— 𝟎, πŸ“πŸ•)( πŸ‘πŸ βˆ’ πŸπŸ—) = πŸ‘πŸπŸŽ, πŸπŸ’πŸ“πŸ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆 οƒ˜ π‘±π‘²π’•π’†π’π’“π’Š = 𝑽 π’•π’†π’π’“π’Š ×𝑰 𝑸 Γ— 𝒕 = πŸ“Γ—πŸ,πŸ“ πŸ‘πŸπŸŽ,πŸπŸ’πŸ“πŸ Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = πŸπŸ’, πŸŽπŸ’πŸ• 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/π’Œπ’‚π’ οƒ˜ 𝑱𝑲 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ = 𝑽 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ ×𝑰 𝑸 Γ— 𝒕 = πŸ‘,πŸ•Γ—πŸ,πŸ“ πŸ‘πŸπŸŽ,πŸπŸ’πŸ“πŸ Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = πŸ—, πŸπŸ•πŸπŸ‘πŸ’ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/π’Œπ’‚π’ 2. 𝑸 = ( π’Ž π’‚π’Šπ’“ Γ— 𝒄 π’‚π’Šπ’“ + π’Ž π’Œπ’‚π’ Γ— 𝒄 π’Œπ’‚π’) Γ— (𝑻 𝒇 βˆ’ 𝑻 𝒄) 𝑸 = ( 𝟎, πŸπŸ” Γ— 𝟏𝟎𝟎𝟎 + 𝟎, πŸπŸπŸ“ Γ— 𝟎, πŸ“πŸ•)( πŸ‘πŸ βˆ’ πŸπŸ–) = πŸ”πŸ’πŸŽ, πŸ’πŸ—πŸŽπŸ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆 οƒ˜ π‘±π‘²π’•π’†π’π’“π’Š = 𝑽 π’•π’†π’π’“π’Š ×𝑰 𝑸 Γ— 𝒕 = πŸ”Γ—πŸ πŸ”πŸ’πŸŽ,πŸ’πŸ—πŸŽπŸ Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = 𝟏𝟏, πŸπŸ‘πŸ• 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/π’Œπ’‚π’ οƒ˜ 𝑱𝑲 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ = 𝑽 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ ×𝑰 𝑸 Γ— 𝒕 = πŸ“,πŸ‘Γ—πŸ πŸ”πŸ’πŸŽ,πŸ’πŸ—πŸŽπŸ Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = πŸ•, πŸ”πŸ•πŸ—πŸ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/π’Œπ’‚π’ 3. 𝑸 = ( π’Ž π’‚π’Šπ’“ Γ— 𝒄 π’‚π’Šπ’“ + π’Ž π’Œπ’‚π’ Γ— 𝒄 π’Œπ’‚π’) Γ— (𝑻 𝒇 βˆ’ 𝑻 𝒄) 𝑸 = ( 𝟎, πŸπŸ” Γ— 𝟏𝟎𝟎𝟎 + 𝟎, πŸπŸπŸ“ Γ— 𝟎, πŸ“πŸ•)( πŸ‘πŸ’ βˆ’ πŸπŸ—) = πŸ–πŸŽπŸŽ, πŸ”πŸπŸπŸ•πŸ“ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆 οƒ˜ π‘±π‘²π’•π’†π’π’“π’Š = 𝑽 π’•π’†π’π’“π’Š ×𝑰 𝑸 Γ— 𝒕 = πŸ”,πŸ“Γ—πŸ,𝟐 πŸ–πŸŽπŸŽ,πŸ”πŸπŸπŸ•πŸ“ Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = 𝟏𝟎, πŸ•πŸπŸ‘πŸ“ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆 π’Œπ’‚π’ οƒ˜ 𝑱𝑲 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ = 𝑽 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ ×𝑰 𝑸 Γ— 𝒕 = πŸ”,πŸ—πŸ“Γ—πŸ,𝟐 πŸ•πŸ‘πŸ”,πŸŽπŸπŸ” Γ— πŸ”πŸŽπŸŽ = πŸ–, πŸ’πŸ–πŸ–πŸ’πŸ 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/π’Œπ’‚π’ MENCARI PRESENTASE ERROR 1. %𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 = | 𝑱𝑲 π’•π’†π’π’“π’Šβˆ’π‘±π‘²π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ 𝑱𝑲 π’•π’†π’†π’π’“π’Š | Γ— 𝟏𝟎𝟎% = | πŸπŸ’,πŸŽπŸ’πŸ•βˆ’πŸ—,πŸπŸ•πŸπŸ‘πŸ’ πŸπŸ’,πŸŽπŸ’πŸ• |Γ— 𝟏𝟎𝟎% = πŸ‘πŸ‘, πŸ—πŸ—% 2. %𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 = | 𝑱𝑲 π’•π’†π’π’“π’Šβˆ’π‘±π‘²π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ 𝑱𝑲 π’•π’†π’†π’π’“π’Š | Γ— 𝟏𝟎𝟎% = | 𝟏𝟏,πŸπŸ‘πŸ• β€“πŸ•,πŸ”πŸ•πŸ—πŸ 𝟏𝟏,πŸπŸ‘πŸ• |Γ— 𝟏𝟎𝟎% = πŸ‘πŸ, πŸ”πŸ”% 3. %𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 = | 𝑱𝑲 π’•π’†π’π’“π’Šβˆ’π‘±π‘²π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ 𝑱𝑲 π’•π’†π’†π’π’“π’Š | Γ— 𝟏𝟎𝟎% = | 𝟏𝟎,πŸ•πŸπŸ‘πŸ“ β€“πŸ–,πŸ’πŸ–πŸ–πŸ’πŸ 𝟏𝟎,πŸ•πŸπŸ‘πŸ“ | Γ— 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟎, πŸ•πŸ”% VII. ANALISIS DATA Pada percobaan kali ini berjudul efek panas dari arus listrik. Pada percobaan kali ini menggunakan alat-alat diantaranya yakni Kalorimeter, DC Power Supply, DC Amperemeter,
  • 7. DC Voltmeter, Termometer, Kabel Penghubung, Timbangan Pegas, Timer, dan pengaduk tembaga. Kalorimeter digunakan untuk mengukur besar kalori akibat adanya arus listrik. DC power supply digunakan untuk mensuppy tegangan DC, DC amperemeter digunakan untuk mengukur besar arus , DC voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan, Termometer digunakan untuk mengukur suhu, Kabel penghubung digunakan untuk menghubungkan antar komponen, Timbangan pegas digunakan untuk menimbang massa air dan kalorimeter, Timer digunakan untuk mentimer , dan pengaduk digunakan sebagai sarana untuk menghubungkan arus listrik dengan kalorimeter. Pertama siapkan alat dan bahan yang digunakan. Setelah itu, timbang kalorimeter dan didapatkan massa sebesar 215 gram. Setelah itu, mengisi kalorimeter dengan air hingga air menyentuh kawat spiral. Lalu timbang kalorimeter yang telah diisi air dengan menggunakan timbangan pegas tanpa tutup kalorimeter. Sehingga diperoleh data sebesar 460 gram. Setelah itu buat rangkaian seperti pada gambar. Pertama dari jala-jala dihubungkan ke DC power supply. Dari terminal positif DC power supply dihubungkan ke terminal positif DC voltmeter. Lalu dari terminal positif DC voltmeter dihubungkan ke terminal positif DC ammeter. Terminal negatif DC ammeter dihubungkan ke kalorimeter. Pada kalorimeter ditancapkan termometer yang nantinya akan digunakan untuk mengukur suhu air dalam kalorimeter. Dari kalorimeter dihubungkan ke terminal negatif DC voltmeter. Dari terminal negarif DC voltmeter dihubungkan ke terminal negatif DC power supply. Setelah selesai dirangkai, atur hingga DC power supply terbaca sebesar 1,5 Ampere. Setelah itu baca juga tegangan pada DC voltmeter. Sehingga tegangan pada DC voltmeter sama dengan tegangan sumber DC power supply yaitu sebesar 3,7 Volt. Setelah itu baca suhu awal pada termometer, sehingga diperoleh data sebesar 29oC. Matikan DC power supply. Siapkan stopwatch dan termometer mengamati perubahan suhu setiap 1 menit sekali. 10 menit pertama diperoleh suhu sebesar 31oC. Lalu ubah-ubah DC power supply hingga pada DC ammeter arusnya terbaca 2 Ampere. Tegangan pada DC voltmeter diperoleh sebesar 5,3 Volt. Air pada pergantian kedua massanya harus sama dengan massa percobaan pertama suhu awal pada air percobaan kedua sebesar 28oC dan suhu akhirnya sebesar 32oC. Kemudian pada percobaan ketiga DC power supply diubah sehingga arus yang terbaca pada DC ammperemeter sebesar 2,2 Ampere. Baca juga tegangan pada DC voltmeter sehingga diperoleh tegangan sebesar 6,95 Volt. Pada percobaan ketiga ini suhu awal pada air sebesar 29oC dan suhu terakhir pada air sebesar 34oC. Kemudian masukkan data pada tabel. Hitung massa air dengan menggunakan massa pada kalorimeter yang diisi air dikurangi dengan massa pada
  • 8. kalorimeter yang tidak diisi air.Sehingga memperoleh data diatas, hitung joule konstanta pada setiap percobaan. Sebelum itu, hitung besar kalor dengan menggunakan rumus : 𝑸 = ( π’Ž π’‚π’Šπ’“ Γ— 𝒄 π’‚π’Šπ’“ + π’Ž π’Œπ’‚π’ Γ— 𝒄 π’Œπ’‚π’) Γ— (𝑻 𝒇 βˆ’ 𝑻 𝒄) Setelah itu, hitung juga joule/konstanta dalam teori dengan menggunakan rumus : π‘±π‘²π’•π’†π’π’“π’Š = π‘½π’•π’†π’π’“π’Š Γ— 𝑰 𝑸 Γ— 𝒕 Lalu hitung juga joule/konsatanta dalam praktik dengan menggunkan rumus : 𝑱𝑲 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ = 𝑽 π’‘π’“π’‚π’Œπ’•π’Šπ’Œ Γ— 𝑰 𝑸 Γ— 𝒕 Ulangi perhitungan diatas dengan menggunakan arus sebesar 2 A dan 2,2 A. Dari percobaan diatas, tidak semua panas terserap oleh air dan kalorimeter, namun juga terserap oleh kawat spiral. Dari data diatas, terdapat ketidakcocokan antara joule konstanta teori dan joule konstanta praktik. Energi listrik dapat dikonversikan menjadi termal (Hukum Joule) dengan perbandingan yang sama yaitu menggunakan Asas Black. VIII. KESIMPULAN a. Suatu kalorimeter adalah bejana penyimpanan yang terisolasi, yang dilengkapi dengan pengaduk dan sebuah pengukur suhu ( termometer ). b. Pada waktu dilakukan percobaan, bajana tersebut dikelilingi ruang kedap udara. Bentuk lainnya adalah bejana yang terbuat dari plastik. c. Bila menggunakan kalorimeter dengan bejana metal, bejana dalam akan menambah atau mengurangi energi sebagaimana halnya dengan perubahan mengatur ruang. Ruang kedap udara menahan rugi-rugi ke bejana bagian luar, sehingga memungkinkan percobaan dilakukan dengan relatif cepat. d. Semakin besar arus yang mengalir semakin tinggi pula suhu yang terukur oleh termometer.