Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tahap perkembangan anak usia dini, meliputi fase-fase, periodesasi, dan periode sensitive perkembangan AUD.
2. Fase-fase perkembangan AUD meliputi karakteristik umum, perkembangan kognitif, dan upaya menfasilitasi perkembangan.
3. Periodesasi perkembangan AUD dibahas dari sisi biologis, didaktis, dan pend
2. BAB 1
PENDAHULUAN
1.Kata Pengantar
Pada dasarnya perkembangan menuju pada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik
dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil oleh konsepsi
(pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil dari interaksi proses biologi dan genetika dengan lingkungan.
Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu seperti
perkembangan kognitif, emosi, sosial dan moral.
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif
individu dalam rentang kehidupanya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak,
masa anak, masa remaja, sampai dewasa.
Perkembangan dapat diartikan juga sebagai “suatu proses perubahan dalam diri individu
atau organism, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan
atau tingkat kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan”.
2.Permasalahan
1.Apa Fase-fase perkembangan AUD?
2.Bagaimana Periodesasi perkembangan AUD?
3.Seperti apa periode sensitive AUD?
3.Tujuan
Memahami tahap awal anak untuk belajar agar bisa memberikan pelajaran sesuai
dengan tahap perkembangan anak.
3. BAB II
PENDAHULUAN
A. Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Dini
1. Karakteristik Umum Anak Usia Dini
Usia dini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhanyang sangat
menentukan perkembangan masa selanjutnya. Erickson mengemukakan bahwa “masa kanak-
kanak merupakan gambaran manusia sebagai manusia. Perilaku yang berkelainan pada masa
dewasa dapat dideteksi pada masa kanak-kanak”.
Karakteristik Umum atau sifat-sifat Anak Usia Dini, sebagai berikut:
a. Unik, artinya sifat anak itu berbeda satu sama lainnya.
b. Egosentris, artinya anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut
pandang dan kepentinganya sendiri.
c. Aktif dan Energik, artinya anak lazimnya senang melakukan aktivitas.
d. Rasa inigin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
e. Eksploratif dan berpetualang, maksudnya terdorong oleh rasa ingin tahu yang kuat.
f. Spontan, artinya perilaku yang ditampilkan anak umumnya relatif asli dan tidak
ditutup-tutupi sehingga merefleksikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya.
g. Senang dan kaya dengan fantasi, artinya anak senang dengan hal-hal yang imajinatif.
h. Masih muda frustasi.
i. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu.
j. Daya perhatian yang pendek.
k. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman.
l. Semakin menunjukkan minat terhadap teman.
2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Piaget berpendapat bahwa anak berada pada tahap atau periode “Praoperasional”,
yang deskripsi kemampuannya adalah sebagai berikut:
a. Mampu berfikir dengan menggunakan simbol. Kemampuan ini merupakan subtahap
pada praoprasional, yang terjadi kira-kira antara usia 2-4 tahun.
b. Berpikirnya masih dibatasi oleh persepsinya.
c. Berpikirnya masih kaku belum fleksibel
4. d. Dapat mengelompokkan sesuatu berdasarkan satu dimensi, seperti kesamaan
warna, bentuk, dan ukuran.
e. Dikatakan juga bahwa cara berpikirnya masih egocentrism, yaitu ketidakmampuan
untuk membedakan perspektif sendiri dengan orang lain.
3. Beberapa Upaya Menfasilitasi Perkembangan Anak Usia Dini
Ada beberapa upaya yang seyogyanya diperhatikan atau dilakukan oleh orang tua atau
guru dalam rangka membimbing atau memfasilitasi perkembangan potensi anak secara
optimal. Upaya-upaya tersebut adalah:
a. Dari segi Fisik, yaitu Kesehatan, Motorik (kasar dan halus), Pemahaman tentang
bagian dan fungsi tubuh. Upaya pengembangannya:
1) Mengembangkan pemahaman dan sikap positif terhadap kondisi fisiknya;
2) Menyediakan sarana untuk bermain atau berolahraga;
3) Melatih olahraga dan keterampilan;
4) Menjelaskan bagian-bagian dan fungsi tubuh;
5) Menjelaskan keterbatasan tubuh;
6) Mengembangkan kebiasaan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan tubuh.
b. Dari segi intelektual, yaitu: keberbakatan atau kerativitas daya fikir, dan daya cipta.
Upaya pengembangannya:
1) Memberi contoh mendorong anak untuk gemar membaca;
2) Mengenalkan lingkungan atau menstimulasi anak dengan berbagai informasi yang
berada dalam ingkungannya;
3) Mengenalkan angka, huruf, dan bangun geometri;
4) Melatih anak untuk belajar berfikir sebab akibat;
5) Membiasakan anak untuk berani mengungkapkan ide/ gagasan atau mengajukan
pertanyaannya;
6) Melatih problem solving artinya bertanya jawab dengan anak tentang cara
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
7) Mendorong kemandirian anak untuk melakukan tugas atau pekerjaannya sendiri;
8) Mengembangkan kemampuan imajinatif atau daya cipta anak;
c. Dari segi emosi, yaitu kecerdasan emosional. Upaya-upayanya:
5. 1) Menciptakan suasana emosional yang kondusif baik dirumah maupun di sekolah;
2) Membicarakan tentang perasaan-perasaan baik diri sendiri maupun orang lain;
3) Membicarakan tentang cara menyalurkan keinginan tanpa mengganggu perasaan
orang lain;
4) Mengembangkan sikap dan kebiasaan saling menyayangi dengan teman;
5) Mengembangkan sikap positif (respek) terhadap diri sendiri dan orang lain;
d. Dari segi sosial,yaitu kedesiplinan, sikap toleransi, sikap altruis (tolong-menolong),
sikap kooperasi atau kolaborasi (kebiasaan berkerjasama). Upaya-upayanya:
1) Menyusun tata tertib;
2) Mengembangkan sikap dan kebiasaan untuk mentaati tata tertib dan menjelaskan
alas an penerapannya;
3) Mengembangkan sikap dan kebiasaan untuk saling menghormati, menolong, dan
menjalin persahabatan;
B. Periodesasi Perkembangan.
1. Periodesasi yang berdasarkan Biologis
Yang dimaksud dengan priodesasi berdasarkan Biologis ialah: Para ahli kejiwaan
mendasarkan pembahasannya pada kondisi atau proses pertumbuhan biologis anak. Hal
tersebut dapat dimaklumi karena pertumbuhan biologis ikut berpengaruh terhadap
perkembangan kejiwaan anak.
Pendapat KRETSCHMER
Ia membagi perkembangan anak menjadi 4 fase:
1. Fullungsperiode I, umur 0;0 – 3;0, pada masa ini dalam keadaan pendek, gemuk,
bersikap terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati.
2.Strecungsperiode I, umur 3;0 – 7;0 kondisi badan anak Nampak langsinag
(tidak gemuk) biasanya sikap anak tertutup sukar bergaul juga
sukar didekati.
3.Fulungsperiode II, umur 7;0 – 13;0, keadaan fisik anak kembali gemuk.
4.Strecungsperiode II, umur 13;0 – 20, keadaan fisik anak kembali langsing.
6. 2. Periodesasi yang berdasarkan Didaktis
Yang dimaksud dari tinjauan ini adalah dari segi keperluan/materi apa kiranya
yang tepat diberikan kpada anak didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang
kemungkinan metode yang paling efektif untuk di terapkan di dalam mengajar atau mendidik
anak pada masa tertentu tersebut.
Salah satu ahli yang berpendapat tentang hal ini adalah:
a. Johann Amos Comenius (Komensky)
Penulis buku “Didactica Magna” serta “Orbis Pictus” ini membagi perkembangan anak
sebagai berikut:
1. Scole materna (sekolah ibu), masa anak mengembangkan organ tubuh dan panca indera
di bawah asuhan ibu (keluarga).
2. Scole Vermacula (sekolah bahasa ibu) usia 6;0 – 12;0, mengembangkan pikiran, ingatan
dan perasaannya di sekolah dengan menggunakan bahasa daerah (bahasa ibu).
3. Scole Latina (sekolah bahasa latin), masa anak mengembangkan potensinya terutama
daya intlektualnya dengan bahasa asing, pada usia 12;0 – 18;0.
4.Academia (akademi) adalah media pendidikan yang tepat bagi anak usia 18;0 – 24;0.
3. Periodesasi yang berdasarkan Didaktis
Pendapat Kroh tentang hal ini bahwa pada dasarnya perkembangan jiwa anak
bejalan secara evolutif. Dan pada umumnya proses tersebut pada waktu-waktu tertentu
mengalami kegoncangan (aktivias revousi), masa kegoncangan ini disebut Trotz Periode”, dan
biasanya tiap anak mengalaminya sebanyak dua kali, yakni: Trotz I sekitar usia 03/04 tahun.
Trotz II sekitar usia 12 tahun bai putrid dan usia 13 bagi putra.
C. Periode Sensitive (Lahir-6 tahun)
1. Gerakan (Lahir-1 tahun)
Gerakan acak bayi menjadi terkoordinasi dan terkontrol seperti halnya belajar
menggenggam, menyentuh, berbalki, keseimbangan, merayap, dan berjalan.
2. Bahasa (Lahir-6 tahun)
Diawali dengan belajar bersuara, bayi akan mengalami kemajuan dengan mengoceh
kata-kata, suku kata dan akhirnya kalimat.
3.Objek kecil (1-4 tahun)
Bayi akan mendekatkan benda kecil ke mukanya dan dari hal-hal yang detail sebagai
kemajuan koordinasi mata-tangan yang semakin lama menjadi sempurna dan akurat.
7. 4.Urutan (2-4 tahun)
Segala sesuatu harus pada tempatnya. Tahapan ini merupakan cirri-ciri dari bayi kita
yang suka terhadap hal-hal yang rutin dan keingintahuan pada konsistensi dan
pengulangan.
5.Musik(2-6 tahun)
Bila musik merupakan bagian dari leluasanya tiap hari, anak-anak akan menunjukan
Keinginan yang spontan dalam intonasi, irama, dan melodi.
6.Toilet Training(10 bulan-3 tahun)
Saat sistem persyaratan anak menjadi lebih baik berkembang dan terintergrasi,
anak-anak kita akan belajar mengontrol kantung kecil dan perut.
7.Kehormatan dan santun (2-6 tahun)
Anak anda akan cinta pada kesopanan dan sikap yang bijaksana yam akan
terinternalisai ke dalam pribadinya.
8.Alat indera(2-6 tahun)
Pendidikan penginderaan dimulai saat lahir, tetapi dari usia 2 tahun anak anda akan
sangat menyukai pengalaman inderanya (merasakan denan lidahnya), mendengar
suara, menyentuh, dan mencium aroma.
8. BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Usia dini merupakan momen yang paling penting bagi tumbuh kembang anak yang sering
disebut sebagai golden age atau usia keemasan. Sebagai pengasuh atau pendidik harus tepat
memberikan stimulus sesuai dengan tahap kembang anak karna anak adalah di mana usia mereka masih
sangat rentan akan pengaruh-pengaruh dari lingkunganya.
Tiap fase perkembangan anak berbeda jadi berikan pelajaran yang sesuai dan seimbang
karna jenjang ini adalah jenjang yang sangat sensitive dan sangat butuh perhatian serta kasih saying dari
orang sekitarnya.
2.Saran
Sebagai pendidik haruslah memahami tiap fase perkembangan anak agar bisa
memberikan stimulus sesuai dengan periode perkembangannya. Dan tidak salah dalam
memberikan apa yang dibutuhkan anak, karena anak adalah usia yang rentan akan hal-hal baru
dan sangat membutuhkan perhatian, perlindungan, serta kasih sayang dari orang sekitarnya
terutama orang tuanya.
9. DAFTAR PUSTAKA
Agus Wibowo. (2012). Pendidikan Karakter Usia Dini. Yogyakarta : Pustaka pelajar.
Abu Ahmadi, Drs. dkk, Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 1991.
Yuliana Nuraini Sujiono, Dr. dkk, Konsep Dasar Pendidikan AUD. Jakarta : PT Indeks, 2009