SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
FRIMA MAHARANI, S.ST.Par, MM
PENGERTIAN NORMA
 Pengertian norma sendiri adalah tatanan atau
pedoman yang diciptakan manusia sebagai
makhluk sosial yang sifatnya memaksa atau
manusia wajib tunduk pada peraturan
tersebut.
 beberapa ahli yang mengemukakan beberapa
pengertian tentang norma diantaranya:
1. John J. Macionis
Dikemukakan jika norma menurutnya adalah
sebuah harapan atau aturan masyarakat yang
akan memandu perilaku dari anggota
didalamnya.
2. Robert Mz. Lawang
Menurut Robert, norma seperti gambaran
dari apa yang diinginkan itu merupakan
sesuatu yang pantas atau baik sehingga
suatu anggapan yang baik perlu juga untuk
dihargai sebagaimana mestinya.
3. Hans Kelsen
Dirumuskan oleh Hans jika norma dikatakan
sebagai sebuah perintah yang anonim dan
tidak personal.
CIRI NORMA SOSIAL
JENIS-JENIS NORMA DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
2. Norma kesopanan
Adalah jenis peraturan yang sangat sesuai
dengan pengertian norma yang mengatur
tatanan kehidupan masyarakat.
Norma inilah yang mengatur pergaulan
dengan orang lain. Beberapa contoh
peraturan tak tertulis tersebut antara lain
memakai pakaian yang sopan saat
menghadiri acara formal atau sekolah, tidak
boleh meludah di depan orang lain dan
sebagainya.
3. Norma agama
Ketentuan yang berasal dari Tuhan
Yang Maha Kuasa dan tercantum
dalam kitab suci yang wajib ditaati
masing-masing pemeluknya.
Norma agama adalah peraturan yang
fundamental hingga mempengaruhi
norma sosial, kesopanan dan lainnya.
4. Norma hukum
Adalah peraturan yang diberikan
pejabat berwenang untuk mengatur
perilaku dan kehidupan masyarakat
yang seimbang.
Peraturan yang dibuat pun untuk
melindungi dan menjaga kehidupan
masyarakat sendiri.
PENGERTIAN ETIKA
 Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang
dari filsafat yang menyelidiki penilaian
normatif tentang apakah perilaku ini benar
atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kebutuhan akan etika muncul dari keinginan
untuk menghindari permasalahan –
permasalahan di dunia nyata.
 Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari
Bertens 2000), mempunyai arti :
 Ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak);
 Kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak;
 Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau
masyarakat.
 Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep
seperti benar,salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab.
PENGERTIAN PROFESI
PENGERTIAN ETIKA PROFESI
FUNGSI ETIKA PROFESI
FUNGSI ETIKA PEKERJAAN
Mengapa keberadaan etika profesi sangat
penting di perusahaan/organisasi? Berikut
beberapa manfaat yang menjadi alasan
pentingnya etika profesi, yakni:
2.Sebagai Pedoman Prinsip Profesionalitas –
Etika profesi disusun sedemikian rupa untuk
dijadikan pedoman prinsip profesionalitas
setiap profesi dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Setiap profesi harus menjalankan
dan menghormati etika profesi ini tanpa
kecuali yang b menghargiasanya disertai
sanksi bagi pelanggarnya seperti pemberian
surat peringatan atau bahkan pemecatan.
3.Meningkatkan Kredibilitas
Perusahaan/Organisasi – Suatu
perusahaan atau organisasi nasional
biasanya memiliki kode etik profesi
yang mana sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kredibilitas perusahaan
atau organisasi tersebut baik secara
internal maupun eksternal. Dengan
kata lain, baik untuk orang dalam yang
terikat kode etik profesi tersebut
maupun orang luar yang tidak terikat
akan lebih menghargai perusahaan
atau organisasi yang menjunjung tinggi
profesionalitas.
4. Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan –
Sebagai sebuah aturan, kode etik profesi
dapat dijadikan sebuah sarana untuk
menciptakan suasana yang tertib dan teratur
dalam suatu prusahaan atau organisasi. Hal
ini karena semua orang yang terikat kode
etik tersebut harus berjalan dalam koridor-
koridor tertentu yang dapat mencegah
adanya penyimpangan.
5. Sebagai Kontrol Sosial – Etika profesi juga dapat
dijadikan sebagai sarana kontrol sosial seseorang
atas profesi yang dimilikinya. Dengan kata lain,
pemilik profesi akan berfikir terlebih dahulu sebelum
melakukan tidakan-tindakan tertentu karena ada
aturan yang telah mengikatnya. Jika ia melanggar
etika profesi tersebut maka ia harus siap menerima
segala konsekuansi yang menyertai segala
tindakannya.
6. Meningkatkan Kesejahteraan Anggota – Nyatanya
etika profesi dapat meningkatkan kesejahteraan
anggota yang terikat kode etik profesi tersebut.
Mengapa? Hal ini karena etika profesi juga mengatur
hubungan antar anggota atau pekerja maupun
hubungan antara pemimpin perusahaan/organisasi
dengan anggota/pekerjanya.
7. Mencegah Campur Tangan Pihak Luar –
Keberadaan etika profesi sangat diperlukan
dalam suatu organisasi/perusahaan guna
mencegah adanya campur tangan pihak luar yang
tidak terikat kode etik tersebut. Misalnya saja
dalam hal penerimaan anggota/pekerja, pihak
luar tidak dapat ikut campur terhadapnya baik
terkait prosedur penerimaanya maupun calon-
calon yang terpilih.
8. Melindungi Hak-hak Anggota/Pekerja – Selain
mengatur tentang tanggung jawab dan
kewajiban, etika profesi juga memuat hak-hak
anggota/pekerja. Oleh karena itu, etika profesi
juga bermanfaat untuk melindungi hak-hak
anggota/pekerja di suatu perusahaan/organisasi.
9.Sebagai Rujukan Penyelesaian Berbagai
Permasalahan – Setiap perusahaan atau
organisasi tentunya pernah mengalami
permasalahan baik di lingkungan internal
maupun eksternal. Etika profesi dapat
dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan yang
timbul di lingkungan perusahaan/organisasi.
Hal ini tidak terlepas dari keberadaan etika
profesi yang dianggap sebagai norma yang
berlaku di dalam perusahaan/organisasi
tersebut.
 BERPAKAIAN RAPIH SESUAI DENGAN
LINGKUNGN KERJA DI KANTOR
 USAHAKAN JANGAN SAMPAI DATANG
TERLAMBAT
 HARUS BEKERJA KERAS DAN TIDAK MALAS
MALASAN
 BERSIKAP LOYAL KEPADA PERUSAHAAN
 DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
PEKERJAAN
 BERTUTUR KATA YANG BAIK KEPADA SESAMA
REKAN,KOLEGA DAN ATASAN
 SAAT MASUK KANTOR UCAPKAN SALAM
 HARUS SELALU TERSENYUM DAN BERWAJAH
CERIA
 JANGAN SAMPAI MENUNDA PEKERJAAN.BILA
ADA TUGAS LANGSUNG SAAT ITU JUGA
DALAM KESEMPATAN PERTAMA DIKERJAKAN
SEHINGGA TIDAK MENUMPUK DAN DI KEJAR
WAKTU
 JANGAN PULANG SEBELUM PEKERJAAN SELESAI
 JANGAN PULANG SEBELUM PIMPINAN PULANG
 MEMINTA IJIN KEPADA ATASAN JIKA ADA
KEPERLUAN
 CATAT BILA ADA PESAN PESAN DARI
MANAPUN JUGA
 JIKA ADA TELEPON SEGERA ANGKAT JANGAN
SAMPAI BERDERING SAMPAI 3X
 JANGAN GUNAKAN TELEPON UNTUK
KEPERLUAN PRIBADI
 JANGAN BERMAIN GAME SAAT JAM KERJA
 JANGAN BERCANDA SEHINGGA MENIMBULKAN
SUARA BERISIK YANG MENGGANGU ORANG
LAIN
 JANGAN MENGGOSIP DAN MEMBICARAKAN
KEJELEKAN REKAN KERJA
 JANGAN BERBUAT MELANGGAR NORMA
ASUSILA DI KANTOR
 BERSIKAP RAMAH TERHADAP REKAN KERJA
DAN TAMU
 KETIKA MENERIMA TELEPON UCAPKAN
SALAM, NAMA, INSTITUSI DAN TANYAKAN
KEPERLUANNYA APA
 JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN
DI RUANG KANTOR
 JANGAN MEROKOK DI RUANGAN KANTOR
 JAGA KEBERSIHAN KANTOR
 JANGAN MEMBAWA BARANG INVENTARIS
KANTOR KE RUMAH
 KEPERLUAN ATK SELALU DI
INVENTALISIR AGAR TIDAK TERJADI
KEHILANGAN
 JANGAN MENDAHULUI PULANG
SEBELUM WAKTU YANG DI TENTUKAN
 MERAPIKAN BUKU/DOKUMEN/KANTOR
SEBELUM PULANG KERJA
 SEBELUM PULANG KANTOR,
KONDISIKAN KANTOR DENGAN
KEADAAN AMAN, BERSIH DAN RAPIH.
Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki
dasar-dasar yang perlu diperhatikan,
diantaranya<ref>Bertens.K. 2007. Etika. Jakarta: PT.
Gramediref>:
 Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi
harus mampu bertanggung jawab atas dampak yang
ditimbulkan dari profesi tersebut, khususnya bagi orang-
orang di sekitarnya.
 Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang
mampu menjalankan profesinya tanpa merugikan orang
lain, khususnya orang yang berkaitan dengan profesi
tersebut.
 Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan
seorang profesional untuk diberikan kebebasan
sepenuhnya untuk menjalankan profesinya.
 Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut
untuk memiliki komitmen pribadi untuk menjaga
kepentingan profesinya, dirinya, dan masyarakat.
Kode Etik Profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang berat, maka termasuk dalam
norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode
etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kode
etik merupakan sebuah aturan-aturan, batasa-batasan berupa nilai dan norma
yang dibentuk oleh kelompok masyarakat (organisasi/perusahaan) tertentu dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas anggota-anggotanya, juga dalam mencapai
tujuan dengan cara yang baik dan benar.
“Internalisasikan Kode Etik
menjadi bagian kehidupan di
dalam diri, sehingga dapat
memancarkan perilaku positif
untuk semua kehidupan di luar
diri.” -Djajendra
FUNGSI KODE ETIK
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu
sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi.
Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson
dan Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode
etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional dan
pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional.
Menurut Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga
fungsi kode etik yaitu :
(1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
(2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu
profesi.
(3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu
profesi.
 Pertama, kode etik melindungi profesi dari campur tangan
pemerintah, dengan adanya kode etik yang jelas, terlebih
khusus dalam rangka mengatur hubungan antara anggota
profesi dengan pihak eksternal (pemerintah) akan
memberikan kejelasan tentang apa yang harus dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini menjadi sangat
penting, karena menjalin hubungan dengan pihak
pemerintah sebagai suatu bagian yang berkuasa dalam
suatu daerah, tentunya akan sangat berpengaruh besar
terhadap jalannya suatu perusahaan, sehingga dengan
adanya kode etik ini, pemerintah tidak akan “semena-
mena” melakukan yang tidak baik terhadap anggota profesi
 Kedua, kode etik yang dapat mencegah
perpecahan internal perusahaan. Dengan adanya
kode etik, hal ini akan memberikan kejelasan
tentang cara menjalin hubungan yang baik dengan
rekan sejawat, yang tentunya akan sangat
mempengaruhi peforma dari masing-masing
anggota profesi untuk bekerja dengan maksimal
dan dengan motivasi yang benar, tanpa ada
perasaan iri atau ketidaksukaan dalam bekerja.
 Ketiga, melindungi praktisi dari kesalah praktik
suatu profesi. Hal ini berkaitan dengan hasil kerja
oleh para praktisi dalam suatu profesi. Dengan
kode etik, tentunya para anggota profesi yang
bijaksana tidak akan memberikan kemudahan
dalam penyelewengan tindakan bekerja, yang
nantinya hanya akan merugikan bagi dirinya sendiri
dan perusahaan. Selain itu, hal tersebut juga akan
memberikan penggambaran lebih baik kepada
setiap anggota profesi untuk tidak melakukan
kesalahan-kesalahan sekecil apapun itu dalam
bekerja.
(1). Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
Setiap anggota profesi harus menjalankan tugasnya sesuai dengan kode
etik/ aturan yang berlaku di dalam suatu organisasi.
(2). Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota profesi juga diawasi
oleh masyarakat dalam melakukan pekerjaannya.
(3). Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Maksud dari fungsi ini adalah untuk mencegah intervensi dari pihak lain/
pihak luar yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi,
karena dikhawatirkan merusak tatanan yang sudah ada.
Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para
pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat
merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi
dari kode etik profesi:
 a) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya
bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu
mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan.
 b) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika
profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat
agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan
kerja (kalangan sosial).
 c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan
profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi
pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Sikap (attitude) menurut Purwanto (2000:141) merupakan
suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu
kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu
terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapinya.
Dalam hal ini, Sikap merupakan penentuan penting dalam
tingkah laku manusia untuk bereaksi. Oleh karena itu,
orang yang memiliki Sikap positif terhadap suatu objek
atau situasi tertentu ia akan memperlihatkan kesukaaan
atau kesenangan (like), sebaliknya orang yang
memiliki Sikap negatif ia akan memperlihatkan
ketidaksukaan atau ketidaksenangan (dislike).
Sementara itu menurut D. Krech dan RS. Crutchfield
yang dikutip oleh Ahmadi (2007:159) Sikap adalah
organisasi yang tetap dari proses motivasi, persepsi
atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan
individu. Pendapat ini mempertegas hubungan
antara Sikap dengan motivasi maupun persepsi.
Hubungan ini dapat berlangsung dua arah atau saling
mempengaruhi. Sikap dapat dipengaruhi oleh motivasi
dan persepsi seseorang terhadap suatu objek atau
keadaan tertentu atau sebaliknya motivasi dan
persepsi seseorang dipengaruhi oleh Sikap seseorang
terhadap suatu objek atau keadaan tertentu.
 Notoatmodjo S. (1997): Sikap adalah reaksi atau
respons yang masih tertutup dan seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek.
 Bimo Walgito, (2001): Sikap adalah organisasi
pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek
atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai
adanya perasaan tertentu, dan memberikan
dasar pada orang tersebut untuk membuat
respons atau berpenilaku dalam cara tertentu
yang dipilihnya.
 Dari beberapa pendapat tentang
definisi Sikap (Attitude), maka dapat
disimpulkan bahwa Sikap adalah suatu
kecenderungan atau kesediaan
seseorang baik berupa perasaan, pikiran
dan tingkah laku untuk bertindak dengan
cara tertentu terhadap suatu objek atau
situasi tertentu.
 Kognitif, yang berkaitan dengan apa yang dipelajari,
tentang apa yang diketahui tentang suatu objek;
 Afektif, atau sering disebut faktor emosional, yang
berkaitan dengan perasaan (bagaimana perasaan tentang
objek);
 Psikomotorik atau konatif, yakni perilaku (behavioral)
yang terlihat melalui predisposisi suatu tindakan.
Untuk dapat memahami Sikap perlu diketahui ciri-ciri yang melekat
pada Sikap. Menurut Gerungan (1991:151-152) ciri-ciri Sikap atau
attitude adalah:
1) Attitude bukan dibawa orang sejak ia dilahirkan, melainkan dibentuk
atau dipelajarinya sepanjang perkembangan orang itu dalam
hubungan dengan objeknya.
2)Attitude itu dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat
dipelajari orang; atau sebaliknya, attitude-attitude itu dapat dipelajari,
karena attitude-attitude itu dapat dapat berubah pada orang-orang bila
terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang
mempermudah berubahnya attitude pada orang itu.
3) Attitude itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi
tertentu terhadap suatu objek.
4) Objek attitude itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat
juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi attitude itu dapat
berkenaan dengan satu objek saja, tetapi juga berkenaan dengan
sederetan objek-objek yang serupa.
5) Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
b) Fungsi pertahanan ego
Sikap dalam hal ini, merefleksikan problem kepribadian yang tidak
terselesaikan.
c) Fungsi pernyataan nilai
Nilai adalah konsep dasar mengenai apa yang dipandang baik dan
diinginkan. Dengan fungsi ini seseorang sering kali
mengembangkan Sikap tertentu untuk memperoleh kepuasan dalam
menyatakan nilai yang dianutnya yang sesuai dengan penilaian pribadi dan
konsep dirinya.
d) Fungsi pengetahuan
Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin
tahu, untuk mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan
pengalamannya. Sikap berfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu
cara strukturisasi agar dunia di sekitar tampak logis dan masuk
akal. Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap
fenomena luar yang ada dan mengorganisasikannya.
Attitude/sikap sangat penting karena dapat
menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Dari sebuah
penilitian di Amerika, 90% kasus pemecatan disebabkan
oleh perilaku yang buruk yang dilakukan oleh seorang
pekerja seperti tindakan tidak bertanggung jawab, tidak
jujur, serta hubungan interpersonal yang buruk. Robert Hall
International, sebuah perusahaan konsultan di San
Fransisco, meminta para vice president dan direktur dari
100 perusahaan terbesar di Amerika untuk menyebutkan
alasan mereka memecat seorang pekerja. Dari pernyataan
tersebut disimpulkan alasan utama mereka memecat
seorang pekerja adalah sebagai berikut
Attitude dinilai memiliki peran penting bagi
kemajuan suatu perusahaan. Karena attitude
seorang karyawan dapat mencerminkan produk
maupun brand image perusahaan tersebut. Apabila
attitude karyawan tersebut buruk maka akan
mempengaruhi buruknya pandangan masyarakat
terhadap perusahaan tersebut. Dan apabila attitude
yang ditunjukan karyawan tersebut baik, maka akan
meningkatkan citra baik perusahaan tersebut.
 Profesionalisme
Profesional disini maksudnya adalah mempunyai sikap
untuk dapat bekerja keras, fokus dan memiliki
tanggung jawab.
 Open Minded
Memiliki pemikiran yang terbuka, dimana setiap pekerja
mampu menerima setiap perbedaan pandangan, budaya
maupun lingkungan baru.
 Jujur
Jujur dalam setiap kegiatan yang dilakukan didalam
dunia kerja. Karena dengan jujur akan menjauhkan kita
dari tindakan negatif salah satunya seperti korupsi.
 Team Work
Dapat bekerjasama dalam sebuah tim, karena
dalam dunia kerja kita tidak dapat bekerja
sendiri. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan
untuk dapat bekerjasama dengan baik sehingga
peluang untuk suskes jauh lebih besar.
 Rendah Hati
Rendah hati disini yaitu tidak bersikap sombong
dan membanggakan diri sendiri.
 Kritis dan selalu ingin tahu
Rasa kritis diperlukan agar kita tidak cepat puas,
dan selalu ingin mencari jawaban yang lebih baik.
Dan selalu ingin tahu disini adalah sikap dimana
seorang pekerja selalu mengembangkan
kemampuannya dengan belajar hal-hal baru.
Greeting adalah ungkapan sambutan atau
salam yang digunakan sebagai ketika
pertama kali berjumpa, salam, dan atau
sebagai pembuka di dalam
pidato. Greeting ada 3 jenis, yaitu formal
greeting, informal greeting, dan popular
greeting. Masing-masing mempunyai saat-
saat tertentu kapan diucapkannya.
Formal greeting adalah ungkapan yang digunakan
ketika pada acara resmi dan serius. Kata-kata
atau kalimat-kalimatnya menggunakan bahasa
yang lebih kompleks. Formal greeting juga
digunakan pada teks seperti buku, karya tulis,
dsb. Sedangkan informal greeting ialah ungkapan
yang biasa digunakan sehari-hari. Seperti ketika
menyapa teman, mengobrol dengan orang tua,
dsb. Dan yang terakhir popular greeting, popular
greeting termasuk ke dalam bahasa slang, yaitu
ungkapan-ungkapan yang tidak biasa atau
ungkapan-ungkapan yang jarang digunakan.
Hanya kelompok sosial tertentu yang
menggunakannya. Popular greeting sama dengan
bahasa gaul dalam bahasa Indonesia.
 Greeting adalah salah satu ciri-ciri memberikan service
excellence dan semestinya dimulai dari dalam internal perusahaan
dan diteruskan ke external customers. Jika ini dilakukan berulang-
ulang dengan kesungguhan atau sincerity yang dalam di internal
perusahaan, maka memberikan salam bukan lagi hal yang
memalukan dan terkesan canggung. Bahkan jika tidak memberikan
salam terasa ada yang kurang berkenan.
 Greeting adalah bentuk courtesy atau keramah-
tamaan. Dengan greeting, nada bicara bisa dikendalikan dari
awal. Layaknya seperti ketika kita mau menyanyi, kita mencari
tangga lagu yang pas dengan nada suara. Demikian
pula greeting merupakan nada bicara yang sangat penting untuk
menentukan pitch dan intonasi.
 Sedemikian pentingnya greeting ini sehingga beberapa
perusahaan kembali mengingatkan karyawannya untuk
menyapa satu dengan yang lain ketika berpapasan.
 Salam memang sederhana. Namun kita yang terus
menerus bertemu seseorang atau sekelompok orang,
sering bersikap ’take it for granted’. Mungkin sesuatu
yang tidak sengaja dilupakan tapi dianggap tidak perlu
lagi dilakukan terutama untuk orang-orang yang sangat
dekat dengan kita. Sering kita mendengar ”a..lah..
jangan terlalu formal lah”. Greeting sering dikaitkan
dengan formalitas.
 Penampilan diri (grooming) merupakan hal yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentu
saja ingin selalu tampil serasi dan menarik agar disukai
oleh orang lain. Penampilan menarik mencerminkan
kepribadian seseorang. Orang yang berpenampilan
menarik akan dinilai sebagai orang yang berkepribadian
baik. Sebaliknya, orang yang kurang memperhatikan
penampilannya dinilai sebagai orang yang berkepribadian
kurang menarik.
 Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang
positif bagi orang lain. Oleh karena itu, penampilan diri
perlu diperhatikan agar sedapat mungkin selaras dengan
nilai-nilai keindahan dan tata krama yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat.Untuk itu terlebih dahulu anda
mengetahui arti kata grooming, dari pendapat para ahli
yang dinyatakan di dalam bukunya masing-masing.
Di bawah ini terdapat arti kata grooming, yang dikutip antara lain:
 Kata groom menurut Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus,
merawat, rapi atau pelihara.
 Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri.
 Grooming dalam penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga
pelayanan pada waktu bekerja, memberikan pelayanan kepada kolega dan
pelanggan.
 Penampilan diri (grooming), sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,
apalagi bagi yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai
negeri, pelayan toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, dan lain-
lain, mereka tentu saja perlu berpenampilan serasi dan menarik.
 Well groomed istilah Bahasa Inggris, yang digunakan untuk
menggambarkan, orang berbusana resmi dengan baik menarik. Busana
yang baik dan resmi ituberarti penampilan yang rapi, sopan, luwes, serasi
dan menarik (personal apperance) sesuai dengan etika dan tata krama
pergaulan.
 Pengertian grooming, secara singkat adalah, penampilan seseorang,
dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki dimulai dari kebersihan
tubuh dan kerapihan pribadi, cara berpakaian sampai dengan tutur
kata dan sopan santun
 Kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar saja, tapi
juga harus diiringi dari dalam (inner-beauty). Oleh karena itu,
perilaku juga harus diperhatikan dalam berpenampilan
 kesimpulannya pengertian Grooming adalah penampilan diri
seseorang yang terjaga dan selalu rapi secara keseluruhan, dimulai
dari ujung rambut sampai ujung kaki. Atau tindakan dimana
seseorang akan bersih atau rapih tubuh mereka dalam
memperhatikan beberapa cara, seperti cara berjalan , berpakaian.
yaitu bertindak sebagai undangan seperti itu, menunjukan orang lain
bahwa kita itu bersih dan rapih.
 Bagian dari grooming
1.baik dari cara berpakaian
2.cara berdandan
3.cara berhias
4.gaya berjalan
5.cara makan
6.cara minum
7.serta cara berbicara merupakan unsur yang sangat penting dalam
berpenampilan menarik dan serasi.
Aroma Tubuh : Karena itu kenakan parfum yang terbaik, atau paling tidak kenakan
anti perspirant untuk menghambat keringat berlebih.
Rambut : pilih style rambut yang cocok dengan Anda, jangan salah pilih sehingga
style/gaya rambut Anda tidak pantas dengan wajah apalagi dengan profesi anda
Kulit : Jaga kesehatan dan kebersihan kulit terutama bagian wajah.
Gigi dan Mulut : Kedua hal ini juga sangat penting, karena jelas kita berinteraksi
dan mengobrol dengan orang lain. Jaga juga kesegaran aroma mulut. bahwa
senyum yang indah dan nafas segar dapat
Personal grooming lebih menitikberatkan pada aspek
kerapian penampilan seseorang. Dengan demikian sosok
karyawan yang baik adalah sosok yang rapi dan bersih
dalam istilah perhotelan disebut Neat and Clean.
Bahkan neat and clean ini dianggap sebagai salah satu ciri
dan insan pariwisata termasuk insan perhotelan. Rapi dan
bersih ditinjau dari sudut wisatawan, bukan ditinjau dari
segi karyawan. Hotel perlu menetapkan bagaimana
seharusnya penampilan karyawan yang baik. Bentuk
penampilan ini kemudian dituangkan dalam suatu aturan
atau “Standart Operatis Prosedure (SOP)” yang harus
diikuti oleh karyawan.
 Penampilan yang rapi, bersih ditambah dengan sikap
ramah dan sopan akan sangat membantu karyawan dalam
memberikan pelayanan yang
memuaskan (satisfication). Sebagaimana kita ketahui
bahwa salah satu ciri dari pada keberhasilan hotel menjual
jasa pelayanan adalah pada kepuasan tamu (guest
satisfication).
 Tamu/wisatawan puas berarti pelayanan yang diterima
baik. Dengan pelayanan yang baik tentu tamu/wisatawan
akan rela membayar mahal dan keuntungan meningkat
bagi hotel.
 Sebaliknya apabila wisatawan tidak puas maka tamu akan
mengeluh (complaint) dan perusahaan perusahaan akan
mengalami kerugian.
 Dengan demikian betapa pentingnya peranan grooming
dalam dunia pelayanan jasa, khususnya pada dunia
perhotelan. Masing – masing perusahaan berusaha
mendesain pakaian seragam karyawan agar tampak rapi
dan bersih mulai dari desain mode, warna, dan aksesories.
ETIKA PARIWISATA
 Etika Pariwisata adalah ilmu pengetahuan
yang terkait dengan pariwisata yang bersifat
multi dimensional dan multi disiplin, yang
membahas tentang perbuatan (tindakan,
action) dan tingkah laku (behaviour) manusia,
yang meliputi wisatawan, pengusaha,
pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat, yang dapat dinilai benar ataupun
salah.
PENGERTIAN ETIKA PARIWISATA
DAN PERHOTELAN
Tatanan tingkah laku bagi petugas yang
menangani wisatawan agar dapat
berhubungan dengan tamu secara
sopan, baik dan efektif.
 Etika
 Etika adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang perbuatan (tindakan) dan
tingkah laku (perangai) manusia, yang dapat dinilai benar ataupun salah.
 Wisata
 Wisata adalah (1) kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan (2) mengunjungi tempat tertentu (3) untuk tujuan
rekreasi, (4) pengembangan pribadi, atau (5) mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
 Pariwisata
 Pariwisata adalah berbagai macam (1) kegiatan wisata dan didukung berbagai (2)
fasilitas serta (2) layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
 Kepariwisataan
 Kepariwisataan adalah (1) keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata
dan (2) bersifat multidimensional serta (3) multidisiplin yang muncul sebagai (4)
wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta (5) interaksi antara wisatawan
dengan masyarakat setempat, (6) sesama wisatawan, (7) Pemerintah, (8)
Pemerintah Daerah, dan (9) pengusaha.
 Pengusaha Pariwisata
 Yang dimaksud dengan pengusaha di sini
yang menangani usaha pariwisata, yang
meliputi: daya tarik wisata; kawasan
pariwisata; jasa transportasi wisata; jasa
perjalanan wisata; jasa makanan dan
minuman; penyediaan akomodasi;
penyelenggaraan hiburan dan rekreasi;
penyelenggaraan pertemuan, perjalanan
insentif, konferensi, dan pameran; jasa
informasi pariwisata; jasa konsultan
pariwisata; jasa pramuwisata; wisata tirta, dan
spa
arti dari first impression sendiri
kurang lebih adalah bagaimana
cara kita membuat orang lain
menilai positif diri kita pada saat
awal-awal berkenalan atau
bertemu.
 Kesan pertama memang penting. Singkatnya kesan pertama selama
beberapa hari di kantor baru sangatlah penting bagi Anda. Kesan itulah
yang akan menjadi label Anda di perusahaan tersebut.
 Jika Anda menampilkan kesan baik sejak awal, selanjutnya keberadaan
Anda di perusahaan akan berlangsung nyaman. Bila memulai dengan
salah, Anda harus bekerja ekstra keras untuk memenangkan perasaan,
kepercayaan, dan keyakinan atasan serta rekan kerja Anda. Hal ini dapat
dihindari.
 Saat bergabung dengan perusahaan baru, Anda akan diperhatikan banyak
pihak. Perhatian itu dilakukan dengan berbagai motivasi.
 Pimpinan baru akan menilai kecakapan dan sikap Anda.
 Teman baru ingin tahu apakah Anda patut disambut dengan hangat dan
ramah dalam tim.
 Anak buah Anda ingin kenal siapakah orang baru yang akan mereka
“patuhi” selama beberapa waktu ke depan.
Kesan pertama sangatlah penting
untuk menjaga nama baik hotel &
membuat hubungan bisnis yang
berkelanjutan. Sebagai seorang
resepsionis kita harus mempunyai
sikap yang antusias atau peduli
kepada setiap tamu. Semua yang
dilakukan harus lah dengan hati,
karena semua tamu sangat
mengharapkan untuk diperlakukan
dengan hormat dan kepedulian .
 MENJALANI TUGAS DENGAN BAIK
 PRODUKTIF
 BERORIENTASI PADA TARGET
 BERMOTIVASI TINGGI
 SABAR DAN BEKERJA KERAS
 FOKUS PADA DETAIL
 BERPIKIR DAN BERTINDAK POSITIF
 MENJAGA HUBUNGAN SOSIAL
 MENGELUH
 SENANG MENCARI ALASAN
 TIDAK ANTUSIAS BEKERJA
 TIDAK MAU MEMBANTU ORANG LAIN
 SENANG BERGOSIP
 SENANG BERBOHONG
 BERLAGAK TAHU BERBAGAI HAL
 TERLALU MANDIRI
 TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
 Badan Program Pembangunan PBB UNO
Development Programme adalah organisasi
multilateral yang paling besar memberi
bantuan teknis dan pembangunan di dunia.
 Berpusat di New York City dan juga sebagai
organisasi terbesar dalam Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
 UNDP adalah peringkat ketiga tertinggi
anggota PBB setelah PBB Sekretaris, Jenderal
dan Wakil Sekretaris Jenderal.
 UNDP didanai sepenuhnya oleh kontribusi sukarela dari
negara-negara anggota PBB.
 Organisasi negara memiliki kantor di 166 negara, dimana
UNDP bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk
memenuhi tantangan pembangunan dan mengembangkan
kapasitas lokal.
 Selain itu UNDP bekerja internasional untuk membantu
negara-negara mencapai Millenium Development Goals
(MDGS).
 UNDP memberikan saran ahli, pelatihan, dan memberikan
dukungan kepada negara-negara berkembang, dengan
penekanan pada peningkatan bantuan kepada negara-
negara.
 Memiliki kemampuan bahasa
Internasional (Bahasa Inggris
dan lain-lain).
 Memiliki sifat yang mendasar
dalam kepribadian.
 Ready to serve
 Ability to serve
 Be Happiness
 Cooporative
 Esprit De Corps
 Honesty
 Initiatives
 Communicatives
 Memberikan kepuasan dalam pelayanan
 Pelayanan yang sopan dan cepat
 Memberikan bantuan yang diperlukan
 Memenuhi selera tamu sesuai keinginannya
 Ramah tamah
 Profesionalisme
 Smile
 Bearing
 Behavior
 Tone and Inflection of voice
 Prounanciation
 Handshake
 Poise
 State of health
 Clothing and appearance
 Manners and mannerism
 Daily grooming check
 Maturity

More Related Content

Similar to NORMA KERJA

Etika profesi kelompok 8
Etika profesi  kelompok 8Etika profesi  kelompok 8
Etika profesi kelompok 8matiolestari
 
9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...
9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...
9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...arisatrias
 
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...Prihatini Ratna Dewi
 
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...SukrasnoSukrasno
 
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02May Lim
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...PT Kalbe Farma
 
Pembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode EtikPembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode Etikzahroannisa4
 
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)Amelia Febiani
 
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...SukrasnoSukrasno
 
2, be &amp; gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be &amp; gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...2, be &amp; gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be &amp; gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...Imam Arifin
 
Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika BisnisPendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika BisnisLisca Ardiwinata
 
1, be &amp; gg, ridho, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
1, be &amp; gg, ridho, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...1, be &amp; gg, ridho, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
1, be &amp; gg, ridho, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...Apriyansyah Ridho
 
1, be &amp; gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
1, be &amp; gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...1, be &amp; gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
1, be &amp; gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...Apriyansyah Ridho
 
1, be &amp; gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...
1, be &amp; gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...1, be &amp; gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...
1, be &amp; gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...Apriyansyah Ridho
 
1, be gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business e...
1, be  gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business e...1, be  gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business e...
1, be gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business e...Apriyansyah Ridho
 
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...Apriyansyah Ridho
 
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...Apriyansyah Ridho
 
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...Apriyansyah Ridho
 
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...Imam Arifin
 

Similar to NORMA KERJA (20)

Etika profesi kelompok 8
Etika profesi  kelompok 8Etika profesi  kelompok 8
Etika profesi kelompok 8
 
9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...
9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...
9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...
 
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
 
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
 
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
 
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
 
Pembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode EtikPembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode Etik
 
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
 
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
 
2, be &amp; gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be &amp; gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...2, be &amp; gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be &amp; gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
 
Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika BisnisPendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis
 
1, be &amp; gg, ridho, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
1, be &amp; gg, ridho, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...1, be &amp; gg, ridho, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
1, be &amp; gg, ridho, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
 
1, be &amp; gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
1, be &amp; gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...1, be &amp; gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
1, be &amp; gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
 
1, be &amp; gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...
1, be &amp; gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...1, be &amp; gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...
1, be &amp; gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...
 
1, be gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business e...
1, be  gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business e...1, be  gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business e...
1, be gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business e...
 
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...
 
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...
 
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...
 
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

NORMA KERJA

  • 3.  Pengertian norma sendiri adalah tatanan atau pedoman yang diciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang sifatnya memaksa atau manusia wajib tunduk pada peraturan tersebut.  beberapa ahli yang mengemukakan beberapa pengertian tentang norma diantaranya: 1. John J. Macionis Dikemukakan jika norma menurutnya adalah sebuah harapan atau aturan masyarakat yang akan memandu perilaku dari anggota didalamnya.
  • 4. 2. Robert Mz. Lawang Menurut Robert, norma seperti gambaran dari apa yang diinginkan itu merupakan sesuatu yang pantas atau baik sehingga suatu anggapan yang baik perlu juga untuk dihargai sebagaimana mestinya. 3. Hans Kelsen Dirumuskan oleh Hans jika norma dikatakan sebagai sebuah perintah yang anonim dan tidak personal.
  • 6. JENIS-JENIS NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
  • 7. 2. Norma kesopanan Adalah jenis peraturan yang sangat sesuai dengan pengertian norma yang mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Norma inilah yang mengatur pergaulan dengan orang lain. Beberapa contoh peraturan tak tertulis tersebut antara lain memakai pakaian yang sopan saat menghadiri acara formal atau sekolah, tidak boleh meludah di depan orang lain dan sebagainya.
  • 8. 3. Norma agama Ketentuan yang berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan tercantum dalam kitab suci yang wajib ditaati masing-masing pemeluknya. Norma agama adalah peraturan yang fundamental hingga mempengaruhi norma sosial, kesopanan dan lainnya.
  • 9. 4. Norma hukum Adalah peraturan yang diberikan pejabat berwenang untuk mengatur perilaku dan kehidupan masyarakat yang seimbang. Peraturan yang dibuat pun untuk melindungi dan menjaga kehidupan masyarakat sendiri.
  • 11.  Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian normatif tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan akan etika muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan – permasalahan di dunia nyata.  Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
  • 12.  Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);  Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;  Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.  Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
  • 13.
  • 18. Mengapa keberadaan etika profesi sangat penting di perusahaan/organisasi? Berikut beberapa manfaat yang menjadi alasan pentingnya etika profesi, yakni:
  • 19. 2.Sebagai Pedoman Prinsip Profesionalitas – Etika profesi disusun sedemikian rupa untuk dijadikan pedoman prinsip profesionalitas setiap profesi dalam suatu perusahaan atau organisasi. Setiap profesi harus menjalankan dan menghormati etika profesi ini tanpa kecuali yang b menghargiasanya disertai sanksi bagi pelanggarnya seperti pemberian surat peringatan atau bahkan pemecatan.
  • 20. 3.Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan/Organisasi – Suatu perusahaan atau organisasi nasional biasanya memiliki kode etik profesi yang mana sangat bermanfaat untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan atau organisasi tersebut baik secara internal maupun eksternal. Dengan kata lain, baik untuk orang dalam yang terikat kode etik profesi tersebut maupun orang luar yang tidak terikat akan lebih menghargai perusahaan atau organisasi yang menjunjung tinggi profesionalitas.
  • 21. 4. Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan – Sebagai sebuah aturan, kode etik profesi dapat dijadikan sebuah sarana untuk menciptakan suasana yang tertib dan teratur dalam suatu prusahaan atau organisasi. Hal ini karena semua orang yang terikat kode etik tersebut harus berjalan dalam koridor- koridor tertentu yang dapat mencegah adanya penyimpangan.
  • 22. 5. Sebagai Kontrol Sosial – Etika profesi juga dapat dijadikan sebagai sarana kontrol sosial seseorang atas profesi yang dimilikinya. Dengan kata lain, pemilik profesi akan berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan tidakan-tindakan tertentu karena ada aturan yang telah mengikatnya. Jika ia melanggar etika profesi tersebut maka ia harus siap menerima segala konsekuansi yang menyertai segala tindakannya. 6. Meningkatkan Kesejahteraan Anggota – Nyatanya etika profesi dapat meningkatkan kesejahteraan anggota yang terikat kode etik profesi tersebut. Mengapa? Hal ini karena etika profesi juga mengatur hubungan antar anggota atau pekerja maupun hubungan antara pemimpin perusahaan/organisasi dengan anggota/pekerjanya.
  • 23. 7. Mencegah Campur Tangan Pihak Luar – Keberadaan etika profesi sangat diperlukan dalam suatu organisasi/perusahaan guna mencegah adanya campur tangan pihak luar yang tidak terikat kode etik tersebut. Misalnya saja dalam hal penerimaan anggota/pekerja, pihak luar tidak dapat ikut campur terhadapnya baik terkait prosedur penerimaanya maupun calon- calon yang terpilih. 8. Melindungi Hak-hak Anggota/Pekerja – Selain mengatur tentang tanggung jawab dan kewajiban, etika profesi juga memuat hak-hak anggota/pekerja. Oleh karena itu, etika profesi juga bermanfaat untuk melindungi hak-hak anggota/pekerja di suatu perusahaan/organisasi.
  • 24. 9.Sebagai Rujukan Penyelesaian Berbagai Permasalahan – Setiap perusahaan atau organisasi tentunya pernah mengalami permasalahan baik di lingkungan internal maupun eksternal. Etika profesi dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul di lingkungan perusahaan/organisasi. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan etika profesi yang dianggap sebagai norma yang berlaku di dalam perusahaan/organisasi tersebut.
  • 25.  BERPAKAIAN RAPIH SESUAI DENGAN LINGKUNGN KERJA DI KANTOR  USAHAKAN JANGAN SAMPAI DATANG TERLAMBAT  HARUS BEKERJA KERAS DAN TIDAK MALAS MALASAN  BERSIKAP LOYAL KEPADA PERUSAHAAN  DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEKERJAAN  BERTUTUR KATA YANG BAIK KEPADA SESAMA REKAN,KOLEGA DAN ATASAN
  • 26.  SAAT MASUK KANTOR UCAPKAN SALAM  HARUS SELALU TERSENYUM DAN BERWAJAH CERIA  JANGAN SAMPAI MENUNDA PEKERJAAN.BILA ADA TUGAS LANGSUNG SAAT ITU JUGA DALAM KESEMPATAN PERTAMA DIKERJAKAN SEHINGGA TIDAK MENUMPUK DAN DI KEJAR WAKTU  JANGAN PULANG SEBELUM PEKERJAAN SELESAI  JANGAN PULANG SEBELUM PIMPINAN PULANG  MEMINTA IJIN KEPADA ATASAN JIKA ADA KEPERLUAN
  • 27.  CATAT BILA ADA PESAN PESAN DARI MANAPUN JUGA  JIKA ADA TELEPON SEGERA ANGKAT JANGAN SAMPAI BERDERING SAMPAI 3X  JANGAN GUNAKAN TELEPON UNTUK KEPERLUAN PRIBADI  JANGAN BERMAIN GAME SAAT JAM KERJA  JANGAN BERCANDA SEHINGGA MENIMBULKAN SUARA BERISIK YANG MENGGANGU ORANG LAIN  JANGAN MENGGOSIP DAN MEMBICARAKAN KEJELEKAN REKAN KERJA
  • 28.  JANGAN BERBUAT MELANGGAR NORMA ASUSILA DI KANTOR  BERSIKAP RAMAH TERHADAP REKAN KERJA DAN TAMU  KETIKA MENERIMA TELEPON UCAPKAN SALAM, NAMA, INSTITUSI DAN TANYAKAN KEPERLUANNYA APA  JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN DI RUANG KANTOR  JANGAN MEROKOK DI RUANGAN KANTOR  JAGA KEBERSIHAN KANTOR  JANGAN MEMBAWA BARANG INVENTARIS KANTOR KE RUMAH
  • 29.  KEPERLUAN ATK SELALU DI INVENTALISIR AGAR TIDAK TERJADI KEHILANGAN  JANGAN MENDAHULUI PULANG SEBELUM WAKTU YANG DI TENTUKAN  MERAPIKAN BUKU/DOKUMEN/KANTOR SEBELUM PULANG KERJA  SEBELUM PULANG KANTOR, KONDISIKAN KANTOR DENGAN KEADAAN AMAN, BERSIH DAN RAPIH.
  • 30. Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki dasar-dasar yang perlu diperhatikan, diantaranya<ref>Bertens.K. 2007. Etika. Jakarta: PT. Gramediref>:  Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus mampu bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut, khususnya bagi orang- orang di sekitarnya.  Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu menjalankan profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya orang yang berkaitan dengan profesi tersebut.  Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang profesional untuk diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya.  Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan masyarakat.
  • 31. Kode Etik Profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang berat, maka termasuk dalam norma hukum. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kode etik merupakan sebuah aturan-aturan, batasa-batasan berupa nilai dan norma yang dibentuk oleh kelompok masyarakat (organisasi/perusahaan) tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas anggota-anggotanya, juga dalam mencapai tujuan dengan cara yang baik dan benar.
  • 32. “Internalisasikan Kode Etik menjadi bagian kehidupan di dalam diri, sehingga dapat memancarkan perilaku positif untuk semua kehidupan di luar diri.” -Djajendra
  • 33. FUNGSI KODE ETIK Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi. Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional. Menurut Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu : (1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah. (2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi. (3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
  • 34.  Pertama, kode etik melindungi profesi dari campur tangan pemerintah, dengan adanya kode etik yang jelas, terlebih khusus dalam rangka mengatur hubungan antara anggota profesi dengan pihak eksternal (pemerintah) akan memberikan kejelasan tentang apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini menjadi sangat penting, karena menjalin hubungan dengan pihak pemerintah sebagai suatu bagian yang berkuasa dalam suatu daerah, tentunya akan sangat berpengaruh besar terhadap jalannya suatu perusahaan, sehingga dengan adanya kode etik ini, pemerintah tidak akan “semena- mena” melakukan yang tidak baik terhadap anggota profesi
  • 35.  Kedua, kode etik yang dapat mencegah perpecahan internal perusahaan. Dengan adanya kode etik, hal ini akan memberikan kejelasan tentang cara menjalin hubungan yang baik dengan rekan sejawat, yang tentunya akan sangat mempengaruhi peforma dari masing-masing anggota profesi untuk bekerja dengan maksimal dan dengan motivasi yang benar, tanpa ada perasaan iri atau ketidaksukaan dalam bekerja.
  • 36.  Ketiga, melindungi praktisi dari kesalah praktik suatu profesi. Hal ini berkaitan dengan hasil kerja oleh para praktisi dalam suatu profesi. Dengan kode etik, tentunya para anggota profesi yang bijaksana tidak akan memberikan kemudahan dalam penyelewengan tindakan bekerja, yang nantinya hanya akan merugikan bagi dirinya sendiri dan perusahaan. Selain itu, hal tersebut juga akan memberikan penggambaran lebih baik kepada setiap anggota profesi untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan sekecil apapun itu dalam bekerja.
  • 37. (1). Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Setiap anggota profesi harus menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik/ aturan yang berlaku di dalam suatu organisasi. (2). Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota profesi juga diawasi oleh masyarakat dalam melakukan pekerjaannya. (3). Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Maksud dari fungsi ini adalah untuk mencegah intervensi dari pihak lain/ pihak luar yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi, karena dikhawatirkan merusak tatanan yang sudah ada.
  • 38. Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:  a) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.  b) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).  c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
  • 39. Sikap (attitude) menurut Purwanto (2000:141) merupakan suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapinya. Dalam hal ini, Sikap merupakan penentuan penting dalam tingkah laku manusia untuk bereaksi. Oleh karena itu, orang yang memiliki Sikap positif terhadap suatu objek atau situasi tertentu ia akan memperlihatkan kesukaaan atau kesenangan (like), sebaliknya orang yang memiliki Sikap negatif ia akan memperlihatkan ketidaksukaan atau ketidaksenangan (dislike).
  • 40. Sementara itu menurut D. Krech dan RS. Crutchfield yang dikutip oleh Ahmadi (2007:159) Sikap adalah organisasi yang tetap dari proses motivasi, persepsi atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu. Pendapat ini mempertegas hubungan antara Sikap dengan motivasi maupun persepsi. Hubungan ini dapat berlangsung dua arah atau saling mempengaruhi. Sikap dapat dipengaruhi oleh motivasi dan persepsi seseorang terhadap suatu objek atau keadaan tertentu atau sebaliknya motivasi dan persepsi seseorang dipengaruhi oleh Sikap seseorang terhadap suatu objek atau keadaan tertentu.
  • 41.  Notoatmodjo S. (1997): Sikap adalah reaksi atau respons yang masih tertutup dan seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.  Bimo Walgito, (2001): Sikap adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau berpenilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.
  • 42.  Dari beberapa pendapat tentang definisi Sikap (Attitude), maka dapat disimpulkan bahwa Sikap adalah suatu kecenderungan atau kesediaan seseorang baik berupa perasaan, pikiran dan tingkah laku untuk bertindak dengan cara tertentu terhadap suatu objek atau situasi tertentu.
  • 43.  Kognitif, yang berkaitan dengan apa yang dipelajari, tentang apa yang diketahui tentang suatu objek;  Afektif, atau sering disebut faktor emosional, yang berkaitan dengan perasaan (bagaimana perasaan tentang objek);  Psikomotorik atau konatif, yakni perilaku (behavioral) yang terlihat melalui predisposisi suatu tindakan.
  • 44. Untuk dapat memahami Sikap perlu diketahui ciri-ciri yang melekat pada Sikap. Menurut Gerungan (1991:151-152) ciri-ciri Sikap atau attitude adalah: 1) Attitude bukan dibawa orang sejak ia dilahirkan, melainkan dibentuk atau dipelajarinya sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. 2)Attitude itu dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat dipelajari orang; atau sebaliknya, attitude-attitude itu dapat dipelajari, karena attitude-attitude itu dapat dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya attitude pada orang itu. 3) Attitude itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek. 4) Objek attitude itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi attitude itu dapat berkenaan dengan satu objek saja, tetapi juga berkenaan dengan sederetan objek-objek yang serupa. 5) Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
  • 45.
  • 46. b) Fungsi pertahanan ego Sikap dalam hal ini, merefleksikan problem kepribadian yang tidak terselesaikan. c) Fungsi pernyataan nilai Nilai adalah konsep dasar mengenai apa yang dipandang baik dan diinginkan. Dengan fungsi ini seseorang sering kali mengembangkan Sikap tertentu untuk memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang dianutnya yang sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya. d) Fungsi pengetahuan Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu, untuk mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan pengalamannya. Sikap berfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu cara strukturisasi agar dunia di sekitar tampak logis dan masuk akal. Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena luar yang ada dan mengorganisasikannya.
  • 47. Attitude/sikap sangat penting karena dapat menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Dari sebuah penilitian di Amerika, 90% kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku yang buruk yang dilakukan oleh seorang pekerja seperti tindakan tidak bertanggung jawab, tidak jujur, serta hubungan interpersonal yang buruk. Robert Hall International, sebuah perusahaan konsultan di San Fransisco, meminta para vice president dan direktur dari 100 perusahaan terbesar di Amerika untuk menyebutkan alasan mereka memecat seorang pekerja. Dari pernyataan tersebut disimpulkan alasan utama mereka memecat seorang pekerja adalah sebagai berikut
  • 48. Attitude dinilai memiliki peran penting bagi kemajuan suatu perusahaan. Karena attitude seorang karyawan dapat mencerminkan produk maupun brand image perusahaan tersebut. Apabila attitude karyawan tersebut buruk maka akan mempengaruhi buruknya pandangan masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Dan apabila attitude yang ditunjukan karyawan tersebut baik, maka akan meningkatkan citra baik perusahaan tersebut.
  • 49.  Profesionalisme Profesional disini maksudnya adalah mempunyai sikap untuk dapat bekerja keras, fokus dan memiliki tanggung jawab.  Open Minded Memiliki pemikiran yang terbuka, dimana setiap pekerja mampu menerima setiap perbedaan pandangan, budaya maupun lingkungan baru.  Jujur Jujur dalam setiap kegiatan yang dilakukan didalam dunia kerja. Karena dengan jujur akan menjauhkan kita dari tindakan negatif salah satunya seperti korupsi.
  • 50.  Team Work Dapat bekerjasama dalam sebuah tim, karena dalam dunia kerja kita tidak dapat bekerja sendiri. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan untuk dapat bekerjasama dengan baik sehingga peluang untuk suskes jauh lebih besar.  Rendah Hati Rendah hati disini yaitu tidak bersikap sombong dan membanggakan diri sendiri.  Kritis dan selalu ingin tahu Rasa kritis diperlukan agar kita tidak cepat puas, dan selalu ingin mencari jawaban yang lebih baik. Dan selalu ingin tahu disini adalah sikap dimana seorang pekerja selalu mengembangkan kemampuannya dengan belajar hal-hal baru.
  • 51. Greeting adalah ungkapan sambutan atau salam yang digunakan sebagai ketika pertama kali berjumpa, salam, dan atau sebagai pembuka di dalam pidato. Greeting ada 3 jenis, yaitu formal greeting, informal greeting, dan popular greeting. Masing-masing mempunyai saat- saat tertentu kapan diucapkannya.
  • 52. Formal greeting adalah ungkapan yang digunakan ketika pada acara resmi dan serius. Kata-kata atau kalimat-kalimatnya menggunakan bahasa yang lebih kompleks. Formal greeting juga digunakan pada teks seperti buku, karya tulis, dsb. Sedangkan informal greeting ialah ungkapan yang biasa digunakan sehari-hari. Seperti ketika menyapa teman, mengobrol dengan orang tua, dsb. Dan yang terakhir popular greeting, popular greeting termasuk ke dalam bahasa slang, yaitu ungkapan-ungkapan yang tidak biasa atau ungkapan-ungkapan yang jarang digunakan. Hanya kelompok sosial tertentu yang menggunakannya. Popular greeting sama dengan bahasa gaul dalam bahasa Indonesia.
  • 53.  Greeting adalah salah satu ciri-ciri memberikan service excellence dan semestinya dimulai dari dalam internal perusahaan dan diteruskan ke external customers. Jika ini dilakukan berulang- ulang dengan kesungguhan atau sincerity yang dalam di internal perusahaan, maka memberikan salam bukan lagi hal yang memalukan dan terkesan canggung. Bahkan jika tidak memberikan salam terasa ada yang kurang berkenan.  Greeting adalah bentuk courtesy atau keramah- tamaan. Dengan greeting, nada bicara bisa dikendalikan dari awal. Layaknya seperti ketika kita mau menyanyi, kita mencari tangga lagu yang pas dengan nada suara. Demikian pula greeting merupakan nada bicara yang sangat penting untuk menentukan pitch dan intonasi.
  • 54.  Sedemikian pentingnya greeting ini sehingga beberapa perusahaan kembali mengingatkan karyawannya untuk menyapa satu dengan yang lain ketika berpapasan.  Salam memang sederhana. Namun kita yang terus menerus bertemu seseorang atau sekelompok orang, sering bersikap ’take it for granted’. Mungkin sesuatu yang tidak sengaja dilupakan tapi dianggap tidak perlu lagi dilakukan terutama untuk orang-orang yang sangat dekat dengan kita. Sering kita mendengar ”a..lah.. jangan terlalu formal lah”. Greeting sering dikaitkan dengan formalitas.
  • 55.  Penampilan diri (grooming) merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentu saja ingin selalu tampil serasi dan menarik agar disukai oleh orang lain. Penampilan menarik mencerminkan kepribadian seseorang. Orang yang berpenampilan menarik akan dinilai sebagai orang yang berkepribadian baik. Sebaliknya, orang yang kurang memperhatikan penampilannya dinilai sebagai orang yang berkepribadian kurang menarik.  Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang positif bagi orang lain. Oleh karena itu, penampilan diri perlu diperhatikan agar sedapat mungkin selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.Untuk itu terlebih dahulu anda mengetahui arti kata grooming, dari pendapat para ahli yang dinyatakan di dalam bukunya masing-masing.
  • 56. Di bawah ini terdapat arti kata grooming, yang dikutip antara lain:  Kata groom menurut Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus, merawat, rapi atau pelihara.  Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri.  Grooming dalam penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja, memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.  Penampilan diri (grooming), sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai negeri, pelayan toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, dan lain- lain, mereka tentu saja perlu berpenampilan serasi dan menarik.  Well groomed istilah Bahasa Inggris, yang digunakan untuk menggambarkan, orang berbusana resmi dengan baik menarik. Busana yang baik dan resmi ituberarti penampilan yang rapi, sopan, luwes, serasi dan menarik (personal apperance) sesuai dengan etika dan tata krama pergaulan.
  • 57.  Pengertian grooming, secara singkat adalah, penampilan seseorang, dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki dimulai dari kebersihan tubuh dan kerapihan pribadi, cara berpakaian sampai dengan tutur kata dan sopan santun  Kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar saja, tapi juga harus diiringi dari dalam (inner-beauty). Oleh karena itu, perilaku juga harus diperhatikan dalam berpenampilan  kesimpulannya pengertian Grooming adalah penampilan diri seseorang yang terjaga dan selalu rapi secara keseluruhan, dimulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Atau tindakan dimana seseorang akan bersih atau rapih tubuh mereka dalam memperhatikan beberapa cara, seperti cara berjalan , berpakaian. yaitu bertindak sebagai undangan seperti itu, menunjukan orang lain bahwa kita itu bersih dan rapih.
  • 58.  Bagian dari grooming 1.baik dari cara berpakaian 2.cara berdandan 3.cara berhias 4.gaya berjalan 5.cara makan 6.cara minum 7.serta cara berbicara merupakan unsur yang sangat penting dalam berpenampilan menarik dan serasi. Aroma Tubuh : Karena itu kenakan parfum yang terbaik, atau paling tidak kenakan anti perspirant untuk menghambat keringat berlebih. Rambut : pilih style rambut yang cocok dengan Anda, jangan salah pilih sehingga style/gaya rambut Anda tidak pantas dengan wajah apalagi dengan profesi anda Kulit : Jaga kesehatan dan kebersihan kulit terutama bagian wajah. Gigi dan Mulut : Kedua hal ini juga sangat penting, karena jelas kita berinteraksi dan mengobrol dengan orang lain. Jaga juga kesegaran aroma mulut. bahwa senyum yang indah dan nafas segar dapat
  • 59. Personal grooming lebih menitikberatkan pada aspek kerapian penampilan seseorang. Dengan demikian sosok karyawan yang baik adalah sosok yang rapi dan bersih dalam istilah perhotelan disebut Neat and Clean. Bahkan neat and clean ini dianggap sebagai salah satu ciri dan insan pariwisata termasuk insan perhotelan. Rapi dan bersih ditinjau dari sudut wisatawan, bukan ditinjau dari segi karyawan. Hotel perlu menetapkan bagaimana seharusnya penampilan karyawan yang baik. Bentuk penampilan ini kemudian dituangkan dalam suatu aturan atau “Standart Operatis Prosedure (SOP)” yang harus diikuti oleh karyawan.
  • 60.  Penampilan yang rapi, bersih ditambah dengan sikap ramah dan sopan akan sangat membantu karyawan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan (satisfication). Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu ciri dari pada keberhasilan hotel menjual jasa pelayanan adalah pada kepuasan tamu (guest satisfication).  Tamu/wisatawan puas berarti pelayanan yang diterima baik. Dengan pelayanan yang baik tentu tamu/wisatawan akan rela membayar mahal dan keuntungan meningkat bagi hotel.  Sebaliknya apabila wisatawan tidak puas maka tamu akan mengeluh (complaint) dan perusahaan perusahaan akan mengalami kerugian.  Dengan demikian betapa pentingnya peranan grooming dalam dunia pelayanan jasa, khususnya pada dunia perhotelan. Masing – masing perusahaan berusaha mendesain pakaian seragam karyawan agar tampak rapi dan bersih mulai dari desain mode, warna, dan aksesories.
  • 61. ETIKA PARIWISATA  Etika Pariwisata adalah ilmu pengetahuan yang terkait dengan pariwisata yang bersifat multi dimensional dan multi disiplin, yang membahas tentang perbuatan (tindakan, action) dan tingkah laku (behaviour) manusia, yang meliputi wisatawan, pengusaha, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, yang dapat dinilai benar ataupun salah.
  • 62. PENGERTIAN ETIKA PARIWISATA DAN PERHOTELAN Tatanan tingkah laku bagi petugas yang menangani wisatawan agar dapat berhubungan dengan tamu secara sopan, baik dan efektif.
  • 63.  Etika  Etika adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang perbuatan (tindakan) dan tingkah laku (perangai) manusia, yang dapat dinilai benar ataupun salah.  Wisata  Wisata adalah (1) kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan (2) mengunjungi tempat tertentu (3) untuk tujuan rekreasi, (4) pengembangan pribadi, atau (5) mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.  Pariwisata  Pariwisata adalah berbagai macam (1) kegiatan wisata dan didukung berbagai (2) fasilitas serta (2) layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.  Kepariwisataan  Kepariwisataan adalah (1) keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan (2) bersifat multidimensional serta (3) multidisiplin yang muncul sebagai (4) wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta (5) interaksi antara wisatawan dengan masyarakat setempat, (6) sesama wisatawan, (7) Pemerintah, (8) Pemerintah Daerah, dan (9) pengusaha.
  • 64.  Pengusaha Pariwisata  Yang dimaksud dengan pengusaha di sini yang menangani usaha pariwisata, yang meliputi: daya tarik wisata; kawasan pariwisata; jasa transportasi wisata; jasa perjalanan wisata; jasa makanan dan minuman; penyediaan akomodasi; penyelenggaraan hiburan dan rekreasi; penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran; jasa informasi pariwisata; jasa konsultan pariwisata; jasa pramuwisata; wisata tirta, dan spa
  • 65. arti dari first impression sendiri kurang lebih adalah bagaimana cara kita membuat orang lain menilai positif diri kita pada saat awal-awal berkenalan atau bertemu.
  • 66.  Kesan pertama memang penting. Singkatnya kesan pertama selama beberapa hari di kantor baru sangatlah penting bagi Anda. Kesan itulah yang akan menjadi label Anda di perusahaan tersebut.  Jika Anda menampilkan kesan baik sejak awal, selanjutnya keberadaan Anda di perusahaan akan berlangsung nyaman. Bila memulai dengan salah, Anda harus bekerja ekstra keras untuk memenangkan perasaan, kepercayaan, dan keyakinan atasan serta rekan kerja Anda. Hal ini dapat dihindari.  Saat bergabung dengan perusahaan baru, Anda akan diperhatikan banyak pihak. Perhatian itu dilakukan dengan berbagai motivasi.  Pimpinan baru akan menilai kecakapan dan sikap Anda.  Teman baru ingin tahu apakah Anda patut disambut dengan hangat dan ramah dalam tim.  Anak buah Anda ingin kenal siapakah orang baru yang akan mereka “patuhi” selama beberapa waktu ke depan.
  • 67. Kesan pertama sangatlah penting untuk menjaga nama baik hotel & membuat hubungan bisnis yang berkelanjutan. Sebagai seorang resepsionis kita harus mempunyai sikap yang antusias atau peduli kepada setiap tamu. Semua yang dilakukan harus lah dengan hati, karena semua tamu sangat mengharapkan untuk diperlakukan dengan hormat dan kepedulian .
  • 68.  MENJALANI TUGAS DENGAN BAIK  PRODUKTIF  BERORIENTASI PADA TARGET  BERMOTIVASI TINGGI  SABAR DAN BEKERJA KERAS  FOKUS PADA DETAIL  BERPIKIR DAN BERTINDAK POSITIF  MENJAGA HUBUNGAN SOSIAL
  • 69.  MENGELUH  SENANG MENCARI ALASAN  TIDAK ANTUSIAS BEKERJA  TIDAK MAU MEMBANTU ORANG LAIN  SENANG BERGOSIP  SENANG BERBOHONG  BERLAGAK TAHU BERBAGAI HAL  TERLALU MANDIRI  TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
  • 70.  Badan Program Pembangunan PBB UNO Development Programme adalah organisasi multilateral yang paling besar memberi bantuan teknis dan pembangunan di dunia.  Berpusat di New York City dan juga sebagai organisasi terbesar dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa.  UNDP adalah peringkat ketiga tertinggi anggota PBB setelah PBB Sekretaris, Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal.
  • 71.  UNDP didanai sepenuhnya oleh kontribusi sukarela dari negara-negara anggota PBB.  Organisasi negara memiliki kantor di 166 negara, dimana UNDP bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memenuhi tantangan pembangunan dan mengembangkan kapasitas lokal.  Selain itu UNDP bekerja internasional untuk membantu negara-negara mencapai Millenium Development Goals (MDGS).  UNDP memberikan saran ahli, pelatihan, dan memberikan dukungan kepada negara-negara berkembang, dengan penekanan pada peningkatan bantuan kepada negara- negara.
  • 72.  Memiliki kemampuan bahasa Internasional (Bahasa Inggris dan lain-lain).  Memiliki sifat yang mendasar dalam kepribadian.
  • 73.  Ready to serve  Ability to serve  Be Happiness  Cooporative  Esprit De Corps  Honesty  Initiatives  Communicatives
  • 74.  Memberikan kepuasan dalam pelayanan  Pelayanan yang sopan dan cepat  Memberikan bantuan yang diperlukan  Memenuhi selera tamu sesuai keinginannya  Ramah tamah  Profesionalisme  Smile  Bearing  Behavior  Tone and Inflection of voice
  • 75.  Prounanciation  Handshake  Poise  State of health  Clothing and appearance  Manners and mannerism  Daily grooming check  Maturity