4. Bagaimana pendekatan STM pada
pokok bahasan sistem koloid dapat
meningkatkan literasi sains siswa
kelas XI IPA SMAN 5 Kendari?
Bagaimana perbedaan kemampuan literasi
sains siswa kelas XI IPA SMAN 5 Kendari
yang diberi pembelajaran menggunakan
STM dan pembelajaran konvensional?
Bagaimana tanggapan dan minat siswa
kelas XI IPA SMAN 5 terhadap pembelajaran
konvensional dan pendekatan STM pada
pokok bahasan sistem koloid?
5. Mengetahui peningkatan literasi sains siswa
melalui pendekatan STM pada pokok bahasan
Sistem Koloid siswa kelas XI IPA SMAN 5
Kendari.
Mengetahui perbedaan kemampuan literasi
sains siswa kelas XI IPA SMAN 5 Kendari yang
diberi pembelajaran menggunakan STM
dengan pembelajaran konvensional.
Mengetahui tanggapan dan minat siswa kelas
XI IPA SMAN 5 terhadap pembelajaran
konvensional dan pendekatan STM pada
pokok bahasan sistem koloid
6. Bagi Guru
Bagi
Peneliti
Lain
Bagi Siswa
Bagi
Pembuat
Kebijakan
7. PENDEKATAN SAINS
TEKNOLOGI
MASYARAKAT (STM)
• Pengertian STM
• Tujuan Pendekatan STM
• Penerapan Pendekatan STM
KEMAMPUAN LITERASI
SAINS SISWA
• Pengertian Literasi Sains
• Kemampuan Literasi Sains
Siswa di Indonesia
• Aspek Literasi Sains
8. Ni Komang Trisnayanti (2010)
Rai sujanem (2006)
I Made Mandra (2012)
Yokobus Bustami (2010)
9. Kurangnya Literasi
Sains Siswa Di
Indonesia
Perkembangan
Sains Dan
Teknologi
Siswa Yang
Berkualitas
Disiplin Ilmu
Kimia
Sains Teknologi
Masyarakat
Meningkatkan
Litersai Sains
Siswa Di
Indonesia
10. • Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Kendari semester
genap tahun ajaran 2012/2013. Waktu pelaksanaan
penelitian ini berlangsung pada bulan Mei tahun 2013.
Waktu Dan
Tempat Penelitian
• Eksperiment
• pretest-posttest control group design
Metode Dan
Desain Penelitian
• Populasi = Seluruh Kelas IPA XI SMAN 5 KDI
• Sampel = XI IPA 5 (Eksperiment) & XI IPA 4 (Kontrol) Subjek Penelitian
13. • Tes
• Lembar observasi
• Angket
Metode Pengumpulan
Data
• Uji Validitas
• Uji Reliabilitas
Pengujian Instrumen
Penelitian
• Uji Normalitas
• Uji Homogenitas
• Uji Hipotesis Penelitian
• Hasil Pretes dan postes
• Mengitung gain ternormalisasi (n-gain)
• Hasil Observasi
• Data AngkeT
Teknik
Analisis
Data
14. Uji Normalitas
Keempat nilai χ2 hitung berada di bawah nilai χ2
tabel sehingga keempat data tersebut berdistribusi normal.
15. Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Fhitung
untuk Pretest sebesar 1.5926 dan untuk Posttest
sebesar 1.0260. Keduanya masih di bawah nilai Ftabel
yaitu 1,8687. Karena Fhitung < Ftabel, maka kedua kelas
memiliki varians Homogen.
16. Uji Hipotesis (uji-t)
Karena data terdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen.
Maka pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik
Diperoleh nilai thitung= 4.164 > ttabel =2.0017, maka Ha diterima yang
artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan
kemampuan literasi sains antara siswa yang diajar menggunakan
pendekatan STM dengan siswa yang diajar dengan pengajaran
konvensional pada materi pokok bahasan sistem koloid
19. Nilai
Rata-Rata Kelas
Berdasarkan hasil nilai
rata-rata kelas, kelas
eksperimen dan kontrol
tidak memiliki perbedaan
yang cukup signifikan
baik pada tes awal
maupun pada tes akhir.
Perbedaan lebih lanjut
dilihat pada uji
Efektifitas pembelajaran
(N-gain)
20. Efektifitas
Pembelajaran
(N-gain)
untuk kelas kontrol dengan skor rata – rata N-gain sebesar 0,27 ini
menunjukkan bahwa pembelajaran konvensional memiliki hasil pembelajaran
yang rendah dalam peningkatan literasi sains siswa. Sedangkan untuk kelas
eksperimen dengan skor rata – rata N gain sebesar 0,37 ini menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan pendekatan STM memiliki hasil pembelajaran
yang sedang dalam peningkatan literasi sains siswa.
27. Pertemuan I di kelas eksperimen antusias siswa dalam
mendengarkan materi lebih besar dari pada kelas
kontrol. Karena materi sistem koloid yang
dirangkaikan dengan masalah pencemaran lingkungan
lebih membuat siswa tertarik untuk memperhatikan
dibandingkan materi sistem koloid pada kelas kontrol
yang hanya membahas sub-sub pokok bahasan pada
sistem koloid.
Pertemuan II dan III diadakan diskusi kelompok
dari tugas makalah yang diberikan. Dari lembar
observasi dapat dilihat keaktifan siswa dalam
berdiskusi lebih aktif kelas eksperimen dibandingkan
dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa pada kelas eksperimen lebih tertarik membahas
masalah-masalah pencemaran lingkungan dan
bagaimana cara mengatasinya dibandingkan kelas
kontrol yang hanya membahas konsep sistem kolo
28.
29. Tanggapan dan minat siswa pada kedua
pembelajaran juga dapat dilihat dari angket,
dimana siswa memberi pendapatnya sendiri
terhadap pelajaran yang diberikan. Dari data
angket yang diperoh, nilai persentase rata-rata
kelas eksperimen adalah 54,19% (katagori baik),
sedangkan nilai persentase rata-rata kelas
kontrol adalah 45,81% (katagori baik). Hal ini
menunjukkan bahwa minta dan tanggapan siswa
terhadap pembelajaran STM lebih baik dari
pembelajaran konvensional. Dapat dilihat juga
dari setiap point-point pertanyaan yang
diberikan, bahwa minta siswa terhadap
pembelajaran STM ini tinggi, serta tanggapan
yang baik dari siswa terhadap pembelajaran
sistem koloid dengan pendekatan STM.
30.
31. Dari hasil penelitian ini diharapkan:
Kepada calon guru kimia, khususnya guru kimia SMA Negeri 5 Kendari
dalam menyajikan materi pelajaran dengan pendekatan STM
khususnya pokok bahasan sistem koloid. Hal ini berkaitan dengan
daerah disekitar SMAN 5 kendari, yang banyak terdapat masalah
pencemaran lingkungan.
Kepada siswa, khususnya siswa SMA Negeri 5 kendari untuk belajar
lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Mengingat daerah sekitar
merupakan daerah pembangunan, dan dibutuhkan siswa-siswa yang
berkualitas untuk mengimbangi perkembangan zaman.
Pada penelitian selanjutnya, agar dapat lebih meningkatkan
pendekatan pembelajaran STM dengan cara memberikan lebih banyak
pengalaman kepada siswa tentang pencemaran lingkungan dan
perkembangan teknologi-teknologi moderen yang dapat digunakan
untuk kepentingan masyarat.
Pendekatan STM dapat dijadikan suatu model pada pembelajaran
khusus di sekolah seperti pembelajaran muatan lokal yang membahas
tentang pengelolaan sumber daya lokal yang ada di daerah sekitarnya
Editor's Notes
Pertemuan I di kelas eksperimen antusias siswa dalam mendengarkan materi lebih besar dari pada kelas kontrol. Karena materi sistem koloid yang dirangkaikan dengan masalah pencemaran lingkungan lebih membuat siswa tertarik untuk memperhatikan dibandingkan materi sistem koloid pada kelas kontrol yang hanya membahas sub-sub pokok bahasan pada sistem koloid.
Pertemuan II dan III diadakan diskusi kelompok dari tugas makalah yang diberikan. Dari lembar observasi dapat dilihat keaktifan siswa dalam berdiskusi lebih aktif kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa siswa pada kelas eksperimen lebih tertarik membahas masalah-masalah pencemaran lingkungan dan bagaimana cara mengatasinya dibandingkan kelas kontrol yang hanya membahas konsep sistem kolo