SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
PEMBUATAN CONTAINER
(kaleng logam/ can)

       Mahros Darsin
     Universitas Jember
KALENG
KALENG TDR DR:
 TUTUP/END:
           a. FIXED END/ TUTUP TETAP/ KONVENSIONAL
           b. EASY OPEN END (EOE)

 DAN BODI
JENIS KALENG
           a. three piece can
           b. two piece can
PEMBUATAN TUTUP KALENG
Tutup kaleng meskipun sederhana tetapi
  merupakan sebuah pengembangan desain
  yang rumit untuk mengatasi deformasi
  optimum.
Deformasi ini tergantung pada:
 Ketebalan pelat

 Kepresisian kontur dari expansion ring (lekuk
  pengembangan)
 Kedalaman countersink
Penting!!
Tutup harus mampu mendeformasi di bawah
  tekanan internal dan eksternal tanpa
  mengalami perubahan permanen.
Pada dasarnya tutup-tutup harus berlaku
  seperti diafragma, yakni mengembang
  selama proses termal dan kembali menjadi
  berprofil cekung ketika terjadi kevakuman di
  dalam kaleng pada pendinginan
KEKUATAN TUTUP
Kekuatan tutup (strength) ditentukan oleh:
 Bahan dan perlakuan temper dari logam yang

  digunakan
 Kedalaman / bentuk countersink

ketahanan terhadap distorsi oleh tekanan
  internal, hal ini ditentukan oleh adanya
  satu/lebih expansion rings yang melingkari
  tutup
FIXED END
Tutup konvensional dibentuk dari
 lembaran tinplate atau TFS yang
 biasanya telah dilapisi pada kedua
 permukaannya, yaitu
     Enamel pada sisi dalam, dan
     Enamel/pengecatan pada sisi luar
      (exterior)
Manufakturnya Fixed End
   Pemotongan blank rata dengan ukuran yang
    diperlukan untuk pembuatan tutup
   Pembuatan panel steps (countersink dan
    expansion rings), yang memberikan tutup
    tahan terhadap tekanan internal dan
    kevakuman
   Pembentukan pinggiran yang dicanangkan
    untuk seaming (pelipitan)
   Deposisi seaming compound diikuti dengan
    curing
SEALING COMPOUND
 Material seaming/sealing compound terdiri dari air
  atau pelarut karet, dideposisikan di dalam curl
  (keritingan) dari tutup kaleng. Fungsinya adalah
  menghasilkan segel kedap udara (hermetic) dengan
  mengisi kehampaan yang tertinggal setelah formasi
  mekanis dari double seam.
Fungsi utama sealing compound adalah:
 Mengisi kehampaan dari ujung body hook

 Mengisi kekerutan hook tutup

 Mencegah daerah pelipitan dari kontak semata-mata
  antara logam dengan logam
EASY OPEN END (EOE/ EOC)
Keuntungan: Mudah dibuka dengan tarikan jari
Jenis:
Jenis
1.   Buka sedikit  biasanya untuk minuman
2.   Buka full  untuk bahan padat
Bahan:
1.   aluminum, alloy dilapisi kedua permukaannya
     atau bagian luar dicetak
2.   steel  sulit dibuat
3.   TFS dihindari karena keausan tool yang tidak
     bisa diterima selama proses scoring dan
     pembentukan keling
Masalah pada EOC yang
  terjadi dan pemecahannya
Masalah                          Pemecahan
Ring penarik tutup menimbulkan Desain ring penarik tutup yang tidak
   masalah sampah                 bisa terpisah dari tutup
Pengelingan terhadap ring penarik Dikembangkan steel easy open unit,
   tutup dari aluminum (bimetallic   namun sulit pembuatannya
   container) rawan korosi
Bahaya ledakan atau kebocoran    Kontrol kondisi scoring
Logam terbuka terhadap udara luar Penyemprotan pasca lacquer    atau
   karena proses scoring             electrophoretic lacquer
Sisa pembukaan pada score sangat Diatasi dengan lipatan keamnanan
   tajam                            (safety fold)
Proses pembuatan EOE (Easy
Open Ends)
   pemotongan blank rata dengan ukuran sesuai kebutuhan
   Pembentukan pinggiran yang dicanangkan untuk seaming
    (pelipitan) dan curl (keritingan)
   Deposisi seaming compound diikuti dengan drying
   Pengepresan panel steps atau rusuk-rusuk untuk memperkuat
    tutup melawan tekanan internal
   fabrikasi dalam sebuah seri rangkaian proses dengan
    melokalisasi secara memanjang terhadap logam untuk
    membentuk keling di mana batang / cincin penarik akan
    ditempel
   proses scoring
   pendeposisian dan pengelingan batang/ cincin penarik
MANUFAKTUR THREE
  PIECE CAN

     SIDE SEAMING
Three Piece Can
   Three-PC terdiri dari sebuah body dan dua tutup.
   Body biasanya berbentuk bundar, namun bisa juga
    bentuk lain (segi empat, pramida terpotong dll).
   Bahan bisa menggunakan tinplate atau TFS
    tergantung penggunaan.
   Satu tutup (bagian bawah) digabungkan oleh pe-
    manufactur disebut manufaktur’s end, sementara
    tutup lain (bagian atas) digabungkan oleh pengisi
    kaleng (canner’s end)
penggabungan body kaleng
dilakukan dengan dua cara:
 disolder

 dilas
Tahap penyolderan Sisi lipat
   guntingan pelat dipotong-potong menjadi empat persegi, diberi lacquer
    dan didekorasi
   dipotong-potong menjadi seukuran body kaleng (termasuk sisi
    pelipitan) dengan slitting m/c
   ujung body blank diberi tekukan untuk menghindari ketebalan extra
    dimana sisi pelipitan dikeriting ke tutup
   penekukan ujung-ujung sisi (hook) kemudian dilapisi film flux
   pengerolan
   penggabungan (pelipitan) sisi pelipitan diberi pemenasan awal dengan
    gas jet
   penyolderan; dalam bak solder cair (2% tin dan 98% lead)
   Pemberian enamel/ lacquer kadang diberikan lagi terhadap salah satu
    atau kedua permukaan lipatan (disebut “side stripping”) dalam rangka
    memperbaiki kerusakan enemel awal yang mungkin rusak akibat panas
    dari solder
Sisi lipat dilas
Keuntungan dilas:
 pengurangan /pembuangan lead dari
  permukaan pelipitan; lead tidak aman untuk
  produk makanan
 overlap untuk pengelasan 0,4-0,5 mm
 berarti lebih hemat dan banyak bidang untuk
  dekorasi
 lebih kuat

 mudah membuat pelipitan di ujung (dengan
  tutup)
Jenis las yang dipakai:
a. Automatic Electrical Welding (Resistance Welding).
 Mesin ini dikembangkan oleh Soudronic welder yang
   merupakan pengembangan dari spot welding.
 Prinsipnya seperti spot welding :

 Dua keping logam di overlap dan diclamp di bawah
   tekanan diantara titik-titik elektroda, melalui mana,
   arus listrik dialirkan untuk membentuk las. Karena
   sifat resistent dari logam terhadap arus, panas
   dibangkitkan. Bersama dengan tekanan yang
   diberikan menciptakan kondisi siap untuk terjadinya
   pengelasan
Keterbatasan Resistance Welding :
   diameter lingkar dari kaleng minimum yang bisa
    dilas 52 mm karena diameter harus mampu
    memuat roll pembawa arus las.
   Kurang sesuai untuk bahan TFS karena bila harus
    digunakan las jenis ini maka permukaaannya harus
    dibersihkan dari oksida chromium. Pembersihan
    harus dilakukan karena dua alasan
   tahanan kontak antara oksida chrom dengan
    copper sangat tinggi
   abrasive wear (keausan gesek) elemen mesin
    tinggi.
b. Las Laser
 ujung-ujung yang akan dilas
  dipertemukan tanpa overlap (butt)
 sinar laser yang difokus digunakan
  untuk menggabungkan dua ujung
  logam dan membentuk ikatan
Keunggulan dan kelemahan
las laser
Keunggulan las laser:
  TFS (tanpa pembersihan ujung), tinlate dan alumunium bisa
   dilas
  Butt welding menggunakan material lebih sedikit dari resistance
   welding
  Mengeliminasi harga kawat las
  Las-an laser halus, lebih menyenangkan secara estetika dan
   mudah diproteksi
  Bisa mengelas diameter lingkar kaleng yang lebih kecil.
Kelemahan:
  kecepatan las 35 m/mim dibanding resistance welding 70 m/min
  daerah pengelasan sangat keras karena formasi ‘martensite’
   selama fusi dan pendinginan cepat.

More Related Content

Similar to Pembuatan container

ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docxELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docxAmaliaJuaddy
 
Manufaktur tinplate dan TFS
Manufaktur tinplate dan TFSManufaktur tinplate dan TFS
Manufaktur tinplate dan TFSMahros Darsin
 
Welding clad steel
Welding clad steelWelding clad steel
Welding clad steelNur Wijianto
 
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung KapalCacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapaltanalialayubi
 
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxsalah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxiwen2
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiRico Afrinando
 
makalah tugas teknik mesin
makalah tugas teknik mesinmakalah tugas teknik mesin
makalah tugas teknik mesindyanhidayat
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
 
Metode Manufaktur materi sampai UTS
Metode Manufaktur materi sampai UTSMetode Manufaktur materi sampai UTS
Metode Manufaktur materi sampai UTSImond Imondt
 
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxTeknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxDhikaPurnomo
 
Pengelasan, Weld defect, Cara penggunaan Las SMAW
Pengelasan, Weld defect, Cara penggunaan Las SMAWPengelasan, Weld defect, Cara penggunaan Las SMAW
Pengelasan, Weld defect, Cara penggunaan Las SMAWNur Ilham
 
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Alen Pepa
 
Terminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir AbduhTerminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir AbduhTrisakti University
 
Pembuatan disc brake mobil
Pembuatan  disc brake mobil Pembuatan  disc brake mobil
Pembuatan disc brake mobil Vendi Supendi
 
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESINSoal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESINNapoleon Tampubolon
 
Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik  Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik finifa
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukNurul Rosli
 

Similar to Pembuatan container (20)

ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docxELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx
 
Manufaktur tinplate dan TFS
Manufaktur tinplate dan TFSManufaktur tinplate dan TFS
Manufaktur tinplate dan TFS
 
Welding clad steel
Welding clad steelWelding clad steel
Welding clad steel
 
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung KapalCacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
 
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxsalah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan Tinggi
 
makalah tugas teknik mesin
makalah tugas teknik mesinmakalah tugas teknik mesin
makalah tugas teknik mesin
 
Kemasan logam
Kemasan logamKemasan logam
Kemasan logam
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Metode Manufaktur materi sampai UTS
Metode Manufaktur materi sampai UTSMetode Manufaktur materi sampai UTS
Metode Manufaktur materi sampai UTS
 
Teknik tenaga listrik
Teknik tenaga listrikTeknik tenaga listrik
Teknik tenaga listrik
 
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxTeknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
 
Pengelasan, Weld defect, Cara penggunaan Las SMAW
Pengelasan, Weld defect, Cara penggunaan Las SMAWPengelasan, Weld defect, Cara penggunaan Las SMAW
Pengelasan, Weld defect, Cara penggunaan Las SMAW
 
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
 
Terminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir AbduhTerminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir Abduh
 
Pembuatan disc brake mobil
Pembuatan  disc brake mobil Pembuatan  disc brake mobil
Pembuatan disc brake mobil
 
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESINSoal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
Soal 2 tpd NAPOLEON TEKNIK MESIN
 
Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik  Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentuk
 
Forming
FormingForming
Forming
 

More from Mahros Darsin

1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahanMahros Darsin
 
Roundness measurement
Roundness measurementRoundness measurement
Roundness measurementMahros Darsin
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakasMahros Darsin
 
Acceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelAcceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelMahros Darsin
 
1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cncMahros Darsin
 
2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cncMahros Darsin
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusMahros Darsin
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PMahros Darsin
 
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Mahros Darsin
 
3. industrial control system
3. industrial control system3. industrial control system
3. industrial control systemMahros Darsin
 
2. automation & control technology
2. automation & control technology2. automation & control technology
2. automation & control technologyMahros Darsin
 

More from Mahros Darsin (20)

1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan
 
CONTOH PKM GT
CONTOH PKM GTCONTOH PKM GT
CONTOH PKM GT
 
Roundness measurement
Roundness measurementRoundness measurement
Roundness measurement
 
Gage blocks
Gage blocksGage blocks
Gage blocks
 
Metrologi linier
Metrologi linierMetrologi linier
Metrologi linier
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas
 
Micrometer inchi
Micrometer inchiMicrometer inchi
Micrometer inchi
 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance sampling
 
Cutting fluids
Cutting fluids Cutting fluids
Cutting fluids
 
Acceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelAcceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabel
 
1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc
 
2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc
 
Micrometer inchi
Micrometer inchiMicrometer inchi
Micrometer inchi
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinus
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-P
 
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
 
Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tulis
 
3. industrial control system
3. industrial control system3. industrial control system
3. industrial control system
 
2. automation & control technology
2. automation & control technology2. automation & control technology
2. automation & control technology
 

Pembuatan container

  • 1. PEMBUATAN CONTAINER (kaleng logam/ can) Mahros Darsin Universitas Jember
  • 2. KALENG KALENG TDR DR:  TUTUP/END:  a. FIXED END/ TUTUP TETAP/ KONVENSIONAL  b. EASY OPEN END (EOE)  DAN BODI JENIS KALENG  a. three piece can  b. two piece can
  • 3. PEMBUATAN TUTUP KALENG Tutup kaleng meskipun sederhana tetapi merupakan sebuah pengembangan desain yang rumit untuk mengatasi deformasi optimum. Deformasi ini tergantung pada:  Ketebalan pelat  Kepresisian kontur dari expansion ring (lekuk pengembangan)  Kedalaman countersink
  • 4. Penting!! Tutup harus mampu mendeformasi di bawah tekanan internal dan eksternal tanpa mengalami perubahan permanen. Pada dasarnya tutup-tutup harus berlaku seperti diafragma, yakni mengembang selama proses termal dan kembali menjadi berprofil cekung ketika terjadi kevakuman di dalam kaleng pada pendinginan
  • 5. KEKUATAN TUTUP Kekuatan tutup (strength) ditentukan oleh:  Bahan dan perlakuan temper dari logam yang digunakan  Kedalaman / bentuk countersink ketahanan terhadap distorsi oleh tekanan internal, hal ini ditentukan oleh adanya satu/lebih expansion rings yang melingkari tutup
  • 6. FIXED END Tutup konvensional dibentuk dari lembaran tinplate atau TFS yang biasanya telah dilapisi pada kedua permukaannya, yaitu  Enamel pada sisi dalam, dan  Enamel/pengecatan pada sisi luar (exterior)
  • 7. Manufakturnya Fixed End  Pemotongan blank rata dengan ukuran yang diperlukan untuk pembuatan tutup  Pembuatan panel steps (countersink dan expansion rings), yang memberikan tutup tahan terhadap tekanan internal dan kevakuman  Pembentukan pinggiran yang dicanangkan untuk seaming (pelipitan)  Deposisi seaming compound diikuti dengan curing
  • 8. SEALING COMPOUND  Material seaming/sealing compound terdiri dari air atau pelarut karet, dideposisikan di dalam curl (keritingan) dari tutup kaleng. Fungsinya adalah menghasilkan segel kedap udara (hermetic) dengan mengisi kehampaan yang tertinggal setelah formasi mekanis dari double seam. Fungsi utama sealing compound adalah:  Mengisi kehampaan dari ujung body hook  Mengisi kekerutan hook tutup  Mencegah daerah pelipitan dari kontak semata-mata antara logam dengan logam
  • 9. EASY OPEN END (EOE/ EOC) Keuntungan: Mudah dibuka dengan tarikan jari Jenis: Jenis 1. Buka sedikit  biasanya untuk minuman 2. Buka full  untuk bahan padat Bahan: 1. aluminum, alloy dilapisi kedua permukaannya atau bagian luar dicetak 2. steel  sulit dibuat 3. TFS dihindari karena keausan tool yang tidak bisa diterima selama proses scoring dan pembentukan keling
  • 10. Masalah pada EOC yang terjadi dan pemecahannya Masalah Pemecahan Ring penarik tutup menimbulkan Desain ring penarik tutup yang tidak masalah sampah bisa terpisah dari tutup Pengelingan terhadap ring penarik Dikembangkan steel easy open unit, tutup dari aluminum (bimetallic namun sulit pembuatannya container) rawan korosi Bahaya ledakan atau kebocoran Kontrol kondisi scoring Logam terbuka terhadap udara luar Penyemprotan pasca lacquer atau karena proses scoring electrophoretic lacquer Sisa pembukaan pada score sangat Diatasi dengan lipatan keamnanan tajam (safety fold)
  • 11. Proses pembuatan EOE (Easy Open Ends)  pemotongan blank rata dengan ukuran sesuai kebutuhan  Pembentukan pinggiran yang dicanangkan untuk seaming (pelipitan) dan curl (keritingan)  Deposisi seaming compound diikuti dengan drying  Pengepresan panel steps atau rusuk-rusuk untuk memperkuat tutup melawan tekanan internal  fabrikasi dalam sebuah seri rangkaian proses dengan melokalisasi secara memanjang terhadap logam untuk membentuk keling di mana batang / cincin penarik akan ditempel  proses scoring  pendeposisian dan pengelingan batang/ cincin penarik
  • 12. MANUFAKTUR THREE PIECE CAN SIDE SEAMING
  • 13. Three Piece Can  Three-PC terdiri dari sebuah body dan dua tutup.  Body biasanya berbentuk bundar, namun bisa juga bentuk lain (segi empat, pramida terpotong dll).  Bahan bisa menggunakan tinplate atau TFS tergantung penggunaan.  Satu tutup (bagian bawah) digabungkan oleh pe- manufactur disebut manufaktur’s end, sementara tutup lain (bagian atas) digabungkan oleh pengisi kaleng (canner’s end)
  • 14. penggabungan body kaleng dilakukan dengan dua cara:  disolder  dilas
  • 15. Tahap penyolderan Sisi lipat  guntingan pelat dipotong-potong menjadi empat persegi, diberi lacquer dan didekorasi  dipotong-potong menjadi seukuran body kaleng (termasuk sisi pelipitan) dengan slitting m/c  ujung body blank diberi tekukan untuk menghindari ketebalan extra dimana sisi pelipitan dikeriting ke tutup  penekukan ujung-ujung sisi (hook) kemudian dilapisi film flux  pengerolan  penggabungan (pelipitan) sisi pelipitan diberi pemenasan awal dengan gas jet  penyolderan; dalam bak solder cair (2% tin dan 98% lead)  Pemberian enamel/ lacquer kadang diberikan lagi terhadap salah satu atau kedua permukaan lipatan (disebut “side stripping”) dalam rangka memperbaiki kerusakan enemel awal yang mungkin rusak akibat panas dari solder
  • 16. Sisi lipat dilas Keuntungan dilas:  pengurangan /pembuangan lead dari permukaan pelipitan; lead tidak aman untuk produk makanan  overlap untuk pengelasan 0,4-0,5 mm  berarti lebih hemat dan banyak bidang untuk dekorasi  lebih kuat  mudah membuat pelipitan di ujung (dengan tutup)
  • 17. Jenis las yang dipakai: a. Automatic Electrical Welding (Resistance Welding).  Mesin ini dikembangkan oleh Soudronic welder yang merupakan pengembangan dari spot welding.  Prinsipnya seperti spot welding :  Dua keping logam di overlap dan diclamp di bawah tekanan diantara titik-titik elektroda, melalui mana, arus listrik dialirkan untuk membentuk las. Karena sifat resistent dari logam terhadap arus, panas dibangkitkan. Bersama dengan tekanan yang diberikan menciptakan kondisi siap untuk terjadinya pengelasan
  • 18. Keterbatasan Resistance Welding :  diameter lingkar dari kaleng minimum yang bisa dilas 52 mm karena diameter harus mampu memuat roll pembawa arus las.  Kurang sesuai untuk bahan TFS karena bila harus digunakan las jenis ini maka permukaaannya harus dibersihkan dari oksida chromium. Pembersihan harus dilakukan karena dua alasan  tahanan kontak antara oksida chrom dengan copper sangat tinggi  abrasive wear (keausan gesek) elemen mesin tinggi.
  • 19. b. Las Laser  ujung-ujung yang akan dilas dipertemukan tanpa overlap (butt)  sinar laser yang difokus digunakan untuk menggabungkan dua ujung logam dan membentuk ikatan
  • 20. Keunggulan dan kelemahan las laser Keunggulan las laser:  TFS (tanpa pembersihan ujung), tinlate dan alumunium bisa dilas  Butt welding menggunakan material lebih sedikit dari resistance welding  Mengeliminasi harga kawat las  Las-an laser halus, lebih menyenangkan secara estetika dan mudah diproteksi  Bisa mengelas diameter lingkar kaleng yang lebih kecil. Kelemahan:  kecepatan las 35 m/mim dibanding resistance welding 70 m/min  daerah pengelasan sangat keras karena formasi ‘martensite’ selama fusi dan pendinginan cepat.