SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
3. KONSEP FILSAFAT
PANCASILA
Selasa, 15 Maret 2016
Outlines
 Kesatuan Sila-Sila Pancasila sebagai
Suatu Sistem Filsafat
 Pancasila sebagai Nilai Dasar
Fundamental bagi Bangsa dan Negara
Indonesia
 Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia
 Penghayatan Nilai-Nilai Setiap Sila
Pancasila
Kesatuan Sila-Sila Pancasila
sebagai Suatu Sistem Filsafat
Pendahuluan
 Kesatuan sila-sila
Pancasila:
1. Bersifat hirarkis dan
piramidal
2. Bukan hanya bersifat
formal, tapi juga
meliputi kesatuan
dasar ontologis,
epistemologis, dan
aksiologis
Dasar Ontologis Sila-Sila
Pancasila
 Pancasila tidak hanya kesatuan yg
menyangkut sila-silanya saja, tapi juga
hakikat dasar dari sila2 tsb
 Dasar ontologis Pancasila adalah
MANUSIA,  disebut juga dasar
antropologis
 maksudnya???
 Subjek pendukung sila-sila Pancasila
adalah manusia
Dasar Ontologis Sila-Sila
Pancasila
Sifat Kodrat Manusia:
Makhluk Individu dan
sosial
Kedudukan Kodrat
Manusia: pribadi yg
berdiri sendiri,
makhluk Tuhan YME
Ketuhanan YME sbg
dasar yg menjiwai
sila2 lainnya
Pancasila
Dasar filsafat
negara
Negara
Didukung
oleh rakyat
Rakyat =
manusia
Hal-hal Mutlak Manusia sbg Pendukung
Pancasila
Dasar Epistemologis Sila-Sila
Pancasila
 Dasar epistemologi Pancasila tidak bisa dipisahkan dari dasar
ontologisnya ttg hakikat manusia.
 Pancasila merupakan pedoman atau dasar bagi bangsa
Indonesia dlm memandang realitas alam semesta, manusia,
masyarakat, bangsa dan negara ttg makna hidup dan
menyelesaikan masalah yg dihadapi dlm kehidupan
Pancasila
Sistem Filsafat
Sistem cita-cita
dan kepercayaan
(belief system)
Ideologi bangsa:
landasan cara
hidup manusia
dlm berbagai
bidang
Sistem
Pengetahuan
DasarEpistemologisPancasila
Sumber pengetahuan
manusia
nilai2 yg ada pd bangsa
Indonesia sendiri
Nilai adat istiadat
Nilai kebudayaan
Nilai religius
Dirumuskan oleh wakil-
wakil bangsa dlm
mendirikan negara
Teori kebenaran
pengetahuan manusia:
bersifat fomal logis
Susunan  hirarkis dan
piramidal
Isi arti Pancasila
Umum universal: esensi Pancasila yg mnjdi pangkal
tolak pelaksanaan bidang kenegaraan dan praktis
dalam berbagai bidang kehidupan
Umum Kolektif: Pan casila sbg pedoman
kolektif negara dlm tertib hukum Indonesia
Khusus dan kongkrit: bersifat khusus
kongkrit serta dinamis
Watak pengetahuan
manusia
Moralitas religius
manusia
Moralitas kodrat
manusia
Akal dan intuisi
Indra
Dasar Aksiologis Sila-Sila Pancasila
Dasar Aksiologis
Pancasila
Teori Nilai
- Nilai material
- Nilai vital
- Nilai kebenaran
- Nilai keindahan
- Nilai kebaikan (moral)
- Nilai kesucian
Nilai kerokhanian yg
mengakui nilai vital dan
material
Nilai Pancasila
sbg Sistem
Nilai2 dlm Pancasila mempunyai tingkatan
dan bobot yg berbeda namun tidak
bertenatngan, saling melengkapi sebagai
sebuah kesatuan organik yg tidak bisa
dipisahkan
Pancasila sebagai Nilai Dasar
Fundamental bagi Bangsa dan
Negara Indonesia
Hakekat
Pancasila
Makna Pokok, utama
Jiwa dan
Kepribadian
Bangsa
Derivasi
Ideologi Nasional
Derivasi
Sumber cita-cita
dan Tujuan
Nasional
Derivasi
Watak dan
Kapribadian
Bangsa Indonesia
Derivasi
Pandangan
Hidup
Utama
Dasar
Negara
Utama
Nilai-Nilai Fundamental Sosio-
Budaya Pancasila
 Asas Kehidupan Ketuhanan dan
Keagamaan: Keyakinan adanya Tuhan
Yang Maha Esa sebagai Maha Pencipta
Semesta, Pengayom alam semesta.
Kepada-Nya manusia menaruh
kepercayaan dan harapan bagi hidup di
dunia dan sesudah mati.
 Asas kekeluargaan, cinta kebersamaan
sebagai satu keluarga. Ini menjadi dasar
terbentuknya masyarakat , bangsa dalam
kesatuan dan kerukunan.
Nilai-Nilai Fundamental Sosio-
Budaya Pancasila
 Asas Musyawarah Mufakat : kebersamaan
adalah kumpulan banyak pribadi, warga, dan
keluarga. Keinginan dan kemampuan warga
masyarakat berbeda-beda. Supaya mereka
tetap rukun bersatu, keputusan ditetapkan atas
dasar musyawarah mufakat
 Asas gotong –royong : kebersamaan memikul
beban tanggung jawab demi kepentingan
bersama. Keputusan yg ditetapkan atas asas
musyawarah mufakat utk kebersamaan adalah
tanggung jawab bersama. Jadi dilaksanakan
bersama secara gotong-royong oleh dan untuk
kebersamaan
Nilai-Nilai Fundamental Sosio-
Budaya Pancasila
 Asas tenggang rasa atau teposeliro: Asas
saling menghargai dan menghormati dalam
keragaman dan perbedaan. Saling
menghormati hak, pendapat, keyakinan dan
agama masing-masing demi terpeliharanya
kesatuan dan keharmonisan hidup bersama
Asas mendasar ini merupakan:
 sifat utama masyarakat sepanjang sejarah
 merupakan watak masyarakat Indonesia
Kepribadian Indonesia.
Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa dan Negara Indonesia
KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA
6
Filosofische Grondslag
yaitu sebagai
fondamen, filsafat,
pikiran yang mendalam
PANDANGAN
HIDUP
(WAY OF LIFE)PANCASILA
Dasar dan Ideologi Negara
PEMERSATU
BANGSA
Pancasila Sebagai Dasar Negara berarti Pancasila menjadi dasar untuk
mengatur penyelenggaraan negara dan seluruh warga negara Indonesia.
Dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
alinea keempat terdapat rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia. Rumusan sila-sila Pancasila itulah dalam hukum positif Indonesia
secara yuridis-konstitusional sah, berlaku, dan mengikat seluruh lembaga negara,
lembaga masyarakat, dan setiap warga negara, tanpa kecuali.
Pancasila sebagai ideologi negara, dapat dimaknai sebagai sistem kehidupan
nasional yang meliputi aspek etika/moral, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan dalam rangka pencapaian cita-cita dan tujuan bangsa
yang berlandaskan dasar negara.
PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA
7
Sumber : Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, 2012, hal. 87 - 94
PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
8
PANITIA KECIL/PANITIA
SEMBILAN
(PANCASILA DALAM
PIAGAM JAKARTA)
22 JUNI 1945
PIAGAM JAKARTA
1. Ketuhanan Dengan
Kewajiban Menjalankan
Syariat Islam Bagi Pemeluk-
Pemeluknya
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan /
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
SIDANG PPKI
(PANCASILA DALAM
PEMBUKAAN
UUD TAHUN 1945)
18 AGUSTUS 1945
PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil
Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan /
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia
SIDANG PERTAMA BPUPKI
(Ir. SOEKARNO
MENAWARKAN 5 PRINSIP
DASAR NEGARA YANG
DIBERI NAMA PANCASILA)
1 JUNI 1945
DASAR
NEGARA/PANCASI
LA
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme Atau
Peri-kemanusiaan
3. Mufakat Atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan
Rangkaian dokumen sejarah perumusan Pancasila yang bermula dari 1 Juni 1945, 22 Juni 1945,
hingga teks final 18 Agustus 1945, dapat dimaknai sebagai satu kesatuan dalam proses kelahiran
Pancasila sebagai dasar negara. (Sumber: Buku Empat Pilar MPR, 2012, hal 41)
MEMBICARAKAN
PERUMUSAN DASAR
NEGARA INDONESIA
MERDEKA
MEMBAHAS
RANCANGAN
UNDANG-UNDANG
DASAR
Dimasa Akhir Perang Asia Timur Raya Tahun 1945, Pada Tanggal 29 April 1945,
Dibentuk Suatu Badan Yang Diberi Nama BPUPKI Yang Bertugas Untuk
Menyelidiki Hal-hal Penting Yang Berhubungan Dengan Berbagai Hal Yang
Diperlukan untuk Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
SEJARAH PEMBENTUKAN
BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN
KEMERDEKAAN INDONESIA (BPUPKI)
SUSUNAN PENGURUS
BPUPKI TERDIRI DARI
69 ORANG + 7
ANGGOTA ISTIMEWA.
KETUA BPUPKI ADALAH
DR. K.R.T RADJIMAN
WEDIODININGRAT
MASA SIDANG II
10 – 17 juli 1945
MASA SIDANG I
29 Mei – 1 Juni 1945
9
SUSUNAN PENGURUS BPUPKI
 Ketua : Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat
 Ketua Muda : Itjibangase Yosio
 Ketua Muda : Raden Panji Soeroso
No
Anggota
Masa Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945)
No
Anggota
Masa Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945)
No
Anggota Tambahan
Masa Sidang II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
A.R. Baswedan
Abdoel Kadir
A. Kahar Moezzakir
Abikoesno Tjokrosoejoso
Agus Muhsin Dasaad
Bendoro Pangeran Hario Poeroebojo
Bendoro Pangeran Hario Bintoro
R. Boentaran Martoatmodjo
Dr. Samsi Sastrawidagda
Dr. Soekiman Wirjosandjojo
Drs. K.R.M. Ario Sosrodiningrat
Drs. Mohammad Hatta
K.H. Abdoel Wachid Hasyim
H. Agus Salim
Ir. Ashar Sutedjo Moenandar
Ir.R.M.Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo
Ir. Soekarno
K.H. Abdoel Halim
K.H. Ahmad Sanoesi
K.H. Mas Mansoer
K.H. Masjkoer
K.R.M.T. Hario Woerjaningrat
Ki Bagoes Hadikoesoemo
Ki Hadjar Dewantara
Lim Koen Hian
Mas Aris
Mas Soetardjo Kartohadiekoesoemo
Mr. A.A. Maramis
Mpt. Dr. R. Koesomaatmadja
Mr. J. Latuharhary
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Mr. K.R.M.T. Wongsonagoro
Mr. Mohammad Yamin
Mr. R. Ahmad Soebardjo
Mr. R. Hindromartono
Mr. R. Mas Sartono
Mr. R. Pandji Singgih
Mr. R. Samsoedin
Mr. R. Sastromoeljono
Mr. R. Soewandi
Mr. Soesanto Tirtoprojo
Mr. Tan Eng Hoa
Ny. Mr. Maria Ulfa Santoso
Ny. R.Soekaptinah S. Mangoenpoespito
Oei Tiang Tjoei
Oei Tjong Hauw
P.F. Dahler
Parada Harahap
Prof. Dr. Mr. R. Soepomo
Prof. Dr. Pangeran Ario Housein Djajadiningrat
Prof. Dr. R. Asikin Widjajakoesoema
Prof. Ir. R. Rooseno
R.A.A Soemitro Kolopaking Poerbonegoro
R.A.A. Wiranatakoesoemah
R. Abdoelrahim Pratalykrama
R.M. Margono Djojohadikoesoemo
R.M.T. Ario Soerjo
R. Otto Iskandardinata
R. Roeslan Wongsokoesoemo
R. Soedirman
R. Soekardjo Wirjopranoto
61
62
63
64
65
66
Abdul Kaffar
B.K.P.A Soerjo Hamidjoyo
Pengeram Mohammad Noor
K.H. Abdul Fatah Hasan
Mr. Mas Besar Martokoesoemo
R. Asikin Natanegara
No Anggota Istimewa
1
2
3
4
5
6
7
Ide Teitiro
Itagaki Masamitu
Masuda Toyohiko
Matuura Mitikiyo
Miyano Syoozoo
Tanaka Minoru
Tokonomi Tokuzi
Sumber : Setjen MPR RI, Konstitusi dan MPR Dalam Lintasan Sejarah,
2014, hal. 61-62
10
(Sumber: Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, 2012, hal 32-33)
PIDATO SOEKARNO 1 JUNI 1945
Ketuhanan
Kebangsaan
Internasionalisme
atau
Perikemanusiaan
Ketuhanan
Mufakat atau
Demokrasi
Kesejahteraan
Sosial
Sosio
Nasionalisme
Sosio
Demokrasi
GOTONG
ROYONG
11
PANCASILA TRISILA EKASILA
PANITIA DELAPAN
Ir. Soekarno
(Ketua)
Drs. Moh.
Hatta
(Kebangsaan)
Mr. Moh
Yamin
(Kebangsaan)
Mr. A. A
Maramis
(Kebangsaan)
R. Otto
Iskandardinata
(Kebangsaan)
M.S
Kartohadikoesoemoe
(Kebangsaan)
Ki Bagoes
Hadikoesoemoe
(Islam)
K.H Wachid Hasjim
(Islam)
12
(Sumber: Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, 2012, hal 35)
PANITIA SEMBILAN
Ir. Soekarno (Ketua)
Drs. Moh. Hatta
(Kebangsaan)
Mr. A.A Maramis
(Kebangsaan)
R.Otto
Iskandardinata
(Kebangsaan)
Mr. A. Soebardjo
(Kebangsaan)
K.H Wachid
Hasjim (Islam)
H. Agus Salim
(Islam)
K.H. Kahar
Moezakkir
(Islam)
R. Abikoesno
Tjokrosoejoso
(Islam)
13
(Sumber: Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, 2012, hal 36)
PIAGAM JAKARTA 22 JUNI 1945
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya , Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
14
SUSUNAN PENGURUS
PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (PPKI) Ketua : Soekarno
 Wakil Ketua : Moh. Hatta
NO ANGGOTA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat
Ki Bagoes Hadikoesoema
R. Otto Iskandardinata
Pangeran Soerjohamidjojo
B.P.H. Poeroebojo
M. Soetardjo Kartohadikoesoemo
Prof. Dr. Mr. Soepomo
Abdul Kadir
Dr. Yap Tjwan Bing
Dr. Mohammad Amir
Mr. Abdul Abas
Dr. Ratulangi.
Andi Pangeran
Mr. J. Latuharhary
Mr. Pudja
A.H. Hamidan
R.P. Soeroso
K.H. A. Wachid Hasjim
Mr. Mohammad Hassan
Wiranatakoesoemah (ditambahkan Soekarno)
Ki Hadjar Dewantara (ditambahkan Soekarno)
Mr. Kasman Singodimedjo (ditambahkan Soekarno)
Sajuti Melik (ditambahkan Soekarno)
Mr. Iwa Koesoema Soemantri (ditambahkan Soekarno)
Mr. Achmad Soebardjo (ditambahkan Soekarno)
Sumber : Mahkamah Konstitusi, Buku I Naskah Komprehensif
Perubahan UUD NRI Tahun 1945, hal. 31-35
15
16
PEMBUKAAN UUD TAHUN 1945
(Disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI)
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah Kemerdekaan Kebagsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
NASKAH PEMBUKAAN UUD TAHUN 1945 TERSEBUT
MERUPAKAN KESEPAKATAN FINAL, SAH DAN MENGIKAT SELURUH RAKYAT DAN BANGSA
INDONESIA. SEJAK DISAHKAN TANGGAL 18 AGUSTUS 1945, PANCASILA RESMI MENJADI
DASAR NEGARA
17
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBUKAAN (PREAMBULE)
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan
oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,
karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan
oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pengakuan
Kemerdekaan dan
HAM sebagai Hak
Universal Segala
Bangsa
Penegasan Tentang
Perjuangan
Pergerakan
Kemerdekaan
1. Hakikat Tujuan
Negara;
2. Cara Mencapai
Tujuan Negara
Melalui Hukum
Dasar dan
Kedaulatan
Rakyat;
3. Prinsip Dasar
Penyelenggaraan
Negara.
Pengakuan Terhadap
Eksistensi Bangsa Indonesia
sebagai Negara yang ber
Tuhan
18
Penghayatan Nilai-Nilai
Setiap Sila Pancasila
SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang ber-Tuhan dan menolak paham anti
Tuhan (atheisme)
Pada prinsipnya bangsa Indonesia wajib untuk menyembah
Tuhannya dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya
masing-masing secara leluasa, berkeadaban, dan berkeadilan
Pada prinsipnya, bangsa Indonesia melaksanakan perintah
agama dan kepercayaannya masing-masing dengan tetap
mengedepankan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Pada prinsipnya bangsa Indonesia menjalankan perintah
agama dan kepercayaannya masing-masing dengan cara
berbudi pekerti luhur dan sikap saling menghormati
INTISARI NILAI-NILAI
YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA
19
SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Pada prinsipnya menegaskan bahwa Indonesia adalah
negara bangsa (nation state) yang merdeka, bersatu dan
berdaulat menuju kepada kekeluargaan bangsa-bangsa di
dunia
Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang menghendaki pergaulan bangsa-
bangsa di dunia dengan prinsip saling menghormati nilai-
nilai nasionalisme setiap bangsa yang tumbuh subur dalam
taman sarinya pergaulan bangsa-bangsa di dunia
Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia
merupakan bagian dari kemanusiaan universal yang
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan mengembangkan
persaudaraan dunia berdasarkan nilai-nilai keadilan dan
keadaban
20
SILA PERSATUAN INDONESIA
Pada prinsipnya menegaskan bahwa kita mendirikan suatu
Negara Kebangsaan Indonesia untuk seluruh rakyat Indonesia,
bukan negara untuk satu kelompok, maupun untuk satu golongan
Pada prinsipnya menegaskan bahwa Persatuan Indonesia
bernafaskan semangat kebangsaan yang melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia yang senasib dan
sepenanggungan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Pada prinsipnya menegaskan bahwa Persatuan Indonesia adalah
sikap kebangsaan yang saling menghormati perbedaan dan
keberagaman masyarakat dan bangsa Indonesia
Pada prinsipnya menegaskan kebangsaan Indonesia bukanlah
kebangsaan yang sempit dan berlebihan (chauvinisme),
melainkan kebangsaan yang menghormati eksistensi bangsa-
bangsa lain
21
SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
22
Pada prinsipnya menegaskan bahwa negara Indonesia adalah
negara demokrasi yang mengakui dan menjunjung tinggi
kedaulatan rakyat
Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia
memelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah
untuk mufakat dalam pengambilan setiap keputusan
Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia
meyakini jalan musyawarah untuk mufakat dapat menjaga
keselamatan dan keberlangsungan bangsa dan negara
Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak
mengenal sistem diktator mayoritas dan tirani minoritas
Pada prinsipnya bangsa Indonesia dalam mengambil keputusan
senantiasa dipimpin oleh nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, dan keadilan dalam semangat hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan untuk mewujudkan keadlian
SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA
Pada prinsipnya negara Indonesia didirikan untuk
bersungguh-sungguh memajukan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia baik lahir maupun batin
Pada prinsipnya dalam negara Indonesia setiap warga
negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan
penghidupan yang layak, bermartabat dan berkeadilan
bagi kemanusiaan
Pada prinsipnya negara Indonesia wajib menjamin setiap
warga negara untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan
dan penghidupan yang layak, bermartabat dan berkeadilan
23

More Related Content

What's hot

PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)AldiwaPandu
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasilaifaajja
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasilaliuenxiu97
 
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi TerbukaPancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi Terbukamayasungeb
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafatBab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafattri harto7
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALDadang Solihin
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara IndonesiaUrgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesiadayurikaperdana19
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Eka Zay
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptxPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptxHMToha1
 

What's hot (20)

Filsafat pancasila - File PowerPoint
Filsafat pancasila - File PowerPointFilsafat pancasila - File PowerPoint
Filsafat pancasila - File PowerPoint
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasila
 
Pacansila sebagai Sistem Filsafat
Pacansila sebagai Sistem FilsafatPacansila sebagai Sistem Filsafat
Pacansila sebagai Sistem Filsafat
 
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi TerbukaPancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafatBab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
pancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negarapancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negara
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara IndonesiaUrgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
 
Pancasila dan Agama
Pancasila dan AgamaPancasila dan Agama
Pancasila dan Agama
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptxPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
 

Similar to 3. konsep filsafat pancasila

PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONALPANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONALEko Budi
 
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbukaBab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbukaAanZaman
 
pancasila implementasinya (2012)
pancasila  implementasinya (2012)pancasila  implementasinya (2012)
pancasila implementasinya (2012)suher lambang
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilamildamarmil
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilamaryamanwar12
 
pancasila bersifat piramida
pancasila bersifat piramidapancasila bersifat piramida
pancasila bersifat piramidaTaqwa nuddin
 
Materi sosialisasi 2018
Materi sosialisasi 2018Materi sosialisasi 2018
Materi sosialisasi 2018Titikbudiarti
 
Materi sosialisasi pkn
Materi sosialisasi pknMateri sosialisasi pkn
Materi sosialisasi pknTitikbudiarti
 
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunanPancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunandita wahyu
 
makalh pkn tentamg pancasila
makalh pkn tentamg pancasilamakalh pkn tentamg pancasila
makalh pkn tentamg pancasilaHanif Mouhamamd
 

Similar to 3. konsep filsafat pancasila (20)

PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONALPANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONAL
 
2529 tkd
2529 tkd2529 tkd
2529 tkd
 
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbukaBab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
 
pancasila implementasinya (2012)
pancasila  implementasinya (2012)pancasila  implementasinya (2012)
pancasila implementasinya (2012)
 
Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2
 
Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2
 
Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2
 
pancasila
pancasila pancasila
pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasila
 
MAKALAH PANCASILA.docx
MAKALAH PANCASILA.docxMAKALAH PANCASILA.docx
MAKALAH PANCASILA.docx
 
pancasila bersifat piramida
pancasila bersifat piramidapancasila bersifat piramida
pancasila bersifat piramida
 
Materi sosialisasi 2018
Materi sosialisasi 2018Materi sosialisasi 2018
Materi sosialisasi 2018
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Materi sosialisasi pkn
Materi sosialisasi pknMateri sosialisasi pkn
Materi sosialisasi pkn
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunanPancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
 
Kelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojoKelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojo
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
makalh pkn tentamg pancasila
makalh pkn tentamg pancasilamakalh pkn tentamg pancasila
makalh pkn tentamg pancasila
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

3. konsep filsafat pancasila

  • 2. Outlines  Kesatuan Sila-Sila Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat  Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Indonesia  Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia  Penghayatan Nilai-Nilai Setiap Sila Pancasila
  • 3. Kesatuan Sila-Sila Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat
  • 4. Pendahuluan  Kesatuan sila-sila Pancasila: 1. Bersifat hirarkis dan piramidal 2. Bukan hanya bersifat formal, tapi juga meliputi kesatuan dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis
  • 5. Dasar Ontologis Sila-Sila Pancasila  Pancasila tidak hanya kesatuan yg menyangkut sila-silanya saja, tapi juga hakikat dasar dari sila2 tsb  Dasar ontologis Pancasila adalah MANUSIA,  disebut juga dasar antropologis  maksudnya???  Subjek pendukung sila-sila Pancasila adalah manusia
  • 6. Dasar Ontologis Sila-Sila Pancasila Sifat Kodrat Manusia: Makhluk Individu dan sosial Kedudukan Kodrat Manusia: pribadi yg berdiri sendiri, makhluk Tuhan YME Ketuhanan YME sbg dasar yg menjiwai sila2 lainnya Pancasila Dasar filsafat negara Negara Didukung oleh rakyat Rakyat = manusia Hal-hal Mutlak Manusia sbg Pendukung Pancasila
  • 7. Dasar Epistemologis Sila-Sila Pancasila  Dasar epistemologi Pancasila tidak bisa dipisahkan dari dasar ontologisnya ttg hakikat manusia.  Pancasila merupakan pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dlm memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan negara ttg makna hidup dan menyelesaikan masalah yg dihadapi dlm kehidupan Pancasila Sistem Filsafat Sistem cita-cita dan kepercayaan (belief system) Ideologi bangsa: landasan cara hidup manusia dlm berbagai bidang Sistem Pengetahuan
  • 8. DasarEpistemologisPancasila Sumber pengetahuan manusia nilai2 yg ada pd bangsa Indonesia sendiri Nilai adat istiadat Nilai kebudayaan Nilai religius Dirumuskan oleh wakil- wakil bangsa dlm mendirikan negara Teori kebenaran pengetahuan manusia: bersifat fomal logis Susunan  hirarkis dan piramidal Isi arti Pancasila Umum universal: esensi Pancasila yg mnjdi pangkal tolak pelaksanaan bidang kenegaraan dan praktis dalam berbagai bidang kehidupan Umum Kolektif: Pan casila sbg pedoman kolektif negara dlm tertib hukum Indonesia Khusus dan kongkrit: bersifat khusus kongkrit serta dinamis Watak pengetahuan manusia Moralitas religius manusia Moralitas kodrat manusia Akal dan intuisi Indra
  • 9. Dasar Aksiologis Sila-Sila Pancasila Dasar Aksiologis Pancasila Teori Nilai - Nilai material - Nilai vital - Nilai kebenaran - Nilai keindahan - Nilai kebaikan (moral) - Nilai kesucian Nilai kerokhanian yg mengakui nilai vital dan material Nilai Pancasila sbg Sistem Nilai2 dlm Pancasila mempunyai tingkatan dan bobot yg berbeda namun tidak bertenatngan, saling melengkapi sebagai sebuah kesatuan organik yg tidak bisa dipisahkan
  • 10. Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Indonesia
  • 11. Hakekat Pancasila Makna Pokok, utama Jiwa dan Kepribadian Bangsa Derivasi Ideologi Nasional Derivasi Sumber cita-cita dan Tujuan Nasional Derivasi Watak dan Kapribadian Bangsa Indonesia Derivasi Pandangan Hidup Utama Dasar Negara Utama
  • 12. Nilai-Nilai Fundamental Sosio- Budaya Pancasila  Asas Kehidupan Ketuhanan dan Keagamaan: Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai Maha Pencipta Semesta, Pengayom alam semesta. Kepada-Nya manusia menaruh kepercayaan dan harapan bagi hidup di dunia dan sesudah mati.  Asas kekeluargaan, cinta kebersamaan sebagai satu keluarga. Ini menjadi dasar terbentuknya masyarakat , bangsa dalam kesatuan dan kerukunan.
  • 13. Nilai-Nilai Fundamental Sosio- Budaya Pancasila  Asas Musyawarah Mufakat : kebersamaan adalah kumpulan banyak pribadi, warga, dan keluarga. Keinginan dan kemampuan warga masyarakat berbeda-beda. Supaya mereka tetap rukun bersatu, keputusan ditetapkan atas dasar musyawarah mufakat  Asas gotong –royong : kebersamaan memikul beban tanggung jawab demi kepentingan bersama. Keputusan yg ditetapkan atas asas musyawarah mufakat utk kebersamaan adalah tanggung jawab bersama. Jadi dilaksanakan bersama secara gotong-royong oleh dan untuk kebersamaan
  • 14. Nilai-Nilai Fundamental Sosio- Budaya Pancasila  Asas tenggang rasa atau teposeliro: Asas saling menghargai dan menghormati dalam keragaman dan perbedaan. Saling menghormati hak, pendapat, keyakinan dan agama masing-masing demi terpeliharanya kesatuan dan keharmonisan hidup bersama Asas mendasar ini merupakan:  sifat utama masyarakat sepanjang sejarah  merupakan watak masyarakat Indonesia Kepribadian Indonesia.
  • 15. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
  • 16. KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA 6 Filosofische Grondslag yaitu sebagai fondamen, filsafat, pikiran yang mendalam PANDANGAN HIDUP (WAY OF LIFE)PANCASILA Dasar dan Ideologi Negara PEMERSATU BANGSA
  • 17. Pancasila Sebagai Dasar Negara berarti Pancasila menjadi dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara dan seluruh warga negara Indonesia. Dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat terdapat rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Rumusan sila-sila Pancasila itulah dalam hukum positif Indonesia secara yuridis-konstitusional sah, berlaku, dan mengikat seluruh lembaga negara, lembaga masyarakat, dan setiap warga negara, tanpa kecuali. Pancasila sebagai ideologi negara, dapat dimaknai sebagai sistem kehidupan nasional yang meliputi aspek etika/moral, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan dalam rangka pencapaian cita-cita dan tujuan bangsa yang berlandaskan dasar negara. PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA 7 Sumber : Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, 2012, hal. 87 - 94
  • 18. PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA 8 PANITIA KECIL/PANITIA SEMBILAN (PANCASILA DALAM PIAGAM JAKARTA) 22 JUNI 1945 PIAGAM JAKARTA 1. Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk- Pemeluknya 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia SIDANG PPKI (PANCASILA DALAM PEMBUKAAN UUD TAHUN 1945) 18 AGUSTUS 1945 PANCASILA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia SIDANG PERTAMA BPUPKI (Ir. SOEKARNO MENAWARKAN 5 PRINSIP DASAR NEGARA YANG DIBERI NAMA PANCASILA) 1 JUNI 1945 DASAR NEGARA/PANCASI LA 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme Atau Peri-kemanusiaan 3. Mufakat Atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Rangkaian dokumen sejarah perumusan Pancasila yang bermula dari 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, hingga teks final 18 Agustus 1945, dapat dimaknai sebagai satu kesatuan dalam proses kelahiran Pancasila sebagai dasar negara. (Sumber: Buku Empat Pilar MPR, 2012, hal 41)
  • 19. MEMBICARAKAN PERUMUSAN DASAR NEGARA INDONESIA MERDEKA MEMBAHAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG DASAR Dimasa Akhir Perang Asia Timur Raya Tahun 1945, Pada Tanggal 29 April 1945, Dibentuk Suatu Badan Yang Diberi Nama BPUPKI Yang Bertugas Untuk Menyelidiki Hal-hal Penting Yang Berhubungan Dengan Berbagai Hal Yang Diperlukan untuk Kemerdekaan Bangsa Indonesia. SEJARAH PEMBENTUKAN BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (BPUPKI) SUSUNAN PENGURUS BPUPKI TERDIRI DARI 69 ORANG + 7 ANGGOTA ISTIMEWA. KETUA BPUPKI ADALAH DR. K.R.T RADJIMAN WEDIODININGRAT MASA SIDANG II 10 – 17 juli 1945 MASA SIDANG I 29 Mei – 1 Juni 1945 9
  • 20. SUSUNAN PENGURUS BPUPKI  Ketua : Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat  Ketua Muda : Itjibangase Yosio  Ketua Muda : Raden Panji Soeroso No Anggota Masa Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945) No Anggota Masa Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945) No Anggota Tambahan Masa Sidang II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 A.R. Baswedan Abdoel Kadir A. Kahar Moezzakir Abikoesno Tjokrosoejoso Agus Muhsin Dasaad Bendoro Pangeran Hario Poeroebojo Bendoro Pangeran Hario Bintoro R. Boentaran Martoatmodjo Dr. Samsi Sastrawidagda Dr. Soekiman Wirjosandjojo Drs. K.R.M. Ario Sosrodiningrat Drs. Mohammad Hatta K.H. Abdoel Wachid Hasyim H. Agus Salim Ir. Ashar Sutedjo Moenandar Ir.R.M.Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo Ir. Soekarno K.H. Abdoel Halim K.H. Ahmad Sanoesi K.H. Mas Mansoer K.H. Masjkoer K.R.M.T. Hario Woerjaningrat Ki Bagoes Hadikoesoemo Ki Hadjar Dewantara Lim Koen Hian Mas Aris Mas Soetardjo Kartohadiekoesoemo Mr. A.A. Maramis Mpt. Dr. R. Koesomaatmadja Mr. J. Latuharhary 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Mr. K.R.M.T. Wongsonagoro Mr. Mohammad Yamin Mr. R. Ahmad Soebardjo Mr. R. Hindromartono Mr. R. Mas Sartono Mr. R. Pandji Singgih Mr. R. Samsoedin Mr. R. Sastromoeljono Mr. R. Soewandi Mr. Soesanto Tirtoprojo Mr. Tan Eng Hoa Ny. Mr. Maria Ulfa Santoso Ny. R.Soekaptinah S. Mangoenpoespito Oei Tiang Tjoei Oei Tjong Hauw P.F. Dahler Parada Harahap Prof. Dr. Mr. R. Soepomo Prof. Dr. Pangeran Ario Housein Djajadiningrat Prof. Dr. R. Asikin Widjajakoesoema Prof. Ir. R. Rooseno R.A.A Soemitro Kolopaking Poerbonegoro R.A.A. Wiranatakoesoemah R. Abdoelrahim Pratalykrama R.M. Margono Djojohadikoesoemo R.M.T. Ario Soerjo R. Otto Iskandardinata R. Roeslan Wongsokoesoemo R. Soedirman R. Soekardjo Wirjopranoto 61 62 63 64 65 66 Abdul Kaffar B.K.P.A Soerjo Hamidjoyo Pengeram Mohammad Noor K.H. Abdul Fatah Hasan Mr. Mas Besar Martokoesoemo R. Asikin Natanegara No Anggota Istimewa 1 2 3 4 5 6 7 Ide Teitiro Itagaki Masamitu Masuda Toyohiko Matuura Mitikiyo Miyano Syoozoo Tanaka Minoru Tokonomi Tokuzi Sumber : Setjen MPR RI, Konstitusi dan MPR Dalam Lintasan Sejarah, 2014, hal. 61-62 10
  • 21. (Sumber: Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, 2012, hal 32-33) PIDATO SOEKARNO 1 JUNI 1945 Ketuhanan Kebangsaan Internasionalisme atau Perikemanusiaan Ketuhanan Mufakat atau Demokrasi Kesejahteraan Sosial Sosio Nasionalisme Sosio Demokrasi GOTONG ROYONG 11 PANCASILA TRISILA EKASILA
  • 22. PANITIA DELAPAN Ir. Soekarno (Ketua) Drs. Moh. Hatta (Kebangsaan) Mr. Moh Yamin (Kebangsaan) Mr. A. A Maramis (Kebangsaan) R. Otto Iskandardinata (Kebangsaan) M.S Kartohadikoesoemoe (Kebangsaan) Ki Bagoes Hadikoesoemoe (Islam) K.H Wachid Hasjim (Islam) 12 (Sumber: Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, 2012, hal 35)
  • 23. PANITIA SEMBILAN Ir. Soekarno (Ketua) Drs. Moh. Hatta (Kebangsaan) Mr. A.A Maramis (Kebangsaan) R.Otto Iskandardinata (Kebangsaan) Mr. A. Soebardjo (Kebangsaan) K.H Wachid Hasjim (Islam) H. Agus Salim (Islam) K.H. Kahar Moezakkir (Islam) R. Abikoesno Tjokrosoejoso (Islam) 13 (Sumber: Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, 2012, hal 36)
  • 24. PIAGAM JAKARTA 22 JUNI 1945 Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya , Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 14
  • 25. SUSUNAN PENGURUS PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (PPKI) Ketua : Soekarno  Wakil Ketua : Moh. Hatta NO ANGGOTA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat Ki Bagoes Hadikoesoema R. Otto Iskandardinata Pangeran Soerjohamidjojo B.P.H. Poeroebojo M. Soetardjo Kartohadikoesoemo Prof. Dr. Mr. Soepomo Abdul Kadir Dr. Yap Tjwan Bing Dr. Mohammad Amir Mr. Abdul Abas Dr. Ratulangi. Andi Pangeran Mr. J. Latuharhary Mr. Pudja A.H. Hamidan R.P. Soeroso K.H. A. Wachid Hasjim Mr. Mohammad Hassan Wiranatakoesoemah (ditambahkan Soekarno) Ki Hadjar Dewantara (ditambahkan Soekarno) Mr. Kasman Singodimedjo (ditambahkan Soekarno) Sajuti Melik (ditambahkan Soekarno) Mr. Iwa Koesoema Soemantri (ditambahkan Soekarno) Mr. Achmad Soebardjo (ditambahkan Soekarno) Sumber : Mahkamah Konstitusi, Buku I Naskah Komprehensif Perubahan UUD NRI Tahun 1945, hal. 31-35 15
  • 26. 16
  • 27. PEMBUKAAN UUD TAHUN 1945 (Disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI) Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebagsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. NASKAH PEMBUKAAN UUD TAHUN 1945 TERSEBUT MERUPAKAN KESEPAKATAN FINAL, SAH DAN MENGIKAT SELURUH RAKYAT DAN BANGSA INDONESIA. SEJAK DISAHKAN TANGGAL 18 AGUSTUS 1945, PANCASILA RESMI MENJADI DASAR NEGARA 17
  • 28. PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBUKAAN (PREAMBULE) UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pengakuan Kemerdekaan dan HAM sebagai Hak Universal Segala Bangsa Penegasan Tentang Perjuangan Pergerakan Kemerdekaan 1. Hakikat Tujuan Negara; 2. Cara Mencapai Tujuan Negara Melalui Hukum Dasar dan Kedaulatan Rakyat; 3. Prinsip Dasar Penyelenggaraan Negara. Pengakuan Terhadap Eksistensi Bangsa Indonesia sebagai Negara yang ber Tuhan 18
  • 30. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-Tuhan dan menolak paham anti Tuhan (atheisme) Pada prinsipnya bangsa Indonesia wajib untuk menyembah Tuhannya dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing secara leluasa, berkeadaban, dan berkeadilan Pada prinsipnya, bangsa Indonesia melaksanakan perintah agama dan kepercayaannya masing-masing dengan tetap mengedepankan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Pada prinsipnya bangsa Indonesia menjalankan perintah agama dan kepercayaannya masing-masing dengan cara berbudi pekerti luhur dan sikap saling menghormati INTISARI NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA 19
  • 31. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB Pada prinsipnya menegaskan bahwa Indonesia adalah negara bangsa (nation state) yang merdeka, bersatu dan berdaulat menuju kepada kekeluargaan bangsa-bangsa di dunia Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang menghendaki pergaulan bangsa- bangsa di dunia dengan prinsip saling menghormati nilai- nilai nasionalisme setiap bangsa yang tumbuh subur dalam taman sarinya pergaulan bangsa-bangsa di dunia Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari kemanusiaan universal yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan mengembangkan persaudaraan dunia berdasarkan nilai-nilai keadilan dan keadaban 20
  • 32. SILA PERSATUAN INDONESIA Pada prinsipnya menegaskan bahwa kita mendirikan suatu Negara Kebangsaan Indonesia untuk seluruh rakyat Indonesia, bukan negara untuk satu kelompok, maupun untuk satu golongan Pada prinsipnya menegaskan bahwa Persatuan Indonesia bernafaskan semangat kebangsaan yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia yang senasib dan sepenanggungan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Pada prinsipnya menegaskan bahwa Persatuan Indonesia adalah sikap kebangsaan yang saling menghormati perbedaan dan keberagaman masyarakat dan bangsa Indonesia Pada prinsipnya menegaskan kebangsaan Indonesia bukanlah kebangsaan yang sempit dan berlebihan (chauvinisme), melainkan kebangsaan yang menghormati eksistensi bangsa- bangsa lain 21
  • 33. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN 22 Pada prinsipnya menegaskan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi yang mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia memelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah untuk mufakat dalam pengambilan setiap keputusan Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia meyakini jalan musyawarah untuk mufakat dapat menjaga keselamatan dan keberlangsungan bangsa dan negara Pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak mengenal sistem diktator mayoritas dan tirani minoritas Pada prinsipnya bangsa Indonesia dalam mengambil keputusan senantiasa dipimpin oleh nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan keadilan dalam semangat hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan untuk mewujudkan keadlian
  • 34. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA Pada prinsipnya negara Indonesia didirikan untuk bersungguh-sungguh memajukan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia baik lahir maupun batin Pada prinsipnya dalam negara Indonesia setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak, bermartabat dan berkeadilan bagi kemanusiaan Pada prinsipnya negara Indonesia wajib menjamin setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan penghidupan yang layak, bermartabat dan berkeadilan 23

Editor's Notes

  1. Ditambah definisi dasar dan ideologi negara
  2. POINT 1 BUNYINYA SESUAI DENGAN KONSIDERAN MENIMBANG (COPAS)