This paper explains about ethics and conflict interest, there are principals of conflict and how to overcome the conflict interest itself. this paper also tells about the meaning of ethic and conlict interest from some authors.
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest. Universitas Mercubuana, 2017
1. Nama : Ivan Setiawan
NIM : 55116120057
Magister Manajemen Universitas Mercubuana 2017
Ethics & Conflict Interest
Pengertian Etika
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya & menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal darikata Yunani ETHOS yang berarti norma
- norma, nilai - nilai, kaidah - kaidah dan ukuran - ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk.
Pengertian Norma
Norma adalah suatu tatanan hidup yang berupa aturan - aturan dalam pergaulan hidup
pada masyarakat. (AA NURDIAMAN). Sebuah norma adalah sebuah aturan, patokan atau
ukuran, taitu sesuatu yang bersifat pasti dan tidak berubah. Dengan adanya norma kita dapat
membandingkan sesuatu hal lain yang hakikatnya, ukurannya, serta kualitasnya kita ragukan.
Norma berguna untuk menilai baik-buruknya tindakan masyarakat sehari-hari. SEbuah norma
bisa bersifat objektif dan bisa pula bersifat subjektif. BIla norma objektif adalah norma yang
dapat diterapkan diterapkan secara langsung apa adanya, maka norma subjektif adalah norma
yang bersifat moral dan tidak dapat emmberikuan ukuran atau patokan yang memadai.
2. Macam-macam Norma:
1. Norma agama, yaitu peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan larangan yang
berasal dari Tuhan.
2. Norma moral/kesusilaan, yaitu peraturan atau kaidah hidup yang bersumber dari hati
nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat manusia.
3. Norma kesopanan, yaitu peraturan atau kaidah yang bersumber dari pergaulan hidup
antar manusia.
4. Norma hukum, yaitu peraturan atau kaidah yang diciptakan oleh kekuasaan resmi/negara
yang sifatnya mengikat atau memaksa.
Pengertian Etika Profesi
Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat. Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar
professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya
kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.
Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi
3. Berikut prinsip dasar etika profesi :
1. Tanggung jawab
Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat
pada umumnya.
2. Keadilan.
3. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
4. Prinsip Kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan
ketekunan
5. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
6. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi
Dan berikut fungsi etik profesi :
1. Sebagai sarana kontrol social
2. Sebagai pencegah campur tangan pihak lain
3. Sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik
Pengertian Conflict Interest
Secara umum, konflik kepentingan dapat didefinisikan sebagai suatu situasi di mana
seorang individu atau perusahaan (baik swasta maupun pemerintah) berada dalam posisi untuk
mengeksploitasi kapasitas profesional atau pejabat dalam beberapa cara untuk kepentingan
pribadi atau perusahaan. Tergantung pada hukum atau aturan yang terkait dengan sebuah
organisasi tertentu, adanya konflik kepentingan tidak mungkin dalam dan dari dirinya sendiri.
Bahkan, untuk professional sekalipun, maka hampir tidak mungkin untuk menghindari konflik
kepentingan dari waktu ke waktu.
Suatu konflik kepentingan, bagaimanapun bisa menjadi masalah hukum misalnya ketika
individu mencoba (dan / atau berhasil dalam) yang mempengaruhi hasil keputusan, untuk
kepentingan pribadi. Seorang direktur atau eksekutif akan dikenakan kewajiban hukum jika
melakukan koflik. Ada sering kebingungan diantara dua situasi. Sebagai contoh : dalam bidang
bisnis dan kontrol, menurut Institute of Internal Auditor, konflik kepentingan adalah suatu situasi
4. di mana auditor internal yang dipercaya, memiliki kepentingan profesional atau pribadi yang
bersaing. kepentingan yang bersaing tersebut dapat mempersulit untuk tidak memihak. Suatu
konflik kepentingan dapat mengganggu kemampuan individu untuk melakukan tugas dan
tanggung jawabnya secara objektif. Cara terbaik untuk menangani konflik kepentingan adalah
untuk menghindari konflik sepenuhnya. Kode etik membantu mengurangi masalah dengan
konflik kepentingan karena mereka dapat menguraikan sejauh mana konflik tersebut harus
dihindari, dan apa yang kedua belah pihak harus lakukan di mana konflik tersebut diperbolehkan
oleh kode etik (pengungkapan, pengingkaran, dll).