2. Oleh : Kelompok 3
XII MIA 3
Ajeng Agustina
Fauzi Nur Noviansyah
Devin Kagiva
Mira Ismiyanti P.
M. Ikhlas
M. Rafdiansyah
SMA NEGERI 9 BANDUNG
3. Latar Belakang
• Setelah mengalami kekalahan di Perang
Badar, kaum musyirikin Mekah
mempersiapkan kekuatan dan dana
untuk membalaskan dendam kepada
kaum muslimin di Madinah.
• Hingga akhirnya mereka berhasil
mengumpulkan 3000 pasukan, 1000 unta
dan uang 50 ribu dinar.
4. Kronologis
• Komando umum dipegang oleh
Sufyan bin Harb, komandan
penunggang kuda yaitu Khalid bin
Walid dibantu oleh Ikrimah bin Abu
Jahal, bendera perang dipegang oleh
Bani Abduddar.
• Pasukan Quraisy mulai bergerak
menuju Madinah
5. • Ternyata di Madinah, Rasulullah telah
mendapat kabar dari pamannya, Abbas
bahwa pasukan Quraisy sedang bergerak
menuju Madinah.
• Rasulullah memerintahkan penduduk
Madinah agar selalu bersiaga. Bahkan,
para pemuda selalu menyandang senjata
saat mereka sedang shalat.
6. • Pasukan Quraisy terus
bergerak maju, hingga
akhirnya mereka
singgah di Jabal Uhud
• Di Madinah, Rasulullah
berembuk dengan
para sahabat tentang
bagaimana cara
menangkis serbuan
pasukan Kafir Quraisy.
7. • Pada awalnya, Rasulullah menawarkan
agar kaum Muslim bertahan di Madinah.
Dengan tujuan, saat kaum musyirikin
memasuki Madinah, kaum Muslimin
akan menghalau dari balik-balik lorong
dan kaum wanita dari atas rumah.
• Pendapat ini disetujui oleh Abdullah bin
Ubay (seorang munafik). Ia menyetujui
pendapat itu karena ia tidak ingin ikut
dalam peperangan.
8. • Tetapi,sebagian besar sahabat
Rasulullah tidak setuju. Mereka lebih
menghendaki untuk menghadang
musuh dari di luar kota.
• Akhirnya, diputuskan menghadang
musuh di luar kota. Seribu orang
pasukan muslim keluar kota untuk
menyongsong pasukan musuh.
9. • Tetapi, baru saja berangkat kaum
Munafik (jumlahnya hampir 1/3)
yang dipimpin oleh Abdullah bin
Ubay membelot dan tidak mengikuti
perang.
• Sisa pasukan yang setia, terus
berangkat menuju peperangan
bersama Rasulullah.
10. • Di kaki Bukit
Uhud (sebelah
timur laut Kota
Nabi), pada 15
syawal 3 H/30
Maret 625 M,
bertemulah
pasukan
muslimin dan
musyirikin.
11. • Pada awalnya, strategi perang yang
diterapkan Rasulullah berhasil.
Pasukan kaum Musyrik mengalami
kekalahan besar.
• Namun, ada satu kesalahan fatal,
yaitu para pemanah mengabaikan
pesan Rasulullah, mereka pergi dari
tempat mereka karena tergoda oleh
ghanimah (harta rampasan perang).
12. • Khalid bin Walid yang menyaksikan para
pemanah sedang lengah, memutar
haluan dan menyerang para pemanah.
Akibatnya, pasukan kaum Muslim porak-
poranda.
• Di tengah kekacauan, Rasulullah terus
mengarahkan kekuatan untuk melawan
pasukan lawan.
13. • Rasulullah dikelilingi oleh 9 orang
sahabat yang setia melindungi beliau.
Namun, satu demi satu dari mereka
berguguran. Hanya ada 2 orang yang
ebrtahan, yaitu Talhah bin Ubaidilah dan
Sa’ad bin Abi Waqash.
• Setelah, mendapat serangan yang
bertubi-tubi Rasulullah memperintahkan
pasukan yang tersisa untuk mundur
secara teratur.
14. • Pasukan Muslim mengalami kerugian
yang sangat besar dalam perang ini: 70
orang gugur sebagai syuhada,
sedangkan pasukan Musyrikin hanya
kehilangan 23 orang pasukannya.
15. Unsur Demokrasi
• Rasulullah mengadakan musyawarah
untuk menentukan strategi perang:
bertahan di dalam kota atau menyerang
di luar kota.
• Rasulullah memutuskan memilih gagasan
menyerang di luar kota, setelah sebagian
besar sahabat berpendapat bahwa lebih
baik jika menyerang di luar kota untuk
menghadapi musuh.