SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TUGAS
                      TEKNOLOGI PERISA


       PERISA PADA PRODUK KATAGORI PANGAN 09


IKAN DAN PRODUK PERIKANAN TERMASUK MOLUSKA, KRUSTASE DAN
          EKINODERMATA SERTA AMFIBI DAN REPTIL




                              Disusun oleh:


           Maisaroh Almunifah            (09/283644/TP/09504)
           Fera Sri Maryani              (09/283692/TP/09510)
           Eko Adi Nugroho               (09/283698/TP/09511)




      JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
              FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
                  UNIVERSITAS GADJAH MADA
                                  2012
1. KERUPUK UDANG




                              Gambar 1. Kerupuk Udang
a) Nama Produk. Kerupuk Udang
b) Definisi Produk. Kerupuk udang merupakan kerupuk yang ditambahkan udang pada
   adonanya sehingga menambahkan rasa gurih.
c) Komposisi. Bahan yang diperlukan utuk pembuatan kerupuk udang diantaranya adalah
   tepung terigu, tepung tapioka, udang, bawang putih, garam, dan gula.
d) Proses Pembuatan. Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambahkan air matang
   sehingga menjadi adonan. Pada saat pencampuran bahan, udang perlu dihancurkan
   terlebih dahulu sebelum dicampurkan. Selanjutnya adonan tersebut dikukus sampai
   matang. Adonan yang telah matang kemudian dipotong tipis-tipis dan dijemur dibawah
   sinar matahari sampai kering. Adonan yang telah kering ini disebut kerupuk udang
   mentah yang kemudian digoreng dengan minyak panas menjadi kerupuk udang yang siap
   untuk dikonsumsi.
e) Bahan Tambahan Pangan (BTP). Tidak ada BTP yang digunakan dalam pembuatan
   krupuk udang ini.
f) Komponen Perisa. Pada krupuk udang ditambahkan perisa Bawang putih. Bawang Putih
   merupakan perisa alami dari umbi Allium sativum yang sering digunakan sebagai bumbu
   dasar dalam kuliner Indonesia. . Bawang putih juga termasuk perisa golongan fruit and
   vegetable flavouring
g) Senyawa Komponen Perisa Di dalam bawang putih terdapat senyawa aliin yang akan
   dipecah oleh enzim alinase menjadi alisitin sehingga akan menimbulkan aroma dan rasa
   yang spesifik.
2. IKAN TUNA DALAM KALENG




                             Gambar 2. Tuna Dalam Kaleng


a) Nama Produk. Tuna Chunks in Sunflower Oil
b) Definisi Produk Menurut BPOM. Ikan tuna dalam kaleng adalah potongan daging
   putih ikan tuna yang telah mengalami pemsakan awal dan dikalengkan secara kedap
   (hermis) dalam media minyak atau air garam serta bumbu dan perisa lainnya dan
   disterilisasikan dengan cara pemanasan.
c) Komposisi. Ikan tuna, garam, bawang, sunflower oil
d) Proses Pembuatan. Proses pengolahan tuna dalam kaleng diawali dengan pembersihan
   daging dan pemasakan. Setelah masak kemudian dilanjutkan proses pemotongan,
   pengisian dalam kaleng, penutupan, dan sterilisasi. Produk tuna dalam kaleng dapat
   diolah menjadi berbagai macam masakan sesuai dengan selera.
e) Komponen Perisa. Pada ikan tuna kaleng ditambahkan perisa Bawang putih. Bawang
   Putih merupakan perisa alami dari umbi Allium sativum yang sering digunakan sebagai
   bumbu dasar. Bawang putih juga termasuk perisa golongan fruit and vegetable flavouring
f) Senyawa Komponen Perisa. Di dalam bawang putih terdapat senyawa aliin yang akan
   dipecah oleh enzim alinase menjadi alisitin sehingga akan menimbulkan aroma dan rasa
   yang spesifik.
3. SARDEN DALAM KALENG




                            Gambar 3. Sardines Chili Sauce ABC


a) Nama Produk. Sardines Chili Sauce ABC
b) Definisi Produk Menurut BPOM. Sarden dalam kaleng adalah sarden segar maupun
   beku dari spesies: Sardina pilchardus; Sardinops melanostictus, S. neopilchardus, S.
   ocellatus, S. sagax, S. caeruleus; Sardinella aurita, S. brasiliensis, S. maderensis, S.
   longiceps, S. Gibbosa, S. fimbriata; Clupea harengus; Sprattus sprattus; Hyperlophus
   vittatus; Nematalosa vlaminghi; Etrumeusteres; Ethmidium maculatum; Engraulis
   anchoita, E. mordax, E. ringens; Opisthonema oglinum dalam medium air atau minyak
   atau medium lainnya yang diproses secara kedap (hermetis) dan disterilisasi atau
   dipasteurisasi dengan cara pemanasan.
c) Komposisi. Komposisi dari sardine dalam kaleng antara lain ikan sardine, saus tomat,
   cabai merah, gula, bawang putih, garam, bawang merah.
d) Bahan Tambahan Pangan (BTP). BTP ada dalam sarden kaleng ini kemungkinan
   berasal dari saus tomat yang digunakan. BTP pada Saus Tomat ABC adalah pengawet
   (natrium benzoat dan natrium metabisulfit) dan pemantap nabati.
e) Komponen Perisa. Perisa yang terdapat pada sarden dalam kaleng ini adalah cabai
   merah, bawang putih dan bawang merah.
f) Senyawa Komponen Perisa.
   1) Cabai merah merupakan senyawa perisa alami yang mengandung senyawa aktif
      berupa Capsaicin.




                            Gambar 4. Struktur Molekul Capsaicin
   2) Bawang merah
      Bawang merah tergolong pada perisa golongan fruit and vegetable flavouring.
      Senyawa aktif pada bawang merah adalah Senyawa sulfur organik volatil
      (thiopropional-s-oksida). Bawang merah merupakan senyawa perisa alami.
   3) Bawang putih
      Bawang putih juga termasuk perisa golongan fruit and vegetable flavouring dengan
      senyawa aktif berupa Allisin. Bawang putih merupakan senyawa perisa alami.
                                                                        (Anonim, 2012)
4.     MACKEREL




                             Gambar 5. Makarel in Tomato Sauce
a. Nama Produk. Mili Mackerel in Tomato Sauce
b. Definisi Produk. Makarel dalam kaleng adalah mackerel segar maupun beku yang
   diproses secara kedap dan disterilisasi atau dipasteurisasi dengan pemanasan.
c. Komposisi. Komposisi dari makarel antara lain mackerel, pasta tomat, gula, cabe, garam,
   pati, penguat rasa mononatrium glutamate, bawang putih.
d. Komponen Perisa. Perisa yang terdapat dalam makarel kaleng ini adalah cabai dan
   bawang putih dan mononatrium glutamate.
e. Bahan Tambahan Pangan (BTP). BTP yang ditambahkan adalah pati sebagai
   pengental.
f. Senyawa Komponen Perisa.
   a. Cabai
       Cabai merupakan buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Cabai mengandung
       senyawa aktif berupa Capsaicin. (http://en.wikipedia.org/wiki/cabai)




      Cabai merupakan zat perisa alami.
   b. Bawang putih
      Bawang putih juga termasuk perisa golongan fruit and vegetable flavouring dengan
      senyawa aktif berupa Allisin. Bawang putih merupakan perisa alami.
   c. Mononatrium glutamat
      Zat ini tidak berasa, tetapi jika sudah ditambahkan pada makanan maka akan
      menghasilkan rasa yang sedap. Mononatrium glutamate ini termasuk ke dalam perisa
      sintetis.
5. BAKSO IKAN




                          Gambar 6. Bola Ikan Minaku Baso Seafood


a. Nama Produk. Bola Ikan Minaku Baso Seafood
b. Definisi Produk menurut BPOM. Bakso ikan adalah produk makanan yang berbentuk
   bulat atau bentuk lainnya dan dibuat dari daging ikan giling (atau dari surimi) yang
   dicampur dengan pati, dengan proporsi ikan tidak kurang dari 50%, dengan atau tanpa
   tambahan bumbu-bumbu dan sayur.
c. Komposisi. Komposisi dari bakso ikan antara lain surimi, tepung modifikasi, lemak
   nabati, gula pasir, garam, lada, penguat rasa monosodium glutamate.
d. Bahan Tambahan Pangan (BTP). BTP yang ada pada produk bola ikan ini adalah
   pengental (tepung modifikasi), lemak nabati.
e. Komponen Perisa. Perisa yang terdapat di dalam bakso ikan adalah lada dan
   monosodium glutamate..
a. Senyawa Komponen Perisa.
   a. Lada
       Senyawa aktif pada lada antara lain terpen, sesquiterpen dan piperin. Lada merupakan
       senyawa perisa alami.
   b. Monosodium glutamate
       Zat ini tidak berasa, tetapi jika sudah ditambahkan pada makanan maka akan
       menghasilkan rasa yang sedap. Monosodium glutamate ini tergolong ke dalam perisa
       sintetis yang terbuat dari preparasi dengan bantuan mikrobia.
6.     TERASI UDANG




                            Gambar 7. Terasi Udang ABC
a. Nama Produk. Terasi Udang Merk ABC
b. Deskripsi Produk menurut BPOM. Terasi udang adalah daging udang atau rebon segar
   atau campurannya yang dicampur dengan adonan dan bahan tambahan lainnya
   membentuk pasta kemudian dikeringkan dan difermentasi.
c. Komposisi. Komposisi terasi udang adalah udang rebon dan garam
d. BTP. Tidak ada Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada Terasi Udang ABC.
e. Komponen Perisa. Tidak ada komponen perisa yang ditambahkan pada Terasi Udang
   ABC. Flavor yang khas dan menyengat dari terasi udang tersebut muncul akibat proses
   fermentasi udang rebon. Proses fermentasi asam laktat oleh mikrobia yang memakan
   waktu lama (1-4 minggu) akan memunculkan senyawa-senyawa bakal flavor.
f. Senyawa Komponen Flavor. Menurut Soedarmo, (1972) dalam Hariffudin, (2010)
   terdapat 138 komponen volatile pada terasi masak yang terdiri dari 16 hidrokarbon, 7
   alkohol, 46 karbonil, 7 asam lemak, 3 ester, 34 senyawa nitrogen, 15 senyawa sulfur dan
   10 senyawa lainnya. Asam lemak volatil memberikan bau keasaman, sedangkan amonia
   dan senyawa amin menghasilkan bau amoniak. Senyawa-senyawa sulfur seperti H2S,
   merkaptan, sulfit dan bisulfit memberikan karakteristik bau terasi yang menusuk.
   Senyawa-senyawa pirazin menghasilkan bau coklat yang enak. Senyawa-senyawa
   karbonil berkontribusi terhadap bau khas ikan yang diawetkan melalui penggaraman atau
   pengeringan yang diikuti dengan fermentasi mikrobiologi.
7. SAORI (Saus Tiram)




a. Nama Produk. SAORI (Saus Tiram)
b. Deskripsi Produk menurut BPOM. Saus tiram adalah produk cairan kental berwarna
   coklat sampai coklat kehitam-hitaman, diperoleh dari hasil olahan daging tiram
   (Crassostera calculata sp.) dengan penambahan bahan pangan lain.
c. Komposisi. Ekstrak tiram, air, gula, monosodium glutamate (MSG), pengental (pati
   modifikasi, gom xantan), protein kedelai terhidrolisa, pewarna (caramel), pengawet
   kalium sorbat.
d. BTP. Penyedap (monosodium glutamat), pengental (pati modifikasi, gom xantan),
   pewarna (caramel), pengawet kalium sorbat.
e. Komponen Perisa. Perisa yang terdapat pada saus tiram adalah MSG.
f. Senyawa Komponen Perisa. Monosodium glutamate. Zat ini tidak berasa, tetapi jika
   sudah ditambahkan pada makanan maka akan menghasilkan rasa yang sedap.
   Monosodium glutamate ini tergolong ke dalam perisa sintetis yang terbuat dari preparasi
   dengan bantuan mikrobia.
8.     KECAP IKAN




                             Gambar 9. Kecap Ikan Thai
a. Nama Produk. Kecap Ikan Thai
b. Deskripsi Produk menurut BPOM. Kecap ikan adalah produk cair yang diperoleh dari
   hasil fermentasi ikan atau hidrolisis dengan atau tanpa penambahan pangan lain.
c. Komposisi. Bahan dalam pembuatan kecap ikan adalah ikan lemuru dan garam.
d. Komponen Perisa. Tidak ada perisa yang ditambahkan di dalam kecap ikan. Perisa yang
   muncul merupakan akibat dari proses fermentasi ikan.
e. Senyawa Komponen Perisa. Menurut Idiyanti dan Arbianto, (1986) proses fermentasi
   kecap ikan sebenarnya merupakan proses degradasi dan pelarutan daging ikan, dimana
   rantai protein yang komplek terdekomposisi menjadi rantai protein yang lebih sederhana.
   Flavor kecap ikan timbul sebagai hasil dari interaksi antara lemak, protein dan
   karbohidrat pembentuk ester dan flavor.
9.      ABON IKAN TUNA




                                  Gambar 9. Abon Ikan Tuna
a. Nama Produk. Abon Ikan Tuna
b. Deskripsi Produk menurut BPOM. Abon ikan adalah makanan kering berbentuk khas
   dibuat dari daging ikan, direbus, disayat-sayat / disuwir, dibumbui, digoreng dan dapat
   juga dipres. Abon terbuat dari berbagai jenis ikan.
c. Komposisi. Bahan dalam pembuatan abon ikan tuna ini adalah ikan tuna, santan kelapa,
   bumbu-bumbu (bawang putih,bawang merah, lengkuas, mrica,), dan minyak goreng.
d. Komponen Perisa. Perisa yang ditambahkan adalah bawang putih,bawang merah,
   lengkuas, mrica.
e. Senyawa Komponen Perisa.
   1) .Bawang putih juga termasuk perisa golongan fruit and vegetable flavouring dengan
      senyawa aktif berupa Allisin. Bawang putih merupakan perisa alami.
   2) Bawang merah tergolong pada perisa golongan fruit and vegetable flavouring.
      Senyawa aktif pada bawang merah adalah senyawa sulfur organik volatil
      (thiopropional-s-oksida).
   3) Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang
      dapat digunakan sebagai bumbu dapur. Lengkuas ini mengandung minyak atsiri
      berupa galangol, galangin, alpinen kamfer, methyl-cinnamate.
   4) Lada. Senyawa aktif pada lada antara lain terpen, sesquiterpen dan piperin. Lada
      merupakan senyawa perisa alami.

More Related Content

What's hot

Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriAditya Rendra
 
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikPpt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikWiddya Anggraini
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
 
Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikankadri_himagri
 
Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi Licia Dewi
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaAhmad Fadli
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananNuzul Dianperdana
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganAgnescia Sera
 
Anti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidAnti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidrula25
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxmateripptgc
 
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit AgarMedia BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit Agarシズカ 近松
 

What's hot (20)

Kimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineralKimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineral
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
Cpob 2012
Cpob 2012Cpob 2012
Cpob 2012
 
Senyawa bioaktif
Senyawa bioaktifSenyawa bioaktif
Senyawa bioaktif
 
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikPpt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotik
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
 
Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikan
 
Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Analisis kadar abu dan mineral
Analisis kadar abu dan mineralAnalisis kadar abu dan mineral
Analisis kadar abu dan mineral
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makanan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
Anti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidAnti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroid
 
Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptx
 
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit AgarMedia BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
 

Similar to Perisa uas

ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptdanangpamungkas11
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptHilmanAnbari2
 
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETHani Ani
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaErnalia Rosita
 
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btpOdy Sanchez
 
No.21 soal un 2012 kimia zat aditif
No.21 soal un 2012 kimia zat aditifNo.21 soal un 2012 kimia zat aditif
No.21 soal un 2012 kimia zat aditifEma Rachmawati
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingBBPP_Batu
 
VII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxVII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxTataNiaga2
 
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfPengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfwisriyul
 
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptbahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptAgusSutriawan3
 
Bahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptBahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptZackMuda
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganAdha Ningrum
 
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)fathriska
 
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASLaporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Produk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniProduk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniNandag23
 
Infografis PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGAN
Infografis  PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGANInfografis  PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGAN
Infografis PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGANsalni nindita
 
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 Kalasan
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 KalasanZat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 Kalasan
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 KalasanDiana Putri
 
Presentasi zat additive
Presentasi zat additivePresentasi zat additive
Presentasi zat additiveRiska Dadong
 

Similar to Perisa uas (20)

ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
 
No.21 soal un 2012 kimia zat aditif
No.21 soal un 2012 kimia zat aditifNo.21 soal un 2012 kimia zat aditif
No.21 soal un 2012 kimia zat aditif
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol daging
 
VII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxVII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptx
 
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfPengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
 
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptbahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
 
Bahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptBahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.ppt
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
 
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
 
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASLaporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
 
Food additives
Food additivesFood additives
Food additives
 
Produk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniProduk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewani
 
Addiktif
AddiktifAddiktif
Addiktif
 
Infografis PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGAN
Infografis  PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGANInfografis  PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGAN
Infografis PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGAN
 
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 Kalasan
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 KalasanZat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 Kalasan
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 Kalasan
 
Presentasi zat additive
Presentasi zat additivePresentasi zat additive
Presentasi zat additive
 

Perisa uas

  • 1. TUGAS TEKNOLOGI PERISA PERISA PADA PRODUK KATAGORI PANGAN 09 IKAN DAN PRODUK PERIKANAN TERMASUK MOLUSKA, KRUSTASE DAN EKINODERMATA SERTA AMFIBI DAN REPTIL Disusun oleh: Maisaroh Almunifah (09/283644/TP/09504) Fera Sri Maryani (09/283692/TP/09510) Eko Adi Nugroho (09/283698/TP/09511) JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2012
  • 2. 1. KERUPUK UDANG Gambar 1. Kerupuk Udang a) Nama Produk. Kerupuk Udang b) Definisi Produk. Kerupuk udang merupakan kerupuk yang ditambahkan udang pada adonanya sehingga menambahkan rasa gurih. c) Komposisi. Bahan yang diperlukan utuk pembuatan kerupuk udang diantaranya adalah tepung terigu, tepung tapioka, udang, bawang putih, garam, dan gula. d) Proses Pembuatan. Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambahkan air matang sehingga menjadi adonan. Pada saat pencampuran bahan, udang perlu dihancurkan terlebih dahulu sebelum dicampurkan. Selanjutnya adonan tersebut dikukus sampai matang. Adonan yang telah matang kemudian dipotong tipis-tipis dan dijemur dibawah sinar matahari sampai kering. Adonan yang telah kering ini disebut kerupuk udang mentah yang kemudian digoreng dengan minyak panas menjadi kerupuk udang yang siap untuk dikonsumsi. e) Bahan Tambahan Pangan (BTP). Tidak ada BTP yang digunakan dalam pembuatan krupuk udang ini. f) Komponen Perisa. Pada krupuk udang ditambahkan perisa Bawang putih. Bawang Putih merupakan perisa alami dari umbi Allium sativum yang sering digunakan sebagai bumbu dasar dalam kuliner Indonesia. . Bawang putih juga termasuk perisa golongan fruit and vegetable flavouring g) Senyawa Komponen Perisa Di dalam bawang putih terdapat senyawa aliin yang akan dipecah oleh enzim alinase menjadi alisitin sehingga akan menimbulkan aroma dan rasa yang spesifik.
  • 3. 2. IKAN TUNA DALAM KALENG Gambar 2. Tuna Dalam Kaleng a) Nama Produk. Tuna Chunks in Sunflower Oil b) Definisi Produk Menurut BPOM. Ikan tuna dalam kaleng adalah potongan daging putih ikan tuna yang telah mengalami pemsakan awal dan dikalengkan secara kedap (hermis) dalam media minyak atau air garam serta bumbu dan perisa lainnya dan disterilisasikan dengan cara pemanasan. c) Komposisi. Ikan tuna, garam, bawang, sunflower oil d) Proses Pembuatan. Proses pengolahan tuna dalam kaleng diawali dengan pembersihan daging dan pemasakan. Setelah masak kemudian dilanjutkan proses pemotongan, pengisian dalam kaleng, penutupan, dan sterilisasi. Produk tuna dalam kaleng dapat diolah menjadi berbagai macam masakan sesuai dengan selera. e) Komponen Perisa. Pada ikan tuna kaleng ditambahkan perisa Bawang putih. Bawang Putih merupakan perisa alami dari umbi Allium sativum yang sering digunakan sebagai bumbu dasar. Bawang putih juga termasuk perisa golongan fruit and vegetable flavouring f) Senyawa Komponen Perisa. Di dalam bawang putih terdapat senyawa aliin yang akan dipecah oleh enzim alinase menjadi alisitin sehingga akan menimbulkan aroma dan rasa yang spesifik.
  • 4. 3. SARDEN DALAM KALENG Gambar 3. Sardines Chili Sauce ABC a) Nama Produk. Sardines Chili Sauce ABC b) Definisi Produk Menurut BPOM. Sarden dalam kaleng adalah sarden segar maupun beku dari spesies: Sardina pilchardus; Sardinops melanostictus, S. neopilchardus, S. ocellatus, S. sagax, S. caeruleus; Sardinella aurita, S. brasiliensis, S. maderensis, S. longiceps, S. Gibbosa, S. fimbriata; Clupea harengus; Sprattus sprattus; Hyperlophus vittatus; Nematalosa vlaminghi; Etrumeusteres; Ethmidium maculatum; Engraulis anchoita, E. mordax, E. ringens; Opisthonema oglinum dalam medium air atau minyak atau medium lainnya yang diproses secara kedap (hermetis) dan disterilisasi atau dipasteurisasi dengan cara pemanasan. c) Komposisi. Komposisi dari sardine dalam kaleng antara lain ikan sardine, saus tomat, cabai merah, gula, bawang putih, garam, bawang merah. d) Bahan Tambahan Pangan (BTP). BTP ada dalam sarden kaleng ini kemungkinan berasal dari saus tomat yang digunakan. BTP pada Saus Tomat ABC adalah pengawet (natrium benzoat dan natrium metabisulfit) dan pemantap nabati. e) Komponen Perisa. Perisa yang terdapat pada sarden dalam kaleng ini adalah cabai merah, bawang putih dan bawang merah.
  • 5. f) Senyawa Komponen Perisa. 1) Cabai merah merupakan senyawa perisa alami yang mengandung senyawa aktif berupa Capsaicin. Gambar 4. Struktur Molekul Capsaicin 2) Bawang merah Bawang merah tergolong pada perisa golongan fruit and vegetable flavouring. Senyawa aktif pada bawang merah adalah Senyawa sulfur organik volatil (thiopropional-s-oksida). Bawang merah merupakan senyawa perisa alami. 3) Bawang putih Bawang putih juga termasuk perisa golongan fruit and vegetable flavouring dengan senyawa aktif berupa Allisin. Bawang putih merupakan senyawa perisa alami. (Anonim, 2012)
  • 6. 4. MACKEREL Gambar 5. Makarel in Tomato Sauce a. Nama Produk. Mili Mackerel in Tomato Sauce b. Definisi Produk. Makarel dalam kaleng adalah mackerel segar maupun beku yang diproses secara kedap dan disterilisasi atau dipasteurisasi dengan pemanasan. c. Komposisi. Komposisi dari makarel antara lain mackerel, pasta tomat, gula, cabe, garam, pati, penguat rasa mononatrium glutamate, bawang putih. d. Komponen Perisa. Perisa yang terdapat dalam makarel kaleng ini adalah cabai dan bawang putih dan mononatrium glutamate. e. Bahan Tambahan Pangan (BTP). BTP yang ditambahkan adalah pati sebagai pengental. f. Senyawa Komponen Perisa. a. Cabai Cabai merupakan buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Cabai mengandung senyawa aktif berupa Capsaicin. (http://en.wikipedia.org/wiki/cabai) Cabai merupakan zat perisa alami. b. Bawang putih Bawang putih juga termasuk perisa golongan fruit and vegetable flavouring dengan senyawa aktif berupa Allisin. Bawang putih merupakan perisa alami. c. Mononatrium glutamat Zat ini tidak berasa, tetapi jika sudah ditambahkan pada makanan maka akan menghasilkan rasa yang sedap. Mononatrium glutamate ini termasuk ke dalam perisa sintetis.
  • 7. 5. BAKSO IKAN Gambar 6. Bola Ikan Minaku Baso Seafood a. Nama Produk. Bola Ikan Minaku Baso Seafood b. Definisi Produk menurut BPOM. Bakso ikan adalah produk makanan yang berbentuk bulat atau bentuk lainnya dan dibuat dari daging ikan giling (atau dari surimi) yang dicampur dengan pati, dengan proporsi ikan tidak kurang dari 50%, dengan atau tanpa tambahan bumbu-bumbu dan sayur. c. Komposisi. Komposisi dari bakso ikan antara lain surimi, tepung modifikasi, lemak nabati, gula pasir, garam, lada, penguat rasa monosodium glutamate. d. Bahan Tambahan Pangan (BTP). BTP yang ada pada produk bola ikan ini adalah pengental (tepung modifikasi), lemak nabati. e. Komponen Perisa. Perisa yang terdapat di dalam bakso ikan adalah lada dan monosodium glutamate.. a. Senyawa Komponen Perisa. a. Lada Senyawa aktif pada lada antara lain terpen, sesquiterpen dan piperin. Lada merupakan senyawa perisa alami. b. Monosodium glutamate Zat ini tidak berasa, tetapi jika sudah ditambahkan pada makanan maka akan menghasilkan rasa yang sedap. Monosodium glutamate ini tergolong ke dalam perisa sintetis yang terbuat dari preparasi dengan bantuan mikrobia.
  • 8. 6. TERASI UDANG Gambar 7. Terasi Udang ABC a. Nama Produk. Terasi Udang Merk ABC b. Deskripsi Produk menurut BPOM. Terasi udang adalah daging udang atau rebon segar atau campurannya yang dicampur dengan adonan dan bahan tambahan lainnya membentuk pasta kemudian dikeringkan dan difermentasi. c. Komposisi. Komposisi terasi udang adalah udang rebon dan garam d. BTP. Tidak ada Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada Terasi Udang ABC. e. Komponen Perisa. Tidak ada komponen perisa yang ditambahkan pada Terasi Udang ABC. Flavor yang khas dan menyengat dari terasi udang tersebut muncul akibat proses fermentasi udang rebon. Proses fermentasi asam laktat oleh mikrobia yang memakan waktu lama (1-4 minggu) akan memunculkan senyawa-senyawa bakal flavor. f. Senyawa Komponen Flavor. Menurut Soedarmo, (1972) dalam Hariffudin, (2010) terdapat 138 komponen volatile pada terasi masak yang terdiri dari 16 hidrokarbon, 7 alkohol, 46 karbonil, 7 asam lemak, 3 ester, 34 senyawa nitrogen, 15 senyawa sulfur dan 10 senyawa lainnya. Asam lemak volatil memberikan bau keasaman, sedangkan amonia dan senyawa amin menghasilkan bau amoniak. Senyawa-senyawa sulfur seperti H2S, merkaptan, sulfit dan bisulfit memberikan karakteristik bau terasi yang menusuk. Senyawa-senyawa pirazin menghasilkan bau coklat yang enak. Senyawa-senyawa karbonil berkontribusi terhadap bau khas ikan yang diawetkan melalui penggaraman atau pengeringan yang diikuti dengan fermentasi mikrobiologi.
  • 9. 7. SAORI (Saus Tiram) a. Nama Produk. SAORI (Saus Tiram) b. Deskripsi Produk menurut BPOM. Saus tiram adalah produk cairan kental berwarna coklat sampai coklat kehitam-hitaman, diperoleh dari hasil olahan daging tiram (Crassostera calculata sp.) dengan penambahan bahan pangan lain. c. Komposisi. Ekstrak tiram, air, gula, monosodium glutamate (MSG), pengental (pati modifikasi, gom xantan), protein kedelai terhidrolisa, pewarna (caramel), pengawet kalium sorbat. d. BTP. Penyedap (monosodium glutamat), pengental (pati modifikasi, gom xantan), pewarna (caramel), pengawet kalium sorbat. e. Komponen Perisa. Perisa yang terdapat pada saus tiram adalah MSG. f. Senyawa Komponen Perisa. Monosodium glutamate. Zat ini tidak berasa, tetapi jika sudah ditambahkan pada makanan maka akan menghasilkan rasa yang sedap. Monosodium glutamate ini tergolong ke dalam perisa sintetis yang terbuat dari preparasi dengan bantuan mikrobia.
  • 10. 8. KECAP IKAN Gambar 9. Kecap Ikan Thai a. Nama Produk. Kecap Ikan Thai b. Deskripsi Produk menurut BPOM. Kecap ikan adalah produk cair yang diperoleh dari hasil fermentasi ikan atau hidrolisis dengan atau tanpa penambahan pangan lain. c. Komposisi. Bahan dalam pembuatan kecap ikan adalah ikan lemuru dan garam. d. Komponen Perisa. Tidak ada perisa yang ditambahkan di dalam kecap ikan. Perisa yang muncul merupakan akibat dari proses fermentasi ikan. e. Senyawa Komponen Perisa. Menurut Idiyanti dan Arbianto, (1986) proses fermentasi kecap ikan sebenarnya merupakan proses degradasi dan pelarutan daging ikan, dimana rantai protein yang komplek terdekomposisi menjadi rantai protein yang lebih sederhana. Flavor kecap ikan timbul sebagai hasil dari interaksi antara lemak, protein dan karbohidrat pembentuk ester dan flavor.
  • 11. 9. ABON IKAN TUNA Gambar 9. Abon Ikan Tuna a. Nama Produk. Abon Ikan Tuna b. Deskripsi Produk menurut BPOM. Abon ikan adalah makanan kering berbentuk khas dibuat dari daging ikan, direbus, disayat-sayat / disuwir, dibumbui, digoreng dan dapat juga dipres. Abon terbuat dari berbagai jenis ikan. c. Komposisi. Bahan dalam pembuatan abon ikan tuna ini adalah ikan tuna, santan kelapa, bumbu-bumbu (bawang putih,bawang merah, lengkuas, mrica,), dan minyak goreng. d. Komponen Perisa. Perisa yang ditambahkan adalah bawang putih,bawang merah, lengkuas, mrica. e. Senyawa Komponen Perisa. 1) .Bawang putih juga termasuk perisa golongan fruit and vegetable flavouring dengan senyawa aktif berupa Allisin. Bawang putih merupakan perisa alami. 2) Bawang merah tergolong pada perisa golongan fruit and vegetable flavouring. Senyawa aktif pada bawang merah adalah senyawa sulfur organik volatil (thiopropional-s-oksida). 3) Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang dapat digunakan sebagai bumbu dapur. Lengkuas ini mengandung minyak atsiri berupa galangol, galangin, alpinen kamfer, methyl-cinnamate. 4) Lada. Senyawa aktif pada lada antara lain terpen, sesquiterpen dan piperin. Lada merupakan senyawa perisa alami.