SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Volume 1 No.1, Juni 2012

Hubungan Antara Konsep Diri Dan Kematangan Emosi
Dengan Penyesuaian Diri Istri Yang Tinggal Bersama
Keluarga Suami
Nova Anissa

Alumni Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Agustin Handayani

Staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Abstract
Adjustment to the wife in husband's family is one of the essential in
marital adjustment. The success of the wife in the process of adjustment to
the husband's family will give a sense of satisfaction, happiness and stability
in the lives of his wife and soul to create harmony, both the husband and the
husband's family. Adjustment wife was itself influenced by the concept of
self and emotional maturity. This study aims to determine empirically the
relationship between self concept and emotional maturity with selfadjustment on wife who lives with husband's family.
The population in this study is the wife in the RW. 03 Godong
Village, District Godong, District Grobogan with characteristics: living with
husband's family, the marriage age is less than 5 years and the first
marriage. The sampling method used is purposive sampling with sample
size 60 people. Data analysis technique used is multiple regression analysis
and partial correlation analysis.
The results of regression analysis correlation coefficient values
obtained Rx12y = 0.603, F = 16.247 with p = 0.000 (p <0.01) and
coefficient of determination = 0.363, that it can be concluded there is a
relationship between self concept and emotional maturity to self-adjustment
wife who lived with family husband, the effective contribution of the
variable self concept and emotional maturity to self-adjustment wife who
lives with husband's family at 36.3%. The results obtained partial
correlation analysis (1) correlation coefficient rx1y-2 = 0.362 with p = 0.005
(p <0.01), so that there are positive and highly significant relationship
between self-concept and self-adjustment wife who lives with husband's
family by controlling the emotional maturity, (2) the correlation coefficient
rx2y-2 = 0.336 with p = 0.009 (p <0.01), so that there are positive and
highly significant relationship between emotional maturity with selfadjustment wife who lives with husband's family with the concept of selfcontrol.
Keywords: self-adjustment, self concept, emotional maturity
Allah menciptakan manusia berpasang-

kesenangan, ketentraman, kedamaian, dan

pasangan supaya muncul suatu ketenangan,

kebahagiaan. Hal ini menyebabkan setiap
57

Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012

laki-laki

dan

mendambakan

interaksi antara keluarga suami dan keluarga

pasangan hidup yang memang merupakan

istri, baik secara langsung karena tinggal

fitrah

dalam satu rumah, maupun terjadi secara

manusia.

merupakan

perempuan
Perkawinan

sunnah

Islam

tidak langsung karena bertempat tinggal tidak

mensyariatkan dijalinnya pertemuan antara

satu rumah. Sosialisasi tersebut akan berjalan

laki-laki

selanjutnya

terus menerus sepanjang hidup bersama

mengarahkan pertemuan tersebut sehingga

dengan berbagai institusi lain selain keluarga

terlaksananya suatu perkawinan.

(Susilastuti, 2003, h.31).

dan

Perkawinan

dari

(pernikahan)
Rasul,

perempuan,

merupakan

tempat

Setiap wanita yang menikah akan secara

bersatunya pribadi yang berbeda, yaitu antara

otomatis memperoleh sekelompok keluarga,

pria dan wanita sebagai suami istri yang

anggota keluarga pasangan dengan usia dan

mempunyai tujuan untuk membentuk sebuah

karakter yang berbeda, mulai dari bayi hingga

mahligai keluarga yang kekal, bahagia dan

nenek atau kakek. Oleh karenanya, istri harus

sejahtera baik lahir maupun batin. Menurut

memiliki kemampuan untuk mempelajari dan

UU. No. 1 Tahun 1974, perkawinan adalah

menyesuaikan

ikatan lahir batin antara seorang pria dan

pasangannya

wanita sebagai suami istri dengan tujuan

hubungan yang tegang dengan sanak saudara

membentuk keluarga (rumah tangga) yang

mereka.

diri
bila

dengan
tidak

keluarga

menginginkan

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa (Walgito, 2004, h.11).

Tinjauan Pustaka

Webster (Bell, 2004, h.1) mengemukakan

Penyesuaian Diri

bahwa perkawinan adalah lembaga dimana

Penyesuaian diri merupakan interaksi

pria dan wanita bergabung dalam sebuah

yang

kemandirian legal dan sosial dengan tujuan

kontinyu dengan dirinya sendiri, dengan

untuk mendirikan dan memelihara sebuah

orang

keluarga.

sekitarnya (Calhoun dan Acocella, 2004,

Perkawinan merupakan salah satu aspek

dilakukan
lain

dan

oleh

seseorang

dengan

secara

lingkungan

di

h.14). Menurut Sunarto dan Hartono (2002,

penting dalam kehidupan dewasa awal,

h.222)

termasuk pada wanita dewasa. Bagi seorang

bagaimana individu mencapai keseimbangan

wanita, memasuki kehidupan berkeluarga

diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai

dalam suatu lembaga perkawinan merupakan

dengan

impian, karena struktur budaya Indonesia

merupakan suatu perubahan yang dialami

memandang perkawinan merupakan hal yang

seseorang untuk mencapai suatu hubungan

sakral. Perkawinan merupakan suatu proses

yang memuaskan dengan orang lain dan

sosialisasi yang memungkinkan terjadinya

lingkungan di sekitarnya.
58

Jurnal Psikologi Pitutur

penyesuaian

diri

lingkungannya.

adalah

proses

Penyesuaian

diri
Volume 1 No.1, Juni 2012

Penyesuaian diri merupakan masalah

terhadap

dirinya

sendiri,

merasa

aman,

penting bagi setiap pasangan suami istri,

nyaman, tidak minder dan tidak cemas ketika

karena

kegagalan

berinteraksi dengan orang lain sehingga lebih

penyesuaian diri ini dapat mempengaruhi

mampu dalam menyesuaikan diri dengan

keharmonisan

anggota keluarga suami.

keberhasilan

atau

dalam

keluarga.

Menurut

Hurlock (2002, h.290) penyesuaian diri dalam
perkawinan

meliputi

empat

yaitu

memiliki konsep diri yang negatif. Istri

penyesuaian dengan pasangan, penyesuaian

dengan konsep diri yang negatif merasa tidak

seksual,

dan

yakin dengan kondisi dirinya sendiri. Istri

penyesuaian dengan keluarga pihak masing-

yang mempunyai konsep diri negatif akan

masing pasangan. Selanjutnya, penelitian ini

meyakini dan memandang bahwa dirinya

akan

mengenai

lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-

penyesuaian diri dengan keluarga pasangan,

apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak

khususnya penyesuaian diri istri yang tinggal

menarik, tidak disukai dan kehilangan daya

bersama keluarga suami.

tarik terhadap hidup. Istri yang bermasalah

penyesuaian

mengkaji

hal,

Hal berbeda ditunjukkan oleh istri yang

keuangan

lebih

lanjut

Permasalahan-permasalahan

yang

dengan konsep dirinya tidak hanya akan gagal

muncul dalam proses penyesuaian diri istri

dalam menunjukkan semua potensinya, tetapi

yang tinggal dalam keluarga suami itu sendiri

juga punya kecenderungan untuk menjadi

disebabkan

orang

oleh

beberapa

faktor,

salah

yang

cemas

atau

menunjukkan

satunya adalah faktor konsep diri istri.

simptom-simptom kecemasan, seperti kurang

Hariyadi

mengemukakan

percaya diri dan ketidakmampuan dalam

bahwa konsep diri yaitu bagaimana individu

menyesuaikan diri dengan keluarga suami.

memandang terhadap dirinya sendiri, baik

Kematangan Emosi

pada

(1997,

aspek

sosialnya

h.110)

fisik,

dapat

penyesuaian

diri

psikologis,

maupun

mempengaruhi
yang

Selain

faktor

konsep

diri,

dalam

proses

dilakukan

perkawinan pada umumnya masing-masing

oleh

individu telah mempunyai pribadi sendiri,

seseorang.

dimana pribadi tersebut telah terbentuk,

Konsep Diri

karena itu untuk dapat menyatukan satu

Konsep diri akan memberikan pengaruh

dengan yang lain perlu adanya pengorbanan,

terhadap proses berpikir, perasaan, keinginan,

pengertian, kematangan emosi, dan hal

nilai maupun tujuan hidup seseorang (Clemes

tersebut harus disadari oleh kedua belah pihak

dan Bean, 2001, h.2). Istri yang memiliki

yaitu suami dan istri. Walgito (2004, h.43)

konsep diri yang positif mampu menerima

menyebutkan bahwa agar penyesuaian diri

segala

kelebihannya,

dalam kehidupan perkawinan dapat berjalan

sehingga istri merasa yakin dan percaya

secara baik, maka pasangan suami istri harus

kekurangan

dan

59

Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012

telah

matang

secara

Istri

Ada hubungan antara konsep diri dan

diharapkan memiliki kematangan emosi yang

kematangan emosi dengan penyesuaian diri

tinggi yaitu memiliki emosi yang stabil,

istri yang tinggal bersama keluarga suami.

mandiri,

Hipotesis Minor

menyadari

psikologis.

tanggung

jawab,

terintegrasi segenap komponen kejiwaan,

a. Ada hubungan positif antara konsep diri

mempunyai tujuan dan arah hidup yang jelas,

dengan penyesuaian diri istri yang tinggal

produktif-kreatif dan etis-religius.

bersama keluarga suami.

Hurlock (2002, h.213) berpendapat

b. Ada hubungan positif antara kematangan

bahwa individu yang matang emosinya

emosi dengan penyesuaian diri istri yang

memiliki kontrol diri yang baik, mampu

tinggal bersama keluarga suami.

mengekspresikan emosinya dengan tepat atau
sesuai dengan keadaan yang dihadapinya,

Metode Penelitian

sehingga lebih mampu beradaptasi karena

Variabel-variabel dalam penelitian ini

dapat menerima beragam orang dan situasi

adalah penyesuaian diri sebagai variabel

dan memberikan reaksi yang tepat sesuai

tergantung. Variabel bebasnya ada dua yaitu

dengan tuntutan yang dihadapi. Kemampuan

konsep diri dan kematangan emosi. Ketiga

inilah yang mendorong seorang istri dapat

variable

menyesuaikan diri dengan kondisi keluarga

menggunakan skala yaitu skala penyesuaian

suami dimana dalam keluarga suami tinggal

diri istri(  cronbach 0,860), berdasarkan

beberapa anggota keluarga yang memiliki

aspek-aspek, yaitu: pemahaman diri dan

latar belakang berbeda.

lingkungan

Tujuan Penelitian

pengendalian diri, sosialisasi/internalisasi dan

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

penelitian

diuangkap

secara

objektif,

dengan

dinamis,

keterbukaanskala penyesuaian diri. Kedua

mengetahui secara empirik hubungan antara

skala

konsep diri dan kematangan emosi dengan

)berdasarkan aspek-aspek, yaitu fisik, psikis,

penyesuaian diri istri yang tinggal bersama

sosial dan moral. Ketiga adalah skala

keluarga suami dan mengetahui sumbangan

kematangan

efektif dari konsep diri dan kematangan emosi

berdasarkan ciri-ciri kematangan emosi, yaitu:

terhadap penyesuaian diri istri yang tinggal

dapat menerima baik keadaan dirinya dan

bersama keluarga suami.

orang lain, dapat mengontrol emosi dan

Hipotesis

mengekspresikannya dengan baik, bersifat

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis

konsep

diri

emosi

(

(

cronbach

cronbach

0,873

0,894)

sabar dan penuh pengertian (empati), dan

yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

mempunyai tanggung jawab yang baik.

Hipotesis Mayor

Ketiga skala tersebut sudah melalui uji
validitas dan reliabilitas.
60

Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012

Populasi dalam penelitian ini adalah
para

istri

di

RW.

Godong,

antara konsep diri dan kematangan emosi

Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan

dengan penyesuaian diri istri yang tinggal

dengan karakteristik, yaitu:

bersama keluarga suami. Dengan demikian,

a. Tinggal bersama keluarga suami.

hipotesis mayor dalam penelitian ini diterima.

b. Usia perkawinan kurang dari 5 tahun. Hal

Besarnya koefisien determinasi diketahui

ini sesuai pendapat Hurlock (2002, h.294)

sebesar 0,363, yang berarti bahwa sumbangan

dimana

efektif

masalah

03

Desa

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

hubungan

dengan

dari

variabel

konsep

diri

dan

keluarga pihak pasangan akan menjadi

kematangan emosi terhadap penyesuaian diri

serius pada tahun-tahun awal perkawinan

sebesar 36,3%, sedangkan sisanya 63,7%

dan

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ditelit,

merupakan

penyebab

utama

perceraian.

seperti: komunikasi interpersonal, persepsi,

c. Perkawinan yang pertama.

sikap, intelegensi, kepribadian, pola asuh

Metode analisis data yang digunakan

orangtua, lingkungan sosial.

dalam penelitian ini adalah analisis regresi

Selanjutnya,

hasil

analisis

korelasi

dua prediktor dan analisis korelasi parsial.

parsial diperoleh koefisien korelasi rx1y-2 =

Analisis regresi dua prediktor digunakan

0,362 dengan p = 0,005 (p < 0,01). Hasil

untuk

yang

tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan

diajukan, yaitu mengetahui hubungan antara

positif dan sangat signifikan antara konsep

konsep diri dan kematangan emosi dengan

diri dengan penyesuaian diri istri yang tinggal

penyesuaian diri istri yang tinggal bersama

bersama

keluarga suami. Analisis korelasi parsial

mengendalikan kematangan emosi, sehingga

digunakan untuk menjawab hipotesis minor.

hipotesis minor yang pertama diterima.

menjawab

hipotesis

mayor

keluarga

suami

dengan

Untuk mempermudah dalam perhitungan,

Diperoleh koefisien korelasi rx2y-2 =

dipergunakan alat bantu dari seri program

0,336 dengan p = 0,009 (p < 0,01). Hasil

statistik

tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan

dengan

komputer

yaitu

SPSS

(Statistical Product and Service Solution)

positif

versi 13.0.

kematangan emosi dengan penyesuaian diri

Hasil Penelitian

istri yang tinggal bersama keluarga suami

Uji hipotesis dalam penelitian ini
dan

analisis

korelasi

sangat

signifikan

antara

dengan mengendalikan konsep diri, sehingga

menggunakan teknik analisis regresi dua
prediktor

dan

hipotesis minor yang kedua diterima.

parsial.

Diskusi

Berdasarkan analisis regresi dua prediktor

Hasil penelitian di atas sesuai dengan

diperoleh nilai korelasi Rx12y = 0,603, F =

pendapat yang dikemukakan oleh Walgito

16,247 dengan p = 0,000 (p < 0,01), sehingga
61

Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012

(2004, h.43) bahwa penyesuaian perkawinan

merasakan

kepuasan

dan

kebahagiaan,

dapat berjalan secara baik jika masing-masing

kestabilan jiwa serta dapat menciptakan

suami atau istri memiliki kematangan secara

keharmonisan dalam kehidupan perkawinan

psikologis. Kematangan secara psikologis ini

ketika berhasil mengadakan penyesuaian diri

diantaranya ditunjukkan dengan tingginya

dengan pihak keluarga suami.

konsep diri istri dan matangnya emosi yang

Dalam proses penyesuaian diri istri itu

dimiliki istri. Calhoun dan Acocella (2004,

sendiri terkadang muncul berbagai hambatan.

h.73-74) mengatakan bahwa konsep diri

Hal

mendukung

karakter anggota keluarga suami yang perlu

hubungan

istri

dalam

sosialnya

merealisasikan

dengan

dikarenakan

adanya

perbedaan

baik

disesuaikan dengan sifat-sifat istri. Hurlock

sehingga istri dapat diterima lingkungan

(2002, h.286) mengatakan bahwa proses

sosialnya. Istri yang memiliki konsep diri

penyesuaian diri istri tidak semudah seperti

yang positif mampu menerima dirinya dengan

yang

baik, sehingga akan dapat menerima orang

mempelajari dan menyesuaikan diri dengan

lain dengan baik pula. Kartono (Nurwulan,

keluarga suami bila dia tidak menginginkan

1999, h.259) mengatakan bahwa kematangan

hubungan yang tegang dengan sanak saudara

emosi

suami.

merupakan keadaan

lebih

ini

yang sangat

dibayangkan.

Seorang

istri

harus

membantu proses penyesuaian diri istri

Hasil penelitian diperoleh diketahui

dengan keluarga suami. Seorang istri yang

bahwa penyesuaian diri istri termasuk dalam

memiliki kematangan emosi akan memiliki

kategori tinggi. Hasil yang diperoleh ini

kemampuan berpikir secara baik sehingga

mengindikasikan bahwa sebagian besar istri

dapat menempatkan persoalan secara lebih

dapat melakukan proses penyesuaian diri

obyektif, yang pada akhirnya dapat membantu

yang baik dengan keluarga suami. Istri dapat

istri dalam meningkatkan penyesuaian dirinya

berinteraksi secara baik untuk mendapatkan

dalam lingkungan keluarga.

hubungan

Permasalahan penyesuaian diri istri
dalam

keluarga

suami

pada

yang

serasi

dengan

anggota-

anggota keluarga suami. Hal ini antara lain

dasarnya

ditunjukkan

dengan

kemampuan

istri

merupakan masalah penyesuaian yang sangat

berkomunikasi yang baik dengan anggota

penting dalam perkawinan, karena ikatan

keluarga suami, istri mampu memahami

pernikahan itu sendiri merupakan ikatan

kondisi

antara dua keluarga, yaitu keluarga suami dan

pengendalian diri yang baik, istri dapat

keluarga

bertindak sesuai norma yang dianut keluarga

istri.

Kesuksesan

istri

dalam

menyesuaikan diri dengan keluarga suami

keluarga

suami,

istri

memiliki

suami.

akan ikut serta menentukan kesehatan mental

Kondisi demikian ternyata dipengaruhi

istri (Mappiare, 1992, h.144). Istri akan

oleh faktor konsep diri dan kematangan emosi
62

Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012

istri. Hasil penelitian menunjukkan besarnya

tujuan

hidup

seseorang

sehingga

istri

sumbangan efektif dari variabel konsep diri

memiliki penyesuaian diri yang lebih baik.

dan kematangan emosi terhadap penyesuaian

Konsep diri yang tinggi ini ditunjukkan

diri sebesar 36,3%, sedangkan sisanya 63,7%

dengan kemampuan istri menerima segala

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

kekurangan dan kelebihannya, sehingga istri

diteliti. Hal ini menunjukkan bahwa konsep

merasa yakin dan percaya terhadap dirinya

diri dan kematangan emosi merupakan faktor

sendiri, merasa aman, nyaman, tidak minder

yang

dan tidak cemas ketika berinteraksi dengan

sangat

signifikan

mempengaruhi

kemampuan penyesuaian diri istri dalam

anggota

keluarga suami.

mampu dalam menyesuaikan diri dengan

Konsep diri adalah konsep dasar tentang

keluarga

anggota

suami

keluarga

sehingga

suami.

Istri

lebih
mampu

diri sendiri, pikiran dan opini pribadi,

menunjukkan semua potensinya, dan tidak

kesadaran tentang apa dan siapa dirinya, dan

menunjukkan rasa cemas ketika berada di

bagaimana

tengah keluarga suami.

perbandingan

antara

dirinya

dengan orang lain serta bagaimana beberapa
idealisme

yang

dikembangkannya.

bahwa konsep diri yaitu bagaimana individu

Konsep diri merupakan aspek diri yang sangat

memandang terhadap dirinya sendiri, baik

penting karena kepribadian dan konsep diri

pada

seseorang

sosialnya

akan

telah

Hariyadi (1997, h.110) mengemukakan

mempengaruhi

seluruh

aspek

fisik,

dapat

maupun

mempengaruhi

penyesuaian

16). Konsep diri sangat erat kaitannya dengan

seseorang. Permasalahan-permasalahan yang

diri individu. Kehidupan yang sehat, baik

muncul dalam proses penyesuaian diri istri

fisik

satunya

yang tinggal dalam keluarga suami itu sendiri

didukung oleh konsep diri yang baik dan

disebabkan oleh tinggi rendahnya konsep diri

stabil.

yang dimiliki istri.

psikologi

salah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Hasil

yang

penelitian

dilakukan

proses

tindakan orang tersebut (Wirawan, 2001, h.

maupun

diri

psikologis,

juga

oleh

menunjukkan

konsep diri istri termasuk tinggi. Hal ini

bahwa kematangan emosi istri termasuk

mengindikasikan bahwa istri memiliki konsep

tinggi.

diri yang positif dan memiliki sikap positif

sebagian besar istri memiliki kematangan

terhadap segala sesuatu, pengharapan yang

emosi yang baik, dalam arti dapat mengontrol

realistis,

dan

atau mengendalikan emosi sesuai dengan taraf

kecakapan yang dimiliki, merasa setara

perkembangan emosinya, serta dapat berpikir

dengan orang lain. Konsep diri yang dimiliki

secara matang, baik dan objektif. Kematangan

ini memberikan pengaruh terhadap proses

emosi ini ternyata berpengaruh signifikan

yakin

akan

ketrampilan

berpikir, perasaan, keinginan, nilai maupun
63

Jurnal Psikologi Pitutur

Hal

ini

mengindikasikan

bahwa
Volume 1 No.1, Juni 2012

terhadap penyesuaian diri istri dalam keluarga

Simpulan dan Saran

suami.

Simpulan

Walgito (2004, h.42) mengemukakan
bahwa

kematangan

emosi

Berdasarkan hasil analisis data dan

merupakan

pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

kemampuan seseorang untuk mengendalikan

disimpulkan sebagai berikut:

emosi dan berpikir secara matang, baik dan

1. Ada hubungan yang sangat signifikan

objektif.

Seorang

kematangan

istri

emosi

yang
akan

memiliki

antara konsep diri dan kematangan emosi

memiliki

dengan penyesuaian diri istri yang tinggal

kemampuan berpikir secara baik sehingga

bersama

dapat menempatkan persoalan secara objektif.

demikian, hipotesis mayor yang diajukan

Selain itu, istri yang memiliki kematangan

diterima.

emosi dapat mengontrol emosinya secara baik
pula

dan

mampu

mengontrol

keluarga

suami.

Dengan

2. Ada hubungan positif dan sangat signifikan

ekspresi

antara konsep diri dengan penyesuaian diri

emosinya serta bertanggung jawab dan tidak

istri yang tinggal bersama keluarga suami

mudah mengalami frustrasi, sehingga istri

dengan mengendalikan kematangan emosi.

mampu menghadapi masalah dengan penuh

Makin tinggi konsep diri istri maka makin

pengertian.

tinggi pula penyesuaian diri istri, demikian

Hurlock (2002, h.213) mengemukakan

sebaliknya, makin rendah konsep diri istri

bahwa istri yang matang emosinya memiliki

maka makin rendah pula penyesuaian diri

kontrol

istri. Dengan demikian, hipotesis minor

diri

yang

baik,

mampu

mengekspresikan emosinya dengan tepat atau

pertama yang diajukan diterima

sesuai dengan keadaan yang dihadapinya,

3. Ada hubungan positif dan sangat signifikan

sehingga mampu beradaptasi karena dapat

antara

menerima beragam orang dan situasi dan

penyesuaian diri istri yang tinggal bersama

memberikan reaksi yang tepat sesuai dengan

keluarga suami dengan mengendalikan

tuntutan yang dihadapi. Kematangan emosi

konsep diri. Makin tinggi kematangan

yang dimiliki istri dapat mendorong seorang

emosi istri maka makin tinggi pula

istri

kondisi

penyesuaian diri istri, demikian sebaliknya,

keluarga suami dimana dalam keluarga suami

makin rendah kematangan emosi istri maka

tinggal beberapa anggota keluarga yang

makin rendah pula penyesuaian diri istri.

memiliki latar belakang berbeda. Dengan

Dengan demikian, hipotesis minor kedua

demikian,

yang diajukan diterima.

menyesuaikan

pengaruh

diri

kematangan
yang

dengan

emosi

signifikan

memiliki
terhadap

kematangan

emosi

dengan

Saran

penyesuaian diri istri dalam keluarga suami.

Ada

beberapa

saran

yang

dapat

diberikan untuk pihak-pihak yang mempunyai
64

Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012

kepentingan berkaitan dengan hasil penelitian

kekurangan maupun kelebihannya, sehingga

ini, yaitu:

istri dapat bertindak sesuai dengan kondisi

Para Istri

dirinya, (2) meningkatkan pemahaman diri,

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh,

sebab

pemahaman

terhadap

diri

dapat

disarankan kepada para istri, khususnya yang

meningkatkan kesadaran diri, terutama dalam

tinggal bersama keluarga suami di Desa

beradaptasi

Godong, untuk mempertahankan penyesuaian

suami,

dirinya dalam keluarga suami dengan jalan

mengekspresikannya secara baik, misalnya

mempertahankan dan meningkatkan konsep

tetap menggunakan kepala dingin ketika

diri serta kematangan emosinya, sehingga

sedang berselisih dengan salah satu anggota

dapat tercapai hubungan yang harmonis

keluarga suami, (4) meningkatkan komunikasi

dengan semua anggota keluarga. Beberapa hal

dengan

yang dapat dilakukan untuk mempertahankan

meningkatkan

penyesuaian diri istri antara lain: (1) lebih

keluarga suami, misalnya tidak mengganggu

meningkatkan pemahaman mengenai kondisi

atau menggunakan hak orang lain, (5)

keluarga suami, misalnya dengan memahami

meningkatkan

karakter setiap anggota keluarga suami, (2)

peranannya sebagai seorang istri, ibu atau

bertindak secara dinamis terhadap perubahan

anggota keluarga suami dengan menjalankan

yang terjadi dalam keluarga suami, (3)

tugas dan kewajibannya secara baik, serta (6)

mengendalikan diri dalam setiap perilaku,

mematuhi segala peraturan atau tata krama

misalnya tidak marah-marah untuk urusan

yang berlaku dalam keluarga suami secara

yang

ikhlas dan sadar sehingga lebih mudah untuk

kecil,

(4)

meningkatkan

proses

dengan

(3)

lingkungan

mengendalikan

anggota

emosi

keluarga

toleransi

suami

dengan

tanggung

sosialisasi atau interaksi dengan anggota

jawab

dan

serta

anggota

dan

menyesuaikan diri.

keluarga suami, dan (5) bersikap terbuka

keluarga

Peneliti Mendatang

terhadap anggota keluarga suami, misalnya

Bagi peneliti mendatang disarankan

dengan mengemukakan apa yang diinginkan

untuk

apa adanya dengan cara yang wajar.

variabel-variabel

Adapun upaya yang dapat dilakukan
istri

dalam

mempertahankan

meneliti

dengan
lain

memperhatikan

yang

berpengaruh

terhadap penyesuaian diri istri yang tinggal

dan

dalam keluarga suami, misalnya: komunikasi

meningkatkan konsep diri dan kematangan

interpersonal, persepsi, sikap, intelegensi,

emosi, yaitu: (1) mengenali kondisi fisik dan

kepribadian, pola asuh orangtua, lingkungan

psikis secara lebih mendalam, baik meliputi

sosial.

65

Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012

Daftar Pustaka
Ancok, D. 1997. Teknik Penyusunan Skala
Pengukuran.
Yogyakarta:
Pusat
Penelitian Kependudukan Universitas
Gajah Mada.

Dariyo, A. 2003. Psikologi Perkembangan
Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.
Davidoff, L.L. 1998. Psikologi Suatu
Pengantar Jilid II. Edisi Kedua. Alih
bahasa oleh Mari Juniati. Jakarta:
Erlangga.

Anjani, C., dan Suryanto. 2007. Pola
Penyesuaian Perkawinan pada Periode
Awal.
Http://suryantopsikologi.wordpress.com
/2007/12/28/pola-penyesuaianperkawinan-pada-periode-awal/

Eliana, R. 2003. Konsep Diri Pensiunan.
http://www.library.usu.ac.id.
h.1-12.
Medan: Universitas Sumatera Utara.

Azwar, S. 2000. Sikap Manusia: Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Hadi, S. 2000. Metodologi Research Jilid 1.
Yogyakarta: Andi.
Hapsariyanti, D. 2006. Hubungan Kecerdasan
Emosional dengan Penyesuaian Diri
dalam Perkawinan pada Pasangan yang
Baru Menikah Selama Tiga Tahun.
Jurnal Psikologi. No. 2., h.47-55.

_____. 2000. Reliabilitas dan Validitas.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_____. 2001. Psikometri.
Pustaka Pelajar.

Yogyakarta:

Hariyadi, S. 1997. Perkembangan Peserta
Didik. Semarang: IKIP Semarang Press.

_____. 2005. Penyusunan Skala Psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bell,

Hurlock, E.B. 1994. Perkembangan Anak
Jilid 2. Edisi Keenam. Alih bahasa oleh
Meitasari Tjandarasa. Jakarta: Erlangga.

Leanne. 2004. Sebelum Anda
Memutuskan Untuk Menikah (What a
Marriage Is). Alih bahasa: Gafna R.
Wahyudi.
Yogyakarta:
Zenith
Publisher.

_____. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu
Pendekatan
Sepanjang
Rentang
Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayanti
dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Berzonsky, M. D, 1981. Adolesicense
Development. New York: Milah
Publishing Inc.

Kartono, K. 2005. Psikologi Sosial. Jakarta:
Rajawali.

Burns, RB. 2003. Konsep Diri: Teori,
Pengukuran,
Perkembangan,
dan
Perilaku. Jakarta: Penerbit Arcan.

_____. 1992. Psikologi Wanita: Mengenal
Gadis Remaja dan Wanita Dewasa.
Bandung: Mandar Maju.

Calhoun, J.F., dan Acocella, J.R. 2004.
Psikologi tentang Penyesuaian dan
Hubungan Kemanusiaan. Edisi Ketiga.
Alih bahasa: Ny. RS. Satmoko.
Semarang: IKIP Semarang Press.

Mappiare, A. 1992. Psikologi Orang Dewasa
Bagi Penyesuaian dan Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional.
Oktaviana, R. 2004. Hubungan antara
Penerimaan Diri terhadap Ciri-ciri
Perkembangan
Sekunder
dengan
Konsep Diri pada Remaja Putri SLTPN

Clemes, H., Bean, R. 2001. Membangkitkan
Harga Diri Anak. Alih bahasa: Anton
Adiwiyoto. Jakarta: Mitra Utama.

66

Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012

10 Yogyakarta. Jurnal Psyche. Vol.1,
No.1, Desember 2004, h.1-11.

Sugiyono. 2000. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: CV. Alfabeta.

Patton, P. 2000. EQ (Kecerdasan Emosional)
di Tempat Kerja. Jakarta: Pustaka
Delapratasa.

Sunarto,
dan
Hartono,
B.A.
2002.
Perkembangan Perserta Didik. Jakarta:
Rineka Cipta.

Rakhmat, J. 2007. Psikologi Komunikasi.
Bandung: Remaja Karya.

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Riyawati, D.Y. 2006. Perbedaan Kematangan
Emosi Pada Wanita Usia 25-35 Tahun
Ditinjau dari Tingkat Pendidikan dan
Usia Memasuki Perkawinan (Penelitian
Komparatif pada Ibu-ibu Rumah
Tangga di RW. 5 Desa Tunahan Kec.
Keling Kab. Jepara Tahun 2006).
Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang:
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang.

Susilastuti, D.H. 2003. Gender Ditinjau dari
Perspektif Sosiologis. Dalam Dinamika
Gerakan Perempuan di Indonesia.
Jakarta: Yayasan Prakarsa Yogyakarta
dan Friedrich Ebert Stiftung.
Walgito, B. 2004. Bimbingan dan Konseling
Perkawinan. Yogyakarta: ANDI.

Salbiah.
2003.
Konsep
Diri.
http://www.library.usu.ac.id.
h.1-18.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
Diakses pada 10 Desember 2008.

Wirawan, S. 2001. Psikologi Sosial. Jakarta:
Rajawali.

67

Jurnal Psikologi Pitutur

More Related Content

What's hot

What's hot (9)

Psikologi kesehatan sesi 6 7
Psikologi kesehatan sesi 6 7Psikologi kesehatan sesi 6 7
Psikologi kesehatan sesi 6 7
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
 
Structural model by HAZILIN JOHARI
Structural model by HAZILIN JOHARIStructural model by HAZILIN JOHARI
Structural model by HAZILIN JOHARI
 
Pentingnya suci
Pentingnya suciPentingnya suci
Pentingnya suci
 
Psikologi kesehatan sesi 4
Psikologi kesehatan sesi 4Psikologi kesehatan sesi 4
Psikologi kesehatan sesi 4
 
Keperawatan jiwa
Keperawatan jiwaKeperawatan jiwa
Keperawatan jiwa
 
Trend dan issue keperawatan jiwa
Trend dan issue keperawatan jiwaTrend dan issue keperawatan jiwa
Trend dan issue keperawatan jiwa
 
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
 
FAMILY CONSEPT IN FAMILY THERAPHY
FAMILY CONSEPT IN FAMILY THERAPHYFAMILY CONSEPT IN FAMILY THERAPHY
FAMILY CONSEPT IN FAMILY THERAPHY
 

Viewers also liked

Datalog33
Datalog33Datalog33
Datalog33gibbo21
 
National Prayer for the Papal Visit
National Prayer for the Papal VisitNational Prayer for the Papal Visit
National Prayer for the Papal VisitAndrew Calopez
 
Introducing tension, gr. 4 and 5
Introducing tension, gr. 4 and 5Introducing tension, gr. 4 and 5
Introducing tension, gr. 4 and 5zoladall
 
áLbum de fotografías de melvin, kevin y odir
áLbum de fotografías de melvin, kevin y odiráLbum de fotografías de melvin, kevin y odir
áLbum de fotografías de melvin, kevin y odirkevinodirmelvin
 
Datalog322
Datalog322Datalog322
Datalog322gibbo21
 
Log Stage 2 Fmic Agressive
Log Stage 2 Fmic AgressiveLog Stage 2 Fmic Agressive
Log Stage 2 Fmic Agressivegibbo21
 
Colegionicolas esguerra 19 09 02012
Colegionicolas esguerra 19 09 02012Colegionicolas esguerra 19 09 02012
Colegionicolas esguerra 19 09 02012Arnold Rubiano
 
Ina11 rulebook final_it_part_1
Ina11 rulebook final_it_part_1Ina11 rulebook final_it_part_1
Ina11 rulebook final_it_part_1Ilaria Pittiglio
 
Sistem pembelajaran tahfidz dian firmansyah-
Sistem pembelajaran tahfidz  dian firmansyah-Sistem pembelajaran tahfidz  dian firmansyah-
Sistem pembelajaran tahfidz dian firmansyah-Dian Firmansyah
 
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus iModel layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus iNur Faiza
 
GBN Golf - Book green fee online in Spain
GBN Golf - Book green fee online in SpainGBN Golf - Book green fee online in Spain
GBN Golf - Book green fee online in SpainGolf Booking Now
 
Present Status, Policy and Management of Biodiversity in Bangladesh
Present Status, Policy and Management of Biodiversity in BangladeshPresent Status, Policy and Management of Biodiversity in Bangladesh
Present Status, Policy and Management of Biodiversity in BangladeshMd.Hafizur Rahaman
 
Basic concepts of strategic management 1csp& sim
Basic concepts of strategic management 1csp& simBasic concepts of strategic management 1csp& sim
Basic concepts of strategic management 1csp& simVinita Kulshrestha
 
creative 1130
creative 1130creative 1130
creative 1130lobo9000
 

Viewers also liked (18)

Horario curso 903
Horario curso 903Horario curso 903
Horario curso 903
 
Datalog33
Datalog33Datalog33
Datalog33
 
National Prayer for the Papal Visit
National Prayer for the Papal VisitNational Prayer for the Papal Visit
National Prayer for the Papal Visit
 
Introducing tension, gr. 4 and 5
Introducing tension, gr. 4 and 5Introducing tension, gr. 4 and 5
Introducing tension, gr. 4 and 5
 
áLbum de fotografías de melvin, kevin y odir
áLbum de fotografías de melvin, kevin y odiráLbum de fotografías de melvin, kevin y odir
áLbum de fotografías de melvin, kevin y odir
 
Datalog322
Datalog322Datalog322
Datalog322
 
Budapest 2012
Budapest 2012Budapest 2012
Budapest 2012
 
Log Stage 2 Fmic Agressive
Log Stage 2 Fmic AgressiveLog Stage 2 Fmic Agressive
Log Stage 2 Fmic Agressive
 
4480 thewiseway lo
4480 thewiseway lo4480 thewiseway lo
4480 thewiseway lo
 
Colegionicolas esguerra 19 09 02012
Colegionicolas esguerra 19 09 02012Colegionicolas esguerra 19 09 02012
Colegionicolas esguerra 19 09 02012
 
Ina11 rulebook final_it_part_1
Ina11 rulebook final_it_part_1Ina11 rulebook final_it_part_1
Ina11 rulebook final_it_part_1
 
Sistem pembelajaran tahfidz dian firmansyah-
Sistem pembelajaran tahfidz  dian firmansyah-Sistem pembelajaran tahfidz  dian firmansyah-
Sistem pembelajaran tahfidz dian firmansyah-
 
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus iModel layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
 
GBN Golf - Book green fee online in Spain
GBN Golf - Book green fee online in SpainGBN Golf - Book green fee online in Spain
GBN Golf - Book green fee online in Spain
 
Present Status, Policy and Management of Biodiversity in Bangladesh
Present Status, Policy and Management of Biodiversity in BangladeshPresent Status, Policy and Management of Biodiversity in Bangladesh
Present Status, Policy and Management of Biodiversity in Bangladesh
 
Basic concepts of strategic management 1csp& sim
Basic concepts of strategic management 1csp& simBasic concepts of strategic management 1csp& sim
Basic concepts of strategic management 1csp& sim
 
Vandalism!!
Vandalism!!Vandalism!!
Vandalism!!
 
creative 1130
creative 1130creative 1130
creative 1130
 

Similar to 36 149-1-pb

A_Kelompok 9_ Tugas Review jurnal (1).pptx
A_Kelompok 9_ Tugas Review jurnal (1).pptxA_Kelompok 9_ Tugas Review jurnal (1).pptx
A_Kelompok 9_ Tugas Review jurnal (1).pptxAhmadZaki281296
 
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529STISIPWIDURI
 
(8) Kesehatan Keluarga.ppt
(8) Kesehatan Keluarga.ppt(8) Kesehatan Keluarga.ppt
(8) Kesehatan Keluarga.pptRizalArifin25
 
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.pptTerapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.pptHyanOB
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaSukmawijaya15
 
Buku Saku Persiapan Perkawinan
Buku Saku Persiapan PerkawinanBuku Saku Persiapan Perkawinan
Buku Saku Persiapan Perkawinan1121fatmaa
 
106464226 2010 d
106464226 2010 d106464226 2010 d
106464226 2010 dTiTo Saint
 
Konsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatanKonsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatanSyifaARN
 
Materi Perkawinan
Materi PerkawinanMateri Perkawinan
Materi Perkawinansujonojono2
 
kel 1 konsep diri.pptx
kel 1 konsep diri.pptxkel 1 konsep diri.pptx
kel 1 konsep diri.pptxshakila60
 
Komunikasi dalam keluraga materi
Komunikasi dalam keluraga materiKomunikasi dalam keluraga materi
Komunikasi dalam keluraga materiOrisa Elfath
 
Aliran psikologi abnormal,olahraga,agama,keluarga,hewan
Aliran psikologi abnormal,olahraga,agama,keluarga,hewanAliran psikologi abnormal,olahraga,agama,keluarga,hewan
Aliran psikologi abnormal,olahraga,agama,keluarga,hewanBoy Hilman
 
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANKEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANRatih Aini
 
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in PramukaNasruddin Asnah
 
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Novianita Novianita
 
Perkembangan-dewasa-awal.ppt
Perkembangan-dewasa-awal.pptPerkembangan-dewasa-awal.ppt
Perkembangan-dewasa-awal.pptIrwanDesyantoro1
 

Similar to 36 149-1-pb (20)

A_Kelompok 9_ Tugas Review jurnal (1).pptx
A_Kelompok 9_ Tugas Review jurnal (1).pptxA_Kelompok 9_ Tugas Review jurnal (1).pptx
A_Kelompok 9_ Tugas Review jurnal (1).pptx
 
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
 
(8) Kesehatan Keluarga.ppt
(8) Kesehatan Keluarga.ppt(8) Kesehatan Keluarga.ppt
(8) Kesehatan Keluarga.ppt
 
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.pptTerapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
Buku Saku Persiapan Perkawinan
Buku Saku Persiapan PerkawinanBuku Saku Persiapan Perkawinan
Buku Saku Persiapan Perkawinan
 
106464226 2010 d
106464226 2010 d106464226 2010 d
106464226 2010 d
 
Pendekatan terapi islam
Pendekatan terapi islamPendekatan terapi islam
Pendekatan terapi islam
 
Konsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatanKonsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatan
 
Materi Perkawinan
Materi PerkawinanMateri Perkawinan
Materi Perkawinan
 
kel 1 konsep diri.pptx
kel 1 konsep diri.pptxkel 1 konsep diri.pptx
kel 1 konsep diri.pptx
 
Hbhe31039pk)
Hbhe31039pk)Hbhe31039pk)
Hbhe31039pk)
 
Komunikasi dalam keluraga materi
Komunikasi dalam keluraga materiKomunikasi dalam keluraga materi
Komunikasi dalam keluraga materi
 
Aliran psikologi abnormal,olahraga,agama,keluarga,hewan
Aliran psikologi abnormal,olahraga,agama,keluarga,hewanAliran psikologi abnormal,olahraga,agama,keluarga,hewan
Aliran psikologi abnormal,olahraga,agama,keluarga,hewan
 
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANKEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
 
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
 
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
 
19 55-1-pb
19 55-1-pb19 55-1-pb
19 55-1-pb
 
Kuliah 3
Kuliah 3Kuliah 3
Kuliah 3
 
Perkembangan-dewasa-awal.ppt
Perkembangan-dewasa-awal.pptPerkembangan-dewasa-awal.ppt
Perkembangan-dewasa-awal.ppt
 

36 149-1-pb

  • 1. Volume 1 No.1, Juni 2012 Hubungan Antara Konsep Diri Dan Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Istri Yang Tinggal Bersama Keluarga Suami Nova Anissa Alumni Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Agustin Handayani Staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Abstract Adjustment to the wife in husband's family is one of the essential in marital adjustment. The success of the wife in the process of adjustment to the husband's family will give a sense of satisfaction, happiness and stability in the lives of his wife and soul to create harmony, both the husband and the husband's family. Adjustment wife was itself influenced by the concept of self and emotional maturity. This study aims to determine empirically the relationship between self concept and emotional maturity with selfadjustment on wife who lives with husband's family. The population in this study is the wife in the RW. 03 Godong Village, District Godong, District Grobogan with characteristics: living with husband's family, the marriage age is less than 5 years and the first marriage. The sampling method used is purposive sampling with sample size 60 people. Data analysis technique used is multiple regression analysis and partial correlation analysis. The results of regression analysis correlation coefficient values obtained Rx12y = 0.603, F = 16.247 with p = 0.000 (p <0.01) and coefficient of determination = 0.363, that it can be concluded there is a relationship between self concept and emotional maturity to self-adjustment wife who lived with family husband, the effective contribution of the variable self concept and emotional maturity to self-adjustment wife who lives with husband's family at 36.3%. The results obtained partial correlation analysis (1) correlation coefficient rx1y-2 = 0.362 with p = 0.005 (p <0.01), so that there are positive and highly significant relationship between self-concept and self-adjustment wife who lives with husband's family by controlling the emotional maturity, (2) the correlation coefficient rx2y-2 = 0.336 with p = 0.009 (p <0.01), so that there are positive and highly significant relationship between emotional maturity with selfadjustment wife who lives with husband's family with the concept of selfcontrol. Keywords: self-adjustment, self concept, emotional maturity Allah menciptakan manusia berpasang- kesenangan, ketentraman, kedamaian, dan pasangan supaya muncul suatu ketenangan, kebahagiaan. Hal ini menyebabkan setiap 57 Jurnal Psikologi Pitutur
  • 2. Volume 1 No.1, Juni 2012 laki-laki dan mendambakan interaksi antara keluarga suami dan keluarga pasangan hidup yang memang merupakan istri, baik secara langsung karena tinggal fitrah dalam satu rumah, maupun terjadi secara manusia. merupakan perempuan Perkawinan sunnah Islam tidak langsung karena bertempat tinggal tidak mensyariatkan dijalinnya pertemuan antara satu rumah. Sosialisasi tersebut akan berjalan laki-laki selanjutnya terus menerus sepanjang hidup bersama mengarahkan pertemuan tersebut sehingga dengan berbagai institusi lain selain keluarga terlaksananya suatu perkawinan. (Susilastuti, 2003, h.31). dan Perkawinan dari (pernikahan) Rasul, perempuan, merupakan tempat Setiap wanita yang menikah akan secara bersatunya pribadi yang berbeda, yaitu antara otomatis memperoleh sekelompok keluarga, pria dan wanita sebagai suami istri yang anggota keluarga pasangan dengan usia dan mempunyai tujuan untuk membentuk sebuah karakter yang berbeda, mulai dari bayi hingga mahligai keluarga yang kekal, bahagia dan nenek atau kakek. Oleh karenanya, istri harus sejahtera baik lahir maupun batin. Menurut memiliki kemampuan untuk mempelajari dan UU. No. 1 Tahun 1974, perkawinan adalah menyesuaikan ikatan lahir batin antara seorang pria dan pasangannya wanita sebagai suami istri dengan tujuan hubungan yang tegang dengan sanak saudara membentuk keluarga (rumah tangga) yang mereka. diri bila dengan tidak keluarga menginginkan bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Walgito, 2004, h.11). Tinjauan Pustaka Webster (Bell, 2004, h.1) mengemukakan Penyesuaian Diri bahwa perkawinan adalah lembaga dimana Penyesuaian diri merupakan interaksi pria dan wanita bergabung dalam sebuah yang kemandirian legal dan sosial dengan tujuan kontinyu dengan dirinya sendiri, dengan untuk mendirikan dan memelihara sebuah orang keluarga. sekitarnya (Calhoun dan Acocella, 2004, Perkawinan merupakan salah satu aspek dilakukan lain dan oleh seseorang dengan secara lingkungan di h.14). Menurut Sunarto dan Hartono (2002, penting dalam kehidupan dewasa awal, h.222) termasuk pada wanita dewasa. Bagi seorang bagaimana individu mencapai keseimbangan wanita, memasuki kehidupan berkeluarga diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dalam suatu lembaga perkawinan merupakan dengan impian, karena struktur budaya Indonesia merupakan suatu perubahan yang dialami memandang perkawinan merupakan hal yang seseorang untuk mencapai suatu hubungan sakral. Perkawinan merupakan suatu proses yang memuaskan dengan orang lain dan sosialisasi yang memungkinkan terjadinya lingkungan di sekitarnya. 58 Jurnal Psikologi Pitutur penyesuaian diri lingkungannya. adalah proses Penyesuaian diri
  • 3. Volume 1 No.1, Juni 2012 Penyesuaian diri merupakan masalah terhadap dirinya sendiri, merasa aman, penting bagi setiap pasangan suami istri, nyaman, tidak minder dan tidak cemas ketika karena kegagalan berinteraksi dengan orang lain sehingga lebih penyesuaian diri ini dapat mempengaruhi mampu dalam menyesuaikan diri dengan keharmonisan anggota keluarga suami. keberhasilan atau dalam keluarga. Menurut Hurlock (2002, h.290) penyesuaian diri dalam perkawinan meliputi empat yaitu memiliki konsep diri yang negatif. Istri penyesuaian dengan pasangan, penyesuaian dengan konsep diri yang negatif merasa tidak seksual, dan yakin dengan kondisi dirinya sendiri. Istri penyesuaian dengan keluarga pihak masing- yang mempunyai konsep diri negatif akan masing pasangan. Selanjutnya, penelitian ini meyakini dan memandang bahwa dirinya akan mengenai lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa- penyesuaian diri dengan keluarga pasangan, apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak khususnya penyesuaian diri istri yang tinggal menarik, tidak disukai dan kehilangan daya bersama keluarga suami. tarik terhadap hidup. Istri yang bermasalah penyesuaian mengkaji hal, Hal berbeda ditunjukkan oleh istri yang keuangan lebih lanjut Permasalahan-permasalahan yang dengan konsep dirinya tidak hanya akan gagal muncul dalam proses penyesuaian diri istri dalam menunjukkan semua potensinya, tetapi yang tinggal dalam keluarga suami itu sendiri juga punya kecenderungan untuk menjadi disebabkan orang oleh beberapa faktor, salah yang cemas atau menunjukkan satunya adalah faktor konsep diri istri. simptom-simptom kecemasan, seperti kurang Hariyadi mengemukakan percaya diri dan ketidakmampuan dalam bahwa konsep diri yaitu bagaimana individu menyesuaikan diri dengan keluarga suami. memandang terhadap dirinya sendiri, baik Kematangan Emosi pada (1997, aspek sosialnya h.110) fisik, dapat penyesuaian diri psikologis, maupun mempengaruhi yang Selain faktor konsep diri, dalam proses dilakukan perkawinan pada umumnya masing-masing oleh individu telah mempunyai pribadi sendiri, seseorang. dimana pribadi tersebut telah terbentuk, Konsep Diri karena itu untuk dapat menyatukan satu Konsep diri akan memberikan pengaruh dengan yang lain perlu adanya pengorbanan, terhadap proses berpikir, perasaan, keinginan, pengertian, kematangan emosi, dan hal nilai maupun tujuan hidup seseorang (Clemes tersebut harus disadari oleh kedua belah pihak dan Bean, 2001, h.2). Istri yang memiliki yaitu suami dan istri. Walgito (2004, h.43) konsep diri yang positif mampu menerima menyebutkan bahwa agar penyesuaian diri segala kelebihannya, dalam kehidupan perkawinan dapat berjalan sehingga istri merasa yakin dan percaya secara baik, maka pasangan suami istri harus kekurangan dan 59 Jurnal Psikologi Pitutur
  • 4. Volume 1 No.1, Juni 2012 telah matang secara Istri Ada hubungan antara konsep diri dan diharapkan memiliki kematangan emosi yang kematangan emosi dengan penyesuaian diri tinggi yaitu memiliki emosi yang stabil, istri yang tinggal bersama keluarga suami. mandiri, Hipotesis Minor menyadari psikologis. tanggung jawab, terintegrasi segenap komponen kejiwaan, a. Ada hubungan positif antara konsep diri mempunyai tujuan dan arah hidup yang jelas, dengan penyesuaian diri istri yang tinggal produktif-kreatif dan etis-religius. bersama keluarga suami. Hurlock (2002, h.213) berpendapat b. Ada hubungan positif antara kematangan bahwa individu yang matang emosinya emosi dengan penyesuaian diri istri yang memiliki kontrol diri yang baik, mampu tinggal bersama keluarga suami. mengekspresikan emosinya dengan tepat atau sesuai dengan keadaan yang dihadapinya, Metode Penelitian sehingga lebih mampu beradaptasi karena Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat menerima beragam orang dan situasi adalah penyesuaian diri sebagai variabel dan memberikan reaksi yang tepat sesuai tergantung. Variabel bebasnya ada dua yaitu dengan tuntutan yang dihadapi. Kemampuan konsep diri dan kematangan emosi. Ketiga inilah yang mendorong seorang istri dapat variable menyesuaikan diri dengan kondisi keluarga menggunakan skala yaitu skala penyesuaian suami dimana dalam keluarga suami tinggal diri istri(  cronbach 0,860), berdasarkan beberapa anggota keluarga yang memiliki aspek-aspek, yaitu: pemahaman diri dan latar belakang berbeda. lingkungan Tujuan Penelitian pengendalian diri, sosialisasi/internalisasi dan Penelitian ini bertujuan untuk penelitian diuangkap secara objektif, dengan dinamis, keterbukaanskala penyesuaian diri. Kedua mengetahui secara empirik hubungan antara skala konsep diri dan kematangan emosi dengan )berdasarkan aspek-aspek, yaitu fisik, psikis, penyesuaian diri istri yang tinggal bersama sosial dan moral. Ketiga adalah skala keluarga suami dan mengetahui sumbangan kematangan efektif dari konsep diri dan kematangan emosi berdasarkan ciri-ciri kematangan emosi, yaitu: terhadap penyesuaian diri istri yang tinggal dapat menerima baik keadaan dirinya dan bersama keluarga suami. orang lain, dapat mengontrol emosi dan Hipotesis mengekspresikannya dengan baik, bersifat Berdasarkan uraian di atas, hipotesis konsep diri emosi ( ( cronbach cronbach 0,873 0,894) sabar dan penuh pengertian (empati), dan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : mempunyai tanggung jawab yang baik. Hipotesis Mayor Ketiga skala tersebut sudah melalui uji validitas dan reliabilitas. 60 Jurnal Psikologi Pitutur
  • 5. Volume 1 No.1, Juni 2012 Populasi dalam penelitian ini adalah para istri di RW. Godong, antara konsep diri dan kematangan emosi Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan dengan penyesuaian diri istri yang tinggal dengan karakteristik, yaitu: bersama keluarga suami. Dengan demikian, a. Tinggal bersama keluarga suami. hipotesis mayor dalam penelitian ini diterima. b. Usia perkawinan kurang dari 5 tahun. Hal Besarnya koefisien determinasi diketahui ini sesuai pendapat Hurlock (2002, h.294) sebesar 0,363, yang berarti bahwa sumbangan dimana efektif masalah 03 Desa dapat disimpulkan bahwa ada hubungan hubungan dengan dari variabel konsep diri dan keluarga pihak pasangan akan menjadi kematangan emosi terhadap penyesuaian diri serius pada tahun-tahun awal perkawinan sebesar 36,3%, sedangkan sisanya 63,7% dan dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ditelit, merupakan penyebab utama perceraian. seperti: komunikasi interpersonal, persepsi, c. Perkawinan yang pertama. sikap, intelegensi, kepribadian, pola asuh Metode analisis data yang digunakan orangtua, lingkungan sosial. dalam penelitian ini adalah analisis regresi Selanjutnya, hasil analisis korelasi dua prediktor dan analisis korelasi parsial. parsial diperoleh koefisien korelasi rx1y-2 = Analisis regresi dua prediktor digunakan 0,362 dengan p = 0,005 (p < 0,01). Hasil untuk yang tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan diajukan, yaitu mengetahui hubungan antara positif dan sangat signifikan antara konsep konsep diri dan kematangan emosi dengan diri dengan penyesuaian diri istri yang tinggal penyesuaian diri istri yang tinggal bersama bersama keluarga suami. Analisis korelasi parsial mengendalikan kematangan emosi, sehingga digunakan untuk menjawab hipotesis minor. hipotesis minor yang pertama diterima. menjawab hipotesis mayor keluarga suami dengan Untuk mempermudah dalam perhitungan, Diperoleh koefisien korelasi rx2y-2 = dipergunakan alat bantu dari seri program 0,336 dengan p = 0,009 (p < 0,01). Hasil statistik tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan dengan komputer yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solution) positif versi 13.0. kematangan emosi dengan penyesuaian diri Hasil Penelitian istri yang tinggal bersama keluarga suami Uji hipotesis dalam penelitian ini dan analisis korelasi sangat signifikan antara dengan mengendalikan konsep diri, sehingga menggunakan teknik analisis regresi dua prediktor dan hipotesis minor yang kedua diterima. parsial. Diskusi Berdasarkan analisis regresi dua prediktor Hasil penelitian di atas sesuai dengan diperoleh nilai korelasi Rx12y = 0,603, F = pendapat yang dikemukakan oleh Walgito 16,247 dengan p = 0,000 (p < 0,01), sehingga 61 Jurnal Psikologi Pitutur
  • 6. Volume 1 No.1, Juni 2012 (2004, h.43) bahwa penyesuaian perkawinan merasakan kepuasan dan kebahagiaan, dapat berjalan secara baik jika masing-masing kestabilan jiwa serta dapat menciptakan suami atau istri memiliki kematangan secara keharmonisan dalam kehidupan perkawinan psikologis. Kematangan secara psikologis ini ketika berhasil mengadakan penyesuaian diri diantaranya ditunjukkan dengan tingginya dengan pihak keluarga suami. konsep diri istri dan matangnya emosi yang Dalam proses penyesuaian diri istri itu dimiliki istri. Calhoun dan Acocella (2004, sendiri terkadang muncul berbagai hambatan. h.73-74) mengatakan bahwa konsep diri Hal mendukung karakter anggota keluarga suami yang perlu hubungan istri dalam sosialnya merealisasikan dengan dikarenakan adanya perbedaan baik disesuaikan dengan sifat-sifat istri. Hurlock sehingga istri dapat diterima lingkungan (2002, h.286) mengatakan bahwa proses sosialnya. Istri yang memiliki konsep diri penyesuaian diri istri tidak semudah seperti yang positif mampu menerima dirinya dengan yang baik, sehingga akan dapat menerima orang mempelajari dan menyesuaikan diri dengan lain dengan baik pula. Kartono (Nurwulan, keluarga suami bila dia tidak menginginkan 1999, h.259) mengatakan bahwa kematangan hubungan yang tegang dengan sanak saudara emosi suami. merupakan keadaan lebih ini yang sangat dibayangkan. Seorang istri harus membantu proses penyesuaian diri istri Hasil penelitian diperoleh diketahui dengan keluarga suami. Seorang istri yang bahwa penyesuaian diri istri termasuk dalam memiliki kematangan emosi akan memiliki kategori tinggi. Hasil yang diperoleh ini kemampuan berpikir secara baik sehingga mengindikasikan bahwa sebagian besar istri dapat menempatkan persoalan secara lebih dapat melakukan proses penyesuaian diri obyektif, yang pada akhirnya dapat membantu yang baik dengan keluarga suami. Istri dapat istri dalam meningkatkan penyesuaian dirinya berinteraksi secara baik untuk mendapatkan dalam lingkungan keluarga. hubungan Permasalahan penyesuaian diri istri dalam keluarga suami pada yang serasi dengan anggota- anggota keluarga suami. Hal ini antara lain dasarnya ditunjukkan dengan kemampuan istri merupakan masalah penyesuaian yang sangat berkomunikasi yang baik dengan anggota penting dalam perkawinan, karena ikatan keluarga suami, istri mampu memahami pernikahan itu sendiri merupakan ikatan kondisi antara dua keluarga, yaitu keluarga suami dan pengendalian diri yang baik, istri dapat keluarga bertindak sesuai norma yang dianut keluarga istri. Kesuksesan istri dalam menyesuaikan diri dengan keluarga suami keluarga suami, istri memiliki suami. akan ikut serta menentukan kesehatan mental Kondisi demikian ternyata dipengaruhi istri (Mappiare, 1992, h.144). Istri akan oleh faktor konsep diri dan kematangan emosi 62 Jurnal Psikologi Pitutur
  • 7. Volume 1 No.1, Juni 2012 istri. Hasil penelitian menunjukkan besarnya tujuan hidup seseorang sehingga istri sumbangan efektif dari variabel konsep diri memiliki penyesuaian diri yang lebih baik. dan kematangan emosi terhadap penyesuaian Konsep diri yang tinggi ini ditunjukkan diri sebesar 36,3%, sedangkan sisanya 63,7% dengan kemampuan istri menerima segala dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak kekurangan dan kelebihannya, sehingga istri diteliti. Hal ini menunjukkan bahwa konsep merasa yakin dan percaya terhadap dirinya diri dan kematangan emosi merupakan faktor sendiri, merasa aman, nyaman, tidak minder yang dan tidak cemas ketika berinteraksi dengan sangat signifikan mempengaruhi kemampuan penyesuaian diri istri dalam anggota keluarga suami. mampu dalam menyesuaikan diri dengan Konsep diri adalah konsep dasar tentang keluarga anggota suami keluarga sehingga suami. Istri lebih mampu diri sendiri, pikiran dan opini pribadi, menunjukkan semua potensinya, dan tidak kesadaran tentang apa dan siapa dirinya, dan menunjukkan rasa cemas ketika berada di bagaimana tengah keluarga suami. perbandingan antara dirinya dengan orang lain serta bagaimana beberapa idealisme yang dikembangkannya. bahwa konsep diri yaitu bagaimana individu Konsep diri merupakan aspek diri yang sangat memandang terhadap dirinya sendiri, baik penting karena kepribadian dan konsep diri pada seseorang sosialnya akan telah Hariyadi (1997, h.110) mengemukakan mempengaruhi seluruh aspek fisik, dapat maupun mempengaruhi penyesuaian 16). Konsep diri sangat erat kaitannya dengan seseorang. Permasalahan-permasalahan yang diri individu. Kehidupan yang sehat, baik muncul dalam proses penyesuaian diri istri fisik satunya yang tinggal dalam keluarga suami itu sendiri didukung oleh konsep diri yang baik dan disebabkan oleh tinggi rendahnya konsep diri stabil. yang dimiliki istri. psikologi salah Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil yang penelitian dilakukan proses tindakan orang tersebut (Wirawan, 2001, h. maupun diri psikologis, juga oleh menunjukkan konsep diri istri termasuk tinggi. Hal ini bahwa kematangan emosi istri termasuk mengindikasikan bahwa istri memiliki konsep tinggi. diri yang positif dan memiliki sikap positif sebagian besar istri memiliki kematangan terhadap segala sesuatu, pengharapan yang emosi yang baik, dalam arti dapat mengontrol realistis, dan atau mengendalikan emosi sesuai dengan taraf kecakapan yang dimiliki, merasa setara perkembangan emosinya, serta dapat berpikir dengan orang lain. Konsep diri yang dimiliki secara matang, baik dan objektif. Kematangan ini memberikan pengaruh terhadap proses emosi ini ternyata berpengaruh signifikan yakin akan ketrampilan berpikir, perasaan, keinginan, nilai maupun 63 Jurnal Psikologi Pitutur Hal ini mengindikasikan bahwa
  • 8. Volume 1 No.1, Juni 2012 terhadap penyesuaian diri istri dalam keluarga Simpulan dan Saran suami. Simpulan Walgito (2004, h.42) mengemukakan bahwa kematangan emosi Berdasarkan hasil analisis data dan merupakan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat kemampuan seseorang untuk mengendalikan disimpulkan sebagai berikut: emosi dan berpikir secara matang, baik dan 1. Ada hubungan yang sangat signifikan objektif. Seorang kematangan istri emosi yang akan memiliki antara konsep diri dan kematangan emosi memiliki dengan penyesuaian diri istri yang tinggal kemampuan berpikir secara baik sehingga bersama dapat menempatkan persoalan secara objektif. demikian, hipotesis mayor yang diajukan Selain itu, istri yang memiliki kematangan diterima. emosi dapat mengontrol emosinya secara baik pula dan mampu mengontrol keluarga suami. Dengan 2. Ada hubungan positif dan sangat signifikan ekspresi antara konsep diri dengan penyesuaian diri emosinya serta bertanggung jawab dan tidak istri yang tinggal bersama keluarga suami mudah mengalami frustrasi, sehingga istri dengan mengendalikan kematangan emosi. mampu menghadapi masalah dengan penuh Makin tinggi konsep diri istri maka makin pengertian. tinggi pula penyesuaian diri istri, demikian Hurlock (2002, h.213) mengemukakan sebaliknya, makin rendah konsep diri istri bahwa istri yang matang emosinya memiliki maka makin rendah pula penyesuaian diri kontrol istri. Dengan demikian, hipotesis minor diri yang baik, mampu mengekspresikan emosinya dengan tepat atau pertama yang diajukan diterima sesuai dengan keadaan yang dihadapinya, 3. Ada hubungan positif dan sangat signifikan sehingga mampu beradaptasi karena dapat antara menerima beragam orang dan situasi dan penyesuaian diri istri yang tinggal bersama memberikan reaksi yang tepat sesuai dengan keluarga suami dengan mengendalikan tuntutan yang dihadapi. Kematangan emosi konsep diri. Makin tinggi kematangan yang dimiliki istri dapat mendorong seorang emosi istri maka makin tinggi pula istri kondisi penyesuaian diri istri, demikian sebaliknya, keluarga suami dimana dalam keluarga suami makin rendah kematangan emosi istri maka tinggal beberapa anggota keluarga yang makin rendah pula penyesuaian diri istri. memiliki latar belakang berbeda. Dengan Dengan demikian, hipotesis minor kedua demikian, yang diajukan diterima. menyesuaikan pengaruh diri kematangan yang dengan emosi signifikan memiliki terhadap kematangan emosi dengan Saran penyesuaian diri istri dalam keluarga suami. Ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk pihak-pihak yang mempunyai 64 Jurnal Psikologi Pitutur
  • 9. Volume 1 No.1, Juni 2012 kepentingan berkaitan dengan hasil penelitian kekurangan maupun kelebihannya, sehingga ini, yaitu: istri dapat bertindak sesuai dengan kondisi Para Istri dirinya, (2) meningkatkan pemahaman diri, Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, sebab pemahaman terhadap diri dapat disarankan kepada para istri, khususnya yang meningkatkan kesadaran diri, terutama dalam tinggal bersama keluarga suami di Desa beradaptasi Godong, untuk mempertahankan penyesuaian suami, dirinya dalam keluarga suami dengan jalan mengekspresikannya secara baik, misalnya mempertahankan dan meningkatkan konsep tetap menggunakan kepala dingin ketika diri serta kematangan emosinya, sehingga sedang berselisih dengan salah satu anggota dapat tercapai hubungan yang harmonis keluarga suami, (4) meningkatkan komunikasi dengan semua anggota keluarga. Beberapa hal dengan yang dapat dilakukan untuk mempertahankan meningkatkan penyesuaian diri istri antara lain: (1) lebih keluarga suami, misalnya tidak mengganggu meningkatkan pemahaman mengenai kondisi atau menggunakan hak orang lain, (5) keluarga suami, misalnya dengan memahami meningkatkan karakter setiap anggota keluarga suami, (2) peranannya sebagai seorang istri, ibu atau bertindak secara dinamis terhadap perubahan anggota keluarga suami dengan menjalankan yang terjadi dalam keluarga suami, (3) tugas dan kewajibannya secara baik, serta (6) mengendalikan diri dalam setiap perilaku, mematuhi segala peraturan atau tata krama misalnya tidak marah-marah untuk urusan yang berlaku dalam keluarga suami secara yang ikhlas dan sadar sehingga lebih mudah untuk kecil, (4) meningkatkan proses dengan (3) lingkungan mengendalikan anggota emosi keluarga toleransi suami dengan tanggung sosialisasi atau interaksi dengan anggota jawab dan serta anggota dan menyesuaikan diri. keluarga suami, dan (5) bersikap terbuka keluarga Peneliti Mendatang terhadap anggota keluarga suami, misalnya Bagi peneliti mendatang disarankan dengan mengemukakan apa yang diinginkan untuk apa adanya dengan cara yang wajar. variabel-variabel Adapun upaya yang dapat dilakukan istri dalam mempertahankan meneliti dengan lain memperhatikan yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri istri yang tinggal dan dalam keluarga suami, misalnya: komunikasi meningkatkan konsep diri dan kematangan interpersonal, persepsi, sikap, intelegensi, emosi, yaitu: (1) mengenali kondisi fisik dan kepribadian, pola asuh orangtua, lingkungan psikis secara lebih mendalam, baik meliputi sosial. 65 Jurnal Psikologi Pitutur
  • 10. Volume 1 No.1, Juni 2012 Daftar Pustaka Ancok, D. 1997. Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gajah Mada. Dariyo, A. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo. Davidoff, L.L. 1998. Psikologi Suatu Pengantar Jilid II. Edisi Kedua. Alih bahasa oleh Mari Juniati. Jakarta: Erlangga. Anjani, C., dan Suryanto. 2007. Pola Penyesuaian Perkawinan pada Periode Awal. Http://suryantopsikologi.wordpress.com /2007/12/28/pola-penyesuaianperkawinan-pada-periode-awal/ Eliana, R. 2003. Konsep Diri Pensiunan. http://www.library.usu.ac.id. h.1-12. Medan: Universitas Sumatera Utara. Azwar, S. 2000. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hadi, S. 2000. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Andi. Hapsariyanti, D. 2006. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Penyesuaian Diri dalam Perkawinan pada Pasangan yang Baru Menikah Selama Tiga Tahun. Jurnal Psikologi. No. 2., h.47-55. _____. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _____. 2001. Psikometri. Pustaka Pelajar. Yogyakarta: Hariyadi, S. 1997. Perkembangan Peserta Didik. Semarang: IKIP Semarang Press. _____. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bell, Hurlock, E.B. 1994. Perkembangan Anak Jilid 2. Edisi Keenam. Alih bahasa oleh Meitasari Tjandarasa. Jakarta: Erlangga. Leanne. 2004. Sebelum Anda Memutuskan Untuk Menikah (What a Marriage Is). Alih bahasa: Gafna R. Wahyudi. Yogyakarta: Zenith Publisher. _____. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga. Berzonsky, M. D, 1981. Adolesicense Development. New York: Milah Publishing Inc. Kartono, K. 2005. Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali. Burns, RB. 2003. Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan, dan Perilaku. Jakarta: Penerbit Arcan. _____. 1992. Psikologi Wanita: Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung: Mandar Maju. Calhoun, J.F., dan Acocella, J.R. 2004. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Edisi Ketiga. Alih bahasa: Ny. RS. Satmoko. Semarang: IKIP Semarang Press. Mappiare, A. 1992. Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian dan Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Oktaviana, R. 2004. Hubungan antara Penerimaan Diri terhadap Ciri-ciri Perkembangan Sekunder dengan Konsep Diri pada Remaja Putri SLTPN Clemes, H., Bean, R. 2001. Membangkitkan Harga Diri Anak. Alih bahasa: Anton Adiwiyoto. Jakarta: Mitra Utama. 66 Jurnal Psikologi Pitutur
  • 11. Volume 1 No.1, Juni 2012 10 Yogyakarta. Jurnal Psyche. Vol.1, No.1, Desember 2004, h.1-11. Sugiyono. 2000. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Patton, P. 2000. EQ (Kecerdasan Emosional) di Tempat Kerja. Jakarta: Pustaka Delapratasa. Sunarto, dan Hartono, B.A. 2002. Perkembangan Perserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Rakhmat, J. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Riyawati, D.Y. 2006. Perbedaan Kematangan Emosi Pada Wanita Usia 25-35 Tahun Ditinjau dari Tingkat Pendidikan dan Usia Memasuki Perkawinan (Penelitian Komparatif pada Ibu-ibu Rumah Tangga di RW. 5 Desa Tunahan Kec. Keling Kab. Jepara Tahun 2006). Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Susilastuti, D.H. 2003. Gender Ditinjau dari Perspektif Sosiologis. Dalam Dinamika Gerakan Perempuan di Indonesia. Jakarta: Yayasan Prakarsa Yogyakarta dan Friedrich Ebert Stiftung. Walgito, B. 2004. Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: ANDI. Salbiah. 2003. Konsep Diri. http://www.library.usu.ac.id. h.1-18. Medan: Universitas Sumatera Utara. Diakses pada 10 Desember 2008. Wirawan, S. 2001. Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali. 67 Jurnal Psikologi Pitutur