Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis improve transport opti
1. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
PENENTUAN STRATEGI TRANSPORTATION DEMAND MANAGEMENT (TDM)
BERBASIS IMPROVE TRANSPORT OPTIONS DI KOTA SERANG
M.Fakhruriza Pradana, ST.,MT1
, Dwi Esti Intari, ST., M.Se2
, Suherman3
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. leo.ikals@gmail.com
INTISARI
Pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup pesat di Kota Serang salah satunya disebabkan
karena Serang sebagai ibukota Provinsi Banten mempunyai tarikan tersendiri dari para urbanis dan
juga penduduk dari provinsi dan kota lain. Pertumbuhan jumlah penduduk tentunya berbanding lurus
dengan pertambahan pergerakan barang dan orang. Hal ini menyebabkan pertumbuhan arus
kendaraan yang cukup signifikan. Pada akhirnya dalam mengembangkan konsep transport demand
management (TDM), langkah paling jitu adalah membawa masyarakat perkotaan untuk menggunakan
moda transportasi umum. Metode yang digunakan untuk memilih starategi TDM di Kota Serang
adalah metode rangking. Data diperoleh berdasarkan pengisian kuisioner 5 responden yang dianggap
memahami dan mengambil kebijakan transportasi di Kota Serang.
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program microsoft excel dengan hasil
Telekomunikasi dan Berkendara Bersama menempati rangking teratas sebagai strategi yang tepat
untuk diterapkan, dan program tersebut sesuai dengan karakteristik di Kota Serang. Berdasarkan hasil
analisa simulasi dengan menggunakan metode studi literatur terhadap penerapan Telekomunikasi,
maka penerapan Telekomunikasi dalam mengurangi kemacetan di Kota Serang kemungkinan sebesar
sebesar 6,5 % - 29,16 % pekerja yang berpotensial melakukan Telekomunikasi. Sedangkan
Sedangkan berkendara bersama kemungkinan sebesar 7 % - 30 % orang yang berpotensial melakukan
berkendara bersama.
Kata Kunci: TDM, Improve Transport Options, Metode Rangking
ABSTRACT
The rapid growth of population in Serang City is caused by Serang as the capital of Banten
Province has its own attraction from urbanists and also residents from other provinces and cities.
Population growth is certainly directly proportional to the increase of movement of goods and people.
This leads to significant vehicle current growth. In the end in developing the concept of transport
demand management (TDM), the most effective step is to bring the urban community to use public
transportation mode. The method used to select the TDM starategi in Serang City is the ranking
method. The data were obtained based on the questionnaire of 5 respondents who were considered to
understand and take the transportation policy in Serang City.
Data processing is done with the help of Microsoft Excel program with the result of Telework
and Ride Sharing occupying the top rank as the right strategy to be applied, and the program is in
2. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
accordance with the characteristics in Serang City. Based on the simulation (modeling) it will be seen
or how effective the execution of a TDM strategy according to existing sources with the pesosis
scenario, that is the scenario with the condition as it is as it develops now. So based on the Analysis,
the implementation of Telework and Ride Sharing in reducing congestion in the city of Serang is
probably 5.04% - 21.48% of people who are working with Telework and Ride Sharing.
Keywords: TDM, Improve Transport Options, Ranking Method
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Serang merupakan ibukota provinsi
Banten dengan pusat pemerintahan berada di
Kecamatan Kota Serang. Serang berada di
sisi utara Provinsi Banten, serta dikelilingi
oleh Kabupaten Serang di sebelah selatan,
barat, dan timur, dan Laut Jawa di sebelah
Utara. Serang dilintasi jalan tol lintas Jakarta
- Merak.
Kemacetan lalu lintas di dalam Kota Serang
sekarang menjadi hal rutin terutama di jam-
jam sibuk pada pagi dan sore hari.
Kemacetan ini juga diperparah oleh beberapa
faktor yaitu ; kurang disiplinnya para
pengendara terutama mobil angkutan kota;
pengurangan kapasitas jalan oleh on street
parking, penggunaan badan jalan dan bahu
jalan bukan untuk kepentingan jalan, fasilitas
pedestrian yang tidak memadai, dan banyak
hal lainnya yang turut memberikan
sumbangsih atas kesemrawutan lalu lintas.
Pada akhirnya dalam mengembangkan
konsep transport demand management
(TDM), langkah paling jitu adalah membawa
masyarakat perkotaan untuk menggunakan
moda transportasi umum. Untuk itulah
konsep TDM ini perlu diterapkan. Adapun
secara garis besar penerapan konsep TDM ini
dapat dikelompokkan dalam dua alternatif
yaitu:
1. Memperbaiki kualitas layanan
transportasi umum dalam rangka menarik
minat masyarakat.
2. “Mempersulit” masyarakat dalam
menggunakan kendaraan pribadi.
Konsep TDM telah diterapkan di berbagai
kawasan perkotaan di dunia dengan maksud
untuk mengurangi dampak dari lalu lintas
terhadap sistem trasnportasi dan sistem
perkotaan secara umum. TDM yang
dimaksud pada penelitian ini difokuskan
pada konsep-konsep yang jangkauan
waktunya relatif panjang dan penerapannya
mungkin mempengaruhi struktur sistem
transportasi dan perkotaan secara
menyeluruh.
Strategi-strategi ini dikelompokkan menjadi
4 kelompok besar berdasar karakteristik dari
masing-masing strategi. Berikut ini nama-
nama kelompok strategi-strategi tersebut
yaitu Improve Transport Options,
Incentives, Parking and Land Use
Management dan Policy And Institutional
Reforms. Dalam penelitian ini, peneliti
hanya terfokus untuk menentukan strategi
3. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
TDM berbasis Improve Transport Options
yang efektif sesuai kondisi kota Serang.
Contohnya seperti jadwal kerja alternatif,
berkendara bersama, layanan antar jemput
dan lain-lain. Inti dari strategi ini adalah
memberikan pilihan transportasi kepada
masyarakat, sehingga mampu mengurangi
kemacetan.
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari analisis
ini adalah :
1. Untuk Menentukan Strategi
transport demand management (TDM)
berbasis Improve Transport Options yang
cocok untuk Kota Serang.
2. Mensimulasikan/meninjau
efektivitas dari pelaksanaan Strategi
transport demand management (TDM)
berbasis Improve Transport Options.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti
mencoba untuk melihat penerapan Strategi
transport demand management (TDM)
berbasis Improve Transport Options yang
cocok dengan kondisi wilayah Kota Serang.
TINJAUAN PUSTAKA
a. M. Fakhruriza Pradana (2005),
“Penggunaan Metode Analytic
Hierarchy Procces (AHP) Dalam Kajian
Strategi transport demand management
(TDM) (Study Kasus Kota Bandung)”.
b. Ofyar Z. Tamin (2005), “Konsep
Manajemen Kebutuhan Transportasi
(MKT) Sebagai Alternatif Pemecahan
Masalah Transportasi Perkotaan di DKI
Jakarta”.
c. Irfan Agustianto (2014), “Strategi
penerapan transport demand
management (TDM) di kawasan Industri
Kota Cilegon”.
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Transport Demand
Management (TDM)
Konsep TDM telah diterapkan di
berbagai kawasan perkotaan di dunia dengan
maksud untuk mengurangi dampak dari lalu
lintas terhadap system trasnportasi dan
sistem perkotaan secara umum. Konsep
transport demand management (TDM) yang
juga dikenal dengan sebuatan mobility
management meliputi semua metode yang
dapat meningkatkan pemanfaatan fasilitas
dan sarana transportasi yang telah ada
dengan lebih efisien dengan mengatur atau
meminimalisasi pemanfaatan kendaraan
bermotor dengan mempengaruhi perilaku
perjalanan yang meliputi: frekuensi, tujuan,
moda dan waktu perjalanan (Tanariboon,
1992 dan OTE, 2002)
Tujuan utama dari transport demand
management (TDM) adalah untuk
mengurangi jumlah kendaraan yang
menggunakan system jaringan jalan dengan
menyediakan berbagai pilihan mobilitas
(kemudahan melakukan perjalanan) bagi
siapa saja yang berkeinginan untuk
melakukan perjalanan. Adapun tujuan
umum dari transport demand management
4. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
(TDM) adalah meningkatkan efisiensi
pergerakan lalu lintas secara menyeluruh
dengan menyediakan aksesibilitas yang
tinggi dengan menyeimbangkan antara
permintaan dan sarana yang tersedia,
penghematan penggunaan bahan bakar dan
waktu tempuh perjalanan secara lebih
efisien. (Noboru Harata, 1994)
B. Konsep dan implementasi Transport
Demand Management (TDM)
Ada 3 konsep dasar penerapan
beberapa strategi TDM yang berbeda untuk
menciptakan transportasi yang lebih efisien.
Yaitu:
1. Konsep how
konsep ini mendorong masyarakat untuk
mengubah penggunaan kendaraan pribadi
menjadi kendaraan umum atau dari single
occupancy vehicles (SOV) menjadi high
occupancy vechicles (HOV).
2. Konsep when
Konsep ini diarahkan untuk merubah waktu
perjalanan dari pengguna jam-jam puncak
menuju off peak hour.
3. Konsep where
Konsep where memfokuskan pada destinasi
atau pemilihan rute dimana pada rute-rute
yang padat akan diterapkan kebijakan
seperti road pricing sehingga beberapa user
terpaksa menghindari rute tersebut.
Dengan kata lain kebijakan yang
dilakukan dalam pelaksanaan konsep TDM
ini harus mengarah pada terjadinya beberapa
dampak pergeseran pergerakan dalam ruang
dan waktu sebagai berikut (Tamin, 1999):
1. Dampak pegeseran waktu
Proses pergerakan terjadi pada lokasi yang
sama, akan tetapi pada waktu yang berbeda.
2. Dampak pergeseran rute
Proses pergerakan terjadi pada waktu yang
sama, akan tetapi pada rute yang berbeda.
3. Dampak pergeseran moda
Proses pergerakan terjadi pada lokasi dan
waktu yang sama, akan tetapi pada moda
transportasi yang berbeda.
4. Dampak pergeseran lokasi tujuan
Proses pergerakan terjadi pada lokasi, waktu
dan moda transportasi yang sama, akan
tetapi dengan tujuan yang berbeda.
C. Bentuk Strategi Transport Demand
Management (TDM)
Dibawah ini adalah beberapa contoh strategi
TDM yang dapat diakomodir serta
dikelompokkan berdasarkan
karakteristiknya masing-masing.
D. Pengelompokan Strategi Transport
Demand Management (TDM)
VTPI (Victoria Transport Policy Institut)
mengeluarkan beberapa strategi TDM yang
diimplementasikan baik pada negara maju
ataupun negara-negara berkembang. Strategi-
strategi ini kemudian dikelompokkan
menjadi 4 kelompok besar berdasar
karakteristik dari masing-masing strategi.
Berikut ini nama-nama kelompok strategi-
strategi tersebut yaitu Improve Transport
Options, Incentives, Parking and Land Use
Management dan Policy And Institutional
Reforms.
5. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
E. Manfaat Transport Demand
Management (TDM)
Transport Demand Management sering juga
disebut dengan Travel Demand
Management atau Manajemen Kebutuhan
Transportasi atau Manajemen Permintaan
Transportasi, dimana hal tersebut
merupakan suatu upaya yang bertujuan
untuk memaksimalkan efisiensi sistem
transportasi perkotaan melalui pembatasan
penggunaan kendaraan pribadi yang tidak
perlu dan mendorong moda transportasi
yang lebih efektif, sehat dan ramah
lingkungan seperti angkutan umum dan
kendaraan tidak bermotor. Dengan adanya
konsep ini maka akan memberikan banyak
potensi manfaat seperti yang tertera pada
table di bawah ini.
F. Transportasi Berkelanjutan
Dalam menciptakan transportasi yang
berkelanjutan, harus memperhatikan berbagai
indikator yang ada agar bisa bermanfaat bagi
lingkungan dan masyarakat. Indikator yang
ada juga dapat digunakan sebagai parameter
keberhasilan penerapan transportasi
berkelanjutan di suatu negara/wilayah/kota.
Menurut Beela (2007) indikator sustainable
transportation, meliputi :
1. Keamanan perjalanan bagi
pengemudi dan penumpang
2. Penggunaan energi oleh moda
transportasi
3. Emisi CO2 oleh moda transportasi
4. Pengaruh transportasi terhadap
lingkungan sekitar
5. Kesenangan dan kenyaman
menggunakan moda transportasi
6. Emisi dari bahan beracun dan bahan
kimia berbahaya serta polusi udara
dikarenakan penggunaan moda
transportasi.
7. Guna lahan bagi moda trasnportasi
seperti lahan parkir
8. Gangguan terhadap wilayah alami
oleh moda transportasi atau
infrastruktur lainnya.
9. Polusi suara oleh moda transportasi
G. Pengaruh penerapan Transportation
Demand Mangement (TDM) di beberapa
kota di dunia
Beberapa kota di berbagai dunia telah
menerapkan konsep TDM untuk membantu
mengatasi permasalahan transportasi yang
muncul di kota tersebut. Tabel berikut akan
menyajikan gambaran pengaruh penerapan
TDM di beberapa kota di dunia.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Pengambilan Sampel
Penentuan responden pada penelitian ini
menggunakan teknik Perposive Sampling
yaitu sample yang dipilih sesuai dengan
kriteria-kriteria/indikator-indikator tertentu
berdasarkan tujuan penelitian. Untuk
penelitian kali ini kriteria tersebut adalah
para pengambil kebijakan yang mengerti
dan memahami persoalan transportasi di
wilayah kota Serang.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk
mereduksi strategi TDM dan kriteria-kriteria
6. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
transportasi berkelanjutan yang telah penulis
tawarkan pada bab sebelumnya. Pada
pengumpulan data ini setiap responden
diberikan kesempatan untuk memberikan
rangking beserta alasannya pada setiap
strategi TDM yang ditawarkan.
3. Proses Skoring
Skoring terhadap variabel kriteria umumnya
dilakukan dalam skala penilaian antara 1 s.d
5, dengan 1 nilai tertinggi dan nilai terendah
yakni 5 yang diberikan untuk alternatif atau
strategi TDM yang kinerjanya terbaik
dibandingkan strategi-strategi yang lainnya.
4. Teknik Perangkingan
Pengujian data penelitian ini di olah dengan
menggunakan teknik perangkingan. Dimana
teknik ini dapat merangking data yang
didapat dari hasil pengisian blangko
kuesioner oleh responden, teknik
perangkingan ini dinilai dari nilai terkecil
sampai dengan nilai terbesar sesuai dengan
skor yang telah ditentukan.
Tahap selanjutnya, setelah peneliti
melakukan teknik perangkingan terhadap
koesioner yang telah diisi oleh para
responden, maka peneliti dapat mengetahui
strategi TDM manakah yang efektif sengan
kondisi kota Serang.
Penjelasan dari tahapan penelitian tersebut
ditampilkan dalam bentuk diagram alir
seperti pada gambar.
Gambar 1. Flow Chart Penelitian
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data
a. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder yang
diperoleh dari berbagai dokumen resmi
yang dikeluarkan oleh lembaga/instansi
yang berhubungan dengan permasalahn
yang diteliti.
VTPI (Victoria Transport Policy
Institut) mengeluarkan beberapa strategi
TDM yang diimplementasikan baik pada
Negara maju ataupun negara-negara
berkembang. Strategi-strategi ini kemudian
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar
berdasar karakteristik dari masing-masing
strategi. Berikut ini nama-nama kelompok
strategi-strategi tersebut yaitu Improve
7. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
Transport Options, Incentives, Parking and
Land Use Management dan Policy And
Institutional Reforms.
b. Data Primer
Dalam data primer disini dlakukan dengan
menggunakan 2 metode yaitu metode
observasi dan wawancara. Metode obeservasi
yang dimaksud dalam penelitian adalah
metoder riset, yakni melakukan pengamatan
langsung terhadap objek penelitian ataupun
hal lain yang berkaitan dengan tujuan
penelitian. Sebagai metode riset, peneliti
dalam melakukan pengamatan disini yaitu
peneliti melakukan observasi terhadap
pengguna kendaraan pribadi yang akan
diberikan kuesioner, dimana hasil kuisioner
tersebut adalah sebagai data primer bagi
peneliti yang nantinya akan di analisa.
Penentuan responden pada penelitian ini
menggunakan teknik perposive sampling
yaitu unit sample yang dipilih sesuai dengan
kriteria-kriteria/indikator-indikator tertentu
berdasarkan tujuan penelitian. Untuk
penelitian kali ini kriteria tersebut adalah
para pengambil kebijakan yang mengerti
dan memahami persoalan transportasi di
wilayah kota Serang.
Peneliti disini sudah menentukan instansi-
instansi mana yang dapat mengambil
kebijakan yang dianggap mengerti dan
memahami persoalan transportasi dikota
Serang, dari 22 instansi disini terpilih 6
instansi karena tidak semua instansi bisa
mengambil kebijakan ini dikarenakan
keterbatasan dalam hal memahami suatu
persoalan transportasi. Karena upaya-upaya
TDM berusaha melakukan perubahan
perilaku perjalanan,maka upaya ini akan
terkait dengan beragam pemangku
kepentingan seperti suatu program TDM
mungkin saja melibatkan beberapa instansi
pemerintah disuatu wilayah (yang terlibat
dalam perencanaan sistem jaringan dan
angkutan umum),pemerintah-pemerintah
daerah (yang terlibat dalam pembangunan
jalur pejalan kaki,sepeda,dan pengelolaan
parkir umum), sektor usaha,dan organisasi
masyarakat (yang mempromosikan perilaku
sehat dan sadar lingkungan).maka 6 instansi
tersebut yaitu:
1. Dinas Perhubungan Kota Serang
2. BAPPEDA (Badan Pembangunan
Daerah) Kota Serang
3. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Serang
4. Pemkot Serang
5. Polres Kota Serang
6. DPRD Kota Serang
Tabel 1. Hasil Observasi
Sumber: Analisa (2016)
B. Strategi-strategi TDM Berbasis
Improve Transport Options terpilih
8. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
Upaya-upaya mengurangi atau
membatasi kendaraan pribadi merupakan
upaya yang harus segera dilakukan oleh
pemerintah kota Serang. Apabila jalanan kota
Serang tidak ingin mengalami kemacetan
terus menerus pada satu waktu. Maka
pemerintah kota Serang harus merumuskan
strategi-strategi yang efektif yang dapat
mempengaruhi frekuensi, waktu, moda dan
tujuan pelaku perjalanan khususnya
pengguna kendaraan pribadi.
Disini peneliti telah merumuskan
strategi-strategi mengurangi/membatasi
penggunaan kendaran pribadi. Telah tersedia
5 strategi mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi yang ditempuh dan sesuai dengan
karakteristik kota Serang. Dimana dari
banyaknya strategi-strategi TDM Berbasis
Improve Transport Options yang dikeluarkan
oleh VTPI hanya 5 strategi yang sesuai
dengan karakteristik kota Serang, yang
dijelaskan sebagai berikut:
1. Alternative Work Schedules (Jadwal
Kerja Alternatif)
Strategi ini bisa mengatur jadwal kerja dari
setiap karyawan setiap perusahaan di
Wilayah kota Serang. Dengan adanya
pengaturan jadwal kerja disini sehingga dapat
mengurangi pergerakan satu waktu. Misalnya
dari pada semua karyawan masuk dan keluar
perusahaan secara bersamaan, yang dimana
satu waktu tersebut akan terjadi kemacetan.
Oleh sebab itu lebih baik karyawan dibuatkan
jadwal kerja alternatif seperti jadwal masuk
dan keluar perusahaan yang berbeda dengan
cara membuatkan shift kerja, sehingga tidak
terjadinya kemacetan pada satu waktu.
2. Park and Ride (Parkir dan menumpang)
Park and ride baik untuk kawasan kota
Serang, karena mengingat dengan adanya
layanan antar jemput saat ini. Maka perlu
adanya (dibuatkannya) taman dan tempat
transit, karena jika banyaknya layanan antar
jemput,maka perlu adanya tempat berhenti,
tunggu untuk menaiki (transit) kendaraan
umum tersebut. Jika tidak adanya transit
maka kendaraan umum misalnya layanan bus
antar jemput tersebut akan berhenti dan
menumpangi setiap orang disembarang
tempat yang nantinya akan menimbulkan
kemacetan.
3. Ride Sharing (Berkendara Bersama)
Ride Sharing dapat berupa Carpool,
Vanpool, Shuttle Bus dan lain sebagainya.
Ride Sharing merupakan strategi untuk
mendorong penggina moda High Occupant
Vehicle (HOV) pada lingkungan
pemerintahan, perusahaan, maupun
lingkungan kampus. Strategi ini sesuai
dengan kota Serang karena dibandingkan
semua orang memakai kendaraan pribadi
yang nantinya akan membuat kemacetan,
lebih baik berkendara bersama-sama.
Prinsip semakin banyak peserta
program semakin besar peluang untuk
mendapatkan kelompok peserta dengan
tujuan dan waktu perjalanan yang sama
merupakan salah satu faktor keberhasilan
penerapan program Ridesharing.
9. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
Ride sharing baik untuk kota Serang
karena, dibandingkan semua karyawan
memakai kendaraan pribadi yang nantinya
akan membuat kemacetan, lebih baik
berkendara bersama-sama. Misalnya, setiap
perusahaan memberikan layanan antar
jemput terhadap karyawannya, seperti
carpool,vanpool,dan layanan bus antar
jemput dengan fasilitas dan cakupan yang
lumayan baik. Sehingga beberapa karyawan
tersebut cenderung untung menggunakan
strategi tersebut, sehingga dengan adanya
strategi ini mungkin saja akan mengurangi
kendaraan pribadi.
4. Telework (Telekomunikasi)
Telework adalah istilah umum untuk
penggunaan telekomunikasi (Telepon, fax,
email, website, video koneksi, dll) untuk
mengganti perjalanan fisik. Contoh paling
mudah di Pemerintahan adalah urusan kirim
mengirim surat. Mungkin dapat diterapkan
kebijakan pengiriman surat melalui fasilitas
email saja sehingga mengurangi jumlah
pergerakan di jaringan jalan.
Banyak orang-orang diluar kawasan seperti
anak sekolah, mahasiswa,sampai keperluan
rumah tangga pun bisa dilakukan dengan cara
bertelekomunikasi.
5. Traffic calming (Pelambatan lalu
lintas )
Upaya yang dilakukan untuk
memperlambat lalu lintas dalam rangka
meningkatkan keselamatan pejalan kaki,
pesepeda, orang-orang yang belanja,
dan penduduk serta mengurangi kebisingan
dan polusi. Perlambatan lalu lintas biasanya
diterapkan didaerah perumahan, pusat
perbelanjaan, dan jalan lingkungan.
Traffic calming baik untuk kota Serang,
mengingat banyaknya sekolah, tempat
perbelanjaan yang ada di pinggir jalan.
Dengan adanya Traffic calming ini
diharapkan bisa meningkatkan keselamatan
masyarakat.
C. Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini dilakukan untuk
mereduksi strategi TDM yang ditawarkan
pada dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Pada pengumpulan data ini setiap responden
diberikan kesempatan untuk berikan rangking
pada skor dan sesuai dengan kriteria-kriteria
yang telah ditawarkan.
Tabel 2. Strategi TDM Berbasis Improve
Transport Options yang ditawarkan
Strategi TDM Berbasis Improve
Transport Options
1. Jadwal Kerja Alternatif
2. Parkir dan Menumpang
3. Berkendara bersama
4. Telekomunikasi
5. Pelambatan Lalu Lintas
Sumber: Analisa (2017)
10. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
D. Analis dan Hasil Rekapitulasi
Setelah semua instansi mengambil
kebijakan ini, dan telah ditentukan strategi-
strategi terbaik dalam mengurangi kemacetan
di kota Serang. Maka untuk mendapatkan
strategi mana yang terbaik dari semua
instansi, maka data dari semua instansi
tersebut telah di rekapitulasi. Dari hasil
rekapitulasi maka telah di dapat strategi
terbaik yaitu Telekomunikasi menempati
rangking pertama sebagai strategi yang
sangat tepat untuk kota Serang. Hal tersbut
disebabkan dari berbagai faktor dalam
pemilihan oleh para stakeholders yaitu pada
setiap kriteria yang mempunyai kelebihan
seperti keselamatan dan keamanan dalam
perjalanan, kebisingan, pengeluaran tingkat
emisi, dan pemakaian bahan bakar yang
disebabkan oleh sebuah transportasi.
Telekomunikasi merupakan fenomena
yang belum lama ini menjadi tren dalam
dunia bisnis di Indonesia. Telekomunikasi
sendiri bisa dimaknai dengan memanfaatkan
pekerjaan yang diberikan kepada dan dapat
diselesaikan tanpa harus bertatap muka.
Terkait tren tersebut, bahwa dalam
beraktivitas sering menanggung beban yang
cukup besar dari biaya transportasi sehari-
hari. Seperti kita ketahui pula, transportasi
dikota-kota besar di Indonesia terkendala
kemacetan, baik dijalan raya dengan
transportasi roda dua dan roda empat.
Disinilah telekomunikasi dapat berfungsi
sebagai slah satu solusi untuk mengatasi
masalah transportasi tersebut.
E. Mensimulasikan/meninjau efektifitas
dari pelaksanaan strategi TDM
Simulasi adalah meninjau efektifitas dari
pelaksanaan strategi TDM. Dalam hal ini
dimana peneliti meninjau pelaksanaan
strategi TDM tersebut dengan metode studi
literatur, data yang diperoleh berdasarkan
dari beberapa sumber yang ada seperti jurnal,
majalah, surat kabar, buku-buku, internet
serta berbagai referensi yang relevan.
Sebagai bahan yang akan ditinjau dari
efektifitasnya yaitu Telework
(Telekomunikasi) dan Ride Sharing
(Berkendara bersama) adalah beberapa
strategi terbaik untuk kota Serang menurut
stakeholder dalam pemilihan beberapa
strategi TDM.
Dalam tahap simulasi (pemodelan) ini
peneliti akan melihat atau meninjau
efektifitas dari pelaksanaan suatu strategi
TDM menurut sumber-sumber yang ada
dengan skenario pesismis, yaitu skenario
dengan kondisi apa adanya seperti yang
11. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
berkembang sekarang. Maka berdasarkan
analisa, penerapan Telework dan Ride
Sharing dalam mengurangi kemacetan di
kota Serang kemungkinan sebesar 5,04 % -
21,48 % orang yang berpotensial melakukan
Telework dan Ride Sharing.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Memilih strategi Transportation
Demand Management (TDM) yang sesuai
dengan karakteristik kota Serang yang
menggunakan teknik rangking, didapat antara
lain seperti: Ride Sharing, Alternative Work
Schedules, Telework, Park and Ride dan
Traffic Calming. Strategi yang dipilih oleh
para responden sebagai strategi paling tepat
adalah Telework dan Ride Sharing.
2. Berdasarkan simulasi (pemodelan)
peneliti akan melihat atau meninjau
efektifitas dari pelaksanaan suatu strategi
TDM menurut sumber-sumber yang ada
dengan skenario pesismis, yaitu skenario
dengan kondisi apa adanya seperti yang
berkembang sekarang. Maka berdasarkan
analisa, penerapan Telework dan Ride
Sharing dalam mengurangi kemacetan di
kota Serang kemungkinan sebesar 5,04 % -
21,48 % orang yang berpotensial melakukan
Telework dan Ride Sharing.
B. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya
disarankan menggunakan metode Analityc
Hierarchy Process (AHP) sebagai bahan
perbandingan.
2. Responden disarankan untuk
pengambil keputusan (Decision Maker) yang
berada di kota Serang.
DAFTAR PUSTAKA
Agustianto, Irfan. 2014, Strategi penerapan
transport demand management
(TDM) di kawasan Industri Kota
Cilegon.
Departemen Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Darat. Laporan Akhir:
Penyusunan Pedoman Teknis
Pembatasan Lalu Lintas
(Transportation Demand
Management/TDM)
Ibrahim, Achmad Maulana. 2014. Abstrak
Tugas Artikel: Komputer dan
Masyarakat. Telework Indonesia.
Kennedy Hier. New and Emerging
Technologies & The Wonderful
World of Wireless (Telecomutting
and Wireless).
http://kennedyhier.wordpress.com/
(2014)
Malik. Reduksi Data Dalam Analisis
Penelitian Kualitatis Menurut Miles
dan Huberman.
http://www.menulisproposalpenelitia
n.com/ (2013)
Pradana, M. Fakhruriza. (2011), Penggunaan
Metode Analytic Hierarchy Procces
(AHP) Dalam Kajian Transportation
Demand Management (TDM) (Studi
Kasus Kota Bandung).
12. 1
Pembimbing1
2
Pembimbing2
3
Mahasiswa
Tamin, O.Z. (2009), Konsep Manajemen
Kebutuhan Transportasi (MKT)
Sebagai Alternatif Pemecahan
Masalah Transportasi Perkotaan di
DKI Jakarta, Jurnal Perencanaan dan
Wilayah Kota ITB, Vol 10 No. 1
Bandung.
T.A. Bangun, Filliyanti. (2005), Strategi,
Metode dan Teknik Penerapan
Transportation Demand Management
Serta Pengaruhnya di Indonesia dan
di Beberapa Kota Besar di Dunia.
Muawanah, Anisa. (2014). Transportasi
Berkelanjutan (Suistainable
Transportation).
http://annisamuawanah.wordpress.co
m/2013/transportasi-berkelanjutan-
suistaonable-transportation/ (2014)
Cara Memilih Sampel Dengan Menggunakan
Teknik Perposive Sampling. (2014).
http://www.buatskripsi.com/2011/10/
cara-memilih-perposive-sampel.html
(2014)
Victoria Transport Policy Institute/ VTPI
(2013), Online TDM Encyclopia.
Canada. www.vtpi.org (2013)