SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Mahros Darsin
Universitas Jember
Definisi
 Tinplate adalah lembaran (sheet) baja ringan kadar
  karbon rendah (low-carbon mild steel) yang bervariasi
  dalam ketebalan antara 0,15 sd. 0,5 mm dengan
  coating setebal 0,4 µm sd. 2,5 µm pada kedua
  permukaan material
sifat mekanis
  Ductility (kemampuan untuk dideformasi yang ekstensif tanpa
   retak), dan
  Drawability (sifat ini muncul dari pemilihan level baja dan kondisi
   pemprosesan dalam pembuatan)
  Kemampuan solder yang bagus
  Mampu las
  Tidak beracun
  Sifat lumas
  Lacquerability
  Permukaan tahan korosi yang mengkilap (sifat khas tin)
 Lapisan tin mengikut pada dasarnya yaitu baja, maksudnya bila
   diberikan sejumlah deformasi di mana baja masih tahan, tin juga
   akan tahan
pembuatan tinplate
Metode tradisional:
 yaitu dengan mencelupkan atau melewatkan baja
  melalui sebuah tin cair murni setelah perlakuan
  permukaan khusus untuk menghilangkan oksida yang
  ada.
 Kekurangannya adalah dihasilkan coating yang tidak
  seragam
Cara modern: ELECTROPLATING
Keuntungan electroplating:
 Mampu membuat level coating yang tak mampu dibuat
  dengan pencelupan
 Mampu membuat lapisan dengan ketebalan yang berbeda
  pada kedua permukaan
 Ekonomis bagi pemakai karena mampu membuat lapisan
  yang berbeda antara luar dan dalam sesuai keadaan yang
  dihadapi.
Ada dua metode terkenal untuk tinplating:
 Ferrostan process (acid stannous sulfate process)
 Halogen process
Langkah pembuatan Tinplate:
1.   Cleaning pada unit pickling dan degreasing
2.   Pencucian menyeluruh untuk mempersiapkan permukaan
     Kedua tahap ini disebut sebagai plating stage
3.   Flow melting: pemanasan lembaran baja sampai temperatur di atas
     suhu cair tin (+/-260-270ºC) diikuti dengan quenching cepat dalam
     air
4.   Perlakuan passivasi untuk mempertahankan permukaan lebih
     stabil dan tahan terhadap atmosfir
    Peng-oli-an ringan (berat oil film biasanya 5 – 10 mg/m2 ). Guna:
     untuk membantu mempertahankan film hasil passivasi dari
     serangan dan membantu sheet melalui mesin pembentuk container
     tanpa membahyakan lapisan yang lunak.
    Dalam hal kemasan makanan harus mengunakan oli yang boleh:
    Minyak biji kapas
    Di-octylsebacate (DOS)
    Acetyl tributyl citrate (ATBC)
5.   Pemotongan strip menjadi sheet atau gulungan
Struktur final dari coating TINPLATE
          Tin bebas


       Paduan tin/besi



           baja




           Oksida tin



           minyak
Perlu diketahui!!!
 Menurut Barry, di antara produsen utama tin plate ada
  pengelompokan sekitar 10 tingkat baja yang berbeda,
  32 jenis beda ketebalan baja, 19 variasi berat lapisan
  tin, 6 surface finished, dan 2 treatment permukaan.
  Jadi totalnya lebih dari 70.000 varitas yang berbeda
  dari tinplate
Perlu diketahui lagi!!
 Lembaran (sheet) tinplate dinyatakan sebagai “base
  box”, dari istilah kuno saat tinplate dijual dalam unit
  112 sheets, berukuran 356 X 508 mm (14 X 20 in.). Satu
  paket yang disebut base box; dan luasan yang
  terkandung 20,2325 m2 atau 31.360 in2). Ini masih
  bertahan sampai kini.
Perlu diketahui lagi!!
 Unit lain yang diperkenalkan oleh Inggris pada
  tahun 1994 adalah Standard Area of Tinplate (SAT)
  yang mempunyai luasan 100,000 in2. Sekarang ini
  umumnya tinplate dikelompokkan dalam unit
  metris SITA (Systeme International Tinplate Area)
  yang berdasar pada 100 m2.
 1 SITA = 1,55 SAT. Metode standar untuk
  menentukan massa tin coating adalah prosedur
  titrasi Iodine.
Kode                      Massa coating nominal per permukaan

Euronorms (145 –        ASTM (624 – 626)        (gsm)              (lb/bb)
      146)
                             No. 10            1,1/1,1           0,05/0,05


   E. 2,8/2,8                No. 25            2,8/2,8          0,125/0,125
   E. 5,6/5,6                No. 50            5,6/5,6           0,25/0,25
   E. 8,4/8,4                No. 75            8,4/8,4          0,375/0,375
  E. 11,2/11,2              No. 100           11,2/11,2          0,50/0,50




    D.2,8/0                    -                2,8/0             0,125/0
   D. 5,6/2,8              No. 50/25            2,8/0             0,125/0
   D. 5,6/2,8              No. 75/25           5,6/2,8           0,25/0,125
   D. 8,4/2,8              No. 75/25           8,4/2,8           0,25/0,125
   D. 11,2/2,8             N0. 100/25          11,2/2,8          0,50/0,125
        -                  No. 135/25          15,1/2,8          0,675/0,25
   D. 8,4/5,6              No. 75/50           8,4/5,6           0,375/0,25
   D. 11,2/5,6             No. 100/50          11,2/5,6          0,50/0,25
   D. 15,1/5,6                 -               15,1/5,6          0,675/0,25
 Penandaan dari tinplate electrolytic dengan 11,2
 gsm tin pada masing-masing permukaaan
 lembaran ditunjukkan sebagai E. 11,2/11,2 dan ini
 mewakili ketebalan tin sekitar 0,00154 mm pada
 masing-masing permukaannya. Berat coating tin
 juga dinyatakan sebagai berat per base box (yaitu
 berat total tin pada kedua muka dengan luasan
 area 20,2325 m2 dari black plate). Jadi 11,2 gsm
 adalah equivalen dengan 1 lb per base box.
Manufaktur ECCS/TFS
 (ECCS = Electrolytic Chromium-Coated Steel; TFS = Tin Free Steel)
 Produksi dari ECCS mirip dengan electrotinning, perbedaan
  esensialnya bahwa ECCS tiak melibatkan proses ‘flow melting’ dan
  ‘passivasi’
 Prosesnya diterangkan sebagai deposisi katodik di dalam dilusi
  (larutan) Chromium plating (misalnya 50 g L-1CrO3 dan dan 0,5 g L-1 H3
  SO4) pada temperatur 50 – 70o C. seperti pada gambar berikut, ECCS
  terdirir dari pelapisan duplex dari chromium metalik dan chromium
  sesquioxide; keduanya dapat diberikan secara simultan dalam dua
  tahap (di mana chromium metalik dideposisikan dan kemudian
  diberikan perlakuan oksidasi).
Struktur final dari ECCS

     Chromium oksida




          chromium


            baja




           minyak
 Menurut Morgan, berat coating ideal untuk ECCS
  adalah 0,07 – 0,15 gsm logam chromium dan 0,03 –
  0,06 gsm trivalent chromium diberikan sebagai
  oksida, memberikan berat coating total kira kira 0,15
  gsm. Ini jauh lebih tipis dari tingkat paling rendah dari
  sebuah tinplate electrolytic yang memiliki ketebalan
  5,0 gsm.
Keunggulan ECCS:
 Permukaan ECCS lebih diterima untuk coating enamel
  pelindung (lacquer) atau tinta cetak dan pernis dari
  pada tinplate
 Ketiadaan lapisan tin dengan titik leleh rendah (232ºC)
  berarti suhu stoving yang tinggi sehingga waktu
  stoving yang lebih singkat dapat digunakan untuk
  peng-enamel-an (lacquering) ECCS
Kekurangan:
 ECCS kurang resis (tahan) terhadap korosi dibanding
  tinplate karena tidak adanya lapisan tin yang dikorbankan,
  dan sehingga harus di-email-kan pada kedua sisinya.
 Sebagai tambahan container (kaleng) ECCS tidak disolder
  dengan lead tradisional atau solder tin sehingga
  pengikatan ECCS harus dengan pengelasan atau dengan
  bahan perekat organik.
 Bila disolder, ECCS harus dibersihkan lebih dahulu untuk
  menghapus lapisan chromium. Secara mekanis proses ini
  sangat lamban, mahal dan tidak efisien.
Pembuatan Aluminum
 Pembuatan container dari alumunium kurang
  populer dibanding baja walaupun kuliah tentang
  alumunium foil lebih intensif.
 Pengaplikasian komersial besar-besaran
  alumunium ini terbatas pada pate dan ikan.
  Alumunium foil (<0,1 mm) banyak digunakan
  pada berbagai produk makanan cepat saji, snacks
  dan kemasan mampu panas ulang.
 Alumunium adalah unsur metal terbanyak dari
  bumi, menyusun 8,8% dari kerak bumi.
 Unsur lain yang lebih banyak adalah oxigen dan
  silicon.
 Alumina atau alumunium ditemukan secara alami
  sebagai mineral corondum (Al2O3 ); diaspore
  (Al2O3. H2O), gibbsite (Al2O3. 3H2O) dan lebih
  umum lagi bauxite, bentuk gibbsite yang tidak
  murni.
Sejarah pembuatan Aluminum 1
 Hans Christian Oested, ahli kimia Denmark, pertama
  kali mengisolasi alumunium pada tahun 1825
  menggunakan proses kimia menggunakan amalgam
  potassium
 Antara 1827 – 1845 Friederick Wohler, ahli kimia
  Jerman,    mengembangkan       proses    Oersted
  menggunakan potassium metallic
Sejarah pembuatan Aluminum 2
 Pada   1854 Henri Sainte-Claire deville di Perancis
  mendapatkan logam dengan mengurangi alumunium
  chlorida dengan sodium. Didanai oleh Napoleon III,
  Deville mendirikan pabrik eksperimen skala besar dan
  memamerkan alumunium murni pada ‘Paris Exposition’
  1885
 Pada 1886 secara terpisah Charles Martin Hall (USA) dan
  Paul Heroult (Perancis) menemukan bahwa alumina larut
  dalam cryolite terfusi (Na3 Al F6 ) dan kemudian
  didekomposisi secara elektrolis menjadi logam cair
  mentah. Teknik biaya rendah (Hall-Heroult process) masih
  digunakan untuk produksi komersial alumunium,
  meskipun metode baru sedang dipelajari.
Kendala dalam pembuatan aluminum
 Karena stabilitas kimia dari oksidanya, keperluan
  energi untuk peleburan sangat tinggi. Ini
  mengarahkan produksi alumunium di daerah yang
  tersedia energi listrik dengan biaya murah. Namun
  trend sekarang menunjukkan kecenderungan
  ketersediaan energi murah akan segera berakhir dan
  penggunaan kemasan alumunium turun drastis.
Jalur pembuatan paduan aluminum
digambarkan skema di bawah ini
 SMELTER


HOLDING
FURNACE

              HOLDING
SLAB          FURNACE
CASTER


REHEAT        COLD MILL
FURNACE



HOT           COILING
ROLLING

More Related Content

What's hot

Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanAbd Taj Khalwatiyah
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4Titin Indrawati
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Proses produksi plastik
Proses produksi plastikProses produksi plastik
Proses produksi plastikAris Wijaya
 
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: airITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: airFransiska Puteri
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikAgnescia Sera
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriBonita Susimah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...Fransiska Puteri
 
Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitMuhammad Yuswani
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirMelina Eka
 
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene TerephthalatePolimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene TerephthalateAkhmad Kautsar
 

What's hot (20)

Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
3. BLANSING BAHAN PANGAN
3. BLANSING BAHAN PANGAN3. BLANSING BAHAN PANGAN
3. BLANSING BAHAN PANGAN
 
Bahan plastik
Bahan plastik Bahan plastik
Bahan plastik
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
 
Proses produksi plastik
Proses produksi plastikProses produksi plastik
Proses produksi plastik
 
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: airITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
 
Spray drayer 5
Spray drayer 5Spray drayer 5
Spray drayer 5
 
Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawit
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
 
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene TerephthalatePolimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
 
Ketengikan
KetengikanKetengikan
Ketengikan
 

Similar to Tinplate, ECCS, dan Pembuatan Aluminium

Lesson 5. metal container
Lesson 5. metal containerLesson 5. metal container
Lesson 5. metal containerMahros Darsin
 
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxsalah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxiwen2
 
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasanKemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasanUniversitas Lampung
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiRico Afrinando
 
Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaAbrianto Akuan
 
Bahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBenny Yusuf
 
Manfaat Insulasi Pipa Dengan Thermoshield!.pdf
Manfaat Insulasi Pipa Dengan Thermoshield!.pdfManfaat Insulasi Pipa Dengan Thermoshield!.pdf
Manfaat Insulasi Pipa Dengan Thermoshield!.pdfTerabitKomputer
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriBonita Susimah
 
Coating &amp; wrapping wahyu
Coating &amp; wrapping wahyuCoating &amp; wrapping wahyu
Coating &amp; wrapping wahyuartyudy
 
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Alen Pepa
 
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIPROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIindahnuur
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Materialoiua
 
Mechanical
MechanicalMechanical
Mechanicaloiua
 
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufacture
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufactureEndra dwi p i8110019 semiconductor manufacture
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufactureEndraBackbrown
 

Similar to Tinplate, ECCS, dan Pembuatan Aluminium (20)

Pembuatan container
Pembuatan containerPembuatan container
Pembuatan container
 
Lesson 5. metal container
Lesson 5. metal containerLesson 5. metal container
Lesson 5. metal container
 
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxsalah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
 
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasanKemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan Tinggi
 
Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman baja
 
Bahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrik
 
Kemasan logam
Kemasan logamKemasan logam
Kemasan logam
 
Manfaat Insulasi Pipa Dengan Thermoshield!.pdf
Manfaat Insulasi Pipa Dengan Thermoshield!.pdfManfaat Insulasi Pipa Dengan Thermoshield!.pdf
Manfaat Insulasi Pipa Dengan Thermoshield!.pdf
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industri
 
Coating &amp; wrapping wahyu
Coating &amp; wrapping wahyuCoating &amp; wrapping wahyu
Coating &amp; wrapping wahyu
 
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
 
Steel melting
Steel meltingSteel melting
Steel melting
 
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIPROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
 
2712100102-Paper
2712100102-Paper2712100102-Paper
2712100102-Paper
 
Flow Assurance
Flow AssuranceFlow Assurance
Flow Assurance
 
Presentasi aluminum
Presentasi aluminumPresentasi aluminum
Presentasi aluminum
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Material
 
Mechanical
MechanicalMechanical
Mechanical
 
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufacture
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufactureEndra dwi p i8110019 semiconductor manufacture
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufacture
 

More from Mahros Darsin

1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahanMahros Darsin
 
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Mahros Darsin
 
Roundness measurement
Roundness measurementRoundness measurement
Roundness measurementMahros Darsin
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakasMahros Darsin
 
Acceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelAcceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelMahros Darsin
 
1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cncMahros Darsin
 
2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cncMahros Darsin
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusMahros Darsin
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PMahros Darsin
 
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Mahros Darsin
 

More from Mahros Darsin (20)

1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan
 
CONTOH PKM GT
CONTOH PKM GTCONTOH PKM GT
CONTOH PKM GT
 
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
 
Roundness measurement
Roundness measurementRoundness measurement
Roundness measurement
 
Gage blocks
Gage blocksGage blocks
Gage blocks
 
Metrology sudut
Metrology sudutMetrology sudut
Metrology sudut
 
Metrologi linier
Metrologi linierMetrologi linier
Metrologi linier
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas
 
Micrometer inchi
Micrometer inchiMicrometer inchi
Micrometer inchi
 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance sampling
 
Cutting fluids
Cutting fluids Cutting fluids
Cutting fluids
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
 
Acceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelAcceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabel
 
1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc
 
2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc
 
Micrometer inchi
Micrometer inchiMicrometer inchi
Micrometer inchi
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinus
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-P
 
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
 

Tinplate, ECCS, dan Pembuatan Aluminium

  • 2. Definisi  Tinplate adalah lembaran (sheet) baja ringan kadar karbon rendah (low-carbon mild steel) yang bervariasi dalam ketebalan antara 0,15 sd. 0,5 mm dengan coating setebal 0,4 µm sd. 2,5 µm pada kedua permukaan material
  • 3. sifat mekanis  Ductility (kemampuan untuk dideformasi yang ekstensif tanpa retak), dan  Drawability (sifat ini muncul dari pemilihan level baja dan kondisi pemprosesan dalam pembuatan)  Kemampuan solder yang bagus  Mampu las  Tidak beracun  Sifat lumas  Lacquerability  Permukaan tahan korosi yang mengkilap (sifat khas tin) Lapisan tin mengikut pada dasarnya yaitu baja, maksudnya bila diberikan sejumlah deformasi di mana baja masih tahan, tin juga akan tahan
  • 4. pembuatan tinplate Metode tradisional:  yaitu dengan mencelupkan atau melewatkan baja melalui sebuah tin cair murni setelah perlakuan permukaan khusus untuk menghilangkan oksida yang ada.  Kekurangannya adalah dihasilkan coating yang tidak seragam
  • 5. Cara modern: ELECTROPLATING Keuntungan electroplating:  Mampu membuat level coating yang tak mampu dibuat dengan pencelupan  Mampu membuat lapisan dengan ketebalan yang berbeda pada kedua permukaan  Ekonomis bagi pemakai karena mampu membuat lapisan yang berbeda antara luar dan dalam sesuai keadaan yang dihadapi. Ada dua metode terkenal untuk tinplating:  Ferrostan process (acid stannous sulfate process)  Halogen process
  • 6. Langkah pembuatan Tinplate: 1. Cleaning pada unit pickling dan degreasing 2. Pencucian menyeluruh untuk mempersiapkan permukaan Kedua tahap ini disebut sebagai plating stage 3. Flow melting: pemanasan lembaran baja sampai temperatur di atas suhu cair tin (+/-260-270ºC) diikuti dengan quenching cepat dalam air 4. Perlakuan passivasi untuk mempertahankan permukaan lebih stabil dan tahan terhadap atmosfir  Peng-oli-an ringan (berat oil film biasanya 5 – 10 mg/m2 ). Guna: untuk membantu mempertahankan film hasil passivasi dari serangan dan membantu sheet melalui mesin pembentuk container tanpa membahyakan lapisan yang lunak.  Dalam hal kemasan makanan harus mengunakan oli yang boleh:  Minyak biji kapas  Di-octylsebacate (DOS)  Acetyl tributyl citrate (ATBC) 5. Pemotongan strip menjadi sheet atau gulungan
  • 7. Struktur final dari coating TINPLATE Tin bebas Paduan tin/besi baja Oksida tin minyak
  • 8. Perlu diketahui!!!  Menurut Barry, di antara produsen utama tin plate ada pengelompokan sekitar 10 tingkat baja yang berbeda, 32 jenis beda ketebalan baja, 19 variasi berat lapisan tin, 6 surface finished, dan 2 treatment permukaan. Jadi totalnya lebih dari 70.000 varitas yang berbeda dari tinplate
  • 9. Perlu diketahui lagi!!  Lembaran (sheet) tinplate dinyatakan sebagai “base box”, dari istilah kuno saat tinplate dijual dalam unit 112 sheets, berukuran 356 X 508 mm (14 X 20 in.). Satu paket yang disebut base box; dan luasan yang terkandung 20,2325 m2 atau 31.360 in2). Ini masih bertahan sampai kini.
  • 10. Perlu diketahui lagi!!  Unit lain yang diperkenalkan oleh Inggris pada tahun 1994 adalah Standard Area of Tinplate (SAT) yang mempunyai luasan 100,000 in2. Sekarang ini umumnya tinplate dikelompokkan dalam unit metris SITA (Systeme International Tinplate Area) yang berdasar pada 100 m2.  1 SITA = 1,55 SAT. Metode standar untuk menentukan massa tin coating adalah prosedur titrasi Iodine.
  • 11. Kode Massa coating nominal per permukaan Euronorms (145 – ASTM (624 – 626) (gsm) (lb/bb) 146) No. 10 1,1/1,1 0,05/0,05 E. 2,8/2,8 No. 25 2,8/2,8 0,125/0,125 E. 5,6/5,6 No. 50 5,6/5,6 0,25/0,25 E. 8,4/8,4 No. 75 8,4/8,4 0,375/0,375 E. 11,2/11,2 No. 100 11,2/11,2 0,50/0,50 D.2,8/0 - 2,8/0 0,125/0 D. 5,6/2,8 No. 50/25 2,8/0 0,125/0 D. 5,6/2,8 No. 75/25 5,6/2,8 0,25/0,125 D. 8,4/2,8 No. 75/25 8,4/2,8 0,25/0,125 D. 11,2/2,8 N0. 100/25 11,2/2,8 0,50/0,125 - No. 135/25 15,1/2,8 0,675/0,25 D. 8,4/5,6 No. 75/50 8,4/5,6 0,375/0,25 D. 11,2/5,6 No. 100/50 11,2/5,6 0,50/0,25 D. 15,1/5,6 - 15,1/5,6 0,675/0,25
  • 12.  Penandaan dari tinplate electrolytic dengan 11,2 gsm tin pada masing-masing permukaaan lembaran ditunjukkan sebagai E. 11,2/11,2 dan ini mewakili ketebalan tin sekitar 0,00154 mm pada masing-masing permukaannya. Berat coating tin juga dinyatakan sebagai berat per base box (yaitu berat total tin pada kedua muka dengan luasan area 20,2325 m2 dari black plate). Jadi 11,2 gsm adalah equivalen dengan 1 lb per base box.
  • 13. Manufaktur ECCS/TFS  (ECCS = Electrolytic Chromium-Coated Steel; TFS = Tin Free Steel)  Produksi dari ECCS mirip dengan electrotinning, perbedaan esensialnya bahwa ECCS tiak melibatkan proses ‘flow melting’ dan ‘passivasi’  Prosesnya diterangkan sebagai deposisi katodik di dalam dilusi (larutan) Chromium plating (misalnya 50 g L-1CrO3 dan dan 0,5 g L-1 H3 SO4) pada temperatur 50 – 70o C. seperti pada gambar berikut, ECCS terdirir dari pelapisan duplex dari chromium metalik dan chromium sesquioxide; keduanya dapat diberikan secara simultan dalam dua tahap (di mana chromium metalik dideposisikan dan kemudian diberikan perlakuan oksidasi).
  • 14. Struktur final dari ECCS Chromium oksida chromium baja minyak
  • 15.  Menurut Morgan, berat coating ideal untuk ECCS adalah 0,07 – 0,15 gsm logam chromium dan 0,03 – 0,06 gsm trivalent chromium diberikan sebagai oksida, memberikan berat coating total kira kira 0,15 gsm. Ini jauh lebih tipis dari tingkat paling rendah dari sebuah tinplate electrolytic yang memiliki ketebalan 5,0 gsm.
  • 16. Keunggulan ECCS:  Permukaan ECCS lebih diterima untuk coating enamel pelindung (lacquer) atau tinta cetak dan pernis dari pada tinplate  Ketiadaan lapisan tin dengan titik leleh rendah (232ºC) berarti suhu stoving yang tinggi sehingga waktu stoving yang lebih singkat dapat digunakan untuk peng-enamel-an (lacquering) ECCS
  • 17. Kekurangan:  ECCS kurang resis (tahan) terhadap korosi dibanding tinplate karena tidak adanya lapisan tin yang dikorbankan, dan sehingga harus di-email-kan pada kedua sisinya.  Sebagai tambahan container (kaleng) ECCS tidak disolder dengan lead tradisional atau solder tin sehingga pengikatan ECCS harus dengan pengelasan atau dengan bahan perekat organik.  Bila disolder, ECCS harus dibersihkan lebih dahulu untuk menghapus lapisan chromium. Secara mekanis proses ini sangat lamban, mahal dan tidak efisien.
  • 18. Pembuatan Aluminum  Pembuatan container dari alumunium kurang populer dibanding baja walaupun kuliah tentang alumunium foil lebih intensif.  Pengaplikasian komersial besar-besaran alumunium ini terbatas pada pate dan ikan. Alumunium foil (<0,1 mm) banyak digunakan pada berbagai produk makanan cepat saji, snacks dan kemasan mampu panas ulang.
  • 19.  Alumunium adalah unsur metal terbanyak dari bumi, menyusun 8,8% dari kerak bumi.  Unsur lain yang lebih banyak adalah oxigen dan silicon.  Alumina atau alumunium ditemukan secara alami sebagai mineral corondum (Al2O3 ); diaspore (Al2O3. H2O), gibbsite (Al2O3. 3H2O) dan lebih umum lagi bauxite, bentuk gibbsite yang tidak murni.
  • 20. Sejarah pembuatan Aluminum 1  Hans Christian Oested, ahli kimia Denmark, pertama kali mengisolasi alumunium pada tahun 1825 menggunakan proses kimia menggunakan amalgam potassium  Antara 1827 – 1845 Friederick Wohler, ahli kimia Jerman, mengembangkan proses Oersted menggunakan potassium metallic
  • 21. Sejarah pembuatan Aluminum 2  Pada 1854 Henri Sainte-Claire deville di Perancis mendapatkan logam dengan mengurangi alumunium chlorida dengan sodium. Didanai oleh Napoleon III, Deville mendirikan pabrik eksperimen skala besar dan memamerkan alumunium murni pada ‘Paris Exposition’ 1885  Pada 1886 secara terpisah Charles Martin Hall (USA) dan Paul Heroult (Perancis) menemukan bahwa alumina larut dalam cryolite terfusi (Na3 Al F6 ) dan kemudian didekomposisi secara elektrolis menjadi logam cair mentah. Teknik biaya rendah (Hall-Heroult process) masih digunakan untuk produksi komersial alumunium, meskipun metode baru sedang dipelajari.
  • 22. Kendala dalam pembuatan aluminum  Karena stabilitas kimia dari oksidanya, keperluan energi untuk peleburan sangat tinggi. Ini mengarahkan produksi alumunium di daerah yang tersedia energi listrik dengan biaya murah. Namun trend sekarang menunjukkan kecenderungan ketersediaan energi murah akan segera berakhir dan penggunaan kemasan alumunium turun drastis.
  • 23. Jalur pembuatan paduan aluminum digambarkan skema di bawah ini SMELTER HOLDING FURNACE HOLDING SLAB FURNACE CASTER REHEAT COLD MILL FURNACE HOT COILING ROLLING