SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Pengertian Keanekaragaman Budaya
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia.
Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.
Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa,
masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang
merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah
tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau-
pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang
bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga
perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa
dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar
juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah
ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan
meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan
Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa
Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat
heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa
namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern,
dan kewilayahan.
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap
dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat
Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai
sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok
sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya
kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri
Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar
pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun
interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan
perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan
budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.
http://dheliora.blogspot.com/2013/02/keanekaragaman-budaya-keragaman-
budaya.html 11.08 12
Keragaman budaya adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia . keragaman budaya
Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri keberadaanya. Dalam konteks
pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat
Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang
merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada di daerah
tersebut.
Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal terbesar di pulau – pulau
di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang
bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga
perkotaan.
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan=pertemuan dengan budayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga
berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu.
Bias di katakana bahwa Indonesia adalah salah satu Negara dengan tingkat
keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja
keanekaragamanbudaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam
konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.
Dengan keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai keungulan di
bandingkan dengan Negara lainya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap
dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara social budaya dan politik masyarakat
Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang di rangkai
sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan di jalin tidak hanya meliputi antar kelompok
sukubangsa yang berbeda,namun juga meiliputi antar peradaban yang ada di dunia.
Labuhnya kapal-kapal portugis di banten pada abad pertengahan missal nya telah membuka
diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar
pedagang Gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun
interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singungan-singungan peradaban ini pada
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan
perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan
budaya local di tengah-tengah singgunagn antar peradaban itu.
Bukti sejarah
Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan
,saling mengisi, dan ataupun berjalan secara parallel. Misalnya kebudayaan kraton atau
kerjaan yang berdiri sejalan secara parallel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok
masyarakat terentu. Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan
masyarakat urban dapat berjalan parallel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan
dengan kebudayaan berburu meramu yang jauh hidup terpencil. Hubungan-hubungan antar
kebudayaan tersebut dapat berjalan terjalin dalam bingkai “Bhineka Tunggal Ika” , dimana
bisa kita maknai bahwa konteks keanekaragamanya bukan hanya mengacu kepada
keanekaragaman kemlompok sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan.
Didasari pula bahwa dengan jumlah kemlompok sukubangsa kurang lebih 700’an suku
bangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam,
serta keragaman agamanya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang
sesunguh nya rapuh. Rapuh dalam artian dengan keragaman perbedaan yang di milikinya
maka potensi konflik yang di punyai juga akan semakin tajam. Perbedaan=perbedaan yang
ada dalam masyarakat akan terjadi pendorong untuk mempekuat isu konflik yang muncul di
tengah-tengah masyarakat dan keragaman kebudayaan
http://cahyomuhajir.blogspot.com/2011/10/keragaman-budaya-indonesia.html 11.09 12
abtu, 11 Februari 2012
Faktor-faktor penyebab keberagaman budaya Indonesia
Ada 3 (tiga) faktor utama yang mendorong terbentuknya keberagaman budaya Indonesia sebagai berikut:
1. Latar Belakang Historis
Dalam perjalanan sejarah menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunani (wilayah
Cina Bagian Selatan). Sebelum tiba di Nusantara mereka berhenti di berbagai tempat dan menetap dalam
jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi. Selama bermukim di tempat-tempat
tersebut, mereka melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Mereka mengembangkan pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan-keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan. Dengan perbedaan
pengalaman dan pengetahuan telah menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa dengan budaya yang
beranekaragam di Indonesia.
2. Perbedaan Kondisi Geografis
Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan berbagai suku bangsa dan keberagaman budaya
Indonesia.Halitu berkaitandengan: Polakegiatan ekonomi,Perwujudan kebudayaan yang ada contohnya:
nelayan, pertanian,kehutanan,danperdagangan.Sehinggamereka akan mengembangkan corak kebudayaan
yang khas dan cocok dengan lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu kebudayaan yang lainnya.
3. Keterbukaan terhadap Kebudayaan Luar
BangsaIndonesiaadalahcontohbangsayangterbuka. Halini dapatdilihatdaribesarnya pengaruhasing dalam
membentuk keanekaragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Pengaruh asing pertama yaitu ketika orang-orang India, Cina, dan Arab di susul oleh bangsa Eropa. Bangsa
tersebut datang membawa kebudayaan yang beranekaragam.
Daerah-daerah yang relatif terbuka, khususnya daerah pesisir paling cepat megalami perubahan. karena:
- Dengan semakin banyaknya sarana dan prasaranatransportasi,
- Hubungan antar kelompok semakin intensif dan
- Semakin sering mereka melakukan pembauran
Sementara daerah-daerah yang terletak jauh dari pantai umumnya tidak banyak terpengaruh budaya luar,
sehingga kebudayaannya berkembang dengan corak khas.
Contoh: jakarta salah satu contoh kota pelabuhan, memiliki corak kebudayaan yang cukup beragam yaitu
dengan adanya Budaya Betawi memiliki sedikit budaya Cina, Arab, dan India. Hal ini diakibatkan oleh
beragamnya orang yang datang/singgah di kota ini sehingga terjadinya pembauran kebudayaan.
MANFAAT KEBERAGAMAN BUDAYA
Tidak semua negara memiliki keberagaman budaya seperti yang dimiliki oleh negara Indonesia. Dengan
demikian, keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita.
Beberapa manfaat keberagaman budaya, sebagai berikut :
1. Dalam bidang bahasa,kebudayaandaerahyangberwujuddalam bahasadaerahdapatmemperkaya
perbendaharaanistilahdalambahasaIndonesia.
2. Dalam biangpariwisata,potensikeberagamanbudayadapatdijadikanobjekdantujuanpariwisatadiIndonesia
yang bisa mendatangkandevisa.
http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/faktor-faktor-penyebab-keberagaman.html
11.10 12
Masalah Keberagaman Budaya dan Integrasi Nasional
Masalah yang timbul akibat keberagaman budaya
Secara sosiologis, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya.
Menurut Naskun, adanya keanekaragaman budaya tersebut membuat masyarakat multikultural memiliki
karakteristik umum sbb :
1. Adanya sub-subkebudayaanyang bersifat salingterpisah.
2. Kurangberkembangnyasistem nilaibersamaataukonsensus.
3. Berkembangnyasistem nilaimasing-masingkelompoksosialyangdianutsecararelatifrigiddan murni.
4. Seringtimbulkonflik-konfliksosialataukurangnyaintegrasi.
MenurutPierreL. Van denBerghe, masyarakat multikulturalmemilikikarakteristikumumsebagai berikut:
1. Terjadinyasegmentasidalambentukkelompok-kelompokyangseringmemilikisub-kebudayaanyangsatu sama
lainberbeda.
2. Memiliki struktursosialyang terbagi-bagikedalam lembaga yangbersifatnonkomplementer.
3. Kurangmengembangkankonsensusdiantaraparaanggotanyaterhadapnilai-nilaiyangbersifatdasar.
4. Secararelatif,seringkalimengalami konflik-konflikdiantarakelompokyangsatu denganyang lainnya.
5. Secararelatif,integrasisosialtumbuhdi atas paksaandanketergantungandidalam bidangekonomi.
6. Adanya dominasipolitikolehsuatukelompokataskelompokyanglain.
Keberagamanmerupakansuatukeadaanyangdapat mendatangkanfenomenabaruyangpositif dan negatif
(tidak diinginkan).Namunjikakeduanyakitatelusuridankita kaji lebihjauh,merupakangejala-gejalayang
wajar terjadi dalam masyarakat.Selainmembawamanfaat,keberagamanbudayapunmemilikidampaknegatif
dengandasarberbeda-bedaitutidakdapat bergaulsatusamalainnya. Potensiterpendam untukterjadinya
konflikkarena keteganganantarsukubangsadan golongantidakbisadiabaikanbegitusaja.
MenurutJ. Ranjabar,hal-halyang dapatmenyebabkanterjadinyakonflikpada masyarakat Indonesiasbb:
1. Apabilaterjadidominasisuatukelompokterhadapkelompoklain.Contoh:konflikAcehdan Papua.
2. Apabilaterdapat persaingandalam mendapatkanmatapencaharianhidupantarakelompokyangberlainansuku
bangsa.Contoh: konflikyang terjadidisambas.
3. Apabilaterjadipemaksaanunsur-unsurkebudayaandariwargasebuahsukuterhadapwargasukubangsalain.
Contoh:konflik yang terjadi disampit.
4. Apabilaterjadipotensi konflikterpendam,yang bertikai secaraadat.Contoh: konflikantar suku di papua.
Secaragarisbesarberbagaikonflikdalam masyarakatdapatdiklasifikasikankedalam beberapabentukkonflik,
sbb:
1. KonflikRasial
Konflikyang diakibatkandariperbedaan-perbedaandalamdirimerekaterhadapindividudanraslainnya.
Pertentanganrasionalbukansajadisebabkanolehperbedaanciri-ciri fisiksaja,tetapikadang-kadangjuga
diperuncingolehperbedaandanbenturandalamhalsosial,ekonomi,politik,ataukarenajumlahrastertentu
lebihbanyak dariras lainnya.
2. KonflikAntarSukuBangsa
Bahasayang digunakanmenjadiperbedaanantarsukubangsa,adajugaperbedaanadatistiadatdalam
pergaulansehari-hari,kesenianyangdikembangkan,sistem kekerabatanyangdianut,danpenguasaan
tekhnologi.
Konflikini terjaditerlebihjikakeduanya mengalamikemundurandalambeberapahal,misalnyadalam hal
ekonomiyangdiikutiolehkecurigaan-kecurigaanterhadapsukutertentuatas penguasaansumber-sumber
ekonomipolitik.
3. KonflikAntarAgama
Keanekaragamanagamayangdianutseringkalimendatangkanperbedaan-perbedaan,baikdalam cara
berpakaian,bergaul,peribadatan,adatpernikahan,hukum waris,kesenian,danatribut-atributkeagamaan
lainnya.
Jika parapemeluknyatidakmenghayatisecaramendalam danbenarintidariajaran-ajaranyangterkandung
dalam agama-agamamereka,akansangatpotensialuntkterjadinya konflik, bahkansampaipadatingkatkonflik
politik.Konflik sepertiini jugasangatdipengaruhiolehkeseimbanganjumlahpenganutagamatertentudalam
suatu masyarakat.
http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/masalah-keberagaman-budaya-dan.html 11.12
12
Contoh-contoh Budaya Lokal
Masyarakat Indonesia terdri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku
bangsa memiliki identitas sosial, politik, dan budaya yang berbeda-beda. Seperti bahasa yang berbeda, adat
istiadat serta tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya. Dengan identitas yang berbeda-beda ini, kita dapat
mengatakan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan lokal yang sangat beragam.
Berikut inipembahasanmengenaibeberapacontohbudayalokaldiIndonesia:
1. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT SUNDA
Secara administratif, suku bangsa Sunda sebagian besar mendiami propinsi Jawa Barat. Sistem kekerabatan
suku bangsaSundamengenalsistem Parental, yaitu mengikuti garis keturunan kedua orang tua, ayah, dan ibu.
BahasapercakapanyangdipakaiadalahbahasaSunda.Bahasainimengenal tingkatandaribahasayangpaling
halus sampai kasar. Bahasa Sunda berkembang di daerah Priangan, seperti di Ciamis, Tasikmalaya, Garut,
Sumedang, Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Bahasa sunda yang tidak halus berkembang di daerah Banten,
Karawang,Bogor, dan Cirebon. Bahasa Sunda yang dipakai oleh masyarakat Badui do Banten Selatan disebut
bahasa Sunda Buhun (Kuno).
Masyarakat Sunda memiliki beragam kesenian tradisional. Alat musik tradisional masyarakat Sunda adalah
angklung.Alat musikSundajugamemilikipertunjukanseperti reog,calung,wayanggolek,gendang pencak, dan
sejumlahtarian-tarianseperti tari jaipongdantaritopeng. Keseniantradisionaltersebutumumnyadipertunjukkan
pada upacara selamatan pernikahan, sunatan, meruwat rumah, dan syukuran.
2. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT TENGGER
Suku tengger merupakan salah satu sub kelompok orang Jawa yang mendiami wilayah sekitar Pegunungan
Bromo,Jawa Timur.Masyarakatmempunyai ciri khas yang dapat dilihat dari dialek bahasa, upacara adat yang
berdasarkan sistem kepercayaannya, serta perilaku yang sesuai dengan adat istiadat yang berlaku. Dalam
kehidupan orang Tengger mempunyai kebiasaan mengangkat orang luar menjadi warga baru atau sesepuh
masyarakat Tengger.Prosespengangkataninidilakukanmelaluiupacarawisudayang dipimpin oleh ketua adat
atau kepala dukun.
Sebagian masyarakat Tengger beragama Hindu Mahayana. Setiap tahun, mereka mengadakan upacara
Kasodo, yaitu upacara dalam rangka pengiriman kurban kepada leluhur yang ada di Kawah Gunung Bromo.
Puncak upacara Kasodo berlangsung tepat pada tengah malam, yaitu berupa pemilihan dukun-dukun baru.
Setelah itu, dilakukan pelemparan Ongkek (persembahan penduduk) ke kawah Bromo. Acara ini mengakhiri
keseluruhan upacara Kasodo yang berlangsung hingga subuh menjelang matahari terbit.
3. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT BATAK
Suku bangsa Batak adalah salah satu suku bangsa yang melindungi Pulau Sumatera. Suku bangsa ini dikenal
masyarakat sebagai perantau karena banyak yang mengadu nasib ke berbagai daerah terutama di kota-kota
besar. Meskipuntersebardiberbagaidaerah,sukubangsaBatak dikenalsangat menjunjung tinggi kebudayaan
sekalipun tidak tinggal di kampung halamannya.
Suku bangsa Batak memiliki beragam kesenian tradisional. Dalam seni ukir dapat dilihat pada motif-motif
pakaianadatserta tiang-tiangrumahadatyang memilikisrtisimbolistertentu. Selain itu, terdapat berbagai lagu-
lagu daerah dan tari-tarian. Tarian tradisional yang cukup terkenal adalah tarian Mandula dan tari Sekar Sirih.
TariMandulaadalahtarianrakyat Simalungunsaatmenyambutpanen,sedangkan tari Sekar Sirih adalah tarian
menyambut tamu.
4. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT BUGIS
Suku bangsa Bugis adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Sulawesi Selatan. Sejak dahulu suku Bugis
dikenalsebagaisukubangsa Pelaut, sehingga mereka juga tinggal di daerah-daerah luar Sulawesi Selatan. Di
beberapa daerah, seperti di Flores dan Kalimantan, suku bangsa Bugis membentuk perkampungan sendiri.
Pada naskah-naskah kuno bangsa Bugis, huruf yang dipakai adalah aksara Lontara. Setelah masuknya
pengaruh Islam pada abad ke-17, naskah-naskah kebanyakan ditulis dalam aksara bahasa Arab, yang disebut
aksara Serang.
Kesenian msyarakat Bugis dapat dilihat dari bentuk arsitektur rumah dan ukir-ukiran pada tiang atau gerbang
rumah.Selainitu, dapatdilihatpadabentuk-bentuk kerajinan rumah tangga seperti tenunan sarung yang sudah
cukup dikenal luas di Indonesia serta seni tarik suara dan tarian.
5. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT DAYAK
Suku bangsaDayak dianggapsebagaisukubangsaasliPulauKalimantan.MasyarakatDayakmengenalsistem
ambilineal,yaitu mengikutigarisketurunanlaki-lakidanperempuan.Sebagianbesaranaklaki-lakiatau
perempuanyangsudahmenikahakantetaptinggalbersamaorangtuanya. Inilahyang membentukkeluarga
luas(ultralokal).Masyarakat Dayak tidak melaranganak perempuannyamenikahdenganlaki-lakisukubangsa
lainasalkanmerekamautinggalbersamakeluargaistrinya.
MasyarakaDayak memilikiberagamkesenian,baiksenimusik,tarian, seniukir, ataupuntenun. Alat musik
tradisionalyang biasadipakaiumumnyaterbuatdari bambuataukayu yang dimainkandengancaradipikul
beriramamengikutitariandanlagunya.Tarian-tarianmasyarakatDayakantaralaintari Tambun,BaleanDades,
danBungai. Tariantersebutpadaumumnyadibawakanketikaupacara-upacaraadat.Seni ukirdapat dilihat
padatiang-tiangrumahyang diukirdengantangandanmemilikisimbol-simboltertentu.Selainitu, seni ukir
masyarakt Dayak berupapatung-patungyang terbuatdari kayu. Sedangkankaintenunyang terkenal terbuat
daribahankapas dankulit kayu.
6. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT LIO
Masyarakat LioadalahkelompokpendudukyangmenempatiPulauFlores,NTT.Kelompok yang sangat penting
adalah kelompok yang disebut “SUKU”. Kelompok ini dikatakan mewujudkan struktur piramidal, yang
dipuncaknyaduduk kepala suku yang secara turun-temurun dijabat oleh anak laki-laki sulung. Selain berstatus
sebagai “orang tua”, ia juga sebagai “ahli waris”.
Masyarakat Lio mengembangkan berbagai kesenian tradisional. Dalam seni pahat dan arsitektur dapat dilihat
pada bentuk rumah adat yang disebut Sao Ria. Selain itu, mereka juga membuat patung yang disebut Anadeo
yang dikeramatkansebagaipenungguruahadat.Merekajugamenghasilkanhasilkaintenuntradisional dengan
motif yang khas pada kain sarung, selimut, dan selendang.
7. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT ASMAT
DaerahkebudayaanmasyarakatAsmat meliputidaerahpegununganPapuaSelatan.SukubangsaAsmat
umumnyadikelompokkanatasAsmatHilirdan Asmat Hulu. SukubangsaAsmat Hilirhidupdidataranrendahdi
sepanjangpantaiyangmasihdiselimutihutandanrawa.Suku bangsaAsmatHuluhidupdidaerahdatarantinggi
yang berbukit-bukitdenganpadangrumputyangcukupjelas.
Keluarga-keluargasukubangsaAsmatumumnyatinggaldirumah-rumahpanggungyangdisebuttsyem.
SebuahkelompokkekerabatanAsmatterdiriatas 10-15tysem yang mengelilingisebuahrumahadatyang di
sebut yew. Yew berfungsisebagairumahkeramatdantempatupacarakeagamaan.
Masyarakat Asmat jugamengenalpemimpinadatyangdisebut aipem. Pemimpinadatbiasanyaorang-orang
yang pandai,bijaksana,dankuat. Orangyang pandaidalam berburu.Orangyangpandaidalam membuat
patung(wow-iptis) akanmenjadipemimpinparapembuatpatung.
KesenianmasyarakatAsmat identikdengankepercayaan danupacara-upacarakeagamaanterutamaseniukir
patung,topeng, danperisai. Secaraumum,ada4 (empat)gaya senipatungAsmat, sebagaiberikut:
a. Gaya A, Seni Asmat HilirdanHuluSungai
Patung-patungdengangayaini tersusundari atas ke bawah menuruttataurut silsilahnenekmoyangnya.
Contohnya, mbis yang dibuatjika masyarakatakan mengadakanbalasdendamataskematiannenekmoyang
yang gugur dalam perangmelawanmusuh.
b. Gaya B, Seni Asmat Barat Laut
Bentuk patunggaya ini lonjongagakmelebarbagianbawahnya.Bagiankepala terpisah dari bagian lainnya dan
berbentukkepalakura-kuraatau ikan.Kadangada gambar nenek moyang di bagian kepala, sedangkan hiasan
bagian badan berbentuk musang terbang, katak, kepala burung tadung, ular, dan sebagainya.
c. Gaya C, SeniAsmat Timur
Bentuk perisaiyang dibuatumumnyaberukuransangatbesarbahkanmelebihi tinggiorangAsmat.Bagian
atasnya tidak terpisahjelas daribagianlaindanseringdihiasigaris-garishitam danmerah,sertatitik-titik putih.
d. Gaya D, Seni Asmat DaerahSungaiBrazz
Bentuk perisaigaya D inihampirsamabesardantingginya denganperisaiChanya bagiankepalaterpisahdari
badannya. Motifyang sering digunakanadalahhiasangeometri,sepertilingkaran,spiral,siku-siku,dan
sebagainya.
Selainseniukir, berbagaiupacarakeagamaanjugadisertaidengantari-tarianyangdiiringimusikdanpaduan
suara. Alat musikyang dipakaiadalah tifayang dimainkandengancaradipikul.Dalam upacarakeagamaan,
parapenari umumnyadihiasidenganberbagai catgarisputihdanmengenakansemacam topiterbuatdaribulu
ayam.
http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/contoh-contoh-budaya-lokal.html 11.13
PENGERTIAN BUDAYA
Kata kebudayaan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan istilah culture dan dalam bahasa Latin Colere
yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Dengan demikian,
culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kata kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta, yaitu budhayah yang
merupakan bentuk jamak dari budhi yang berarti budi / akal. Dengan demikian, kebudayaan diartikan sebagai
hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal.
Definisi kebudayaan menurut para ahli, sebagai berikut:
a. Melville J. Herkovits
Memandangbahwakebudayaansuatuyang superorganickarenakebudayaanyang turun-temurundarigenerasi
ke generasi yang tetap hidup terus walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih
berganti disebabkan kematian dan kelahiran.
b. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi
Merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
c. E. B Taylor
Mengidentifikasikan bahwa kebudayaan sebagai komplikasi (jalinan) dalam keseluruhan yang meliputi
pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,keagamaan,hukum,adatistiadatserta kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.
d. Andes Eppink
Kebudayaan merupakan keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur
sosial, dan religius.
e. Koentjaraningrat
Kebudayaan merupakan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka memenuhi
kehidupan manusia dengan cara belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebudayaan
Fischer menyatakan bahwa pembentukan kebudayaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, sbb:
1. Lingkungan Geografis
2. Induk Bangsa
3. Kontak Antar Bangsa dengan Berbagai Kebudayaan
Sifat-sifat dari kebudayaan
Sifat-sifat dari kebudayaan, adalah sebagai berikut :
1. Adaftif
Kebudayaan bersifat adaptif, artinya kebudayaan selalu mampu menyesuaikan diri, sifat adaptif ini akan
melengkapi manusia pendukungnya dengan menyesuaikan diri pada hal-hal seperti kebutuhan fisiolologis
badan mereka sendiri, lingkungan fisik-geografis dan lingkungan sosial.
2. Integratif
Kebudayaan bersifat Integratif artinya kebudayaan memadukan semua unsur dan sifat-sifatnya menjadi satu,
bukansekumpulankebiasaan yang terkumpul secara acak-acakan saja. Karena itulah kebiasaan yang dimiliki
dalam suatu kebudayaan tidak dapat dengan mudah dimasukan kedalam kebudayaan lain.
3. Dinamis
Kebudayaan bersifat dinamis artinya kebudayaan itu selalu berubah dan terus bergerak mengikuti dinamika
kehidupan sosial budaya masyarakat. Dinamika kehidupan sosial budaya terjadi sebagai akibat dari interaksi
manusiadenganlingkungansekitar,penafsiran-penafsiranatauinterpretasiyangberubahtentangnorma-norma,
dan nilai-nilai sosial budaya yang berlaku
http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/pengertian-budaya.html 11.14
KEBUDAYAAN LOKAL
Bagian 1:
KEBUDAYAAN LOKAL
Pengertian budayalokal adalahbudaya yang dimiliki oleh masyarakat yang berdiam di dalam suatu kesatuan
wilayah. Menurut Van Vollenhoven, masyarakat Indonesia dibagi ke dalam 19 lingkungan hukum adat.
Pendapat ini diperkuat oleh Koentjaraningrat yang menyebutkan ke-19 lingkungan hukum adat ini sebagai
culture area.
Macam-macam Budaya Lokal di Indonesia
1. Kebudayaan Masyarakat Batak, yang termasuk kedalam kebudayaan batak adalah mereka yang
berdiam disekiatarwilayahpegununganSumateraUtara,mulaidariperbatasanDaerahIstimewa Aceh
di utara sampai ke perbatasan dengan Riau dan Sumatera Barat di sebelah selatan.
2. Kebudayaan Masyarakat Minangkabau, daerah asal kebudayaan minangkabau seluas propinsi
Sumatera Barat. Tersebar juga di beberapa tempat di Sumatera dan juga di Malaya. Garis keturunan
masyarakat Minangkabau diperhitungkan menurut garis matrilineal (Suatu adat masyarakat yang
mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu) kesatuan keluarga yang terkecil adalah Paruik.
Lawan dari matrilineal adalah patrilineal yaitu suatu adat masyarakat yang menyatakan alur keturunan berasal
daripihak ayah. Penganutadat patrilinealdiIndonesiasebagaicontohnya adalah suku Batak, suku Rejang, dan
suku Gayo.
3. Kebudayaan Masyarakat Aceh, yang termasuk ke dalam budaya aceh yaitu daerah yang tergabung
ke dalam bagian utara pulau Sumatera, juga meliputi wilayah Simeuleu, We, Breuh, dan pulau-pulau
lainyang adadi sekitarnya. Desa bagiorangAceh disebut Gampong. Setiap gampong terdiri atas 100-
500 rumah.
4. Kebudayaan Masyarakat Jawa, Stratifikasi sosial dalam masyakat Jawa mendapat pengaruh dari
Kraton. Dimanakaum bangsawandanketurunannyasertapegawai pemerintahan dan kaum terpelajar
(priyayi) menempati posisi lapisan sosial atas, sementara petani di desa dan masyarakat kebanyakan
yang digolongkandalam WongCilik.Padalapisantingkatkepaladesa(petinggi)dibantuolehbeberapa
bawahannya, yaitu
Carik : bertindaksebagaisekretarisdesa
Kamitua : bertindaksebagaikepaladukuh/kampung
Kebayan : berperan sebagai humas internal desa yang menyampaikan segala hal terkait
kebijakankepaladesauntukmenyampaikankepadamasyarakatnya.
Kaum/ Modin : mengurusisoalperkawinan,masalahkeagamaan,dankematian
5. Kebudayaan MasyaraktBali, ada dua (2) bentuk masyarakat bali, yaitu masyarakat Bali Aga dan Bali
Majapahit.MasyarakatBali Aga, masyarakat yang kurang mendapat pengaruh dari kebudayaan Jawa-
Hindu dari Majapahit dan umumnya mendiami daerah-daerah pegunungan. Sedangkan Masyarakat
Bali Majapahit, pada umumnya tinggal di daerah-daerah dataran dan menjadi mayoritas Bali.
6. Kebudayaan MasyarakatKalimantan (Tengah),pendudukaslikalimantanadalahsukuDayak, secara
umum terdapat 3 (tiga) Suku Dayak, sebagai berikut:
- Ngaju, tinggal disepanjang sungai besar seperti Kapuas, Kahayan, Rungan-Manuhin, Barito, dan katingan.
- Ot-Danum, memeiliki daerah persebaran yang hampir sama denga ngaju.
- Ma’anyan, sebagian besar tinggal di tepi timur sungai Barito.
7. Kebudayaan MasyarakatBugis-Makassar,kebudayaaninimendiami bagianterbesarwilayahselatan
Pulau Sulawesi. Dalam berkomunikasi, orang Bugis menggunakan bahasa Ugi dan orang Makasar
menggunakan bahasa Mangasara.
Sistem stratifikasi sosial lama terdapat 3 (tiga) lapisan pokok masyarakat, sbb
- Anakarung (anakaraeng,Makasar),merupakanlapisankaum kerabatraja-raja,biasanyamenggunakan gelar
pada namanya seperti Karaenta, Puatta, Andi, dan Daeng.
- To-maradeka, lapisan orang maradeka merupakan sebagian besar mayarakat.
- Ata, orang yang ditangkap dalam peperangan / orang yang tidak dapat membayar hutang / orang yang
melanggar adat.
Sistem kekerabatandalam halperkawinan,adatBugis-Makasarmenetapkansebuahperkawinan ideal, sebagai
berikut:
- Asialang marola, perkawinan antar saudara sepupu derajat kesatu dari pihak ayah / ibu.
- Assialanna memang, perkawinan antar sudara sepupu derajat kedua dari pihak ayah/ibu
- Ripadeppee’mabelae, perkawinan antar sudara sepupu derajat ketiga dari pihak ayah/ibu
http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/kebudayaan-lokal.html 11.15
KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA
Pengertian KeberagamanBudaya
Bangsa Indonesia dengan keberagaman budayanya disebut juga sebagai masyarakat yang multikultur.
Pengertian" Keragaman Budaya " menurut sosiologi tidak ada. Tapi latar belakang keragaman budaya adalah
disebabkan beberapa faktor : adat-istiadat, suku bangsa, ras, bahasa, pola perilaku, keyakinan, kesenian, dll.
Sejarah Perkembangan Keberagaman Kebudayaan di Indonesia
Tahap perkembangan kebudayaan di Indonesia terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu:
1. Kebudayaan Indonesia Masa Prasejarah
Kebudayaan ini secara umum terbagi menjadi 4 (empat) tahap perkembangan, yaitu
a. Masa Persebaran Manusia Tertua (Pithecantropus Erectus)
Identifikasi :
SebutanPithecantropusErectus : ManusiaIndonesiatertua.
Letak fosilnya : DilembahsungaiBengawanSolo,jawaTengah
Masaperkembangannya:Mengalami perubahanfisik.
Sebutanfosil : DijulukidengansebutanHomoSoloensis.
caraberangsur-angsurberevolusihinggamenyerupaimanusiasekarang(HomoWajakensis).
: ManusiainimenunjukanpersamaandenganfosilnenekmoyangpendudukasliAustralia.
b. Kebudayaan Austro-Melanosoid
Identifikasi :
anosoid : Nenek moyang manusia wajak yang tinggal di bagian barat kepulauan Indonesia.
: Terdapat campuran ciri ras mongoloid.
: Merekahidupdenganmenangkapikandirawadanmuarasungaijugahidupdenganmeramudiperkampungan
abris sous roche.
: Dekat pantai, menyebabkan mereka suka makan karang.
c. Kebudayaan Neolitik
Identifikasi:
: Asia Tenggara
: Banyak menunjukkan ciri mongoloid.
: Proto-Austronesia
: Bercocok tanam meski tanpa irigasi.
Proses peralihandarihidupbergantungpadaalam menjadipengolahalam (foodgateringkefoodproducing)
am : Cangkul, Kapak batu untuk menebang pohon
tanam : Nomaden(merekaakanmeninggalkantempatbercocoktanam bilatanahnyasudahtidaksuburlagi)
d. Kebudayaan Jaman Perunggu
Identifikasi:
: BerasaldariVietnam Utara (111sebelum Masehi –939Masehi)
eninggalan : Barang-barangperunggu yangdigunakanuntukBendaupacara,barangmewah,lambanggengsidankedudukan.
: Memproduksi barang-barang dari bahan perunggu.
Kebudayaanperungguinimendapatpengaruhdarikebudayaancina.Dansejakabadke-3dan ke-4 M tampak
pengaruhkebudayaanIndiabersamaandenganpersebaranagamaHindudanBudhakeAsia Tenggara.
Pengaruhkebudayaaninimenjadipertandadimulainyababak baru sejarah kebudayaan bangsa-bangsa di Asia
tenggaradan Indonesia karena pengaruh ini membawa kepandaian baru yaitu, menulis. Mulailah kebudayaan
masa sejarah di Indonesia.
2. Kebudayaan Indonesia Masa Sejarah
a. Pengaruh Kebudayaan Hindu
b. Pengaruh kebudayaan Islam
c. Pengaruh Kebudayaan Eropa
3. KebudayaanIndonesiaMasaAkhirAbad ke-20
http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/keberagaman-budaya-di-indonesia.html 11.16
Keberagaman Budaya di Indonesia - Sebelum membahas tentang keberagaman budaya
terlebih dahulu harus dipahami tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan kebudayaan
agar lebih mudah dalam memahami konsep tentang keberagaman budaya. Di dalam
antropologi, terdapat konsep belajar mengenai kebudayaan sebagai hasil karya manusia.
Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial
oleh manusia. Seiring dengan perjalanan sejarah, kebudayaan berkembang sebagai akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1. Konsep Masyarakat Majemuk
Ciri masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman
budaya yang tinggi. Menurut Furnivall, masyarakat majemuk (plural society) merupakan
suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup
berdampingan, tetapi tidak terintegrasi dalam satu kesatuan politik.
Menurut Clifford Geertz, meskipun masyarakat Indonesia telah terbentuk sejak tahun 1945
dengan sistem sosial masyarakat yang bersifat multietnik, multiagama, multibahasa, dan
multiras cenderung tidak banyak berubah dan sulit terintegrasi.
Berdasarkan struktur sosialnya, di dalam masyarakat Indonesia terdapat banyak perbedaan
budaya dan adat istiadat antarsuku bangsa di Indonesia. Di berbagai daerah dapat ditemukan
keanekaragaman suku bangsa dan agama. Misalnya, suku bangsa
Aceh yang mayoritas beragama Islam, suku bangsa Batak yang mayoritas beragama Kristen,
suku bangsa Minangkabau di Sumatra Barat, dan suku bangsa Melayu di Sumatra Selatan
yang mayoritas beragama Islam. Selain itu, di Jawa terdapat suku Sunda yang menggunakan
bahasa Sunda dan suku bangsa Jawa yang menggunakan bahasa Jawa.
2. Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk
Ciri-ciri masyarakat majemuk menurut Van de Berg adalah sebagai berikut.
 Terintegrasinya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki ciri
khas budaya yang berbeda satu sama lain.
 Adanya lembaga-lembaga sosial yang saling tergantung satu sama lain karena adanya
tingkat perbedaan budaya yang tinggi.
 Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-
nilai sosial yang bersifat dasar.
 Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar di antara kelompok satu dengan yang
lain.
 Integrasi sosial tumbuh di antara kelompok sosial yang satu dengan yang lain.
 Adanya kekuasaan politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya karena
mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal
serta kebudayaan. Adapun ciri-ciri suku bangsa, antara lain sebagai berikut.
 Memiliki nilai-nilai dasar yang terwujud dan tercermin dalam kebudayaan.
 Mewujudkan arena komunikasi dan interaksi dalam kebudayaan.
 Mempunyai anggota yang mengenal dirinya serta dikenal oleh orang lain sebagai
bagian dari satu kategori yang dibedakan dengan anggota kelompok sosial yang lain.
Ketika seseorang yang menjadi bagian dari suku bangsa tertentu mengadakan interaksi sosial
maka akan tampak adanya simbol-simbol atau karakter khusus yang digunakan untuk
mengekspresikan perilakunya sesuai dengan karakteristik suku bangsanya. Misalnya, ciri-ciri
fisik atau ras, gerakan-gerakan tubuh atau muka, simbol kebudayaan, nilai-nilai budaya serta
keyakinan keagamaan. Seseorang yang dilahirkan sebagai anggota suatu suku bangsa sejak
dilahirkan harus hidup dengan berpedoman pada kebudayaan suku bangsanya yang
diwariskan oleh orang tua dan keluarganya secara turun-temurun sesuai dengan konsepsi
kebudayaan suku bangsa tersebut.
3. Primordialisme dan Politik Aliran
Secara tidak sadar masyarakat suatu suku bangsa akan mengembangkan ikatan-ikatan yang
bersifat primordial, yaitu loyalitas berlebihan yang mengutamakan atau menonjolkan
kepentingan suatu kelompok agama, ras, daerah, atau keluarga tertentu.
Loyalitas yang berlebihan terhadap budaya subnasional tersebut dapat mengancam integrasi
bangsa karena primordialisme mengurangi loyalitas warga negara pada budaya nasional dan
negara sehingga mengancam kedaulatan negara.
Kencenderungan ini timbul apabila setiap kelompok kultural yang terorganisasi secara politik
akan mengembangkan politik aliran yang dapat mengancam persatuan bangsa. Selanjutnya,
kelompok-kelompok masyarakat tersebut akan mengajukan tuntutan untuk memperjuangkan
kepentingan kelompoknya seperti tuntutan pembagian sumber daya alam yang lebih
seimbang antara pusat dan daerah. Apabila tidak diakomodasi, tuntutan kelompok masyarakat
tersebut akan berkembang menjadi gerakan memisahkan diri suatu kelompok masyarakat dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misalnya, gerakan separatisme Aceh Merdeka.
Oleh karena itu, untuk menangkal gejala primordialisme, setiap kelompok masyarakat harus
mengembangkan budaya toleransi terhadap budaya kelompok lainnya. Tujuannya adalah
untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa tanpa pengingkaran budaya sendiri.
Gambar Kampanye Pemilu 2004
Di dalam masyarakat majemuk, anggotanya terbagi-bagi atas kelompok sesuai identitas
budaya masing-masing. Kelompok yang loyal mengikuti kelompok atau partai politik tertentu
sesuai identitas budaya mereka yang mengikat anggotanya secara tertutup. Menurut
Robuskha dan Shepsle terdapat tiga ciri khas dalam masya- rakat majemuk, antara lain
1. keanekaragaman budaya berkembang dalam kelompok budaya tertutup;
2. keanekaragaman budaya terorganisir secara politik;
3. muncul masalah menonjolnya unsur etnik di dalam masyarakat.
Keanekaragaman budaya dalam masyarakat terbentuk atas dasar identitas budaya. Identitas
budaya adalah kategori pembeda berdasarkan nilai-nilai budaya antara satu kelompok dengan
kelompok lainnya. Hal itu terjadi karena tiap identitas kultural memiliki sentimen primordial
tertentu yang memengaruhi ikatan politik, persilangan, dan interaksi sosial di antara
kelompok etnik di dalam masyarakat.
Di dalam masyarakat, kehidupan politik terorganisir menurut kelompok etnik dan nilai-nilai
subbudaya tertentu. Kelompok etnik membentuk organisasi politik yang saling bersaing.
Mereka mengikuti dasar kepentingan kelompok etnik atau politik aliran dari kelompok yang
bersangkutan. Misalnya, dalam Pemilu 2004 terdapat banyak partai politik yang berlandaskan
agama, suku, bangsa, dan aliran, seperti PKS, PBB, PDS, PDIP, dan PAN.
4. Kemajemukan Indonesia dan Masalah Persatuan Nasional
Unsur penting yang memengaruhi keanekaragaman budaya masyarakat Indonesia adalah
perbedaan anggota masyarakat berdasarkan ras dan etnisitas. Perbedaan ras dan etnisitas
sangat penting dalam membentuk keanekaragaman sosial budaya masyarakat majemuk
sehingga masyarakat majemuk sering disebut masyarakat multiras atau multietnik.
Menurut Robertson, ras merupakan pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri warna kulit
dan fisik tubuh tertentu yang diturunkan secara turun-temurun yang merupakan hasil interaksi
manusia dengan lingkungan hidup khusus mereka.
Kelompok etnik merupakan sejumlah besar orang yang memandang diri dan dipandang oleh
kelompok lain, memiliki kesatuan budaya yang berbeda yang ditimbulkan oleh sifat-sifat
budaya masyarakat dan interaksi timbal balik secara terus-menerus. Suatu anggota kelompok
etnik memiliki peranan dan identitas yang sama berdasarkan asal-usul, bahasa, agama, tradisi,
dan perjalanan hidup. Suatu kelompok etnik membedakan dirinya dengan kelompok lain
berdasarkan ciri-ciri budaya lokal yang mereka miliki.
Di Indonesia, terdapat beraneka ragam kelompok kesukuan dipandang berdasarkan perbedaan
etnik dan ras. Misalnya, antara orang Jawa dengan orang Papua dan orang Maluku yang
dibedakan berdasarkan ras dan etnik. Namun, ada anggota kelompok kesukuan yang
dibedakan atas dasar etnik, seperti antara orang Batak dengan orang Bali dan orang Jawa
yang dibedakan atas dasar bahasa, budaya, dan agama yang mereka anut.
Pada umumnya, orang akan sepintas memandang mereka memiliki tradisi, pandangan hidup,
dan adat istiadat yang berbeda satu sama lain. Pemahaman tersebut penting untuk memahami
gejala terjadinya sikap etnosentrisme. Sikap etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan
pandangan dan cara hidup dari sudut pandang- nya sebagai tolok ukur untuk menilai
kelompok lain.
Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat istiadat antarkelompok
masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya sikap etnosentrisme.
Sikap tersebut timbul karena adanya anggapan suatu kelompok masyarakat bahwa mereka
memiliki pandangan hidup dan sistem nilai yang berbeda dengan kelompok masyarakat
lainnya.
Menurut David Levinson, sikap etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan
dan cara hidup dari sudut pandang suatu kelompok masyarakat sebagai tolok ukur untuk
menilai kelompok lain. Sebenarnya sikap etnosentrisme adalah suatu gejala yang umum di
seluruh dunia. Konsep etnosentrisme selalu muncul dalam masyarakat yang terdiri atas
berbagai kelompok sosial karena adanya keyakinan bahwa kebudayaan sendiri dianggap lebih
tinggi dibanding kelompok lain dan menilai kebudayaan kelompok lain dengan tolok ukur
kebudayaan kelompok mereka sendiri.
Contohnya adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok
adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga
dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal
dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan
kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah
dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Namun,
bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu
dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai
masalah carok antara masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak
adanya pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam
masyarakat Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial
budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak ditentang
oleh para ahli ilmu sosial.
Selain memiliki dampak yang bersifat negatif, sikap etnosentrisme juga mempunyai dampak
yang positif untuk meningkat- kan rasa nasionalisme suatu bangsa.
Etnosentrisme merupakan pengembangan sifat yang mampu meningkatkan nasionalisme dan
patriotisme suatu bangsa. Tanpa sifat etnosentrisme maka kesadaran nasional untuk
mempertahankan keutuhan suatu bangsa dan meningkatkan integrasi bangsa akan sangat sulit
dicapai. Selain itu, dengan menerapkan etnosentrisme juga mampu menghalangi perubahan
yang datang dari luar, baik yang akan menghancurkan kebudayaan sendiri maupun yang
mampu mendukung tujuan masyarakat bangsa tersebut.
Sikap positif etnosentrisme muncul apabila suatu bangsa menghadapi ancaman bangsa lain
yang berusaha menggangu kedaulatan dan simbol-simbol negaranya. Ancaman terhadap
kedaulatan bangsa tersebut akan mendorong timbulnya rasa nasionalisme warga negara yang
merasa harga dirinya sebagai suatu bangsa telah dilecehkan oleh bangsa lain. Selanjutnya,
anggota masyarakat yang merasakan adanya ancaman dari bangsa lain akan berusaha
mengekspresikan rasa nasionalismenya dengan cara berdemonstrasi menentang ancaman
bangsa asing tersebut. Upaya masyarakat untuk mengeskpresikan rasa nasionalismenya
tersebut masih dianggap wajar untuk dilakukan.
Gambar Unjuk rasa masyarakat mengenai sengketa masalah Kepulauan Ambalat
Contoh terjadinya etnosentrisme dalam bentuk positif adalah pada saat terjadinya sengketa
masalah kepulauan Ambalat di Provinsi Kalimantan Selatan yang diklaim sebagai wilayah
Malaysia. Setelah terjadinya insiden di seputar Pulau Ambalat, muncul gelombang unjuk
rasa yang dilakukan berbagai kelompok masyarakat yang menuntut ketegasan pihak
pemerintah untuk menyelesaikan kasus sengketa perbatasan tersebut. Berbagai kelompok
masyarakat tersebut melakukan demonstrasi karena didorong oleh perasaan nasionalisme
akibat adanya ancaman terhadap integritas dan kedaulatan wilayah NKRI. Namun, masalah
tersebut tidak berkembang menjadi konflik terbuka antara peme- rintah Indonesia dan
Malaysia karena kedua negara sepakat untuk menyelesaikan masalah politik tersebut melalui
jalur diplomasi sebagai sesama negara ASEAN.
Apabila tidak dikelola dengan baik, sikap etnosentrisme dapat mendorong terjadinya sikap
xenopobia. Xenopobia adalah perasaan kebencian terhadap orang asing yang berlebihan.
Sikap xenophobia dapat menimbulkan perilaku kekerasan terhadap orang asing yang tinggal
di suatu tempat.
5. Penerapan Sikap Relativisme Budaya
Pencegahan dampak negatif sikap etnosentrisme dapat dilakukan dengan sikap relativisme
kebudayaan. Dengan memiliki sikap relativisme budaya, seorang individu akan memahami
bahwa setiap manusia lahir dan berkembang dengan memiliki ras, bahasa, agama, dan
lingkungan budaya yang berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan. Prinsip relativisme
menekankan kepada pemahaman bahwa setiap kebudayaan memiliki karakteristik yang
tidak bisa dinilai berdasarkan berdasarkan tolok ukur kebudayaan lainnya. Penerapan prinsip
relativisme budaya mampu memahami keragaman budaya kelompok masyarakat lainnya
tanpa berusaha memberikan penilaian baik atau buruk terhadap nilai budaya kelompok
lainnya.
Dalam konteks Indonesia yang masyarakatnya yang memiliki keanekaragaman budaya maka
sikap relativisme budaya merupakan cara terbaik dengan cara bersikap arif dan bijak dalam
memahami perbedaan kebudayaan antarkelompok masyarakat.
Oleh karena itu, sikap relativisme budaya harus dikembangkan dalam memandang
keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Relativisme budaya adalah konsep yang
menggambarkan bahwa fungsi dan arti suatu unsur kebudayaan tergantung pada lingkungan
di mana suatu kebudayaan berkembang. Konsep relativisme kebudayaan mempunyai
pengertian bahwa tidak semua adat istiadat di dalam suatu kelompok masyarakat mempunyai
nilai yang sama. Misalnya, di beberapa suku bangsa pola perilaku tertentu mungkin
merugikan tetapi di suku bangsa lain perilaku sosial tersebut mungkin mempunyai tujuan
yang berbeda.
Dalam konteks Indonesia yang mempunyai masyarakat majemuk, di mana pola kehidupan
sangat beragam dan plural maka sikap relativisme budaya merupakan salah satu cara terbaik
dengan cara bersikap arif dan bijak dalam memahami perbedaan- perbedaan kebudayaan.
http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.com/2013/09/makalah-keberagaman-budaya-di-
indonesia.html11.07 12 April 2015

More Related Content

What's hot

Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaanPancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Nur Pratiwi
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
natal kristiono
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Aisyah Turidho
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Zainal Abidin
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Rajabul Gufron
 

What's hot (20)

MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaanPancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah Multikuturalisme
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
9 pertanyaan
9 pertanyaan9 pertanyaan
9 pertanyaan
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
 

Viewers also liked

Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuniPowerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
ndriehs
 
keragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesiakeragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesia
zanandasimda
 
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
Mira Sari
 
keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)
12005185
 
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
tegarae
 

Viewers also liked (20)

keanekaragaman Budaya
keanekaragaman Budayakeanekaragaman Budaya
keanekaragaman Budaya
 
Masalah yang muncul akibat keberagaman budaya
Masalah yang muncul akibat keberagaman budayaMasalah yang muncul akibat keberagaman budaya
Masalah yang muncul akibat keberagaman budaya
 
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuniPowerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
 
SEBARAN KERAGAMAN BUDAYA NASIONAL
SEBARAN KERAGAMAN BUDAYA NASIONALSEBARAN KERAGAMAN BUDAYA NASIONAL
SEBARAN KERAGAMAN BUDAYA NASIONAL
 
keragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesiakeragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesia
 
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
 
keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)
 
MATERI PPT KEBUDAYAAN
MATERI PPT KEBUDAYAANMATERI PPT KEBUDAYAAN
MATERI PPT KEBUDAYAAN
 
ragam bahasa
ragam bahasaragam bahasa
ragam bahasa
 
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
 
Keberagaman Budaya Ilmu Pengetahuan Sosial
Keberagaman Budaya Ilmu Pengetahuan SosialKeberagaman Budaya Ilmu Pengetahuan Sosial
Keberagaman Budaya Ilmu Pengetahuan Sosial
 
TUGAS BAHASA INDONESIA PIDATO
TUGAS BAHASA INDONESIA PIDATOTUGAS BAHASA INDONESIA PIDATO
TUGAS BAHASA INDONESIA PIDATO
 
sosiologi Primordialisme dan etnosentrisme
sosiologi Primordialisme dan etnosentrismesosiologi Primordialisme dan etnosentrisme
sosiologi Primordialisme dan etnosentrisme
 
ALAT DAN GAMBAR SENAM LANTAI
ALAT DAN GAMBAR SENAM LANTAIALAT DAN GAMBAR SENAM LANTAI
ALAT DAN GAMBAR SENAM LANTAI
 
BAB III IPS 8
BAB III IPS 8BAB III IPS 8
BAB III IPS 8
 
Keragaman budaya
Keragaman budayaKeragaman budaya
Keragaman budaya
 
286
286286
286
 
Kebudayaan bali
Kebudayaan baliKebudayaan bali
Kebudayaan bali
 
Gemeinschaft dan gesellschaft
Gemeinschaft dan gesellschaftGemeinschaft dan gesellschaft
Gemeinschaft dan gesellschaft
 
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
 

Similar to Pengertian keanekaragaman budaya

S O S I O L O G I-masyarakat multikultural
S O S I O L O G I-masyarakat multikulturalS O S I O L O G I-masyarakat multikultural
S O S I O L O G I-masyarakat multikultural
rerra
 
Pengembangan Bahan Ajar_Kelompok 2.pptx
Pengembangan Bahan Ajar_Kelompok 2.pptxPengembangan Bahan Ajar_Kelompok 2.pptx
Pengembangan Bahan Ajar_Kelompok 2.pptx
KhalidaAthaya1
 
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luarMakalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Mara Sutan Siregar
 
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanKontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
BabyHenry
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
Jaka_caniago
 
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptxMasyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
ayunila5
 

Similar to Pengertian keanekaragaman budaya (20)

KEBERAGAMAN BUDAYA
KEBERAGAMAN BUDAYA KEBERAGAMAN BUDAYA
KEBERAGAMAN BUDAYA
 
Bab 6 bertoleransi dalam keberagaman
Bab 6 bertoleransi dalam keberagamanBab 6 bertoleransi dalam keberagaman
Bab 6 bertoleransi dalam keberagaman
 
Problematika kebudayaan
Problematika kebudayaanProblematika kebudayaan
Problematika kebudayaan
 
Multi kulturalisme
Multi kulturalismeMulti kulturalisme
Multi kulturalisme
 
persebaran keanekaragaman
persebaran keanekaragamanpersebaran keanekaragaman
persebaran keanekaragaman
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
S O S I O L O G I-masyarakat multikultural
S O S I O L O G I-masyarakat multikulturalS O S I O L O G I-masyarakat multikultural
S O S I O L O G I-masyarakat multikultural
 
Pengembangan Bahan Ajar_Kelompok 2.pptx
Pengembangan Bahan Ajar_Kelompok 2.pptxPengembangan Bahan Ajar_Kelompok 2.pptx
Pengembangan Bahan Ajar_Kelompok 2.pptx
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
makalah PKN
makalah PKNmakalah PKN
makalah PKN
 
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luarMakalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
 
Ppt multikultur
Ppt multikulturPpt multikultur
Ppt multikultur
 
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanKontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
 
Ppkn7 bab4
Ppkn7 bab4Ppkn7 bab4
Ppkn7 bab4
 
Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ika
Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ikaKeberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ika
Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ika
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Keragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial BudayaKeragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial Budaya
 
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptxMasyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
 
KEBERAGAMAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT_KELAS 6.pptx
KEBERAGAMAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT_KELAS 6.pptxKEBERAGAMAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT_KELAS 6.pptx
KEBERAGAMAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT_KELAS 6.pptx
 
Pendidikan multikultural dalam pkn kelas VII semester 1
Pendidikan multikultural dalam pkn kelas VII semester 1Pendidikan multikultural dalam pkn kelas VII semester 1
Pendidikan multikultural dalam pkn kelas VII semester 1
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Pengertian keanekaragaman budaya

  • 1. Pengertian Keanekaragaman Budaya Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada
  • 2. dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu. http://dheliora.blogspot.com/2013/02/keanekaragaman-budaya-keragaman- budaya.html 11.08 12 Keragaman budaya adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia . keragaman budaya Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri keberadaanya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada di daerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal terbesar di pulau – pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan=pertemuan dengan budayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu. Bias di katakana bahwa Indonesia adalah salah satu Negara dengan tingkat keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragamanbudaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan. Dengan keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai keungulan di bandingkan dengan Negara lainya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara social budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang di rangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan di jalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda,namun juga meiliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal portugis di banten pada abad pertengahan missal nya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang Gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singungan-singungan peradaban ini pada
  • 3. dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya local di tengah-tengah singgunagn antar peradaban itu. Bukti sejarah Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan ,saling mengisi, dan ataupun berjalan secara parallel. Misalnya kebudayaan kraton atau kerjaan yang berdiri sejalan secara parallel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat terentu. Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban dapat berjalan parallel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang jauh hidup terpencil. Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut dapat berjalan terjalin dalam bingkai “Bhineka Tunggal Ika” , dimana bisa kita maknai bahwa konteks keanekaragamanya bukan hanya mengacu kepada keanekaragaman kemlompok sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan. Didasari pula bahwa dengan jumlah kemlompok sukubangsa kurang lebih 700’an suku bangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam, serta keragaman agamanya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang sesunguh nya rapuh. Rapuh dalam artian dengan keragaman perbedaan yang di milikinya maka potensi konflik yang di punyai juga akan semakin tajam. Perbedaan=perbedaan yang ada dalam masyarakat akan terjadi pendorong untuk mempekuat isu konflik yang muncul di tengah-tengah masyarakat dan keragaman kebudayaan http://cahyomuhajir.blogspot.com/2011/10/keragaman-budaya-indonesia.html 11.09 12 abtu, 11 Februari 2012 Faktor-faktor penyebab keberagaman budaya Indonesia Ada 3 (tiga) faktor utama yang mendorong terbentuknya keberagaman budaya Indonesia sebagai berikut: 1. Latar Belakang Historis Dalam perjalanan sejarah menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunani (wilayah Cina Bagian Selatan). Sebelum tiba di Nusantara mereka berhenti di berbagai tempat dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi. Selama bermukim di tempat-tempat tersebut, mereka melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Mereka mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan-keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan. Dengan perbedaan pengalaman dan pengetahuan telah menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa dengan budaya yang beranekaragam di Indonesia. 2. Perbedaan Kondisi Geografis Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan berbagai suku bangsa dan keberagaman budaya Indonesia.Halitu berkaitandengan: Polakegiatan ekonomi,Perwujudan kebudayaan yang ada contohnya: nelayan, pertanian,kehutanan,danperdagangan.Sehinggamereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu kebudayaan yang lainnya.
  • 4. 3. Keterbukaan terhadap Kebudayaan Luar BangsaIndonesiaadalahcontohbangsayangterbuka. Halini dapatdilihatdaribesarnya pengaruhasing dalam membentuk keanekaragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Pengaruh asing pertama yaitu ketika orang-orang India, Cina, dan Arab di susul oleh bangsa Eropa. Bangsa tersebut datang membawa kebudayaan yang beranekaragam. Daerah-daerah yang relatif terbuka, khususnya daerah pesisir paling cepat megalami perubahan. karena: - Dengan semakin banyaknya sarana dan prasaranatransportasi, - Hubungan antar kelompok semakin intensif dan - Semakin sering mereka melakukan pembauran Sementara daerah-daerah yang terletak jauh dari pantai umumnya tidak banyak terpengaruh budaya luar, sehingga kebudayaannya berkembang dengan corak khas. Contoh: jakarta salah satu contoh kota pelabuhan, memiliki corak kebudayaan yang cukup beragam yaitu dengan adanya Budaya Betawi memiliki sedikit budaya Cina, Arab, dan India. Hal ini diakibatkan oleh beragamnya orang yang datang/singgah di kota ini sehingga terjadinya pembauran kebudayaan. MANFAAT KEBERAGAMAN BUDAYA Tidak semua negara memiliki keberagaman budaya seperti yang dimiliki oleh negara Indonesia. Dengan demikian, keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita. Beberapa manfaat keberagaman budaya, sebagai berikut : 1. Dalam bidang bahasa,kebudayaandaerahyangberwujuddalam bahasadaerahdapatmemperkaya perbendaharaanistilahdalambahasaIndonesia. 2. Dalam biangpariwisata,potensikeberagamanbudayadapatdijadikanobjekdantujuanpariwisatadiIndonesia yang bisa mendatangkandevisa. http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/faktor-faktor-penyebab-keberagaman.html 11.10 12 Masalah Keberagaman Budaya dan Integrasi Nasional Masalah yang timbul akibat keberagaman budaya
  • 5. Secara sosiologis, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya. Menurut Naskun, adanya keanekaragaman budaya tersebut membuat masyarakat multikultural memiliki karakteristik umum sbb : 1. Adanya sub-subkebudayaanyang bersifat salingterpisah. 2. Kurangberkembangnyasistem nilaibersamaataukonsensus. 3. Berkembangnyasistem nilaimasing-masingkelompoksosialyangdianutsecararelatifrigiddan murni. 4. Seringtimbulkonflik-konfliksosialataukurangnyaintegrasi. MenurutPierreL. Van denBerghe, masyarakat multikulturalmemilikikarakteristikumumsebagai berikut: 1. Terjadinyasegmentasidalambentukkelompok-kelompokyangseringmemilikisub-kebudayaanyangsatu sama lainberbeda. 2. Memiliki struktursosialyang terbagi-bagikedalam lembaga yangbersifatnonkomplementer. 3. Kurangmengembangkankonsensusdiantaraparaanggotanyaterhadapnilai-nilaiyangbersifatdasar. 4. Secararelatif,seringkalimengalami konflik-konflikdiantarakelompokyangsatu denganyang lainnya. 5. Secararelatif,integrasisosialtumbuhdi atas paksaandanketergantungandidalam bidangekonomi. 6. Adanya dominasipolitikolehsuatukelompokataskelompokyanglain. Keberagamanmerupakansuatukeadaanyangdapat mendatangkanfenomenabaruyangpositif dan negatif (tidak diinginkan).Namunjikakeduanyakitatelusuridankita kaji lebihjauh,merupakangejala-gejalayang wajar terjadi dalam masyarakat.Selainmembawamanfaat,keberagamanbudayapunmemilikidampaknegatif dengandasarberbeda-bedaitutidakdapat bergaulsatusamalainnya. Potensiterpendam untukterjadinya konflikkarena keteganganantarsukubangsadan golongantidakbisadiabaikanbegitusaja. MenurutJ. Ranjabar,hal-halyang dapatmenyebabkanterjadinyakonflikpada masyarakat Indonesiasbb: 1. Apabilaterjadidominasisuatukelompokterhadapkelompoklain.Contoh:konflikAcehdan Papua. 2. Apabilaterdapat persaingandalam mendapatkanmatapencaharianhidupantarakelompokyangberlainansuku bangsa.Contoh: konflikyang terjadidisambas. 3. Apabilaterjadipemaksaanunsur-unsurkebudayaandariwargasebuahsukuterhadapwargasukubangsalain. Contoh:konflik yang terjadi disampit. 4. Apabilaterjadipotensi konflikterpendam,yang bertikai secaraadat.Contoh: konflikantar suku di papua. Secaragarisbesarberbagaikonflikdalam masyarakatdapatdiklasifikasikankedalam beberapabentukkonflik, sbb:
  • 6. 1. KonflikRasial Konflikyang diakibatkandariperbedaan-perbedaandalamdirimerekaterhadapindividudanraslainnya. Pertentanganrasionalbukansajadisebabkanolehperbedaanciri-ciri fisiksaja,tetapikadang-kadangjuga diperuncingolehperbedaandanbenturandalamhalsosial,ekonomi,politik,ataukarenajumlahrastertentu lebihbanyak dariras lainnya. 2. KonflikAntarSukuBangsa Bahasayang digunakanmenjadiperbedaanantarsukubangsa,adajugaperbedaanadatistiadatdalam pergaulansehari-hari,kesenianyangdikembangkan,sistem kekerabatanyangdianut,danpenguasaan tekhnologi. Konflikini terjaditerlebihjikakeduanya mengalamikemundurandalambeberapahal,misalnyadalam hal ekonomiyangdiikutiolehkecurigaan-kecurigaanterhadapsukutertentuatas penguasaansumber-sumber ekonomipolitik. 3. KonflikAntarAgama Keanekaragamanagamayangdianutseringkalimendatangkanperbedaan-perbedaan,baikdalam cara berpakaian,bergaul,peribadatan,adatpernikahan,hukum waris,kesenian,danatribut-atributkeagamaan lainnya. Jika parapemeluknyatidakmenghayatisecaramendalam danbenarintidariajaran-ajaranyangterkandung dalam agama-agamamereka,akansangatpotensialuntkterjadinya konflik, bahkansampaipadatingkatkonflik politik.Konflik sepertiini jugasangatdipengaruhiolehkeseimbanganjumlahpenganutagamatertentudalam suatu masyarakat. http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/masalah-keberagaman-budaya-dan.html 11.12 12 Contoh-contoh Budaya Lokal Masyarakat Indonesia terdri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku bangsa memiliki identitas sosial, politik, dan budaya yang berbeda-beda. Seperti bahasa yang berbeda, adat istiadat serta tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya. Dengan identitas yang berbeda-beda ini, kita dapat mengatakan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan lokal yang sangat beragam. Berikut inipembahasanmengenaibeberapacontohbudayalokaldiIndonesia: 1. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT SUNDA Secara administratif, suku bangsa Sunda sebagian besar mendiami propinsi Jawa Barat. Sistem kekerabatan suku bangsaSundamengenalsistem Parental, yaitu mengikuti garis keturunan kedua orang tua, ayah, dan ibu. BahasapercakapanyangdipakaiadalahbahasaSunda.Bahasainimengenal tingkatandaribahasayangpaling halus sampai kasar. Bahasa Sunda berkembang di daerah Priangan, seperti di Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Bahasa sunda yang tidak halus berkembang di daerah Banten, Karawang,Bogor, dan Cirebon. Bahasa Sunda yang dipakai oleh masyarakat Badui do Banten Selatan disebut bahasa Sunda Buhun (Kuno). Masyarakat Sunda memiliki beragam kesenian tradisional. Alat musik tradisional masyarakat Sunda adalah angklung.Alat musikSundajugamemilikipertunjukanseperti reog,calung,wayanggolek,gendang pencak, dan sejumlahtarian-tarianseperti tari jaipongdantaritopeng. Keseniantradisionaltersebutumumnyadipertunjukkan pada upacara selamatan pernikahan, sunatan, meruwat rumah, dan syukuran.
  • 7. 2. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT TENGGER Suku tengger merupakan salah satu sub kelompok orang Jawa yang mendiami wilayah sekitar Pegunungan Bromo,Jawa Timur.Masyarakatmempunyai ciri khas yang dapat dilihat dari dialek bahasa, upacara adat yang berdasarkan sistem kepercayaannya, serta perilaku yang sesuai dengan adat istiadat yang berlaku. Dalam kehidupan orang Tengger mempunyai kebiasaan mengangkat orang luar menjadi warga baru atau sesepuh masyarakat Tengger.Prosespengangkataninidilakukanmelaluiupacarawisudayang dipimpin oleh ketua adat atau kepala dukun. Sebagian masyarakat Tengger beragama Hindu Mahayana. Setiap tahun, mereka mengadakan upacara Kasodo, yaitu upacara dalam rangka pengiriman kurban kepada leluhur yang ada di Kawah Gunung Bromo. Puncak upacara Kasodo berlangsung tepat pada tengah malam, yaitu berupa pemilihan dukun-dukun baru. Setelah itu, dilakukan pelemparan Ongkek (persembahan penduduk) ke kawah Bromo. Acara ini mengakhiri keseluruhan upacara Kasodo yang berlangsung hingga subuh menjelang matahari terbit. 3. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT BATAK Suku bangsa Batak adalah salah satu suku bangsa yang melindungi Pulau Sumatera. Suku bangsa ini dikenal masyarakat sebagai perantau karena banyak yang mengadu nasib ke berbagai daerah terutama di kota-kota besar. Meskipuntersebardiberbagaidaerah,sukubangsaBatak dikenalsangat menjunjung tinggi kebudayaan sekalipun tidak tinggal di kampung halamannya. Suku bangsa Batak memiliki beragam kesenian tradisional. Dalam seni ukir dapat dilihat pada motif-motif pakaianadatserta tiang-tiangrumahadatyang memilikisrtisimbolistertentu. Selain itu, terdapat berbagai lagu- lagu daerah dan tari-tarian. Tarian tradisional yang cukup terkenal adalah tarian Mandula dan tari Sekar Sirih. TariMandulaadalahtarianrakyat Simalungunsaatmenyambutpanen,sedangkan tari Sekar Sirih adalah tarian menyambut tamu. 4. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT BUGIS Suku bangsa Bugis adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Sulawesi Selatan. Sejak dahulu suku Bugis dikenalsebagaisukubangsa Pelaut, sehingga mereka juga tinggal di daerah-daerah luar Sulawesi Selatan. Di beberapa daerah, seperti di Flores dan Kalimantan, suku bangsa Bugis membentuk perkampungan sendiri. Pada naskah-naskah kuno bangsa Bugis, huruf yang dipakai adalah aksara Lontara. Setelah masuknya pengaruh Islam pada abad ke-17, naskah-naskah kebanyakan ditulis dalam aksara bahasa Arab, yang disebut aksara Serang. Kesenian msyarakat Bugis dapat dilihat dari bentuk arsitektur rumah dan ukir-ukiran pada tiang atau gerbang rumah.Selainitu, dapatdilihatpadabentuk-bentuk kerajinan rumah tangga seperti tenunan sarung yang sudah cukup dikenal luas di Indonesia serta seni tarik suara dan tarian. 5. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT DAYAK Suku bangsaDayak dianggapsebagaisukubangsaasliPulauKalimantan.MasyarakatDayakmengenalsistem ambilineal,yaitu mengikutigarisketurunanlaki-lakidanperempuan.Sebagianbesaranaklaki-lakiatau perempuanyangsudahmenikahakantetaptinggalbersamaorangtuanya. Inilahyang membentukkeluarga luas(ultralokal).Masyarakat Dayak tidak melaranganak perempuannyamenikahdenganlaki-lakisukubangsa lainasalkanmerekamautinggalbersamakeluargaistrinya. MasyarakaDayak memilikiberagamkesenian,baiksenimusik,tarian, seniukir, ataupuntenun. Alat musik tradisionalyang biasadipakaiumumnyaterbuatdari bambuataukayu yang dimainkandengancaradipikul beriramamengikutitariandanlagunya.Tarian-tarianmasyarakatDayakantaralaintari Tambun,BaleanDades, danBungai. Tariantersebutpadaumumnyadibawakanketikaupacara-upacaraadat.Seni ukirdapat dilihat padatiang-tiangrumahyang diukirdengantangandanmemilikisimbol-simboltertentu.Selainitu, seni ukir masyarakt Dayak berupapatung-patungyang terbuatdari kayu. Sedangkankaintenunyang terkenal terbuat daribahankapas dankulit kayu.
  • 8. 6. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT LIO Masyarakat LioadalahkelompokpendudukyangmenempatiPulauFlores,NTT.Kelompok yang sangat penting adalah kelompok yang disebut “SUKU”. Kelompok ini dikatakan mewujudkan struktur piramidal, yang dipuncaknyaduduk kepala suku yang secara turun-temurun dijabat oleh anak laki-laki sulung. Selain berstatus sebagai “orang tua”, ia juga sebagai “ahli waris”. Masyarakat Lio mengembangkan berbagai kesenian tradisional. Dalam seni pahat dan arsitektur dapat dilihat pada bentuk rumah adat yang disebut Sao Ria. Selain itu, mereka juga membuat patung yang disebut Anadeo yang dikeramatkansebagaipenungguruahadat.Merekajugamenghasilkanhasilkaintenuntradisional dengan motif yang khas pada kain sarung, selimut, dan selendang. 7. KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT ASMAT DaerahkebudayaanmasyarakatAsmat meliputidaerahpegununganPapuaSelatan.SukubangsaAsmat umumnyadikelompokkanatasAsmatHilirdan Asmat Hulu. SukubangsaAsmat Hilirhidupdidataranrendahdi sepanjangpantaiyangmasihdiselimutihutandanrawa.Suku bangsaAsmatHuluhidupdidaerahdatarantinggi yang berbukit-bukitdenganpadangrumputyangcukupjelas. Keluarga-keluargasukubangsaAsmatumumnyatinggaldirumah-rumahpanggungyangdisebuttsyem. SebuahkelompokkekerabatanAsmatterdiriatas 10-15tysem yang mengelilingisebuahrumahadatyang di sebut yew. Yew berfungsisebagairumahkeramatdantempatupacarakeagamaan. Masyarakat Asmat jugamengenalpemimpinadatyangdisebut aipem. Pemimpinadatbiasanyaorang-orang yang pandai,bijaksana,dankuat. Orangyang pandaidalam berburu.Orangyangpandaidalam membuat patung(wow-iptis) akanmenjadipemimpinparapembuatpatung. KesenianmasyarakatAsmat identikdengankepercayaan danupacara-upacarakeagamaanterutamaseniukir patung,topeng, danperisai. Secaraumum,ada4 (empat)gaya senipatungAsmat, sebagaiberikut: a. Gaya A, Seni Asmat HilirdanHuluSungai Patung-patungdengangayaini tersusundari atas ke bawah menuruttataurut silsilahnenekmoyangnya. Contohnya, mbis yang dibuatjika masyarakatakan mengadakanbalasdendamataskematiannenekmoyang yang gugur dalam perangmelawanmusuh. b. Gaya B, Seni Asmat Barat Laut Bentuk patunggaya ini lonjongagakmelebarbagianbawahnya.Bagiankepala terpisah dari bagian lainnya dan berbentukkepalakura-kuraatau ikan.Kadangada gambar nenek moyang di bagian kepala, sedangkan hiasan bagian badan berbentuk musang terbang, katak, kepala burung tadung, ular, dan sebagainya. c. Gaya C, SeniAsmat Timur Bentuk perisaiyang dibuatumumnyaberukuransangatbesarbahkanmelebihi tinggiorangAsmat.Bagian atasnya tidak terpisahjelas daribagianlaindanseringdihiasigaris-garishitam danmerah,sertatitik-titik putih. d. Gaya D, Seni Asmat DaerahSungaiBrazz Bentuk perisaigaya D inihampirsamabesardantingginya denganperisaiChanya bagiankepalaterpisahdari badannya. Motifyang sering digunakanadalahhiasangeometri,sepertilingkaran,spiral,siku-siku,dan sebagainya. Selainseniukir, berbagaiupacarakeagamaanjugadisertaidengantari-tarianyangdiiringimusikdanpaduan suara. Alat musikyang dipakaiadalah tifayang dimainkandengancaradipikul.Dalam upacarakeagamaan,
  • 9. parapenari umumnyadihiasidenganberbagai catgarisputihdanmengenakansemacam topiterbuatdaribulu ayam. http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/contoh-contoh-budaya-lokal.html 11.13 PENGERTIAN BUDAYA Kata kebudayaan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan istilah culture dan dalam bahasa Latin Colere yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Dengan demikian, culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kata kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta, yaitu budhayah yang merupakan bentuk jamak dari budhi yang berarti budi / akal. Dengan demikian, kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Definisi kebudayaan menurut para ahli, sebagai berikut: a. Melville J. Herkovits Memandangbahwakebudayaansuatuyang superorganickarenakebudayaanyang turun-temurundarigenerasi ke generasi yang tetap hidup terus walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. b. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi Merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. c. E. B Taylor Mengidentifikasikan bahwa kebudayaan sebagai komplikasi (jalinan) dalam keseluruhan yang meliputi pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,keagamaan,hukum,adatistiadatserta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat. d. Andes Eppink Kebudayaan merupakan keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur sosial, dan religius.
  • 10. e. Koentjaraningrat Kebudayaan merupakan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka memenuhi kehidupan manusia dengan cara belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebudayaan Fischer menyatakan bahwa pembentukan kebudayaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, sbb: 1. Lingkungan Geografis 2. Induk Bangsa 3. Kontak Antar Bangsa dengan Berbagai Kebudayaan Sifat-sifat dari kebudayaan Sifat-sifat dari kebudayaan, adalah sebagai berikut : 1. Adaftif Kebudayaan bersifat adaptif, artinya kebudayaan selalu mampu menyesuaikan diri, sifat adaptif ini akan melengkapi manusia pendukungnya dengan menyesuaikan diri pada hal-hal seperti kebutuhan fisiolologis badan mereka sendiri, lingkungan fisik-geografis dan lingkungan sosial. 2. Integratif Kebudayaan bersifat Integratif artinya kebudayaan memadukan semua unsur dan sifat-sifatnya menjadi satu, bukansekumpulankebiasaan yang terkumpul secara acak-acakan saja. Karena itulah kebiasaan yang dimiliki dalam suatu kebudayaan tidak dapat dengan mudah dimasukan kedalam kebudayaan lain. 3. Dinamis Kebudayaan bersifat dinamis artinya kebudayaan itu selalu berubah dan terus bergerak mengikuti dinamika kehidupan sosial budaya masyarakat. Dinamika kehidupan sosial budaya terjadi sebagai akibat dari interaksi manusiadenganlingkungansekitar,penafsiran-penafsiranatauinterpretasiyangberubahtentangnorma-norma, dan nilai-nilai sosial budaya yang berlaku http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/pengertian-budaya.html 11.14 KEBUDAYAAN LOKAL Bagian 1: KEBUDAYAAN LOKAL Pengertian budayalokal adalahbudaya yang dimiliki oleh masyarakat yang berdiam di dalam suatu kesatuan wilayah. Menurut Van Vollenhoven, masyarakat Indonesia dibagi ke dalam 19 lingkungan hukum adat.
  • 11. Pendapat ini diperkuat oleh Koentjaraningrat yang menyebutkan ke-19 lingkungan hukum adat ini sebagai culture area. Macam-macam Budaya Lokal di Indonesia 1. Kebudayaan Masyarakat Batak, yang termasuk kedalam kebudayaan batak adalah mereka yang berdiam disekiatarwilayahpegununganSumateraUtara,mulaidariperbatasanDaerahIstimewa Aceh di utara sampai ke perbatasan dengan Riau dan Sumatera Barat di sebelah selatan. 2. Kebudayaan Masyarakat Minangkabau, daerah asal kebudayaan minangkabau seluas propinsi Sumatera Barat. Tersebar juga di beberapa tempat di Sumatera dan juga di Malaya. Garis keturunan masyarakat Minangkabau diperhitungkan menurut garis matrilineal (Suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu) kesatuan keluarga yang terkecil adalah Paruik. Lawan dari matrilineal adalah patrilineal yaitu suatu adat masyarakat yang menyatakan alur keturunan berasal daripihak ayah. Penganutadat patrilinealdiIndonesiasebagaicontohnya adalah suku Batak, suku Rejang, dan suku Gayo. 3. Kebudayaan Masyarakat Aceh, yang termasuk ke dalam budaya aceh yaitu daerah yang tergabung ke dalam bagian utara pulau Sumatera, juga meliputi wilayah Simeuleu, We, Breuh, dan pulau-pulau lainyang adadi sekitarnya. Desa bagiorangAceh disebut Gampong. Setiap gampong terdiri atas 100- 500 rumah. 4. Kebudayaan Masyarakat Jawa, Stratifikasi sosial dalam masyakat Jawa mendapat pengaruh dari Kraton. Dimanakaum bangsawandanketurunannyasertapegawai pemerintahan dan kaum terpelajar (priyayi) menempati posisi lapisan sosial atas, sementara petani di desa dan masyarakat kebanyakan yang digolongkandalam WongCilik.Padalapisantingkatkepaladesa(petinggi)dibantuolehbeberapa bawahannya, yaitu Carik : bertindaksebagaisekretarisdesa Kamitua : bertindaksebagaikepaladukuh/kampung Kebayan : berperan sebagai humas internal desa yang menyampaikan segala hal terkait kebijakankepaladesauntukmenyampaikankepadamasyarakatnya. Kaum/ Modin : mengurusisoalperkawinan,masalahkeagamaan,dankematian 5. Kebudayaan MasyaraktBali, ada dua (2) bentuk masyarakat bali, yaitu masyarakat Bali Aga dan Bali Majapahit.MasyarakatBali Aga, masyarakat yang kurang mendapat pengaruh dari kebudayaan Jawa- Hindu dari Majapahit dan umumnya mendiami daerah-daerah pegunungan. Sedangkan Masyarakat Bali Majapahit, pada umumnya tinggal di daerah-daerah dataran dan menjadi mayoritas Bali.
  • 12. 6. Kebudayaan MasyarakatKalimantan (Tengah),pendudukaslikalimantanadalahsukuDayak, secara umum terdapat 3 (tiga) Suku Dayak, sebagai berikut: - Ngaju, tinggal disepanjang sungai besar seperti Kapuas, Kahayan, Rungan-Manuhin, Barito, dan katingan. - Ot-Danum, memeiliki daerah persebaran yang hampir sama denga ngaju. - Ma’anyan, sebagian besar tinggal di tepi timur sungai Barito. 7. Kebudayaan MasyarakatBugis-Makassar,kebudayaaninimendiami bagianterbesarwilayahselatan Pulau Sulawesi. Dalam berkomunikasi, orang Bugis menggunakan bahasa Ugi dan orang Makasar menggunakan bahasa Mangasara. Sistem stratifikasi sosial lama terdapat 3 (tiga) lapisan pokok masyarakat, sbb - Anakarung (anakaraeng,Makasar),merupakanlapisankaum kerabatraja-raja,biasanyamenggunakan gelar pada namanya seperti Karaenta, Puatta, Andi, dan Daeng. - To-maradeka, lapisan orang maradeka merupakan sebagian besar mayarakat. - Ata, orang yang ditangkap dalam peperangan / orang yang tidak dapat membayar hutang / orang yang melanggar adat. Sistem kekerabatandalam halperkawinan,adatBugis-Makasarmenetapkansebuahperkawinan ideal, sebagai berikut: - Asialang marola, perkawinan antar saudara sepupu derajat kesatu dari pihak ayah / ibu. - Assialanna memang, perkawinan antar sudara sepupu derajat kedua dari pihak ayah/ibu - Ripadeppee’mabelae, perkawinan antar sudara sepupu derajat ketiga dari pihak ayah/ibu http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/kebudayaan-lokal.html 11.15 KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA Pengertian KeberagamanBudaya Bangsa Indonesia dengan keberagaman budayanya disebut juga sebagai masyarakat yang multikultur. Pengertian" Keragaman Budaya " menurut sosiologi tidak ada. Tapi latar belakang keragaman budaya adalah disebabkan beberapa faktor : adat-istiadat, suku bangsa, ras, bahasa, pola perilaku, keyakinan, kesenian, dll. Sejarah Perkembangan Keberagaman Kebudayaan di Indonesia Tahap perkembangan kebudayaan di Indonesia terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu: 1. Kebudayaan Indonesia Masa Prasejarah Kebudayaan ini secara umum terbagi menjadi 4 (empat) tahap perkembangan, yaitu
  • 13. a. Masa Persebaran Manusia Tertua (Pithecantropus Erectus) Identifikasi : SebutanPithecantropusErectus : ManusiaIndonesiatertua. Letak fosilnya : DilembahsungaiBengawanSolo,jawaTengah Masaperkembangannya:Mengalami perubahanfisik. Sebutanfosil : DijulukidengansebutanHomoSoloensis. caraberangsur-angsurberevolusihinggamenyerupaimanusiasekarang(HomoWajakensis). : ManusiainimenunjukanpersamaandenganfosilnenekmoyangpendudukasliAustralia. b. Kebudayaan Austro-Melanosoid Identifikasi : anosoid : Nenek moyang manusia wajak yang tinggal di bagian barat kepulauan Indonesia. : Terdapat campuran ciri ras mongoloid. : Merekahidupdenganmenangkapikandirawadanmuarasungaijugahidupdenganmeramudiperkampungan abris sous roche. : Dekat pantai, menyebabkan mereka suka makan karang. c. Kebudayaan Neolitik Identifikasi: : Asia Tenggara : Banyak menunjukkan ciri mongoloid. : Proto-Austronesia : Bercocok tanam meski tanpa irigasi.
  • 14. Proses peralihandarihidupbergantungpadaalam menjadipengolahalam (foodgateringkefoodproducing) am : Cangkul, Kapak batu untuk menebang pohon tanam : Nomaden(merekaakanmeninggalkantempatbercocoktanam bilatanahnyasudahtidaksuburlagi) d. Kebudayaan Jaman Perunggu Identifikasi: : BerasaldariVietnam Utara (111sebelum Masehi –939Masehi) eninggalan : Barang-barangperunggu yangdigunakanuntukBendaupacara,barangmewah,lambanggengsidankedudukan. : Memproduksi barang-barang dari bahan perunggu. Kebudayaanperungguinimendapatpengaruhdarikebudayaancina.Dansejakabadke-3dan ke-4 M tampak pengaruhkebudayaanIndiabersamaandenganpersebaranagamaHindudanBudhakeAsia Tenggara. Pengaruhkebudayaaninimenjadipertandadimulainyababak baru sejarah kebudayaan bangsa-bangsa di Asia tenggaradan Indonesia karena pengaruh ini membawa kepandaian baru yaitu, menulis. Mulailah kebudayaan masa sejarah di Indonesia. 2. Kebudayaan Indonesia Masa Sejarah a. Pengaruh Kebudayaan Hindu b. Pengaruh kebudayaan Islam c. Pengaruh Kebudayaan Eropa 3. KebudayaanIndonesiaMasaAkhirAbad ke-20 http://wisatasmk.blogspot.com/2012/02/keberagaman-budaya-di-indonesia.html 11.16 Keberagaman Budaya di Indonesia - Sebelum membahas tentang keberagaman budaya terlebih dahulu harus dipahami tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan kebudayaan agar lebih mudah dalam memahami konsep tentang keberagaman budaya. Di dalam antropologi, terdapat konsep belajar mengenai kebudayaan sebagai hasil karya manusia. Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial oleh manusia. Seiring dengan perjalanan sejarah, kebudayaan berkembang sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1. Konsep Masyarakat Majemuk
  • 15. Ciri masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman budaya yang tinggi. Menurut Furnivall, masyarakat majemuk (plural society) merupakan suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan, tetapi tidak terintegrasi dalam satu kesatuan politik. Menurut Clifford Geertz, meskipun masyarakat Indonesia telah terbentuk sejak tahun 1945 dengan sistem sosial masyarakat yang bersifat multietnik, multiagama, multibahasa, dan multiras cenderung tidak banyak berubah dan sulit terintegrasi. Berdasarkan struktur sosialnya, di dalam masyarakat Indonesia terdapat banyak perbedaan budaya dan adat istiadat antarsuku bangsa di Indonesia. Di berbagai daerah dapat ditemukan keanekaragaman suku bangsa dan agama. Misalnya, suku bangsa Aceh yang mayoritas beragama Islam, suku bangsa Batak yang mayoritas beragama Kristen, suku bangsa Minangkabau di Sumatra Barat, dan suku bangsa Melayu di Sumatra Selatan yang mayoritas beragama Islam. Selain itu, di Jawa terdapat suku Sunda yang menggunakan bahasa Sunda dan suku bangsa Jawa yang menggunakan bahasa Jawa. 2. Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk Ciri-ciri masyarakat majemuk menurut Van de Berg adalah sebagai berikut.  Terintegrasinya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki ciri khas budaya yang berbeda satu sama lain.  Adanya lembaga-lembaga sosial yang saling tergantung satu sama lain karena adanya tingkat perbedaan budaya yang tinggi.  Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai- nilai sosial yang bersifat dasar.  Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar di antara kelompok satu dengan yang lain.  Integrasi sosial tumbuh di antara kelompok sosial yang satu dengan yang lain.  Adanya kekuasaan politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain. Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal serta kebudayaan. Adapun ciri-ciri suku bangsa, antara lain sebagai berikut.  Memiliki nilai-nilai dasar yang terwujud dan tercermin dalam kebudayaan.  Mewujudkan arena komunikasi dan interaksi dalam kebudayaan.  Mempunyai anggota yang mengenal dirinya serta dikenal oleh orang lain sebagai bagian dari satu kategori yang dibedakan dengan anggota kelompok sosial yang lain. Ketika seseorang yang menjadi bagian dari suku bangsa tertentu mengadakan interaksi sosial maka akan tampak adanya simbol-simbol atau karakter khusus yang digunakan untuk mengekspresikan perilakunya sesuai dengan karakteristik suku bangsanya. Misalnya, ciri-ciri fisik atau ras, gerakan-gerakan tubuh atau muka, simbol kebudayaan, nilai-nilai budaya serta keyakinan keagamaan. Seseorang yang dilahirkan sebagai anggota suatu suku bangsa sejak
  • 16. dilahirkan harus hidup dengan berpedoman pada kebudayaan suku bangsanya yang diwariskan oleh orang tua dan keluarganya secara turun-temurun sesuai dengan konsepsi kebudayaan suku bangsa tersebut. 3. Primordialisme dan Politik Aliran Secara tidak sadar masyarakat suatu suku bangsa akan mengembangkan ikatan-ikatan yang bersifat primordial, yaitu loyalitas berlebihan yang mengutamakan atau menonjolkan kepentingan suatu kelompok agama, ras, daerah, atau keluarga tertentu. Loyalitas yang berlebihan terhadap budaya subnasional tersebut dapat mengancam integrasi bangsa karena primordialisme mengurangi loyalitas warga negara pada budaya nasional dan negara sehingga mengancam kedaulatan negara. Kencenderungan ini timbul apabila setiap kelompok kultural yang terorganisasi secara politik akan mengembangkan politik aliran yang dapat mengancam persatuan bangsa. Selanjutnya, kelompok-kelompok masyarakat tersebut akan mengajukan tuntutan untuk memperjuangkan kepentingan kelompoknya seperti tuntutan pembagian sumber daya alam yang lebih seimbang antara pusat dan daerah. Apabila tidak diakomodasi, tuntutan kelompok masyarakat tersebut akan berkembang menjadi gerakan memisahkan diri suatu kelompok masyarakat dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misalnya, gerakan separatisme Aceh Merdeka. Oleh karena itu, untuk menangkal gejala primordialisme, setiap kelompok masyarakat harus mengembangkan budaya toleransi terhadap budaya kelompok lainnya. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa tanpa pengingkaran budaya sendiri. Gambar Kampanye Pemilu 2004 Di dalam masyarakat majemuk, anggotanya terbagi-bagi atas kelompok sesuai identitas budaya masing-masing. Kelompok yang loyal mengikuti kelompok atau partai politik tertentu sesuai identitas budaya mereka yang mengikat anggotanya secara tertutup. Menurut Robuskha dan Shepsle terdapat tiga ciri khas dalam masya- rakat majemuk, antara lain 1. keanekaragaman budaya berkembang dalam kelompok budaya tertutup; 2. keanekaragaman budaya terorganisir secara politik; 3. muncul masalah menonjolnya unsur etnik di dalam masyarakat.
  • 17. Keanekaragaman budaya dalam masyarakat terbentuk atas dasar identitas budaya. Identitas budaya adalah kategori pembeda berdasarkan nilai-nilai budaya antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Hal itu terjadi karena tiap identitas kultural memiliki sentimen primordial tertentu yang memengaruhi ikatan politik, persilangan, dan interaksi sosial di antara kelompok etnik di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat, kehidupan politik terorganisir menurut kelompok etnik dan nilai-nilai subbudaya tertentu. Kelompok etnik membentuk organisasi politik yang saling bersaing. Mereka mengikuti dasar kepentingan kelompok etnik atau politik aliran dari kelompok yang bersangkutan. Misalnya, dalam Pemilu 2004 terdapat banyak partai politik yang berlandaskan agama, suku, bangsa, dan aliran, seperti PKS, PBB, PDS, PDIP, dan PAN. 4. Kemajemukan Indonesia dan Masalah Persatuan Nasional Unsur penting yang memengaruhi keanekaragaman budaya masyarakat Indonesia adalah perbedaan anggota masyarakat berdasarkan ras dan etnisitas. Perbedaan ras dan etnisitas sangat penting dalam membentuk keanekaragaman sosial budaya masyarakat majemuk sehingga masyarakat majemuk sering disebut masyarakat multiras atau multietnik. Menurut Robertson, ras merupakan pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri warna kulit dan fisik tubuh tertentu yang diturunkan secara turun-temurun yang merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungan hidup khusus mereka. Kelompok etnik merupakan sejumlah besar orang yang memandang diri dan dipandang oleh kelompok lain, memiliki kesatuan budaya yang berbeda yang ditimbulkan oleh sifat-sifat budaya masyarakat dan interaksi timbal balik secara terus-menerus. Suatu anggota kelompok etnik memiliki peranan dan identitas yang sama berdasarkan asal-usul, bahasa, agama, tradisi, dan perjalanan hidup. Suatu kelompok etnik membedakan dirinya dengan kelompok lain berdasarkan ciri-ciri budaya lokal yang mereka miliki. Di Indonesia, terdapat beraneka ragam kelompok kesukuan dipandang berdasarkan perbedaan etnik dan ras. Misalnya, antara orang Jawa dengan orang Papua dan orang Maluku yang dibedakan berdasarkan ras dan etnik. Namun, ada anggota kelompok kesukuan yang dibedakan atas dasar etnik, seperti antara orang Batak dengan orang Bali dan orang Jawa yang dibedakan atas dasar bahasa, budaya, dan agama yang mereka anut. Pada umumnya, orang akan sepintas memandang mereka memiliki tradisi, pandangan hidup, dan adat istiadat yang berbeda satu sama lain. Pemahaman tersebut penting untuk memahami gejala terjadinya sikap etnosentrisme. Sikap etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandang- nya sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain. Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat istiadat antarkelompok masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya sikap etnosentrisme. Sikap tersebut timbul karena adanya anggapan suatu kelompok masyarakat bahwa mereka memiliki pandangan hidup dan sistem nilai yang berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. Menurut David Levinson, sikap etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandang suatu kelompok masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain. Sebenarnya sikap etnosentrisme adalah suatu gejala yang umum di
  • 18. seluruh dunia. Konsep etnosentrisme selalu muncul dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai kelompok sosial karena adanya keyakinan bahwa kebudayaan sendiri dianggap lebih tinggi dibanding kelompok lain dan menilai kebudayaan kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaan kelompok mereka sendiri. Contohnya adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial. Selain memiliki dampak yang bersifat negatif, sikap etnosentrisme juga mempunyai dampak yang positif untuk meningkat- kan rasa nasionalisme suatu bangsa. Etnosentrisme merupakan pengembangan sifat yang mampu meningkatkan nasionalisme dan patriotisme suatu bangsa. Tanpa sifat etnosentrisme maka kesadaran nasional untuk mempertahankan keutuhan suatu bangsa dan meningkatkan integrasi bangsa akan sangat sulit dicapai. Selain itu, dengan menerapkan etnosentrisme juga mampu menghalangi perubahan yang datang dari luar, baik yang akan menghancurkan kebudayaan sendiri maupun yang mampu mendukung tujuan masyarakat bangsa tersebut. Sikap positif etnosentrisme muncul apabila suatu bangsa menghadapi ancaman bangsa lain yang berusaha menggangu kedaulatan dan simbol-simbol negaranya. Ancaman terhadap kedaulatan bangsa tersebut akan mendorong timbulnya rasa nasionalisme warga negara yang merasa harga dirinya sebagai suatu bangsa telah dilecehkan oleh bangsa lain. Selanjutnya, anggota masyarakat yang merasakan adanya ancaman dari bangsa lain akan berusaha mengekspresikan rasa nasionalismenya dengan cara berdemonstrasi menentang ancaman bangsa asing tersebut. Upaya masyarakat untuk mengeskpresikan rasa nasionalismenya tersebut masih dianggap wajar untuk dilakukan.
  • 19. Gambar Unjuk rasa masyarakat mengenai sengketa masalah Kepulauan Ambalat Contoh terjadinya etnosentrisme dalam bentuk positif adalah pada saat terjadinya sengketa masalah kepulauan Ambalat di Provinsi Kalimantan Selatan yang diklaim sebagai wilayah Malaysia. Setelah terjadinya insiden di seputar Pulau Ambalat, muncul gelombang unjuk rasa yang dilakukan berbagai kelompok masyarakat yang menuntut ketegasan pihak pemerintah untuk menyelesaikan kasus sengketa perbatasan tersebut. Berbagai kelompok masyarakat tersebut melakukan demonstrasi karena didorong oleh perasaan nasionalisme akibat adanya ancaman terhadap integritas dan kedaulatan wilayah NKRI. Namun, masalah tersebut tidak berkembang menjadi konflik terbuka antara peme- rintah Indonesia dan Malaysia karena kedua negara sepakat untuk menyelesaikan masalah politik tersebut melalui jalur diplomasi sebagai sesama negara ASEAN. Apabila tidak dikelola dengan baik, sikap etnosentrisme dapat mendorong terjadinya sikap xenopobia. Xenopobia adalah perasaan kebencian terhadap orang asing yang berlebihan. Sikap xenophobia dapat menimbulkan perilaku kekerasan terhadap orang asing yang tinggal di suatu tempat. 5. Penerapan Sikap Relativisme Budaya Pencegahan dampak negatif sikap etnosentrisme dapat dilakukan dengan sikap relativisme kebudayaan. Dengan memiliki sikap relativisme budaya, seorang individu akan memahami bahwa setiap manusia lahir dan berkembang dengan memiliki ras, bahasa, agama, dan lingkungan budaya yang berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan. Prinsip relativisme menekankan kepada pemahaman bahwa setiap kebudayaan memiliki karakteristik yang tidak bisa dinilai berdasarkan berdasarkan tolok ukur kebudayaan lainnya. Penerapan prinsip relativisme budaya mampu memahami keragaman budaya kelompok masyarakat lainnya tanpa berusaha memberikan penilaian baik atau buruk terhadap nilai budaya kelompok lainnya. Dalam konteks Indonesia yang masyarakatnya yang memiliki keanekaragaman budaya maka sikap relativisme budaya merupakan cara terbaik dengan cara bersikap arif dan bijak dalam memahami perbedaan kebudayaan antarkelompok masyarakat. Oleh karena itu, sikap relativisme budaya harus dikembangkan dalam memandang keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Relativisme budaya adalah konsep yang menggambarkan bahwa fungsi dan arti suatu unsur kebudayaan tergantung pada lingkungan di mana suatu kebudayaan berkembang. Konsep relativisme kebudayaan mempunyai pengertian bahwa tidak semua adat istiadat di dalam suatu kelompok masyarakat mempunyai nilai yang sama. Misalnya, di beberapa suku bangsa pola perilaku tertentu mungkin merugikan tetapi di suku bangsa lain perilaku sosial tersebut mungkin mempunyai tujuan yang berbeda. Dalam konteks Indonesia yang mempunyai masyarakat majemuk, di mana pola kehidupan sangat beragam dan plural maka sikap relativisme budaya merupakan salah satu cara terbaik dengan cara bersikap arif dan bijak dalam memahami perbedaan- perbedaan kebudayaan. http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.com/2013/09/makalah-keberagaman-budaya-di- indonesia.html11.07 12 April 2015