1. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peristiwa hijrah rasulullah merupakan salah satu bagian dari rentetan sejarah dakwah
rasul saw. Sejak rasulullah diangkat menjadi Nabi dan rasul pada usia yang ke-40 tahun nabi
melakukan dakwah islam ke berbagai kalangan. Halangan dan rintanganpun datang silih
berganti, termasuk kesedihan dan kegembiraan yang silih berganti.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Sejarah Dakwah Rasulullah di Madinah
1. Hijrah dan tujuannya
Pada dasarnya hijrah memiliki dua arti, yaitu hijrah yang berarti meninggalkan
perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah SWT untuk melakukan perbuatan-perbuatan
yang baik dan diridhai oleh Allah SWT. Sedangkan arti yang kedua yaitu berpindah dari suatu
negeri kafir atau non islam karena di negeri itu umat islam selalu mendapat tekanan, ancaman
dan kekerasan sehingga tidak memiliki kebebasan dalam berdakwah dan beribadah.
Kemudian umat islam di negeri kafir itu berpindah agar mnemperoleh keamanan dan
kebebasan dalam berdakwah dan beribadah.
Arti yang kedua ini lah yang pernah dialami oleh Rasulullah SAW dan umat islam
yakni berhijrah dari mekah ke Madinah atau Yastrib yang terjadi pada tanggal 12 Rabiul
Awal pada tahun pertama hijrah dan bertepatan dengan tanggal 28 Juni 622 M.
Adapun tujuan dari pelaksanaan hijrah ini adalah:
1) Menyelamatkan diri dan umat islam dari tekanan, ancaman, dan kekerasan kaum
kafir quraisy. Bahakan ketika Rasulullah SAW meninggalkan rumahnya di Mekah untuk
berhijrah ke Madinah, rumah beliau sudah dikempung oleh kaum kafir Quraisy dengan
maksud membunuhnya.
2) Agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah,
sehingga bisa meningkatkan usaha-usahanya dalam berjihad di jalan Allah SWT, untuk
menegakkan dan meninggikan ajaran islam.
2. Dakwah Rasulullah
Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah ini berlansung selama 10 tahun, yakni
semenjak tanggal 12 rabiul awal tahun pertama hijrah sampai dengan wafatnya Rasulullah
SAW tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke-11 hijrah.
Adapun materi dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pada periode
madinah ini adalah ajaran-ajaran islam tentang masalah sosial kemasyarakatan. Dan mengenai
objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang-orang yang sudah masuk
2. 2
islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan juga ortang-orang yang belum masuk islam
seperti kaum yahudi penduduk madinah, para penduduk di luar kota madinah yang termasuk
bangsa arab dan yang tidak termasuk bangsa arab.
Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa arab tetapi untuk
seluruh umat manusia di dunia, Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya’ ayat 107: ’’Dan
tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.’’
Dakwah Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk
islam bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran islam baik yang turun di mekah
maupun yang turun di madinah kemudian mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga mereka betul-betul bertakwa. Sedangkan dakwah yang ditujukan kepada orang yang
belum masuk islam bertujuan agar mereka bersedia menerima islam sebagai agamanya,
memperlajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya.
Akhirnya setelah Nabi Muhammad SAW menetap di madinah, maka nabi mulai
untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dnegan jalan membangun pemerintahan islam yang
bebas dari intimidasi.
C. Perang-perang
Tujuan dakwah Nabi Muhamad SAW yang luhur dan disertai dengan cara
menyampaikan yang baik dan terpuji menyebabkan banyak umat manusia yang belum masuk
islam banyak yang masuk islam dengan kemauan mereka dan kesadaran mereka sendiri.
Namun tidak sedikit pula orang-orang kafir quraisy yang tidak bersedia masuk islam bahkan
mereka berusaha untuk menghalang-halangi oran glain untuk masuk islam dan berusaha
melenyapkan ajaran islam dan umatnya diatas bumi. Mereka itu seperti kaum kafir quraisy
penduduk makah, kaum yahudi madinah dan sekutu-sekutu mereka.
Untuk mengahadapi yang demikian dan setelah ada izin dari Allah SWT untuk
berperang maka kemudian Rasulullah dan para pengikutnya mulai menyusun kekuatan untuk
mengahadapi peperangan dengan orang kafir yang tidak dapat dihindrkan lagi.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hajj ayat 39: “Telah diizinkan (berperang)
bagi orang-orang yang diperangi, Karena Sesungguhnya mereka Telah dianiaya. dan
Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu”
Dan juga dalam surat Al-Baqarah ayat 190: “Dan perangilah di jalan Allah orang-
orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, Karena
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
Peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para pegikutnya itu bukan
untuk melakukan penjajahan atau meraih harta rampasan perang, tetapi bertujuan untuk:
1) Membela diri, kehormatan dan harta
2) Menjamin kelancaran dakwah dan memberik kesempatan kepada mereka yang ignin
menganutnya
3) Memelihara umat islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia dan romawi
Selama Nabi Muhammad SAW berdakwah mneyampaikan ajaran slam di Madinah,
umat islam dihadapkan kepada beberapa peperangan yang mana disetiap sekali peperangan
umat islam selalu bisa untuk mengalahkan lawan-lwan meskipun dalam jumlah yang sedikit
kecuali dalam Perang Uhud.
3. 3
Peperangan yang dihadapi oleh umat islam dibawah komando Rasulullah SAW adalah:
1) Perang Badar
Perang Badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaun
musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini merupakan puncak dari
serangkaian pertikaian yang terjadi antara pihak kaum muslimin Madinah dan kaum
musyrikin Quraisy. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya perdamaian yang dilaksanakan
Nabi Muhammad SAW gagal.
Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan senjata
sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan Nabi
Muhammad SAW dan semangat pasukan yang membaja, kaum muslimin keluar sebagai
pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi
Muhammad SAW sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy,
dan 70 orang lainnya menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur
sebagai syuhada. Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah SWT (QS. 3: 123).
Orang-orang Yahudi Madinah tidak senang dengan kemenangan kaum muslimin.
Mereka mem ang tidak pernah sepenuh hati menerima perjanjian yang dibuat antara mereka
dan Nabi Muhammad SAW dalam Piagam Madinah.
Sementara itu, dalam menangani persoalan tawanan perang, Nabi Muhammad SAW
memutuskan untuk membebaskan para tawanan dengan tebusan sesuai kemampuan masing-
masing. Tawanan yang pandai membaca dan menulis dibebaskan bila bersedia mengajari
orang-orang Islam yang masih buta aksara. Namun tawanan yang tidak memiliki kekayaan
dan kepandaian apa-apa pun tetap dibebaskan juga.
2) Perang Uhud
Perang yang terjadi di Bukit Uhud ini berlangsung pada tahun 3 H. Perang ini
disebabkan karena keinginan balas dendam orang-orang Quraisy Mekah yang kalah dalam
perang Badr. Pasukan Quraisy, dengan dibantu oleh kabilah Tihama dan Kinanah, membawa
3.000 ekor unta dan 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tujuh ratus
orang di antara mereka memakai baju besi.
Adapun jumlah pasukan Nabi Muhammad SAW hanya berjumlah 700 orang. Perang
pun berkobar. Prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur pasukan musuh yang jauh lebih
besar itu. Tentara Quraisy mulai mundur dan kocar-kacir meninggalkan harta mereka.
Melihat kemenangan yang sudah di ambang pintu, pasukan pemanah yang
ditempatkan oleh Rasulullah di puncak bukit meninggalkan pos mereka dan turun untuk
mengambil harta peninggalan musuh. Mereka lupa akan pesan Rasulullah untuk tidak
meninggalkan pos mereka dalam keadaan bagaimana pun sebelum diperintahkan. Mereka
tidak lagi menghiraukan gerakan musuh. Situasi ini dimanfaatkan musuh untuk segera
melancarkan serangan balik. Tanpa konsentrasi penuh, pasukan Islam tak mampu menangkis
serangan. Mereka terjepit, dan satu per satu pahlawan Islam berguguran. Nabi SAW sendiri
terkena serangan musuh. Sisa-sisa pasukan Islam diselamatkan oleh berita tidak benar yang
diterima musuh bahwa Nabi SAW sudah meninggal. Berita ini membuat mereka
mengendurkan serangan untuk kemudian mengakhiri pertempuran itu. Perang Uhud ini
menyebabkan 70 orang pejuang Islam gugur sebagai syuhada.
4. 4
3) Perang Khandak
Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum muslimin
Madinah melawan masyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke Khaibar yang bersekutu
dengan masyarakat Mekah. Karena itu perang ini juga disebut sebagai Perang Ahzab (sekutu
beberapa suku).
Pasukan gabungan ini terdiri dari gabungan kaum kafir quraisy, kaum yahudi, bani
salim, bani asad, gathfan, bani murrah, dan bani asyja ini berjumlah 10.000 orang tentara.
Salman al-Farisi, sahabat Rasulullah SAW, mengusulkan agar kaum muslimin membuat parit
pertahanan di bagian-bagian kota yang terbuka. Karena itulah perang ini disebut sebagai
Perang Khandaq yang berarti parit.
Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tersebut mengepung Madinah dengan
mendirikan perkemahan di luar parit hampir sebulan lamanya. Pengepungan ini cukup
membuat masyarakat Madinah menderita karena hubungan mereka dengan dunia luar menjadi
terputus. Suasana kritis itu diperparah pula oleh pengkhianatan orang-orang Yahudi Madinah,
yaitu Bani Quraizah, dibawah pimpinan Ka’ab bin Asad.
Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin. Setelah
sebulan mengadakan pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu berkurang. Sementara
itu pada malam hari angin dan badai turun dengan amat kencang, menghantam dan
menerbangkan kemah-kemah dan seluruh perlengkapan tentara sekutu. Sehingga mereka
terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa suatu hasil.
Para pengkhianat Yahudi dari Bani Quraizah dijatuhi hukuman mati.
Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzâb: 25-26.
B. Strategi Dakwah Rasulullah Saw Periode Madinah
Pokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Rasulullah Saw periode
Madinah adalah :
1. Berdakwah dimulai dari diri sendiri. Maksudnya sebelum mengajak orang lain
meyakini kebenaran Islamdan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang yang
berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya.
2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah Swt dalam Surah
An-Nahl (16): 125. (Coba kalian cari dan pelajari!)
3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah Saw dan umatnya. Dalil wajibnya: Al-
Qur'an Surah Ali Imran, 3: 104,dan Hadis Rasulullah Saw:
"Baliighuu `annii walau ayatan " HR. Bukhori.
Artinya: Sampaikanlah apa yang berasal dariku (tentang Islam) walau hanya satu
ayat (H.R. Bukhari).
4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah Swt semata, bukan dengan niat
untuk memperoleh popularitasdan keuntungan yang bersifat materi. Umat Islam dalam
melaksanakan tugas dakwahnya, selain harus menerapkan pokok-pokok pikiran yang
dijadikan sebagai strategi dakwah Rasulullah Saw, juga hendaknya meneladani strategi
Rasulullah Saw dalam membentuk masyarakat Islam atau masyarakat madani di
Madinah. Masyarakat madani adalah masyarakat yang menerapkan ajaran Islam untuk
seluruh aspek kehidupan,
5. 5
sehingga terwujud kehidupan bermasyarakat yang baldatun thoyyibatun wa rabbun
ghofuur yakni masyarakat yang baik, aman, tentram, damai, adil dan makmur di bawah
naungan rida illahi dan ampunannya. Adapun usaha-usaha Rasulullah SAW dalam
mewujudkan masyarakat sebagai mana tersebut adalah :
a. Membangun masjid
Masjid yang pertama kali dibangun Rasulullah Saw di Madinah ialah masjid
Quba, yang berjarak + 5 km, sebelah barat Madinah. Masjid Quba ini dibangun pada
tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah (20 September 622 M).
Setelah Rasulullah saw menetap di Madinah, pada setiap hari Sabtu, beliau
mengunjungi Masjid Quba untuk salat berjamaah dan menyampaikan dakwah Islam.
Masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah Saw dan sahabatnya adalah masjid nabawi
di Madinah. Masjid ini dibangun secara gotong royong oleh kaum muhajirin dan Ansar,
yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw dan peletakan
batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima dilaksanakan oleh para sahahat terkemuka
yakni: Abu Bakar r.a., Umar bin Khotob r.a. Utsman bin Affan r.a., dan Ali bin Abi
Tholib r.a.
Muhajirin adalah para sahabat Rasulullah Saw penduduk Mekah yang berhijrah
ke Madinah. Ansar adalah para sahabat Rasulullah Saw, penduduk asli Madinah yang
memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin.
.
C. Perjanjian Bantu-Membantu antara Umat Muslim dan Umat Non-Islam
Pada waktu Rasulullah Saw menetap di Madinah, Penduduknya terdiri. 3
golongan, yaitu umat Islam umat Yahudi (Banu Qainuqa, Bani Nadzir, Banu Quraidhoh)
dan orang-orang arab yang belum masuk Islam.
Rasulullah Saw membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-Islam dan tertuang
dalam Piagam Madinah. Isi Piagam Madinah itu antara lain :
1. Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi,
keagamaan, dan politik. Sehubungan dengan itu Setiap golongan penduduk Madinah,
berhak menjatuhkan hukuman kepada orang yang membuat kerusakan dan memberi
keamanan kepada orang yang mematuhi peraturan.
2. Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebasan beragama.
3. Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Muslimin, kaum Yahudi, dan orang-
orang Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaknya sating membantu dalam
bidang moril dan materiil. Apabila Madinah diserang musuh, maka seluruh penduduk
Madinah harus bantu-membantu dalam mempertahankan kota Madinah.
4. Rasulullah adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan
perselisihan yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah untuk diadili
sebagaimana mestinya.
D. Meletakakan Dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yang Islami demi Terwujudnya
masyarakat Madani
Sebagai kepala negara, Rasulullah Saw telah meletakkan dasar bagi sistem politik
Islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat wakil-
wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan-peraturan yang harus
ditaati oleh seluruh rakyatnya.
5
Dengan syarat, peraturan-peraturan itu tidak menyimpang dari tuntunan Al
Qur'an dan Hadits (dalil naqlinya lihat Q.S. An Nisa'- (4): 59).
6. 6
Dalam bidang ekonomi Rasulullah Saw telah meletakkan dasar bahwa sistem
ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial.
Dalam bidang sosial kemasyarakatan, Rasulullah Saw telah meletakkan dasar
antara lain adanya persamaan derajat di antara semua individu, semua golongan, dan
semua bangsa. Sesuatu yang membedakan derajat manusia ialah amal salehnya atau
hidup bermanfaat (lihat QS. Al-Hujurat (49): 13).
BAB 3
1. KESIMPULAN
Peristiwa hijrah rasulullah merupakan salah satu bagian dari rentetan sejarah dakwah
rasul saw. Sejak rasulullah diangkat menjadi Nabi dan rasul pada usia yang ke-40 tahun nabi
melakukan dakwah islam ke berbagai kalangan. Halangan dan rintanganpun datang silih
berganti, termasuk kesedihan dan kegembiraan yang silih berganti.
Berbeda dengan dakwah pada periode Makkah, dimana dakwah dititik beratkan dalam
bidang Tauhid (keimanan), hal ini disebabkan karena penduduk Makkah masih sangat buta
tentang ketuhanan yang sebenarnya.
Penduduk Madinah sudah banyak yang memeluk Islam secara sadar dan damai, oleh
karena itu dakwah rasul di Medinah berorientasi dalam bidang : Kemasyarakatan,
Perekonomian, akhlak dan ibadah.
Tentu saja dalam menjalankan dakwahnya Rasulullah saw menggunakan tata cara atau
strategi yang sangat baik dan cocok untuk lingkungan masyarakat sekitarnya. Beberapa corak
dan ragam Strategi dakwah rasulullah saw diantaranya : Lemah lembutdan kasih sayang,
Tanpa mengenal putus asa, menjadi suri tauladan, tahan ujian, pantang menyerah, dan
pemaaf.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://hbis.wordpress.com/2008/12/15/keteladanan-rasulullah-priode-madinah/
2. http://llazizfikrill.blogspot.com/2012/11/keteladanan-rasulullah-saw-dalam.html
3. http://inspirasialex.wordpress.com/2011/06/10/keteladanan-rasulullah-saw-dalam-
membina-umat-periode-madinah/
7. 7
DAFTAR ISI
Daftar Isi ………………………………………………………………………………… I
Bab 1: Pendahuluan ……………………………………………………………….……... 1
Bab 2: Pembahasan:
A.Sejarah Dakwah Rasulullah saw periode Madinah
1. Hijrah dan tujuannya …………………………………………………………........... 1
2. Dakwah Rasullullah ………………………………………………………………….. 1
3. Perang-perang……………………………………………..... ……………………….. 2
B.Strategi Dakwah Rasulullah saw periode Madinah
Usaha yang dilakukan Rasulullah SAW……………………….………..……………… 4
Perjanjian Bantu-Membantu antara Umat Muslim dan Umat Non-Islam………….. 5
Meletakakan Dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial…………………………………... 5
Bab 3 Penutup
1. Kesimpulan .................................................................................................................. 6
Daftar Pustaka . .............................................................................................................. 6
i