3. Pembelajaran kooperatif atau
cooperative learning
merupakan istilah umum untuk
sekumpulan strategi pengajaran
yang dirancang untuk mendidik
kerja sama kelompok dan
interaksi antarsiswa.
4. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu
pembelajaran kelompok dengan jumlah
peserta didik 2-5 orang dengan gagasan
untuk saling memotivasi antara anggotanya
untuk saling membantu agar tercapainya
suatu tujuan pembelajaran yang maksimal.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian
pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) menurut para ahli.
5. Depdiknas (2003:5) “Pembelajaran Kooperatif
(cooperative learning) merupakan strategi
pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang
saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar”.
Slavin (Isjoni, 2011:15) “In cooperative learning
methods, students work together in four member
teams to master material initially presented by the
teacher”. Ini berarti bahwa cooperative learning atau
pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja
kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara
kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik
lebih bergairah dalam belajar. Dari beberapa
pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran kooperatif adalah cara belajar
dalam bentuk kelompok-kelompok kecil yang saling
bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan”.
6.
7. Tujuan pembelajaran kooperatif
setidak-tidaknya meliputi tiga tujuan
pembelajaran yaitu :
a) Hasil belajar akademik
b) Penerimaan terhadap keragaman dan
c) pengembangan keterampilan sosial.
8. Metode pembelajaran kooperatif learning
mempunyai manfaat-manfaat yang positif
apabila diterapkan di ruang kelas.
Beberapa keuntungannya antara lain:
1. mengajarkan siswa menjadi percaya
pada guru.
2. kemampuan untuk berfikir.
3.mencari informasi dari sumber lain dan
4. belajar dari siswa lain.
10. Adalah sebuah model belajar kooperatif
yang menitik beratkan kepada kerja
kelompok siswa dalam bentuk kelompok
kecil, seperti yang diungkapkan Lie ( 1993:
73), bahwa pembelajaran kooperatif model
jigsaw ini merupakan model belajar
kooperatif dengan cara siswa belajar
dalam kelompok kecil yang terdiri atas
empat sampai dengan enam orang secara
heterogen dan siswa bekerja sama salaing
ketergantungan positif dan bertanggung
jawab secara mandiri.
11. 1) Melakukan mambaca untuk menggali
informasi.
2) Diskusi kelompok ahli.
3) Laporan kelompok
4) Kuis dilakukan mencakup semua
topik permasalahan yang dibicarakan
tadi.
5) Perhitungan sekor kelompok dan
menetukan penghargaan kelompok.
12. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap siswa
dalam setiap kelompok mendapat nomor urut.
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya.
Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling
benar dan memastikan setiap anggota kelompok
mengetahui jawaban ini.
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan
nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama
mereka
Tanggapan dari kelompok yang lain
Teknik Kepala Bernomor ini juga dapat dilanjutkan
untuk mengubah komposisi kelompok yang biasanya
dan bergabung dengan siswa-siswa lain yang bernomor
sama dari kelompok lain.
13. Pilihlah sebuah topik yang mencakup
perbedaan ide, kejadian, posisi, konsep,
pendekatan untuk ditugaskan.
Bagilah kelas ke dalam beberapa
kelompok, jumlah kelompok sesuai jumlah
tugas. Diusahakan tugas masing-masing
kelompok berbeda.
Berikan cukup waktu untuk berdiskusi dan
mempersiapkan bagaimana mereka dapat
menyajikan topik yang telah mereka
kerjakan.
14. Bila diskusi telah selesai, mintalah
kelompok memilih seorang juru bicara.
Undanglah setiap juru bicara
menyampaikan kepada kelompok lain.
Setelah presentasi singkat, doronglah
peserta didik bertanya pada presenter atau
tawarkan pandangan mereka sendiri.
Biarkan anggota juru bicara kelompok
menanggapi
Lanjutkan sisa presentasi agar setiap
kelompok memberikan informasi dan
merespon pertanyaan juga komentar
peserta.
15. Informasi tujuan dan Perumusan masalah.
Secara klasikal tayangkan gambar, wacana
atau kasus permasalahan yang sesuai
dengan materi pelajaran atau kompetensi
yang diharapkan
Buatlah pertanyaan agar siswa dapat
merumuskan permasalahan sesuai dengan
gambar, wacana atau kasus yang
disajikan.
Secara kelompok siswa diminta
mengidentifikasikan permasalahan dan
membuat alternatif pemecahannya.
16. Secara kelompok/individu siswa diminta
mengidentifikasi permasalahan yang terdapat
dilingkungan sekitar siswa yang sesuai
dengan materi yang dibahas dan cara
pemecahannya.
Secara kelompok/individu siswa diminta
mengemukakan alasan mereka menilih
alternatif tersebut.
Secara kelompok/individu siswa diminta
mencari penyebab terjadinya masalah
tersebut.
Secara kelompok/individu siswa diminta
mengemukakan tindakan untuk mencegah
terjadinya masalah tersebut.
17. Mintalah setiap kelompok
melakukan penelitian ekstensif
sebelum presentasi.
Gunakan bentuk diskusi panel
atau fishbowl untuk masing-masing
presentasi sub-kelompok
18. Konsep adalah kerangka ide yang
mengandung suatu pengertian tertentu
Kebidanan berasal dari kata bidan yang
artinya adalah seseorang yang telah
mengikuti pendidikan tersebut dan lulus
serta terdaftar atau mendapat ijin
melakukan praktek kebidanan.
19. Definisi Bidan menurut International
Confederation Of Midwives (ICM) yang
dianut dan diadopsi oleh seluruh
organisasi bidan di seluruh dunia, dan
diakui oleh WHO danFederation of
International Gynecologist
Obstetrition(FIGO).
20. Bidan adalah seseorang yang telah
mengikuti program pendidikan Bidan yang
diakui di negaranya, telah lulus dari
pendidikan tersebut, serta memenuhi
kualifikasi untuk didaftar (register) dan
atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk
melakukan praktik Bidan.
21. Bidan Indonesia adalah: seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan
Bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara
Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi dan atau secara sah mendapat
lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan.
22. Bidan mempunyai tugas penting dalam
konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga
kepada keluarga dan masyarakat.
23. Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang
mempelajari keilmuan dan seni yang
mempersiapkan kehamilan, menolong
persalinan, nifas dan menyusui, masa interval
dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan
menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi–
fungsi reproduksi manusia serta memberikan
bantuan/dukungan pada perempuan,
keluarga dan komunitasnya.
24. Pelayanan kebidanan adalah bagian
integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh Bidan
yang telah terdaftar (teregister) yang
dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi atau rujukan.
25. Manajemen Asuhan Kebidanan
adalah pendekatan dan kerangka
pikir yangdigunakan
oleh Bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara
sistematis mulai dari pengumpulan
data, analisa data, diagnosa
kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
26. Asuhan kebidanan adalah proses
pengambilan keputusan dan tindakan
yang dilakukan oleh Bidansesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan.
27. 1. Perempuan
2. Lingkungan
3. Perilaku
4. Pelayanan Kebidanan