PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) adalah perusahaan pertambangan batu bara terintegrasi terbesar di Indonesia yang melakukan kegiatan pertambangan batu bara, perdagangan, jasa kontraktor, infrastruktur, logistik, dan pembangkit listrik. Laporan keuangan menunjukkan peningkatan pendapatan, laba, dan ekuitas sejak 2018-2022, dengan rasio likuiditas dan solvabilitas yang sehat.
2. Gambaran Umum
• ➔ PT. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) adalah perusahaan
pertambangan batu bara terpadu yang berbasis di Indonesia. ADRO
dan anak perusahaannya bergerak dalam bidang pertambangan
batubara, perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan,
infrastruktur, logistik batubara dan kegiatan pembangkit tenaga listrik.
3. Balance Sheet
Laporan Posisi Keuangan
Neraca Des 2018 Des 2019 Des 2020 Des 2021 Des 2022
Aset
Kas dan Setara Kas 13,493,464 21,979,983 16,555,081 25,843,171 63,418,246
Piutang Usaha 5,393,541 4,327,468 3,161,579 6,449,431 10,090,410
Persediaan 1,628,777 1,687,763 1,482,915 1,794,156 3,105,926
Aset Lancar 23,271,475 29,422,890 24,424,486 40,497,306 82,938,666
Aset Tetap 23,408,272 24,019,049 21,713,731 19,935,291 351,676,578
Total Aset 102,677,499 100,642,529 90,011,988 108,257,990 168,117,731
Liabilitas
Hutang Dagang 4,969,961 4,678,840 3,022,321 3,887,004 5,195,442
Hutang Bank-Jangka Pendek 2,656,402 7,057,007 8,289,748 3,124,497 2,228,798
Liabilitas Lancar 11,872,714 17,188,621 16,149,139 19,428,071 38,161,607
Hutang Bank-Jangka Panjang 15,596,688 7,692,090 600,915 7,856,426 10,413,969
Hutang Obligasi 0 10,235,825 10,394,863 10,560,744 10,928,277
Total Liabilitas 40,107,752 45,094,086 34,273,062 44,642,293 66,343,477
Ekuitas
Saham Biasa 4,987,033 4,782,298 4,837,169 4,893,411 5,347,120
Modal disetor 31,986 31,986 31,986 31,986 31,986
Nominal 100 100 100 100 100
Saldo Laba 31,429,290 31,914,485 33,105,295 39,717,690 69,874,815
Total Ekuitas 62,569,747 55,548,443 55,738,926 63,615,697 101,774,254
5. Laporan Laba Rugi
Neraca Des 2018 Des 2019 Des 2020 Des 2021 Des 2022
Pendapatan 52,638,419 48,210,013 35,753,946 56,972,093 126,332,605
Laba Kotor 17,598,830 13,451,221 8,134,763 25,242,506 72,549,139
Laba/Rugi Operasi 14,777,711 10,207,824 5,802,064 22,612,099 66,823,414
Biaya Bunga dan Lainnya -946,452 -925,056 -1,261,340 -1,189,093 -1,392,584
EBT 11,938,953 9,191,191 3,133,637 21,207,316 69,793,207
Pajak -4,994,552 -3,125,088 -897,924 -6,530,322 -25,650,337
Laba Rugi Setelah Pajak 6,944,401 6,066,103 2,235,713 14,676,994 44,142,870
Laba/Rugi Yang
Diatribusikan 6,074,484 5,636,430 2,072,405 13,319,997 38,872,103
Pendapatan Komprehensif 6,814,541 5,403,799 1,396,423 15,797,281 45,574,293
Pendapatan Komprehensif
Yang Diatribusikan 5,974,581 4,945,706 1,219,702 14,409,207 40,304,135 -
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
25.000.000
30.000.000
35.000.000
40.000.000
45.000.000
2018 2019 2020 2021 2022
Revenues
Gross Profit
Operating Profit
Profit for the period
6. Laporan Arus Kas
Neraca Des 2018 Des 2019 Des 2020 Des 2021 Des 2022
Arus Kas dari Aktivitas Operasi 13,173,743 12,791,511 10,387,359 20,495,021 60,251,448
Arus Kas dari Aktivitas Investasi -11,534,075 -7,509,438 -5,068,420 -9,197,969 -11,962,120
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan -5,502,707 3,671,719 -10,973,225 -2,189,179 -12,447,327
Kenaikan/Penurunan Kas dan Setara
Kas -3,863,039 8,953,792 -5,654,285 9,107,874 35,842,001
Kas dan Setara Kas Akhir Periode 13,493,464 21,979,983 16,555,081 25,843,171 63,418,246
7. Analisis Laporan Keuangan
1. Rasio likuiditas
• Rasio Likuiditas adalah Kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban atau membayar Hutang
jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi.
• Tujuan Rasio Likuiditas
• ➔ Untuk mengukur seberapa banyak uang kas
yang ada untuk bisa membayar utang jangka
pendek.
• ➔ Sebagai alat perencana dimasa yang akan
datang, khususnya yang berhubungan dengan kas
dan kewajiban.
• ➔ Sebagai alat untuk menggambarkan kelemahan
yang dimiliki oleh perusahaan dari setiap
komponen yang terdapat di aktiva lancar dan
kewajiban lancar.
• ➔ Sebagai alat pemacu untuk pihak internal
perusahaan untuk memperbaiki atau meningkatkan
kinerja-nya, dengan mengacu pada hasil rasio
likuiditas saat ini.
• Manfaat Rasio Likuiditas
➔ Bagi pihak Internal bermanfaat untuk menunjukan
dan menilai kinerja mereka dalam mengelola
perusahaan, khususnya likuiditas perusahaan.
➔ Bagi pihak Eksternal untuk menilai perusahaan
dalam membayar hutang kepada pihak ke-3.
➔ Bagi pihak Kreditor untuk memudahkan
nasabah(Lembaga Keuangan atau Bank) dalam
menilai apakah suatu perusahaan mempunyai
kemampuan membayar atau tidak.
➔ Mengantisipasi dana yang diperlukan saat ada
kebutuhan mendesak
8. Rasio Likuiditas
• Rasio Lancar ( Current Rasio )
• Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva
lancar yang dimiliki perusahaan dalam membayar hutang
lancar yang akan jatuh tempo ketika ditagih secara
keseluruhan.
• Rumus : Aset Lancar / Hutang Lancar
• Rasio Cepat ( Qiuck Rasio )
• Rasio yang memperlihatkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset
lancar tanpa memperhitungkan persediaan.
• Rumus : ( Kas dan Setara kas + Piutang Usaha ) / Hutang
Lancar
• Rasio Kas ( Cash Rasio )
• Rasio yang digunakan untuk mengukur ketersediaan uang
kas untuk melunasi kewajiban (utang) jangka pendek. Uang
kas bisa berbentuk rekening giro. Jika rasio sebesar 1:1 atau
100% berarti perbandingan kas atau setara kas dengan utang
akan semakin baik sehingga perusahaan bisa melunasi utang
sesuai jatuh tempo atau sebelum jatuh tempo.
• Rumus : Kas dan Setara Kas / Hutang Lancar
9. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas (%) 2018 2019 2020 2021 2022
Current Ratio 1.96 1.71 1.51 2.08 2.17
Cash ratio 1.14 1.28 1.03 1.33 1.66
Quick Ratio 1.59 1.53 1.22 1.66 1.93
-
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
1 2 3 4 5
Current Ratio (%)
Quick Ratio (%)
Cash Ratio (%)
10. Rasio Solvabilitas
• Debt to equity ratio
• Rasio DER (Debt to Equity Ratio) adalah metrik
keuangan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
perusahaan membiayai operasinya dengan utang
dibandingkan dengan ekuitas pemegang sahamnya.
• Rumus : Utang Total / Ekuitas
• Debt to asset ratio
• Rasio Debt to Asset Ratio adalah metrik keuangan
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
perusahaan membiayai aset-asetnya dengan utang. Ini
memberikan gambaran tentang seberapa besar proporsi
aset perusahaan yang didanai dengan utang daripada
ekuitas pemegang saham.
• Rumus : Total Utang / Total Aset
11. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas (%) 2018 2019 2020 2021 2022
Debt to equity
ratio
0.64 0.81 0.61 0.70 0.65
Debt to asset
ratio
0.39 0.45 0.38 0.41 0.39 0,64
0,81
0,61
0,70
0,65
-
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
2018 2019 2020 2021 2022
DER (x)
DER (x) Linear (DER (x))
0,39
0,45
0,38
0,41
0,39
0,34
0,36
0,38
0,40
0,42
0,44
0,46
2018 2019 2020 2021 2022
DAR (x)
DAR (x) Linear (DAR (x))
12. Rasio Profitabilitas
• Rasio Gross Profit Margin
• Metrik keuangan yang mengukur efisiensi dan profitabilitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dari penjualan produk atau layanan. Ini mengukur sejauh mana laba kotor perusahaan yang
diperoleh dari penjualan, setelah mengurangkan biaya produksi atau akuisisi bahan baku.
• Rumus : (Labu Kotor / Pendapatan Kotor) x 100%
• Rasio Operating Profit Margin
• Metrik keuangan yang mengukur profitabilitas operasional suatu perusahaan, yaitu seberapa besar laba
operasional yang dihasilkan dari operasi bisnis utama perusahaan dalam menghasilkan produk atau
layanan. Ini memberikan gambaran tentang efisiensi dan profitabilitas inti perusahaan tanpa
mempertimbangkan elemen-elemen non-operasional seperti pendapatan investasi atau pendapatan
lainnya.
• Rumusnya : (Laba Operasional / Pendapatan Kotor) x 100%
13. Rasio Profitabilitas
• Rasio Net Profit Margin
• Metrik keuangan yang mengukur profitabilitas keseluruhan suatu perusahaan setelah mempertimbangkan
semua biaya operasional, biaya non-operasional, pajak, dan beban lainnya. Ini memberikan gambaran tentang
seberapa besar persentase dari pendapatan total yang tersisa sebagai laba bersih.
• Rumus : (Laba Bersih / Pendapatan Kotor ) x 100%
• Total asset turn over
• Metrik keuangan yang mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan menggunakan total
asetnya untuk menghasilkan pendapatan atau penjualan. Ini membantu dalam
mengevaluasi produktivitas dan efisiensi dalam penggunaan aset perusahaan.
• Rumus : Pendapatan Total / Total Aset
14. Rasio Protabilitas
• Return on assets
• ROA memberikan gambaran seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan keuntungan. Semakin
tinggi ROA, semakin efisien perusahaan tersebut dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan profit. Sebaliknya,
ROA yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak menggunakan asetnya dengan baik untuk menghasilkan
laba. ROA sering digunakan oleh investor dan analis untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan dan
membandingkannya dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama.
• Rumus : Laba Bersih (Net Income) / Total Aset (Total Assets)
• Return On Equity
• ROE mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan ekuitas pemegang sahamnya. Semakin
tinggi ROE, semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal yang diberikan oleh pemegang sahamnya.
ROE adalah salah satu indikator penting untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan dapat membantu investor
dan analis dalam mengukur tingkat profitabilitas dan efisiensi perusahaan.
• Rumus : Laba Bersih (Net Income) / Ekuitas Pemegang Saham (Shareholders' Equity)
16. For the Investor
• EPS ( Earning Per Share )
• Salah satu indikator penting dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan dan sering digunakan untuk membandingkan
perusahaan dalam industri yang sama atau untuk mengukur pertumbuhan laba per saham dari waktu ke waktu.
• Rumus : (Laba Bersih - Dividen Preferen) / Jumlah Saham Biasa yang Beredar
• DPS (Dividends Per Share)
• Rasio DPS memberikan informasi tentang besarnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa per saham
yang mereka miliki. Hal ini membantu investor memahami berapa besar pendapatan dividen yang mereka dapatkan dari
investasi saham mereka. DPS juga dapat digunakan untuk memantau perubahan dalam kebijakan dividen perusahaan
dari waktu ke waktu.
• Rumus : Total Dividen yang Dibayarkan kepada Pemegang Saham Biasa / Jumlah Saham Biasa yang Beredar
17. For The Investor
• DPR (Dividend Payout Ratio)
• DPR mengukur persentase dari laba bersih perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Ini
membantu investor dan analis memahami sejauh mana perusahaan membagikan laba bersihnya kepada pemegang saham
daripada menyimpannya untuk investasi atau penggunaan lainnya. DPR dapat memberikan indikasi tentang kebijakan
dividen perusahaan dan seberapa besar fokus perusahaan pada pengembalian kepada pemegang saham.
• Rumus : (Total Dividen yang Dibayarkan kepada Pemegang Saham Biasa) / (Laba Bersih)
• Dividend Yield
• Mengukur persentase pendapatan dividen yang diperoleh dari investasi dalam saham perusahaan relatif terhadap harga
saham saat ini. Ini adalah cara untuk menilai seberapa besar hasil investasi yang diperoleh dari dividen dibandingkan
dengan harga saham. Dividend Yield adalah salah satu faktor yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi potensi
penghasilan dividen dari saham tertentu. Semakin tinggi Dividend Yield, semakin besar potensi penghasilan dividen, tetapi
juga bisa mencerminkan risiko investasi yang lebih tinggi.
• Rumus : (Dividen Tahunan per Saham / Harga Saham saat Ini) x 100%
18. For The Investor
• BV (Book Value)
• BV mengukur nilai buku per saham dalam perusahaan, atau dengan kata lain, seberapa banyak ekuitas yang tersedia untuk
setiap saham biasa yang dikeluarkan oleh perusahaan. Nilai buku ini memberikan gambaran tentang nilai aset bersih
perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham biasa. BV adalah salah satu faktor yang digunakan oleh investor dalam
menganalisis saham dan memutuskan apakah saham tersebut diperdagangkan dengan diskon atau premi
terhadap nilai buku.
• Rumus : Total Ekuitas Pemegang Saham (Shareholders' Equity) / Jumlah Saham Biasa yang Beredar
• PBV (Price-to-Book Value)
• Rasio yang digunakan oleh investor untuk menilai sejauh mana saham diperdagangkan dengan premi atau diskon terhadap
nilai buku per saham. Nilai buku per saham mengukur nilai aset bersih perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham
biasa. Jika PBV lebih dari 1, itu menunjukkan saham diperdagangkan dengan premi terhadap nilai buku, sedangkan jika
PBV kurang dari 1, itu menunjukkan saham diperdagangkan dengan diskon terhadap nilai buku. PBV dapat memberikan
wawasan tentang bagaimana pasar menilai perusahaan dalam hubungannya dengan nilai aset bersihnya.
• Rumus : Harga Saham saat Ini / Nilai Buku per Saham