1. i
MAKALAH
DEEP TUNNEL
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah II
Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT
Oleh :
Krisrama Amanda Dwi Cahya (18.1003.222.0930)
KELAS A2
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2020
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Deep Tunnel ini hingga selesai tepat pada waktunya.
Adapun maksud penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah
ilmu ukur tanah bagi mahasiswa Teknik Sipil Terima kasih saya ucapkan atas
suport teman teman dan dosen mata kuliah sehingga makalah ini dapat
terseleaikan.
Saya meyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-
mata karena keterbatasan kemampuan saya sendiri. Oleh karena itu, saya sangat
mengharap saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua pihak agar
makalah deep tunnel ini dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat di masa yang
akan datang.
Semarang, April 2020
KrisramaAmandaDwi Ccahya
3. iii
DAFTAR ISI
Halaman Depan.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
2.1 Pengertian deep tunnel ............................................................................. 3
2.2 Sistem kerja deep tunnel........................................................................... 3
2.3 Negara-negara yang sudah menerapkan deep tunnel ............................... 4
2.3.1 Terowongan Jalan Raya dan Storm Water Malaysia...................... 4
2.3.2 Deep Tunnel Severage System (DTSS) di Singapura..................... 4
2.3.3 Chicago Deep Tunnel....................................................................... 4
2.4 Rancangan Deep Tunnel Reservoir System Jika Diterapkan di Jakarta... 5
BAB III PENUTUP................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 9
3.2 Saran......................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 10
4. iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4.1 Rancangan Deep Tunnel Jakarta...................................................5
Gambar 2.4.2 Bentuk Potongan Melintang MPDT Jakarta..................................7
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah DKI Jakarta dan kota-kota disekitarnya sering dihadapkan
pada kondisi kritis berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air.
Banjir pada musim hujan, mengalami krisis air baku sepanjang waktu,
masih rendahnya cakupan layanan ait minum, eksploitasi air tanah
yang berlebihan, sangat rendahnya tingkat pelayanan penanganan
limbah domestik yang semakin mencemari air tanah dan tercemarnya
aliran air sungai yang melewati kota Jakarta adalah merupakan
akumulasi permasalahan yang memerlukan penanganan segera.
Penanganan masalah krusial tersebut selama ini dilakukan secara
parsial dan kurang adanya koordinasi yang baik. Untuk menangani
masalah tersebut membutuhkan permbangunan sistem infrastruktur
yang untuk mewujudkan dibutuhkan biaya besar. Diantaranya adalah
dalam pembebasan tanah sebagaimana saat ini dihadapkan oleh Pemda
DKI.
Melihat kompleksitas yang ada serta tantangan masa depan,
diperlukan adanya suatu sistem penyelesaian yang bersifat inovatif,
menyeluruh dan terintegrasi untuk bisa mengatasi permasalahan serius
dalam pengelolaan sumberdaya air yang dihadapi oleh kota-kota besar
di Indonesia seperti yang sedang dihadapi oleh Jakarta, khususnya
dalam mengatasi masalah banjir; kelangkaan air baku; peningkatan
kebutuhan terhadap air bersih; penanganan limbah cair; eksploitasi dan
pencemaran terhadap air tanah serta upaya pengendalian intrusi air
laut; perbaikan kualitas air permukaan; dan upaya penanganan
kemacetan lalu lintas dalam kota.
Deep Tunnel Reservoir System (DTRS) merupakan suatu emerging
technologyyang sudah dikembangkan di beberapa kota besar di luar
negeri dalam upaya pengendalian banjir dan pengelolaan limbah cair.
6. 2
Fungsi DTR adalah menyimpan kelebihan air hujan (pengendalian
banjir) dalam suatu reservoir bawah tanah pada musim hujan
bersamaan dengan limbah rumah tangga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa deep tunnel dirasa lebih efektif dalam mengatasi banjir?
2. Negara mana saja yang sudah menerapkan deep tunnel ?
3. Bagaimana rancangan deep tunnel jika diterapkan di Jakarta ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kelebihan deep tunnel dalam mengatasi banjir.
2. Untuk mengetahui negara mana saja yang sudah mengaplikasikan
deep tunnel sehingga dapat dijadikan sebagai referensi.
3. Untuk mengetahui perancangan deep tunnel yang dapat diterapkan
di Jakarta.
7. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian deep tunnel
Deep tunnel merupakan suatu sistem teknologi terowongan
dan reservoir air bawah tanah yang terintegrasi untuk mengatasi
masalah banjir, kelangkaan air baku dan penanganan limbah cair
perkotaan. Serta merupakan manajemen dan konservasi air tanah.
Fungsi deep tunnel adalah menyimpan kelebihan air hujan
(pengendalian banjir) dalam suatu reservoir bawah tanah pada musim
hujan bersamaan dengan dengan limbah rumah tangga.
2.2 Sistem kerja deep tunnel.
Komponen pertama adalah saluran di bawah tanah (deep
tunnel) pada kedalaman 25 sampai 45 m dengan diameter (10-15 m).
Deep Tunnel ini juga dilengkapi dengan saluran vertikal (vertical
shaft) yang akan membawa air dari beberapa daerah potensi
genangan pada saat hujan turun dan saluran horizontal yang
membawa air limpasan menuju reservoir bawah tanah atau dibuang
lansung ke laut pada saat musim banjir dengan sistem pemompaan
pada daerah hilirnya.
Komponen kedua adalah reservoir, reservoir ini didisain
dengan kapasitas relatif besar untuk mampu menampung limpasan
air atau genangan yang terjadi akibat hujan atau curah hujan tinggi
bersamaan dengan akumulasi limbah cair perkotaan dalam hitungan
debit harian. Reservoir bawah tanah kedap air ini juga didisain
dengan mempertimbangkan faktor keamanan yang tinggi terhdap
resiko runtuh (colaps) akibat beban dan getaran atau pergerak tanah
(earthquake).
8. 4
2.3 Negara-negara yang sudah menerapkan deep tunnel
2.3.1 Terowongan Jalan Raya dan Storm Water Malaysia
Stormwater Dan Road Tunnel ( SMART Tunnel ), adalah
drainase badai dan struktur jalan di Kuala Lumpur , Malaysia.
Terowongan yang memiliki panjang 9,7 km (6,0 mi) adalah
terowongan drainase stormwater terpanjang di Asia Tenggara
dan terpanjang kedua di Asia.
Tujuan utama pembuatan dari terowongan ini adalah untuk
menyelesaikan masalah banjir bandang di Kuala Lumpur dan
juga untuk mengurangi kemacetan di sepanjang Jalan Sungai
Besi dan flyover Loke Yew di Pudu pada jam-jam sibuk.
2.3.2 Deep Tunnel Severage System (DTSS) di Singapura
Deep Tunnel Sewerage System (DTSS) adalah proyek
terpadu besar-besaran yang dikembangkan oleh Public Utilities
Board (PUB) di Singapura untuk memenuhi kebutuhan air
bersih jangka panjang melalui pengumpulan, pengolahan,
reklamasi, dan pembuangan air bekas dari industri, rumah dan
bisnis. Proyek ini sedang dikembangkan dalam dua tahap.
Konstruksi pada fase pertama selesai pada 2008 dan fase kedua
dijadwalkan akan dimulai pada 2016, dengan selesai pada 2022.
Proyek ini melibatkan pembangunan dua terowongan besar,
dengan diameter 6,5 m dan panjang total 80 km, yang terletak
sekitar 50 m di bawah permukaan, untuk mengangkut air
limbah ke tiga pabrik reklamasi air terpusat (WRP). WRP akan
mengolah dan memurnikan limbah menjadi air bersih, air
reklamasi bermutu tinggi untuk disuplai dengan nama merek
NEWater. Limbah yang diolah akan dibuang melalui pipa-pipa
pembuangan ke laut dalam ke selat Singapura.
2.3.3 Chicago Deep Tunnel.
Tunnel and Reservoir Plan (disingkat TARP dan lebih
dikenal sebagai Deep Tunnel Project atau Chicago Deep
9. 5
Tunnel) adalah proyek sipil yang bertujuan untuk mengurangi
banjir di wilayah metropolitan Chicago dan untuk mengurangi
efek berbahaya dari limbah mentah ke Danau Michigan dengan
mengalihkan air badai dan air limbah ke penampungan-
penampungan sementara. Proyek ini adalah salah satu proyek
teknik sipil terbesar yang pernah dilakukan dalam hal ruang
lingkup, biaya dan jangka waktu. Ditugaskan pada pertengahan
1970-an, proyek ini dikelola oleh Distrik Reklamasi Air
Metropolitan Chicago. Selama 30 tahun konstruksi, lebih dari $
3 miliar telah dihabiskan untuk proyek ini.
2.4 Rancangan Deep Tunnel Reservoir System Jika Diterapkan di Jakarta
Gambar 2.4.1 Rancangan Deep Tunnel Jakarta
Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemprov DKI
merencanakan untuk membangun deep tunnel reservoir system
(DTRS) di sepanjang Banjir Kanal Timur (BKT), Banjir Kanal Barat
(BKB), dan di sebelah barat Sungai Ciliwung. Pembangunan DTRS
sepanjang 17 kilometer dan diameter 18 meter ini diperkirakan
menelan biaya pembangunan senilai Rp4,37 triliun. DTRS ini akan
10. 6
dibangun di daerah tangkapan air yang kerap dilanda banjir seperti
di Bukit Duri, Kampung Melayu, pintu air Manggarai, pintu air
Karet, Grogol, Banjir Kanal Barat, dan Muara Angke.
DTRS mengaplikasikan green technology atau teknologi
ramah lingkungan sehingga tidak mencemari lingkungan karena
sistem ini merupakan sistem saluran dan reservoir bawah tanah yang
secara terintegrasi dapat mengatasi masalah banjir, kelangkaan air
baku, penanganan limbah cair perkotaan, manajemen dan konservasi
air tanah, serta untuk memperbaiki kembali kondisi kualitas sungai
yang mengalami pencemaran berat di perkotaan.
Pemprov DKI Jakarta terus berusaha mencari jalan bagaimana
mengumpulkan dana Rp 4,37 triliun untuk membangun Deep Tunnel
Reservoir System (DTRS). Pembangunan DTRS atau pipa bawah
tanah penampung banjir sendiri diyakini Pemprov dapat menjadi solusi
bagi penanganan banjir tahunan di Jakarta. Kelebihan dari DTRS
adalah tak perlu ada pembebasan lahan. Karena DTRS dibangun 100
meter di bawah tanah. Penanaman DTRS di bawah tanah juga tidak
akan mengganggu jaringan listrik atau komunikasi. Sebab, tim ahli
yang membangun DTRS sudah mempunyai peta jaringan listrik dan
komunikasi. Cara menanam pipa DTRS tidak dengan menggali tanah
secara horisontal tetapi vertical.
Dari hasil penelitian tim ahli di luar negeri, DTRS selain dapat
menanggulangi banjir juga meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Karena DTRS itu mengolah air baku dan limbah menjadi pupuk yang
bisa dijual.
11. 7
Gambar 2.4.2 Bentuk Potongan Melintang MPDT Jakarta
MPDT (Multi Porpouse Deep Tunnel )sebagai salah satu
emerging solution dalam konteks IUWRM pada dasarnya adalah
merupakan suatu sistem teknologi terowongan dan reservoir air bawah
tanah yang secara terintegrasi untuk dapat mengatasi masalah banjir,
kelangkaan air baku, penanganan limbah cair perkotaan, manajemen
dan konservasi air tanah yang dipadukan dengan upaya penanganan
kemacetan lalu lintas serta sekaligus untuk dapat memperbaiki kembali
(restorasi) kondisi kualitas sungai-sungai yang mengalami pencemaran
berat oleh limbah cair di daerah perkotaan padat penduduk seperti DKI
Jakarta.
Dalam konteks IUWRM yang juga mengintegrasikan optimasi
pemanfaatan ruang dan lahan yang semakin terbatas di daerah
perkotaan seperti Jakarta, pengembangan konsep dan implementasi
MPDT di DKI Jakarta diharapkan untuk mampu mengatasi:
A. Masalah atau ancaman banjir di wilayah Metropolitan DKI
Jakarta secara terintegrasi dengan tidak terkendala dengan
masalah pembebasan lahan.
12. 8
B. Secara simultan dan cost effective dalam pengelolaan limbah
cair perkotaan dari berbagai aktifitas domestik/rumah tangga
yang belum ditangani oleh Pemda DKI hingga saat ini.
C. Secara simultan mengatasi masalah kelangkaan air baku yang
tengah dihadapi oleh PAM Jaya terutama menghadapi
tantangan jangka menengah dan jangka panjang untuk
pemenuhan kebutuhan air bersih di Jakarta melalui proses daur
ulang limbah cair yang diolah bersamaan dengan cadangan air
hujan yang ditampung pada MPDT.
D. Secara simultan dan bertahap memperbaiki (restorasi) kualitas
air permukaan/sungai-sungai utama yang ada di DKI Jakarta
yang tercemar oleh limbah cair dan padat.
E. Secara terintegrasi pada keadaan tidak banjir, dapat
difungsikan sebagai jalan tol bawah tanah untuk dapat
membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dalam wilayah kota
dan sekaligus dalam rangka mengoptimalkan investasi dan
pemulihan biaya.
F. Sicara simultan dan bertahap memperbaiki dan meningkat
kualitas air tanah dalam rangka konservasi air tanah dan
pencegahan penurunan permukaan (land subsidence) dan
sekaligus untuk pengendalian ancaman intrusi air laut.
13. 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melihat kompleksitas yang ada serta tantangan masa depan,
akan diperlukan adanya suatu sistem penyelesaian yang bersifat
inovatif, menyeluruh dan terintegrasi untuk bisa mengatasi
permasalahan serius seperti kemacetan, banjir, peningkatan
kebutuhan terhadap air bersih dan penanganan limbah. Dengan
konsep MPDT ( Multi Purposes Deep Tunnel ) ini di harapkan dapat
menjadi solusi pemecah permasalahan yang ada.
3.2 Saran
Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan pengalaman tentang deep tunnel dalam konstruksi
sipil. Untuk itu dengan kritik dan saran yang membangun dapat
bermanfaat untuk memperbaiki kesalahan dari makalah ini.
14. 10
Daftar Pustaka
Abidin, H.Z., R. Djaja, D. Darmawan, H. Rajiwirjono, D. Muhardiono, M.
A. Kusuma and C. Subarya: Studying Land Subsidence of Jakarta and
Bandung using GPS Survey Method. Presented paper in the 6th Asean
Science & Technology Week, Brunei Darussalam 12 – 21 Sept. 2001.
Ali, Firdaus. Suatu Konseptual Desain: Deep Tunnel Reservoir, Jakarta
Green Plan 2020. Seminar Badan Regulator Pelayanan Air Minum
Jakarta, Pan Sari-Pacific Hotel, Jakarta. 12 Desember 2005.
Annynomous.2013 Terowongan Multifungsi atau Deep Tunnel
https://bangazul.com/terowongan-multifungsi-atau-deep-tunnel/. Di
akses pada 10 April 2020.
Asian Infrastructure Monthly. Deep Sewage Tunnel Project Take off.
www. Janes.com., 2000.
Gurusinga, Djendam. Pengendalian Banjir DKI Jakarta dan Sekitarnya.
Makalah Presentasi pada Diskusi Panel Manajemen & Pengendalian
Banjir Jakarta, oleh INKINDO, Jakarta, 12 Maret 2002.
Hadi, P., A.B.S.M. Arsyad, Sumartoyo, J. Suryanta, Y. Wibisono and
Sularsana. Kajian Keruangan Banjir di Kawasan Jakarta dan
Sekitarnya. BAKOSURTANAL, 2002.
Kahar, Joenil. Pemanfaatan Data Spasial Bagi Penanggulangan Banjir.
Presented paper in the Forum Sains dan Kebijakan Penanganan
Bencana Banjir, Aula Barat Kampus ITB, 22 – 23 Maret 2002.
Michael A. Jones, Sally J. Harris, Keith M. Baxter and Malcolm Anderson.
The Streatham Groundwater Source: An Analogue For The
Development Of Recharge Enhanced Groundwater Resource
Management In The London Basin. Thames Water Utilities Ltd.,
Reading, UK. 2005. 9.
Pasang, Haskarlianus. Jakarta Bebas Banjir dengan Manajemen Aliran
Terpadu. Kandidat PhD pada Department of Civil and Environmental
Engineering, University of Melbourne, Australia. Sebuah Artikel pada
Harian Umum Kompas, 8 Maret 2005.
Priyanto,C.2013.Solusi Banjir Dengan Deep Tunnel
http://cahyageo.blogspot.com/2013/02/solusi-banjir-dengan-deep-
tunnel.html.Di akses pada 10 April 2020.
15. 11
Rahardjo, Paulus P. Teknik Terowongan. Geotechnical Engineering Center,
Universitas Katolik Parahiyangan-Bandung. 2006.
Tambun, LT. 2015 Pembangunan "Deep Tunnel" Hanya Butuh Biaya Rp 30
Triliun https://www.beritasatu.com/megapolitan/248905-pembangunan-
deep-tunnel-hanya-butuh-biaya-rp-30-triliun Di akses pada 10 April
2020
Tee, Tan Boon and Weele, Brian Van. Design And Construction Of Sewer
Tunnels Under The Deep Tunnel Sewerage System. Sewerage
Department, Ministry of the Environment, Tunnel Paper ICTUS
November 2000 E.doc
Theodore, Marry & Louis Theodore. Major Environmental Issues Facing
the 21st Century. Prentice Hall PTR, New Jersey. 1996.