Dokumen tersebut membahas tentang pengorganisasian pembelajaran di satuan pendidikan, mulai dari pengertian, tujuan, tahapan, pendekatan, dan contoh pengorganisasian pembelajaran di dua PAUD berbeda.
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Apa itu Pengorganisasian
Pembelajaran?
Cara satuan pendidikan mengatur
pembelajaran muatan kurikulum
dalam satu rentang waktu.
4. Fungsi Pengorganisasian Pembelajaran
Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian pembelajaran ?
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan
kurikulum dalam satu rentang waktu. Pengorganisasian ini dapat juga mengatur beban belajar
dalam struktur kurikulum, muatan (konsep pengetahuan dan kompetensi di dalam CP Fase
Fondasi), area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran.Apa fungsinya?
Untuk memastikan rangkaian kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan efektif dalam membina
peserta didik hingga dapat memiliki ragam kemampuan fondasi yang tertuang di dalam lingkup
pembelajaran di PAUD.
Kapan satuan pendidikan perlu melakukan pengorganisasian pembelajaran?
Saat menyusun KOSP, dan pengorganisasian ini ditinjau setiap tahunnya untuk memastikan
kesesuaiannya. Artinya, satuan pendidikan hanya perlu satu kali merancang, dan selanjutnya cukup
mengevaluasi apabila ada strategi baru yang ingin diterapkan.
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran
1. Tentukan Struktur kurikulum (Intrakurikuler, Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, Ekstrakurikuler)
2. Tentukan pengelompokan mata pelajaran (Tema pembelajaran dalam 1 tahun)
3. Pemetaan muatan jam pembelajaran untuk 1 tahun ajaran (pemetaan waktu tema
intra dan P5)
4. Susun program tahunan dan kalender akademik sekolah
5. Pemetaan muatan pembelajaran dalam semester/minggu
6. Menyusun jadwal pembelajaran untuk masing-masing tingkat
7. Refleksi dan evaluasi pembuatan jadwal
6. Ada empat pendekatan dalam melakukan pengorganisasian pembelajaran. Dalam konteks PAUD,
disarankan menggunakan pendekatan tematik terintegrasi atau pendekatan secara integrasi, karena:
1. PAUD tidak memiliki struktur mata pelajaran
2. Tujuan pembelajaran perlu disesuaikan per kelompok usia
3. Pendekatan tematik maupun terintegrasi membuka ruang bagi satuan pendidikan untuk
menentukan konsep, nilai, atau keterampilan yang ingin dibangun pada peserta didiknya, dan
mencerminkan karakteristik satuan pendidikan tersebut.
Cara melakukan pengorganisasian & pembelajaran di PAUD
Pendekatan Tematik:
Pembelajaran disusun berdasarkan tema
yang menaungi kompetensi-kompetensi
yang terdapat di dalam lingkup pembelajaran
di PAUD
Pendekatan secara terintegrasi:
Konsep-konsep dan keterampilan tertentu
diajarkan secara kolaboratif; Pendidik
berkolaborasi untuk merencanakan dan
melaksanakan asesmen dan pembelajaran
secara terpadu.
8. Kedua PAUD menggunakan pendekatan tematik untuk mengorganisasikan pembelajaran:
Cara melakukan pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran dikembalikan kepada satuan
pendidikan. Namun untuk membantu pemahaman mengenai hal tersebut, dapat melihat dua contoh
berikut:
Cara melakukan pengorganisasian pembelajaran dan perencanaan pembelajaran
PAUD Ceria
● Menggunakan tema sebagai payung dari kegiatan
pembelajaran per dua bulan
● Mempelajari lingkup CP serta contoh ATP per elemen
dari kementerian, lalu kemudian menetapkan TP yang
ingin dicapai di akhir tahun ajaran.
● Alur di dalam contoh ATP kemudian digunakan untuk
pengorganisasian pembelajaran di semester 1 dan 2.
PAUD Cemerlang
● Menyusun tema sesuai dengan visi misinya
● Menyusun TP sesuai dengan visi misi, dan sudah mampu
mengalurkan TP lintas kelompok usia
● Menggunakan contoh ATP yang disusun kementerian
untuk memastikan ketercapaian sub elemen dalam
kegiatan pembelajaran; serta untuk pengorganisasian
pembelajaran di semester 1 dan 2.
9. TK A (4-5 tahun)
Struktur Semester I/Juli - Agustus Semester I/Sep-Okt Semester I/Nop - Des Semester II/Jan-Feb Semester II/Mar-
Apr
Semester II/Mei-Jun
Tema dan Ide
Utama pada
Intra
Sekolahku -> Sekolah memiliki
aturan dan nilai yang perlu
dihargai dan dipatuhi
Kasihku untuk Ayah dan Bunda -> Orang
tua sebagai pihak yang perlu dikasihi dan
dihormati
Aku Cinta Lingkungan ->
Lingkungan adalah ciptaan
Tuhan dan perlu dirawat
Aku bisa menjaga diriku ->
ada aturan dalam menjaga
kesehatan, kebersihan dan
keselamatan diri
Serunya liburanku
-> negeriku
memiliki alam dan
budaya yang
indah
Aku Anak Indonesia ->
Indonesia adalah
negaraku dan memiliki
budaya yang kaya
Tema pada P5 Kita Semua Bersaudara
TK A (5-6 tahun)
Struktur Semester I/Juli - Agustus Semester I/Sep-Okt Semester I/Nop - Des Semester II/Jan-Feb Semester II/Mar-
Apr
Semester II/Mei-Jun
Tema pada Intra Sekolahku -> Sekolah memiliki
aturan dan nilai yang perlu
dihargai dan dipatuhi
Kasihku untuk Ayah dan Bunda -> Orang
tua sebagai pihak yang perlu dikasihi dan
dihormati
Aku Cinta Lingkungan ->
Lingkungan adalah ciptaan
Tuhan dan perlu dirawat
Aku bisa menjaga diriku Serunya
liburanku
Aku Anak Indonesia ->
Indonesia adalah
negaraku dan memiliki
budaya yang kaya
Tema pada P5 Kita Semua Bersaudara
Ilustrasi 1: Pendiri satuan PAUD Ceria memiliki misi untuk menjadi “satuan pendidikan yang menciptakan harmoni
antara pikiran (Head), hati (Heart), dan tindakan (Hand) pada diri setiap anak.”
Tema yang dipilih tidak mengikuti alur tertentu, dan lebih berfungsi untuk menjahit kegiatan pembelajaran per dua
bulan. PAUD Ceria kemudian menyusun perencanaan pembelajaran dengan menggunakan Tujuan Pembelajaran yang
langsung diturunkan dari CP Fase Fondasi (lihat contoh perencanaan di lingkup satuan pendidikan di salindia berikut).
Ilustrasi 1. Pengorganisasian dan Perencanaan Pembelajaran
10. Elemen Semester I/Juli - Agustus Semester I/Sep-Okt Semester I/Nop - Des Semester II/Jan-Feb Semester II/Mar-Apr Semester II/Mei-Jun
Tema ->
Ide
Utama
Sekolahku -> Sekolah memiliki aturan dan
nilai yang perlu dihargai dan dipatuhi
Kasihku untuk Ayah dan
Bunda -> Orang tua
sebagai pihak yang perlu
dikasihi dan dihormati
Aku Cinta Lingkungan ->
Lingkungan adalah ciptaan Tuhan
dan perlu dirawat
Aku bisa menjaga diriku -> ada aturan dalam
menjaga kesehatan, kebersihan dan
keselamatan diri
Serunya liburanku -> negeriku
memiliki alam dan budaya yang
indah
Aku Anak Indonesia ->
Indonesia adalah negaraku
dan memiliki budaya yang
kaya
Nilai
Agama
dan
Budi
Pekerti:
Anak mengenal ajaran agama yang
dianutnya dan mengamalkan nilainya dalam
kehidupan secara sederhana.
Mampu menunjukkan
sikap sembahyang dan
duduk hening dengan
tertib
Anak memahami dan
mempraktekan perilaku baik dalam
menyayangi lingkungan, alam
seperti sungai, pepohonan dan
makhluk ciptaan Tuhan lainnya
secara lebih luas.
Anak terbiasa dan mampu melaksanakan
perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta
keselamatan diri sebagai rasa syukur kepada
Tuhan.
Anak terbiasa berperilaku baik dan
berakhlak mulia seperti sopan,
santun, selalu menolong, berbagi,
dll.
Anak mulai terbiasa
menghargai sesama
manusia dan menghargai
perbedaan yang ada.
Anak terbiasa mempraktikan
ibadah bersama sesuai
ajaran agama yang dianut.
Jati Diri Anak mampu mengelola emosi dan
mengekspresikan diri secara wajar.
Anak dapat menunjukkan perilaku
mengasihi semua, melayani semua dalam
berkolaborasi dengan teman yang berbeda
dan melakukan perannya dalam kelompok
dengan baik.
Anak dapat menerima
kelebihan dan kekurangan
serta mencintai dirinya,
keluarga dan orang lain.
Mampu merespon emosi teman
dengan cara yang positif.
Anak menyadari dan mampu menilai
perilaku baik-buruk, benar- salah
dalam upaya memelihara diri, alam,
lingkungan fisik dan sosial.
Anak percaya diri, mampu beradaptasi dengan
lingkungan, aturan, dan norma yang berlaku.
Anak bertanggung jawab terhadap
tugas serta mampu mengatur
dirinya secara mandiri.
Anak mencintai budayanya dan
mengenal keragaman ras, suku,
agama yang ada di Indonesia.
Anak bangga dengan jati
dirinya sebagai anak
Indonesia yang
berlandaskan Pancasila dan
sebagai warga dunia yang
berwawasan global.
Anak mampu menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan gerak motorik kasar. Anak mampu melakukan gerakan fisik motorik halus yang lebih rumit secara terkoordinasi.
Dasar-
Dasar
Literasi,
Matema
tika,
Sains,
Rekaya
sa,
Teknolo
gi dan
Seni
Anak tertarik dengan aktivitas pra membaca
yang berkaitan dengan kalimat/ kosakata
baru, serta menunjukkan minat pada
buku/bahan bacaan sederhana.
Anak mampu memahami dan merespon
informasi yang didengar ataupun yang
dilihat (berupa gambar, tanda, simbol,
ucapan maupun cerita.) secara lebih
kompleks
Anak dapat menggunakan
teknologi secara
sederhana dalam mencari
informasi untuk
mengembangkan gagasan
dan keterampilannya.
Anak mampu
mengapresiasi karya seni
dirinya maupun orang lain
dengan cara-cara yang
positif.
Anak mengerti hubungan sebab
akibat dan fenomena alam secara
lebih mendalam serta
mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari dalam memelihara diri,
alam, lingkungan fisik dan sosial.
Anak mampu menggunakan teknologi
sederhana, alat dan benda sesuai fungsinya
secara baik dan aman bagi diri dan orang lain.
Anak mengeksplorasi proses dan
mengekspresikan berbagai aktivitas seni
dengan penuh antusias.
Anak dapat mengkomunikasikan ide, pikiran
dan perasaan secara lisan, tulisan, gambar dan
media lainnya dan menunjukkan keterhubungan
sebab akibat yang jelas.
Anak mampu berkolaborasi dalam mempresentasikan berbagai benda
dan imajinasinya dalam bentuk karya menggunakan berbagai media
yang ada di lingkungan sekitar ( loose parts).
Anak terbiasa menunjukkan rasa ingin tahu dengan melakukan
observasi, eksplorasi, eksperimen dan investigasi untuk menemukan
sebuah jawaban.
Anak mampu mengidentifikasi masalah dan berusaha menemukan
solusi kreatif dalam pemecahannya.
Anak memahami dan mampu menggunakan konsep bilangan, 1-20
Anak memahami persamaan, perbedaan dan mengelompokkan
berdasarkan ciri, manfaat, fungsi, jenis, dll.
Anak mengetahui bentuk geometri dua dan tiga dimensi secara sederhana dan
menyusun pola yang lebih kompleks.
Anak dapat melakukan pengukuran sederhana baik secara baku dan tidak baku (jengkal,
langkah kaki, lengan, penggaris, meteran, dll).
Anak mampu melakukan analisis sederhana posisi dirinya dan lokasi
benda secara lebih kompleks. Memahami konsep waktu : jam, menit,
minggu, bulan dan tahun.
Ilustrasi 1. Pengorganisasian dan Perencanaan Pembelajaran
11. Ilustrasi 2. Pengorganisasian dan Perencanaan Pembelajaran
Ilustrasi 2: Pendiri satuan PAUD Cemerlang percaya sepenuhnya bahwa lingkungan adalah sumber belajar utama bagi
anak. Misi satuan adalah “menjadi satuan pendidikan yang menginisiasi aksi nyata mengenai cara hidup ramah
lingkungan.”.
PAUD Cemerlang menggunakan tema sebagai upaya untuk membangun konsep, nilai dan keterampilan yang
mencerminkan karakteristik satuan pendidikannya. PAUD Cemerlang juga sudah mampu menyusun Tujuan
Pembelajarannya sendiri. Mereka menyusun Tujuan Pembelajaran yang diturunkan dari visi misi satuannya, dan
dapat dimaknai sebagai “big idea/central idea” yang ingin dibangun melalui kurikulum satuan pendidikan.
Untuk memastikan setiap elemen dalam fase fondasi difasilitasi, PAUD Cemerlang menggunakan contoh ATP yang sudah
disusun oleh kementerian dalam menyusun perencanaan di lingkup satuan, dan menggunakan tujuan pembelajaran di
dalam ATP tersebut sebagai tujuan pembelajaran di kelas (learning objective).
Intrakurikuler P5
Tema: Aku sebagai bagian dari alam
(Juli - September)
Memahami keragaman alam
(Oktober-Desember)
Bagaimana alam bekerja
(Januari - Juni)
Usia 4-5 TP: memahami bagaimana lingkungan dan TP: Mengetahui ragam alam buatan TP: mengenal alam W3-W4 April: Aku Sayang
budaya mempengaruhi identitas dirinya Tuhan; serta ragam alam buatan sebagai mahluk hidup Bumi. (week=minggu ke 3)
Diasah melalui 3 elemen manusia Diasah melalui 3 elemen
Diasah melalui 3 elemen
Usia 5-6 TP: memahami bagaimana manusia TP: Mengevaluasi perbedaan antara TP: memahami manfaat
menggunakan dan menghargai lingkungan ragam bentuk alam alam bagi kehidupan
dengan cara yang berbeda Diasah melalui 3 elemen manusia
Diasah melalui 3 elemen Diasah melalui 3 elemen
12. Ilustrasi 2. Pengorganisasian dan Perencanaan Pembelajaran
TP 4-5
tahun
TP: memahami bagaimana lingkungan dan budaya mempengaruhi identitas dirinya
(Juli - September)
TP: memahami ragam alam buatan Tuhan; serta
ragam alam buatan manusia (Oktober - Desember)
TP: mengenal manfaat alam bagi kehidupan
(Januari - Juli)
Agama dan
Budi Pekerti:
TP 1: Anak dapat menyebutkan nama Tuhannya dan agama yang dipeluknya. TP
1: Anak menunjukkan kesediaannya untuk berinteraksi dengan alam.
TP 2. Anak memahami bahwa makhluk hidup di sekitarnya merupakan ciptaan Tuhan, termasuk alam,
serta menunjukkan rasa sayang terhadap makhluk hidup yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
TP 2: Anak menjelaskan cara-cara merawat alam
TP 2: Anak mengidentifikasi kegiatan ibadah dan mempraktikkan kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.
Jati Diri TP 1: Anak mengenali rutinitas yang
ada di sekolah maupun di rumah.
TP 2: Anak dapat memahami dan dapat melakukan
aturan-aturan sederhana yang berlaku di rumah atau
di kelas (mau bergiliran, membereskan mainan
setelah dipakai)
TP 3: Anak dapat mengikuti atau menyepakati aturan bersama dalam konteks bermain bersama teman.
TP 1: Anak mengeksplorasi sumber daya di sekitar untuk mengembangkan fungsi motorik kasar TP 2: Anak mendemonstrasikan strategi sederhana menggunakan sumber daya di sekitar untuk bermain
bersama pada beragam aktivitas motorik kasar
Dasar
Literasi,
Matematika,
Sains,
Rekayasa
dan Seni
TP : Anak mengenal bunyi huruf (fonetik) dan atau mulai merangkai beberapa bunyi huruf
TP: Anak merespons cerita secara verbal dengan memberi komentar, bertanya atau pun mengaitkan cerita dengan pengalaman pribadi.
TP1: Anak membandingkan jumlah (banyak - sedikit) benda yang ada di lingkungan
TP1: Anak membandingkan dan menyebutkan perbedaan bentuk geometri sederhana dua
dimensi (segitiga, lingkaran, dan persegi)
TP1: Anak meniru pola sederhana
TP 2: Anak menunjukkan pemahaman korespondensi satu
ke satu menggunakan benda konkret
TP 2: Anak membedakan bentuk geometri sederhana dua
dimensi (segitiga, lingkaran, persegi) dan tiga dimensi
(kubus, bola, limas) yang dilihat
TP:2: Anak memprediksi lanjutan pola yang diberikan
TP 3: Anak memahami
simbol angka sebagai representasi objek.
TP 3: Anak menyebutkan posisi dari benda yang
dilihat dibandingkan benda lainnya (atas, bawah,
belakang, samping, depan)
TP 1: Anak aktif melakukan eksplorasi terhadap lingkungan sekitarnya TP 2: Anak menemukan persamaan dan perbedaan atas informasi yang diterima di lingkungan sekitarnya
TP: Anak terlibat aktif dalam kegiatan eksplorasi, eksperimen, atau penelitian akan objek, fenomena alam, atau fenomena sosial dalam waktu berkelanjutan. TP: Anak
mengungkapkan pikiran dan perasaannya menggunakan lebih dari 1 jenis media seni dan atau teknik.
TP: Anak membuat hasil karya secara berkelompok.
13. Guru di PAUD Cemerlang merancang
pembelajaran di kelas dengan
merujuk pada tp (learning objective)
yang sudah ditetapkan oleh satuan
pendidikan. Karena sudah ditetapkan,
guru-guru PAUD Cemerlang dapat
fokus merancang kegiatan
pembelajaran yang mampu mencapai
ragam tujuan pembelajaran tersebut
secara efektif, serta memastikan
proses pembelajaran memberikan
pengalaman menyenangkan.
Kegiatan pembelajaran dalam
dilaksanakan lebih dari 1 hari.
PAUD Cemerlang memahami
bahwa konsep/keterampilan
pada anak usia dini perlu
dibangun bertahap. PAUD
Cemerlang menggunakan
contoh ATP yang sudah
disusun oleh Kementerian
sebagai rujukan dalam
merancang kegiatan yang
sesuai dengan laju
perkembangan anak di dalam
perencanaan di lingkup
satuan pendidikan
PAUD Cemerlang memiliki
visi misi yang ajek sehingga
mampu menetapkan tema
yang menjadi payung
kegiatan pembelajaran.
PAUD Cemerlang juga telah
mampu menyusun tujuan
pembelajaran yang cukup
umum sehingga dapat
diturunkan menjadi tujuan
pembelajaran yang lebih
operasional untuk setiap
elemen.
PAUD Cemerlang sudah
memahami lingkup
pembelajaran fase
fondasi terdiri dari 3
elemen yang terbangun
secara holistik, sehingga
memastikan bahwa
kegiatan pembelajaran
menguatkan sejumlah
sub-elemen di tiap
elemen.
Bagaimana PAUD Cemerlang dapat mengorganisasikan dan merencanakan pembelajaran
di lingkup satuan sedemikian rupa?
Memahami
CP
Merumuskan
Alur Tujuan
Pembelajaran
Merumuskan
Tujuan
Pembelajaran
Merancang
Pembelajaran
14. Penerapan ATP dalam perencanaan pembelajaran
1. Pada pengorganisasian pembelajaran. Pada materi sebelumnya, telah disebutkan bahwa
bagi lingkup satuan pendidikan, ATP dapat membantu proses pengorganisasian pembelajaran,
khususnya saat menstrukturkan pembelajaran untuk kelompok (cohort) berdasarkan usia.
Pada contoh sebelumnya, terlihat TP disusun dengan menggunakan pengaluran sebagai
berikut:
15. 2. Para perencanaan pembelajaran di lingkup satuan pendidikan: ATP digunakan untuk lebih
menstrukturkan kegiatan pembelajaran pada setiap elemen. Ilustrasi di bawah menggunakan
contoh ATP yang sudah disusun oleh kementerian, dan dimodifikasi secara minor. Terlihat
bahwa: a. ada kesinambungan tujuan pembelajaran lintas semester; dan b. Tujuan
pembelajaran per elemen turut membangun pencapaian TP utama (central idea/big idea).
Penerapan ATP dalam perencanaan pembelajaran
Tema: aku sebagai bagian dari alam Tema:memahami keragaman alam Tema 3
16. Dari ilustrasi PAUD Ceria dan PAUD Cemerlang terlihat bahwa tidak ada satu cara yang
mengunci satuan pendidikan dalam mengorganisasikan pembelajaran dan merancang
pembelajaran.
Cara melakukan pengorganisasian pembelajaran dan perencanaan pembelajaran
Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana strategi pengorganisasian dan
perencanaan pembelajaran yang dipilih merupakan strategi yang efektif dalam
memandu guru merancang kegiatan pembelajaran di kelas.
Mari kita lihat beberapa contoh pengorganisasian
pembelajaran berikut untuk menganalisa bentuk
pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran yang lebih
efektif.
17. Mari amati perubahannya
Format dibuat lebih
sederhana, tanpa ceklis
satu kegiatan pembelajaran Menggunakan tema sehingga tujuan pembelajaran yang tadinya sporadis
dapat diklaster dan dapat digunakan untuk membangun suatu
pemahaman dalam kurun waktu yang lebih panjang.
Elemen Tujuan Pembelajaran TK A pada Semester 1 Tujuan Pembelajaran TK A pada Semester 2
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Tema: Merawat diri dan berperilaku baik sebagai bentuk akhlak Tema: Keragaman seni sebagai kekayaan Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Nilai Agama dan Budi Pekerti Mengenal kegiatan ibadah harian (Berdo’a sebelum dan sesudah kegiatan)
Jati Diri Menerapkan kebiasaan hidup baru (Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai
masker, mencuci tangan, mengecek suhu)
Mengenal kegiatan toilet training dengan
bimbingan
Mengenal kegiatan perawatan diri yang
diperlukan, seperti manfaat mandi,
menggosok gigi, dan berolahraga
Mengetahui identitas dirinya sebagai anak
Indonesia
Memainkan beberapa permainan
tradisional
Mengenali identitas dirinya sebagai anak
Indonesia
Mengenali lagu Kebangsaan, Bendera dan
Lambang Negara Indonesia
Menyanyikan lagu Kebangsaan, Bendera
dan mengetahui Lambang Negara
Indonesia
Mengenal identitas dirinya dan keluarganya Mengenal kata maaf, minta tolong,
terimakasih, permisi
Mengetahui barang/alat main miliknya
Dasar- Dasar Literasi, Matematika, Sains,
Teknologi, Rekayasa dan Seni
Tujuan pembelajaran bersifat
lebih umum, sehingga dapat
dibangun melalui lebih dari
Mengenal dan mengkonsumsi makanan sehat
dan bergizi melalui buku bacaan anak
Mengenalkan konsep bilangan melalui
pengenalan tentang frekuensi makan
Mengenal konsep atas-bawah, kanan-kiri,
samping kanan saat berolahraga
Berani untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan sederhana
Dapat menyebutkan bentuk-bentuk
geometri
Dapat membedakan ukuran besar-kecil,
panjang-pendek
Mengenal dan mengetahui simbol, lambang, bentuk dan
warna yang ada disekitarnya
Menggunakan media gambar untuk mempresentasikan
idenya
Dapat menyebutkan persamaan
perbedaan suatu simbol adat
(bentuk, warna dan ukuran)
Menggunakan konsep
penjumlahan sederhana dalam
keseharian
Menggunakan kalimat yang
lengkap untuk berkomunikasi
18. Dari materi tadi dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Yang utama adalah bagaimana strategi pengorganisasian dan
perencanaan pembelajaran yang dipilih merupakan strategi
yang efektif dalam memandu guru merancang kegiatan
pembelajaran di kelas sehingga dapat mencapai CP.
2. Karena yang utama adalah memastikan tercapainya CP, satuan
pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi
pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran yang paling
sesuai dengan konteksnya.
3. ATP dapat digunakan untuk membantu pengorganisasian dan
perencanaan pembelajaran di lingkup satuan pendidikan, baik
ATP yang disusun oleh Kementerian sebagai contoh, maupun
ATP yang disusun sendiri oleh satuan pendidikan.
Cara melakukan pengorganisasian & pembelajaran di PAUD