TeeChart adalah komponen pembuatan bagan tujuan umum yang dirancang untuk digunakan dalam lingkup yang berbeda, menawarkan berbagai macam estetika untuk memetakan data. Umumnya TeeCharts diterbitkan di lapangan, di area di mana sejumlah besar data harus diinterpretasikan secara teratur, tetap berdasarkan pilihan desainer dalam bentuk yang paling sederhana untuk memaksimalkan "rasio data-tinta". Sloan Digital Sky Survey , penggunaan SDSS Web Services untuk memetakan "Ilmiah .. merencanakan data online" di The Virtual Observatory Spectrum Services mencerminkan pendekatan itu. Penulis grafik SDSS memilih untuk mewakili data menggunakan tampilan garis 2D standar TeeChart. Kecepatan juga merupakan faktor saat memilih cara paling efektif memplot data. Data waktu nyata, pada frekuensi hingga puluhan atau ratusan titik data atau lebih per detik, memerlukan pendekatan ekonomis prosesor paling banyak untuk pembuatan bagan. Waktu pemrosesan komputer yang didedikasikan untuk plotting data harus seringan mungkin, membebaskan tugas-tugas komputer "untuk mencapai akuisisi, tampilan, dan analisis data secara real-time".
1. LUSIANA DIYAN NINGRUM
3 D4 TEKNIK KOMPUTER B
FIRJA HANIF MAULANA
2210181051
BAYU SANDI MARTA
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN KOMPUTER
17 DESEMBER 2020
IMPLEMENTASI PEMODELAN KE TEECHART
2. BAB 1
DASAR TEORI
1. TeeChart
TeeChart adalah perpustakaan bagan untuk pemrogram,
dikembangkan dan dikelola oleh Steema Software dari Girona,
Catalonia, Spanyol. Ini tersedia sebagai perangkat lunak komersial dan
non-komersial. TeeChart telah disertakan dalam sebagian besar produk
Delphi dan C ++ Builder sejak 1997, dan TeeChart Standard saat ini
merupakan bagian dari Embarcadero RAD Studio 10.4 Sydney. Versi
TeeChart Pro adalah produk komersial yang menawarkan rilis
shareware untuk semua formatnya, TeeChart. Lite untuk .NET adalah
komponen pembuatan grafik gratis untuk komunitas Microsoft Visual
Studio .NET dan TeeChart untuk PHP adalah pustaka sumber terbuka
untuk lingkungan PHP. Perpustakaan Bagan TeeChart menawarkan
bagan, peta, dan pengukur dalam versi Delphi VCL / FMX, ActiveX, C
# untuk Microsoft Visual Studio .NET, Java dan PHP. Kode sumber
lengkap selalu tersedia untuk semua versi kecuali versi ActiveX.
Antarmuka pengguna TeeChart diterjemahkan ke dalam 38 bahasa.
TeeChart adalah komponen pembuatan bagan tujuan umum yang
dirancang untuk digunakan dalam lingkup yang berbeda, menawarkan
berbagai macam estetika untuk memetakan data. Umumnya TeeCharts
diterbitkan di lapangan, di area di mana sejumlah besar data harus
diinterpretasikan secara teratur, tetap berdasarkan pilihan desainer
dalam bentuk yang paling sederhana untuk memaksimalkan "rasio data-
tinta". Sloan Digital Sky Survey , penggunaan SDSS Web Services
untuk memetakan "Ilmiah .. merencanakan data online" di The Virtual
Observatory Spectrum Services mencerminkan pendekatan itu. Penulis
grafik SDSS memilih untuk mewakili data menggunakan tampilan garis
2D standar TeeChart. Kecepatan juga merupakan faktor saat memilih
cara paling efektif memplot data. Data waktu nyata, pada frekuensi
hingga puluhan atau ratusan titik data atau lebih per detik, memerlukan
pendekatan ekonomis prosesor paling banyak untuk pembuatan bagan.
Waktu pemrosesan komputer yang didedikasikan untuk plotting data
harus seringan mungkin, membebaskan tugas-tugas komputer "untuk
mencapai akuisisi, tampilan, dan analisis data secara real-time".
3. 2. Microsoft Foundation Classes (MFC)
Microsoft Foundation Classes (MFC), merupakan sebuah
pustaka kelas (class library) dalam bahasa C++ yang dikembangkan
oleh Microsoft Corporation. MFC menyediakan kerangka kerja dan
kelas-kelas yang mempermudah dan mempercepat para pemrogram
untuk membangun aplikasi Windows dengan menggunakan bahasa
C++, baik itu menggunakan Microsoft Visual C++, Borland C++
Builder, dan kompiler lainnya. MFC mendukung ActiveX, dan
dimasukkan ke dalam beberapa kompiler bahasa pemrograman C++,
seperti Microsoft Visual C++, Borland C++, dan Symantec C++.
4. MOTOR SPEED CONTROL SYSTEM
Pada sebuah motor dc, rangkaian listrik pada armature dan body diagram dari motor
digambarkan sbb:
Pada contoh ini, kita asumsikan parameter parameter fisik motor sbb:
Moment inertia of rotor (J) = 0.01 kg m2/s2
Damping ratio of mechanical system(b) = 0.1 Nms
Electromotive force constant (K=Ke=Kt) = 0.01 Nm/A
Electric resistance (R) = 1 Ω
Electric inductance (L) = 0.5 H
Input (v) = voltage source
Output (ω) = rotational speed of shaft
Torsi motor berhubungan dengan arus armature, dengan faktor konstan
sebesar Kt. Sementara itu, emf balik, berhubungan dengan kecepatan rotasi, dengan
factor sebesar Ke. Kt adalah armature constant, dan Ke adalah motor constant.
𝑇 = 𝐾𝑡. 𝑖
𝑒 = 𝐾𝑒 . ꞷ
Berdasarkan gambar di atas, dengan mengkombinasikan hukum Newton dan
hukum Kirchhoff, dan dengan harga Kt = Ke =K kita dapat menulis persamaan berikut
𝐽 .
𝑑𝜔
𝑑𝑡
+ 𝑏 . 𝜔 = 𝐾 .𝑖
𝐿 .
𝑑𝑖
𝑑𝑡
+ 𝑅. 𝑖 = 𝑣 − 𝐾. 𝜔
Transfer Function
Dengan melakukan transformasi Lapace pada persamaan di atas diperoleh
(𝐽 . 𝑠 + 𝑏). Ω(𝑠) = 𝐾 . 𝐼(𝑠)
(𝐿. 𝑠 + 𝑅). 𝐼(𝑠) = 𝑉(𝑠) − 𝐾. Ω(𝑠)
5. Selanjutnya, dengan mengatur persamaan hasil transformasi Laplace,
didapatkan system transfer function yang merupakan perbandingan antara output
(kecepatan rotasi) terhadap input (tegangan).
Ω(𝑠)
𝑉(𝑠)
=
𝐾
(𝐽. 𝑠 + 𝑏)(𝐿. 𝑠 + 𝑅) + 𝐾2
6. BAB 2
PERALATAN
1. Laptop / PC
2. Software Visual Studio 2017
3. Library TeeChart.ocx
4. Software Matlab
7. BAB 3
EXPERIMENTAL SETUP
Matlab
1. Membuat transfer function dari pemodelan motor speed control systempada
matlab dengan menggunakan kode seperti di bawah ini
2. Konversi dari Continuous-time transfer function menjadi Discrete-time
transfer function menggunakan code sepertiberikut
3. Ubah transfer function agar bisa dimasukkan ke dalam program TeeChart
𝐻(𝑧) =
0.006856 𝑧 + 0.004603
𝑧2 − 1.1862 + 0.3012
Ω(𝑧)
𝑣(𝑧)
=
0.006856 𝑧 + 0.004603
𝑧2 − 1.1862 + 0.3012
𝑥
𝑧−2
𝑧−2
Ω(𝑧)
𝑣(𝑧)
=
0.006856 𝑧−1
+ 0.004603𝑧−2
1 − 1.1862 𝑧−1 + 0.3012 𝑧−2
(1 − 1.1862 𝑧−1
+ 0.3012 𝑧−2 )Ω(𝑧) = (0.006856 𝑧−1
+ 0.004603𝑧−2
)𝑣(z)
Ω(𝑧) − 1.1862 𝑧−1
Ω(z) + 0.3012 𝑧−2
Ω(𝑧) = 0.006856 𝑧−1
𝑣(𝑧) +
0.004603𝑧−2
𝑣(𝑧)
Ω(z) = 0.006856 𝑧−1
𝑣(𝑧) + 0.004603𝑧−2
𝑣(𝑧) + 1.1862 𝑧−1
Ω(z) -
0.3012 𝑧−2
Ω(𝑧)
Ω(n) = 0.006856 𝑣(𝑛 − 1) + 0.00460𝑣 (𝑛 − 2) + 1.1862 Ω(n - 1) -
0.3012 Ω(𝑛 − 2)
4. Setelah menemukan persamaan beda, masukkan ke dalam program TeeChart
VS yang telah di buat
void CTeeChartDlg::OnBnClickedButton1()
{
double xomega[500];
double *omega = &xomega[5];
double v = 1;
omega[0] = omega[-1] = omega[-2] = 0;
//time sampling 0.1
8. for (int n = 0; n <= 35; n++) {
omega[n] = 0.006856*v + 0.004603*v +
1.186*omega[n - 1] - 0.3012*omega[n - 2];
((CSeries)m_chart.get_Series(0)).AddXY(n*0.1,
omega[n], NULL, clTeeColor);
}
}
Visual Studio
1. Membuat project MFC baru dengan nama TeeChart
2. Tambahkan TeeChart dengan cara klik kanan pada Dialog, pilih Insert ActiveX
Control pilih TeeChart Pro Active Control
9. 3. Klik kanan pada TeeChart, pilih properties kemudian pilih icon gear
4. Pilih edit chart dana tur chart sepertidi bawah ini
10. 5. Tambahkan button Generate Chart, pada toolbox pilih button kemudian drag
ke posisiyang dikehendaki
6. Tambahkan Series dengan cara, klik kanan pada chart dan pilih Class
Wizard. Kemudian add MFC class from TypeLib. Masukkan class ISeries
agar fungsi dapat digunakan.
Note : pada opsi available tipe libraries, pilih TeeChart Pro Active<1.0> agar
ISeries yang merupakan bagian dari library TeeChart bisa muncul.
7. Tambahkan event handler pada button generate untuk mengaktifkan button
dan menjalankan perintah. Tambahkan juga library yang digunakan.
15. BAB 5
ANALISA DAN KESIMPULAN
ANALISA
Pada praktikum ini, kami melakukan percobaan untuk menampilkan
grafik respon dari sebuah motor speed DC ke dalam GUI sederhana
menggunakan MFC pada Visual Studio dengan library TeeChart untuk
membantu dalam pembuatan chart atau grafik. Sebelum memproses grafik di
visual studio, terlebih dahulu membuat pemodelan sistem motor DC
menggunakan software matlab untuk mendapatkan hasil transfer function.
Pada software matlab terlebih dahulu mengenerate continuous-time
transfer function sesuai dengan spesifikasi yang ada pada sistem motor dc
menggunakan fungsi tf(). Selanjutnya untuk mengubah transfer function ini
agar bersifat discrete dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi c2d(),
sehingga formula yang tadinya masih bersifat continuous menjadi bersifat
discrete.
Time sampling yang saya gunakan pada percobaan ini sebesar 0,1 s.
Setelah mendapatkan nilai discrete transfer function, maka nilai tersebut
diubah menjadi persamaan beda agar dapat diproses ke dalam TeeChart di
visual studio. Sehingga nilai discrete transfer function yang awalnya seperti
ini :
𝐻(𝑧) =
0.006856 𝑧 + 0.004603
𝑧2 − 1.1862 + 0.3012
Dapat dikonversi menjadi persamaan berikut :
Ω(n) = 0.006856 𝑣(𝑛 − 1) + 0.00460𝑣 (𝑛 − 2) + 1.1862 Ω(n - 1) -
0.3012 Ω(𝑛 − 2)
Selanjutnya persamaan tersebut digunakan untuk memberikan trigger pada
GUI di visual studio untuk mengenerate grafik.
16. Karena menggunakan time sampling sebesar 0,1 maka agar grafik
pada GUI dapat sesuai dengan grafik yang digenerate oleh matlab, pada
program nilai n untuk looping, diberi batasan sampai 35. Sehingga diperoleh
grafik pada GUI visual studio seperti di bawah ini :
Grafik tersebut sama dengan grafik yang degenerate pada software matlab
seperti berikut :
17. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dan analisa dapat disimpulkan bahwa formula
untuk pemodelan sistem yang dapat diproses oleh TeeChart dalam
membangun sebuah grafik atau sinyal hanya formula yang bersifat discrete
dalam persamaan beda.