6. Rekomendasi Pisau Sembelih yang Terbaik
Pisau terbuat bahan anti karat (Stainless
Steel)
Ukuran minimal 1,5 kali lebar leher hewan:
Kambing (20 cm), Sapi (30 cm)
Ujung pisau melengkung keluar
Pisau harus sangat tajam
10. Test Ketajaman Pisau
Tahap awal
pengetesan hasil
asah, adalah
dengan memotong
kertas
Paper Slice
Memotong kertas
tanpa diiris
melainkan dengan
cara menekan bilah
ke kertas
Push Cut
Megerok bulu, atau
menempelkan mata
pisau ke ke bagian
belakang rambut
kepala
Shaving Hair
Mengiris plastik
Plastic Slice
Meraba mata
bilang
menggunakan
jari
Swipe Fingerprint
20. METODE BURLEY
Kalungkan tali pada leher. Kemudian
masukkan melalui kaki dalam ke
arah punggung. Setelah tali bertemu
di punggung, silangkan dan
lingkarkan pada perut ke arah kaki
belakang bagian dalam.
Metode ini tidak disarankan pada sapi
Bali atau Kupang
21. Cara Merobohkan Hewan Sembelihan
METODE ROPE
SQUEEZE
Lingkarkan tali di daerah thorax
atau bagian dada dan buat simpul
di daerah leher. Setelah itu, tali
yang panjang diikat pada tali
melingkar dan dilingkarkan
melalui punggung. Kemudian tali
dimasukkan melalui lingkar
punggung. Kemudian, tali kembali
dilingkarkan melalui punggung
bagian belakang, berputar di
daerah perut.
Metode ini sangat disarankan pada sapi Bali atau Kupang
30. Sayatan Tidak Boleh
• Berpotensi mengiris jakun
• Beresiko saluran pencernaan tidak terpotong
• Berpotensi memotong percabangan arteri karotis
Terlalu
ke atas
• Pembuluh darah di bawah otot yang tebal
• Pembuluh darah akan tertarik kedalam yang
berpotensi membuat pembuluh darah tersumbat
Terlalu
ke
bawah
34. Sebelum Hewan Mati Di Larang
1 • Menyiram tubuh hewan terutama di luka sembelihan
2 • Menyeret, memindahkan, dan menggantung hewan
3 • Menguliti dan memisahkan kaki serta kepala
4 • Menyatukan bahagian leher yang sudah tersayat
5 • Menusuk dada untuk mempercepat pengeluaran darah
35. Menetapkan Status Kematian Hewan
1
•Reflek kornea mata telah hilang
2
• Aliran darah sudah tidak deras (tidak memancur)
3
• Nafas sudah hilang
36. Penyembelihan diakhiri dengan menetapkan
status kematian.
Tunggu sampai hewan mati secara sempurna & darah keluar tuntas.
Dilarang memotong kepala sebelum mati secara sempurna
Periksa reflek mata, pelupuk dan pupil. Periksa kaki & buntut
Menetapkan Status Kematian Hewan
38. Titik Kritis Penyembelihan
Fase Kehidupan Hewan
1. Hayatul Mustamiroh: Kehidupan sebelum disembelih
2. Hayatul Mustaqirroh: Kehidupan sesaat setelah disembelih ditandai dengan
darah mengucur deras, nafas memburu, kaki menendang, suara ngorok keras,
dan hewan meronta2.
3. Hayatul Madzbuh/’Harkatul madzbuh: Hewan dalam keadaan sekarat.
Ditandai dengan darah yang sedikit mengucur, nafas yang mulai putus2, kondisi
hewan mulai menunjukkan tanda2 kematian.
Titik Kritis Penyembelihan 1: Hukum Sembelihan 2x
39. Titik Kritis Penyembelihan
أصحابنا قال
:
ميتة فهو الحيوان ومات شيئا والمريء الحلقوم من ترك ولو
,
ميتة فهو المتروك ذلك بعد فقطع المذبوح حركة إلى انتهى لو وكذا
“Para Ulama dari Mazhab Syafi’I berkata: dan jika tertinggal sesuatu dari tenggorokan dan
kerongkongan (tidak terputus sempurna) dan hewan tersebut mati, maka hukum dagingnya
adalah bangkai (haram), dan begitu juga apabila proses sembelihan seperti ini (tidak
memutus tenggorokan dan kerongkongan secara sempurna) namun hewan tersebut hampir
mati (Harokatul Madzbuh) kemudian diulangi menggorok tenggorokan dan kerongkongan
yang tersisa setelah itu, maka hukum dagingnya adalah bangkai (haram). (Al-Majmu’:
10/123).
Kemudian Para Ulama Mazhab Syafi’I menjelaskan, bahwa hewan sembelihan yang halal
dagingnya adalah apabila ketika awal melakukan sembelihan hewan tersebut masih segar-
bugar yang mereka istilahkan “hayah mustaqirroh” yaitu dalam keadaan hidup yang tidak
terlihat tanda-tanda akan segera mati (lihat: Al-Majmu’: 10/119-126)
40. Titik Kritis Penyembelihan
Sehingga dengan demikian, Menyembelih hewan sebanyak 2 kali perlu dilihat keadaannya secara
rinci:
1. Jika hewan telah disembelih dengan tidak memutus kerongkongan dan tenggorokan secara
sempurna, namun hewan tersebut terlihat mendekati kematiannya, kemudian dilakukan
penyembelihan untuk kedua kalinya maka hukum dagingnya haram dimakan
2. Jika hewan telah disembelih dengan tidak memutus kerongkongan dan tenggorokan secara
sempurna, namun masih terlihat segar-bugar (tidak ada tanda-tanda akan mati-hayatul
mustaqiroh), kemudian dilakukan penyembelihan untuk kedua kalinya, maka hukumnya sah dan
dagingnya halal.
Dengan syarat, jika sembelihan untuk yang kedua kalinya dilakukan segera, tanpa jeda waktu
yang cukup lama, maka hal ini diperbolehkan, sebagimana yang dikatakan oleh Syaikh Abu
Abdillah al-Malikiy:
اختيارا أو اضطرارا رفع سواء أكلت قرب عن عاد فإن
“JIka melakukan sembelihan untuk kedua kalinya dalam waktu yang dekat (segera), apakah
karena terpaksa ataupun sengaja, maka daging hewan tersebut boleh dimakan” (Minahul Jalil:
2/408)
43. Titik Kritis Penyembelihan
- Jumhur Ulama: Mazhab Syafii, Maliki dan Hambali melarang dengan keumuman hadits Ali
diatas
- Namun Mazhab Hanafi dan bbrp ulama maliki membolehkan
Dalam Tabyin al-Haqaiq – kitab madzhab Hanafi – dinyatakan,
جاز بها ليتصدق بالدراهم باعهما ولو
;
واللحم بالجلد كالتصدق قربة ألنه
”Jika dia menjual kurbannya dengan pembayaran uang dirham untuk disedekahkan dalam
bentuk dirham, hukumnya boleh. Karena ini termasuk ibadah, sebagaimana sedekah dengan
kulit atau dagingnya.” (Tabyin al-Haqaiq, 6/9)
Ibnul Qoyim dalam Tuhfah al-Maudud menyebutkan beberapa riwayat dari Imam Ahmad,
diantaranya keterangan al-Khallal,
هللا عبد أبا أن الحميد عبد بن الملك عبد وأخبرني
[
أحمد اإلمام يعني
]
قال
:
وتصد ٍةبقر جلد باع عمر ابن إن
بثمنه ق
Abdul Malik bin Abdul Humaid menyampaikan kepadaku bahwa Imam Ahmad pernah
mengatakan, ’Sesungguhnya Ibnu Umar menjual kulit sapi, kemudian beliau sedekahkan
uangnya.’ (Tuhfah al-Maudud, hlm. 89)
44.
45. Mengenal Karkas Hewan
Karkasmerupakan bagiandari ternak hewan qurban yang didapatkan dengan cara disembelih secara
halal dan benar kemudian dikuliti, dikeluarkan darahnya, dikeluarkan jeroannya, dipisahkan
kepalanya, kaki mulai dari lutut kebawah, organ reproduksinya dan ambing, ekor serta lemak yang
berlebih.
PerhitunganKarkas
Berat karkas: 40-50% dari berat hidup. Berat
daging: 70% dari berat karkas.
Berat jeroan: 10% dari berat karkas.
Berat kaki: 11 kg untuk 4 kaki. Berat
kepala: 4 % dari berat hidup. Berat
ekor: 0,7% dari berat hidup.
46. Pengelolaan Karkas Hewan
1. Lokasi penyembelihan, pengulitan, dan pemotongan, dan pengemasan mesti
terpisah.
2. T
erpisah dari lokasi penampungan ternak.
3. Lokasi penyembelihan sedapat mungkin tidak terlihat oleh ternak yang akan
disembelih.
4. T
erdapat septik tank untuk penampungan darah atau kotoran dari jeroan.
5. Lokasi pemisahan daging dengan tulang harus dilakukan di tempat yang terpisah
dari area penyembelihan dan pengulitan untuk menghindari terjadinya
kontaminasi silang.
47. Test Ketajaman Pisau
Tahap awal
pengetesan hasil
asah, adalah
dengan memotong
kertas
Paper Slice
Memotong kertas
tanpa diiris
melainkan dengan
cara menekan bilah
ke kertas
Push Cut
Mengerok bulu,
atau menempelkan
mata pisau ke ke
bagian belakang
rambut kepala
Shaving Hair
Mengiris plastik
Plasitic Slice
Meraba mata
bilang
menggunakan
jari
Swipe Fingerprint
TERIMA KASIH
Ph.0812-9734-5734
Email. dakwahsembelihhalal@gmail.com
FB. Dakwah Sembelihan Halal
www.dakwahsembelihhalal.id